• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

42

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Deskripsi lingkungn

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pati 1, dimana Puskesmas Pati 1 merupakan suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga berfungsi memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.Puskesmas Pati 1 terletak di Bagian Barat kota Pati yaitu di Jl. Supriyadi No 51 kecamatan Pati. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pati 1 adalah sebelah :

Timur : Kelurahan Geritan Kecamatan Pati Selatan : Kelurahan Blaru Kecamatan Pati Barat : Kelurahan Puri Kecamatan Pati Utara : Kelurahan Winong kecamatan pati

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pati 1 pada tahun 2015 sebanyak 59.864 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 28.691 jiwa dan jumlah penduduk perempuan yaitu sebanyak 31.173 jiwa dengan jumlah desa yaitu 17 desa.

(2)

Sampai saat ini peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pati1 masih menunjukkan situasi yang kondusif dimana peran masyarakat semakin mendorong kinerja Puskesmas Pati 1 dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Ini dilihat dari banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas Pati 1 ini, pihak-pihak yang terlibat antara lain seperti kader posyandu dan tokoh masyarakat. Adapun ruang lingkup dan program kegiatan di Puskesmas Pati Yaitu sebagai berikut :

2.Visi dan Misi

Sesuai tugas pokok dan fungsinya Puskesmas Pati 1 telah menyusun Visi dan Misi yang diharapkan menjadi tata nilai serta pendorong bagi para pelaku organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan. a.visi

Visi Puskesmas Pati 1 adalah

“ Menjadi puskesmas kebanggaan pelanggan dalam mewujudkan masyarakat Kecamatan Pati yang mandiri untuk hidup sehat dan berkeadilan”

Visi tersebut merupakan gambaran masyarakat Kecamatan Pati pada masa yang akan datang dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat mampu mengenali tingkat kesehatan, masalah

(3)

kesehatan, merencanakan dan mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi diri sendiri secara mandiri.

b.Misi

Misi mencerminkan peran,fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi, dalam mempertanggung jawabkan secara teknis terhadap pencapain tujuan dan sasaran pembanggunan kesehatan di Kabupaten Pati. Dalam rangka mewujudkan Visi:“Menjadi puskesmas kebanggan pelanggan dalam mewujudkan masyarakat Kecamatan Pati yang mandiri untuk hidup sehat dan berkeadilan.”maka Misi nya adalah:

1. Meyelengarakan pelayanan-pelayanan kesehatan dasar secara profesional untuk mewujudkan kepuasan pelanggan.

2. Memberdayakan organisasi dan masyarakat secara optimal. 3. Menggerakan pembangunan berwawasan dan berperilaku sehat. 4. Meningkatkan produktifitas kerja dan kesejahteraan karyawan.

5. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersediannya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadlian.

3.Tujuan

Sebagai hasil faktor kunci keberhasilan organisasi dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta atas penjabaran Visi dan Misi Puskesmas Pati 1 adalah:

(4)

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kec. Pati setinggi-tingginya melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

b. Tujuan khusus

1. Meningkatkan umur harapan hidup dari 66.2 tahun menjadi 70.6 tahun

2. Menurunkan angka kematian bayi ( AKB ) dari 35 menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup

3. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup

4. Menurunkan prefalensi gizi kurang pada anak balita dari 25,8% menjadi 20%

4.Sasaran

Sasaran pembangunan kesehatan di wilayah puskesmas pati 1 antara lain:

a) Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan kegawatdaruratan yang dapat diakses masyarakat 100%

b) Cakupan rawat jalan 100% c) Cakupan rawat inap 100%

d) Mendukung tercapainya desa siaga 100% e) Posyandu mandiri 100%

f) Desa tersedia PKD dengan sumber daya manusia kesehatan yang berkompeten didukung obat dan alat kesehatan memadai 100%

(5)

g) Penduduk terlayani dalam mencari pengobatan dan pertolongan kesehatan di puskesmas dan jaringannya 100%

h) Desa yang menjadi desa siaga 100%

i) Terwujudnya tatanan institusi sehat pada seluruh institusi 100% j) Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat 65%

k) Keluarga sadar gizi 80% l) Desa UCI 100%

m) KLB dan Wabah tertanggulangi secara cepat dan tepat 100%

n) Tercipta kondisi lingkungan rumah tangga dan industri yang sehat 67% o) Cakupan TTU dan pengolahan makanan memenuhi sarat kesehatan

