• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEORI. Dalam Program Promosi Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN TEORI. Dalam Program Promosi Kesehatan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN

TEORI

Dalam Program

Promosi Kesehatan

(2)

KEGUNAAN TEORI

UNTUK PROGRAM

Teori adalah Panduan terorganisir dan

sistematis tentang pengetahuan, yang berlaku dalam berbagai macam keadaan, dirancang untuk menganalisis, memprediksi atau

menjelaskan sifat atau seting fenomena perilaku, yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk tindakan (Van Ryn dan Heaney, 1992

(3)

PENGEMBANGAN TEORI DALAM

PRAKTIK PROMOSI KESEHATAN

Sebuah teori yang

dikembangkan harus

sepenuhnya dapat mampu

menjelaskan hal-hal

(4)

+

1. 

Faktor-faktor utama apa saja yang

mempengaruhi tujuan program sebagai

fenomena yang menarik

2. 

Hubungan antar faktor, misalnya

hubungan antara pengetahuan,

kepercayaan, norma- sosial dan

perilaku

3. 

Kondisi dimana hubungan dapat atau

tidak terjadi. Bagaimana, kapan dan

mengapa hubungan terjadi

(5)

Menggunakan teori untuk

memandu

perubahan tingkah laku individu

(6)

(Green dan Kreuter, 1999;

Nutbeam dan Harris, 2004)

Fakta membuktikan bahwa tidak semua

program kes/promkes mencapai tujuan

dan sasaran. Pengalaman memberitahu

kita bahwa program promosi kesehatan

yang paling mungkin berhasil bila

faktor-faktor penentu masalah dipandu dengan

teori

(7)

+

Green melanjutkan bahwa: Program

promosi kesehatan yang

dikembangkan harus menggunakan

referensi teori yang jelas, sehingga

meningkatkan peluang keberhasilan

dalam mencapai tujuan program

sebagaimana ditentukan

(Green dan Kreuter, 1999;

Nutbeam dan Harris, 2004)

(8)

+

Menggunakan Teori Dalam

Praktik Perilaku

Individu

Kebanyakan teori promosi

kesehatan berasal dari ilmu-ilmu

perilaku dan sosial, seperti

psikologi dan sosiologi,

manajemen, perilaku konsumen

dan pemasaran.

(9)

Menggunakan Teori Dalam

Praktik Perilaku

Individu

n 

Keragaman tersebut mencerminkan

fakta bahwa praktek promosi

kesehatan tidak hanya berkaitan

dengan perilaku individu tetapi juga

dengan cara-cara di mana

masyarakat terorganisir, ada

kebijakan dan struktur organisasi

yang mendukung

(10)

Menggunakan Teori Dalam

Praktik Perilaku

Individu

n 

Potensi teori untuk memandu

pengembangan intervensi promosi

kesehatan. Ada beberapa model

perencanaan namun yang paling

dikenal dari perencanaan ini

adalah PRECEDE/PROCEED

Green dan Kreuter (1999).

(11)

+

Teori secara praktis akan

membantu kita untuk lima tahap

kegiatan program

:

1. Mendefinisikan masalah

2. Pemilihan Metode

3. Peningkatan kapasitas

4. Penetapan/Pemilihan kegiatan

5. Pengukuran Hasil

(12)

+

Peran Teori Dalam 5 Tahap

Pengembangan Program

1.

Definisi Masalah

: Teori dapat

menginformasikan pilihan Anda

untuk fokus variabel/faktor

intervensi

2.

Solusi Metode:

Teori yang berbeda

dapat membantu Anda memahami

metode yang bisa digunakan

(13)

+

Peran Teori Dalam 5 Tahap

Pengembangan Program

3.

Peningkatan Kapasitas

: Teori

membimbing cara memobilisasi

sumber daya, peningkatan kapasitas

dalam organisasi

4.

Tindakan Promkes:

Penggunaan teori

membantu Anda untuk memahami

keberhasilan atau kegagalan dalam

program yang berbeda

(14)

Peran Teori Dalam 5 Tahap

Pengembangan Program

5.

