• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jechris G.I. Wawointana. Alexander S.L. Bolang. Rudolf B. Purba Bidang Minat Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jechris G.I. Wawointana. Alexander S.L. Bolang. Rudolf B. Purba Bidang Minat Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, FREKUENSI ANTENATAL CARE, DAN KETAATAN KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO

RELATIONSHIP BETWETHE ENERGY INTAKE , FREQUENCY ANTENATAL CARE, AND COMPLIANCE OF IRON SUPLEMENTATION WITH ANAEMIA IN PREGNANT MOTHER

AT WORK AREA PUBLIC HEALTH CENTER KOMBOS MANADO CITY IN 2013 Jechris G.I. Wawointana. Alexander S.L. Bolang. Rudolf B. Purba

Bidang Minat Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

Anemia constitutes as a situation titrate hemoglobin (Hb) in inferior blood instead of assesses normal for agglomerate aged terminological person and sexed. Nutrient anemia is a situation by titrate inferior blood hemoglobin than normal consequent patronizing network disability production deep red blood cell its utilized keep hemoglobin rate on level normal. Nutrient anemia is a situation where titrate hemoglobin (Hb) in blood less than normal which is 11,0 gr / dl constitute blood hemoglobin limitation on pregnant mother. Pregnant mother anemia prevalence at Indonesian still tall rank. It strengthened by data from Riskesdas (Riset is Basic health) 2007 point out that 2,5% lush age women suffer anemia’s upon its pregnancy. To the effect this research to know relationship among intake intake energy, frequency antenatal care and compliance of iron suplementation with anemia in pregantwomen at work area public health center Kombos Manado City. Observational type surveys analytic with cross sectional's observational design. This research is done at public health center Kombos, on month of March until month of May 2013. Population on observational it is exhaustive pregnant mother at territorial public health center Kombos job. Pregnant mother sample that coming visit goes to public health center upon observational happens by total 42 pregnant mothers. Analysis is bivariat utilizes to test Fisher Exact and Chi Square. Of statistical quiz result gotten by probability point for subjective variable intake energy, frequency antenatal care and compliance of iron suplementation with anemia instance on pregnant mother each of 0, 827 (p>0,05) Chi Square test , 0,541 (p>0. 05) Fisher Excat test, and 0 ,00 3 (p<0. 05) Chi Square test. Have no relationship amongenergy intake energy, frequency antenatal care and compliance of iron suplementation with anemia in pregantwomen at work area public health center Kombos Manado City .

Key word : energy intake, frequency antenatal care, iron suplementation, anemia, pregnant mother.

ABSTRAK

Anemia merupakan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari pada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yaitu 11,0 gr/dl merupakan batasan hemoglobin darah pada ibu hamil. Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini diperkuat dengan data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 menunjukan bahwa 2,5% wanita usia subur menderita anemia pada saat kehamilannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, frekuensi antenatal care dan ketaatan konsumsi tablet Fe terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos Kota Manado. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kombos, pada bulan Maret sampai bulan Mei 2013. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kombos. Sampel ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas pada saat penelitian berlangsung dengan jumlah 42 orang ibu hamil. Analisis bivariat menggunakan uji Fisher Exact dan Chi square. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas untuk hubungan variabel asupan energi, frekuensi antenatal care dan ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil masing-masing sebesar 0,827 (p>0,05) uji Chi Square, 0,541 (p>0.05) uji Fisher Excat, dan 0,003 (p<0.05) uji Chi Square. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi, frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan terdapat hubungan ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos Kota Manado.

(2)

PENDAHULUAN

Anemia pada Wanita Usia Subur (WUS) dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktivitas kerja. Bagi ibu hamil, anemia berperan padsa peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu, dan bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, serta BBLR. (Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007).

Anemia gizi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yaitu 11,0 gr/dl merupakan batasan hemoglobin darah pada ibu hamil, begitupun juga barasan anemia pada ibu hamil menurut Departemen Kesehatan RI (Supariasa, 2012).

Antenatal care adalah asuhan pelayanan selama kehamilan, Jadwal kunjungan pada kehamilan 0-28 minggu dilakukan tiap 4 minggu, 28-36 minggu tiap 2 minggu, setelah 36 minggu dilakukan tiap minggu sampai bayi lahir. Pemeriksaan antenatal adalah menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan (Mansjoer, dkk, 2009).

