BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan
melakukan percobaan disolusi tablet floating metformin HCl dan tablet
metformin HCl sustained release merk dipasaran yang kemudian
membandingkan hasil disolusi keduanya.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : Bentuk sediaan (tablet floating metformin HCl
dan tablet metformin HCl sustained release
bermerk di pasaran.
2. Variabel Terikat : Profil disolusi tablet floating metformin HCl dan
profil disolusi tiga macam tablet metformin HCl
sustained release bermerk 500 mg (tablet A dari
pabrik X, B tablet dari pabrik Y dan C tablet dari
pabrik Z) dengan melihat parameter f1 dan f2.
3. Variabel Terkendali : Kondisi uji disolusi.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September – Desember 2016
dan dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi dan Laboratorium Kimia
Analisis, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah disolution tester,
spektrofotometer (Shimadzu UV – 1800 series), timbangan analit (Inba
(Vanguard Model YD – 1), disintegration tester (Erweka G.m.b.h Type
Z.T-2), friabilator tester (Phamec), pH meter (Methorm) dan alat – alat
gelas.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah satu tablet
floating metformin hidroklorida 500 mg dan tiga macam tablet
metformin HCl sustained release bermerk 500 mg (tablet A dari pabrik
X, B tablet dari pabrik Y dan C tablet dari pabrik Z), metformin HCl
murni (PT Zenith Pharmacheutical), HCl (p.a Merck), dan aquadest.
E. Jalannya Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu tablet floating metformin HCl 500
mg dan tiga tablet metfromin HCl sustained release bermerk 500 mg (tablet
A dari pabrik X, B tablet dari pabrik Y dan C tablet dari pabrik Z) dengan
medium cairan lambung buatan pH 1,2 (tanpa pepsin).
1. Evaluasi Sifat Fisik Tablet
Evaluasi fisik ini dilakukan untuk dua macam tablet metformin
HCl yaitu tablet floating metformin HCl 500 mg dan tablet metformin
HCl sustained release bermerk 500 mg (tablet A dari pabrik X, tablet B
dari pabrik Y dan tablet C dari pabrik Z).
a. Uji keseragaman ukuran
Pengujian keseragaman ukuran meliputi uji keseragaman
bentuk, diameter, dan ketebalan. Langkah – langkah yang dilakukan
adalah
1) Uji keseragaman bentuk dilakukan dengan melihat bentuk tablet
apakah bulat, lonjong atau segitiga, dilakukan replikasi 3 kali
(Edyaningrum, 2013)
2) Uji keseragaman diameter dilakukan dengan menggunakan alat
jangka sorong dengan cara sebuah tablet diletakkan pada ujung
alat dengan posisi horizontal, digerakkan jangka sorongnya
skala. Dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dan dihitung
puratanya. Diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1⅓ tebal tablet (Anonim,1979)
3) Uji ketebalan dilakukan dengan sebuah tablet diletakkan pada
ujung alat dengan posisi vertikal, digerakkan jangka sorongnya
hingga menyentuh tablet, kemudian ketebalan tablet dibaca pada
skala. Dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dan dihitung
puratanya (Edyaningrum, 2013)
b. Uji keseragaman bobot
Pengujian keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang
20 tablet. Kemudian menghitung rata – rata tiap tablet. Menurut FI
edisi III, jika ditimbang satu per satu, tidak boleh lebih dari dua
tablet yang masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata –
rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A yaitu 5% dan
tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata –
rata lebih dari harga yang ditetapkan kolom B yaitu 10%, kemudian
menghitung koefisien variasinya (CV) (Depkes, RI,1979).
c. Uji kekerasan tablet
Pemeriksaan kekerasan dilakukan dengan menggunakan alat
penguji Pharmeq Stokes Mosanto Hardness Tester, pengujian
dilakukan pada 10 tablet dengan cara sebuah tablet dijepitkan secara
ringan dengan posisi tegak dan dipastikan tablet tidak bergerak.
Mistar ukur digeser hingga skala pada angka nol segaris dengan
garis penunjuk, mistar ukur ditahan agar tidak bergerak. Knop ulir
diputar kembali searah jarum jam sampai tablet pecah. Pada saat
tablet pecah, skala dibaca yang dinyatakan dalam satuan kilogram.
Dilakukan replikasi 5 kali dan hitung rata – ratanya. (Depkes, RI,
1995)
d. Uji kerapuhan tablet
Pengujian kerapuhan tablet matriks dilakukan pada 10 tablet
diambil 10 tablet dan dibersihkan dari serbuk yang menempel.
Tablet kemudian ditimbang (W1) dan dimasukan dalam alat uji. Alat
dijalankan dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet
kemudian dikeluarkan dan dibersihkan lagi dari serbuk – serbuk
yang menempel lalu ditimbang lagi beratnya (W2) (Ansell, 2008).
