REPRESENTASI STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PERBANKAN BERBASIS RDF MENGGUNAKANTOOLPROTÉGÉ
Calogerus Aditia Supriheryantono
Mahasiswa Magister Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma
didit35@gmail.com
Abstrak
Informasi yang terdapat pada web site umumnya hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh manusia, sehingga dibutuhkan sebuah metode agar informasi tersebut dapat dibaca dan dimengerti pula oleh mesin (machine-readable data). Metode tersebut adalah semantic web dengan menggunakan pendekatan ontologi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah informasi mengenai struktur organisasi perusahaan perbankan yang direpresentasikan dengan menggunakan Resource Description Framework (RDF) dimana informasi tersebut terlebih dahulu dimodelkan dalam bentuk ontologi dengan menggunakan tools Protege sehingga dapat menjadi alternatif penyajian yang selama ini menggunakan gambar bagan. Pengguna akan dipermudah dalam mencari informasi yang diperlukan dengan bantuan query berupa kolom-kolom yang merupakan pembentukan kelas dan slot.
Kata Kunci : Ontologi, Semantic Web, Protégé, OWL, RDF
PENDAHULUAN
Adanya informasi dari struktur organisasi perusahaan yang sebagian besar selalu ada pada salah satu halaman dari web site perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam jasa perbankan dimana struktur organisasi tersebut sekarang ini umumnya direpresentasikan dalam bentuk bagan yang dibuat dengan menggunakan aplikasi seperti Microsoft Visio yang kemudian disimpan dalam bentuk gambar jpeg yang disisipkan pada web perusahaan tersebut. Informasi tersebut tentunya dengan mudah dibaca oleh manusia, tetapi mampukah komputer mengerti arti dari informasi tersebut. Dengan kata lain, dibutuhkan suatu cara agar informasi dari struktur organisasi tersebut dapat dibaca dan dimengerti oleh mesin (machine-readable-data). Web site
yang memiliki kemampuan seperti ini seolah-olah memiliki kecerdasan buatan yang sanggup dalam membantu memberi jawaban yang tepat terhadap pertanyaan para pengunjung web tersebut. Salah satu pendekatan atau alternatif lain untuk membantu komputer membaca informasi tersebut adalah menggunakan Semantic Web dengan memanfaatkan teknologiOntology.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif lain dalam merepresentasikan sebuah bagan struktur organisasi yang selama ini hanya dengan gambar, diharapkan dengan representasi berupa ontologi ini, informasi yang ditampilkan dapat dibaca oleh komputer dan manusia.
TINJAUAN PUSTAKA Definisi Ontologi
Pengertian ontologi saat ini sangat beragam dan dapat berubah sesuai dengan berjalannya waktu, ada beberapa definisi ontology salah satunya menurut Daconta, 2003 yaitu :
Ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, properti dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain
pengetahuan.
Ontologi adalah sebuah spesifikasi dari sebuah konseptual, dengan kata lainontology
adalah penjelasan dari sebuah konsep dan keterhubungannya dari sebuah ilmu tertentu.
Ontologi ini memiliki potensi untuk digunakan dalam menjelaskan pengetahuan pada suatu domain. Pada tinjauan filsafat, ontology adalah studi tentang sesuatu yang ada. Dalam bidang Artificial Intelligence (AI) ontology memiliki dua pengertian yang berkaitan. Pertama, ontologi merupakan kosa kata reprensenstasi yang sering dikhususkan untukdomainatau subjek pembahasan tertentu. Yang kedua, sebagai suatu
body of knowledge untuk menjelaskan suatu bahasan tertentu, biasanya common sense
knowledge domaindengan representation vocabulary (Chandrasekaran, dan Josephson,
1999)
Ontologi sangat penting karena dapat digunakan untuk menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu. Ontologi membuka kemungkinan untuk berpindah dari pandangan berorientasi dokumen, ke arah pengetahuan yang saling terkait, dikombinasikan dan untuk digunakan di kemudian hari. Gambar 1 merupakan suatu ontologi yang direpresentasikan menggunakan RDF Schema. Pada contoh tersebut diterangkan ontologi Wine yang akan menerangkan apakah itu wine, apa saja properti
wine, dan apa saja relasiwinedalamdomainpembahasanwinetersebut.
d:Drink d:maker rdf:Property d:grape d:Dessert_ wine d:Wine d:Red_ wine d:Rose_ wine d:White_ wine rdf:Class d:Wine_ grape d:Winery rdf:type rdf:type rdf:type rdf:type rdf:type rdf:type rdf:type rdfs:domain rdfs:subClassOf rdfs:subClassOf rdfs:subClassOf rdfs:subClassOf rdfs:subClassOf rdfs:domain rdf:type rdfs:range rdf:type rdfs:range rdf:type
Gambar 1. Contoh Ontologi Wine Sumber : Noy et. Al., 2006 Model Ontologi
Secara teknis sebuah ontologi dapat dimodelkan atau direpresentasikan dalam bentukclasses,properties,slotsdaninstances.
