• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan Penerapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan dan Penerapan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

M Imam Mulyantono

Kepala Pusat Data dan Informasi

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Yogyakarta, 17 November 2020 BADAN SIBER

DAN SANDI NEGARA

(2)

PENGERTIAN ARSIP

UU No. 43/2009

ARSIP

adalah

rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media

sesuai dengan

perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi

yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,

pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,

dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

ISO 15489 : 2016

INFORMASI

yang

diciptakan, diterima, dan dipelihara sebagai

bukti

dan

aset

oleh organisasi atau

perorangan, dalam rangka memenuhi

kewajiban hukum

atau dalam

transaksi kerja/bisnis

.

(Information created, received and maintained as evidence and as an asset by an organization or person, in pursuit of legal obligations or in the transaction of business)

(3)

SISTEM KERJA PEMERINTAH SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS (SIKD) SISTEM PENGELOLAAN ARSIP STATIS (SIKS)

SISTEM KEARSIPAN NASIONAL (SKN)

SUMBER DAYA

SISTEM INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL (SIKN)

SISTEM PENYELENGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL (SPKN)

JARINGAN INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL

(JIKN)

KEBIJAKAN KEARSIPAN PEMBINAAN KEARSIPAN

TUJUAN PENYELENG-GARAAN KEARSIPAN CITA-CITA & TUJUAN NASIONAL NKRI SISTEM KERJA NON-PEMERINTAH

(Satu Arsip Autentik Indonesia)

(4)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA: Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN)

PENCIPTA ARSIP (K/L/D/PTN/BUMN/BUMD): Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Penciptaan Penggunaan Pemeliharaan Penyusutan Penggunaan Pemeliharaan Penyusutan

LEMBAGA KEARSIPAN (ANRI/Daerah/PTN): Sistem Pengelolaan Arsip Statis

Akuisisi Pengolahan Preservasi Akses Arsip Vital Arsip Aktif Arsip Inaktif Arsip Statis Unit Pengolah Unit Kearsipan Lembaga Kearsipan Data Arsip Pencipta Arsip “Data Kearsipan Nasional” Informasi Arsip Pencipta Arsip Data Arsip Lembaga Kearsipan Informasi Arsip Lembaga Kearsipan “Informasi Kearsipan Nasional”

SISTEM KEARSIPAN NASIONAL (SKN)

Fungsi SKN:

a. mengidentifikasi keberadaan arsip yang memiliki keterkaitan informasi di semua organisasi kearsipan;

b. menghubungkan keterkaitan arsip sebagai satu keutuhan informasi; c. menjamin ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya.

KEBIJAKAN & PEMBINAAN KEARSIPAN

Pelayanan & Pemanfaatan Arsip Lembaga Kearsipan Pelayanan Informasi Publik Badan Publik Pelayanan & Pemanfaatan “Arsip Nasional” UU 43/2009: KEARSIPAN

(5)

Sistem Pengelolaan

Dokumen Kerja Pemerintah

Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) memberikan informasi yang autentik dan utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Fungsi SIKN:

a. mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara; b. menjamin akuntabilitas manajemen penyelenggaraan negara;

c. menjamin penggunaan informasi hanya kepada pihak yang berhak; d. menjamin ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa.

Fungsi Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN):

a. meningkatkan akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat; b. meningkatkan kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat;

c. meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kearsipan.

SISTEM INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL

(SIKN)

Sistem Pengelolaan Dokumen Kerja Non-Pemerintah PENCIPTA ARSIP (K/L/D/PTN/BUMN/BUMD) LEMBAGA KEARSIPAN (ANRI/Prov/Kab/Kota/PTN) UU 43/2009: KEARSIPAN

(6)

PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN

SISTEM PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI

telah dilakukan oleh ANRI sejak tahun 2009.

Pembangunan Sistem Informasi Kearsipan

Dinamis (SIKD) dan Sistem Informasi Kearsipan

Statis (SIKS)

Peraturan Kepala ANRI No. 15 Tahun 2009 tentang Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan Aplikasi

Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS)

Pembangunan Sistem Informasi Kearsipan

Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi

Kearsipan Nasional (JIKN)

Peraturan Kepala ANRI No. 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)

(7)

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya diperlukan sistem pemerintahan berbasis elektronik

Untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi

sistem pemerintahan berbasis elektronik diperlukan tata kelola dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional;

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE

adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE.