80% 5.Lingkup program a) Program pengobatan 1. Umum 2. Poli Gigi b) KIA/KB 1. Pemeriksaan bayi 2. Pemeriksaan bumil 3. Palayanan / Tindakan KB c) P2M

Untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit menular atau infeksi, kegiatan yang dilakukan meliputi :

(6)

1. Penyelidikan epidemiologi penyakit 2. Pelaksanaan fogging

3. Pemantauan jentik berkala 4. Penyuluhan kesehatan 5. Abatisasi selektif

6. Pengolahan data hasil penyelidikan epidemiologi dan PHN 7. Laporan W1 (Kejadian Luar Biasa)

8. Laporan mingguan (W2) 9. Laporan bulanan

d) Kesehatan Lingkungan

1. Melakukan pengecekan SAB rumah tangga

2. Melakukan kunjungan rutin tahunan di pabrik, hotel, sekolah. e) Pelayanan Luar Gedung

1. Posyandu 2. Sekolah

Kasus karies gigi pada wanita usia dewasa yaitu usia 20-44 dalam 3 tahun terakhir selalu mengalami jumlah kasus yang berbeda pada tahun 2013 yaitu terdapat 492 kasus, kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan kasus yaitu 411 kasus sedangkan pada tahun 2015 kasus karies mengalami kenaikan kasus yaitu 498 kasus.

Pelaksanaan penelitian di Puskesmas Pati 1 dilaksankan di Poli Gigi untuk pengambilan data primer yaitu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan

(7)

oleh petugas poli gigi dan melakukan wawancara kepada responden dengan panduan kuesioner, penelitian ini dilaksankan mulai pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 mendapat 3 data dari pasien yang melalukan pemeriksaan di poli gigi dan 5 pasien yang melakukan pemeriksaan di poli umum.

Kemudian pada hari kamis tanggal 28 Januari 2016 pada pelaksanaan penelitian ini mendapat 10 data dari pasien yang melakukan pemeriksaan di poli gigi kenudian pasien diperiksa untuk melihat DMFT nya olleh petugas poli gigi, dan dilakukan wawancara oleh penelitidan 10pasien yang berkunjung di Puskesmas Pati 1 yaitu dari pasien di poli umum di Puskesmas Pati 1 kemudian diminta untuk melakukan pemeriksaan untuk melihat DMFT nya dan dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.

Kemudian pada hari jumat tanggal 29 Januari 2016 pada pelaksanaan penelitian ini mendapat 5 data dari pasien yang melakukan pemeriksaan di poli gigi kenudian pasien diperiksa untuk melihat DMFT nya olleh petugas poli gigi, dan dilakukan wawancara oleh peneliti dan 7 pasien yang berkunjung di Puskesmas Pati 1 yaitu dari pasien di poli umum di Puskesmas Pati 1 kemudian diminta untuk melakukan pemeriksaan untuk melihat DMFT nya dan dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.

Kemudian pada hatri sabtu tanggal 30 Januari 2016 pada pelaksanaan penelitian ini mendapat 7 data dari pasien yang melakukan pemeriksaan di poli gigi kenudian pasien diperiksa untuk melihat DMFT nya oleh petugas poli gigi, dan dilakukan wawancara oleh peneliti dan 9 pasien yang berkunjung di Puskesmas Pati 1 yaitu dari pasien di poli umum di

(8)

Puskesmas Pati 1 kemudian diminta untuk melakukan pemeriksaan unutk melihat DMFT nya dan dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.

Kemudian pada hari senin tanggal 1 Februari 2016 pada pelaksanaan penelitian ini mendapat 9 data dari pasien yang melakukan pemeriksaan di poli gigi kenudian pasien diperiksa untuk melihat DMFT nya oleh petugas poli gigi, dan dilakukan wawancara oleh peneliti dan 13 pasien yang berkunjung di Puskesmas Pati 1 yaitu dari pasien di poli umum di Puskesmas Pati 1 kemudian diminta untuk melakukan pemeriksaan unutk melihat DMFT nya dan dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.

