Perkembangan Issue Promosi
Kesehatan Sebagai Ilmu (From
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-1
Ottawa Canada, 17-21 Nov 1986
Thema :
The Move Towards a
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
1.Mengembangkan Kebijakan Publik Berwaw Sehat (Build Healthy Public Policy)
2.Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
(Supportive Environment)
3.Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat
(Strengthening Community Action)
4.Pengembangan Keterampilan Perorangan
(Develop Personal Skills)
5.Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-2
Adelaide,Australia, 5-9 April 1988
Thema :
Membangun Kebijakan Publik
Yang Berwawasan
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
1. Lingkungan dan Perilaku Kondusif bagi Kesehatan
2.Mengembg Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
3.Revitalisasi Nilai Azasi Kesehatan 4.Pemerataan, Akses dan Pengembangan
5.Akuntabilitas Untuk Kesehatan
KEMITRAAN
Kodrati/Sempurna tapi lemah/Tradisi Gotroy/ Menyusutnya Peradaban EgosentrisàGlobalisasi
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-3
Sundsvall Sweden, 9-15 Juni1991
Thema
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
1.Penguatan Advocacy melalui Tindakan Masyarakat, trtm yamg diorganisir Perempuan 2.Masy dan Individu mengontrol Kes dan Lingk
melalui Pendidikan dan Pemberdayaan 3.Membangun Aliansi untuk
Kesehatan dan Lingkungan yang mendukungnya 3.Melakukan Mediasi antara Berbagai Kepentingan
Masyarakat yang bertentangan, guna menjamin akses yang adil
PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SBG FAKTOR PENTING PENDEKATAN PROMKES YANG
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-4
Jakarta Indonesia, 21-25 Juli 1997
Thema :
NEW PLAYER FOR A NEW ERA
(new player
à
Swasta dengan
CSR nya)
Dilaksanakan 20 thn setelah Deklarasi Alma Ata 1978
“Health for All by the year 2000”
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN BARU
1.Komprehensifà5 Strategi Ottawa Charter 2.Pendekatan TatananàAdm.Pem/Inst.Dik/
Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah Tangga
3.Peran serta MasyarakatèPelayanan Kesehatan yang sebenarnya berasal dari/oleh mereka
sendiri
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-5
MexicoCity,Mexico, 5-9 Juni 2000
Thema :
BRIDGING THE EQUITY GAP
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
1oo Negara diwakili para Menteri
Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan
1.Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup 2.Promosi Kes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan
tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor 3.Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan 4.Berbagai masalah kesehatan belum teratasi
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-6
Bangkok, Thailand 7-11 Agustus 2005
Thema :
Health Promotion in a Globalized World
(Promosi Kesehatan dalam dunia yang mengglobal)
Komitmen Untuk KESEHATAN BAGI SEMUA
1.Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai Pusat Agenda Pembangunan Global
2.Membuat Promosi Kesehatan sebagai Tanggungjawab semua lini Pemerintah
3.Menjadikan PromKes Untuk Pemberday. Masyarakat (Masy sering mengambil inisiatif memulai)
Jackson (1989)àPM melibatkan komponen:
a.Pemberdayaan Personal b.Pengemb kelompok c.Pengorganisasian Masyarakat
d.Kemitraan
The 7th Global Conference for Health Promotion
SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL
PROMOSI KESEHATAN
Konferensi ke-7
Nairobi,KENYA 2009
“Promoting Health and Develoment : Closing the Implementation Gap”
The Kenyatta International Conference Centre (KICC)
26-30 Oktober 2009 Nairobi, Kenya, Africa
Dihadiri 600 pst dari 102 Negara
Aim to address three gaps
1. The gap in health programmes where evidence about good health promotion practice could be
more effectively incorporated (coordination);
2. The gap in policy-making and inter-sectoral partnerships where social determinants of health,
or inequitable health impacts have not been considered; and
1. The gap in health systems, making the capacity of a health system to promote health itself an
NAIROBI CALL
TO ACTION
1. Building Capacity for Health
Promotion
2. Strengthening Health Systems 3. Partnership and Intersectoral
Action
4. Community Empowerment 5. Health Literacy and Health
behavior
1. Membangun Kapasitas
Promosi Kesehatan
2. Penguatan Sistem
Kesehatan
3. Kemitraan dan
Kerjasama Lintas Sektor
4. Pemberdayaan
Masyarakat
5. Sadar Sehat dan
Membangun Kapasitas
Promosi Kesehatan
Membangun infrastruktur dan kapasitas
promosi kesehatan scr berkelanjutan pada
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Strengthen leaderships
Ø by establishing good governance will respect to integrity, transparency, and accountability;
Ø by developing individuals and institutions to create a sustainable health promotion infrastructure;
Ø by building skills in advocacy and stewardship to address determinants of health
Memperkuat Kepemimpinan
• Dengan tatakelola yang baik akan berpengaruh thd
integritas, transparansi, dan akuntabilitas.