Pengukuran Hasil

: Teori dapat

memberikan panduan tentang

langkah-langkah yang tepat

yang dapat digunakan untuk

menilai setiap Kegiatan

(15)
(16)

+

Area perubahan dan teori atau

model yang tepat digunakan

Area  perubahan   Teori  atau  model    

Teori yang menjelaskan perilaku kesehatan dan perubahan perilaku

kesehatan dengan

berfokus pada individu

1.  Model kepercayaan

kesehatan

2.  Model Trans theoretical

(tahap perubahan)

3.  Teori belajar sosial

(17)

+

1.

Model Kepercayaan

Kesehatan (HBM)

HBM adalah model klasik yang dirancang untuk menjelaskan perilaku kesehatan dengan

memahami keyakinan orang tentang kesehatan. Pada intinya, HBM menunjukkan bahwa

kemungkinan individu untuk mengambil

tindakan atas masalah kesehatan yang dialami didasarkan pada interaksi antara empat jenis keyakinan (Gambar Model HBM) Yaitu:

(18)

+

1. Individu menganggap dirinya rentan terhadap

kondisi atau masalah penyakit

2. Percaya hal itu akan memiliki konsekuensi

yang berpotensi serius

3. Percaya suatu tindakan yang tersedia yang

akan mengurangi kerentanannya, atau meminimalkan konsekuensi

4. Individu percaya bahwa manfaat dari

mengambil tindakan akan lebih besar daripada biaya atau hambatan

Empat Tahap Dalam Model

(19)

+

Kerangka Model Kepercayaan

Kesehatan

(20)

+

2.

Model Tahapan perubahan

(transtheoretical)

n Model ini dikembangkan untuk

menggambarkan dan menjelaskan tahap-tahap yang berbeda dalam perilaku

Perubahan (Prochaska dan DiClemente, 1984). Model ini didasarkan pada premis bahwa

n Perubahan perilaku adalah proses, bukan

peristiwa, dan bahwa individu memiliki berbagai tingkat motivasi atau kesiapan untuk mengubah

(21)

+

Lima tahap perubahan

Teridentifikasi :

1.  Pre kontemplasi: ini menggambarkan

individu yang bahkan tidak

mempertimbangkan untuk mengubah perilaku atau secara sadar dimaksudkan untuk tidak mengubah

2.  Kontemplasi: tahap di mana seseorang

menganggap membuat perubahan ke perilaku tertentu

(22)

Lima tahap perubahan memiliki

telah diidentifikasi:

3.  Penentuan, atau persiapan: tahap di mana

seseorang membuat komitmen yang serius untuk mengubah

4.  Tindakan: tahap di mana perubahan

perilaku dimulai

5.  Pemeliharaan: mempertahankan

perubahan, dan pencapaian keuntungan kesehatan diprediksi. Relapse mungkin juga tahap kelima

(23)

+

Model Tahapan perubahan (transtheoretical)

(24)

+

3.

Teori Sosial

Kognitif (Model

Pembelajaran Sosial)

n teori yang paling banyak digunakan dalam

promosi kesehatan karena alamat kedua faktor penentu yang mendasari perilaku kesehatan dan metode

n mempromosikan perubahan. Teori ini

dibangun atas pemahaman tentang

interaksi yang terjadi antara individu dan lingkungan mereka (Bandura 1995).

(25)

3.

Teori Sosial

Kognitif (Model

Pembelajaran Sosial)

n teori yang paling banyak digunakan dalam Teori

kognitif sosial menunjukkan bahwa hubungan

antara manusia dan lingkungan mereka lebih halus dan kompleks

n Determinisme timbal balik Ini menggambarkan

cara di mana individu, lingkungan dan perilaku

mereka terus berinteraksi dan mempengaruhi satu sama yang lainnya. Pemahaman tentang interaksi ini dan cara di mana (dalam contoh) modifikasi norma-norma sosial dapat berdampak pada perilaku wawasan penting tentang bagaimana

perilaku dapat diubah melalui intervensi promosi kesehatan

(26)

+

Teori Perilaku Beralasan

n Teori ini adalah pengembangan selanjutnya oleh

orang yang sama yaitu Fishbien dan Ajzen

Keduanya mengembangkan pendekatan lanjut dari Teori Aksi Beralasan menjadi Teori Perilaku Beralasan (TPB)

n Faktor niat diduga sebagai sentral dari perubahan

perilaku. Niat terletak dalam odel TPB antara sikap dan perilaku . Sentralitas Niat Perilaku

mempertanyakan model klasik Keyakinan, Sikap, Perilaku (Conner & Sparks, 1995).

