• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2018 SKRIPSI"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

DAN BUDAYA SISWA KELAS IV

MI MUHAMMADIYAH NGASINAN

KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

WINDA LISTYANINGSIH

NIM 11513058

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

DAN BUDAYA SISWA KELAS IV

MI MUHAMMADIYAH NGASINAN

KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

WINDA LISTYANINGSIH

NIM 11513058

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)

iv Lamp : 4 eksemplar

Saudara : Winda Listyaningsih

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Winda Listyaningsih NIM : 11113058

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / PGMI

Judul : PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA

PELAJARAN IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

(5)
(6)

vi NIM : 11513058

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

(7)

vii

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Ngateri dan Ibu Siti Giyanti serta kedua mertuaku Bapak Muslih dan Ibu Siti Tadlkiroh sebagai wujud baktiku kepadanya, yang senantiasa mencintai dan menyayangiku, mendoakanku, dan menyemangatiku.

2. Suamiku tercinta Wahid Nur Arifin yang telah memberi dukungan, semangat dan selalu mendoakanku.

3. Anakku tercinta Akmal Syarief Firdaus yang membuatku semangat dalam menyusun skripsi ini.

4. Adik-adikku tercinta Muhammad Agus Widiyanto, Tsani Nur Rahman, Tsalis Alfi Farhan dan Farida Rachma Arrabi’.

5. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga.

6. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, yang selalu membimbing dan memotivasi penulis. 7. Sahabatku Tri Endah Lestari, Umi Masruroh, Sakina, Nur Hayati yang

telah berjuang bersama.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA PADA SISWA

KELAS 1V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN

WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2016/2017”

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

(9)

ix

dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.

6. Bapak Ali Musyafak, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Handogo, S.Pd.I, selaku wali kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang ikut membantu jalannya penelitian.

8. Peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutukan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini. Semoga laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Salatiga, 05 Maret 2018

Winda Listyaningsih

(10)

x

ABSTRAK

Listyaningsih, Winda. 2018. Penerapan Metode Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya pada Siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci : Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Index Card Match.

Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik yang dilatar belakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dalam pembelajaran IPS tergolong rendah. Masalah yang akan dijawab dalam PTK ini adalah: Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan PTK dengan menerapkan metode Index Card Match pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes evaluasi, lembar pengamatan dan dokumentasi.

(11)

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR DEKLARASI ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

1.Hipotesis Tindakan ... 5

2.Indikator Keberhasilan ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

1.Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

1.Metode Index Card Match ... 8

2.Hasil belajar IPS ... 9

G. Metode penelitian ... 9

1.Rancangan Penelitian ... 9

2.Subjek penelitian... 10

3.Langkah-langkah Penelitian ... 11

4.Teknik Pengumpulan data ... 13

5.Instrumen penelitian ... 14

6.Analisis Data ... 15

(12)

xii

BAB II ... 17

LANDASAN TEORI ... 17

A. Hasil Belajar ... 17

1.Pengertian Belajar ... 17

2.Pengertian Hasil Belajar ... 17

3.Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar ... 19

4.Penilaian Hasil Belajar... 21

B. IPS di Madrasah Ibtidaiyah ... 26

1.Pengertian IPS... 26

2. Tujuan IPS ... 28

3.Fungsi IPS ... 29

4.Ruang Lingkup IPS ... 30

5.SK dan KD mapel IPS kelas IV semester 1 ... 31

Materi pokok Keragaman Suku Bangsa dan Budaya ... 32

C. Metode Index Card Match ... 37

1.Fungsi Index Card Match ... 38

2.Langkah-langkah Metode Index Card Match ... 38

3.Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match ... 39

BAB III ... 41

PELAKSANAAN PENELITIAN ... 41

A. Subjek Penelitian ... 41

1.Gambaran Umum Sekolah ... 41

2.Subjek Penelitian ... 44

3.Waktu penelitian ... 46

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 46

1.Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus ... 47

2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ... 48

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 52

4.Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 56

BAB IV ... 59

(13)

xiii

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

1.Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ... 59

2.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 62

3.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 70

4.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ... 78

B. Pembahasan ... 86

BAB V ... 89

PENUTUP ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar SK dan KD Mapel IPS kelas IV ... 30

