• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui metode Think Pair Share dan media komik pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui metode Think Pair Share dan media komik pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI

MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA KOMIK

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALINANAS

KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AZIS MULYANTO

NIM: 115-14-128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI

MELALUI METODE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA KOMIK

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALINANAS

KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AZIS MULYANTO

NIM: 115-14-128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

Artinya: “....niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan

(8)

PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tuaku, Bapak Sapan dan Ibu Harmini yang selalu memberikan

semangat, doa dan dukungannya.

2. Edi Ali Setiyono kakakku yang selalu mengusahakan apapun untuk saya

ketika saya membuat skripsi ini.

3. Meila Setyo Anggriarti yang selalu menemani, membantu, mendukung dan

menyemangati saya dari awal hingga akhir skripsi ini selesai.

4. Dosen pembimbing Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si yang telah bersedia

untuk waktunya dalam membimbing saya sampai skripsi ini selesai.

5. Teman-teman seperjuangan skripsi (Rhiki, Mita, Gilang, Astri, Arum, Lia,

Zulfa dan Rica) yang tak henti-henti saling mendukung.

6. Teman-teman IAIN Salatiga.

(9)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji penulis haturkan kehadirah Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya. sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi

Mengenal Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi Melalui Metode Think Pair Share

dan Media Komik pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kecamatan

Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita

nanti-nantikan syafaatnya dihari akhir nanti.

Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan

motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI;

4. Bapak Abdul Syukur, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan

arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan

skripsi ini;

5. Ibu Eva Palupi, S. Psi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingannya;

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis;

7. Kedua orang tua Bapak Sapan dan Ibu Harmini yang selalu memberikan

dukungan moral dan material;

8. Bapak Sutarno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kalinanas yang

(10)

9. Ibu Sri Suyatmi, S Pd SD selaku wali kelas V SD Negeri 2 Kalinanas yang

turut membantu dalam penelitian;

10.Seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanasyang telah mendukung dan

membantu peneliti dalam melakukan penelitian;

11.Teman-teman Starnet yang telah memberikan dukungan dan fasilitas; dan

12.Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.

Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a, Penyusun sangat menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

Salatiga, 4 Juni 2018

Penulis,

AZIS MULYANTO

(11)

ABSTRAK

Mulyanto, Azis. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Jenis usaha dan kegiatan ekonomi melalui metode Think Pair Share dan media komik pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Abdul Syukur, M.Si.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Metode Think Pair Share, Media komik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri 2 Kalinanas belum menggunakan berbagai model pembelajaran aktif. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama pada pelajaran IPS. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ≥ 65. Rumusan masalah ini adalah apakah metode Think Pair Share dengan media komik dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018?. Tujuan peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.Wonosegoro tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro yang berjumlah 15 siswa. Metode pengumpulan data yang di gunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan menghitung pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai tingkat pencapaian kriteria ketuntasan klasikal ≥ 85%.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR LOGO ... ii

HALAMAN JUDUL. ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... iv

HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

1. Rancangan Penelitian ... 8

2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ... 11

3. Instrumen Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 13

5. Analisis Data ... 14

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 17

1. Hasil Belajar ... 17

(13)

b. Hasil Belajar ... 22

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 25

a. Pengertian IPS ... 25

b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ... 26

c. Tujuan Pembelajaran IPS ... 27

d. SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V MI/SD ... 28

3. Metode Think Pair Share ... 29

a. Pengertian Think Pair Share ... 29

b. Langah-langkah Think Pair Share ... 30

c. Kelebihan dan kekurangan Think Pair Share ... 31

4. Media pembelajaran komik... 31

a. Pengertian Media... 31

b. Fungsi Media ... 32

c. Media Pembelajaran Komik ... 33

5. Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indoneisa ... 35

B. Kajian Pustaka... 42

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 45

1. Perencanaan Tindakan ... 45

2. Pelaksanaan Tindakan... 45

3. Observasi/Pengamatan ... 47

4. Refleksi ... 50

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 51

1. Perencanaan Tindakan ... 51

2. Pelaksanaan Tindakan... 51

3. Observasi/Pengamatan ... 53

4. Refleksi ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57

1. Deskripsi Pra Siklus ... 57

2. Deskripsi Data Siklus I ... 59

3. Deskripsi Data Siklus II ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

(14)

2. Siklus II ... 68

3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas V SD N2 Kalinanas ... 12

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 28

Tabel 3.1 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 48

Tabel 3.2 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 49

Tabel 3.3 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 54

Tabel 3.4 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 55

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ... 57

Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I... 59

Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II ... 61

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Evaluasi Antar Siklus ... 62

Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.6 Hasil Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I ... 66

Tabel 4.7Hasil Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II ... 70

Tabel 4.8Hasil Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ... 71

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK ... 9

Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ... 64

Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ... 69

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 5 Lembar Jawab Siswa Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian IPS kelas V

Lampiran 7 Nilai Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Nilai Evaluasi Siklus II

Lampiran 9 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I

Lampiran 10 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II

Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I

Lampiran 12 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II

Lampiran 13Profil Sekolah

Lampiran 14 Lembar Konsultasi

Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi

Lampiran 16 Surat Pengantar Lembaga

Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 18 Daftar Nilai SKK

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan

pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan

yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran

(Hosnan, 2014: 158)

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah menerima pembelajaran tertentu dimana siswa itu dapat

dikatakan berhasil dalam menerima pelajaran tersebut. Hasil belajar

yang baik, bias didapat dari proses pembelajaran yang baik pula, salah

satunya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah

Dasar/Madrasah.