1. Classes, menerangkan konsep atau makna suatu domain. Class merupakan kumpulan elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunansubclassyang menerangkan konsep secara lebih spesifik
2. Properties, menerangkan konsep nilai-nilai, status, terukur yang mungkin ada
untukdomain
3. Slots, merupakan representasi dari kerangka pengetahuan atau relasi yang
menerangkan property dari class dan instance
4. Instances, merupakan individu yang telah dibuat. Instances dari sebuahsubclass
merupakaninstancedari suatusuperclass
Komponen Ontologi
Ontologi memiliki beberapa komponen yang dapat menjelaskan ontolog tersebut, di antaranya :
Konsep (Concept)
Digunakan dalam pemahaman yang luas. Sebuah konsep dapat sesuatu yang dikatakan, sehingga dapat pula merupakan penjelasan dari tugas, fungi, aksi, strategi, dan sebagainya. Konsep juga dikenal sebagai classes, object dan
categories.
Relasi (Relation)
Merupakan representasi sebuah tipe dari interaksi antara konsep dari sebuah
domain. Secara formal dapat didefinisikan sebagai subset dari sebuah produk
dari n set, R:C1 x C2 x … x Cn. Sebagai contoh dari relasi binary termasuk subclass-ofdanconnected-to.
Fungi (Function)
Adalah sebuah relasi khusus dimana elemen ke n dari relasi adalah unik untuk elemen ke n-1. F:C1x C2x .. x Cn-1- > Cn, contohnya adalahMother-of.
Aksium (Axioms)
Digunakan untuk memodelkan sebuahsentenceyang selalu benar.
Instances
Digunakan untuk merepresentasikan elemen. Tahap Pengembangan Ontologi
Menurut Noy, Natalya F. dan Deborah L. McGuinness, 2006, tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan ontologi adalah :
Tahap PenentuanDomain
Merupakan tahap awal proses digitalisasi pengetahuan yang dilakukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan seperti : Apa yang merupakan domain
ontologi? Mengapa harus menggunakan ontologi? Apa jenis pertanyaan terhadap ontologi sehingga perlu menyediakan jawaban? Siapa yang akan menggunakan dan memelihara ontologi? Representasi ontologi dari anggur dan makanan yang telah disebutkan sebelumnya, makanan dan anggur merupakan domain dari ontologi itu. Penggunaan ontologi ini untuk aplikasi yang mengkombinasikan tentang anggur dan makanan.
Tahap Penggunaan Ulang (Reusable)
Tahap penggunaan kembali dan justifikasi dari ontologi yang telah dibangun. Hal ini dimungkinkan karena merupakan sebuah kebutuhan saat sistem harus berhubungan dengan aplikasi yang menyatu dengan ontologi.
Pada tahap ini, proses menentukan istilah-istilah yang digunakan untuk membuat pernyataan atau untuk menjelaskan hal yang sama. Sebagai contoh, istilah yang berkaitan dengan anggur meliputi : anggur, buah anggur, pabrik anggur, lokasi, warna anggur, bentuk, rasa dan kadar gula; jenis makanan yang berbeda seperti ikan dan daging berwarna merah; subtipe dari anggur seperti anggur putih dan seterusnya.
Tahap PendefinisianClassdan HirarkiClass
Merupakan tahap menciptakan beberapa definisi dan konsep dalam hirarki dan kemudian menguraikan properti dari konsep. Sedangkan hirarki class
dipresentasikan dengan relasi “is-a” yang artinya, setiap kelas A adalah subkelas B jika setiap instance class A juga instance class B. Langkah ini merupakan langkah yang paling utama dalam proses mendesain ontologi. Ada beberapa pendekatan dalam pengembangan hirarki kelas yaitu :
a. Pengembangan top-down, dimulai dengan mendefinisikan dari konsep yang paling umum dalamdomainsampai konsep yang spesifik.
b. Pengembangan bottom-up, dimulai dengan mendefinisikan dari kelas yang paling spesifik, selanjutnya mengelompokkan kelas ke dalam konsep yang lebih umum.
c. Pengembangan secara kombinasi, merupakan gabungan dari top-down
dan bottom-up, pertama menggambarkan konsep umum kemudian
digeneralisasi dan menspesifikasikan.