Tabel 2.2 Suku-Suku Bangsa di Indonesia ... 31

Tabel 2.3 Rumah Adat di Indonesia ... 33

Tabel 2.4 Tarian Daerah di Indonesia ... 34

Tabel 2.5 Lagu Daerah di Indonesia ... 35

Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ngasinan .... 42

Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan ... 43

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Pra Siklus ... 58

Tabel 4.2 Daftar nilai siswa kelas IV Siklus I ... 60

Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 61

Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 63

Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus II ... 65

Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 66

Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ... 68

Tabel 4.8 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus III... 70

Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ... 71

Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ... 73

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 92

Lampiran 2 RPP Siklus II ... 100

Lampiran 3 RPP Siklus III... 108

Lampiran 4Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 114

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 116

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 118

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ... 120

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ... 122

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ... 124

Lampiran 10 Dokumentasi ... 126

Lampiran 11 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ... 129

Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 130

Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian ... 131

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ... 132

Lampiran 15 Daftar Nilai SKK ... 133

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam arti luas yaitu pendidikan seumur hidup, bermakna bahwa pendidikan adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Pengalaman belajar dapat berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hayat. Pendidikan adalah segala sesuatu dalam kehidupan yang mempengaruhi pembentukan berpikir dan bertindak individu. Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun, terutama sebagai tanggung jawab negara (Soyomukti, 2010:28-29).

Pendidikan dalam arti sempit, dilihat dari maknanya yang sempit pendidikan identik dengan sekolah. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial (Soyomukti, 2010:40-41).

(17)

sertanya dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang dirumuskan secara jelas dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis bertanggung jawab.

Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 diperlukan perbaikan sistem pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan di Indonesia masih sedikit tertinggal dibanding negara-negara lain. Sehingga perlu perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah proses belajar mengajar di kelas (Syarifatul Umami, 2015:1-2).

(18)

kemudian muncul. Selain itu, adanya perubahan tingkah laku siswa menuju ke arah yang lebih baik.

Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, lebih kreatif dalam mengajar, dan bisa memanfaatkan media pembelajaran sehingga menjadikan siswa aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran.

Namun, sampai saat ini sering guru sebagai pelaksana dalam proses belajar mengajar IPS memberikan penyajian yang bersifat monoton yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan menghafal yang justru membuat siswa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar IPS. Hal tersebut juga terjadi pada guru MI Muhammadiyah Ngasinan kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Selama proses pembelajaran di kelas, model pembelajaran yang digunakan guru MI Muhammadiyah Ngasinan kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali masih didominasi metode ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan latihan, yang demikian itu membuat siswa bosan, apalagi materi IPS sebagian besar uraian panjang dan banyak hafalan.

(19)

pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak hanya cukup berpengetahuan dan berkemampuan berpikir tinggi semata, melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian materi IPS sangat mudah untuk diterapkan, dimengerti, dicerna, dipahami dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, khususnya peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

Setelah dilakukan observasi awal di MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, diketahui bahwa prestasi belajar IPS di sekolah tersebut tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain media pembelajaran yang terbatas, model pembelajaran guru yang klasikal dan monoton, serta kurangnya minat belajar siswa sehingga pelajaran yang diberikan sangat susah untuk dipahami. Disisi lain, tingkat penguasaan pelajaran IPS mereka masih sangat rendah.

Dengan adanya beberapa masalah yang muncul di MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENERAPAN METODE INDEX CARD

MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(20)

KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2016/2017” B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini : Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode Index Card Match materi keragaman suku bangsa dan budaya siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/ 2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

(21)

pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.

Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian. Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesis “penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017”.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode yang telah diterapkan dan hasil yang dicapai sudah memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun standar KKM mata pelajaran IPS MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali adalah 70. Penerapan Index Card Match ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan:

(22)

2. Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya mencapai presentase 85% siswa dikelas dapat mencapai KKM

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi program studi pendidikan guru sekolah dasar, sebagai referensi atau acuan tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan metode Index Card Match.

b. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Bagi peneliti calon pendidik, dapat menjadi bekal untuk terjun di dunia pendidikan.

b. Bagi guru

(23)

c. Bagi Siswa

Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar yang baik.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berharga terhadap upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa yang diharapkan. Karena prestasi belajar siswa yang baik dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksut utama penulis dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut:

1. Metode Index Card Match

(24)

Jadi metode Index Card Match adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa diberikan kartu dan dan siswa diminta untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang.

2. Hasil belajar IPS

Menurut Susanto (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Jadi, hasil belajar adalah nilai perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukannya dalam proses kegiatan belajar.

Sedangkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan nilai belajar dari pembelajaran sebelumnya. Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari siklus I ke siklus II dan seterusnya hasil belajar mengalami peningkatan secara berkesinambungan, sesuai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang dipatokkan pada mata pelajatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

G. Metode penelitian

1. Rancangan Penelitian

(25)

Dengan demikian, prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-prinsip penelitian tindakan yang telah umum dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.(Kunandar, 2013:46)

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama..

2. Subjek penelitian

(26)

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui di dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada dikelas. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Mengadakan pertemuan dengan guru kelas IV Mi Muhammadiyah Ngasinan untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian

2) Menyiapkan materi

3) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Membuat lembar soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa 5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan

guru

(27)

b. Pelaksanaan

Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas (Arikunto,dkk,2007:18).

Perencanaan diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

c. Pengamatan

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dinilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi

(28)

Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian PTK.

Gambar: 1.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk, 2007:16)

4. Teknik Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tindakan tes, dokumentasi dan pengamatan.

a. Tes

(29)

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai profil sekolah baik dari sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah, foto kegiatan peserta didik pada saat proses kegiatan pembelajaran.

c. Pengamatan/ Observasi

Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.

5. Instrumen penelitian

Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian adalah:

a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan metode Index Card Match.

b. Soal / tes digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan metode index card match.

(30)

6. Analisis Data

Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan:

a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

x = ∑ N∑X

Keterangan:

x = nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑ N = Jumlah siswa (Aqib, 2006:40-41)

b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

P= ∑siswa yang tuntas belajar X 100 ∑ siswa

(31)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi beberapa bab seperti tertera di bawah ini:

Bab I: Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah tujuan penelitian, hipotesis tindakan,,manfaat penelitian penjelasan definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Bab ini menguraikan pengertian hasil belajar mata pelajaran IPS, metode Index Card Match, dan pengaruh hasil belajar menggunakan Index Card Match.

Bab III: Pelaksanaan Penelitian

Meliputi subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus II dari rencanaa pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus III dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Meliputi hasil penelitian dan pembahasan dari siklus I, siklus Il, dan siklus IlI.

Bab V: Kesimpulan

(32)

17

BAB II

LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2). Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut penelitian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991:2).

2. Pengertian Hasil Belajar

(33)

diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim dalam ahmad susanto (2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memepelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal materi pelajaran tertentu.

(34)

sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Dari definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.

3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Hasil belajar kaitan erat dengan proses belajar sehingga faktor yang mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Seperti apa yang diutarakan oleh Suryabrata 2004 (dalam Sriyanti, 2013:24), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

a. Faktor Eksternal

(35)

1) Faktor non sosial

Faktor non sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor non sosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan, sekolah dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisioligis dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu

2) Faktor psikologis

(36)

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar. Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).

4. Penilaian Hasil Belajar

a. Fungsi dan Tujuan Penilaian

Menurut Nana Sudjana (2011:3) penilaian berfungsi sebagai :

1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksionl. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll.

3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan keckapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.

Tujuan penilaian menurut Nana Sudjana (2011: 4) adalah:

(37)

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.

4) Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.

b. Jenis dan Sistem Penilaian

Dilihat dari fungsinya, jenis penilain ada beberapa macam, yaitu penilain formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan (Nana Sudjana, 2011: 5).

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan penilain formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya,

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.

(38)

Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remidial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa.

Penilain selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

(39)

c. Prinsip dan Prosedur Penilaian

Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaiaan hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.

Prinsip-prinsip penilaian menurut Nana Sudjana (2011:8) yang dimaksudkan antara lain adalah sebagai berikut:

1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakannya. 2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari

proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap saat proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.

3) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif.

4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.

(40)

1) Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran. Mengingat fungsi penilaian hasil belajar adalah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran, maka perlu dilakukan upaya mempertegas tujuan pengajara sehingga dapat memberikan arah terhadap penyusunan alat-alat penilaian.

2) Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran.

3) Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun nontes yang cocok digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran.

4) Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian tersebut.

d. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian

Hasil Belajar sebagai objek penilaian menurut Nana Sudjana (2011 : 22) ada tiga ranah yaitu:

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Ranah psikomotorik berkenan dengan hasil belajar

(41)

B. IPS di Madrasah Ibtidaiyah

1. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran (Khulatul Luthfiah, 2016:311).

Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013:137). Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat (Susanto, 2013:138).

(42)

yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran.

Menurut Banks dalam bukunya Susanto (2013:140) pendidikan IPS adalah social studies merupakan bagian dari kurikulum di sekolah yang bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, dan bahkan di dunia.

Banks menekankan begitu pentingnya pendidikan IPS diterapkan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, terutama di sekolah dasar dan menengah.