Ilmu Pengetahuan Sosial menurut (Gunawan, 2013: 48) adalah

suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,

adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari

konsep-konsep dan keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi,

dan Ekonomi. IPS merupakan suatu pembelajaran tentang konsep

sosial yang berhubungan dengan geografi, sejarah, antropologi,

sosiologi dan ekonomi. Dalam pembelajaran IPS sering siswa

menganggap bahwa pembelajarannya berisi hafalan, sehingga banyak

anak yang merasa bosan, padahal pelajaran IPS itu bukan hanya

(19)

keterampilan dan sikap siswa tentang bagaimana beradaptasi atau

berinteraksi dengan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk

mengatasi permasalahan di atas maka dalam sebuah pembelajaran IPS

harus menentukan dan menggunakan media pembelajaran dengan

tepat.

Menurut Asnawir (dalam Rasimin, 2002: 135-136). Media

pembelajaran merupakan segala bentuk yang digunakan untuk suatu

proses penyaluran informasi atau benda yanag dapat dimanipulasi,

dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang

dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar yang

dapat memengaruhi efektifitas belajar Penggunaan media yang kreatif

dan menarik akan memungkinkan siswa lebih baik dalam menerima

materi pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai. Penerapan

media komik dalam pembelajaran akan dapat membantu

menyampaikan materi dalam pembelajaran (IPS). Media komik juga

memiliki sifat sederhana, jelas dan mudah dipahami (Usman dan

Asnawir, 2002: 53).

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan pada hari Senin

tanggal 7 Mei 2018 dengan guru mata pelajaran IPS kelas V SD

Negeri 2 Kalinanas ibu Sri Suyatmi, S. Pd SD, dalam melaksanakan

pembelajaran (IPS) belum menggunakan berbagai model

pembelajaran aktif dan belum pernah menggunakan metode Think

(20)

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Siswa

hanya berperan sebagai penerima materi dan tidak dilatih untuk saling

berdiskusi. Kondisi tersebut membuat siswa menjadi pasif, jenuh, dan

merasa bosan jadi siswa merasa sulit untuk memahami materi,

sehingga nilai ulangan sebagian siswa di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), dilihat dari nilai ulangan harian siswa pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih banyak siswa yang nilainya

di bawah KKM yaitu dari 15 siswa hanya 5 siswa yang mencapai

KKM, sedangkan 10 siswa masih di bawah KKM. Nilai KKM mata

pelajaran IPS di SD Negeri 2 Kalinanas adalah ≥ 65.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, untuk

memecahkan permasalahan peneliti menetapkan suatu tindakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaraan yang dapat mendorong

keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kreativitas

guru, yaitu dengan menggunakan metode Think Pair Share.

Menurut Suprijono metode Think Pair Share merupakan

model pembelajaran kooperatif, Seperti namanya” Thinking”,

pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu

terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi

kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya”

Pairing”, pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan;

(21)

Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang

telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.

Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan

dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan " Sharing",

Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong

pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Siswa dapat

menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya menurut

(Suprijono, 2017: 110).

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL

BELAJAR IPS MATERI MENGENAL JENIS USAHA DAN

KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE THINK PAIR SHARE

DAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2

KALINANAS KEC. WONOSEGORO KAB. BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Apakah metode pembelajaran Think Pair Share dan Media

komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

(22)

kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun

pelajaran 2017/2018?.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi,

melalui metode Think Pair Share dan media komik pada siswa kelas

V SD Negeri 2 Kalinanas Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun

pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah suatu yang dapat memberi manfaat

dan mendatangkan keuntungan baik bagi peneliti, lembaga tertentu,

maupun bagi orang lain. Oleh sebab itu, manfaat yang diharapkan dari

hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yang

baik bagi pendidikan, dengan menggunakan metode pembelajaran

Think Pair Share dan media komik untuk mata pelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

(23)

3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi mengenal

jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

b. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam mengembangkan proses

pembelajaran.

2) Meningkatkan kreativitas guru dalam menyampaikan

pembelajaran IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan

ekonomi di Indonesia.

3) Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

profesionalisme guru dalam mengajar.

c. Bagi Peneliti

1) Meningkatkan kreativitas peneliti dalam menyampaikan

materi.

2) Menambah ilmu yang bermanfaat untuk diterapkan pada

pembelajaran di kemudian hari.

d. Bagi Lembaga

1) Memberikan solusi permasalahan pembelajaran IPS

ditingkat SD/MI sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

2) Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan

profesional guru pada lembaga pendidikan.