• Dengan pengembangan individu dan institusi untuk
menciptakan infrastruktur promkes yang berkelanjutan
• Dengan pengembangan ketrampilan dlm advokasi dan
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Secure adequate financing
Ø by establishing stable and sustainable financing at all
levels, for example health promotion foundations, and
Ø by levering financing from sectoral, bi-lateral and
multi-lateral donor programs.
Pembiayaan yang Memadai
Grow practitioner skill-base
Ø by reorienting the understanding and skills of health promotion in current health workers;
Ø by providing structures and incentives to train, maintain and retain health promotion capacity across the health system, and other sectors that impacts on health;
Ø by setting accreditation competencies and standards for health promotion, and revising the curricula of health and health-related professionals in training to include health
promotion;
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan
Ø Melalui reorientasi pemahaman dan keterampilan dari tenaga promkes sekarang
Ø Melalui ketersediaan sarana dan biaya untuk melakukan pelatihan,
memeliharan dan mempertahankan kapasitas promkes baik dlm sistem kesehatan itu sendiri maupun sektor lain yang berhub dengan kesehatan.
Grow practitioner skill-base
Ø by establishing and strengthening national, regional and institutional capacity to implement systematic training to develop a critical mass of health promotion practitioners able to perform to specified competencies;
Ø by promoting teaching of core values underlying basic human rights and equity;
Ø by ensuring timely and accurate dissemination of information and resources for the preparedness and response toemergencies and epidemics;
Ø by expanding and strengthening WHO Collaboration for Health Promotion in all regions to reflect emerging and unmet needs.
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan
Ø Melalui pengemb dan penguatan kapasitas nasional, regional, dan
institusional melaks pelatihan menghasilkan praktisis promkes berkompeten.
Ø Promosi pembelajaran thd nilai-nilai dasar yg berbasis HAM dan kesetaraan.
Ø Penyebarluasan informasi dan sumber daya yang akurat dan tepat waktu merespon dan mempersiapkan tindakans terkait kead darurat dan epidemi.
Enhance system-wide approaches
Ø by assessing the national capacity for health promotion using validated tools and methods as a routine process for quality improvement;
Ø by developing, adapting and applying quality improvement tools and methods to ensure intervention effectiveness and sustainability at all levels.
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Mengembangan Sistem melalui Pendekatan secara Luas
Ø Melalui pengukuran kapasitas nasional promosi kesehatan
menggunakan alat dan metode yang valid sebagai kegiatan rutin dalam meningkatkan kualitas.
Ø Dengan mengembangkan, mengadaptasi, dan mengaplikasikan alat-alat dan metode yang berkualitas untuk menjamin efektifitas dan
Improving performance management
Ø by strengthening information systems to benchmark and monitor health promotion implementation, regarding policies, processes and outcomes;
Ø by embedding determinants of health and equity and risk factors in current surveillance, monitoring and evaluation systems.
BUILDING CAPACITY
FOR HEALTH PROMOTION
Memperkuat Manajemen Kinerja
Ø Melalui penguatan sistem informasi untuk mengukur dan memantau pelaksanaan pelaksanaan promosi kesehatan,
kebijakan, proses, dan hasil yang dicapai promosi kesehatan.
Penguatan Sistem Kesehatan
Agar berkelanjutan,
intervensi promosi kesehatan
harus dimasukkan dalam sistem kesehatan
yang mendukung kesetaraan dalam kesehatan
dan memenuhi standar kesehatam
yang maksimal.
