• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas Pengendara dengan Biometrik dan Kendaraan dengan RFID - Repositori UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas Pengendara dengan Biometrik dan Kendaraan dengan RFID - Repositori UIN Alauddin Makassar"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas

Pengendara Dengan Biometrik Dan Kendaraan Dengan RFID

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Komputer pada Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Oleh: ALFIAN NIM: 60200112014

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alfian

NIM : 60200112014

Tempat/Tgl. Lahir : Sengkang, 6 Juli 1993 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas/Program : Sains dan Teknologi

Judul : Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas Pengendara Dengan Biometrik Dan Kendaraan Dengan RFID

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan hasil karya saya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ini merupakan duplikasi, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, Desember 2016 Penyusun,

ALFIAN

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil Alamin, puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt. yang Maha Pemberi Petunjuk, Anugrah dan Nikmat yang diberikan-Nya serta salawat dan taslim kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas Pengendara Dengan Biometrik Dan Kendaraan Dengan RFID”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Skripsi ini terwujud berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga dan teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda Alm. Dirham H. Amir S.Pd. dan Ibunda Salma, yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik, membiayai, dan memberikan semangat serta selalu mendoakan setiap langkahku dalam proses pencarian ilmu demi masa depan yang lebih baik atas segala pengorbanannya selama masa pendidikanku baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis, kepada saudaraku tersayang, Akramunnisa S.Pd,. M.Pd., Nining Yulia Ningsi S.Pd., yang senantiasa memberiku semangat untuk menyelesaikan studi.

(6)

vi

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M. Si..

2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M. Ag..

3. Ketua Jurusan Teknik Informatika Faisal, S.T, M.T. dan Sekretaris Jurusan Teknik Informatika, Mega Orina Fitri, S.T., M.T..

4. Pembimbing I Faisal Akib S.Kom., M.Kom. dan pembimbing II Faisal S.T., M.T. yang telah membimbing dan membantu untuk mengembangkan pemikiran dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

5. Ayahanda Nur Afif S.T., M.T. yang telah memberikan sumbangsih baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis.

6. Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan sumbangsih baik tenaga maupun pikiran.

7. Teman-teman AUT12, INTEGE12, angkatan 2012 Teknik Informatika yang tidak dapat disebut satu persatu, teman seperjuangan yang menguatkan, menyenangkan dan selalu memberi semangat.

8. Kepada kakak-kakak, adik-adik dan teman-teman di study club Inready Workgroup dan Komunitas Robotika UIN Alauddin yang telah memberikan banyak pengetahuan dan ilmunya selama kuliah di kampus. 9. Teman-teman tim tiketbusku.com yang telah banyak memberikan ide,

(7)

vii

10.Teman-teman Komunitas Sayang Ibu yang telah setia menemani penulis baik suka maupun duka dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dalam skripsi ini karena keterbatasan yang dimiliki penulis sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca atau siapa saja yang tertarik dengan materinya. Lebih dan kurangnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah swt melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Makassar, Desember 2016

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 5

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 11

A. Sistem ... 11

B. Intel Galileo Gen 2 ... 12

C. RFID (Radio Frequency Identification) ... 15

D. Biometrik... 17

E. Intel Perceptual Computing Sdk 2013 ... 19

F. Microsoft Visual Studio ... 24

G. Bahasa C#... 25

H. XAMPP ... 26

I. Database ... 27

(9)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 31

B. Pendekatan Penelitian ... 31

C. Sumber Data ... 31

D. Metode Pengumpulan Data ... 32

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Teknik Pengujian ... 34

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 36

A. Diagram Blok Rangkaian ... 36

B. Perancangan alat... 38

C. Perancangan keseluruhan Alat ... 39

D. Perancangan Perangkat Keras ... 40

E. Perancangan ERD ... 42

F. Perancangan Perangkat Lunak ... 44

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 49

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II- 1. Sistem perpakiran ... 11

Gambar II- 2. Board Input dan Output Intel Galileo (Intel, 2016) ... 13

Gambar II- 3. Intel Galileo Gen 2 (Google, 2016) ... 14

Gambar II- 4.Sistem Parkir yang mengunakan Teknologi RFID ... 15

Gambar II- 5. Cara Kerja RFID. ... 17

Gambar II- 6. Biometrik wajah ... 18

Gambar II- 7. Intel Real Sence (Google, 2015) ... 20

Gambar II- 8. Face Recognition Intel Realsence ... 22

Gambar II- 9. Apliaksi Microsoft Visual Studio ... 24

Gambar II- 10. Visual Studio C# ... 26

Gambar II- 11. Control Panel XAMPP ... 27

Gambar II- 12. Database pada phpmyadmin... 28

Gambar II- 13. Motor Servo (Arif, 2015) ... 30

Gambar IV- 1. Diagram Blok Sistem Alat ... 37

Gambar IV- 2. Susunan alat yang digunakan... 38

Gambar IV- 3. Desain Keseluruhan Alat ... 39

Gambar IV- 4. Rancangan Realsence dan RFID ... 40

Gambar IV- 5. Rangkaian Power Supply ... 41

Gambar IV- 6. Rancangan Motor Servo ... 41

Gambar IV- 7. Rancangan ERD... 42

Gambar IV- 8. Register pengendara... 45

(11)

xi

Gambar IV- 10. Laporan keluar-masuk kendaraan dan pengendara... 46

Gambar IV- 11. Flowchart Sistem Parkir ... 47

Gambar V- 1. Hasil Miniatur Sistem Parkir Otomatis ... 49

Gambar V- 2. Langkah Pengujian Sistem ... 50

Gambar V- 3. Pengujian Realsence Jarak 50cm dan Menggunakan Helm ... 51

Gambar V- 4. Pengujian Realsence Jarak 100 cm dan Menggunakan Helm ... 52

Gambar V- 5. Pengujian Realsence Jarak 150 cm dan Menggunakan Helm ... 52

Gambar V- 6. Pengujian RFID Reader Menggunakan Tag ... 54

Gambar V- 7. Sistem Parkir Menunggu Masukan Data ... 55

Gambar V- 8. Kondisi Palang Tertutup ... 56

Gambar V- 9. Sistem Parkir Menerima Masukan Data Biometrik ... 56

Gambar V- 10. Membaca Data Tag RFID ... 57

Gambar V- 11. Sistem Parkir Menerima Masukan Data Biometrik ... 57

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel IV- 1. Tabel Data Admin ... 43

Tabel IV- 2. Tabel Data Pengendara ... 43

Tabel IV- 3. Tabel Data Kendaraan ... 44

Tabel IV- 4. Tabel Data aktifitas... 44

Tabel V- 1. Hasil Pengujian Kamera Intel Realsence ... 53

Tabel V- 2. Pengujian pada pendeteksi kendaraan ... 54

(13)

xiii ABSTRAK

Nama : ALFIAN

Nim : 60200112014

Jurusan : Teknik Informatika

Judul : Sistem Parkir Otomatis Mengidentifikasi Identitas Pengendara Dengan Biometrik Dan Kendaraan Dengan RFID

Pembimbing I : Faisal Akib S.Kom., M.SI Pembimbing II : Faisal, S.T., M.T.

Keamanan merupakan suatu hal yang sangat krusial dimanapun kita berada. Tidak hanya dilingkungan tempat kita tinggal, di lingkungan kampuspun keamanan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena keamanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas dari sebuah perguruan tinggi. Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa yang memarkir kendaraanya diperlukan sistem perparkiran yang dapat memberikan rasa aman terhadap kendaraanya saat menjalani aktifitas akademik di kampus. Dimana sistem perparkiran ini nantinya dapat mengidentifikasi pengendara dengan biometrik menggunakan Intel Realsence dan kendaraan dengan RFID menggunakan RDM 6300. Mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller Intel Galileo Gen 3 sebagai kontrol utama sistem.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimental. Dengan melakukan eksperimen terhadap variabael-variabel kontrol (input) untuk menganalisis output yang dihasilkan. Output yang dihasilkan akan dibandingkan dengan output tanpa adanya pengontrolan variabel.

Hasil penelitian ini adalah sistem kontrol robot yang dapat mengidentifikasi biometrik wajah dengan Kamera Intel Realsence dalam mendeteksi pengendara, pembacaan tag RFID dengan RFID Reader untuk mendeteksi kendaraan, serta keseluruhan proses pada sistem parkir sampai terbukanya palang parkir ketika data pengendara dan kendaraan terdaftar pada sistem.

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi atau Kampus merupakan tempat dimana kita mengembangkan potensi diri untuk bekal atau acuan dalam bersaing dalam dunia kerja. Memasuki dunia kampus memberikan kesan tersendiri bagi seseorang. Salah satu yang sangat perlu diperhatikan dalam memilih sebuah universitas adalah memberikan pelayanan yang baik, seperti, memberikan rasa aman kepada mahasiswanya. Kampus yang memberikan rasa aman sangat perlu diperhatikan, karena dapat menunjang jalannya proses perkuliahan.

Adapun ayat Quran mengenai proses menuntut ilmu pada Q.S. Al-Mujadilah Ayat 11 yaitu :

ِإَو ۡۖۡمُكَل ُ َّللَّٱ ِحَسۡفَي ْاوُحَسۡفٱَف ِسِل ََٰجَمۡلٱ يِف ْاوُحَّسَفَت ۡمُكَل َليِق اَذِإ ْا َٰٓوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَََٰٰٓي

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Departemen Agama,2008)

(15)

tentu merupakan suatu solusi yang diberikan untuk suatu sistem keamanan yang sangat diharapkan. Namun dengan banyaknya petugas keamanan yang disebar diseluruh fakultas dan disetiap pintu masuk kampus nampaknya tidak akan berjalan efektif apabila semua komponen di suatu kampus tidak saling bekerjasama dengan baik.

Kemudahan akses untuk keluar masuk kampus juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keamanan di lingkungan kampus. Ditambah lagi dengan bebasnya masyarakat yang bukan civitas akademik dengan mudah keluar masuk di lingkungan kampus tanpa difilter oleh petugas keamanan bisa menjadi faktor yang mengancam keamanan dilingkungan kampus.

Keamanan dan kenyamanan menjadi hal yang sangat penting bagi setiap kampus. Keamanan memang sebagai faktor pendukung majunya suatu perguruan tinggi, sehingga dihasilkan suasana akademis yang ideal. Dengan kondisi keamanan dan kenyamanan yang baik otomatis juga akan meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Lain halnya jika pada sebuah perguruan tinggi tingkat keamanan dan kenyamananya masih sangat minim, hal akan berimbas buruk terhadap proses akademis di perguruan tinggi tersebut (Martadipura, 2013).

(16)

mengharapkan kampus yang memberikan rasa aman. Sehingga kondisi sistem keamanan kampus perlu diperhatikan.

Lemahnya sistem keamanan kampus terlihat dari area parkir yang semrawut dan tidak teratur. Sedangkan di sebagian kampus kita siapapun bebas keluar-masuk tanpa ada pemeriksaan sama sekali.Hal ini menjadi kesempatan besar bagi para pencuri untuk melakukan tindak curanmor. Hilangnya kendaraan bisa saja disebabkan karena kurangnya pengawasan kendaraan itu sendiri, ketidaktelitian pada saat memarkir kendaraan. Selain itu kurang ketatnya para penjaga parkir ketika harus membuka dan menutup portal secara manual.

Adapun ayat Al-Quran yang berkaitan dengan akibat mencuri pada Q.S.

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Departemen Agama, 2008)

(17)

Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa yang memarkir kendaraanya diperlukan sistem perparkiran yang dapat memberikan rasa aman terhadap kendaraanya saat menjalani aktifitas akademik di kampus. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem keamananan kendaraaan di lingkungan kampus sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi civitas akademik untuk menjalankan aktifitasnya.

Sistem parkir yang banyak digunakan pada sistem perparkiran saat ini menggunakan kamera untuk pengenali pengendara dengan cara dipotret mengunakan kamera pada saat masuk di area parkir atau dengan mengunakan kartu parkir. Kemudian akan diperiksa kembali pada saat keluar dari area parkir tersebut. Kartu parkir yang dipakai bisa saja hilang atau dicuri yang dapat memberi celah untuk mengambil kendaraan di area parkir. Sistem parkir yang sekarang juga tidak dapat mengidentifikasi kendaraan. Adapun sistem parkir yang mengidentifikasi kendaraan dengan mensketsa atau menginput nomor polisi kendaraan. Namun masih banyak terjadi permasalahan karena sulitnya mendeteksi nomor polisi yang sudah rusak. Teknologi yang digunakan pada sistem parkiri saat ini hanya kamera yang memotret pengendara tanpa mengenali pengendaranya. Sedangkan untuk kendaraan sistem parkir saat ini hanya mendeteksi adanya kendaraan dan tidak mengenali kendaraanya.

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan yang dihadapi adalah “Bagaimana merancang sistem parkir otomatis mengidentifikasi pengendara dengan boimetrik dan kendaraan dengan RFID?”