(24)

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah

yang hendak dipecahkan. Dalam kegiatan ilmiah jawaban atau

jawaban sementara yang hendak dipecahkan harus menggunakan

pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam

mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban yang dapat

diandalkan (Basrowi dan suwandi, 2008: 90).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan

metode Think Pair Share dan media komik dapat meningkatkan

hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan

ekonomi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.

Wonosegoro Kab. Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan

untuk dijadikan alat ukur menentukan keberhasilan dalam sebuah

penelitian. Indikator keberhasilan penelitian adalah meningkatkan

hasil belajar IPS materi mengenal jenis usaha dan kegiatan

ekonomi. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut:

a. Secara individual: Nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM

yang sudah ditentukan oleh sekolah tersebut, yakni ≥ 65.

b. Secara klasikal: Apabila dalam satu kelas tersebut mencapai

presentase kelulusan ≥ 85% (Trianto, 2012: 241).

(25)

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam

bentuk tindakan terhadap kegitan belajar yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan

(Suyadi, 2015: 18).

Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara menerapkan

metode Think Pair Share (TPS) sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada pelajaran IPS jenis usaha dan kegiatan ekonomi.

Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis kolaboratif,

dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.

(Arikunto, dkk, 2008: 16). Memberikan empat tahapan

penting, meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3)

Observation (pengamatan) dan (4) Reflektion (refleksi).

(26)

Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan

secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan

pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (Arikunto, dkk,

2008: 17).

Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara

lain:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan

metode Think Pair Share.

2) Menyiapkan media pembelajaran gambar komik.

3) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan

saat proses pembelajaran berlangsung.

(27)

4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk

mengetahui kondisi saat proses pembelajaran melalui metode

Think Pair Share dan media komik.

5) Perencanaan tindakan pembelajaran melalui metode Think

Pair Share dan media komik.

6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran melalui metode

Think Pair Share dan media komik.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah

direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.

Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus

sesuai dengan rencana tetapi harus terkesan alamiah dan tidak

direkayasa (Suyadi, 2015: 62). Implementasi tindakan pada

prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah

direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi

apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah,

2010: 39). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan

diterapkan metode Think Pair Share (TPS) dan media komik

sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi.

(28)

Pengamatan adalah alat untuk memotret seberapa jauh

efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti

harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara

mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data

(angket/wawancara/observasi, dan lain-lain). Jika PTK

dilakukan secara kolaboratif, maka pengamatan harus di lakukan

oleh kolaborator, bukan guru yang sedang melakukan tindakan

(Suyadi, 2015: 63).

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari

kata bahasa Inggris reflection, yang artinya pemantulan.

Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana

sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan

dengan peneliti untuk mendiskusikan implemetasi rancangan

tindakan (Arikunto, dkk, 2008: 19).

2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Kalinanas yang

beralamatkan di Gebang, Kalinanas, Wonosegoro, Boyolali.

(29)

Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2018

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2018

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2

Kalinanas, Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali tahun pelajaran

2017/2018, yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 6 siswa

laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Tabel 1.1

Daftar Siswa Kelas V SD N 2 Kalinanas

No Nama Jenis Kelamin

1 Nina Ariyani Perempuan

2 Nurul Handayani Perempuan

3 Anggi Widana Laki - Laki

4 Suci Indah Lestari Perempuan

5 Aan Wijiyanto Laki - Laki

6 Danu Indra Jaka Suara Laki - Laki

7 Delin Andelin Perempuan

8 Hesel Irawan Laki - Laki

9 Luki Perdana Laki - Laki

10 Nadia Saputri Perempuan

11 Fitriyani Perempuan

(30)

13 Ica Amelia Pramesti Perempuan

14 Juwitasari Perempuan

15 Mely Sofiana Perempuan

3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau

observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan

dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana

tindakan yang dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

metode Think Pair Share dan media komik.

b. Lembar tes evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di

Indonesia.

c. Lembar observasi terhadap guru pada saat menerapkan metode

Think Pair Share dan media komik.

d. Lembar observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran

melalui metode Think Pair Share dan media komik.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang di perlukan pada

(31)

a. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang

materi pokok khususnya pada mata pelajaran (IPS) yang kurang

memenuhi KKM dan untuk mendapatkan infomasi mengenai

model yang sering digunakan guru dalam pembelajaran sebelum

menerapkan metode Think Pair Share dan media komik.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang

berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode Think Pair Share dan media

komik. Hasil pengamatan akan dilaporkan dalam catatan

lapangan.

c. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kalinanas Kec.

Wonosegoro Kab. Boyolali pada mata pelajaran IPS materi

mengenal jenis usaha dan kegiatan ekonomi menggunakan

metode Think Pair Share dan media komik. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan tes tertulis.

(32)

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat

pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang SD

Negeri 2 Kalinanas.

