• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 1

PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk

Menjalin

Keharmonisan

Embracing Harmony

(2)

71

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)Work Safety and Health

72 Komite K3

WSH Committee

73 Kegiatan-kegiatan Utama di tahun 2010

Major Activities in 2010

74 Kecelakaan Kerja

Work-related Accident

77 Kesehatan Kerja Work Health

78 Sertifikasi dan Audit K3WSH Audit and Certificate 78 Penghargaan

Awards

2

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PTBAAbout PTBA Sustainability Report

4

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMAMessage from the President Director

13

PROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) TbkPT Bukit Asam (Persero) Tbk Profile

14 Sekilas PT Bukit Asam (Persero) TbkPT Bukit Asam (Persero) Tbk in a Glance

15 Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Coal Resources and Reserves

16 Saham Perseroan

PTBA Shares

16 Visi, Misi dan Strategi Perseroan

Vision, Mission and Strategy

18 Pengembangan Usaha

Business Development

19 Grup Usaha PTBA

PTBA Business Group

20 Struktur Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Subsidiaries and Associated Companies

20 Bidang Usaha

Line of Business

21 Lokasi Operasional Perseroan

Operational Location

22 Struktur Organisasi

Organization Structure

23 Peristiwa Penting 2010

2010 Significant Event

24 Penghargaan

Awards

24 Para Pemangku Kepentingan

Stakeholders

30

TATA KELOLA KEBERLANJUTANSustainable Corporate Governance

31 Struktur Tata Kelola

Corporate Government Structure

32 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General Meeting of Shareholders

33 Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commissioner and Board of Directors

34 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remmuneration of Commissioners and Directors

34 Dewan Komisaris

Board of Commissioners

35 DireksiBoard of Directors

35 Komite-komite Dewan Komisaris

Board of Commissioners Commissioners

40 Kebijakan Pokok Tata Kelola

Standard Policy

53

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resource Management

54 Hubungan dengan PegawaiRelationship with Employees

54

Kepatuhan pada Peraturan Perundang-undangan bidang Kepegawaian

Compliance with Manpower laws and regulations

60 Demografi dan Jumlah Pegawai

Demography and Numbers of Employees

62 Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan KarirCompetence and Career Development 66 Paket Kesejahteraan

Remuneration Package

69

Penyelarasan Organisasi dan Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM

Organization Alignment and Human Resources Management System Improvement

Daftar Isi

Table of Contents

47 Kode Etik

Code of Conduct

48 Budaya PerusahaanCorporate Culture

50 Perkara Hukum yang dihadapi

(3)

120 Penelitian dan Pengembangan Lingkungan

Environmental Research and Development

122 Pemantauan Lingkungan

Environmental Monitoring

124

Biaya dan Penghargaan untuk Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan

Cost and Appreciation of Environmental Management and Conservation

124

Laporan Pelaksanaan Reklamasi dan Rehabilitasi

Progress Report of Reclamation and Rehabilitation Program

131

PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Social and Environmental Responsibility Program

132

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Partnership and Community Development Program (PKBL)

133 Struktur Organisasi Pelaksana PKBL

PKBL Organization Structure

135 Program Kemitraan

Partnership Program

137 Program Bina LIngkunganCommunity Development Program 139 Program Bantuan Bencana Alam

Natural Disaster Program

139 Program Pendidikan dan Pelatihan

Education and Training Program

140 Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Public Health Improvement

143 Program Bina WilayahArea Development Program

144

LAPORAN PENGECEKAN LEVEL APLIKASI GRIStatement GRI Application Level Checked

145

REFERENSI SILANG DENGAN GRICross Reference with GRI

81

KINERJA EKONOMIEconomic Performance

84 Kontribusi pada Negara

Contribution to the State

85 Hubungan dengan Mitra Kerja

Relationship with Business Partners

86 Produk dan JasaProduct and Services 87 Manajemen Produk

Product Management

89 Pengendalian Mutu

Quality Control

89 Layanan Kepada Pelanggan

Customer Service

90 Pemasaran dan Promosi

Marketing and Promotion

92 Pengembangan Usaha

Business Development

97 Pengembangan Angkutan Laut Batubara Development of Coal Sea Transport

98

Implikasi Keuangan terhadap Perubahan Iklim

Financial Implication of Climate Change

101

PERLINDUNGAN LINGKUNGANEnvironment Protection

102

Pengelolaan Lingkungan dengan Sistem Terakreditasi

Accredited Environmental Management System

103 Struktur Organisasi Lingkungan

Environment Organization Structure

103 Pengelolaan Lingkungan

Environmental Management

107 Pemakaian Bahan

Material Consumption

108 Penggunaan Energi

Energy Consumption

109 Penggunaan Air

Water Consumption

112

Pengelolaan Ijin Usaha Pertambangan dan Biodiversivitas

Mining Concession and Biodiversity Management

115 Pengendalian Emisi

Emission Control

119 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah

Waste Management and Processing

Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi: (3.4)

For requests, feedback, questions or comments on this report, please contact:

Divisi Corporate Secretary Division

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.1)

Kantor Perwakilan Jakarta Jakarta Representative Office Menara Kadin Indonesia 15th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 Indonesia

P : (62-21) 525 4014, F : (62-21) 525 4002

www.ptba.co.id

Kantor Pusat PTBA(2.4) PTBA Head Office

PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan

(4)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 2 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

Laporan Keberlanjutan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, selanjutnya disebut PTBA atau Perseroan ini menggunakan acuan Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) atau disebut GRI-G3.0 dilengkapi dengan menggunakan suplemen untuk industri tambang dan logam. Pada laporan ini dikemukakan beberapa ketaatan (point of compliance), sesuai pedoman yang menunjukkan dilaksanakannya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Sekalipun demikian, tanpa terpaku pada pedoman, Perseroan melaporkan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab perusahaan secara menyeluruh.

Laporan Keberlanjutan ini adalah laporan kelima yang dibuat terpisah dari Laporan Tahunan, yang ruang lingkupnya mencakup kinerja PTBA beserta anak perusahaan dibidang ekonomi, lingkungan dan sosial, disampaikan secara menyeluruh dan berimbang. (3.7) Laporan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan kinerja Perseroan selama satu tahun operasional, serta memberikan gambaran umum mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Perseroan dalam menjamin keberlanjutan usaha, memenuhi kewajiban kepada para pemangku kepentingan serta menjaga lingkungan dan menggunakan dasar metode ekuitas dan investasi dalam informasi finansial. Sedangkan untuk data atau informasi non finansial didasarkan pada prinsip materialitas, serta dengan mempertimbangkan pengaruh (influence) dan signifikan dari entitas tersebut terhadap PTBA. (3.8)

Sementara data yang digunakan disampaikan menurut standar yang lazim, yakni informasi keuangan menggunakan dasar penyajian menurut PSAK sedangkan informasi non keuangan menggunakan ukuran-ukuran yang sesuai baik kualitatif maupun kuantitatif. Tidak ada pernyataan ulang dalam periode laporan ini. (3.9, 3.10)

PTBA menerapkan prinsip keseimbangan antara kinerja ekonomi (profit), kinerja sosial (people) dan kinerja lingkungan (planet). Oleh karena itu,

PT Bukit Asam (Persero) Tbk Sustainability Report is written with reference to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3, published by Global Reporting Initiatives (GRI), called GRI-G3. This Report mentions a few points of compliance with the guidelines to show the Company’s fulfillment of its corporate social responsibility. However, outside the guidelines, the Company reports its overall performance of corporate social responsibility.