(8)

Pembangunan &

Pengembangan Aplikasi Umum

Pembangunan & Pengembangan Infrastruktur SPBE Nasional

KEARSIPAN DALAM PERPRES NOMOR 95/2018 TENTANG SPBE

a. Rencana Induk SPBE Nas; b. Arsitektur SPBE;

c. Peta Rencana SPBE; e. Proses Bisnis;

f. Data dan informasi; g. Infrastruktur SPBE; h. Aplikasi SPBE;

i. Rencana & anggaran SPBE; j. Keamanan SPBE;

k. Layanan SPBE.

S P B E

1. Tata Kelola SPBE

2. Manajemen SPBE

3. Audit TIK

4. Penyelenggara SPBE

5. Percepatan SPBE

6. Pemantauan & Evaluasi SPBE

a. Layanan administrasi

pemerintahanberbasis elektronik b. Layanan publik berbasis

elektronik. Layanan SPBE

Pasl 43 (1):

Bidang perencanaan, penganggaran, keuangan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian, kearsipan, pengelolaan barang milik negara, pengawasan,

akuntabilitas kinerja, dan layanan lain sesuai dengan kebutuhan internal birokrasi pemerintahan.

a. perencanaan; b. penganggaran;

c. pengadaan barang dan jasa pemerintah;

d. akuntabilitas kinerja;

e. pemantauan dan evaluasi; f. kearsipan;

g. kepegawaian; dan

(9)

PENERAPAN KEARSIPAN BERBASIS ELEKTRONIK

KETERPADUAN PROSES BISNIS

PENGELOLAAN ARSIP >>> sesuai ketentuan per-UU-an

INTEGRASI

LAYANAN KEARSIPAN

>>> antar-Instansi Pusat & Pemda

Bagi pakai arsip dan informasi kearsipan

>>> dalam Instansi Pusat, dalam Pemda, dan/atau antar-Instansi Pusat dan Pemda

>>> oleh Instansi Pusat & Pemda

Basisdata terintegrasi kearsipan terintegrasiSistem aplikasi

KEARSIPAN DALAM PERPRES

NO. 95/2018 TENTANG SPBE

EFISIENSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN &

(10)

Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis penerimaan pengiriman naskah SIKN / JIKN Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Statis Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Statis Penyerahan Arsip statis Penyerahan Arsip statis

INTEGRASI LAYANAN KEARSIPAN

Bagi pakai arsip/informasi kearsipan Basisdata kearsipan terintegrasi Sistem aplikasi kearsipan terintegrasi

penyampaian dan penggunaan data/informasi kearsipan dinamis/statis

Aplikasi

Umum/Khusus yang Menghasilkan Arsip

Penyampaian data/arsip Penyampaian data/arsip

Aplikasi

Umum/Khusus yang Menghasilkan Arsip

(11)

KERANGKA KEBIJAKAN APLIKASI SRIKANDI

PERPRES 95/2018 - SPBE Pasal 36 (1)

Aplikasi Umum ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.

KEPPRES 103/2001

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SOTK LPNK diubah terakhir dengan Perpres 145/2015

Pasal 9:

ANRI mempunyai kewenangan penetapan sistem informasi di bidangnya.

Aplikasi

SIKD

(Sistem Informasi Kearsipan Dinamis)

KEPUTUSAN MENTERI PAN & RB

Nomor 679 Tahun 2020 Tentang

Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis

Aplikasi

SRIKANDI

(Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) PERATURAN KEPALA ANRI

Nomor 15 Tahun 2009 Tentang

Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis dan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Statis

Dikembangkan sesuai persyaratan SPBE

(12)

TAHAPAN PENGEMBANGAN

APLIKASI SPBE LAYANAN KEARSIPAN

2020

Pengembangan

Aplikasi Umum Bidang

Kearsipan Dinamis

(AUBKD)