% Kerapuhan =
e. Uji waktu hancur
Pengujian waktu hancur tablet dilakukan dengan memasukan 5
tablet ke dalam alat uji waktu hancur (disintegration tester). Setiap
tabung diisi satu tablet, kemudian diberi air satu liter dengan diatur
suhunya 370C. Permukaan atas cairan diatur 2,5 cm dari dasar
beaker, dengan frekuensi 28 – 32 kali per menit. Alat dijalankan
sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak pada
bagian bawah alat. Dicatat waktu yang diperlukan sebagai waktu
hancur tablet (Lachman, et al, 1994)
2. Pembuatan cairan lambung buatan pH 1,2 (tanpa pepsin)
Medium yang digunakan untuk tablet floating metformin HCl adalah
cairan lambung buatan pH 1,2 (tanpa pepsin) yang dibuat dengan cara
menimbang 2 gram NaCl dilarutkan dalam 7 ml dari konsentrasi HCl
pekat dan ditambahkan aquadest hingga mencapai 1000 ml, atur pH agar
tepat 1,2 (Depkes RI, 1995)
3. Penetapan kadar metformin HCl
a. Penentuan panjang gelombang meformin HCl
Penentuan panjang gelombang metformin HCl didasarkan dari
referensi USP Metformin Hydrocloride Extended – Release Tablets
tahun 2010 yaitu 232 nm yang digunakan untuk penetuan kadar
b. Pembuatan larutan stock metformin HCl
Metformin HCl ditimbang dengan seksama 100 mg kemudian
dilarutkan secara tepat ke dalam 100 ml cairan lambung buatan pH
1,2 (tanpa pepsin) didapat larutan stok metformin HCl 1000 mg/ml.
Mengambil 5 ml dari larutan tersebut dimasukan ke dalam labu takar
25 ml dan menambahkan dengan cairan lambung buatan tanpa
pepsin pH 1,2 hingga tanda, sehingga didapat konsentrasi 200
mg/ml(Werdana, 2016 )
c. Pembuatan kurva baku metformin HCl
Membuat larutan stok 200 ppm, berupa konsentrasi 0,005 mg/ml
hingga 0,05 mg/ml, dengan cara larutan stok diambil sebanyak 0,125
ml, 0, 250 ml, 0,500 ml, 0,750 ml, 1,00 ml dan 1,25 ml kemudian
memasukan pada labu takar 5 ml dan menambahkan cairan lambung
buatan tanpa pepsin pH 1,2 hingga tanda kemudian
mengabsorbansikan pada spektrofotometer pada panjang gelombang
maksimal, plotkan antara konsentrasi dengan absorbansi maka akan
dapat persamaan linier, kurva baku juga menghitung batas deteksi
(limit of detection: LOD) dan batas kuantitasi (limit of quantity:
LOQ) (Werdana, 2016).
d. Penetapan kadar metformin HCl
Penetapan kadar ini dilakukan untuk satu tablet floating
metformin HCl 500 mg dan tiga macam tablet metformin HCl
sustained release 500 mg bermerk (tablet A dari pabrik X, B tablet
dari pabrik Y dan tablet C dari pabrik Z).
Penetapan kadar dilakukan dengan mengambil 20 tablet.
Kemudian menimbangnya satu per satu dibuat rata – rata berat
formula, kemudian ambil 10 tablet dan haluskan dengan mortir
kemudian menimbang setara 500 mg metformin, melarutkan
kedalam 100 ml cairan lambung buatan pH 1,2 (tanpa pepsin) stirer
dengan 2000 rpm selama setengah jam, dan mensonikator selama 15
kemudian menambahkan dengan cairan lambung buatan pH 1,2
hingga volumenya tepat 50 ml, kemudian membacanya pada panjang
gelombang metformin HCl (Werdana, 2016).
4. Disolusi tablet floating metformin HCl dan tablet meformin HCl
sustained release bermerk.
Uji disolusi dilakukan pada tablet floating metformin HCl 500 mg
dan tablet metformin HCl sustained release 500 mg dengan tiga merk
yang berbeda yaitu pada tablet A dari pabrik X, B dari pabrik Y dan C
dari pabrik Z. Disolusi dilakukan dengan menggunakan sebanyak 3 kali
replikasi.
Uji disolusi menggunakan metode dari USP menggunakan peralatan
tipe II dayung, dengan 1000 ml cairan lambung buatan pH 1,2 (tanpa
pepsin ) dengan suhu 37 ± 0,5 0C. Setelah temperatur stabil, tablet
dimasukan pada labu disolusi, dan alat uji disolusi dijalankan dengan
kecepatan 100 rpm. Cairan sampel 5 ml diambil waktu, 5, 15, 30, 45, 60,
90, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480, 540, dan 600. Tiap kali melakukan
sampling dilakukan penambahan 5 ml larutan cairan lambung buatan
tanpa pepsin pH 1,2 yang baru. Profil pelepasan metformin HCl dari
tablet matrik dengan memplotkan jumlah metformin HCl yang
melepaskan (%) terhadap waktu. (USP, 2008)
F. Analisis Data
1. Sifat fisik tablet
Uji sifat fisik tablet yang dihasilkan disesuaikan dengan persyaratan
kepustakaan pada Farmakope Indonesia Edisi III.
2. Uji disolusi
Evaluasi profil disolusi ditentukan dengan parameter f1 (disimilarity
factor) dan f2 (similarity factor), DE600, C60, C120, C360, dan C600 yang
dianalisis secara statistik dengan SPSS 17.00 dengan menggunakan