This Sustainability Report is the fifth report made separate from Annual Report, which covers the performance of PTBA and its subsidiaries in the economic, environmental and social aspects, presented in a comprehensive and balanced manner. This report is integral to the Company’s performance report for one operating year, presenting an overview of the Company’s efforts to sustain its business operations, to fulfill its commitment to the stakeholders and environmental conservation, and reporting financial information based on equity and investment method. Whereas non-financial information is reported based on materiality principle, taking into consideration the influence and significance of the entity on the Company.

The data are presented according to the generally applied standards, i.e. financial information is presented by financial accounting standards (PSAK) and non-financial information adopts appropriate qualitative and quantitative measurements. There is no double statement in this reporting period.

The Company keeps an equilibrium of economic performance (profit), social performance (people) and environmental performance (planet). Therefore, the Company fulfills its corporate social responsibility with a strong belief

Tentang Laporan Keberlanjutan

PT Bukit Asam

(5)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 3

Perseroan melaksanakan berbagai program tanggung jawab perusahaan dengan keyakinan penuh bahwa hal tersebut akan menjamin keberlanjutan usaha Perseroan sekaligus menjamin lestarinya lingkungan hidup dalam jangka panjang bagi kehidupan dimasa mendatang yang lebih baik.

Dalam laporan ini Perseroan berupaya mengungkapkan hal-hal yang telah dilakukan terkait dengan penerapan keseimbangan kinerja tersebut, secara transparan, akuntabel dan berimbang mengenai baik mengenai hal yang positif maupun yang negatif.

PERIODE LAPORAN DAN PEDOMAN PELAPORAN

Laporan Keberlanjutan PTBA disusun dengan periode setahun sekali, dengan laporan kelima ini , meliputi periode 1 Januari s/d 31 Desember 2010, mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). (3.3, 3.1)

Untuk memudahkan pembaca memahami ketaatan yang telah dipenuhi dan dilaporkan oleh Perseroan, indeks GRI G3.0 yang ditetapkan dalam laporan ini disajikan dengan huruf warna merah di dalam kurung pada setiap halaman yang relevan.

Sebagai laporan keberlanjutan atas laporan yang disajikan sebelumnya, yakni periode tanggal 1 Januari 2009-31 Januari 2009. Laporan ini menguraikan beberapa topik utama yang ditetapkan berdasarkan prinsip materialitas dan relevansinya dengan keberlanjutan Perseroan, yaitu mencakup bidang usaha dan pengembangan perseroan,

that it will ensure business continual development and environmental conservation for a better living condition in the future.

In this Report the Company discloses all efforts that have been taken to keep the equilibrium in a transparent, accountable and balanced manner, either the positive or the negative side.

REPORTING PERIOD AND GUIDE

This Sustainability Report is written with reference to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3, published by Global Reporting Initiatives (GRI), covering a period from 1 January to 31 December 2010.

To help readers understand the Company’s compliance with the guidelines as reported in this Report, relevant GRI-G3 indexes are quoted in red letters between parentheses on every page.

As a follow-up of the previous report covering 1 January 2009 - 31 January 2009, this Report elaborates on a few main topics based on materiality principle and its relevance to the Company’s sustainability, which include business line and development, corporate governance, human resource management, economic performance,

tata kelola, pengelolaan SDM, kinerja ekonomi, pengelolaan lingkungan dan pelaksansaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. (3.2, 3.5)

Informasi dan data yang disajikan dalam laporan ini mencakup data keuangan konsolidasi Perseroan dengan anak perusahaan yang dicatat berdasarkan metoda ekuiti. (3.6) Metode pencatatan yang diterapkan pada anak perusahaan, sama dengan yang diterapkan pada PTBA. Selama periode laporan kedua ini tidak ada perubahan material pada PTBA terkait struktur usaha dan kepemilikan saham pengendali (2.9). Tidak ada perubahan signifikan dalam metode pelaporan, ruang lingkup maupun cara pencatatan dengan laporan keberlanjutan PTBA sebelumnya. (3.11)

Berdasarkan keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang telah dilakukan, seperti ditunjukkan pada tabel cross reference di halaman 145 (3.12). Perseroan telah melakukan pemeriksaan melalui pihak ketiga yang independen, yakni National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dan berpendapat bahwa tingkat aplikasi standar GRI pada laporan ini memenuhi kriteria Level Aplikasi A, sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Pengecekan Level Aplikasi GRI pada halaman 144. Perseroan berkomitmen dimasa mendatang akan melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data yang disajikan dalam laporan (assurance) (3.13)

environmental management and execution of corporate social and environmental responsibility.

Information and data presented in this Report are consolidated financial data of the Company and its subsidiaries recorded by equity method. Recording method applied to subsidiaries is similar to the one applied to the Company. During the second reporting period, there were no material changes in the Company’s business structure and controlling share ownership. There were no significant changes from the previous Sustainability Report in terms of reporting method, recording scope or method.

Based on the overall description and compilation of compliance data, as shown in cross reference table on page 145, the Company was audited by an independent third party, National Center for Sustainability Reporting (NCSR) who concluded that the application of GRI standards in this Report had met Application Level A criteria, as stated in Audit Report on GRI Application Level on page 144. The Company is determined in the future to assure that the data presented in the Report are accurate and truthful.

(6)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

4 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010 IKHTISAR UTAMA

Main Highlights 4 PT Bukit Asam Tbk. Laporan Keberlanjutan 2010

Sambutan Direktur Utama

Message from the President Director

Penerapan

Green Mining

secara konsisten

bersamaan dengan peningkatan kualitas

praktek tata kelola terbaik untuk

menjamin pertumbuhan Perseroan secara

berkelanjutan.

Para pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Tahun 2010 ini adalah untuk ke-lima kalinya PTBA membuat Laporan Keberlanjutan secara terpisah dari Laporan Tahunan. Laporan terpisah ini menggunakan sistim pelaporan berstandar internasional dan disepakati oleh mayoritas pemerintahan negara besar di seluruh dunia serta kalangan dunia usaha berskala global yakni Global Reporting Initiative (GRI) – G3. (1.1)

Melalui penyusunan secara terpisah ini, PTBA hendak memberikan gambaran secara lebih mendalam, transparan dan berimbang akan kinerja Perseroan dalam memberikan kontribusi secara ekonomi, sosial kemasyarakatan dan dalam hal pelestarian lingkungan. Hal ini dilaksanakan untuk menunjukkan kesungguhan Perseroan dalam berpartisipasi secara nyata pada upaya-upaya mengatasi dampak pemanasan global yang semakin nyata mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan di seluruh dunia.

Distinguished Stakeholders,

This 2010 Sustainability Report is the fifth Sustainability Report of the Company that is made separate from Annual Report. This separate Report is written using an international standard reporting system, which is adopted by major governments and business communities worldwide, known as Global Reporting Initiative (GRI) – G3.

By separating the two reports, the Company wishes to present a more in-depth, transparent and balanced report on its achievements in making economic, social and environmental contribution. The separation shows that the Company is resolute in making concrete contribution to control the increasingly pronounced global warming effects on the world living condition.

Consistent implementation of Green mining and

fulfillment of corporate social responsibility and good

corporate governance best practices for sustainable

business growth

(7)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 5

5 PT Bukit Asam Tbk. 2010 Sustainability Report

(8)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 6 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

Salah satu dampak pemanasan global yang saat ini melanda adalah terjadinya perubahan cuaca ekstrim berskala global. Di beberapa negara kawasan subtropis, cuaca ekstrim ditandai dengan terjadinya badai salju dan pergeseran waktu tiba musim dingin, serta terjadinya badai dan angin topan disertai hujan deras yang menimbulkan banjir besar. Di Indonesia, perubahan cuaca ekstrim yang sangat terasa adalah munculnya curah hujan berkepanjangan sepanjang tahun 2010 lalu. Keseluruhan gejala alam tersebut diyakini adalah akibat rusaknya lapisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh emisi gas CO2 dari penggunaan bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan.