2021

Pengembangan

Aplikasi Umum Bidang

Kearsipan Statis

(AUBKS)

2021

Pengembangan

Aplikasi Sistem Informasi

Kearsipan Nasional

(SIKN) dan Jaringan

Informasi Kearsipan

(13)

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS

Pembangunan & pengembangan Aplikasi

Sistem Informasi

Kearsipan Dinamis (SIKD) oleh ANRI

(2009-2019)

Penerapan “e-Arsip”

(Aplikasi SIKD) di K/L/D sebagai Output Prioritas

Nasional pada Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik dalam RPJMN

2015-2019

Pengembangan aplikasi

SRIKANDI sebagai Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis sesuai amanat percepatan dalam

Perpres No 95 Th 2018 tentang SPBE

(2019-2020)

Penerapan “e-Arsip

Terintegrasi” (Aplikasi

SRIKANDI) di Instansi Pemerintah sebagai Output Prioritas Nasional

dalam RPJMN

2020-2024

(14)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Penyusunan proses bisnis dan

data/informasi pengelolaan arsip

dinamis

PERAN PADA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SRIKANDI

Koordinasi dan regulasi

KEMENTERIAN

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BIROKRASI

Pengembangan

aplikasi dan penyediaan infrastruktur TIK

KEMENTERIAN

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA

Pengamanan

aplikasi dan sertifikasi elektronik

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

1. Persyaratan

Proses Bisnis;

2. Persyaratan

Data;

3. Persyaratan

Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan

4. Persyaratan

Keamanan

SPBE.

PERSYARATAN

APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS

(20)

FITUR “POPULER”

SRIKANDI

Aplikasi berbasis cloud & disimpan di Pusat Data Nasional (arsip.go.id) sehingga

instansi tidak perlu menyediakan infrastruktur

sendiri

Pembuatan, pengiriman, dan penerimaan naskah dinas antar-instansi dapat dilakukan secara elektronik

setiap saat

Pengelolaan naskah dinas sebagai arsip dapat dilakukan secara lebih

mudah oleh unit kerja

Bagi pakai arsip lintas unit kerja/instansi dapat berlangsung lebih cepat,

(21)

“APLIKASI SEJENIS”

APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS

Perpres No. 95 Tahun 2018 Pasal 37

:

(1) Setiap Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah

harus

menggunakan Aplikasi Umum.

(2) Dalam hal Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah tidak menggunakan Aplikasi Umum, Instansi Pusat dan

Pemerintah Daerah

dapat menggunakan aplikasi sejenis

dengan Aplikasi Umum.

(3) Dalam menggunakan aplikasi sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Instansi Pusat dan Pemerintah

Daerah harus:

a. telah mengoperasikan aplikasi sejenis

sebelum Aplikasi Umum ditetapkan

;

b. melakukan

kajian biaya dan manfaat

terhadap penggunaan dan pengembangan aplikasi sejenis;

c. melakukan

pengembangan aplikasi sejenis

yang disesuaikan dengan Proses Bisnis dan fungsi pada

Aplikasi Umum; dan

d. mendapatkan

pertimbangan dari menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

komunikasi dan informatika.

(22)
(23)

[ 1 ]

PERSYARATAN

PROSES BISNIS

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

[ 2 ]

PERSYARATAN DATA

(30)
(31)

[ 3 ]

PERSYARATAN TEKNOLOGI

INFORMASI & KOMUNIKASI

(32)

A. PERSYARATAN UMUM

1. AUBKD dapat diakses melalui teknologi berbasis web dan mobile. 2. AUBKD menjadi milik negara.

3. AUBKD didaftarkan dan disimpan pada repositori Aplikasi Umum.

4. Penerapan AUBKD mematuhi kebijakan, peraturan, dan/atau standar yang terkait dengan: a. manajemen resiko SPBE;

b. manajemen keamanan informasi; c. manajemen layanan SPBE;

d. manajemen perubahan; e. audit TIK; dan

f. infrastruktur SPBE yang mencakup pusat data, jaringan intra pemerintah AUBKD, dan sistem penghubung layanan pemerintah.