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Dalam penyusunan tugas akhir ini perlu adanya pengertian pada pembahasan yang terfokus sehingga permasalahan tidak melebar. Adapun fokus penelitiannya sebagai berikut :

1. Sistem yang dirancang mampu mengidentifikasi identitas pengendara dan kendaraan yang keluar masuk di area parkir.

2. Sasaran pengguna sistem parkir adalah civitas akademik yang telah melakukan registrasi.

3. Sistem yang dirancang dapat menyimpan laporan keluar dan masuknya kendaraan dan pengendara.

4. Sistem ini dapat mengenali pengendara dengan pembaca biometric.

5. RFID RC522 sebagai pembaca kartu yang dipasang pada sepeda motor untuk mengetahui kendaraan yang keluar dan masuk.

6. Palang parkir sebagai sebagai akses keluar masuk. 7. Sistem ini dikontrol menggunakan Intel Galileo Gen 2.

(19)

yang sesuai dengan variabel dalam penelitian ini. Adapun deskripsi fokus dalam penelitian adalah :

1. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Dalam penelitian ini mengunakan sistem aplikasi desktop berbasis visual C++ untuk memproses input dari wajah pengendara dan identitas kendaraan yang keluar dan masuk di area parkir. Sistem ini juga akan menyimpan data pengendara dan kendaraan yang keluar-masuk. Data yang tersimpan dapat dilihat jika terjadi hal yang tidak diinginkan di area parkir. (Jogianto, 2005).

(20)

3. Biometrik adalah studi tentang karakteristik biologi yang terukur. Dalam dunia teknolgi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia dalam autentifikasi. Pengidentifikasi biometrik sangat khas, karakteristik yang terukur digunakan untuk mengidentifikasi individu. Dua kategori pengidentifikasi biometrik meliputi karakteristik fisiologis dan perilaku. Karakteristik fisiologis berhubungan dengan bentuk tubuh, dan termasuk tetapi tidak terbatas pada: sidik jari, pengenalan wajah, DNA, telapak tangan, geometri tangan, pengenalan iris (yang sebagian besar telah diganti retina), dan bau/aroma. Karakteristik perilaku terkait dengan perilaku seseorang, termasuk namun tidak terbatas pada: Ritme mengetik, kiprah, dan suara. Pada penelitian ini biometrik yang di deteksi adalah wajah untuk mengenali pengendara. Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi pengendara yaitu Intel Realsence. Alat ini dapat membaca struktur wajah dengan tepat. Semua pengendara yang ingin memarkir atau keluar-masuk di area parkir wajib terdaftar di dalam sistem.

4. RFID adalah teknologi identifikasi otomatis yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk transmisi dan menerima informasi yang tersimpan dalam tag atau transponder atas permintaan RFID reader. RFID digunakan untuk mengenali kendaraan yang keluar-masuk. Tag atau

transponder disimpan di bagian kanan kendaraan agar mudah

(21)

D. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian sebelumnya yang diambil oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan dan sumber referensi yang berkaitan dengan judul penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

Sri (2013) pada penelitian yang berjudul “Sistem Perparkiran Mobil

berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535”. Dalam penilitian ini dirancang sebuah sistem yang terfokus pada pencarian dan menampilkan ruang parkir yang kosong dengan men deteksi keberadaan mobil yang masuk dan terparkir. Penilitian ini juga digunakan untuk kemudahan pada area parkir.

Penelitian yang dibuat berbeda dengan masalah penelitian yang diatas. Sistem yang dirancang mampu mengidentifikasi identitas pengendara dan kendaraan yang keluar masuk di area parkir. Selain itu, dapat menyimpan laporan keluar dan masuknya kendaraan dan pengendara.

Asriani (2014) pada penelitian yang berjudul “Prototype Palang Pintu

Otomatis Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification)”. Dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem yang dapat mengetahui keluar masuknya kendaraan menggunakan RFID. Penelitian Asriani juga menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai akses keluar masuk kendaraan.

(22)

penelitian di atas hanya dapat mengenali pengendara dan masih saja ada kemungkinan hilangnya kartu RFID.

Martadipura, (2013) pada penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem

Informasi Perparkiran Pada Universitas Komputer Indonesia (Unikom)”. Dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem yang mencatat keluar-masuknya kendaraan pada area parkir. Pendataan keluar dan masuk pengendara digunakan pada penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan penelitian di atas karena penelitian di atas menggunakan mikrokontroller ATMega8535 sebagai mikrokontrollernya, sedangkan peneliti menggunakan Intel Galileo Gen 2 yang memiliki perbedaan dari segi arsitektur mikrokontroller dan penulisan struktur kode program. Selain itu, penelitian di atas menggunakan kartu RFID sebagai tanda pengenal kendaraan, karena hanya sekedar melacak posisi kendaraan, sedangkan peneliti menggunakan wajah sebagai input informasi terhadap pengendara sepeda motor.

E. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian

1. Bagi Pengguna

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Merancang sistem parkir yang dapat mengidentifikasi pengendara dengan biometric dan kendaraan dengan RFID.

(23)

pencurian kendaraan bermotor. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih di pengamanan mengenai hal ini.

2. Kegunaan Penelitian

Diharapakan dengan kegunaan pada penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat yang mencakup tiga hal pokok berikut:

a. Kegunaan bagi dunia akademik

Dapat memberikan suatu referensi yang berguna bagi dunia akademis khususnya dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh para peneliti yang akan datang dalam hal perkembangan teknologi elektronika. b. Kegunaan bagi pengguna

Dapat menjadi sistem yang dapat memberikan rasa aman kepada pengendara. Sehingga tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tertib pada civitas akademika dapat tercapai.

c. Kegunaan bagi mahasiswa

Dapat mengembangkan wawasan keilmuan dan meningkatkan pemahaman tentang struktur dan sistem kerja dalam pengembangan teknologi elektronika dan mikrokontroler.

d. Kegunaan bagi dunia penulis

(24)

11 BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali biasa dibuat.

Gambar II- 1. Sistem perpakiran

(25)

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka (Jogianto, 2005).

Seperti gambar II.1 adalah sistem parkir yang menggunakan kartu parkir sebagai indetifier pengendara. Dimana pada sistem parkir tersebut terdapat card reader atau pembaca kartu identitas pengendara. Komputer di sistem perparkiran ini digunakan untuk memproses input dan output sistem perparkiran. Palang parkir sebagai pintu akses keluar dan masuknya kendaraan.

B. Intel Galileo Gen 2

(26)

Gambar II- 2. Board Input dan Output Intel Galileo (Intel, 2016) Beberapa peripheral yang terdapat pada Intel Galileo adalah sebagai berikut ini :

1. 8MB Flash memori yang dapat digunakan untuk menyimpan firmware. 2. 11KB EEPROM memori yang dapat digunakan untuk menyimpan data

permanen layaknya sebuah hardisk/flashdisk.

3. Micro SD socket yang bisa digunakan untuk memasang micro SD dengan kapasitas maksimal 32GB. Mico SD dapat digunakan sebagai lokasi penginstalan sistem operasi untuk Intel Galileo (Linux atau Windows). 4. 10/100MB Ethernet port yang bisa digunakan untuk mengkoneksikan Intel

Galileo dengan jaringan lokal ataupun jaringan internet.

5. USB 2.0 host dan device ports dapat digunakan untuk menghubungkan SBC dengan perangkat USB seperti USB Webcam, USB Keyboard, USB mouse dan lain sebagainya.