(27)

+

Dalam kerangkanya, variable niat terjadi sangat ditentukan oleh:

n Sikap terhadap perilaku, ditentukan oleh

keyakinan bahwa perilaku tertentu akan memiliki konsekuensi nyata.

n Norma subyektif, atau keyakinan apakah orang

lain akan menyetujui perilaku seseorang,

ditambah motivasi pribadi untuk memenuhi dengan harapan orang lain.

(28)

n Persepsi kontrol perilaku, ditentukan oleh

keyakinan tentang akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk bertindak , ditambah

keberhasilan yang dirasakan sumber daya (informasi, kemampuan, keterampilan,

ketergantungan atau kemerdekaan dari orang lain, hambatan,peluang, dan lain-lain)

n Variabel sosio-demografi dan sikap kepribadian,

norma subyektif dan kontrol perilaku yang

dirasakan. Ini adalah sama seperti di HBM

tersebut

(29)

+

Sumber : Susanna Hausmann Dkk. Health- Seeking

Behaviour and the Health System Response, DCPP Working Paper No.14

(30)

+

Menggunakan teori

untuk memandu

perubahan masyarakat

(31)

+

Pengantar

n Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

yang berhubungan dengan kesehatan dapat ditelusuri ke struktur sosial dan lingkungan sosial - masyarakat setempat di mana orang hidup

n Untuk alasan ini, memahami struktur sosial

tersebut, dan bagaimana untuk terlibat dan

memobilisasi masyarakat lokal adalah penting dalam promosi kesehatan.

(32)

Area perubahan dan teori atau

model yang tepat digunakan

Area  perubahan   Teori  atau  model    

TTeori yang menjelaskan perubahan dalam

masyarakat dan aksi masyarakat untuk kesehatan Mobilisasi masyarakat - Perencanaan Sosial - Aksi Sosial - Pengembangan Komunitas • Difusi inovasi

(33)

+

n Para ahli menyepakati bahwa untuk

perubahan perilaku masyarakat, tidak ada teori tunggal atau model yang memadai untuk dapat memandu pengembangan program promosi kesehatan yang

komprehensif ditujukan untuk

mempengaruhi beberapa orang atau masyarakat

Area perubahan dan teori atau

model yang tepat digunakan

(34)

n Olehnya, Praktisi perlu menggunakan

pengetahuan dan pengalaman lokal, di samping beberapa hasil penelitian

dijadikan sumber untuk menilai kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor penentu

dalam kesehatan yang paling mampu untuk merubah perilaku

Area perubahan dan teori atau

model yang tepat digunakan

(35)

n Tidak semua progamer/praktisi promosi

kesehatan memiliki posisi atau kapasitas untuk beroperasi pada level masyarakat. Pengetahuan teori akan membantu praktisi untuk memaksimalkan potensi efektivitas intervensi mereka, dan menempatkan

dalam perspektif usaha mereka di samping berbagai peluang untuk tindakan

Area perubahan dan teori atau

model yang tepat digunakan

(36)

+

Teori Difusi Inovasi

n Secara sitematis, ide-ide baru yang diadopsi oleh

masyarakat

memerlukan tahapan-tahapan oenting untuk dilalui

n Teori difusi inovasi (Rogers, 2002) mengajukan gagasan

bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dan kecepatan ide-ide baru yang diterapkan dalam masyarakat.

n Lima faktorini merupakan pusat penerapan teori difusi

(37)

+

lima faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dan kecepatan

ide-ide di adposi

n karakteristik pengadopsi potensial

n tingkat adopsi

n sifat dari sistem sosial

n karakteristik inovasi

(38)

+

Sistem yang banyak digunakan pengadopsi didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya adopsi. Inovator mengidentifikasi :

1.  2-3 persen dari populasi akan cepat untuk mengadopsi

ide-ide baru, (Inovator)

2.  10-15 persen dari populasi lebih akan mengadopsi

perubahan lebih awal (Early Adopter)

3.  30-35 persen dari populasi yang setuju untuk berubah,

dan telah dibujuk manfaat mengadopsi inovasi . .