Menurut Jarolimek dalam bukunya Susanto (2013:141) pendidikan IPS adalah berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampiln, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok masyarakat di mana ia tinggal. Kedua pengertian di atas, yang di berikan oleh Banks dan Jarolimek menekankan kepada upaya pembentukan moral anak sebagai warga negara atau anggota masyarakat yang mampu berperan serta dalam kelompok hidupnya.

(43)

mempelajari IPS ini sudah semestinya siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami dirinya sendiri dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda tempat maupun waktu, baik secara individu maupun secara kelompok, untuk menemukan kepentingannya yang akhirnya dapat terbentuk suatu masyarakat yang baik dan harmonis.

2. Tujuan IPS

Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Susanto,2013:145).

Menurut Mutakin dalam bukunya Susanto (2013:145) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

(44)

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

3. Fungsi IPS

(45)

kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat (Rasimin,2012:7-8).

Menurut Sumaatmadja dalam bukunya Rasimin (2012:8) fungsi ilmu pengatahuan sosial sebagai program pendidikan adalah mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Mengingat bahwa kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat berkembang secara terus-menerus, maka landasan pengembangan ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan sekaligus kemajuan masyarakat (Rasimin,2012:8).

4. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek- aspek sebagai

berikut:

a. Sistem sosial dan budaya

b. Manusia, tempat, dan lingkungan.

c. Perilaku ekonomi, dan kesejahteraan.

d. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

(46)

5. SK dan KD mapel IPS kelas IV semester 1

Tabel 2.1

SK dan KD IPS kelas IV semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar

1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi

1.1. Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

1.2. Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya

1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

1.4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)

(47)

6. Materi pokok Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

a. Keragaman Suku Bangsa

Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, bahkan ratusan suku bangsa. Suku-suku bangsa Indonesia tinggal di seluruh pelosok Nusantara. Mereka tinggal dan mendiami pulau-pulau yang ada di wilayah Indonesia ini. Ada yang tinggal di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, dan sebagainya.

Berikut ini beberapa suku bangsa di Indonesia Tabel 2.2

Suku-suku Bangsa di Indonesia

No Suku Bangsa Provinsi

1 Aceh, Gayo Nanggroe Aceh Darusalam

2 Batak Sumatera Utara

3 Minangkabau Sumatera Barat

4 Palembang Sumatera Selatan

5 Melayu Riau

6 Lampung Lampung

7 Badui Banten

8 Sunda Jawa Barat

9 Jawa Jawa Tengah, DIY

10 Madura, Tengger Jawa Timur

11 Bali Bali

12 Dayak Kalimantan Timur

13 Banjar Kalimantan Selatan

(48)

15 Bugis Sulawesi Selatan

16 Ambon Maluku

17 Asmat Papua

18 Sasak NTB

19 Timor NTT

20 Betawi DKI Jakarta

b. Adat istiadat

Adat istiadat suku-sukun bangsa di Indonesia juga berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan setempat. Adat-istiadat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang dilakukan secara turun-temurun. Adat istiadat ini contohnya adalah upacara adat. Contoh upacara adat di Indonesia, antara lain:

1) Ngaben adalah upacara pembakaranb jenazah di Bali

2) Kesondo adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat yang menganut agama hindu di sekitar Gunung Bromo. Kesondo merupakan upacara mempersembahkan sesaji di kawah Gunung Bromo.

3) Tolak Bala adalah upacara yang dilakukan masyarakat suku Melayu bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bencana.

(49)

Rumah adat di Indonesia bentuknya bermacam-macam. Hampir semua provinsi di Indonesia nmempunyai rumah adat. Rumah adat menunjukkan ciri khas daerah masing-masing. Rumah adat tiap daerah berbeda-beda namanya.

Tabel 2.3

Nama-nama rumah adat di Indonesia

No. Provinsi Nama Rumah Adat

1 Jawa Tengah Joglo

2 Papua (Irian Jaya) Honai

3 Minangkabau (Sumatera Barat) Gadang

4 Sumatera Utara Jabu Bolon

5 Sulawesi Selatan Tongkonan

6 Kalimantan Timur Lamin

7 Kalimantan Tengah Betang

8 Kalimantan Selatan Anjungan

d. Pakain adat

Pakaian adat adalah pakaian yang dipakai pada upacara-upacara adat atau pada saat-saat tertentu. Jadi tidak di pakai setiap hari. Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam pakaian daerah atau pakaian adat, antara lain sebagai berikut:

1) Baju Teluk Belangga, Cekak Musang, dan Kurung berasal dari Riau.