(27)

7. Mini PCI Express yang dapat ditambahkan dengan device PCI lainnya contohnya WLAN Card sehingga Intel Galileo dapat berkomunikasi melalui jaringan wireless.

8. Arduino standard pinout yang merupakan input output analog/digital yang memiliki konfigurasi sama dengan board arduino. Input dan output ini dapat digunakan untuk menghubungkan SBCÂ dengan shield arduino ataupun dengan sensor analog/digital.

Secara konsep SBC Intel Galileo bisa disebut dengan Arduino dengan high speed processor dan banyak fitur. Salah satunya bisa diinstall dengan sistem operasi seperti Windows ataupun Linux. Yang paling menariknya lagi semua program examples dari arduino IDE yang tersedia untuk mikrokontroler 8bit juga bisa diporting ke dalam Intel Galileo. Selain itu dalam sintaks program Arduino kita bisa menjalankan perintah-perintah linux seperti mengcopy file, delete file, pindah direktori dan lain-lain. SBC Intel ini memang sangat powerfull dibandingkan Arduino pada umumnya. Integrasi antara hardware, software dan sistem operasi dapat dengan mudah dilakukan. (Aulia, 2014).

(28)

C. RFID (Radio Frequency Identification)

RFID adalah teknologi identifikasi otomatis yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk transmisi dan menerima informasi yang tersimpan dalam tag atau transponder atas permintaan RFID reader.

Suatu sistem berbasis teknologi RFID memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan identifikasi konvensional, seperti rentang membaca lebih tinggi, lebih cepat transfer data, kemampuan RFID tag yang dapat ditanam kedalam suatu objek atau benda dan kemampuan untuk membaca tag jumlah besar secara bersamaan.

Gambar II- 4.Sistem Parkir yang mengunakan Teknologi RFID Terdapat 2 macam RFID, yaitu:

1. RFID Reader berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID Tag (label) dan membandingkan dengan yang ada di memori reader.

(29)

Mekanisme kerja sistem berbasis RFID Kontrol dari RFID reader atas data adalah dengan cara melakukan pemrosesan sinyal digital dan yang diterima dari transponder RFID. Juga bagian kontrol memungkinkan pembaca untuk berkomunikasi dengan transponder nirkabel dengan cara melakukan modulasi, anticollision dan decoding data yang diterima dari transponder. Data ini biasanya digunakan untuk tagmenginterogasi (baca) atau untuk memprogram ulang tag (menulis).

Komponen Utama dari RFID Dalam suatu sistem kerja yang mendasar, komponenutama RFID ada tiga, yaitu: Tag (berisi microchip dan transponder), Reader (transceiver dan decoder) dan sebuah middleware aplikasi yang menghubungkan antara reader dan tag ke basisdata. Ada tiga tipe dari tag, yaitu: tag aktif, semi-pasif dan tag pasif (Edy, 2015).

Cara Kerja RFID

Terdapat tiga bagian utama pada pada sistem kerja RFID:

1. Antena.

2. Transceiver untuk men-decode data.

(30)

Gambar II- 5. Cara Kerja RFID.

Antena berfungsi melakukan komunikasi via sinyal dengan tag RFID, dan menyediakan energi bagi RFID tag (hanya pada kasus tag RFID pasif). Ketika tag RFID mendapat dengan sinyal antena, perangkat ini akan mendeteksi sinyal

aktivasi dari antena yang “membangunkan” chip RFID. Chip ini akan mengirim

informasi untuk diterima antena.

Tag RFID ini tidak perlu ditempel pada permukaan objek, sehingga tidak harus ditempel atau digunakan menyatu dengan objek. Tag ini dapat dibaca waktu kurang dari 100 milisekon. Selain itu, melalui komunikasi dengan antena, host controller dapat membaca sejumlah tag dalam satu waktu sehingga lebih praktis dan lebih cepat (Tanjung, 2015).

D. Biometrik

(31)

saja sidik jari atau retina mata. Meskipun bentuk atau warna mata bisa saja sama, namun retina mata belum tentu sama. Begitu juga dengan suara dan struktur wajah. Bagian-bagian unik inilah yang kemudian dikembangkan sebagai atribut keamanan.

Gambar II- 6. Biometrik wajah

Sebagai bagian dari teknologi keamanan, biometrik memiliki dua fungsi sekaligus yang dapat dijalankan terpisah maupun secara bersamaan. Yang pertama sebagai pencatat ID atau sebagai alat verifikasi (password).Teknologi biometrics hampir dapat diterapkan di mana saja. Mulai untuk melindungi sebuah barang tertentu dari akses yang tidak diinginkan, seperti komputer. Sampai untuk melindungi sebuah ruangan yang ramai dari orang-orang tertentu. Misalnya, untuk mengetahui keberadaan teroris atau penjahat lain di bandara.

(32)

digunakan pada teknologi biometrics cenderung mahal dan semakin akurat ketajamannya maka akan semakin mahal.Selain sensor, bagian yang tidak kalah penting dari biometrics adalah data. Bagaimana Anda menyimpan data pada sebuah sistem sangat penting. Sebab biometrik adalah teknologi yang bergantung kepada data. Bila data yang disimpan tidak aman atau lengkap, kemungkinan adanya penyusup ke system ini akan lebih besar.(Febri, 2007)

E. Intel Perceptual Computing Sdk 2013

(33)

Gambar II- 7. Intel Real Sence (Google, 2015)

(34)

Intel RealSense mempunyai 3 misi utama yaitu N-I-I (Natural, Intuitive, Immersive) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Natural

Teknologi Intel RealSense berusaha menggunakan cara yang biasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Manusia secara natural berkomunikasi dengan sesamanya di antaranya menggunakan suara dan gerakan tangan. Maka dari itu Intel RealSense menyediakan fungsi pengenalan suara dan pengenalan gerakan tangan yang dapat di implementasikan untuk memberikan perintah kepada komputer.

2. Intuitive

Intuitive dapat diartikan mudah digunakan dan mudah dimengerti. Pengguna dapat melakukan interaksi dengan komputer tanpa harus belajar secara khusus atau membaca panduan penggunaan yang terlalu banyak. Pengguna dapat segera mengetahui cara interaksi dengan komputer seolah-olah telah sering melakukannya seperti halnya interaksi kepada sesama manusia.

3. Immersive

Saat berinteraksi dengan komputer kita dihubungkan melalui sebuat perangkat dan benar-benar harus “memegang” perangkat itu

misalnya keyboard, mouse, dan touchscreen. Intel RealSense berusaha menghilangkan batasan tersebut di mana pengguna tidak perlu lagi

(35)

Gambar II- 8. Face Recognition Intel Realsence

Intel RealSense merupakan penglihatan 3D atau bisa di bilang kamera 3D yang diimplementasikan di berbagai perangkat. Seperti yang kita tahu Intel RealSense merupakan teknologi berbasis sensor sehingga memungkinkan kamera yang di bekali teknologi Intel RealSense memiliki sensor kedalaman yang dapat melihat hampir seperti mata manusia. (Aulia, 2014)

Keuntungan Intel Perceptual Computing SDK 2013 adalah sebagai berikut:

1. Smaller and less expensive: Intel realsence yang diproduksi oleh Creative

(36)

2. Close-range tracking : secara khusus dibuat untuk tracking jarak dekat antara 0.5 ft sampai dengan 3.25 ft dan digonal tampilan 73 derajat.