Tahap PendefinisianProperty
Dalam tahap ini, secara umum, ada beberapa jenis property (sifat) obyek yang dapat menjadislotdalam suatu ontologi.PropertyIntrinsik (hakiki), seperti rasa dari anggur. PropertyEkstrinsik(karena keadaan luar), seperti nama anggur dan
area(regional).Property karena hubungan dengan individu yang lain, misalnya hubungan antara anggota individu dari suatu kelas dengan individu yang lain.
Tahap PendefinisianContraintdanSlot
a. Kardinalitasslot
Kardinalitas slot didefinisikan berapa banyak nilai yang dimiliki. Beberapa sistem memiliki kardinalitas tunggal (paling banyak memiliki satu nilai) dan kardinalitas banyak (memiliki sejumlah nilai). Bentuk dari anggur merupakan kardinalitas tunggal (suatu anggur memiliki satu bentuk). Anggur yang diproduksi oleh pabrik anggur memiliki kardinalitas banyak (slotproduk) untuk kelas pabrik anggur. Kardinalitas dari N berarti suatu slot mempunyai sedikitnya N nilai, sebagai contoh
slot buah anggur dari anggur memiliki kardinalitas minimum 1 (setiap anggur terbuat dari paling sedikit satu macam anggur). Kardinalitas maksimum dari M berarti sebuah slot memiliki M nilai. Kardinalitas maksimum untuk slot buat anggur variasi tunggal dari anggur adalah 1 (anggur hanya terbuat dari satu macam buah anggur). Juga digunakan kardinalitas maksimum 0 yang berarti tidak memiliki nilai untuk subkelas tertentu.
b. Slotbertipe nilai
- String, tipe nilai yang paling sederhana yang digunakan untuk slot
nama. Nilainyastring.
- Number, tipe nilai yang digunakan biasanya float dan integer untuk
- Boolean, slot ditandai antara ”ya” dan ”tidak”. Sebagai contoh, jika memilih anggur yang berbuih atau tidak berbuih dapat diwakili sebagai nilai slot boolean : jika bernilai ”ya” berarti anggur berbuih dan jika bernilai ”tidak” berarti bukan anggur berbuih.
- Enumerated, slot tetap sesuai dengan nilai slot. Sebagai contoh, kita
dapat menetapkan slot rasa dengan tiga nilai yang mungkin : kuat, lembut, enak. Dalam protégéslot enumeratedbertipe simbol.
- Instant, tipe slot yang menerangkan hubungan antar individu. Slot
yang bernilai tipe instant harus menerangkan dari kelas mana. Sebagai contoh, slot pabrik untuk kelas pabrik anggur merupakan instant dari kelas anggur sebagai nilainya.
c. Domaindan Range darislot
Kelas dengan slot bertipe instant sering disebut range dari slot. Sedangkan sebuah kelas yang mana slot tersebut dilekatkan atau sebuah kelas yang propertinya menggambarkan sebuah slot disebut domain dari
slot.
Tahap PembuatanInstance
Merupakan tahap pendefinisian sebuah instance dari kelas yang dapat meliputi pemilihan kelas, pembuatan individuinstancedari kelas dan pengisian nilaislot. Semantic Web Layers
Prinsip-prinsip semantic web tersebut diimplementasikan pada layer teknologi dan standarweb, seperti terlihat pada gambar 2.4 dibawah ini.
Gambar 2.Semantic web layers
Sumber : W3C
Setiap layer akan memiliki fungsi tambahan dan kompleksitas tambahan dari layer
sebelumnya. Pengguna atau useryang memiliki fungsi pemrosesan layerpaling rendah dapat memahami walaupun tidak seluruhontologyyang terletak dilayeratasnya.
Dalam setiaplayertersebut, masing-masing bagian memiliki fungsi :
Unicode Layer dan URI meyakinkan bahwa menggunakan kumpulan karakter
internasional dan menyediakan cara untuk mengindentifikasikan objek di
semantic web.
XML memiliki fungsi menyimpan isi halaman web. XML layer dengan
namespace (NS) definisi schema meyakinkan bahwa dapat mengintegrasikan
definisisemantic webdengan standar lain berbasis XML.
Merupakan vocabulary untuk menyatakan property dan class dari RDF
resource, dengan semantik untuk hierarki generalisasi dari property dan class
tersebut. Model dari RDF-S memiliki kemiripan dengan yang digunakan oleh
object-oriented yaitu memiliki class, relation, property dan instance. Class
adalah kumpulan dari objek yang memiliki kesamaan karakter.Relation adalah sifat hubungan antar kelas.Propertyadalah karakter dari sebuah kelas. Instance
adalah sebuah objek yang merupakan anggota sebuah kelas.