Bidang usaha PTBA adalah pertambangan batu bara, salah satu bahan bakar fosil yang tidak tergantikan. Pola operasi utama Perseroan adalah melakukan pembukaan tanah lapisan penutup, mengambil deposit batubara, kemudian mengembalikan lapisan tanah penutup disertai pelaksanaan penanaman kembali. Perseroan tidak melakukan proses pengolahan, namun demikian kegiatan pembukaan lahan dan penggalian serta pemindahan tanah penutup memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Meningkatnya keprihatinan seluruh masyarakat dunia akan dampak negatif dari rusaknya lapisan ozon dan rusaknya lingkungan memberikan berbagai tantangan sekaligus peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan dan menjaga keberlanjutan usaha.

RISIKO UTAMA, TANTANGAN DAN

PELUANG USAHA

(1.2)

Perubahan iklim ekstrim yang terjadi memberikan dampak langsung bagi Perseroan berupa meningkatnya biaya operasi di area penambangan, karena kondisi lapangan yang menjadi basah, sehingga membuat kondisi infrasturktur jalan cepat rusak. Akibatnya mobilitas alat tambang utama, yakni peralatan berat, menjadi terhambat. Limpasan air membuat Perseroan harus menyediakan tambahan unit-unit pompa

One of the global warming effects is the extreme weather change occurring in the whole world. In several sub-tropical countries, extreme weather is marked by snowstorm, shifted winter arrival, hurricane and heavy rainfall followed by massive flood. In Indonesia, the extreme weather change gave rise to unending rainy season throughout the year 2010. The natural phenomenon is believed to be the consequence of damaged ozone layer caused by CO2 gas emission from consumption of

environment unfriendly fossil-based fuel.

The Company’s main business product is coal, a non-renewable fossil fuel. The mining method involves peeling cover soil, extracting coal deposit, replacing cover soil and planting trees. Although no processing is involved, peeling cover soil, drilling and removing cover soil have an effect on the surrounding areas.

The world society’s increasing concern about the negative impact of depleted ozone layer and damaged environment presents challenges and at the same time opportunities for the Company to develop business and maintain its sustainability.

MAJOR RISKS, CHALLENGES AND

BUSINESS OPPORTUNITIES

Extreme weather change has a direct effect on the Company. Operating costs at the mining sites become higher due to drenched terrain and damaged road. As a consequence, mining heavy equipment becomes less mobile. Water runoff forces the Company to install additional pumps, improve

Pemisahan laporan ini juga dilandasi keyakinan bahwa untuk berkiprah di

kancah internasional, Perseroan harus lebih membiasakan seluruh jajarannya

dengan aturan-aturan dan menanggapi isu-isu global terkini.

(9)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 7

disertai perawatan dan perencanaan sistim drainase yang harus lebih baik. Perubahan iklim tidak terlalu berdampak terhadap mobilitas transportasi batubara hasil tambang ke konsumen, karena Perseroan menggunakan kereta api sebagai alat transportasi, berbeda dengan area penambangan lain di Indonesia.

Dampak langsung perubahan iklim yang dirasakan tersebut disertai dengan semakin meningkatnya keprihatinan masyarakat dunia, membuat Perseroan bertekad menunjukkan partisipasi nyata untuk turut mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Oleh karenanya, PTBA merancang dan melaksanakan berbagai inisiatif untuk menunjukkan komitmennya bersama-sama warga dunia mengatasi persoalan perubahan iklim melalui perbaikan sistim operasional yang terpadu, pengembangan kompetensi SDM dan pengembangan usaha yang terarah.

Perseroan telah merintis pelaksanaan sistim operasi terpadu yang memungkinkan dihasilkannya kegiatan operasional yang lebih efektif dan efisien. Sistim operasi yang didukung oleh teknologi informasi tersebut mampu mengurangi jumlah buangan limbah padat seperti kertas dan sejenisnya dalam jumlah yang cukup signifikan namun memberikan akurasi, efektifitas dan akuntabilitas operasi yang lebih baik. Perseroan melaksanakan pengelolaan SDM dengan baik, melaksanakan program peningkatan kompetensi SDM secara terarah, memberikan kesadaran pentingnya memelihara lingkungan dan memberikan kesempatan berkarir sesuai dengan minat dan kemampuannya. Perseroan memberikan kesetaraan dalam hal kesempatan untuk berkembang. Melalui sharing pengetahuan dan kegiatan penelitian pengembangan yang terarah, SDM Perseroan berhasil melakukan berbagai inovasi untuk berpartisipasi pada upaya pelestarian lingkungan.

Perseroan berhasil mengembangkan cara mengurangi angka cemaran logam berat dalam air dari proses penambangan, mengembangkan sistem tertutup dalam penggunaan air, dan memanfaatkan limbah cair lain untuk membantu proses penambangan. Keseluruhan hasil tersebut akan memberi dampak positif berupa lebih terpeliharanya lingkungan biota asal maupun terpeliharanya lingkungan revegetasi yang dilaksanakan oleh Perseroan.

Perseroan melakukan pengembangan usaha dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sebagai salah satu titik perhatian. Perseroan merintis pemanfaatan kandungan Coal Bed Methane (CBM) yang pada proses penambangan biasa terbuang ke atmosfir sebagai salah satu unsur perusak ozon (ozone depleting substance). Perseroan juga mendukung dan melaksanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di mulut tambang, untuk mengurangi emisi CO2 dari kegiatan transportasi batubara ke PLTU yang jauh lokasinya dari area tambang. Perseroan juga bertekad

drainage system design and maintenance. Weather change does not heavily affect the mobility of coal transport to consumers because, unlike other mining companies, the Company relies on railway transport.

The direct effect of weather change accompanied by world increasing apprehension prompts the Company to take part in reducing the negative effect. Therefore, the Company designs and takes various initiatives to jointly with the world community address the weather change issue through integrated operating system, human resource development and focused business development.

The Company’s integrated operating system is currently in place to make operating activities more effective and efficient. Backed by information technology, the integrated operating system significantly reduces solid wastes, such as paper products, but makes operation more accurate, effective and accountable.

Human resource development is well implemented and focused. People are made aware of the need for environmental conservation and given career opportunity in accordance with their interest and talent. Equal development opportunity is offered to all employees. Through sharing know-how and conducting research and development activities, the Company’s personnel are able to make innovations in environmental conservation.

The Company develops a method to control heavy metal polution in mine water, applies water closed loop system and uses other liquid waste for mining process. These efforts will produce positive effect in preserving original biota and revegetated areas.

(10)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 8 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

meningkatkan kegiatan penambangan dengan sistem BWE, yang menggunakan listrik, sehingga mengurangi emisi CO2. Untuk itu Perseroan telah melaksanakan pembangunan PLTU mulut tambang skala kecil, untuk digunakan sendiri. Perseroan bersyukur bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Perseroan cukup baik, sehingga memungkinkan Perseroan mendapatkan dana dan kepercayaan dari berbagai lembaga keuangan maupun institusi asing untuk mendukung pelaksanan berbagai rencana pengembangan tersebut.

PROGRAM KESELAMATAN KERJA DAN

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN UNTUK

MEWUJUDKAN HARMONI LINGKUNGAN

Sebagai Perseroan penambangan yang hampir seluruh kegiatannya dilakukan diruang terbuka dan bersinggungan langsung dengan kondisi lingkungan, isu yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan pemeliharaan lingkungan adalah masalah peka yang harus senantiasa dijawab dengan tuntas.

Perseroan menjalankan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang maksimum, yakni sejak 2007 menerapkan perluasan Standar Manajemen K3 (SMK3) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, kemudian pada tahun 2008 menerapkan sistem standar K3 dari OHSAS 18001: 2007. Pemberlakuan ketentuan tersebut kemudian diikuti dengan pelaksanaan Contractory Safety Management System (CSMS) yang ditujukan untuk mengetahui kinerja satuan kerja di lingkungan Perseroan dan mitra kerja atau kontraktor pihak ke tiga, dalam menerapkan SMK3. Implementasi program K3 sehari-hari dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2 K3). (4.12)

Untuk menunjang implementasi program K3, Perseroan menyediakan prasarana berupa peralatan keselamatan kerja dan APK yang memadai, bahkan membangun rumah sakit, RS Bukit Asam, untuk mendukung pemberian jaminan kesehatan kerja bagi karyawan maupun masyarakat sekitar. Perseroan juga menyelenggarakan training khusus mengenai K3, yang diikuti oleh sebagian besar pegawai Perseroan maupun pegawai kontraktor karya agar target “zero accident” dalam setiap periode pelaporan dapat tercapai.

Dalam bidang pengelolaan lingkungan, Perseroan menjalankan amanah peraturan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Lingkungan No. 32 tahun 2009 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karenanya setiap langkah operasional Perseroan senantiasa memperhatikan butir-butir yang direkomendasikan dalam dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang dipresentasikan dan disetujui. Perseroan juga menjalankan sistem terakreditasi ISO 14001: 2004 untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan yang mencakup sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan dan kajian daur hidup

distant TPP. Efforts have been stepped up to use electricity-driven bucket wheel excavator (BWE) system to reduce CO2 emission. To serve this purpose, the Company has built a low-capacity mine mouth TPP for its own use.

We are greatful that in the past few years our company has been performing well, and enjoying the trust of and financial aid from foreign and domestic institutions to support our development plans.

WORK SAFETY PROGRAM AND

ENVIRONMENTAL PROTECTION TO

CREATE ENVIRONMENTAL HARMONY

As a mining company whose operations are mostly carried out in the open space and directly in contact with the environment, work safety and environmental concern are delicate issues that should be addressed thoroughly.

The Company has always observed Work Safety and Health (WSH) standards to the utmost. In 2007 the WSH Management Standard (WSHMS) as revised by the Department of Manpower and Transmigration was applied, and in 2008 OHSAS 18001: 2007 WSHMS was adopted. Further, the Company implemented Contractory Safety Management System (CSMS) designed to assess the performance of WSHMS by the Company, business partners or third party contractors. Daily, WSH measures are taken by Work Safety and Health Control Committee.

The Company fully supports WSH program by providing adequate work safety gadgets and fire extinguishers, and building Bukit Asam Hospital to provide medical care for the employees and the community members. WSH training was conducted and attended by the majority of employees of the Company and contractors to reach “zero accident” in every reporting period.

In managing the environment, the Company abides by Environment Law No.32 of 2009 regarding environmental protection and management, and other prevailing laws and regulations. For this reason, every step that the Company takes is always based on the recommendation of Environmental Impact Analysis (AMDAL), Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL) documents previously presented and adopted. The Company also implements accredited ISO 14001: 2004 system to ensure a more effective environmental management that covers environmental management system, environmental audit, environmental performance evaluation

(11)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 9

pokok. Hasil evaluasi berkala atas parameter BML yang dilakukan pihak independen menunjukkan bahwa Perseroan senantiasa memenuhi persyaratan standar pengolahan air, emisi maupun effluent dan pengelolaan limbah B3. (4.12)

Dalam pengelolaan lingkungkan Perseroan telah menancapkan tonggak sejarah sebagai perusahaan tambang yang sangat mempedulikan kelestarian lingkungan. Perseroan menerapkan program “green mining” dengan mempersiapkan dan melakukan pola penambangan yang ramah lingkungan. Dalam melakukan kegiatan penambangan, Perseroan menyiapkan lahan timbunan dengan seksama dan menyiapkan tanaman revegetasi pada areal pesemaian yang terpelihara. Perseroan menjaga biodiversifitas dengan memelihara tanaman endemik lokal di lahan pesemaian tersebut. Perseroan bahkan telah memulai pembangunan Taman Hutan Rakyat di areal bekas penambangan utama seluas 5.934 Ha, sebagai bukti komitmennya pada pemeliharanaan lingkungan.

PENGEMBANGAN KEGIATAN TANGGUNG

JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Perseroan menunjukkan komitmen pengembangan kehidupan masyarakat sekitar kegiatan operasionalnya melalui pelaksanaan Program Kemitraaan dan Bina Lingkungan serta pelaksanaan Program Bina Wilayah. Kegiatan pengembangan kehidupan kemasyarakatan tersebut dirancang secara seksama dengan melibatkan para pemangku kepentingan setempat dan pemerintah daerah agar memberikan dampak optimal.

Pelibatan tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar dalam merancang, menetapkan dan melaksanakan program pengembangan potensi kemasyarakat juga dimaksudkan agar tumbuh kesadaran bahwa mereka bukanlah objek, tapi subjek, pemilik dan pelaksana kegiatan yang juga bertanggung jawab akan keberhasilan pelaksanaan program. Keberhasilan pelaksanaan program pengembangan potensi masyarakat akan memberi dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Perseroan menerapkan program “green mining” dengan

mempersiapkan dan melakukan pola penambangan yang ramah

lingkungan.

The Company has made made a record in history as a mining company that is

very concerned about environmental conservation by launching “green mining”

program with its environmental mining practices.

and basic living cycle study. Periodic evaluation of environmental quality by independent parties discloses that the Company consistently meets the required emission, effluent and hazardous material management standards.

The Company has made a record in history as a mining company that is very concerned about environmental conservation by launching “green mining” program with its environment-friendly mining practices. Landfill location is prepared and revegetation plants are provided in well-maintained nurseries. The Company also preserves biodiversity by nurturing endemic local plants in the nurseries. The development of a People’s Forest Park in the main used mine area of 5,934 hectares is evidence of the Company’s commitment to environmental conservation.

ENVIRONMENTAL AND SOCIAL

RESPONSIBILITY ACTIVITIES

To honor its commitment towards the surrounding community development, the Company carries out Partnership and Community Development Program and Area Development Program. The development programs are carefully designed to engage all local stakeholders and government officials to achieve optimum results.

Involving local public figures and members in designing, enforcing and running the development programs is also aimed at stimulating their awareness that they are not the objects but the subjects, owners and executors of the programs who are also responsible for their success. The fruit of the development programs will be enjoyed directly by the local community.

(12)

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA 10 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

Kegiatan pengembangan potensi masyarakat dijabarkan kedalam beberapa program spesifik, yakni bidang pendidikan, pengembangan sarana umum, kegiatan ekonomi, kegiatan moral keagamaan, kesehatan, bantuan bencana alam dan pelestarian alam. Pilihan prioritas pelaksanaan program dilakukan secara dinamis tergantung kondisi lingkungan dan prioritas masalah yang harus segera ditangani. Untuk mendukung percepatan pengembangan kehidupan kemasyarakan, pada tahun pelaporan, Perseroan meningkatkan alokasi dana pelaksanaan kegiatan PKBL secara substansial.

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TATA

KELOLA USAHA YANG TERBAIK

Untuk menjamin pertumbuhan usaha secara berkelanjutan dalam jangka panjang, Perseroan memandang penting pada pelaksanaan tata kelola perusahaan yang terbaik. Bagi Perseroan peningkatan kualitas praktek tata kelola terbaik akan menjamin pertumbuhan usaha dalam jangka panjang seimbang dengan terpeliharanya kepentingan seluruh stakeholder. Untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terbaik, pada tahun pelaporan Perseroan telah berbagai langkah penting untuk menjamin peningkatan pelaksanaan azas-azas akuntabilitas, kewajaran, keterbukaan, kemandirian dan pemenuhan tanggung-jawab terhadap stakeholders.