(50)

3) Baju Surjan dan Blangkon berasal dari Yogyakarta.Baju Rompi dan Destar berasal dari Kalimantan Selatan.

4) Baju Jas Tutup dan Blangkon berasal dari Jawa Timur. e. Tarian Daerah

Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tarian daerahatau tarian adat. Tarian daerah di Indonesia bermacam-macam jenisnya. Tarian daerah ini biasanya dipentaskan dengan maksud dan tujuan tertentu. Misalnya tarian daerah itu dipentaskan dengan tujuan untuk menyambut tamu agung, upacara keagamaan, dan sebagainya. Contoh, tari Gambyong dari Jawa Tengah dipentaskan untuk menyambut tamu yang hadir pada acara resepsi pernikahan seseorang.

Tabel 2.4

Nama-nama Tarian Daerah di Indonesia

No. Daerah Nama Tarian

1 NAD Tari Marhaban

2 Sumatera Barat Tari Lilin

3 Sumatera Utara Taro Tor-Tor Martunggo

4 Riau Tari Zapin

5 Jambi Tari Rangguk

6 Bengkulu Tari Andung

7 Sumatera Selatan Tari sriwijaya

8 Jawa Barat Tari Jaipong

9 DKI Jakarta Tari Cokek

10 Jawa Tengah Tari Gambyong

(51)

No. Daerah Nama Tarian

12 Jawa Timur Tari Ngremo

13 Bali Tari Pendet

14 NTB Tari Selendang

15 NTT Tari Perang

16 Kalimantan Barat Tari Monong 17 Kalimantan Tengah Tari Mandau 18 Sulawesi Utara Tari Maengket 19 Sulawesi Tengah Tari Pajoge Nitongka 20 Sulawesi Selatan Tari Pakarena

21 Maluku Tari Cakalele

f. Macam-macam alat musik daerah

Jenis alat musik daerah yang ada di Indonesia ini juga bermacam-macam. Setiap daerah mempunyai alat musik daerah yang berbeda.

Contoh alat musik daerah di Indonesia, sebagai berikut: 1) Angklung, dan calung dari Sunda, Jawa Barat

2) Gamelan dari Jawa Tengah 3) Sasando dari NTT

4) Kulintang dari Minahasa 5) Tifa dari Maluku

g. Macam-macam lagu daerah

Tabel 2.5

Nama-nama Lagu Daerah di Indonesia

No Provinsi Nama Lagu Daerah

1 NAD Bungong Jeumpa

(52)

No Provinsi Nama Lagu Daerah

3 Sumatera Barat Madesak

4 Jambi Injit-Injit Semut

5 Riau soleram

6 Bengkulu Lalan Betek

7 Lampung Lipang Lipangdang

8 DKI Jakarta Keroncong Kemayoran

9 Jawa Barat Bubuy Bulan

10 Yogyakarta Pitik Tukung

11 Jawa Tengah Jamuran, Olir-Ilir

12 Jawa Timur Kerapan sapi

13 Bali Janger

14 NTT Potong Bebek

15 Kalimantan Barat Cik-Cik Periok 16 Kalimantan tengah Ampar-Ampar Pisang 17 Sulawesi Utara O ina Ni keke 18 Sulawesi Selatan Angin Mamiri

19 Maluku Waktu Hujan Sore-Sore

20 Papua Yamko Rambe Yamko

C. Metode Index Card Match

(53)

dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaranbukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

1. Fungsi Index Card Match

a. Agar anak-anak lebih cepat dalam pembelajaran

b. Anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi c. Tidak merasa kejenuhan dalam pembelajaran

2. Langkah-langkah Metode Index Card Match

Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Index Card Match adalah sebagai berikut :

(54)

b. Sebelum dibagikan kepada setiap siswa potongan-potongan kertas tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara jawaban dan soal akan tercampur.

c. Setelah itu dibagikan kepada siswa dan setiap siswa mendapatkan satu kertas, separuh siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuhnya mendapatkan jawaban, guru menjelaskan bahwa ini adalah aktifitas berpasangan.

d. Jika mereka sudah menemukan pasangannya mintalah untuk duduk berdekatan kemudian dijelaskan juga agar tidak memberitahukan materi yang di dapat kepada teman yang lain .

e. Setelah semua menemukan pasangannya dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.

f. Akhiri proses tersebut dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. (Zaini, dkk, 2002:64)

3. Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match

(55)