Integrasi promosi kesehatan
di dalam seluruh sistem kesehatan
pada semua tingkatan
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM
Strengthen leaderships
Ø
by governments advocating for the promotion of
health in all sectors and settings, supporting
inter-sectoral and inter-disciplinary action,
including the opportunities through regulation
and legislation;
Ø
by ensuring community participation in
governance of health systems at all levels;
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM
Enhance policy
Ø by systematically integrating health promotion across the continuum of health care and other social and community services, throughout the lifecourse;
Ø by ensuring that health promotion is mainstreamed into priority programmes such as HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, mental health, maternal and child health, violence and injury, neglected tropical diseases, and
noncommunicable diseases such as diabetes;
Menyempurnakan Kebijakan
• Melalui integrasi promosi kesehatan yang sistematis ke dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya, pada semua usia.
• Melalui penambahan promosi kesehatan ke dalam program-program prioritas
seperti HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit-penyakit tropis, dan penyakit-penyakit tidak
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM
Enhance policy
Ø by using targets, quality measures and incentives for systematic and sustainable health promotion;
Ø by developing specific approaches to reach women, in light of their
unique role in ensuring the success of health promotion programmes, as both beneficiaries and primary care givers in most societies;
Ø by implementing health promotion strategies with people with disabilities, to improve quality of life, wellbeing and promote development.
Menyempurnakan Kebijakan
Ø Menggunakan sasaran-sasaran, pengukuran dan insentif
berkualitas utk promosi kesehatan yang sistematis dan berkelanjutan.
Ø Melalui pengembangan pendekatan khusus yang ditujukan terhadap wanita, karena adanya keunikan tertentu yang dapat meningkatkan keberhasilan program promosi kesehatan.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM
Assure universal access
Ø by guaranteeing that health systems provide accessible, appropriate and comprehensive health services for all, including measuring performance for marginalized groups;
Ø by insisting that health systems provide accessible and comprehensive
information and resources for health promotion that are culturally, linguistically, age, gender and ability appropriate;
Ø by addressing financial and other resources barriers with innovative approaches.
Meningkatkan Akses Universal
Ø Melalui pemberian jaminan bahwa sistem pelayanan kesehatan dpt dijangkau, sesuai kebutuhan, dan dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat, termasuk masyarakat pinggiran/miskin.
Ø Melalui penegasan bahwa informasi dan sumber daya sistem
kesehatan dapat diakses secara luas untuk promosi kesehatan baik itu secara budaya, linguistik, umur, gender, dan semua kalangan.
STRENGTHENING HEALTH SYSTEM
Build and apply the evidence base
Ø
by investing in research and evaluation, and its
dissemination, to increase the adoption of better
practices in health promotion;
Ø
by setting up databases including
clearing-houses on research evidence and rapid
Kemitraan dan Kerjasama
Lintas Sektor
Upaya melakukan penanganan yang efektif
terhadap faktor-faktor penentu kesehatan
memerlukan aksi dan kemitraan yang tidak
cukup hanya melibatkan sektor kesehatan,
namun juga memerlukan kerjasama dan
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Strengthen leaderships
Ø by negotiating and adopting shared goals and objectives and working towards common results across sectors and institutions, at all levels of governance;
Ø by ensuring that the private sector and other players accept their
responsibilities to safeguard and promote the health of their clients, workers, customers and communities.
Memperkuat Kepemimpinan
Ø Melalui negosiasi dan mengadopsi maksud dan tujuan dan
bekerja bersama LS dan institusi untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada setiap tingkat kebijakan.
Ø Melalui penekanan pada pihak swasta dan yang lainnya
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Enhance policy
Ø by developing political momentum and leadership for health in all policies and setting;
Ø by mainstreaming health promotion and social determinants of health approaches across all policies, programs, and research agendas with a focus on health equity, ensuring integrated planning, capacity-building and resources allocation;
Menyempurnakan Kebijakan
Ø Meningkatkan momentum politik dan kepemimpinan
kesehatan di setiap kebijakan dan tatanan.
Ø Dengan menjadikan faktor-faktor penentu kesehatan dan
sosial sebagai arus utama (mainstream) untuk melakukan
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Enhance policy
Ø by establishing health equity as a key social indicator to measure the performance of intersectoral initiatives;
Ø by creating functional inter-governmental regional bodies, such as an African Health Promotion Partnership, to set a vision and agenda for health promotion, and advocate and mobilize resources in the region to achieve these.
Menyempurnakan Kebijakan
Ø Dengan menjadikan kesetaraan kesehatan sebagai kunci indikator
sosial dalam mengukur kinerja berbagai prakarsa lintas sektor.
Ø Dengan membuat organisasi fungsional pemerintahan tingkat regional, seperti African Health Promotion Partnership untuk
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Enhance implementation
Ø by developing and adapting to country contexs, tools, mechanism and capacities to create opportunities at local, regional and national levels for intersectoral action on health equity;
Ø by encouraging credible role modeling for healthy living;
Ø by strengthening and supporting civil society to develop common and effective approaches;
Menyempurnakan Implementasi
Ø Dengan mengembangkan dan mengadaptasi sarana, mekanisme, dan kapasitas negara dalam menciptakan kesempatan di tingkat
lokal, regional, dan nasional untuk program-program kebijakan kesehatan lintas sektoral.
Ø Mendorong terciptanya suatu model panutan untuk hidup sehat.
Ø Melalui penguatan dan mendukung kelompok-kelompok sipil
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Enhance implementation
Ø by utilizing the opportunities of ‘mass events’ for health promotion such as international sports tournaments;
Ø by being proactive and partnering with the media in an informed and mutually supportive way.
Menyempurnakan Implementasi
Ø Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan ‘mass event’
untuk promosi kesehatan, seperti kejuaran olahraga internasional.
Ø Dengan bersikap proaktif dan bekerjasama dgn media
PARTNERSHIP AND
INTERSECTORAL ACTION
Build and apply the evidence base
Ø by developing and incorporating indicators of equity and
intersectoral action, focusing both on health outcomes and determinants;
Ø by evaluating initiatives to determine critical success
factors for scaling up.
Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta
Ø Dengan mengembangkan dan memasukkan indikators
kesetaraan dan kegiatan lintas sektor, yang berfokus pada dampak dan penyebab kesehatan.
Ø Dengan mengevaluasi berbagai prakarsa dalam
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam
Kebijakan, sumber daya dan pengambilan keputusan
sebagai jaminan dan untuk menjamin dan
COMMUNITY EMPOWERMENT
Enable community ownership
Ø by listening to and starting with the voices and aspirations of
the community in planning and action;
Ø by recognizing and appreciating indigenous culture,
traditional ways, and the contribution of migrant groups;
Ø by assuring meaningfull and equitable participation and
control in decision making among all groups including those experiencing social, economic or political exclusion;
Ø by involving people with passion, people with power and
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Peran Masyarakat
Dengan mendengarkan dan diawali dengan
suara dan aspirasi masyarakat dalam membuat
perencanaan dan kegiatan.
Dengan mengenali dan menghargai budaya, tradisi,
dan kontribusi kelompok-kelompok migran.
Dengan menjamin partisipasi dan kontrol yang
setara dan bermakna dalam pengambilan keputusan
di seluruh kelompok, termasuk kelompok-kelompok elit ekonomi, sosial, dan politik.
Dengan melibatkan orang-orang yang memiliki
keinginan, kekuatan, dan yang memiliki pengaruh
dalam kemitraan untuk melakukan proses
COMMUNITY EMPOWERMENT
Develop sustainable resources
Ø by establishing financing mechanisms that assure
coordinated, integrated and holistic responses to
community-determined goals over an extended time frame.
Mengembangan Sumber Daya yang Berkelanjutan
Melalui penyusunan mekanisme pembiayaan yang dapat menjamin terlaksananya tindakan yang terkordinasi,
COMMUNITY EMPOWERMENT
Build and apply the evidence base
Ø by including narratives and empirical evidence of success and lessons learned;
Ø by incorporating indigenous knowledge systems into planned curriculum and mainstreaming its application across key sectors.
Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta/Bukti
Ø Dengan memasukkan penjelasan dan fakta yang empiris
tentang kesuksesan dan lessons learned dari
program-program kesehatan.
Ø Dengan memasukkan sistem pengetahuan masyarakat
lokal ke dalam kurikulum dan sebagai arus utama
Sadar Sehat dan
Perilaku Sehat
Kesadaran adalah suatu hal penting dalam
pengembangan dan promosi kesehatan.
Intervensi sadar sehat perlu dirancang
berdasarkan nilai-nilai kesehatan,
HEALTH LITERACY
& HEALTH BEHAVIOR
Support empowerment
Ø by ensuring basic education for all citizens;
Ø by building on existing community resources and networks
to ensure sustainability and enhance community participation;
Mendukung Pemberdayaan
• Meningkatkan pendidikan dasar bagi semua penduduk.