Zat besi (Fe) merupakan microelement yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah,) yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb). Di dalam tubuh sebagian besar Fe terdapat terkonjugasi dengan protein, dan terdapat bentuk ferro atau ferri. Bentuk aktip zat besi biasanya terdapat sebagai ferro, sedangkan bentuk inaktip adalah sebagai ferri (misalnya berbentuk storage). (Sediaoetama A, 2004). Di negara berkembang terdapat 570 juta wanita yang menderita anemia karena deviensi zat besi. Prevalensi rata-rata lebih tinggi pada ibu hamil 51% dibandingkan pada wanita yang tidak hamil 41%. Prevalensi diantara ibu hamil 31% di

amerika selatan hingga 64% di Asia bagian selatan. Gabungan Asia Selatan dan Tenggara turut menyumbangkan hingga 58% total penduduk yang mengalami anemia di negara berkembang. Ada sekitar 20-30% ibu hamil dari strata sosioekonomi redah di AS yang memperlihatkan defiensi zat besi selama trisemester ketiga selama kehamilan. Sejumlah survei yang diselenggarakan di Amerika Utara dan Eropa menunjukan bahkan prevalensi anemia di antara ibu-ibu hamil yang berkisar antara 10% dan 30%. Di negara berkembang , permasalahan defisiensi zat besi cukup tinggi. Di India terdapat sekitar 88% ibu hamil yang menderita anemia dan pada wilayah Asia lainnya ditemukan hampir 60% wanita yang mengalami anemia. (Gibney, dkk, 2009)

Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini diperkuat dengan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 menunjukan bahwa 2,5% wanita usia subur menderita anemia pada saat kehamilannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, frekuensi antenatal care, dan ketaatan konsumsi tablet Fe terhadap kejadian anemiapada ibu hamil di Puskesmas Kombos Kota Manado.

METODE PENELITAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional (studi potong lintang).

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kombos Kota Manado, pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2013.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas

(3)

Kombos Kota Manado. Dengan kriteria : a) Kriteria Inklusi : Ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent, , dapat berkomunikasi dengan baik, b) Kriteria Eksklusi : Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah 42 responden ibu hamil.

Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan energi, frekuensi antenatal care dan ketaatan konsumsi tablet fe. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Kuisioner, alat ukur hemoglobin (Hb) easytouch CGHb, komputer untuk analisis data untuk program nutrisurvey versi, perangkat lunak untuk analisis data adalah Statistical Program For Social Sciences (SPSS).

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara, dan pengambilan darah yaitu peneliti melakukan wawancara (interview) dengan responden sesuai dengan daftar pertanyaan tertulis mendapatkan data tentang asupan energi, frekuensi antenatal care, dan pengambilan darah yang dilakukan langsung oleh pegawai kesehatan Puskesmas Kombos Kota Manado.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21.00. data yang telah diolah selanjutnya di analisis dengan menggunakan uji Fisher’s Exact dengan CI = 95% α = 0,05%, untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, frekuensi antenatal care dan kataatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapat 42 ibu hamil yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Tabel Silang Antara Variabel Bebas dan terikat

Tabel Silang antara asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tabel Silang asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Penget ahuan Kejadian Anemia Total P Value Anemia Tidak Anemia N % N % n % Kurang 7 50,0 15 53,6 14 52,4 0,827 Baik 7 50,0 13 46,4 28 47.6 Total 14 100 28 100 42 100 P : Probabilitas

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari uji Chi Square diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,827 yang berarati nilainya lebih besar daripada 0,05 (p > 0,05)

Tabel Silang antara frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil Hasil Tabel Silang antara frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Tabel Silang frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil Frekue nsi antenat al care Kejadian Anemia Total P Value Anemia Tidak Anemia N % n % N % Tidak Baik 5 35,7 9 32,1 14 33,3 0,541 Baik 9 64,3 19 67,9 28 66,7 Total 14 100 28 100 42 100 P : Probabilitas

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari uji Fisher Exact Test diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,541 yang berarati nilainya lebih besar daripada 0,05 (p > 0,05).

(4)

Tabel Silang antara Ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Hasil Tabel Silang antara Ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Tabel Silang Ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Tindak an Kejadian Anemia Total P Value Anemia Tidak Anemia N % N % n % Tidak Baik 6 85,7 5 25,0 11 40,7 0,009 Baik 1 14,3 15 75,0 16 59,3 Total 7 100 20 100 27 100 P : Probabilitas

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari uji Chi Square diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,009 yang berarati nilainya lebih kecil daripada 0,05 (p < 0,05)

Hubungan Asupan energi dengan

kejadian anemia apada ibu hamil

Hasil analisa data memperoleh hasil yaitu antara asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil mempunyai probabilitas sebesar 0,827 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil pelajar di Puskesmas Kombos Kota Manado.

Penelitian ini juga dilakukan oleh Idris (2005) dengan judul faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas antara kota Makasar yaitu hasil analisis statistik mengenai hubungan asupan energi dan kejadian anemia pada ibu hamil diperoleh nilai p =1,000 (p > 0,05) maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Misterianingtyas (2007) dengan judul

hubungan tingkat konsumsi energi dan zat gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Desa Jatiguwi, kecamatan sumberpucung, kabupaten Malang dengan hasil bahwa tingkat konsumsi energi menunjukan hubungan yang tidak signifikan terhadap anemia pada ibu hamil

Hubungan Frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Hasil analisa data memperoleh hasil yaitu antara frekuensi antenataal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil mempunyai probabilitas sebesar 0,5411 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi antenataal care dengan kejadian anemia pada ibu hamildi Puskesmas Kombos Kota Manado.

Menurut penelitian telah dilakukan dilakukan oleh Idris (2005) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas antara Kota Makassar, ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi antenatal care dengan anemia pada ibu hamil, dimana nilai p = 0,365 (p = > 0,05).