Kemudian pada hari selasa tanggal 2 Februari 2016 pada pelaksanaan penelitian ini mendapat 7 data dari pasien yang melakukan pemeriksaan di poli gigi kenudian pasien diperiksa untuk melihat DMFT nya olleh petugas poli gigi, dan dilakukan wawancara oleh peneliti dan 12 pasien yang berkunjung di Puskesmas Pati 1 yaitu dari pasien di poli umum di Puskesmas Pati 1 kemudian diminta untuk melakukan pemeriksaan unutk melihat DMFT nya dan dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.

Dimana untuk mengetahui biodata responden dilakukan observasi pada data rekam medis.

B. Analisis Univariat

1. Keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Deskripsi keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.

(9)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keparahan karies gigi

No Keparahan Karies Gigi %

1 Rendah 13 13,4

2 Sangat rendah 84 86,6

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah keparahan karies gigi rendah hanya (13,4%)dan jumlah keparahan karies gigi yang sangat rendah terdapat (86,6%).

2. Umur

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel umur.

No Kategori umur % 1 Dewasa akhir (36-44) 25 25,8 2 Dewasa awal (26-35) 47 48,5 3 Remaja akhir (20-25) 25 25,8 Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa persentase umur dewasa akhir (36-44) tahun (51,8%) lebih keci dari pada umur dewasa awal (26-35) tahun (48,5%), dan pada umur remaja akhir (20-25) tahun (25,8%).

(10)

3. Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan

No Kategori pendidikan %

1 Tamat SD/SMP 10 10,3

2 Tamat SMA/PT 87 89,7

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah pendidikan tama SD/SMP yaitu (10,3%)lebih kecil dari Tamat SMA/PT (89,7%). 4. Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel pekerjaan

No Variabel pekerjaan %

1 Wiraswasta 39 40,2

2 PNS 17 17,5

3 Karyawan Swasta 41 42,3

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa jumlah responden yang karyawan swasta yaitu (42,3%), lebih besar dari yang bekerja PNS yaitu (17,5%) dan wiraswasta (40,2%).

(11)

5. Konsumsi makanan dan minuman manis

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel konsumsi makanan dan minuman manis. No konsumsi makanan dan

minuman manis

%

1 Kurang 59 59,8

2 Baik 39 40,2

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa jumlah responden yang konsumsi makanan dan minuman manis nya lebih banyak dengan dikategorikan kurang (59,8%)dibanding yang mengkonsumsi makanan dan minuman manis dengan kategori baik yaitu (40,2%).

6. Pengetahuan menyikat gigi

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel pengetahuan menyikat gigi

No Pengetahuan menyikat gigi %

1 Kurang 13 13,4

2 Baik 84 86,6

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa jumlah responden yang pengetahuan menyikat gigi nya kurang(13,4%)lebih kecildari pada pengetahuan responden yang baik(86,6%).

(12)

7. Kebiasaan menyikat gigi

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel kebiasaan menyikat gigi

No Kebiasaan menyikat gigi %

1 Kurang 94 96,9

2 Baik 3 3,1

Total 97 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui bahwa responden yang kebiasaan menyikat gigi nya kurang(96,9%)lebih besar dari pada kebiasaan menyikat gigi nya kurang (3,1%).

C. Analisis Bivariat.

1. Uji

Chi Square

a. Hubungan antara umur dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Umur Dengan Keparahan Karies Gigi

Umur Tingkat keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Dewasa akhir (36-44) 8 32,0 17 68,0 25 100 Dewasa awal (26-35) 4 8,3 44 91,7 48 100 Remaja akhir (20-25) 1 4,2 23 95,8 24 100

(13)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada responden dengan umur dewasa akhir (36-44) tahun (32,0%) lebih besar dari pada umur dewasa awal (26-35) tahun (8,3%) dan umur remaja akhir (20-25) tahun (4,2%). Hasil uji Fisher Exact diperoleh nilai signifikan yaitu 0,173 sehingga disimpulkan tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat keparahan karies karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa.

b. Hubungan antara pekerjaan dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa.

Tabel 4.9 tabulasi silang pekerjaan Dengan keparahan karies gigi pekerjaan Tingkat keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ % wiraswasta 5 12,8 34 87,2 39 100 PNS 2 11,8 15 88,2 17 100 Karyawan Swasta 6 14,6 35 85,4 41 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada responden dengan pekerjaan karyawan swasta wiraswasta (14,6%) lebih besar dari PNS (11,8%) dan wiraswasta (12,8%). Hasil uji chi square

diperoleh nilai signifikan 0,949 sehingga disimpulkan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan keparahan karies karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa.

(14)

2.

Uji

Rank Spearman

a. Hubungan antara pendidikan dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Keparahan Karies Gigi

Pendidikan Tingkat keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Tamat SD/SMP 2 25,0 6 75,0 8 100 Tamat SMA/PT 11 12,4 78 87,6 89 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada variabel pendidikan tamat SD/SMP (25,0%) lebih besar dari pada responden yang tingkat pendidikannya tamat SMA/PT (12,4%). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearmandiperoleh nilai signifikan yaitu 0,447 yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa adalah karena nilai > 0,05. Nilai korelasi spearmansebesar 0,078 artinya menunjukan arah korelasi tinggi.

(15)

b. Hubungan antara konsumsi makanan dan minuman manis dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Konsumsi Makanan Dan Minuman Manis

Dengan Keparahan Karies Gigi

Konsumsi Makanan Dan Minuman Manis

Tingkat keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Kurang 11 18,6 48 81,4 59 100

Baik 2 5,3 36 94,7 38 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada responden dengan konsumsi makanan dan minuman manis kategori baik (5,3%) lebih kecil dari pada yang konsumsi makanan dan minuman manis kurang baik (18,6%). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearmandiperoleh nilai signifikan yaitu 0,0001yang menunjukan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan dan minuman manis dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa adalah karena nilai < 0,05. Nilai korelasi spearman sebesar 0,521 artinya menunjukan arah korelasi sedang.

(16)

c. Hubungan antara pengetahuan menyikat gigi dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Pengetahuan Menyikat Gigi Dengan Keparahan Karies Gigi

Pengetahuan Menyikat Gigi

Tingkat Keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Kurang 4 26,7 11 73,3 15 100

Baik 9 11,0 73 89,0 82 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada responden dengan pengetahuan menyikat gigi yang kurang (26,7%) lebih besar dari pada pengetahuan menyikat gigi responden yang baik (11,0%). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearmandiperoleh nilai signifikan yaitu 0,014yang menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan menyikat gigi dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa karena nilai > 0,05.Nilai korelasi spearman sebesar -249 yamg artinya hampir tidak ada korelasi.

(17)

d. Hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Kebiasaan Menyikat Gigi Dengan Keparahan Karies Gigi

Kebiasaan menyikat gigi

Tingkat keparahan

Rendah Sangat Rendah Total

Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Kurang 13 17,6 81 81,4 94 100 Baik 0 0 3 3,6 3 100

Sumber : Data Primer Terolah (2016)

Berdasarkan tabel diatas, persentase tingkat keparahan rendah pada responden dengan kebiasaan menyikat gigi baik (0%) lebih kecil dari pada kebiasaan menyikat gigi responden yang kurang (17,6%). Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearmandiperoleh nilai signifikan yaitu 0,0001yang menunjukan bahwa ada hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan keparahan karies gigi pada kelompok wanita usia dewasa karena nilai < 0,05. Nilai korelasi spearman sebesar -487 artinya hampir tidak ada korelasi.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keparahan karies gigi
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel  konsumsi makanan dan minuman manis
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Umur Dengan   Keparahan Karies Gigi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak sekali faktor atau aspek yang mempengaruhi, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kepada karyawan, sehingga karyawan akan

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berbasis Web Pada UIN Raden Fatah Palembang dapat digunakan secara online oleh admin dengan mudah mengetahui

   This final project focus in solve the root causes which are got from RCA. The  root  causes  are  limited  capacity  of  warehouse,  lack  of  work 

Gambar 4 menunjukkan deretan sampel pengolahan limbah tekstil selama delapan hari pada pengolahan indigo dengan sistem waktu imersi 15 menit.. Vial paling kiri (bertutup merah)

Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las busur gas tungsten (GTAW) yang meliputi persiapan material, pengesetan mesin las dan elektroda

Dengan mengacu kepada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada