• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

“PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI

METODE BERCERITA dengan MEMBACAKAN BUKU CERITA ANAK

(KELOMPOK B di TK BHAYANGKARI WANGON, BANYUMAS)”

Diajukan untuk Memenuhi Nilai UTS Dosen : Waway Tiswaya, M.Hum.

Disusun Oleh: Laeli Amalia Putri Pradani

180110150067

SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan semangat kepada saya untuk menyelesaikan proposal penelitian yang saya susun yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Bercerita dengan Membacakan Buku Cerita Anak( Kelompok B di TK Bhayangkari Wangon, Banyumas)” dengan tepat waktu dan sesuai harapan.

Adapun maksud dibuatnya proposal ini, tidak lain adalah untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah yang ditugaskan kepada saya selaku penyusun makalah ini.

Saya selaku penulis menyadari bahwa proposal yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, saya berharap kritik dan saran dari para pembaca kepada proposal saya sebagai penyemangat saya dan agar saya dapat berusaha untuk lebih baik dan belajar lebih giat. Dan sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pembaca terutama Bapak Waway Tiswaya, M.Hum. Selaku dosen mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah Universitas Padjadjaran sekaligus penilai proposal ini jika ada kesalahan arti atau kata yang kurang baku atau kurang dapat dimengerti.

Saya harap proposal yang saya buat dapat memberikan manfaat kepada seluruh pembaca baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Padjadjaran.

Jatinangor, 28 April 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan, memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari anak yaitu menggumam maupun membeo. Menurut pendapat Dyson bahwa perkembangan berbicara terkadang individu dapat menyesuaikan dengan keinginannya sendiri, hal ini tidak sama dengan menulis.

Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak. Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya.

(4)

menentukan proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan sebagainya.

Mengacu pada persoalan tersebut dan dalam rangka menghadapi era globalisasi, program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh, sehingga dapat menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama kemampuan membaca.

Sebelum melaksanakan penelitian, penggunaan metode maupun model pembelajarannya kurang menarik, sehingga proses pembelajaran yang terjadi mengalami ketidakberhasilan dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa kurang maksimal, anak cenderung bermain sendiri dan tidak memperhatikan. Karena itu penulis ingin menemukan jalan keluarnya dengan cara melaksanakan penelitian agar dapat diidentifikasikan permasalahan yang melatarbelakangi tidak berhasilnya proses kegiatan belajar tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut, dalam makalah ini penulis dapat merumuskannya menjadi beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Proses pembelajaran tidak berjalan lancar, anak-anak sibuk bermain sendiri-sendiri,

sehingga situasinya tidak kondusif.

2. Anak-anak kurang tertarik dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru.

3. Keterlambatan dalam perkembangan berbahasa pada anak.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini di TK Bhayangkari Wangon,

Banyumas melalui metode bercerita dengan menggunakan buku cerita anak. 2. Meningkatkan keberanian anak dalam mengungkapkan kata-kata.

(5)

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi anak

Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan bercerita dengan media buku cerita anak.

1.4.2 Manfaat bagi guru

a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan motivator.

b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran metode bercerita

yang disukai anak. 1.4.3 Manfaat bagi sekolah

Meningkatkan kualitas/mutu TK yang bersangkutan, sehingga diminati oleh para orangtua peserta didik dan masyarakat sekitarnya untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah tersebut.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Peneliti memilih lokasi di TK Bhayangkari Wangon, Banyumas. Dengan alasan, masyarakat di Perumahan Kotawa tersebut memiliki latar belakang sosial ekonomi, pendidikan dan budaya yang beragam. Sehingga, peneliti tertarik untuk menggali tentang pola asuh orang tua pada anak di perumahan tersebut.

1.5.2 Sasaran Penelitin dan Teknik Penentuan

Sasaran penelitian ini adalah anak-anak kelompok B TK Bhayangkari Wangon, Banyumas. Teknik Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan

Purposive Sampling. Menurut Nanang Martono (2010:19) Purposive Sampling

merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai tujuan yang diharapkan.

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data

(6)

adalah panduan observasi berupa lembar observasi atau daftar checklist dan panduan wawancara mendalam pada narasumber.

a. Wawancara ialah teknik pengumpulan data melalui tanya jawab secara lisan

antara peneliti dengan informan secara tatap muka atau secara langsung untuk mendapatkan informasi yang mendalam.

b.Observasi adalah suatu teknik atau metode yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian. Dengan kata lain observasi merupakan pengamatan secara cermat dan sistematis pada suatu objek penelitian. Biasanya peneliti akan ikut serta dalam kegiatan di lokasi penelitian.

1.6 Kerangka Teori

Masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling intensif pada manusia terletak pada masa usia dini, tepatnya pada tiga tahun dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam proses mencapai kematangan (Siti Aisyah et el, 2007: 6). Masa usia dini merupakan masa keemasan (golden age) di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori (Sujiono, 2009: 54) menyatakan bahwa masa tersebut merupakan periode sensitif (sensitive period), di mana anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya.

Berdasarkan fakta sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas maka harus ada lingkungan yang kondusif, yang mengupayakan pengembangan berbahasa anak, termasuk anak usia pra sekolah secara intensif. Pengembangan kemampuan berbahasa anak (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007: 3) dilakukan sebagai berikut:

1. Anak dapat mengolah kata secara komprehensif

2. Anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang dapat dipahami

(7)

1.7.1 Data Primer

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat di peroleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber daya yang di peroleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Sumber data primer di peroleh dari sejumlah narasumber yang merupakan warga di lingkungan perumahan.

1.7.2 Data Sekunder

Sedangkan data sekunder penulis dapatkan yaitu data pendukung berupa dokumen, hasil studi pustaka literatur, atau foto yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jadi, data yang didapat tidak secara langsung dari responden atau bisa juga didapatkan melalui dokumen.

1.8 Sumber Pustaka

Allen, K. Eileen. 2010. Profil Perkembangan Anak : Prakelahiran Hingga Usia 12

Tahun. (Penterjemah: Valentino). Jakarta: PT Indeks

Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan

Bahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta Siti Aisyah dkk. (2007) Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

Dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiono, Yuliani Nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

Pustaka yang diakses dari internet:

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasidah Hadrah seperti gambar diatas tentu mempunya banyak kesamaan seperti halnya, lirik atau puji-pujian dimainkan dengan duduk atau bersila, jenis kasidah

Mengenai tata cara penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui lembaga penyedia jasa diatur dalam Bab IV PP Nomor 54 Tahun 2000, dalam pasal 17 (10 disebutkan

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Dalam mengendalikan nyamuk beberapa hal yang selayaknya dilakukan adalah upaya-upaya seperti pemetaan jenis-jenis nyamuk vektor yang berada di suatu daerah, monotoring

membangun kemitraan pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dibuktikan denagn kerja sama dengan dari BLH Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian

Begitu juga sebaliknya, hila seseorang memiliki harga diri yang rendah, mak:a orang tersebut ak:an mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang

2010 Potensi Kultur In Vitro Folikel Preantral Sapi Dan Kambing Lokal Sebagai Sumber Potensial Oosit Untuk Produksi Embrio. Gatot

Kriteria 1 Perlu Bimbingan 2 Cukup 3 Baik 4 Baik Sekali Pengumpulan data Tidak melakukan Pengumpulan data Sebagian kecil pengumpulan data dilakukan secara