Beberapa program yang dilaksanakan pada tahun pelaporan ditujukan pada peningkatan implementasi prinsip tata kelola, meliputi:

• Prinsip akuntabilitas dan transparansi, dengan

diberlakukannya ”Tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran” (Whistle Blowing System) serta dibentuknya satuan kerja khusus penanggung jawab Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP)/ Whistle Blowing System (WBS) yaitu Satker Sistem Manajemen Perusahaan.

• Prinsip pemenuhan tanggung jawab yang tercermin dari

adanya audit lingkungan hidup yang dilakukan secara berkala oleh pemerintah daerah maupun pusat.

Community development programs are translated into several specific areas, i.e. education, public facilities development, economic activities, religious activities, healthcare, natural disaster relief and natural conservation. Setting the program priority scale depends on the condition and urgency of the problems. To expedite improving the community living standard, in the year under review the Company substantially increased its fund allocation for Partnership and Community Development program.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE BEST

PRACTICES

To ensure long-term business sustainability and to safeguard stakeholders’ interests, the Company implements good corporate governance best practices. In 2010, various major steps were taken to ascertain that the principles of accountability, fairness, transparency, independency and compliance were continually observed and stakeholder interests were satisfied.

Several programs conducted in the year under review towards good corporate governance include:

Accountability and transparency: enforcing Whistle

Blowing System and setting up a special task force in charge of the system, i.e. Corporate Management System Work Unit.

Compliance: environmental audit performed

(13)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 11

• Prinisp kemandirian, melalui penerbitan panduan ’’Kode

Etik’’ yang diantaranya mengatur mekanisme pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan, serta pemberlakukan “Board Manual“ yang memberi panduan tegas bagi pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi.

• Prinsip keterbukaan, dengan penerbitan berkala laporan

manajemen secara triwulanan, laporan tahunan, laporan tahunan PKBL maupun laporan keberlanjutan ini.

PENUTUP

Akhirul kata, atas nama Direksi Perseroan, perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas peran sertanya dalam mendukung keberlangsungan usaha Perseroan dan mendukung upaya yang dilakukan Perseroan dalam menyeimbangkan kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan secara berkesinambungan.

Dalam kesempatan ini atas nama Direksi, kami mengharapkan sumbang saran, masukan maupun kritik yang konstruktif untuk penyempurnaan Laporan Keberlanjutan yang harus dilakukan secara terus menerus.

Jakarta, Maret/March 2011

Independency: issuing Code of Conduct that regulates

decision making mechanism in case of conflict of interest, and Board Manual that clearly directs the duty of Commissioners and Directors.

Disclosure: making quarterly, annual managements

reports, annual Partnership and Community Development Program reports and this Sustainability Report.

CLOSING

Finally, on behalf of the Board of Directors I wish to thank all the stakeholders for supporting the Company’s efforts to sustain business operations and to balance its economic, social and environmental performance.

We look forward to any constructive suggestion, input or criticism for the improvement of our Sustainability Report.

Ir. Sukrisno

(14)
(15)

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report 13

PT Bukit Asam (Persero) Tbk Profile

Profil PT Bukit Asam

(Persero) Tbk

90.702

7,3

2,0

hektar

miliar ton

miliar ton

Luas seluruh wilayah kuasa

pertambangan Perseroan

Total Sumber Daya batubara Perseroan

Total cadangan tertambang Perseroan

Total Company’s Mining concession area

Total coal resources

Total mineable reserves

hectares

billion tons

billion tons

(16)

PROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk 14 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

SEKILAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.1), sekarang dikenal dengan sebutan PTBA, untuk selanjutnya disebut juga Perseroan, didirikan pada 2 Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1980. Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nama tagline PTBA, pada 23 Desember 2002. Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha pertambangan batubara melalui 2 unit pertambangan, yakni Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) dengan lokasi 200 km arah barat daya Palembang, dan Unit Pertambangan Ombilin (UPO) di Sawah Lunto, 90 km arah tenggara Kota Padang. Kini Perseroan juga beroperasi di dekat Samarinda (Kalimantan Selatan). Perseroan tergabung dalam Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI) dan Indonesian Mining Asociation (IMA) serta tergabung ke dalam kelompok badan usaha milik negara (BUMN). (4.13)

Seiring dengan kebijakan pengembangan ketahanan energi nasional, Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara di Tanjung Enim - Sumatera Selatan, Natar - Lampung, dan Gresik di Jawa Timur, dan sejumlah anak perusahaan yang bergerak dalam usaha terkait batubara.

Dengan demikian, kini Perseroan mengelola dua unit usaha operasioal, yakni pertambangan batubara dan memproduksi briket. Perseroan mendistribusikan produk batu-bara kepada konsumen melalui pelabuhan utama di Lampung dan Palembang di Sumatera dan di Palaran, Samarinda (Kalimantan). Sementara produk briket langsung didistribusikan kepada konsumen disekitar unit-unit produksi terkait. (2.2)

Seiring dengan perkembangan kondisi, tujuan Perseroan sebagaimana tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah bertambah, dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

Mengusahakan pertambangan yang meliputi

penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara.

Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil

produksi bahan-bahan galian terutama batubara. Memperdagangkan hasil produksi hasil sendiri maupun

pihak lain, baik di dalam mapun di luar negeri.

Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan

dermaga khusus batubara.

Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik

tenaga uap.

Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam

bidang yang terkait pertambangan batubara dan hasil olahannya.

Kegiatan unit usaha selain batubara dan briket sampai dengan periode laporan ini masih berada dalam tahap pengembangan.

PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK IN A GLANCE

PT Bukit Asam (Persero) Tbk, currently known as PTBA, further referred to as the Company, was established on 2 March 1981 by virtue of RI Government Regulation No. 42/1980. The Company was listed on the Indonesia Stock Exchange under tagline name PTBA on 23 December 2002. Initially, the Company conducted coal mining business through two mining units, i.e. Tanjung Enim Mining Unit (UPT) located 200 km southwest of Palembang, and Ombilin Mining Unit (UPO) in Sawah Lunto, 90 km southeast of Padang. Today, the Company also operates near Samarinda (South Kalimantan). The Company is a member of Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI / Indonesian Association of Coal Producers) and Indonesian Mining Association (IMA), and classified as a state-owned enterprise (BUMN).

In line with the national energy security development program, the Company was assigned by the Government to develop coal briquette business in Tanjung Enim – South Sumatera, Natar - Lampung, and Gresik in East Java, and several subsidiaries engaged in coal-related business.

Hence, the Company is now running two business units, coal mining operation and briquette production. Coal is shipped to consumers from main ports in Lampung and Palembang (Sumatera) as well as Palaran, Samarinda (Kalimantan). While briquette is directly delivered to nearby consumers.

As circumstances evolve, the Company’s business pursuant to Article 3 of the Articles of Association has developed with the following activities:

Mining operation covering general research, exploration,

exploitation, processing, purifying, transporting and trading of mining products particularly coal.

Further processing of mining products particularly coal.

Trading products of the foregoing business activity, either

own or other parties’ production, at home and abroad. Managing and operating ports and piers specifically

designated for coal.

Managing and operating thermal power plant.

Providing consultancy and engineering services in

coal-•

mining-related fields and processed mining output.

(17)

15 PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PROFILE

SUMBER DAYA DAN CADANGAN BATUBARA

Perseroan memiliki dan mengoperasikan wilayah IUP Operasi Produksi untuk tambang batubara di Tanjung Enim seluas 66.414 hektar, meliputi Kabupaten Muara Enim dan Lahat di Provinsi Sumatera Selatan, yang terdiri atas:

Air Laya (751/KPTS/Dispertamben/2010, 29 Okt 2010): 7.621 Ha

Muara Tiga Besar(304/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr

2010): 3.300 Ha

Banko Barat (390/KPTS/Tamben/2010, 13 Apr

2010): 4.500 Ha

Banko-Tengah Blok Barat (391/KPTS/Tamben/2010, 13

Apr 2010): 2.423 Ha

Banko-Tengah Blok Timur (389/KPTS/Tamben/1010, 13

Apr 2010): 22.937 Ha

Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara,

Arahan Selatan

(461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003): 24.751 Ha

Bukit Kendi (305/KPTS/Distamben/2010, 30 Apr 2010): 882 Ha.

Tambang batubara Ombilin seluas 2.950 hektar, yakni: Lembah Segar dan Talawi (05.87.Perindagkop, 30 Apr

2010): 2.950 Ha.

COAL RESOURCES AND RESERVES

The Company holds Production Mining Concessions for Tanjung Enim coal mine of 66,414 hectares covering Muara Enim Regency and Lahat Regency, South Sumatera, including:

Air Laya (751/KPTS/Dispertamben/2010 of 29 Oct 2010): 7,621 Ha

Muara Tiga Besar (304/KPTS/Distamben/2010 of 30 Apr

2010):3,300 Ha

Banko Barat (390/KPTS/Tamben/2010 of 13 Apr 2010):

4,500 Ha

Banko Tengah Blok Barat (391/KPTS/Tamben/2010 of 13

Apr 2010): 2,423 Ha

Banko Tengah Blok Timur (389/KPTS/Tamben/2010 of

13 Apr 2010) 22,937 Ha

Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan

Selatan

(461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003 24,751 Ha

Bukit Kendi (305/KPTS/Distamben/2010 of 30 Apr 2010): 882 Ha.

Ombilin coal mine of 2,950 hectares, covering:

Lembah Segar and Talawi (05.87.Perindagkop of 30 Apr

2010) 2,950 Ha.

Selain IUP Operasi Produksi tersebut, Perseroan juga memegang hak IUP Operasi Produksi dilokasi Peranap, Indragiri Hulu Riau (09/IUP/545-02/IV/2010, 27 Apr 2010) seluas 17.100 Ha dan di lokasi kecamatan Palaran, kotamadya Samarinda (melalui anak perusahaan PT Internasional Prima Coal) dengan no keputusan (454/375/HK-KS/VII/2010, 19 Juli 2010) seluas 3.238 Ha. Dari luas area kelolaan, hanya lokasi IPC (4,8% luas total kelolaan) yang letaknya berdekatan dengan tambang skala kecil, sehingga terjadi penjadwalan penggunaan infrastruktur jalan. (MM 8)

Merujuk pada hasil taksiran sumber daya (resources assessment) pihak independen yaitu “International Mining Consultant (IMC)” pada Desember 2008, total sumber daya batubara (resources) Perseroan mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh wilayah KP Perseroan. Sedangkan jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton, belum termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten Lahat yang sedang bersengketa.

Apabila termasuk cadangan tertambang pada wilayah KP tersebut, maka jumlah cadangan tertambang mencapai lebih dari 2,0 miliar ton.

In addition to these Production Mining Concession s, the Company also holds Production Mining Concession in Peranap, Indragiri Hulu Riau (09/IUP/545-02/IV/2010 of 27 Apr 2010) measuring 17,100 Ha, and in Palaran, Samarinda (through subsidiary PT International Prima Coal - 454/375/HK-KS/VII/2010 of 19 July 2010) measuring 3,238 Ha. Throughout the managed area, only IPC site (4.8% of total managed area) is located close to small-scale mines, which requires scheduling the use of road infrastructure.

With reference to the assessment of resources and reserves by an independent consultant, “International Mining Consultant (IMC)” of December 2008, the Company has total coal resources of 7.3 billion tons throughout this Mining Concession area. While total mineable reserves reached 1.8 billion tons, excluding mineable reserves in the Mining Concession location at Lahat Regency which is still in dispute.

(18)

PROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk 16 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

SAHAM PERSEROAN

Saham Perseroan telah diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia, sejak 5 Desember 2003, dengan nama perdagangan PTBA. Harga saham PTBA di BEI pada tanggal 31 Desember 2010 berada pada posisi Rp22.950 per lembar. Pada tingkat harga tersebut, nilai kapitalisasi pasar saham PTBA adalah sebesar Rp52,88 triliun. Posisi kepemilikan saham PTBA pada tanggal 31 Desember 2010, adalah sebesar 65,02% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan oleh masyarakat sebesar 34,98%. (2.4 - 2.7)

VISI, MISI DAN STRATEGI PERSEROAN

VISI

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan.

MISI

Fokus kepada core competency dan pertumbuhan

berkesinambungan

Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada

pemegang saham

Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja

Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional

Memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

STRATEGI

Upaya pencapaian agar menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia, dilaksanakan dengan enam langkah strategis:

Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara

Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1

Restrukturisasi korporasi

Meningkatkan kompetensi dan regenerasi sumber daya

manusia (SDM) serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja

PTBA SHARES

The Company shares have been traded at the Indonesia Stock Exchange since 5 December 2003 under the trading name PTBA. On 31 December 2010 PTBA shares closed at Rp22,950 per share. At this price, PTBA market capitalization amounted to Rp52,88 trillion. Shareholders of the Company as of 31 December 2010 were the Government of Republic of Indonesia (65.02%) and public (34.98%).

VISION, MISSION AND STRATEGY

VISION

To become an environment-friendly coal-based energy company.

MISSION

Focus on core competency and sustainable growth

Optimize shareholder’s return

Promote a performance-based corporate culture

Contribute to national economic development

Contribute to the improvement of community welfare and

the preservation of environment

STRATEGY

Indonesia’s leading environmentally friendly coal-based energy company that adopts Six Strategic Steps:

Focus on the growth of coal production/sales

Focus on projects with readiness scale 1

Corporate restructuring

Boost human rescource competence and regeneration as

well as promote a performance-based corporate culture

Skala Ekonomi PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2.8)

PERIODE PERIOD

2010 2009 2008 2007 2006

Jumlah karyawan 3.201 3.323 3.292 3.357 3.418 Number of employees

Total Penjualan neto (Rp

juta) 7.909.154 8.947.854 7.216.228 4.123.855 3.533.480

Total Net Sales (Rp million)

Total kapitalisasi (Rp juta) :

Total Capitalization (Rp million):

- Utang 2.281.451 2.292.740 2.028.733 1.291.526 800.093 - Debt

- Ekuitas 6.366.736 5.701.372 3.998.132 2.675.501 2.295.460 - Equity

Kuantitas produk terjual (ton) 12.950.565 12.484.736 12.797.922 10.852.734 9.915.825 Products sold (tons)

Total aset (Rp juta) 8.722.699 8.078.578 6.106.392 3.979.181 3.107.734 Total assets (Rp million) PT Bukit Asam (Persero) Tbk economic value

(19)

17 PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PROFILE

Improve remuneration system based on

performance-•

based reward

Promote performance rating in environmental

management

SOSIALISASI VISI DAN MISI PERUSAHAAN BESERTA UPAYA PENCAPAIANNYA

Untuk menjamin tercapainya visi dan misi, Perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh pegawai secara periodik. Proses sosialiasai dilakukan melalui pendekatan berjenjang. Penjelasan visi dan misi dilakukan melalui pendekatan top-down, disampaikan oleh top manajemen kepada para agen yang kemudian menjelaskan kepada seluruh pegawai hingga level terbawah.