Ontology layer mendukung evolusi vocabularies seperti dapat mendefinisikan
relasi antara konsep berbeda.
Digital signature layeruntuk mendeteksi pergantian dokumen.
Logic Layermemungkinkan untuk mengambil data yang diinginkan
Proof layer menjalankan rule tersebut dan mengevaluasinya bersama dengan
Trust layer kemudian menentukan apakah mempercayai atau tidak proof yang
diberikan.
METODE PENELITIAN Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan survei dengan mencari langsung pada media internet dengan bantuan situs pencarian (google) , kata kunci yang dipergunakan adalah “struktur organisasi bank”. Pencarian dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2008, penulis mendapatkan beberapa situs yang menampilkan informasi berupa struktur organisasi. Dalam web site tersebut, informasi berupa struktur organisasi direpresentasikan sebagai berikut :
a. Bagan struktur organisasi disajikan dalam bentuk gambar (jpeg) , dalam bagan itu terdapat informasi berupa nama direktorat dan divisi yang dibawahi oleh setiap direktorat. Kewenengan antar bagian ditunjukkan dengan garis tebal atau garis putus-putus yang menghubungkan setiap kotak persegi atau elips.
b. Informasi berupa visi, misi, fungsi organisasi dijabarkan dalam bentuk kalimat dan diletakkan pada halaman lain, terpisah dengan bagan struktur organisasi. Dari studi pendahuluan ini, penulis dapat menarik kesimpulan, adanya keterbatasan dalam memperoleh pengetahuan pada informasi struktur organisasi tersebut apabila penyajiannya seperti pada situs diatas. Apabila pegawai baru organisasi tersebut hendak mencari informasi Divisi Sistem & Teknologi berada dibawah direktorat apa, maka pegawai tersebut akan membuka situs tersebut pada halaman struktur organisasi, dan pegawai tersebut harus mengamati satu persatu kotak yang menandakan bagian pada bagan struktur organisasi tersebut, apabila organisasi tersebut mempunyai bagan yang lebih kompleks dan bagian yang lebih banyak, maka dapat diperkirakan bagaimana usaha dan ketelitian pegawai tersebut dalam mencari Direktorat Operasi & Pendukung yang membawahi Divisi Sistem & Teknologi tersebut.
Dalam studi pendahuluan ini, penulis juga melakukan pengumpulan data-data yang dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil dari studi ini akan dapat dipergunakan pada tahap-tahap penelitian selanjutnya.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini diambil dari portal internal sebuah perusahaan perbankan. Penulis melakukan pengambilan data khususnya yang berhubungan dengan struktur organisasi seperti visi, misi, fungsi, hirarki, penggolongan jabatan dan bagan organisasi dari organisasi perusahaan yang ada.
Pemodelan Ontologi untuk Struktur Organisasi
Dari data struktur organisasi perusahaan yang ada, penulis melakukan pemodelan pengetahuan mengenai informasi struktur organisasi perusahaan dengan ontologi, disusun melalui kelas-kelas secara hirarki. Pemodelan tersebut meliputi : rancangan konsep dan kelas, rancangan properti dan slot, implementasi kelas, implementasi properti-slotdan implementasi instant.
Pengujian Ontologi Struktur Organisasi Perusahaan
Setelah pemodelan dan pengisian instant dilakukan pada semua kelas, untuk beberapa sampel data yang diperoleh, maka penulis melakukan pengujian melalui bentuk-bentuk pencarian (query) terhadap model ontologi yang telah dibangun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis melakukan pemodelan pengetahuan informasi struktur organisasi perusahaan dengan menyusun ontologi melalui kelas-kelas. Pendefinisian kelas dimulai dari konsep yang paling utama dalam domain kemudian dirinci sampai pada konsep yang spesifik (top-down). Kelas dengan konsep yang umum atau utama merupakan
super class, sedangkan kelas dengan konsep yang lebih spesifik merupakan sub class
darisuper classtersebut.
Rancangan Konsep dan Kelas
Kelas yang terbentuk disusun secara hirarki, kelas tersebut sebagai berikut : - Kelas Tingkatan (top level)
Kelas ini menginformasikan hirarki dari struktur organisasi yang ada. Untuk mempermudah pengelompokkan, kelas tingkatan ini dibagi menjadi 8 subkelas yaitu : kelas direktorat, sub direktorat, grup divisi, divisi, sub divisi, departemen dan seksi dan non unit. Subkelas tersebut merupakanbottom level.