3. Hand posture/gesture recognition : memungkinkan pengenalan gekakan

tangan.

4. Facial analycis : mempunyai kemampuan untuk melakukan mengikuti,

mengenal, dan mendeteksi wajah pengguna beberapa ekspresi wajah juga dapat dikenali menggunakan fitur yang terdapat pada SDK.

5. Speech : pengembang aplikasi dapat memanfaatkan fitur deteksi suara dan

perintah suara serta paduan suara.

Kekurangan Intel Perceptual Computing SDK 2013 adalah sebagai berikut:

1. Tidak mudah untuk dapat mengunakan fitur-fitur dasar seperti deteksi umur dan jenis kelamin.

2. Penggunaan untuk jarak dekat maka pengembang harus memastikan pengenalan tanpa ada yang menghalangi pandangan pengguna.

Untuk dapat memulai membangun aplikasi, perlu terlebih dahulu dipersiapkan kebutuhan perangkat keras dan lunak sebagai berikut:

Kebutuhan perangkat keras :

1. Arsitektur prosesosor generasi kedua atau ketiga. 2. Ruang penyimpanan 16GB.

3. Kamera Intel Realsence Creative 3D Kebutuhan perangkat lunak

(37)

2. Microsoft Visual Studio 2013 3. Microsoft Net 4.0 Framework

4. Soft kinect DeptSense SDK runtime 1.0.4 keatas 5. Unity Pro 3.5 game develpment

F. Microsoft Visual Studio

Miscrosoft vidual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang dapat digunaka untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web.Visual Studio mencakup kompiler, SDK, IDE (Integrated Development Environment), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library).Compiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain, Visual C++, Visual C#,Visual Basic,Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe. (Kemal, 2015)

(38)

G. Bahasa C#

Bahasa C# merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi obyek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka .NET Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain dengan beberapa penyederhaaan. Standar European Computer Manufacturer Sddociation (ECMA) mendaftarkan beberapa tujuan desain dari batasan pemrograman C#, sebagai berikut:

1. Bahasa pemrograman C# dibuat sebagai bahasa pemrograman yang bersifat bahasa pemrograman general-purpose (untuk tujan jamak), berorientasi objek, modern, dan sederhana.

2. Bahasa pemrograman C# ditujukan untuk digunakan dalam mengembangkan komponen perangakt lunak maupun mengambil keuntungan dari lingkungan terdistribusi.

3. Portabilitas programmer sangatlah penting, khususnya bagi programmer yang telah lama menggunakan bahasa pemrograman C dan C++.

4. Dukungan untuk internasionalisasi (multi-language) juga sangat penting. 5. C# ditujukan agar cocok digunakan untuk menulis program aplikasi baik

(39)

Gambar II- 10. Visual Studio C#

Meskipun aplikasi C# ditujukan agar bersifat “ekonomis” dalam hal

kebutuhan pemrosesan dan memori komputer, bahasa C# tidak ditujukan untuk bersaing secara langsung dengan kinerja dan ukuran perangkat lunak yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan bahasa rakitan. (Kemal, 2015)

H. XAMPP

(40)

Gambar II- 11. Control Panel XAMPP I. Database

(41)

Gambar II- 12. Database pada phpmyadmin J. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

(42)

diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yaitu :

1. Motor servo standard (servo rotation 180⁰) adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya

90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya

hanya setengah lingkaran atau 180⁰.

2. Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang

sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.

Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros

motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam),

sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor

servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam).

(43)

servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya. (Arif, 2015).

(44)

31 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam rangka menyelesaikan rencana pengembangan sistem identifikasi pengendara dan kendaraan, maka penulis telah melakukan penelitian berdasarkan metode yang dijalankan secara bertahap dan terencana. Adapun metode-metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Dipilihnya jenis penelitian ini karena penulis menganggap jenis ini sangat cocok dengan penelitian yang diangkat oleh penulis karena melakukan pengembangan sebuah alat dan melakukan penelitian berupa ekseperimen terhadap objek penelitian penulis.

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrokontorler dan Elektronika Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian saintifik yaitu pendekatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Sumber Data

(45)

ini. Penelitian ini keterkaitan pada sumber-sumber data online atau internet ataupun hasil dari penelitian sebelumnya sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Studi lapangan (observasi) merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung terjun ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi secara langsung di tempat kejadian secara sistematik kejadian-kejadian,perilaku,objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung ke lokasi-lokasi yang dianggap perlu dalam penelitian ini seperti parkiran kampus, lokasi didalam kampus yang dianggap rawan terjadinya pencurian kendaraan yang kebetulan terjadi selama penelitian dan tempat-tempat yang lain yang dianggap penting yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data terhadap narasumber/sumber data. Adapun sumber data peneliti yaitu pakar-pakar yang sudah lama berkecimpung dan ahli dalam bidang mikrokontroler maupun satuan pengamanan kampus dan petugas parkir.

3. Studi Literatur

(46)

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitan yaitu : 1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan dan mengujicoba terbagi menjadi beberapa bagian antara lain:

a. Mekanik:

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut :

(47)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan data-data lapangan yang sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Metode pengolahan data dalam penelitian ini yaitu:

a. Reduksi Data adalah mengurangi atau memilah-milah data yang sesuai dengan topik dimana data tersebut dihasilkan dari penelitian.

b. Koding data adalah penyesuaian data diperoleh dalam melakukan penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan dengan pokok pada permasalahan dengan cara memberi kode-kode tertentu pada setiap data tersebut

2. Analisis Data

Teknik analisis data bertujuan menguraikan dan memecahkan masalah yang berdasarkan data yang diperoleh. Analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, dan mencatat yang dihasilakan catatan lapangan serta memberikan kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

G. Teknik Pengujian

(48)

dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Adapun tahapan-tahapan dalam pengujian sistem parkir ini adalah sebagai berikut :

1. Pengujian RFID dengan cara melihat terdeteksinya kode tag RFID menggunakan RFID Reader.

2. Pengujian Biometrik dengan cara mendeteksi data struktur wajah menggunakan kamera Intel Realsence dan mendapatkan identitas wajah. 3. Pengujian data ken`daraan dengan cara melihat data kendaraan pada tabel

kendaraan.