Hubungan Ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil

Hasil analisa data memperoleh hasil yaitu antara ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil mempunyai probabilitas sebesar 0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara ketaatan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos Kota Manado.

Menurut Sari (2012) tentang hubungan antara keteraturan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPS titik ariati Surabaya, menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketaatan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).

(5)

Penelitian ini juga diperkuat oleh Sudarto (2009) tentang pengelolaan anemia dalam pelayanan antenatal terhadap kejadian anemia ibu hamil di Kota Pontianak, dimana terdapat hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia ibu hamil.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil Kota Manado maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Responden ibu hamil yang menderita anemia di Puskesmas Kombos yaitu 33,3% dan ibu hamil yang tidak menderita anemia yaitu 66,7%.

2. Gambaran asupan energi pada ibu hamil di Puskesmas Kombos di dapatkan sebanyak 29 responden (69,0%) memiliki jumlah asupan energi baik, 11 responden (26,2%) memiliki jumlah asupan energi cukup dan 2 responden ibu hamil (4,8%) memiliki jumlah asupan energi lebih. 3. Gambaran frekuensi antenatal care

pada ibu hamil di Puskesmas Frekuensi antenatal care di Puskesmas Kombos di dapatkan sebanyak 14 responden (33,3%) memiliki kunjungan antenatal care tidak baik dan 28 responden (66,7%) memiliki kunjungan antenatal care baik.

4. Gambaran konsumsi tablet Fe di Puskesmas Kombos sebanyak 11 responden (40,7%) tidak taat mengkonsumsi tablet fe dan sebanyak 16 responden (59,3%) taat mengkonsumsi tablet fe.

5. Tidak terdapat hubungan asupan antara asupan energi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos. 6. Tidak terdapat hubungan antara

frekuensi antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos.

7. Terdapat hubungan antara ketaatan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kombos

Saran

1. Bagi Puskesmas

Bagi seluruh petugas kesehatan yang ada di Puskesamas Kombos kirannya dapat lebih aktif dalam kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnnya asupan energi makanan dan pemeriksaan antenatal care agar supaya dapat menekan kejadian anemia pada ibu hamil.

2. Bagi Masyarakat

Bagi seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kombos kiranya dapat lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri terlebih khusus kesehatan pada ibu hamil dan kesehatan janin agar bisa terhindar dari bahaya anemia. Masyarakat juga harus lebih rutin untuk memeriksakan kesehatan ibu dan janin pada petugas – petugas kesehatan yang ada di Puskesmas.

3. Bagi peneliti lain

Peneliti lain diharapkan dapat menambah ataupun melengkapi variabel – variabel yang mungkin memiliki hubungan dengan kejadian anemia ibu hamil yang tidak ada dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Laporan Hasil

Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) Indonesia tahun 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

(6)

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Gibney M, Margetts B, Kearney J, dan Arab L. (2009) Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Idris, FP, Alwy, MK, Citrakesumasari. 2008. Faktor Faktor Yang

Berhubungan dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Tahun 2005. Jurnal Kesehatan Masyarakat Badani, ISSN : 1979-2287. Vol 1, No 1. Tahun 2008

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W., dan Setiowulan, W. 2009Kapita Selekta Kedokteran Ed-3 (jilid 1). Jakarta : Media Aesculapius. Misterianingtyas,W, Endang Asmaningsih.,

dan Astutik Pudjirahaju. 2007 Hubungan tingkat konsumsi energi dan zat gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III

di desa Jatiguwi, Kecamatan

sumberpucung, Kabupaten Malang. Jakarta : Kompas Gramedia

Sari,V. 2012. Hubungan antara keteraturan mengkonsumsi tablet Fe dengan Kejadian anemia pada ibu hamil di BPS titik ariati Surabaya.

Supariasa, Bakri, B, dan Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Sudarto. 2009. Pengelolaan anemia dalam

pelayanan antenatal terhadap

kejadian anemia ibu hamil di Kota

Pontianak. Jakarta : Kompas

Gramedia

Sediaoetama A. 2004. Imu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

Total Quality Management (TQM) digunakan untuk memaksimalkan adanya persaingan organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan

Hal ini menunjukan bahwa dengan adannya Total Quality Management yang senantiasa diterapkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengukur kinerja dan

KF-0001 Admin dan user dapat melakukan login di aplikasi KF-0002 Admin dan user dapat mengisi form penghuni baru KF-0003 Admin dan user dapat melihat daftar penghuni KF-0004 Admin

Sehingga, pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau kwarsa sangat berpengaruh dalam satuan porositas karena dengan struktur tanah tersebut umumnya

• Berdasarkan hasil evaluasi dan untuk lebih menjamin kepastian hukum maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam- asam amino

Persamaan 2.9 adalah persamaan selisih untuk FIR, ini adalah persamaan dalam domain waktu dan menyatakan filter FIR dalam bentuk tidak rekursif yaitu output pada suatu saat,

Dokumen kualifikasi perusahaan asli yang diupload atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan menyerahkan 1 (satu) rangkap rekaman (foto copy)..