- Kelas Karyawan (top level)
Kelas ini menginformasikan orang yang menduduki hirarki pada struktur organisasi. Super class ini mempunyai sub class yaitu : BOD, Director, Band G, Band F, Band E, Band D, Band C, Band B, dan Band A. Pembagian sub class ini disesuaikan dengan penamaan band jabatan yang akan melekat pada setiap karyawan.
- Kelas Organisasi (top level)
Pada kelas ini menginformasikan struktur organisasi pada setiap divisi yang ada. Pada gambar 3, diperlihatkan model ontologi struktur organisasi perusahaan yang akan menjelaskan informasi dan relasi struktur organisasi, apa saja yang merupakan properti dari struktur organisasi dan hubungannya dalam domain. Untuk staf merupakan tipe properti, staf mempunyai slot range kelas karyawan dan merupakan domain pada kelas tingkatan. Untuk penempatan yang merupakan tipe properti, merupakanslot range
merupakan tipe properti merupakan slot range kelas tingkatan, induk ini juga merupakan domain pada kelas tingkatan juga. Untuk koordinasi yang merupakan tipe properti merupakanslot rangekelas tingkatan, koordinasi juga merupakan domain pada juga pada kelas tingkatan. Slot dengan type properti yang lain yaitu slot struktur merupakanslot rangekelas organisasi dan merupakan domain pada kelas tingkatan.
Gambar 3. Model Semantis Ontologi Struktur Organisasi Perusahaan Rancangan Properti danSlot
Pada tahap ini, penulis melakukan proses mendefinisikan sebuah individu instant dari kelas meliputi: memilih kelas, membuat atau menciptakan sebuah individu atau
instantdari kelas dan mengisi nilai padaslotnya.
Pada pembuatan sebuah instant dari kelas ‘tingkatan’ yang menginformasikan hirarki dari struktur organisasi, penulis membuat relasi ‘koordinasi’ yang merepresentasikan chain of command dari setiap tingkat atau hirarki terhadap setiap bagian-bagian yang ada pada tingkat lebih rendah. Relasi ini mempunyai relasi invers
yaitu ‘induk’ artinya setiap bagian yang mengkoordinasi beberapa sub bagian, maka secara langsung sub bagian yang dikoordinasi tersebut menginduk terhadap bagian tersebut. Sebagai contoh untuk rancangan untuk Stuktur Organisasi Divisi Accounting & Reporting, Divisi ini mengkoordinasi sub divisi Accounting, Finance Report dan BI Consol Report. Sub divisi Accounting mengkoordinasi departemen Accounting Operations, Accounting Reconciliation, Accounting Policy & Advisory dan Accounting System & Framework. Departemen Accounting Operations mengkoordinasi seksi Account Posting, Account Monitoring dan Account Operation. Setiap seksi akan mengkoordinasi beberapa staf atau officer (non unit). Karena relasi ‘koordinasi’ mempunyai relasi invers yaitu ‘induk’ maka dapat disimpulkan bahwa seksi Account Posting, Account Monitoring dan Account Operation menginduk ke departemen Accounting Operations. Departemen Accounting Operation menginduk ke sub divisi Accounting. Sub divisi Accounting menginduk ke divisi Accounting & Reporting. Pada gambar 4, diperlihatkan rancangan instant (terdiri dari beberapa properti) untuk sebuah nilai slot dari informasi bagan struktur organisasi perusahaan. Simbol lingkaran merupakan slot nama (instant dari subkelas-subkelas tingkatan), simbol garis dan anak panah merupakan slot koordinasi sedangkan garis putus-putus dan anak panah merupakanslotinduk.
Gambar 4. Contoh Pemodelan Struktur Organisasi Perangkat Lunak Protégé
Untuk mengimplementasikan konsep ontologi dari pemodelan struktur organisasi perusahaan, maka Penulis menggunakan perangkat lunak Protégé 3.3.1 sebagai alat bantu. Installer untuk perangkat lunak tersebut dapat di-download pada web site
http://protege.stanford.edu. Perangkat lunak ini dapat berjalan dengan baik pada platform Windows, Mac OS, Solaris, Linux Unix.
Proses instalasi protégé ini cukup mudah karena telah disediakan wizard yang akan memandu setiap langkah para pemakai. Paket installer protégé ini juga telah menyediakan Java Virtual Machine (VM) yang merupakan interpreter dari aplikasi protégé.
Dari web site tersebut dapat di-download paduan untuk membuat kelas, slot, design form dan pengisian instant. Pada penelitian ini, penulis menggunakan panduan dari file UserGuideA4.pdf.