Pada tahap tersebut, secara simultan mulai disaring berbagai ide dan usulan-usulan dari bawah untuk selanjutnya di integrasikan sebagai strategi untuk mencapai visi dan misi. Dengan demikian, seluruh strategi umum yang disusun akan lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perseroan, karena pada dasarnya strategi pencapaian visi dan misi tersebut adalah masukan dari bawah.

Tahap penerimaan, evaluasi kinerja pegawai, promosi, demosi dan rotasi merupakan salah satu momen yang digunakan Perseroan untuk sosialisasi visi dan misi perusahaan. (4.8)

STRATEGI UMUM PERUSAHAAN

PTBA melaksanakan pencapaian visi dan misi melalui berbagai tahap utama, yaitu:

Fokus pada pertumbuhan produksi dan penjualan batubara

Dimaksudkan untuk mengatasi hambatan transportasi,

yakni keterbatasan daya angkut kereta-api sebagai satu-satunya sarana angkut paling ekonomis, dilaksanakan melalui peningkatan daya angkut dari jaringan yang sudah ada dan peningkatan kapasitas pelabuhan. Sedang peningkatan produksi dan penjualan dilakukan melalui optimasi kinerja unit bersangkutan.

Fokus pada proyek-proyek pengembangan

Yakni pembangunan jaringan angkutan kereta api baru

dan pelabuhan, perluasan kawasan IUP Proses Produksi, pengembangan tambang Peranap, pengembangan tambang-tambang lainnya, pembangunan PLTU milik sendiri, dan pengembangan angkutan laut batubara. Restrukturisasi Korporasi

Dilakukan melalui pendirian anak-anak perusahaan

yang menangani bisnis non-core.

Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM dan

menciptakan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan

kinerja (performance based reward)

Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan

lingkungan.

SOCIALIzATION AND REALIzATION OF VISION AND MISSION

Corporate vision and mission are socialized periodically to all employees by tiers to ensure these values are realized. A top-down approach is taken by top management to all agents who will further disseminate and explain the vision and mission to their subordinates.

Simultaneously, various ideas and suggestions are deliberated and further integrated as strategies to realize corporate vision and mission. As a result, all general strategies compiled are easier to be understood and adopted by all functions as basically strategies are based on input from the bottom.

Recruitment, performance evaluation, promotion, demotion and rotation are the moment to socialize corporate vision and mission.

GENERAL STRATEGY

The Company realizes its vision and mission in several phases:

Focus on the growh of coal production and sales

This is to overcome transporation problem that lies

in the limited loading capacity of train being the only low-cost means of transport by increasing the loading capacity of existing railway system and the port handling capacity. Stepping up production and sales is carried out by optimizing the work of related units.

Focus on development projects

By constructing new railway tracks and ports, expanding

Production Concession areas, managing Peranap and other mines, installing own thermal power plants, developing coal sea transport.

Corporate resctructuring

This is done through setting up subsidiaries that handle

non-core business.

Boost the competency and regeneration of human

resource as well as promote a performance-based corporate culture

Promote a performance-based reward system

Improve performance rating in environmental

management from green to gold

Meningkatkan sistem remunerasi berdasarkan kinerja

(performance-based reward)

Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan

lingkungan

(20)

PROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk 18 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

PENGEMBANGAN USAHA

Perseroan telah menyusun Rencana Strategis untuk dijadikan panduan dan rujukan pelaksanaan kegiatan operasional dan pengembangan usaha di masa mendatang dalam rangka mewujudkan visi dan misi PTBA. Secara garis besar, pengembangan usaha Perseroan dapat dibagi kedalam beberapa langkah mendasar, yakni: diversifikasi pendapatan, perbaikan sarana dan prasarana produksi serta efisiensi operasional.

DIVERSIFIKASI PENDAPATAN

Perseroan berencana mendiversifikasikan sumber pendapatannya melalui tiga produk utama, yakni: pemanfaatan potensi batubara kalori rendah, pemanfaatan Coal Bed Methane (CBM), dan pembangunan pusat listrik tenaga uap.

PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

Perseroan melakukan berbaikan prasarana baik di lokasi penambangan, sarana angkut dan sarana pelabuhan dengan tujuan akhir meningkatkan volume penjualan yang selama ini terkendala oleh terbatasnya angkutan batubara dari lokasi penambangan ke konsumen.

EFISIENSI OPERASIONAL

Efisiensi operasional dilakukan melalui tiga cara utama, yakni: perbaikan sistem operasi produksi, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi komunikasi/informasi dan memenuhi kebutuhan listrik dari PLTU milik sendiri.

RESTRUKTURISASI USAHA DAN ORGANISASI

Agar semakin fokus dalam menjalankan usahanya, Perseroan berencana melepas kepemilikan pada beberapa anak usaha non-core dan memperkuat kepemilikan pada core bisnis, yakni penambangan batubara beserta seluruh rangkaian usaha yang terkait langsung dengan kegiatan utama. Menindak lanjuti langkah ini, maka akan dilakukan restrukturisasi organisasi, menyangkut sistem, prosedur operasional dan pengelolaan SDM.

Penjelasan lebih lanjut rencana Pengembangan Usaha diungkapkan lebih detil pada segmen Kinerja Ekonomi.

BUSINESS DEVELOPMENT

The Company has formulated Strategic Plan to be used as a guide and reference in business operations and development with an aim to realize corporate vision and mission. Three basic steps underline business development plan: income diversification, facilities and infrastructure improvement and operating efficiency.

INCOME DIVERSIFICATION

The Company plans to diversify its source of income through three main products: low-calorie coal, coal bed methane (CBM) and thermal power plant.

FACILITIES AND INFRASTRUCTURE IMPROVEMENT

Repair and renovation are made in mining sites, transportation and port facilities to increase sales volume which have so far been hampered by limited transport capacity from the mines to the consumers.

OPERATING EFFICIENCY

Efficiency drive is launched by improving production and operating system, developing and using information technology, and meeting electricity requirements by own TPP.

ORGANIzATION AND BUSINESS RESTRUCTURING

In order to be more focused on its operations, the Company plans to divest a few non-core subsidiaries and to incrase ownership in core business that is coal mining and all related business chains. As a follow up, the Company will restructure the organization in terms of operating system, procedure and human resource management.

(21)

19 PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PROFILE

GRUP USAHA PTBA

(2.3)

Seiring dengan perkembangan usaha, saat ini PTBA memiliki 9 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas. Bidang usaha anak perusahan pada intinya bergerak pada sektor-sektor yang memberikan efek sinergi dengan budang usaha Perseroan. Bidang-bidang usaha yang dilakukan oleh anak perusahaan PTBA adalah: pertambangan batubara, pengolahan briket, transportasi batubara, pembangkit listrik tenaga uap, perdagangan batubara dan penambangan gas metana (CBM). Sehingga Grup usaha PTBA saat ini terdiri atas:

NAMA PERUSAHAAN

COMPANY NAME

KEDUDUKAN

POSITION

BIDANG USAHA

LINE OF BUSINESS STATUS PT Bukit Asam (Persero), Tbk Induk Perusahaan

Parent Company

Penambangan batubara, produksi briket, distribusi batubara.