5. Kerangka kerja (framework) pembangunan/pengembangan AUBKD mengacu pada kerangka kerja dalam Arsitektur SPBE Nasional.

(33)

B. PERSYARATAN TEKNIS

1. Penggunaan Infrastruktur

a. AUBKD ditempatkan dan dijalankan di Pusat Data Nasional.

b. AUBKD dapat diakses dalam waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24/7) dengan tingkat ketersediaan 99,75% dalam setahun.

c. AUBKD memiliki sumber daya komputasi yang cukup.

d. AUBKD memiliki alokasi media penyimpanan (storage) yang cukup. e. AUBKD dijalankan pada platform yang menjamin keandalan tinggi. f. AUBKD memiliki sistem cadangan (backup system).

g. AUBKD dapat diakses melalui Jaringan Intra Pemerintah dan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah Daerah untuk keamanan transmisi data.

(34)

B. PERSYARATAN TEKNIS (lanjutan)

2. Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Umum

a. AUBKD dirancang dengan memperhatikan skalabilitas dan performa untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah akses dan data.

b. AUBKD dirancang dengan komponen-komponen yang bersifat modular pada data, logika komputasi, dan antarmuka.

c. AUBKD dibangun/dikembangkan dengan mengutamakan penggunaan teknologi kode sumber terbuka. d. Penggunaan teknologi kode sumber terbuka pada AUBKD mempertimbangkan keandalan, performa,

keberlangsungan, dan keamanan.

e. Penggunaan teknologi kode sumber terbuka pada AUBKD memastikan penerapan versi terkini. f. Perubahan kode sumber dicatat dalam arsip rekam jejak (log file) untuk menjaga keterlacakan.

g. Lisensi yang digunakan pada AUBKD tidak membatasi jumlah dan jenis pengguna, jumlah perangkat, jumlah sumber daya, ukuran data, dan wilayah geografis.

h. AUBKD yang dibangun/dikembangkan oleh pihak ketiga baik sebagian maupun keseluruhan memiliki perjanjian (kontrak) yang menjamin terjaganya keamanan data, keamanan aplikasi, kesesuaian lisensi, transfer pengetahuan dan teknologi, dan serah terima dokumentasi secara lengkap.

(35)

B. PERSYARATAN TEKNIS (lanjutan)

3. Penerapan Interoperabilitas

a. AUBKD memiliki fasilitas interoperabilitas melalui antarmuka pemrograman aplikasi (Application Programming Interface) untuk integrasi layanan.

b. Interoperabilitas data pada AUBKD memiliki skema data/metadata yang mencakup format data, pemeriksaan kesalahan, dan catatan jejak aktivitas.

4. Uji Coba Aplikasi Umum

a. AUBKD dilakukan uji fungsi, uji integrasi, uji beban, dan uji keamanan.

b. Pengujian AUBKD dilakukan dengan platform, perangkat, dan kecepatan koneksi data yang berbeda. 5. DokumentasiAUBKD:

a. dokumentasi sistem yang terdiri atas:

1) dokumentasi arsitektur; 4) dokumentasi desain keamanan; 2) dokumentasi desain proses bisnis; 5) dokumentasi kode sumber; dan

3) dokumentasi desain data; 6) dokumentasi panduan administrator dan pengembang (developer); b. dokumentasi pengguna yang terdiri atas:

1) dokumentasi panduan pengguna;

(36)

C. PERSYARATAN PELAYANAN APLIKASI UMUM

1. Pelayanan Pengguna

a. Pelayanan pengguna untuk bantuan proses bisnis AUBKD dilakukan oleh instansi pemilik proses bisnis dari AUBKD.

b. Pelayanan pengguna untuk bantuan teknis AUBKD dilakukan oleh instansi pengembang (developer) AUBKD. c. Pelayanan pengguna untuk bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD disediakan dalam bentuk helpdesk.

d. Helpdesk untuk layanan bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD menyediakan Soal Sering Ditanya (Frequently Asked Questions).

e. Helpdesk untuk layanan bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD menyediakan berbagai pilihan saluran sesuai dengan persyaratan pengguna.