(39)

Sistem yang banyak digunakan pengadopsi didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya adopsi. Inovator mengidentifikasi :

4.  30-35 persen dari populasi yang skeptis dan enggan

mengadopsi ide-ide baru sampai manfaat telah dibentuk dengan jelas. (Late Adopter) Dan,

5.  10-20 persen dari populasi yang dipandang paling

konservatif dalam banyak kasus aktif resisten terhadap pengenalan ide-ide baru.

(40)

+

n 

Dari klasifikasi sederhana ini akan

dilihat bagaimana usia, pendapatan

dan paparan media adalah contoh

bagaimana variabel penting yang

akan menentukan berbagai jenis

'adopter' dan pengaruh kecepatan

penyerapan inovasi.

(41)

n 

Beberapa inovasi memakan

waktu lama dari yang lainnya

untuk memperkenalkan pada

target populasi. beberapa kasus,

tidak pernah mencapai seluruh

penduduk.

(42)

n 

Kesulitan mempengaruhi pengadopsi

akhir dan kelompok sisa karena

lamban menerjemahkan sehingga

menjadi semakin berkurang pada

usaha dalam program promosi

kesehatan

(43)

+

Analisis harus dilakukan untuk

identifikasi karakteristik inovasi yang

konsisten, dikaitkan dengan

kesuksesan adopsi olh sasaran

program. Terdapat 4 penjelasan yaitu

(44)

1. 

Komparabilitas perilaku yang akan

diubah harus menghitung nilai-nilai

sosial-ekonomi dan budaya yang

berlaku dari adapter. Sebagai contoh,

jika perubahan diet yang dianjurkan

pada suatu komunitas tertentu, mungkin

akan diadopsi jika makanan didasarkan

pada sumber makanan tradisional.

(45)

2. 

Kejelasan keuntungan relatif dari

inovasi dibandingkan dengan

praktek saat ini, termasuk efektivitas

biaya, kegunaan, kenyamanan dan

prestise. Sebagai contoh, adalah

makanan (buah dan sayuran segar)

mudah tersedia dengan harga yang

terjangkau.

(46)

3. 

Kesederhanaan dan fleksibilitas

inovasi. Mereka yang membutuhkan

tindakan sederhana dapat

menyesuaikan dengan situasi

dengan sukses. Contohnya,

makanan sederhana yang disiapkan

untuk dikonsumsi, diperlukan

metode memasak yang baru

(47)

4. 

Reversibilitas dan risikotidak

dirasakan sbagai berisiko

tinggi Misalnya, tidak ada

peralatan masak baru perlu

dibeli.

(48)

5. 

Observasibiltas hasil mengadopsi

suatu inovasi pada orang lain yang

mungkinmerenungkan perubahan.

Misalnya, cerita dimedia lokal yang

menunjukkan dampak dari

perubahan diet di kehidupan

seseorang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ujicoba kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan, diperoleh skor keseluruhan 190 dengan kategori “baik”. Skor yang diperoleh terdiri dari empat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 64% responden perempuan mengalami stress kerja kategori sedang, 32,5%usia responden yang mengalami stress sedang dalam rentang usia 36

Redesain Studio Audio Visual Pada TVRI Stasiun Yogyakarta Optimasi Penataan Ruang Studio Audio Visual Sebagai Pendukung Kualitas Produksi Acara. 5.3.6 Persyaratan

Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen serta mengukur besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I),

Berdasarkan hasil uji pengaruh antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan menggunakan paired sampel t- test dapat diketahui bahwa p-value kelompok kontrol sebesar

palatum molle ) sehingga bayi akan sulit menyusu dengan baik. Namun ibu harus tetap mencoba menyusui bayinya. Karena. bayi masih mungkin bisa menyusu dengan kelainan

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan mengambil judul “Pengaruh

Pembelajaran menggunakan media flow card ini diharapkan memberikan dampak yang positif salah satunya terhadap daya ingat yang baik yang berdampak pada hasil