5. Analisis Data

Analisis data keberhasilan atau prestasi keberhasilan siswa,

dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis

pada setiap akhir siklus pelajaran. Analisis ini dihitung

menggunakan statistik sederhana, untuk menghitung ketuntasan

klasikal dengan menggunakan rumus persentase:

× 100% (Daryanto, 2011: 192)

G. Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan:

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan

dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

2. Bab II Landasan Teori:

Dalam bab ini berisi tentang kajian teori tentang definisi hasil

belajar, Ilmu pengetahuan sosial, metode Think Pair Share, media

(33)

3. Bab III Pelaksanaan Penelitian:

Dalam bab ini berisi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi

pelaksanaan siklus II.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:

Dalam bab ini berisi tentang deskripsi setiap siklus dan

(34)

5. Bab V Penutup:

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian

(35)
(36)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

a. Belajar

1) Pengertian belajar

Belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia, secara

etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa

belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau

ilmu (Bahrudin dan Wahyuni, 2008: 13).

Witherington (dalam aunurrahman, 2016: 35)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri, sebagai suatu pola baru dari

reaksi berupa kecakapan, sikap, dan kebiasaan.

Adapun pengertian belajar menurut Winkel (dalam

susanto, 2002: 4) adalah suatu aktivitas mental yang

berlangsung dalam interaksi aktif antara sesorang dengan

lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang

(37)

Menurut Gagne (dalam susanto, 1989: 1), belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

Berdasarkan pendapat tentang pengertian belajar di atas

dapat dipahami bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh

ilmu atau perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman

seseorang.

2) Ciri-Ciri Belajar

Adapun ciri-ciri belajar menurut Baharuddin dan

Wahyuni (2008: 15) yaitu:

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar

hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya

perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak terampil menjadi terampil;

b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk

waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah;

c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati

pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan

perilaku tersebut bersifat potensial;

d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

(38)

e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat

atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar

dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam

proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil

belajar (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19-28).

a) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar

individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis

dan psikologis.

(1) Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor

ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan

tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya

sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi

fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh

positif terhadap kegiatan belajar individu. Kedua,

(39)

berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia

sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.

Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan

mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.

(2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan

psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses

belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama

memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,

motivasi, minat, sikap, dan bakat.

b) Faktor-faktor Eksternal

Menurut Syah (dalam Baharuddin dan Wahyuni,

2003: 26-28) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal

yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor

lingkungan non sosial.

(1) Lingkungan sosial

(a) Sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar

seorang siswa.

(b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan

masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi

(40)

(c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan

keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga

(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya

dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar

siswa.

(2) Lingkungan non sosial.

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah:

(a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang

segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak

terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap,

suasana yang sejuk dan tenang.

(b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang

dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware,

seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas

belajar, lapangan olahraga dan lain sebaginya.

Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi,

dan lain sebagainya.

(c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).

(41)

perkembangan siswa, begitu juga dengan metode

mengajar guru, disesuaikan.

b. Hasil Belajar

Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi

pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dan kegiatan belajar (Susanto, 2013:5).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik

peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan

keterampilan yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan

pembelajaran (Hosnan, 2014: 158).

Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas

dipertegas lagi oleh K. Brahim (dalam Susanto, 2007: 5) yang

menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan keberhasilan yang didapat siswa setelah

melakukan kegiatan belajar.

(42)

Susanto (2013: 6-11) berpendapat bahwa hasil belajar

meliputi pemahaman konsep, ketrampilan proses, dan sikap

siswa.

Adapun penjelasan macam-macam hasil belajar:

a) Pemahaman konsep

Pemahamanan menurut Bloom dalam susanto (2013:

6) diartikan sebagai kamampuan untuk menyerap arti dari

materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,

menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh

guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat

memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat,

yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian

atau observasi langsung yang ia lakukan.

b) Keterampilan proses

Menurut Indrawati dalam susanto (2013: 9)

mermuskan bahwa keterampilan proses merupakan

keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik

kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan

untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori

untuk mengembangkan konsep yang telah ada

sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap

(43)

keterampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan

pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

c) Sikap

Menurut aswar dalam susanto (2013: 11), sikap tidak

hanya merupakan aspek mental semata, malainkan

mencangkup pula aspek respons fisik. Jadi sikap ini harus

ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.

Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak

secara jelas sikap seseorang yang ditujukannya yang

dimiliki seseorang.

2) Faktor – fakator yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman (dalam susanto, 2007: 12), hasil

belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi anatara berbagai faktor yang memengaruhi, baik

faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci, uraian

mengenai faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut:

a) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang

bersumber dari dalam diri siswa, yang memengaruhi

kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi:

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

(44)

b) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa

yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah,

dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan

ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua

yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari

berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam

kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar

siswa.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian

yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi,

dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan

keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan

Ekonomi (Gunawan, 2013: 48).

Menurut Rasimin IPS merupakan pengalaman hidup manusia

yang dialaminya sejak lahir. Hubungan manusia sejak lahir yang

merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga,

walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepihak. Tanpa adanya

hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan

(45)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu pengetahuan yang

mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan

dasar manusia yang di kemas secara ilmiah dalam angka member

wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khusus di

tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013: 137).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPS

adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan

dengan masyarakat yang bertujuan untuk memberikan wawasan

serta pengetahuan bahwa manusia sebagai makhluk sosial.

b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Gunawan (2013:

51) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Manusia, tempat, dan lingkungan.