Implementasi Kelas
Dari rancangan konsep ontologi pada pemodelan struktur organisasi perusahaan perbankan yang telah dibuat, maka pada langkah selanjutnya penulis mengimplementasikan dengan bantuan perangkat lunak protégé. Pemodelan dalam bentuk kelas dengan menyusunnya secara hirarki, penulis membuat kelas baru dan memberi nama karyawan, tingkatan dan organisasi. Untuk kelas karyawan mempunyai subkelas BOD, Direktur, BandG, BandF, BandE, BandD, BandC, BandB dan BandA. Sedangkan kelas tingkatan mempunyai subkelas Direktorat,SubDirektorat, GrupDivisi, Divisi, SubDivisi, Departemen, Seksi, NonUnit. Kelas tingkatan dan karyawan mempunyairole abstract yang berarti pada kelas ini secara langsung tidak mempunyai
Gambar 5. Hirarki Kelas Struktur Organisasi Perusahaan Implementasi Properti-Slot
Untuk merepresentasikan properti dan slot dari kelas yaitu dengan mengisikan nilaislotyang meliputi :name,type,cardinality danother facets. Sebagai contoh, pada gambar 6, diperlihatkan slot dari kelas tingkatan, karyawan dan organisasi dengan slot
yang diisi nama dengan tipestring dan kardinalitasnya 1 (single) dan mutlak harus ada
(required), yang artinya setiap instant dari subkelas tingkatan, subkelas karyawan dan
kelas organisasi harus memiliki 1 nama (tidak dapat lebih).
Gambar 6. ImplementasiSlotNama
Top Level BottomLevel
Bottom Level
Semua properti (slot) yang dimiliki oleh kelas akan diturunkan secara langsung (inherited) ke subkelas-subkelasnya. Sehingga apabila penulis membuatslotnama, npk, penempatan dan tgl_masuk pada kelas karyawan, maka slot-slot tersebut akan diturunkan pada subkelas BOD, Direktur, BandG, BandF, BandE, BandD, BandC, BandB, dan BandA.
Tetapi slot yang diturunkan pada subkelas dapat dilakukan perubahan pada allowed classes (jika tipenya adalah Instance), kardinalitas, template value dan default value. Pada subkelas dapat ditambahkan slot baru yang tidak ada pada superkelasnya. Sebagai contohslot yang dibentuk pada kelas SubDirektorat yang merupakan subkelas Tingkatan, slot nama dan staf merupakan slot bawaan dari subkelas Tingkatan, sedangkanslotinduk dan koordinasi merupakanslotyang ditambahkan atau dibuat baru pada kelas SubDirektorat.Slotstaf yang bertipe instance pada kelas Tingkatan, nilai dari
allowed classes-nya tidak didefinisikan, sedangkan slot staf pada subkelasnya yaitu
SubDirektorat didefinisikan pada kelas BandF atau BandG, artinya nilai slotstaf hanya dapat diisi oleh instant kelas BandF dan BandG sesuai dengan aturan yang pada perusahaan yaitu Kepala yang menjabat pada Sub Direktorat harus pada Band F atau Band G.
Implementasi Instant
Setelah pembuatan properti dan slot pada setiap kelas yang ada, maka penulis melakukan implementasi instant yaitu pengisian nilai-nilai pada slot di setiap kelas. Sebelum pembuatan instant, penulis men-designtampilan form sehingga mempermudah dalam penginputan instant. Panduan untuk konfigurasislotdengan menggunakan Graph Widget dapat di-downloaddari http://www.servogrid.org/slide/GEM/SW/Tool Review--Protege.doc .
Setelah melakukan design form, maka penulis sampai pada tahap pembuatan instant untuk setiap kelas. Pada tahap ini, penulis menggunakan plugin yang tersedia pada protégé 3.1 yaitu DataGenie v1.1 seperti pada gambar 4.8 untuk melakukan proses import instant karyawan sebab data mengenai informasi NPK dan nama karyawan telah ada dalam bentuk database access (mdb).
Pembuataninstantjuga dapat dilakukan dengan membuat satu per satu pada tab
instances. Pada pembuatan instant dari kelas organisasi seperti terlihat pada ganbar 7.
Untuk pengisian instant pada kelas organisasi berupa grafik yaitu membuat node-node yang berisi informasi tingkatan dan membuat lintasan antar node tersebut. Saat dibuat lintasan antar node secara otomatis mengisiinstant untuk induk dan koordinasi. Instant yang terbentuk pada kelas ini ditampilkan berdasarkan slot nama, visi, misi, fungsi,bagan dan relasi_antar_bagian.
Gambar 7. Instant dari Kelas Organisasi
Graphyang dibuat padaslotbagan, dapat diekspor ke dalam bentuk jpeg.