(37)

C. PERSYARATAN PELAYANAN APLIKASI UMUM (lanjutan)

2. Pengoperasian Aplikasi Umum

a. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan perawatan oleh instansi pengembang (developer). b. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan perawatan terhadap:

1) perbaikan kesalahan aplikasi;

2) perubahan persyaratan proses bisnis; 3) perubahan persyaratan data;

4) perubahan teknologi pendukung; atau 5) peningkatan keamanan;

c. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan penyalinan (backup) data secara berkala. d. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan audit TIK secara berkala.

(38)

D. PERSYARATAN MANAJEMEN SPBE

1. Manajemen Resiko SPBE

Manajemen Risiko SPBE diterapkan pada pembangunan, pengembangan, dan manajemen layanan AUBKD. 2. Manajemen LayananAplikasi Umum

Manajemen layanan AUBKD didukung dengan rencana keberlangsungan bisnis (business continuity plan). 3. Manajemen Perubahan SPBE

(39)

[ 4 ]

PERSYARATAN

KEAMANAN SPBE

(40)

A. Autentikasi

B. Manajemen Sesi C. Kontrol Akses D. Validasi Input

E. Kriptografi Pada Verifikasi Statis F. Pencatatan Aktivitas (Log)

G. Penanganan Kesalahan H. Proteksi Data

I. Keamanan Komunikasi

J. Kontrol Kode Berbahaya (Malicious Code) K. Logika Bisnis (Business Logic)

L. Berkas (File)

M. Keamanan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (Application Programming Interface) Dan Layanan Berbasis Web (Web Service)

N. Keamanan Konfigurasi O. Aplikasi Seluler

(41)

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)

TERKAIT PENERAPAN APLIKASI SRIKANDI

Pedoman Penerapan Aplikasi SRIKANDI

Pedoman Tata Naskah Dinas yang Mencakup Format Elektronik

(42)

RENCANA PENERAPAN

OLEH INSTANSI PUSAT

PEMERINTAH DAERAH

RPJMN 2020-2024:

Target Penerapan e-Arsip Terintegrasi dengan Aplikasi SRIKANDI

OUTPUT PRIORITAS NASIONAL INDIKATOR INDIKASI TARGET JUMLAH 2020 2021 2022 2023 2024 Penerapan e-Arsip Terintegrasi Jumlah Instansi Pemerintah yang Menerapkan e-Arsip Terintegrasi 75 167 171 168 122 703 Catatan:

- Target per tahun dapat berubah sesuai ketersediaan anggaran namun tidak mengurangi target keseluruhan dalam lima (5) tahun.

- Capaian target per tahun dipengaruhi oleh banyak unsur sebagaimana disebutkan dalam Perpres 95/2018 tentang SPBE.

(43)

Penerapan

Tanda Tangan Elektronik

BSrE BSSN

pada

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah penelitian ini adalah Bagaimana sistem managemen kearsipan arsip dinamis inaktif pada bagian pengolahan dan akuisisi Kantor Arsip Daerah Kab.. Penelitian ini

Filing Sistem Kearsipan yang Digunakan Dalam Menyimpan Arsip Dinamis Inaktif di Bagian Pengolahan dan Akusisi Kantor Arsip Daerah

Proses penyerahan arsip statis dari organisasi atau perorangan ke Lembaga Kearsipan (ANRI) dilakukan dengan berita acara penyerahan arsip statis. Dalam bab ini diuraikan

Pelindungan arsip wilayah perbatasan negara sebagai arsip terjaga menurut UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dilakukan bersama oleh tiga instansi pemerintah

(1) Pembinaan kearsipan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) dilaksanakan oleh lembaga kearsipan nasional terhadap pencipta arsip

Kebijakan kearsipan diarahkan agar Arsip dinamis dapat diberdayakan di instansi pencipta (dinas, badan, kantor dan bagian) sesuai sistem yang digariskan secara

Pengelolaan data kearsipan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang masih belum terintegrasi karena masih menerapkan sistem pengelolaaan arsip yang konvensional

Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang dipergunakan, seperti Kantor Walikota Bagian Badan Penelitian dan Pengembangan menggunakan kearsipan sistem nomor, maka