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

5) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni:

mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan

peradaban di dunia, menanamkan kesadaran ketergantungan

antar bangsa; menanamkan kesadaran semakin terbukanya

komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia, mengurangi

kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.

(46)

Pembelajarn IPS bertujuan membentuk warga negara yang

berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di

tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial yang pada gilirannya akan

menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan

ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu

sosial (Gunawan, 2013: 48-49).

Secara rinci, Mutakin (dalam Susanto, 1998: 145-146)

merumuskan tujuan pelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman tarhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

(47)

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive dan kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS di Sekolah

Dasar kelas V (Rasimin, 2012: 66-67)

Table 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas V

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menghargai berbagai alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di

(48)

masyarakat dalam

2. Menghargai jasa dan peanan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan di Indonesia. 3. Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam

3. Metode Think Pair Share a. Pengertian Think Pair Share

Metode Think Pair Share merupakan metode pembelajaran

kooperatif. Pendekatan khusus yang diuraikan di sini mula-mula di

kembangkan oleh Frank Lyman, dkk dari University Maryland 1985.

Pendekatan ini merupakan cara efektif untuk mengubah pola diskusi

di dalam kelas (Fathurrohman, 2015: 86).

Seperti Namanya ”Thinking”, pembelajaran ini diawali

dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan

pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan

kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya, ”Pairing”,

pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan; beri

kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi.

Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban

(49)

Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya

dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal

dengan "Sharing", Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya

jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara

integratif. Siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang

dipelajarinya (Suprijono, 2017: 110).

b. Langkah-langkah metode Think Pair Share

Adapun langkah-langkah penerapan metode Think Pair Share

menurut fathurrohman (2015: 86-87):

1) Think (berpikir), guru mengajukan pertanyaan atau isu yang

berhubungan dengan pelajaran kemudian siswa diminta untuk

memikirkan pertanyaan atau isu tersebut untuk beberapa saat.

2) Pairing, guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang

lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada

tahap pertama

3) Sharing, guru meminta pasangan siswa untuk berbagi dengan

seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Think Pair Share

Adapun kelebihan dan kekurangan menurut Anita lie (2008:

46) antara lain:

1) Kelebihan:

a) Meningkatkan partisipasi.

(50)

c) Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing

kelompok.

d) Interaksi lebih mudah.

e) Lebih mudah dan cepat membentuknya.

2) Kekurangan:

a) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor atau

dibutuhkan cukup banyak sumber daya manusia untuk

memonitor kelompok belajar dalam TPS.

b) Lebih sedikit ide yang muncul.

c) Jika ada perselisihan tidak ada penengah.

4. Media Pembelajaran Komik a. Pengertian Media

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.

Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar

terjadinya komunikasi dari pengirim ke penerima (Daryanto 2013:

4). Menurut Arsyad (dalam Rasimin, 1997: 135) media adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau

sikap, misalnya guru, buku, teks, dan lingkungan sekolah.

Sedangkan menurut Educationon Association (NEA) dalam

(Asnawir, 2002: 11) mendefinisikan sebagai benda yang dapat

(51)

instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat memengaruhi efektivitas program instructional.

Berdasarkan dari beberapa definisi-definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat

membantu dan mempermudah proses pembelajaran supaya

tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Media

Media pembelajaran digunakan untuk menunjang proses

belajar memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1) Alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar guna

menunjang keberprestasian pembelajaran.

2) Sarana yang memberikan pengalaman visual kepada audien

(siswa) dalam proses pembelajaran.

3) Mendorong motivasi belajar siswa agar lebih semangat dan

tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

4) Memperjelas penyampaian materi pembelajaran kepada audien

(siswa) yang diberikan oleh guru.

5) Mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi

sederhana, konkrit dan mudah dipahami.

Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi

daya serap audien (siswa) terhadap materi pembelajaran.

(52)

Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu ceriata dalam

urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang

untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Daryanto,

2013: 127)

Menurut Asnawir (2002: 127) komik didefiniskan

sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubunganya

dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca, pada awalnya komik diciptakan bukan

untuk kegiatan pembelajaran namun untuk kepentingan

hiburan semata.

2) Kelebihan dan Kekurangan Komik

Dalam pelaksanaan menggunakan media komik memiliki

kelebihan dan kekurangan diantaranya:

a) Kelebihan Komik

Salah satu kelebihan dari komik seperti penelitian

yang dilakukan oleh Thorndike dalam daryanto (2013: 128),

diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak

misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik

maka sama dengan membaca buku pelajaran dalam setiap

(53)

siswa dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari

siswa yang tidak menyukai komik.

Dalam penyajiannya mengandung unsur visual dan

cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat

pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat

pembaca untuk terus membacanya hingga selesai

(Daryanto, 2013: 128).

Selain itu kelebihan komik menurut Menurut Trimo

(dalam Umi, 2005: 38) adalah:

(1) Komik menambah perbendaharaan kata-kata

pembacanya.

(2) Mempermudah siswa menangkap hal-hal atau rumusan

yang abstrak.