Pengujian dan Pemanfaatan Ontologi Struktur Organisasi Perusahaan Setelah pada tahap implementasi instant atau pengisian individu pada semua kelas, untuk beberapa sampel data yang diperoleh dari perusahaan, maka penulis selanjutnya melakukan pengujian melalui bentuk pencarian terhadap model ontologi yang telah dibangun, penulis juga melihat kembali relasi antar slot dengan visualisasi yang telah disediakan protégé, serta mencoba untuk memanfaatkan ontologi pada aplikasi yang lain.
Pengujian dengan Query
Sebelum melakukan query, penulis membuat daftar pertanyaan-pertanyaan berbasis pengetahuan yang akan diujikan. Pertanyaan tersebut sebagai berikut :
1. Karyawan yang mempunyai nama Yudi berada pada bagian mana saja?
2. Sub Divisi mana yang mengkoordinasi departemenAccounting Reconciliation? 3. Karyawan yang menjabat sebagai kepala DivisiAccounting & Reporting? 4. Proyek yang sedang dikerjakan bersama antara Departemen Accounting System
& Framework dan BI Accounting Report ?
5. Apa visi, misi, fungsi dan bagaimana bagan dari struktur organisasi Divisi
Accounting & Reporting?
Selanjutnya penulis menggunakanqueryyang telah disediakan protégé, pengujian untuk setiap pertanyaan sebagai berikut :
Pengujian terhadap pertanyaan pertama.
Proses pencarian untuk pertanyaan pertama dibentuk dengan memilih kelas karyawan denganslotnama yang bernilai ’Yudi’. Hasil pencarian menunjukkan bahwa terdapat tiga karyawan yang mengandung nama ’Yudi’ yaitu : YUDI WAHYU ADJI, YUDIANTI SETIONINGRUM dan RENO WAHYUDI. Setiap informasi nama karyawan tersebut merupakan link terhadap informasi lainnya secara ontologi. Sehingga akan didapat informasi lebih detil dari setiap karyawan, seperti NPK, Jenis kelamin,
Tanggal Masuk dan penempatan pada bagian mana dari karyawan tersebut. Proses pembentukan dan pencarian dan hasil dari pencarian dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Proses dan Hasil Pencarian Karyawan Bernama Yudi
Pengujian terhadap pertanyaan kedua.
Pencarian dibentuk dengan memilih kelas SubDivisi dengan slot koordinasi yang bernilai instantAccounting Reconciliation, dan hasilnya adalah subdivisi Accounting. Dari instant tersebut dapat diperoleh informasi lebih detil mengenai siapa kepala dari Sub Divisi tersebut, Sub Divisi tersebut mengkoordinasi departemen mana saja dan menginduk ke divisi mana. Proses pembentukan dan pencarian dan hasil dari pencarian dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Proses dan Hasil Pencarian Accounting Reconciliation
Pengujian terhadap pertanyaan ketiga.
Pencarian dilakukan dengan memilih kelas karyawan dan memilih slot penempatan dengan nilai instant dari kelas Divisi yaitu Accounting & Reporting, dan hasilnya adalah karyawan pada kelas BandF yang bernama R. Iwan Prayitno. Proses pembentukan dan pencarian dan hasil dari pencarian dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Proses dan Hasil Pencarian Kepala Divisi Accounting & Reporting
Pengujian terhadap pertanyaan keempat.
Pencarian dibentuk dengan memilih kelas GarisKerjaSama dengan slot from yang bernilai instant dari kelas Departemen yaitu Accounting System & Framework dan slot
to yang bernilai instant dari kelas Departemen yaitu BI Accounting Report, dan hasilnya terdapat 1 proyek yaitu Basel 2. Proses pembentukan dan pencarian dan hasil dari pencarian dapat dilihat pada gambar 11
Gambar 11. Proses dan Hasil Pencarian Proyek
Pengujian terhadap pertanyaan kelima.
Pengujian dibentuk dengan memilih kelas organisasi denganslotnama yang bernilai
Accounting & Reporting, dan hasilnya terdapat 1 organisasi yaitu Accounting &
Reporting Division. Proses pembentukan dan pencarian dan hasil dari pencarian dapat
dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Proses dan Hasil Pencarian Struktur Organisasi Pengujian dengan Visualization
Penulis melakukan pengujian terhadap relasi antar slotyang telah dibentuk dalam konsep ontologi. Pengujian dengan memanfaatkanvisualization yang ada pada plugin Ontoviz seperti pada gambar 13. Dengan visualisasi tersebut, penulis memeriksa relasi antar slot seperti slot staf yang mempunyai invers slot penempatan terhadap kelas SubDirektorat dan BandG. Dengan visualisasi ini, terlihat subkelas dari superkelasnya, seperti kelas BandA, BandB, BandG merupakan (is a) subkelas dari kelas karyawan.