Kelemahan metode Index Card Match adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan

tugas

b. Guru harus meluangkan waktu lebih

c. Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan

d. Guru harus memiliki keterampilan yang memadai dalam pengelolaan kelas

(56)

41

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Sekolah

a. Identitas Sekolah

Mi Muhammadiyah Ngasinan adalah salah satu sekolah yang terletak di Desa Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Adapun profil MI Muhammadiyah Ngasinan adalah sebagai berikut:

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan Nama Kepala Madrasah : Ali Musyafak, S.Pd.I

No Identitas Sekolah : 111233090191

NPSN : 60711612

NPWP : 70.539.279.527.000

Dusun : Ngasinan

Desa : Garangan

Kecamatan : Wonosegoro

Kabupaten : Boyolali

Privinsi : Jawa Tengah

Kode pos : 57382

(57)

Informasi dokumen dan perijinan Tahun Berdiri : 1972

No. SK Pendirian : 062 /B.IV/Mdr/ 1.24.72 Tgl. SK pendirian : 01 /04/1972

Status Akreditasi : B Tahun Akreditasi : 2013

No. SK AkreditaSi : 101/BAP-SM/XI/2013

b. Visi dan Misi Madrasah

Visi:

1) Terwujudnya generasi umat yang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar(tartil)

2) Terwujudnya genenerasi umat yang tekun melaksanakan ibadah wajib maupun sunah.

3) Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan berperilaku.

4) Terwujudnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan kependidikan yang lebih dan atau hidup mandiri.

Misi:

1) Mengembangkan Kemampuan Dasar Siswa

2) Mengembangkan Kemampuan Berfikir Dalam Menghadapai Perkembangan Agama Islam

(58)

c. Tujuan Pendidikan Madrasah

Dalam kurun waktu empat tahun diharapkan dapat mencapai: 1) Pencapaian prestasi akademik

2) Menjalin kerjasama ( networking) dengan lembaga / instansi terkait, masyarakat dalam rangka pengembangan program pendidikan yang berakar pada budaya bangsa dan mengikuti perkembangan IPTEK.

3) Pelaksanaan belajar mengajar yang mengarah pada program pembelajaran berbasis kompetensi.

4) Tertanam budi pakerti yang baik pada warga sekolah sebagai landasan dalam pergaulan dengan teman, guru, dan masyarakat. 5) Mampu Menelorkan sedikitnya 2 siswa menjadi pendakwah agama

islam (Mubaligh).

d. Sarana dan prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang ada di Mi Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:

1) Tanah dan bangunan

Luas tanah :2101m Luas bangunan : 540m

2) Sarana pendukung kegiatan belajar/mengajar

Ruang kelas : 6

(59)

Ruang guru : 1

Ruang uks : 1

Ruang toilet Guru : 1 Ruang Toilet Siswa : 1 Sumber penerangan : PLN

e. Tenaga Pendidik

Guru MI Muhammadiyah Ngasinan berjumlah 9 guru. Adapun nama dari ke sembilan guru tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ngasinan

No Nama Jenis Kelamin

1 Ali musafak, S.Pd.I L

2 Muslih, S.Pd.I L

3 Kasiran L

4 Dewi Masithoh, S.Pd.I P

5 Sanggrok, S.Pd.I L

6 Handogo, S.Pd.I L

7 Muhammad Kusroni, S.Pd.I L

8 Anas, S.Pd.I L

9 Wahid Nur Arifin L

2. Subjek Penelitian

(60)

2016/2017 tercatat sebagai siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Data siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan

No Nama Jenis kelamin

1 ABDUL AZIZ L

2 AISYAH DINARA SAFINA P

3 ALIF NURMA AULIA FITRIYANI P

4 ANINDA FITRIYANA P

5 ANINDRI FITRIYANI P

6 DANIS ADITIA L

7 DEVA PRASETYO L

8 DIKA SELVIANINGSIH P

9 KHOLISTIA FERNANDA P

10 LIA AGUSTINA SEBRIA P

11 MUHAMMAD IFAN JAELANI L

12 MUHAMMAD NUR HUDA L

13 MUHAMMAD RIZAL AZIZI L

14 MUHAMMAD TEGAR NURROHMAN L

15 NOVITA LESTARI P

16 NUR IMADAMAYANTI P

17 RAYA OKTAVIANAS TASYA P

18 RENGGA PRAMONO L

19 REVI AQILA AMANDA P

20 RIFKI ADITYA PRATAMA L

(61)

3. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Nopember 2017. Adapun rinciannya sebagai berikut :

a. Observasi, dilaksanakan pada hari Rabu 8 Nopember 2017

b. Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada hari Rabu 6 Desember 2017. c. Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada hari Rabu 13 Desember 2017. d. Kegiatan Siklus III, dilaksanakan pada hari Rabu 20 Desember 2017.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi kelas IV tempat penelitian dilaksanakan disertai penjelasan adanya perbedaan antara metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode pembelajaran yang akan di uji cobakan dalam penelitian ini.

MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali ini merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 21 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran mata pelajaran IPS semester 1 dengan menggunakan kurikulum KTSP pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.

(62)

adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang positif pada siswa serta masih kurang mengenai pada diri siswa yang pada akhirnya hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran yaitu Index Card Match pada setiap siklus dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.

1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, guru lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih sering digunakan adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang aktif. Selain iu siswa juga kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan asyik bermain dengan temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

(63)

masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun KKM mata pelajaran IPS kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan adalah 70.

2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal

3) Merancang dan membuat kartu Index Card Match sesuai dengan jumlah siswa. Sebagian kartu berisi pertanyaan dan sebagian kartu berisi jawaban.

b. Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2017 selama 70 menit, dengan materi tentang keragaman suku bangsa dan budaya. Dalam siklus ini peneliti sudah menggunakan metode Index Card Match. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain: a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru melakukan presensi siswa.

c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

(64)

e) Guru menanyakan keadaan siswa.

2) Kegiatan inti (50 menit), antara lain:

a. Guru menyebutkan macam-macam suku bsngsa b. Guru menyebutkan macam-macam adat istiadat c. Guru menyiapkan kartu Index Card Match

d. Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index Card Match

e. Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan dibagikan secara acak.

f. Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang sesuai antara soal dan jawaban.

g. Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. h. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum paham

j. Guru memberikan soal evaluasi/ post test kepada siswa k. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pelajaran hari ini.

3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:

(65)

c. Observasi

Setelah tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya adalah tahap observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun sebelumnya.Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembelajarannya. Dari hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan tindakan kelas dengan model Index Card Match pada mata pelajaran IPS.

d. Refleksi

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisis dan dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung

a) Guru sudah jelas dalam mengucapkan salam.

b) Guru sudah cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Media cukup bagus dan membuat siswa tertarik d) Penguasaan materi dari guru cukup baik.

e) Metode Index Card Match dapat diterapkan dalam mata pelajaran

(66)

2) Hal-hal yang menghambat

a) Guru belum bisa mengondisikan kelas b) Guru kurang pandai menarik perhatian siswa c) Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat

d) Guru kurang jelas dalam memberi instruksi penggunaan metode Index Card Match

e) Guru belum optimal dalam membimbing siswa mencari pasangan

f) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa

g) Pengelolaan kelas yang masih kurang sehingga kelas kurang kondusif.

h) Siswa berbicara sendiri sehingga kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.

i) Siswa kurang dalam memanfaatkan bertanya kepada guru tentang materi terkait.

j) Siswa masih belum paham dengan instruksi dari guru k) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi yang diajarkan. 3) Ide perbaikan

a) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu..

b) Dalam penguasaan materi dan penjelasan harus ditingkatkan. c) Instruksi guru harus lebih jelas lagi

d) Guru lebih meningkatkan dalam membimbing siswa

(67)

f) Pengelolaan kelas lebih ditingkatkan.

g) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau bermain Sendiri

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2017 di kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

1) Menyusun RPP dilakukan setelah adanya pertimbangan dan evaluasi `yang dilakukan siklus

2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal

3) Merancang dan membuat Index Card Match sesuai dengan jumlah siswa. Sebagian kartu berisi pertanyaan dan sebagian kartu berisi jawaban.

b. Tindakan

Tindakan pada siklus II ini dilaksanakan lebih optimal dari siklus I, yang secara rinci dijelaskan sebagai beikut:

1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: a) Guru mengucapkan salam.