4. Pengujian data pengendara dengan cara melihat data pengendara pada tabel kendaraan.

(49)

36 BAB IV

PERANCANGAN SISTEM A. Diagram Blok Rangkaian

Penelitian ini menggunakan mikrokontroler Intel Galileo Gen 2 sebagai mikrokontroler utama. Inputan dari alat yang dibangun berasal dari inputan Intel

Realsence sebagai pendeteksi wajah pengendara dan Radio Frequncy

Identification (RFID) Reader sebagai pembaca kartu pada kendaraan, yang

kemudian memberikan tanda menverifikasi data pengendara dan kendaraan yang keluar masuk di area parkir. Adapun keluaran dari sistem ini berupa servo yang digunakan untuk membuka palang keluar dan masuk di area parkir.

Sistem kontrol alat ini menggunakan sumber daya berupa baterai dengan tegangan 12 Volt yang merupakan sumber daya utama yang digunakan di keseluruhan sistem. Sumber daya kemudian diteruskan ke rangkaian power supply dan selanjutnya disebarkan ke keseluruhan sistem rangkaian baik itu inputan maupun keluaran. Mikrokontroller yang di gunakan adalah intel galileoGen 2 yang terhubung ke motor servo yang berfungsi sebagai palang parkir. Intel realsence terhubung dengan mikrokontroller untuk mendeteksi wajah pengendara dan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai pendeteksi kendaraan.

(50)

berfungsi untuk melihat daftar keluar-masuknya pengendara dan kendaraan di area parkir.

Adapun rancang blok diagram system alat yang akan dibuat adalah sebagai berikut seperti pada gambar IV.1.

Gambar IV- 1. Diagram Blok Sistem Alat

Dari gambar diatas, diketahui bahwa secara keseluruhan sistem parkir ini terdiri dari beberapa masukan dan keluaran. Adapun sumberdaya utama yang digunakan adalah baterai dengan tegangan 12 V dengan rangkaian power sebagai sumberdaya seluruh sistem yang ada. Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler Intel Galileo Gen 2 sebagai mikro utama. Mikrokontroler ini yang akan mengolah data masukan dan memberikan keluaran kepada aktuator.

Adapun masukan dalam sistem ini berupa data dari Intel Realsence sebagai data pembacan struktur wajah pengendara serta Radio Frequncy

Identification (RFID) Reader sebagai pembaca kartu yang ada pada kendaraan.

Kemudian dikirim ke mikrokontroler untuk diverifikasi datanya dan selanjutnya memberikan keluaran ke aktuator berupa servo untuk membuka palang parkir.

(51)

B. Perancangan alat

Perancangan alat juga merupakan bagian penting dalam perancangan sistem alat ini, Mikrokontroler pada sistem ini menggunakan mikrokontroler Intel

Galileo Gen 2. RFID Reader dan Intel Realsence akan di hubungkan secara

langsung dengan Intel Galileo. Sedangkan kartu RFID dipasangkan di kendaraan. Adapun susunan alat yang digunakan adalah perancangan sistem parkir ini sebagai berikut:

RFID Reader Intel Realsence

Intel Galileo

Motor Servo

Gambar IV- 2. Susunan alat yang digunakan

(52)

kendaraan. Sedangkan servo digunakan untuk membuka palang parkir jika wajah dan pengendara terdaftar di data mikrokontroller.

C. Perancangan keseluruhan Alat

Perancangan keseluruhan merupakan gambaran secara utuh tentang alat yang akan dibuat. Adapun perancangan dari keseluruhan sebagai berikut.

Kendaraan Wajah pengendara

Palang parkir Gambar IV- 3. Desain Keseluruhan Alat

(53)

D. Perancangan Perangkat Keras

1. Indentifier

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis indetifier yaitu wajah menggunakan Intel Realsence dan kendaraan yaitu Radio Frequency Identifier (RFID). Identifier ini digunakan hanya satu buah yang dihubungkan ke port A1 dan A2 yang merupakan port I/O. Intel Realsence dihubungkan ke port A1 sedangkan Radio Frequency Identifier (RFID) dihubungkan ke port A2. Adapun ilustrasi port-port yang dihubungkan dari sensor ke mikrokontroler ditampilkan di gambar IV.4 berikut.

Gambar IV- 4. Rancangan Realsence dan RFID

2. Rangkaian Power Supply

Rangkaian ini merupakan rangkaian utama dalam sistem parkir ini yang menghubungkan sumber daya dengan keseluruhan rangkaian yang digunakan. Sumber daya yang digunakan berasal dari sumber listrik dengan tegangan AC 220 V diubah menjadi arus searah 12 V. Adapun rangkaian power supply ditampilkan pada gambar di bawah

Realsence Port A1

RFID Port A2

(54)

Gambar IV- 5. Rangkaian Power Supply

3. Rangkaian Servo

Rangkaian servo digunakan untuk membuka palang parkir. Servo yang digunakan satu buah yang akan dihubungkan ke port 4. Adapun ilustrasi port yang dihubungkan dari servo ke mikrokontroler ditampilkan di gambar IV.7 berikut.

Gambar IV- 6. Rancangan Motor Servo

Servo Port A3

(55)

E. Perancangan ERD

1. ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Adapun Entity Relationship Diagram (ERD) dari sistem ini adalah sebagai berikut:

Gambar IV- 7. Rancangan ERD

2. Perancangan Tabel

(56)

a. Tabel admin

Tabel IV- 1. Tabel Data Admin

b. Tabel pengendara

Tabel IV- 2. Tabel Data Pengendara

No Nama Field Tipe Data Lebar

1 Id_admin Int 5

2 Nama Varchar 30

3 Jk Enum Laki-laki/perempuan

4 Alamat Text

5 Level Enum Admin/editor

6 Foto Varchar 50

No Nama Field Tipe Data Lebar

1 Id_pengendara Int 5

2 Kode_wajah Varchar 30

3 No_indentitas Varchar 15

4 Nama Varchar 30

5 Alamat Text

6 Foto Varchar 30

(57)

c. Tabel kendaraan

Tabel IV- 3. Tabel Data Kendaraan

d. Tabel aktifitas

Tabel IV- 4. Tabel Data aktifitas

F. Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan perangkat lunak, Intel Galileo menggunakan perangkat lunak sendiri yang sudah disediakan di website resmi Intel Developer.

(58)

Bahasa yang digunakan dalam perancangan perangkat lunak adalah bahasa C/C++ dengan beberapa library tambahan untuk perancangan sistem parkir mengidentifikasi pengendara dan kendaraan. Sedangkan perangkat lunak untuk aplikasinya di buat pada Microsoft Visual Studio 2013. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C# dengan tambahan include mysql dan intel sdk.

1. Desain aplikasi register pengendara

\ Gambar IV- 8. Register pengendara

2. Desain aplikasi register kendaraan

(59)

3. Desain aplikasi laporan keluar-masuk kendaraan dan pengendara

(60)
(61)

Keterangan flowchart :

Pada saat awal dinyalakan, alat melakukan proses inisialisasi bagian-bagian dalam sistem mulai dari inisialisasi header-header, deklarasi variabel, konstanta, serta fungsi-fungsi yang lain. Selanjutnya alat akan menyeleksi kondisi yang terjadi secara trus menerus.