• Dengan mengembangkan sumber daya masyarakat
HEALTH LITERACY
& HEALTH BEHAVIOR
Support empowerment
Ø by designing health literacy interventions based on community needs and priorities in their political, social and cultural context, with particular consideration for the needs of people with disability;
Ø by ensuring that communities are able to access and act on knowledge and overcome any barriers.
Mendukung Pemberdayaan
Ø Merancang intervensi sadar sehat yang berbasis
kebutuhan masyarakat dengan memberikan prioritas dalam konteks politik, sosial, dan budaya dgn perhatian khusus kepada penyandang cacat.
Ø Memberikan keyakinan bahwa masyarakat dapat
HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR
Embrace information and communication technologies (ICT)
Ø by formulating a strategic framework on ICT to equitably improve health literacy;
Ø by ensuring that public policies increase affordable access to ICT through wider coverage of remote and underserved areas;
Ø by building the ICT capacity of health professionals and communities, and maximize the use of available ICT tools.
Memanfaatkan Teknologi Informasi & Komunikasi
Ø Menyusun kerangka strategi teknologi IT yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Ø Memberikan jaminan bahwa kebijakan publik mampu meningkatkan akses terhadap teknologi IT dengan memberikan layanan kepada daerah-daerah yang terpencil
HEALTH LITERACY
& HEALTH BEHAVIOR
Build and apply the evidence base
Ø by developing a core set of evidence-based health literacy indicators and tools based on constructs and concepts relevant to health using quantitative and qualitative methods;
Ø by surveying and monitoring health literacy levels of individual and communities;
Ø by setting up a system to monitor, evaluate, document and disseminate health literacy interventions.
Membangun dan Menerapkan Berdasar Fakta
Ø Mengembangkan st tatanan inti yang berbasis indikator sadar sehat
dan perangkat yang berbasis kontruksi dan konsep yang berhubungan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Ø Dengan melakukan survey dan monitor tingkat sadar sehat pada masyarakat dan individu.
ACTING TOGETHER
Five urgent responsibilities for governments and stakehouders:
q Strengthen leadership and workforces
q Mainstream health promotion
q Empower communities and individuals
q Enhance participatory processes
q Build and apply knowledge
The Nairobi Call to Action for Closing the Implementation Gap in Health Promotion has strong global support, is urgently needed and will make a profound difference to
5 (lima) Tanggung Jawab Penting
Pemerintah dan Stakeholder
1. Memperkuat kepemimpinan dan kemampuan kerja
2. Pengarus-utamaan Promosi Kesehatan (mainstream)
3. Memberdayakan masyarakat dan individu
4. Membantu proses partisipasi masyarakat
5. Membangun dan memanfaatkan pengetahuan
The Nairobi Call to Action for Closing the
Implementation Gap in Health Promotion adalah
dukungan global yang kuat, yang merupakan kebutuhan mendesak dan akan membuat perubahan penting bagi kehidupan manusia.
Nairobi, Kenya 30 Oktober 2009
(2)
Issue Utama Nasional
dan
Situasi Kesehatan (RIskesdas
2007)
PM
Asma
Nafza PTM:
DBD
H5N1 KLL
H1N1 A Double Burden
Urban Diseases
44.2
penyakit menular penyakit tidak menular cedera
SKRT 1995 SKRT 2001 Riskesdas 2007
Proporsi kelompok penyebab kematian (Perkotaan & Perdesaan)
Hipertensi: Provinsi
Proporsi Penyebab Kematian
Menurut Usia dan Gender
15-44 Tahun
No Laki-Laki (n=298) % Perempuan (n=261) %
1 Transport accident 16,7 Liver Diseases 9,6
2 TB 11,1 TB 7,7
3 Liver Diseases 9,5 Other obstetric dis 7,7
4 Malaria 4,9 Cervix and breast cancer 7,7
5 Stroke 4,6 Gastro Enteric dis 5,0
6 Ischemic heart dis 4,3 Transport accident 5,0
7 Typhoid 4,3 Malaria 5,0
8 Other heart dis 3,0 Diabetes mellitus 4,2
9 Diabetes mellitus 2,6 Hipertension 4,2
Perilaku tidak sehat
• Merokok
– di semua kel umur >15 th, di kota dan desa, miskin dan tidak miskin
– 1.5 % mulai umur 5-9 th, 11 % mulai umur 10-15 th
• Kurang aktivitas fisik ( ± 50 % di semua gol)
• Perilaku cuci tangan (± 25 % di semua gol)
• Narkoba