Gambar 13 : Visualisasi Ontologi Struktur Organisasi
Uji Coba Pemanfaatan Ontologi
Sebagai ujicoba pemanfaatan ontologi struktur organisasi perusahaan, maka penulis menggunakan sebuah project dari SIMILE, aplikasi bantu yang digunakan dari SIMILE tersebut adalah Semantic Bank. Semantic Bank ini dapat di-download dari http://simile.mit.edu/wiki/Semantic_Bank.Semantic Bank merupakan sebuah tool yang bebas untuk dipergunakan, dan Semantic Bank merupakan sebuah web server dengan menggunakan fungsi ontologi yang yang di-queryuntuk menghasilkan data yang dicari,
Semantic Bankhampir menyerupai sebuahbrowsersebuah ontologi.
Untuk dapat menggunakan Semantic Bank dengan ontologi struktur organisasi perusahaan yang telah dibuat, maka pemodelan konsep ontologi yang telah dibuat dengan menggunakan Protégé harus dieksport ke bentuk RDF Schema (RDFS). File RDFS tersebut diletakkan pada sebuah folder yang terdapat dalam Semantic. Setelah server semantic bank dijalankan, penulis dapat melakukan ujicoba browsing, penulis menggunakanbrowserFirefox dari Mozilla dengan URL http://127.0.0.1:8888/bank/.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan penulis mengenai konsep ontologi untuk pemodelan informasi secara semantik ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Representasi dalam bentuk RDF yang sebelumnya dimodelkan dalam bentuk
ontology ini dapat menjadi alternatif penyajian struktur organisasi perusahaan
perbankan yang selama ini hanya dalam bentuk gambar bagan sehingga permasalahan pada penelitian ini mengenai keterbatasan komputer dan manusia
dalam membaca sebuah gambar bagan struktur organisasi perusahaan perbankan dapat terjawab dan teratasi.
Bentuk RDF ini sangat bermanfaat dan membantu pengguna dalam mencari sebuah informasi, sebab pengguna dapat melakukan pencarian dengan model query dengan dituntun oleh kolom-kolom yang merupakan hasil penyusunan kelas dan slot. Sehingga seorang karyawan dapat mengetahui sebuah divisi membawahi departemen apa saja, atau siapa kepala departemen dan siapa saja stafnya dari sebuah departemen tanpa terlebih dahulu perlu melihat gambar bagan dari struktur organisasi perusahaan perbankan tersebut.
Masih terdapat kendala yaitu lamanya konsumsi waktu pada saat membuat dan mempublikasikannya karena untuk menampilkan sebuah gambar bagan struktur organisasi perusahaan perbankan diperlukan dua format yang berbeda yaitu untuk dilihat manusia secara umum dan sekaligus untuk dapat diproses mesin.
Saran
Dalam penelitian ini, pembuatan instant seperti penambahan divisi, penambahan karyawan hanya dapat dilakukan dengan perangkat lunak protégé dimana tidak semua orang dapat mempergunakan perangkat lunak tersebut. Maka pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengembangan pemodelan konsep dan pemanfaatan ontologi ke dalam bentuk semantic web dengan membuat aplikasi berbasis web
sehingga dapat melakukan modifikasi atau penambahan class, slot dan instant serta pencarianquery, seperti menggunakanframeworkjena.
DAFTAR PUSTAKA
Daconta , Michael C. , Leo J. Obrst dan Kevin T. Smith. 2003. The Semantic Web:A
Guide to the Future of XML, Web Services, and Knowledge Management. Wiley
Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana, Canada.
Ibrahim, Niko. 2007. Pengembangan Aplikasi Semantic Web Untuk Membangun Web
yang Lebih Cerdas. Jurnal Informatika. Vol. 3, No.1, Juni 2007:27-39. Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.
Noy, Natalya F. and Deborah L. McGuinness. 09 Mei 2006. Ontology Development
101: A Guide to Creating Your First Ontology. HTTP://www.ksl.stanford.edu/people/
dlm/papers/ontology-tutorial-noy-mcguinness.pdf .
Panitia, Tim Prosiding. 2008. Makalah-makalah Sistem Informasi – Prosiding
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2008. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
Yogyakarta. hal 451-454.
Protege. Agustus 2008. HTTP://protege.stanford.edu
Triyantio, Kris. 2006. Perbandingan Tool Untuk Membangun Ontology Berbasis