(3) Dapat mengembangkan minat baca siswa dan

mengembangkan satu bidang studi yang lain.

b) Kekurangan komik

Komik sebagai media visual atau grafis tidak akan

terlihat efektif jika digunakan kepada siswa yang tidak

dapat belajar dengan media visual atau grafis, karena pasti

setiap siswa memiliki gaya masing-masing dalam belajar.

Dengan kata lain media belajar itu harus menyesuaikan

gaya belajar masing-masing siswa. komik yang berkembang

(54)

hiburan, dimana isi dari komik tersebut tidak sesuai jika

digunakan dalam pembelajaran.

5. Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia (Wati dan

Hurriyati, 2009: 59-63).

a. Jenis-jenis Usaha 1) Agraris

Petani dan nelayan merupakan contoh orang yang

melakukan usaha dibidang agraris. Usaha agraris adalah kegiatan

produksi yang menggunakan lahan sebagai faktor produksi

utamanya. Usaha agraris meliputi usaha perkebunan, perikanan,

perternakan, dan pertanian. Usaha agraris dapat menghasilkan

bahan pangan yang dapat langsung dikonsumsi. Misalnya,

sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur, susu, dan daging. Usaha agraris

juga menghasilkan bahan baku industri. Misalnya, karet (bahan

baku industri ban), kulit hewan (bahan baku tas), dan kapas

(bahan baku pakaian).

2) Industri

Industri adalah kegiatan mengelola barang mentah atau

bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.

Sedangkan pabrik adalah tempat mengolah bahan baku menjadi

bahan jadi. Bahan baku adalah barang yang akan diolah,

(55)

tepung merupakan bahan baku untuk membuat roti. Karenanya,

tepung disebut bahan baku dan roti disebut barang jadi. Wol

merupakan bahan baku untuk membuat pakaian. Contoh kegiatan

industri yaitu industri pakaian, industri makanan, industri tekstil,

dan industri semen.

3) Perdagangan

Usaha perdagangan adalah kegiatan membeli barang

kemudian menjual kembali tanpa mengolah barang tersebut

dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh kegiatan

perdagangan yaitu toko, warung, pedagang asongan, dan

pedagang keliling.

4) Jasa

Kegiatan jasa tidak menghasilkan barang karena kegiatan

jasa merupakan usaha yang memberikan pelayanan kepada orang

lain sesuai dengan kebutuhannya. Contoh kegiatan jasa adalah

guru, dokter, tukang cukur rambut, dan sopir.

5) Ekstraktif

Ekstraktif adalah jenis usaha yang kegiatannya

mengumpulkan/ menggali, dan mengambil barang-barang yang

sudah disediakan oleh alam. Misalnya, penangkapan ikan di laut,

(56)

6) Transportasi

Transportasi merupakan jenis usaha yang penting. Dengan

adanya transportasi, orang dapat pergi ke suatu tempat dengan

cepat. Transportasi juga dapat membantu petani membawa hasil

pertaniannya ke kota untuk dijual. Usaha transportasi membantu

mengantarkan orang dan barang ke tempat lain dengan cepat.

Jadi, usaha transportasi memperpendek jarak tempuh ke tempat

lain. Contoh usaha transportasi yaitu perusahaan pengangkutan

barang atau orang melalui darat, laut, ataupun udara seperti mobil,

kapal, dan pesawat.

b. Jenis-jenis Pengelolaan Usaha

1) Usaha yang Dikelola Perseorangan

Usaha perseorangan adalah usaha yang didirikan dan

dikelola oleh seseorang dengan modal sendiri. Ciri-ciri

perusahaan perseorangan yaitu sebagai berikut:

a) Modalnya kecil karena sumbernya dari satu orang.

b) Perusahaan biasanya kecil karena tempatnya terbatas.

c) Perusahaan dikendalikan oleh pemilik modal.

d) Keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri oleh pemilik

modal.

Perusahaan perseorangan memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan perusahaan perseorangan yaitu:

(57)

b) Rahasia perusahaan lebih terjamin, dan

c) Pemilik usaha dapat mengambil keputusan dengan cepat.

Sementara itu, kelemahan perusahaan perseorangan

antara lain sebagai berikut.

a) Kemampuan dan modal terbatas.

b) Kesinambungan usaha kurang terjamin.

c) Segala tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri.

2) Usaha yang Dikelola oleh Kelompok

Usaha kelompok yaitu usaha yang dikelola oleh

beberapa orang atau beberapa badan usaha. Modal usaha

kelompok didapat dari penanaman modal seseorang atau

beberapa orang. Ada beberapa jenis pengelolaan usaha secara

berkelompok, yaitu sebagai berikut:

a) Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan Komanditer (CV) adalah bentuk kerja sama

antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usahanya.

Ciri perusahaan komanditer yaitu adanya angota aktif dan

aggota pasif. Anggota aktif, yaitu anggota yang tidak hanya

menanamkan modal, tetapi juga mengelola usaha. Anggota

pasif, yaitu anggota yang menanamkan modal, tetapi tidak

(58)

b) Persekutuan Firma (Fa)

Firma adalah bentuk usaha yang didirikan dan

dijalankan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama

dan perjanjian tertulis. Usaha ini dikelola bersama-sama

dengan modal bersama. Pembagian keuntungan usaha

sesuai dengan modal yang ditanamkan tiap anggota.