(62)

49 BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM A. Implementasi

1. Hasil Perancangan Perangkat Keras

Berikut ditampilkan hasil rancangan perangkat keras berupa sistem parkir otomatis mengidentifikasi identitas pengendara dengan biometric dan kendaraan dengan RFID.

Kamera Intel Realsence RFID Reader

Motor Servo Arduino

Gambar V- 1. Hasil Miniatur Sistem Parkir Otomatis

Dari gambar V.1 terlihat bentuk fisik hasil rancangan Miniatur Sistem Parkir Otomatis dengan satu Kamera Intel Realsence dan satu

RFID Reader. Peneliti menggunakan Kamera Intel Realsence dengan

(63)

B. Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat keras dan lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut cocok dan sesuai dengan yang diinginkan peneliti. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan untuk melihat kemungkinan kesalahan yang terjadi dari setiap proses.

Adapun pengujian sistem yang digunakan adalah Black Box. Pengujian Black Box yaitu menguji perangkat dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi dan keluaran sudah berjalan sesuai dengan keinginan.

Dalam melakukan pengujian, tahapan-tahapan yang dilakukan pertama kali adalah melakukan pengujian terhadap perangkat-perangkat inputan yaitu pengujian terhadap sensor-sensor yang ada meliputi Kamera Intel Realsence dan RFID Reader, Kemudian melakukan pengujian secara keseluruhan.

Adapun tahapan-tahapan dalam pengujian sistem helm ini adalah sebagai berikut.

Gambar V- 2. Langkah Pengujian Sistem

Mulai Pengujian Kamera Intel Realsence Pengujian RFID Reader

Pengujian

(64)

1. Pengujian Kamera Intel Realsence

Untuk pengujian Kamera Intel Realsence dengan melihat hasil deteksi identitas wajah pengendara. Pengujian dilakukan dengan menghadapkan wajah pengendara yang menggunakan helm ke kamera intel realsence. Kamera ini dapat mendeteksi serta membedakan wajah pengendara antata 30 cm sampai 100 cm dengan menghadapkan wajah ke kamera. Adapun pengujian Kamera Intel Realsence dalam beberapa jarak yang ditentukan dapat dilihat pada gambar V.3 sampai dengan gambar V.5 berikut. Pengujian pertama dilakukan dengan jarak wajah ke kamera sepanjang 50 cm dan 100 cm wajah pengendara berhasil dideteksi. Kedua dilakukan dengan jarak 150 cm wajah pengendara sudah tidak dapat dideteksi .

(65)

Gambar V- 4. Pengujian Realsence Jarak 100 cm dan Menggunakan Helm

(66)

Tabel V- 1. Hasil Pengujian Kamera Intel Realsence

100 Tidak Terdeteksi

100 Ya Terdeteksi

150 Tidak Tidak Terdeteksi

150 Ya Tidak Terdeteksi

Dari tabel V.1 dapat dilihat bahwa Kamera Intel Realsence dapat membaca wajah pengendara dengan menggunakan helm pada jarak tertentu. Pada jarak 30 cm, Kamera Intel Realsence dapat mendeteksi wajah pengendara baik menggunakan helm maupun tidak menggunakan helm. Begitu pun pada jarak 50 cm dan 100cm Kamera Intel Realsence dapat mendeteksi wajah pengendara baik menggunakan helm maupun tidak menggunakan helm. Tetapi ketika pengendara menjauh dengan jarak 150 cm, Kamera Intel Realsence tidak dapat mendeteksi wajah dengan melihat tidak munculnya landmark wajah pengendara tersebut. Perbedaan pembacaan Kamera Intel Realsence dilihat dari landmark yang terlihat pada aplikasi sistem parkir ini.

(67)

2. Pengujian RFID Reader

Untuk pengujian RFID Reader dilakukan dengan menguji respon yang diberikan oleh RFID Reader terhadap tag. Pengujian dilakukan dengan menghitung berapa jarak antara Reader dan tag RFID untuk dapat terdeteksi. Seperti tampak pada gambar V.6, pengujian RFID dilakukan dengan mendekatkan tag RFID dengan pembacanya pada posisi tertentu untuk melihat seberapa baik pembacaan RFID.

Gambar V- 6. Pengujian RFID Reader Menggunakan Tag

Untuk melihat hasil pengujian RFID secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel V.2 berikut.

Tabel V- 2. Pengujian pada pendeteksi kendaraan

Jarak(cm) Keterangan

5 Terdeteksi

10 Terdeteksi

(68)

Dari tabel V.2 dapat dilihat bahwa RFID Reader dapat mendeteksi tag RFID sampai dengan jarak 3cm sampai 10 cm. Tetapi ketika jarak 15

cm tag RFID tidak dapat terdeteksi. Pengujian RFID dilakukan dengan

melihat data yang masuk pada aplikasi sistem parkir. 3. Pengujian Rancangan Secara Keseluruhan

Pengujian sistem kontrol robot dilakukan untuk melihat proses keseluruhan dari sistem parkir mulai dari pengindentifikasian biometrik wajah dengan Kamera Intel Realsence dalam mendeteksi pengendara, pembacaan tag RFID dengan RFID Reader untuk mendeteksi kendaraan, serta keseluruhan proses pada sistem parkir sampai terbukanya palang parkir.

Gambar V- 7. Sistem Parkir Menunggu Masukan Data

(69)

Gambar V- 8. Kondisi Palang Tertutup

Ketika identitas kendaraan yang dideteksi maka sistem akan menunggu masukan data identitas pengendara seperti pada gambar V-9. Sistem selanjutnya mengecek masukan identitas pengendara dan kendaraan yang terdeteksi, jika tidak terdaftar pada database sistem maka, palang parkir tidak akan terbuka seperti terlihat pada gambar V-8.

(70)

Pada gambar V-9. telihat sistem sedang menunggu masukan data RFID karna jika, hanya salah satu identitas terdeteksi maka, sistem akan menunggu masukan indetitas yang lain. Sistem baru akan melakukan pengecekan data apabila indentitas pengendara dan kendaraan terdeteksi. Pada kondisi ini menunggu data masukan tag RFID kendaraan.

Gambar V- 10. Membaca Data Tag RFID

(71)

Ketika identitas pengendara dan kendaraan yang terdeteksi seperti pada gamgar V-11. maka sistem selanjutnya mengecek masukan identitas pengendara dan kendaraan yang terdeteksi, jika tidak terdaftar pada database sistem maka, palang parkir akan terbuka seperti terlihat pada gambar V-12.

Gambar V- 12. Kondisi Palang Parkir Terbuka

Tabel V- 3. Tabel Hasil Pengujian Secara Keseluruhan

Pengendara Kendaraan Palang Parkir

Terdeteksi Terdeteksi Terbuka

Terdeteksi Tidak Terdeteksi Tertutup

Tidak Terdeteksi Terdeteksi Tertutup

Tidak Terdeteksi Tidak Terdeteksi Tertutup

(72)

59 BAB VI

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem parkir otomatis mengidentifikasi pengendara dan kendaraan berhasil dirancang dan dibuat dengan menggunakan mikrokontroler Intel

Galileo Gen2 dengan kamera Intel Realsence untuk mendeteksi

pengendara dan RFID sebagai pendeteksi kendaraan. Keseluruhan sistem ini saling terintegrasi sehingga apabila salah satu terganggu/error maka sistem parkir ini tidak akan berfungsi dengan baik.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas pengendara dan kendaraan yang keluar masuk di area parkir.

3. Hasil pengujian kamera Intel Realsence menujukkan bahwa alat bekerja dengan baik, dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah.

4. Pengujian kamera Intel Realsence dapat mengindentifikasi wajah pengendara baik yang menggunakan helm maupun tidak sampai dengan jarak 100 cm.

5. Hasil pengujian RFID Reader menunjukkan bahwa alat bekerja dengan baik, dan dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah.

(73)

7. Pengujian alat secara keseluruhan menujukkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik yaitu mengidentifikasi wajah pengendara dengan kamera Intel

Realsence dan RFID Reader kemudian mengidentifikasi kendaraan tag

kendaraan untuk membuka palang parkir.

8. Palang parkir keluar atau masuk akan terbuka, jika identitas pengendara dan kendaraan sudah terdaftar pada sistem parkir ini.

9. Indentitas Pengendara dan kendaraan terinput dengan baik pada tabel laparon keluar dan masuk area parkir.

B. Saran

Sistem parkir otomatis mengindentifikasi pengendara dengan

biometrik dan kendaraan dengan RFID ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk menciptakan sebuah sistem yang baik tentu perlu dilakukan penelitian dan pengembangan, baik dari sisi manfaat maupun kerja sistem.

Berikut beberapa saran yang dapat di sampaikan peneliti sebagai berikut : 1. Untuk hasil maksimum, sebaiknya menggunakan alat yang dapat

mengindetifikasi kendaraan dengan jarak minimum 200 cm.

2. Untuk mengindentifikasi kendaraan dan pengendara sebaiknya menggunakan kamera yang lebih baik dalam pembacaan wajah dan pengendara.

(74)

61

DAFTAR PUSTAKA

“Arduino UNO 2560”. Situs Resmi Arduino.http://www.arduino.cc/en/Main/ ArduinoBoard2560 (Diakses pada tanggal 20 April 2015).

Afandi, Dkk. Sistem Kontrol Parkir Otomatis Menggunakan Mikrokontroller. Surabaya : Universitas Kristen Petra, 2011

Albert, Paul Malvino. Prinsip-prinsip Eletronika, Edisi 3, JILID I. Jakarta : Erlangga, 2001.

Andrianto, Heri. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega16. Bandung, 2008. Arif, Mengenal motor DC, http://akbarulhuda.wordpress.com/ (3 Desember 2015)

Arif, skripsi : “Game Edukasi Visual Membangun Perilaku Cinta Kebersihan ” (Universitas Udayana, bali, 2012).

Asriani. Prototype Palang Pintu Otomatis Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin, 2014. Aulia Faqih Rifai, Intel Perceptual Computing, Google Book, Yogyakarta, 2014. Awwalina Anjasnuari Tanjung. Prototype Sistem Parkir Otomatis Menggunakan

RFID dan Informasi Area Parkir Melalui PC Berbasis ATMEGA8535. Medan : Universitas Sumatra Utara, 2013.

Departemen Agama R.I. Al-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemahnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Febriansyah. Analisis dan Perancangan Keamanan Data Menggunakan Algoritma Kriptografi. Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2007.

Hendriono. Mengenal Arduino Mega 2560.

www.hendriono.com/blog/post/mengenal-arduino-mega2560 (20 Juni 2015).

Heryanto, ST, M. Ary dan Ir. Wisnu Adi P. Pemprograman Bahasa C untuk Arduino. Yogyakarta : Andi Offset, 2008.

Istiyanto, Jazi Eko, Pengantar Elektronika Dan Instrumentasi Pendekatan Project Arduino Dan Android, Yogyakarta: Andi, 2014.

(75)

Kadir, Abdul, Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino, Yogyakarta: Andi, 2013. Kemal Ade. Analisis dan Perancangan Basisdata Pada Aplikasi Parkir dengan

Visual Studio. Jakarta : Universitas Gunadarma, 2015.

Martadipura. Sistem Informasi Parkir Kendaraan Bermotor Berbasis Android. Madium : Universitas Merdeka Madium, 2013.

Pitowarno, E. Robotika Desain Kontrol dan Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi Offset, 2006.

Sri Rahayu Resmika. Sistem Perparkiran Mobil Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin, 2013.

Suma’mur, P.K.Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, Jakarta: Gunung Agung, 1995.

Syahwil, Muhammad, Panduan Mudah Simulasi Dan Prakter Mikrokontroler Arduino, Yogyakarta: Andi, 2014.

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. PEDOMAN PENULISAN KARYA

ILMIAH: Makalah, Skripsi, Disertasi dan Laporan Penelitian. Makassar:

UIN Alauddin, 2014.

Gambar

Gambar II- 1. Sistem perpakiran
Gambar II- 3. Intel Galileo Gen 2 (Google, 2016)
Gambar II- 4.Sistem Parkir yang mengunakan Teknologi RFID
Gambar II- 5. Cara Kerja RFID.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program pelatihan pembuatan kaki naga dan nugget ini dapat memberikan solusi bagi masyarakat Desa Cikamunding dalam memanfaatkan potensi kijing yang ada secara optimal. Kondisi

PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENGETUA MRSMJB TIMBALAN - TIMBALAN PENGETUA JK PELAKSANA DOKUMENTASI ISO 9001:2015 & PENGURUSAN RISIKO MRSMJB WARGA KERJA KPMB DASAR

(i) entered into a finance lease to rent an asset for substantially the whole of its useful economic life (ii) the company’s income statement prepared using historical costs showed

Based on the statement of the problem above, the specific objective of this research can be formulated as follows: To find out whether there is a significant difference of the

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dari 38 siswa pada kelas VII B, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Pada akhirnya, didapat 3 siswa

Terdapat perbedaan penilaian atas efektivitas iklan (perhatian, minat, keyakinan, tindakan), citra toko online, dan niat beli ditinjau dari perbedaan jumlah ponsel

Perancangan Aplikasi Multimedia Interaktif yang baik dimulai dari membuat konsep dasar mengenai hal-hal yang akan dituangkan sebagai informasi, merancang bagian-bagian inti

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh gaya hidup experiencers, gaya hidup traditionalist dan sikap etnosentrisme terhadap niat beli konsumen produk Bali Alus di Kota