• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ria Istiningdiah Kurniawati BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ria Istiningdiah Kurniawati BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaporan keuangan merupakan cara lain untuk menyampaikan informasi-informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Pelaporan keuangan memiliki pengertian yang sedikit lebih luas dibandingkan laporan keuangan. Apabila dalam laporan keuangan terdapat neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan, maka dalam pelaporan keuangan tidak hanya laporan keuangan tetapi semua informasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yaitu informasi tentang sumber daya perusahaan, hutang, earning dan sebagainya. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Informasi dari laporan keuangan perusahaaan akan bermanfaat bila dapat dipahami dan memiliki karakteristik kualitatif utama yaitu kerelevanan dan keterandalan, seperti tercantum dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

(2)

informasi tersebut. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan. Menurut Givoly dan Palmon (1982) dalam Septriana (2010) menyatakan bahwa nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (SAK, 2010).

Ketepatan waktu pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi laporan keuangan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan merupakan unsur penting yang sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi (user) untuk membuat keputusan investasi dan kredit. Jika terjadi penundaan dalam penyampaian laporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar modal, yaitu dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang peraturan pasar modal menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan kepada masyarakat.

(3)

memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal.

Apabila perusahaan-perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam maka akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang. Sanksi administrasi dapat berupa peringatan tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pencabutan kegiatan usaha, pembatalan pendaftaran dan pembatalan persetujuan. Namun demikian, masih ada beberapa perusahaan yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya masalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

(4)

Modal dan Lembaga Keuangan. Keharusan laporan keuangan diaudit mendorong Kantor Akuntan Publik untuk meningkatkan kualitas atas hasil auditnya. Seperti yang dinyatakan oleh DeAngelo (1981) dalam Hilmi dan Ali (2008) bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan publik kecil.

Hendriksen dan Breda (2000) mengungkapkan bahwa jika data akuntansi harus relevan bagi pengambilan keputusan investor, data itu harus memberikan input ke dalam model keputusan para investor. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya apabila relevan dan handal. Informasi yang relevan adalah informasi yang predictable, mempunyai feed back value serta tepat waktu (Annisa, 2004). Hal ini mencerminkan betapa ketepatwaktuan (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian laporan keuangan kepada publik sehingga perusahaan diharapkan untuk tidak menunda penyajian laporan keuangannya agar informasi tersebut tidak kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.

Hasil penelitian mengenai Debt to Equity Ratio (DER), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (Size), Umur Perusahaan (Age), Insider Ownership dan Kualitas Auditor terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

(5)

menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun Naim (1998), Owusu dan Ansah (2000), Kartikasari dan Ifada (2010), dan Respati (2004) menemukan bukti empiris bahwa debt to equity ratiotidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Evanori dan Rusdi (2005) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Respati (2004) dan Septriana (2010) menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perusahaan dengan ukuran besar dalam menyampaikan laporan keuangannya lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai ukuran lebih kecil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartikasari dan Ifada (2010) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini konsisten dengan Owunsu dan Ansah (2000) yang menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan merupakan prediktor signifikan dari ketepatan waktu pelaporan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Respati (2004) menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

(6)

perusahaan yang lebih muda. Penelitian Septriana, menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan pendapat Owusu dan Ansah (2000) yang menemukan bukti empiris bahwa umur perusahaan yang diukur berdasarkan tanggal listed perusahaan di pasar modal, tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Kepemilikan perusahaan oleh manajerial merupakan suatu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh manajerial akan mempengaruhi kinerja manajerial. Penelitian Kartikasari-Ifada (2010) dan Evanori-Rusdi (2005) menemukan bukti empiris insider ownership berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Respati (2004) menemukan bukti empiris insider ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Auditor berkualitas merupakan berita baik bagi investor, sehingga manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi baik. Hasil penelitian yang dilakukan Annisa (2004) menemukan bukti empiris kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan penelitian Hilmi dan Ali (2008) menemukan bukti empiris reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

(7)

keuangan perusahaango public di pasar modal bukti empiris dari Bursa Efek Indonesia. Kartikasari dan Ifada meneliti tentang pengaruh debt to equity ratio, profitability, size, age, outsider ownership, insider ownership pada seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2005. Perbedaan penelitian ini tidak ditambahkan outsider ownership dan hanya penambahan variabel kualitas auditor. Dimana kualitas auditor merupakan hal yang penting untuk menentukan kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Analisis DER,

Profitabilitas, Size, Age, Insider Ownership dan Kualitas Auditor Yang

Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah debt to equity ratio (DER), profitabilitas, size, age, insider ownership dan kualitas auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yanggo publicdi Bursa Efek Indonesia.

(8)

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yanggo publicdi Bursa Efek Indonesia.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yanggo public di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.

b. Perusahaan-perusahaan melaporkan laporan keuangan secara tepat waktu dan menerbitkan laporan keuangan selama periode 2008-2010.

c. Peneliti hanya menggunakan variabelDER,profitabilitas, size, age, insider ownership,kualitas auditor dan ketepatan waktu.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menguji apakah variabel DER, profitabilitas, size, age, insider ownership dan kualitas auditor secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yanggo publicdi Bursa Efek Indonesia.

(9)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Bermanfaat untuk menambah wawasan dan sebagai pembanding bagi pembaca yang akan melakukan penelitian pada objek yang sama pada masa yang akan datang.

2. Bagi pihak yang berkepentingan

Dapat dimanfaat bagi praktisi dan masyarakat sebagai pedoman dalam menilai suatu informasi keuangan yang berkualitas. Dan dapat pula memberikan pedoman nyata bagi manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan kepercayaan pasar melalui penyajian informasi yang lebih relevan didasarkan pada waktu publikasi laporan keuangan.

3. Bagi regulator

Dapat memberikan gambaran nyata dampak regulasi tentang batas waktu publikasi batas waktu publikasi laporan keuangan tahunan auditan. Selanjutnya, regulator dapat menentukan regulator yang lebih baik untuk mengatur mekanisme pelaporan keuangan di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Ujian Nasional memiliki validitas prediktif yang rendah sehingga rencana penambahan fungsi Ujian Nasional sebagai

Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik terhadap fisik maupun psikososial.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari nasabah yang berisi daftar aktifitas kegiatan perekonomian yang akan digunakan untuk kepentingan

Fungsi panglukatan Sapta Gangga di Pura Luhur Tambawaras Desa Sangketan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan yaitu: (1) Panglukatan Sapta Gangga Sebagai Media

[r]

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesantunan berdasarkan wajah ( face ) dalam teori kesantunan Brown dan Levinson dan teori tindak tutur

Simplisia yang menjadi sampel untuk penetapan kadar tanin ini adalah daun teh, yang dibuat ekstraknya terlebih dahulu dengan cara mendidihkan daun teh sebanyak 2 gram dalam air

// The people object provides methods and events to manage // a collection of person objects. Its public methods include: // * get_user() - return the current user