Ciri-ciri firma (Fa) yaitu sebagai berikut:

(1) Antar anggota saling mengenal.

(2) Menggunakan nama usaha bersama.

(3) Resiko dan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh

anggota.

(4) Setiap anggota dapat melakukan perjanjian dengan

pihak lain.

c) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah usaha yang didirikan oleh

beberapa orang yang menanamkan modalnya dalam bentuk

saham. Berdasarkan penanaman modalnya, ada dua jenis PT,

yaitu sebagai berikut:

(1) PT terbuka, yaitu PT yang saham perusahaannya dapat

dimiliki oleh masyarakat umum misalnya, PT Telkom.

(2) PT Tertutup, yaitu PT yang saham perusahaannya tidak

dapat dimiliki oleh masyarakat umum misalnya, PT

(59)

d) Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata co

dan operation. Co artinya bersama dan operation artinya

usaha. Jadi, koperasi adalah badan usaha yang kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip kerjasama. Koperasi dikatakan

juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan.

e) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha nirlaba. Artinya,

yayasan tidak bertujuan mendapatkan keuntungan. Yayasan

bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

Kekayaan yayasan berasal dari pendiri dalam bentuk uang

dan barang. Kekayaan yayasan juga dapat berasal dari

bantuan atau sumbangan pihak lain yang sifatnya tidak

mengikat.

c. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi 1) Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Orang atau badan

usaha yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.

Misalnya, produsen pakaian membuat pakaian, dan produsen tas

(60)

memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam hal ini, produsen dapat

memperoleh keuntungan dengan menjual barang.

Hasil produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu.

Barang antara, yaitu barang yang digunakan untuk

menghasilkan barang lain. Contohnya, gandum untuk membuat

roti, kain untuk membuat pakaian, dan benang untuk membuat

kain dan Barang akhir, yaitu barang yang siap dikonsumsi atau

digunakan. Contohnya pakaian dan roti.

2) Kegiatan Distribusi

Barang yang dihasilkan oleh produsen tidak akan sampai

ke tanganmu jika tidak didistribusikan. Jadi, kegiatan distribusi

adalah kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen.

Orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan distribusi atau

penyaluran barang disebut distributor atau lembaga distribusi.

Lembaga-lembaga distribusi terdiri atas pihak-pihak berikut.

a. Agen, yaitu orang atau badan usaha yang ditunjuk oleh

produsen untuk menyalurkan hasil produksinya. Misalnya,

agen minyak tanah yang ditunjuk oleh pertamina.

b. Pedagang besar atau grosir, yaitu orang atau badan usaha

yang membeli barang dalam jumlah besar, kemudian

(61)

c. Pedagang eceran (pengecer), yaitu orang yang menjual

barang dagangannya langsung kepada konsumen. Contohnya,

toko dan warung.

3) Kegiatan Komsumsi

Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan atau

menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.

Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.

Sementara itu, barang atau jasa yang dikonsumsi disebut barang

konsumsi. Contoh kegiatan konsumsi yaitu menbeli kue di

kantin sekolah dan membeli baju di toko.

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014)

dengan judul “penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik Think

Pair Share berbantu media kartu berpasangan untuk meningkatkan

motivasi belajar akutansi siswa XI IPS 3 MAN Yogyakarta tahun ajaran

2013/2014” dengan rumusan masalah apakah penerapan metode

pembelajaran koperatif teknik Think Pair Share berbantu media kartu

berpasangan dapat meningkatkan motivasi belajar akutansi siswa XI IPS

3 MAN Yogyakarta. Penerapan metode Think Pair Share dapat

meningkatkan motivasi belajar, hal ini dapat di lihat dari adanya

(62)

68,63% meningkat menjadi 74,63 %, dan dari siklus I 74,63% menjadi

81,38% pada siklus ke II.

Penelitian yang dilakukan oleh Melvin Rahman Sayuga (2014) ini

memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

dengan menggunakan metode Think Pair Share, sedangkan perbedaanya

terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, waktu pelaksanaan dan

peneliti menggunakan media komik.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani (2015)

Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani (2015) dengan

judul” peningkaatan prestasi belajar IPA materi alat-alat pencernaan

manusia melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share

dengan penambahan permainan puzzle pada siswa kelas 5 MI Sruwen

IV” dengan rumusan masalah apakah penerapan metode kooperatif tipe

Think Pair Share dengan penambahan permainan puzzle dapat

meningkatkan prestasi siswa kelas 5 MI Sruwen IV. Penerapan metode

think pair share dapat meningkatkan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat

berdasarkan peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai KKM dari

siklus I yakni sebanyak 11 siswa atau 68,75%, meningkat pada siklus II

yakni 13 siswa atau 81,25%, dan meningkat lagi pada siklus ke III yakni

14 siswa atau 87,25%.