Coal mining, briquette production, coal distribution

Beroperasi

Operational

PT Internasional Prima Coal Anak Perusahaan

Subsidiary

Penambangn batubara, persentase kepemilikan 51%

Coal mining, 51% ownership

Beroperasi

Operational

PT Batubara Bukit Kendi Anak Perusahaan

Subsidiary

Penambangan & distribusi batubara, persentase kepemilikan 75%

Coal mining & distribution, 75% ownership

Beroperasi

Operational

PT Bukit Pembangkit Innovative

Anak Perusahaan

Subsidiary

Pembangkit listrik tenaga uap, kepemilkan 41%

Thermal power plant, 41% ownership

Pengembangan

Developmental stage

PT Bukit Asam Prima AnakPerusahaan

Subsidiary

Perdagangan batubara, kepemilikan 99,99%

Coal trading, 99.99% ownership

Beroperasi

Operational

PT Bukit Asam Metana Ombilin

AnakPerusahaan

Subsidiary

Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%

Methane gas mining, 99.99% ownership

Belum beroperasi

Non-operational

PT Bukit Asam Metana Enim AnakPerusahaan

Subsidiary

Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%

Methane gas mining, 99.99% ownership

Belum beroperasi

Non-operational

PT Bukit Asam Metana Peranap

AnakPerusahaan

Subsidiary

Penambangan gas metana, kepemilikan 99,99%

Methane gas mining, 99.99% ownership

Belum beroperasi

Non-operational

PT Bukit Asam Banko AnakPerusahaan

Subsidiary

Penambangan batubara, kepemilikan 65%

Coal mining, 65% ownership

Belum beroperasi

Non-operational

PT Bukit Asam Transpacific Railway

AnakPerusahaan

Subsidiary

Angkutan batubara, kepemilikan 10%

Coal transportation, 10% ownership

Belum beroperasi

Non-operational

PTBA BUSINESS GROUP

(22)

PROFIL PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk 20 PT Bukit Asam Tbk Laporan Keberlanjutan 2010

STRUKTUR ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN AFILIASI

STRUCTURE OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATED COMPANIES

BIDANG USAHA

Bidang usaha utama PTBA yang saat ini telah operasional ada dua, yakni menambang dan mendistribusikan batubara kepada pelanggan industrial didalam maupun diluar negeri dan memproduksi briket batubara yang didistribusikan kepada pelanggan industrial maupun residensial didalam negeri. Kegiatan operasional PTBA seluruhnya dilakukan di Indonesia. (2.5, 2.7)

Produk batubara Perseroan bervariasi, sesuai dengan kandungan kalori dan spesifikasi lainnya, dengan perincian sebagai berikut.

LINE OF BUSINESS

The Company is currently running two main business operations, i.e. mining and distributing coal to domestic and overseas industrial consumers, and producing coal briquette for domestic industrial and residential consumers. All of the Company’s business operation is conducted in Indonesia.

The Company’s coal products come in various types depending on the calorie content and other specifications, as detailed below:

The Company sells two types of briquette products, which are carbonized briquette (super) produced by Tanjung Enim Business Unit , South Sumatera, and non-carbonized briquette (NK) produced by Lampung Business Unit and Gresik Business Unit. In the year under review, the Company’s other product segments were not commercially operational.

Untuk unit produksi briket, Perseroan memproduksi dua (dua) jenis produk, yakni briket karbonisasi (super) dari Unit Usaha Tanjung Enim Sumsel dan briket non karbonisasi (NK) produk Unit Usaha Lampung dan Unit Usaha Gresik. Sementara untuk segmen produk lainnya, hingga tahun pelaporan ini masih belum beroperasi secara komersial.

Coal Brand

CV

(Kcal/kg,adb)

TM

(%,ar)

IM

(%,adb)

Ash

(%,adb)

VM

(%,adb)

FC

(%,adb)

TS

(%,adb)

IPC 53 5.300 34 15,0 8,0 39,0 40,0 0,5

BA 55 5.500 30 14,7 7,3 39,0 39,0 0,6

BA 59 5.900 28 13,1 6,0 40,4 40,5 0,6

BA 63 6.300 21 11.3 5,0 41,2 42,5 0,6

BA 67 6.700 18 7,8 5,0 41,5 45,7 0,6

BA 70 7.000 14 6,1 5,0 41,9 47,0 0,7

PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

PT Batubara Bukit Kendi

PT Internasional Prima Coal PT Bukit Asam

Banko 65%

COAL MINING POWER

PLANT

COAL TRADING

COAL BED

METHANE TRANSPORTATION

PT Bukit Pembangkit

Innovative 59,75%

PT Bukit Asam Prima 99,99%

PT Bukit Asam Metana Ombilin

99,99%

PT Bukit Asam Metana Enim

99,99%

PT Bukit Asam Metana Peranap

99,99%

PT Bukit Asam Transpacific Railway

10%

75%

(23)

21 PT Bukit Asam Tbk 2010 Sustainability Report PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PROFILE

Sumberdaya Coal Resources:

7,29 miliar ton billion tons

Cadangan Tertambang Coal Reserve:

1,99 miliar ton billion tons

1 1

11

87

sumberdaya

Samarinda

Ombilin Cerenti

Tanjung Enim

%

1 1

18

80

cadangan tertambang

Samarinda

Ombilin Cerenti

Tanjung Enim

%

SOUTH CHINA SEA

JAVA SEA

INDIAN OCEAN

BALIKPAPAN SAMARINDA

4

LAMPUNG 3

2

SURABAYA

3

PADANG PEKANBARU

1 2 1

3

2

1

LOKASI OPERASIONAL PERUSAHAAN

LOKASI OPERASIONAL PERUSAHAAN

1.

2.

3.

4.

1.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

PERANAP CERENTI

Kuasa Pertambangan Mining Concession

Sumberdaya Coal Resources : 0,80 miliar ton billion tons Cad tertambang Coal Reserved : 0,27 miliar ton billion tons

OMBILIN

Unit Pertambangan Mining Unit

Sumberdaya CoalResources : 0,10 miliar ton billion tons Cad tertambang Coal Reserved : 0,02 miliar ton billion tons

TANJUNG ENIM Pertambangan Mining Unit

Sumberdaya CoalResources : 6,35 miliar ton billion tons Cad tertambang Coal Reserved : 1,59 miliar ton billion tons

SAMARINDA - IPC

Kuasa Pertambangan Mining Concession

Sumberdaya Coal Resources : 0,045 miliar ton billion tons Cad tertambang Coal Reserved : 0,01 miliar ton billion tons Kepemilikan Perseroan Company Ownership : 51%

JAKARTA

Kantor Perwakilan Representative Office

Pelabuhan Port TELUK BAYUR

Stockpile Stockpile : 90.000 ton tons

Kapasitas Capacity :

Gambar

Grafik Kecelakaan Tambang 2007-2010
Tabel Ikhtisar Distribusi Nilai Ekonomi (Rp juta) (EC 1)Table Economic Value Distribution Summary (Rp million)
Tabel Hasil Pemantauan Satwa Liar di Lingkungan Pertambangan PTBA
Tabel Realisasi Program Kemitraan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah berlibur/berekreasi dan berpetualang di alam; tingkat

Neraca kegiatan ekspor dan impor lantai kayu Perancis yang defisit menunjukkan bahwa Perancis lebih banyak membeli daripada menjual produk lantai kayu. Negara

Hasil penelitian pemberian pakan komersil yang telah dicampur dengan probiotik EM-4 tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila karena tingkat

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 108 responden di SMA N 1 Bambanglipuro, didapatkan bahwa remaja putri yang memiliki persepsi baik sebanyak 85 responden

 Kesehatan lingkungan akan mengurangi populasi vektor dan memutus siklus hidup vektor sehingga vektor tersebut tidak dapat berkembang..  Setiap vektor mempunyai habitat dan

Berdasarkan hasil analisis diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel intensitas pertemuan dewan komisaris sebesar 0,010 < 0,05 dengan nilai koefisien

dapat diketahui bahwa status gizi dengan miskin 60Yo dail keluarga tidak miskin 90%o, kategori gizi buruk pada keluarga miskin 15% selanjutnya untuk kategori gizi

Menurut bapak Tukino adanya Kesaman nama ini karena nama kabupaten asal para transmigran yang berasal daridaerah Wonosari yang dekat dengan Gunung Kidul, kemudian