(68)

c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

d) Guru menata tempat duduk siswa dengan baik. e) Guru menanyakan keadaan siswa.

f) Guru mereview pelajaran sebelumnya 2) Kegiatan inti (50 menit), antara lain:

a) Guru menyebutkan macam-macam rumah adat b) Guru menyebutkan pakaian adat

c) Guru menyebutkan macam-macam tarian daerah d) Guru menyiapkan kartu Index Card Match

e) Guru menjelaskan cara bermain degan menggunakan Index Card Match

f) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan dibagikan secara acak.

g) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang sesuai antara soal dan jawaban.

h) Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. i) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum paham

(69)

l) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari

3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: Dalam kegiatan penutup, guru:

a) Guru memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar. b) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan tindakan kelas dengan metodel Index Card match pada mata pelajaran IPS.

d. Refleksi

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisis dan dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung

a) Guru sudah cukup jelas dalam mengucapkan salam. b) Pengondisian kelas sudah cukup baik

c) Guru dalam menjelaskan materi sudah cukup baik dan tenang d) Guru sudah cukup jelas memberikan instruksi dalam

penggunaan metode Index Card match

(70)

g) Guru sudah cukup baik dalam memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

h) Pengelolaan kelas cukup baik.

i) Siswa sudah cukup antusias dalam menanggapi pertanyaan dari guru.

j) Siswa cukup memperhatikan penjelasan materi dari guru

k) Siswa sudah mulai berani bertanya tentang materi yang diajarkan

l) Siswa sudah mulai percaya diri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

m) Siswa tertib dalam mengerjakan soal evaluasi n) Siswa mulai paham instruksi yang diberikan guru 2) Hal-hal yang menghambat

a) Penjelasan materi perlu ditingkatkan atau guru harus lebih kreatif dalam menjelaskan materi.

b) Guru harus membuat siswa lebih percaya diri saat pembelajaran berlangsung.

c) Pengelolaan kelas perlu ditingkatkan agar kelas lebih kondusif. d) Masih ada beberapa siswa yang bermain saat pembelajaran

berlangsung.

e) Ada beberapa siswa yang masih malu dan tidak menjawab saat ditanya oleh guru

(71)

a) Pengelolaan kelas lebih ditingkatkan .

b) Guru harus menguasai materi pembelajaran dengan baik. c) Instruksi harus lebih ditingkatkan lagi

d) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan e) Guru harus membuat siswa lebih semangat dan percaya diri

saat mengikuti pembelajaran.

f) Guru harus membuat siswa lebih aktif dan menegur siswa yang belum memperhatikan.

4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Desember 2017 di kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

1) Menyusun RPP dilakukan setelah adanya pertimbangan dan evaluasi `yang dilakukan siklus I

2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal

(72)

b. Tindakan

Tindakan pada siklus III ini dilaksanakan lebih optimal dari siklus II, yang secara rinci dijelaskan sebagai beikut:

a. Kegiatan awal (5 menit), antara lain: a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru melakukan presensi siswa.

c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

d) Guru menata tempat duduk siswa dengan baik. e) Guru menanyakan keadaan siswa.

f) Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya. b. Kegiatan inti (50 menit), antara lain:

a) Guru menyebutkan macam-macam alat musik daerah b) Guru menyebutkan macam-macam lagu daerah c) Guru menyiapkan kartu Index Card Match

d) Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index Card Match

e) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan dibagikan secara acak.

f) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang sesuai antara soal dan jawaban.

(73)

h) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

i) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum paham

j) Guru memberikan soal evaluasi/ post test

k) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah diajarkan

c. Kegiatan akhir (5 menit), antara lain: Dalam kegiatan penutup, guru:

a) Guru memberikan motivasi kepada siswa untk lebih giat dalam belajar.

b) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam pelaksanaan tindakan kelas pada kelas IV, sedangkan faktor penghambat berkurang pada siklus III ini.

d. Refleksi

Gambar

Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

karena krisis ekonomi global, iklim investasi di Indonesia juga dapat. terganggu karena beberapa

Merancang media komunikasi visual yang tepat dan sesuai dengan kriteria desain untuk sosialisasi, dilakukan dengan menganalisa tahapan yaitu pengumpulan data yang

Resistor merupakan suatu benda yang dibuat sebagai penghambat atau penahan arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik, dengan tujuan untuk mengatur arus

a) Daerah terpencil, yaitu daerah yang jauh dari lokasi Kantor/Gedung Pengadilan di dalam wilayah Kabupaten /Kota di mana gedung Pengadilan tersebut berkedudukan.

TUJUAN JABATAN : Koordinasi penyelenggara sistem akuntansi dan pelaporan keuangan lingkup Kementerian Keuangan yang efektif dan optimal, Pembinaan implementasi sistem

Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang sistem akuntansi piutang usaha dan mengelola tagihan macet pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Pada siklus II akan dilakukan perbaikan atas kelemahan pada siklus I yaitu pembelajaran menggunakan model Cooperative Tipe Jigsaw yang sesuai dengan RPP pada