Penelitian yang dilakukan oleh Luqita Cahyani ini memiliki

kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

(63)

belajar, sedangkan perbedaanya terdapat pada subjek, materi pelajaran,

(64)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS materi

mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

menggunakan metode Think Pair Share dan media komik.

b. Menyiapkan media, penelitian ini menggunakan media komik.

c. Lembar observasi guru.

d. Lembar observasi siswa.

e. Menyiapkan instrument penilaian yang berupa soal, untuk mengetahui

hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 9

Mei 2018 di ruang kelas V SD Negeri 2 Kalinanas, dengan jumlah siswa

sebanyak 15 siswa. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap

muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah

jenis-jenis usaha di Indonesia menggunakan metode Think Pair Share dan

media komik. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, hal-hal yang

(65)

a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.

b. Guru menanyakan kabar siswa kemudian melakukan presensi.

c. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi jenis-jenis

usaha.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Guru menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.

f. Guru menyampaikan materi tentang jenis-jenis usaha perekonomian

dalam masyarakat Indonesia.

g. Guru memberikan media komik ke semua siswa.

h. Guru mengajak siswa menerapkan metode Think Pair Share.

i. Guru membentuk siswa menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dan 2

kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok.

j. Guru menyuruh siswa secara individu memikirkan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan oleh guru.

k. Guru menyuruh siswa berpasang-pasangan untuk menjadi sebuah

kelompok baru siswa dari kelompok 1 mencari pasangan dari

kelompok 2.

l. Guru mengajak siswa mendiskusikan jawabannya dengan

pasangannya.

m.Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

n. Siswa dari masing-masing kelompok menanggapi hasil presentasi

(66)

o. Guru memberikan tanda bintang kepada kelompok yang aktif di

lembar hasil diskusi.

p. Guru dan siswa membuat kesimpulan.

q. Guru memberikan lembar soal.

r. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal.

s. Guru memberikan tanda bintang kepada siswa yang memperoleh skor

tinggi.

t. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Observasi/Pengamatan

Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan

pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun untuk

memperoleh data-data yang dilakukan dengan mengamati kinerja guru

selama proses pembelajaran dan digunakan untuk mengamati partisipasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS materi mengenal

jenis-jenis usaha di Indonesia dengan menggunakan media komik. kemudian

dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

a. Lembar Observasi Guru

Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk

mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran menggunakan

metode Think Pair Share dan media komik. Berikut adalah lembar

(67)

Table 3.1

Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I

No Aspek yang di amati skor

A B C D

1 Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

a. Mengkondisikan siswa

b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Melakukan apersepsi

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a.Kemampuan mengendalikan kelas b.Kejelasan artikulasi suara

c.Antusiasme dalam penampilan

d.Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode

Think Pair Share

e. Memberi perhatian yang sama antar kelompok

3 Penguasaan Materi Pelajaran

a.Bahan ajar disajikan sesuai RPP b.Kejelasan dalam menjelaskan materi c.Kejelasan dalam memberikan contoh 4 Kegiatan Belajar Mengajar

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator yang telah ditetapkan

b. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar dengan metode Think Pair Share

c. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang di tentukan

5 Evaluasi Pembelajaran

a. Penilaian relevan dengan tujua yang telah ditetapkan

(68)

6 Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

a. Meninjau kembali materi yang di berikan

b. Memberi kesempatan untuk bertanya c. Memberi kesimpulan

Keterangan:

Kriteria penilaian: Kategori penilaian:

A : 4 (Sangat baik) Sangat baik : 68-80

B : 3 (Baik) Baik : 52-67

C : 2 (Cukup) Cukup : 36-51

D : 1 (Kurang) Kurang : 20-35

b. Lembar Observasi Siswa

Alat yang digunakan peneliti untuk mengamati siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share

dan media komik adalah lembar observasi. Berikut adalah lembar

observasi terhadap siswa:

Tabel 3.2

Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I

No. Aspek yang di Amati Nilai

A B C D

1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru

2. Mengetahui tujuan pembelajaran 3. Memperhatikan penjelasan guru

4. Memahami langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Think Pair Share

Gambar

Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 1.1
Table 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas V
Tabel 3.2 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwa identifikasi etnis orang tua akan mempengaruhi pula kecenderungan orang tua untuk melakukan sosialisasi etnis pada

Jenis perilaku pembelian dimana situasi yang ditentukan oleh keterlibatan yang rendah dalam pembelian dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan,

Karakteristik responden yang banyak berpendidikan SD ini sejalan dengan hasil penelitian Iddayat (2009) yaitu Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa lembaga pengawasan jasa keuangan yang akan dibentuk melakukan pengawasan terhadap Bank dan

Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara

Pada reaktor dengan durasi pengolahan aerobik selama 31,5 jam- anoksik 31,5 jam dapat dilihat bahwa nilai pH selalu mengalami kenaikan pada fase aerobik dan nilai DO

komitmen untuk memperkuat sistem pemeliharan kesehatan dan memperluas cakupan pengobatan, juga mengatasi masalah HIV/AIDS di dunia kerja melalui peningkatan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan