• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Issue Promosi Kesehatan Seb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Issue Promosi Kesehatan Seb"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Issue Promosi

Kesehatan Sebagai Ilmu (From

(2)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-1

Ottawa Canada, 17-21 Nov 1986

Thema :

The Move Towards a

(3)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

1.Mengembangkan Kebijakan Publik Berwaw Sehat (Build Healthy Public Policy)

2.Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

(Supportive Environment)

3.Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat

(Strengthening Community Action)

4.Pengembangan Keterampilan Perorangan

(Develop Personal Skills)

5.Reorientasi Sistem Pelayanan Kesehatan

(4)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-2

Adelaide,Australia, 5-9 April 1988

Thema :

Membangun Kebijakan Publik

Yang Berwawasan

(5)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

1. Lingkungan dan Perilaku Kondusif bagi Kesehatan

2.Mengembg Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan

3.Revitalisasi Nilai Azasi Kesehatan 4.Pemerataan, Akses dan Pengembangan

5.Akuntabilitas Untuk Kesehatan

KEMITRAAN

Kodrati/Sempurna tapi lemah/Tradisi Gotroy/ Menyusutnya Peradaban EgosentrisàGlobalisasi

(6)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-3

Sundsvall Sweden, 9-15 Juni1991

Thema

(7)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

1.Penguatan Advocacy melalui Tindakan Masyarakat, trtm yamg diorganisir Perempuan 2.Masy dan Individu mengontrol Kes dan Lingk

melalui Pendidikan dan Pemberdayaan 3.Membangun Aliansi untuk

Kesehatan dan Lingkungan yang mendukungnya 3.Melakukan Mediasi antara Berbagai Kepentingan

Masyarakat yang bertentangan, guna menjamin akses yang adil

PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT SBG FAKTOR PENTING PENDEKATAN PROMKES YANG

(8)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-4

Jakarta Indonesia, 21-25 Juli 1997

Thema :

NEW PLAYER FOR A NEW ERA

(new player

à

Swasta dengan

CSR nya)

Dilaksanakan 20 thn setelah Deklarasi Alma Ata 1978

Health for All by the year 2000

(9)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

PENDEKATAN BARU

1.Komprehensifà5 Strategi Ottawa Charter 2.Pendekatan TatananàAdm.Pem/Inst.Dik/

Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah Tangga

3.Peran serta MasyarakatèPelayanan Kesehatan yang sebenarnya berasal dari/oleh mereka

sendiri

(10)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-5

MexicoCity,Mexico, 5-9 Juni 2000

Thema :

BRIDGING THE EQUITY GAP

(11)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

1oo Negara diwakili para Menteri

Kesehatan/Kementerian membuat kesepakatan

1.Pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset positif bagi kenyamanan hidup 2.Promosi Kes dan Pembg Sosial mrpk kewajiban dan

tanggungjawab Pemerintah dan seluruh Sektor 3.Mengakui Terjadi Perbaikan dan Kemajuan 4.Berbagai masalah kesehatan belum teratasi

(12)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-6

Bangkok, Thailand 7-11 Agustus 2005

Thema :

Health Promotion in a Globalized World

(Promosi Kesehatan dalam dunia yang mengglobal)

Komitmen Untuk KESEHATAN BAGI SEMUA

1.Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai Pusat Agenda Pembangunan Global

2.Membuat Promosi Kesehatan sebagai Tanggungjawab semua lini Pemerintah

3.Menjadikan PromKes Untuk Pemberday. Masyarakat (Masy sering mengambil inisiatif memulai)

Jackson (1989)àPM melibatkan komponen:

a.Pemberdayaan Personal b.Pengemb kelompok c.Pengorganisasian Masyarakat

d.Kemitraan

(13)

The 7th Global Conference for Health Promotion

(14)

SEJARAH PERTEMUAN INTERNASIONAL

PROMOSI KESEHATAN

Konferensi ke-7

Nairobi,KENYA 2009

Promoting Health and Develoment : Closing the Implementation Gap

The Kenyatta International Conference Centre (KICC)

26-30 Oktober 2009 Nairobi, Kenya, Africa

Dihadiri 600 pst dari 102 Negara

Aim to address three gaps

1. The gap in health programmes where evidence about good health promotion practice could be

more effectively incorporated (coordination);

2. The gap in policy-making and inter-sectoral partnerships where social determinants of health,

or inequitable health impacts have not been considered; and

1. The gap in health systems, making the capacity of a health system to promote health itself an

(15)

NAIROBI CALL

TO ACTION

1. Building Capacity for Health

Promotion

2. Strengthening Health Systems 3. Partnership and Intersectoral

Action

4. Community Empowerment 5. Health Literacy and Health

behavior

1. Membangun Kapasitas

Promosi Kesehatan

2. Penguatan Sistem

Kesehatan

3. Kemitraan dan

Kerjasama Lintas Sektor

4. Pemberdayaan

Masyarakat

5. Sadar Sehat dan

(16)

Membangun Kapasitas

Promosi Kesehatan

Membangun infrastruktur dan kapasitas

promosi kesehatan scr berkelanjutan pada

(17)

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Strengthen leaderships

Ø  by establishing good governance will respect to integrity, transparency, and accountability;

Ø  by developing individuals and institutions to create a sustainable health promotion infrastructure;

Ø  by building skills in advocacy and stewardship to address determinants of health

Memperkuat Kepemimpinan

Dengan tatakelola yang baik akan berpengaruh thd

integritas, transparansi, dan akuntabilitas.

Dengan pengembangan individu dan institusi untuk

menciptakan infrastruktur promkes yang berkelanjutan

Dengan pengembangan ketrampilan dlm advokasi dan

(18)

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Secure adequate financing

Ø  by establishing stable and sustainable financing at all

levels, for example health promotion foundations, and

Ø  by levering financing from sectoral, bi-lateral and

multi-lateral donor programs.

Pembiayaan yang Memadai

(19)

Grow practitioner skill-base

Ø  by reorienting the understanding and skills of health promotion in current health workers;

Ø  by providing structures and incentives to train, maintain and retain health promotion capacity across the health system, and other sectors that impacts on health;

Ø  by setting accreditation competencies and standards for health promotion, and revising the curricula of health and health-related professionals in training to include health

promotion;

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan

Ø  Melalui reorientasi pemahaman dan keterampilan dari tenaga promkes sekarang

Ø  Melalui ketersediaan sarana dan biaya untuk melakukan pelatihan,

memeliharan dan mempertahankan kapasitas promkes baik dlm sistem kesehatan itu sendiri maupun sektor lain yang berhub dengan kesehatan.

(20)

Grow practitioner skill-base

Ø  by establishing and strengthening national, regional and institutional capacity to implement systematic training to develop a critical mass of health promotion practitioners able to perform to specified competencies;

Ø  by promoting teaching of core values underlying basic human rights and equity;

Ø  by ensuring timely and accurate dissemination of information and resources for the preparedness and response toemergencies and epidemics;

Ø  by expanding and strengthening WHO Collaboration for Health Promotion in all regions to reflect emerging and unmet needs.

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Meningkatkan Kemampuan Praktisi yg berbasis Ketrampilan

Ø  Melalui pengemb dan penguatan kapasitas nasional, regional, dan

institusional melaks pelatihan menghasilkan praktisis promkes berkompeten.

Ø  Promosi pembelajaran thd nilai-nilai dasar yg berbasis HAM dan kesetaraan.

Ø  Penyebarluasan informasi dan sumber daya yang akurat dan tepat waktu merespon dan mempersiapkan tindakans terkait kead darurat dan epidemi.

(21)

Enhance system-wide approaches

Ø  by assessing the national capacity for health promotion using validated tools and methods as a routine process for quality improvement;

Ø  by developing, adapting and applying quality improvement tools and methods to ensure intervention effectiveness and sustainability at all levels.

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Mengembangan Sistem melalui Pendekatan secara Luas

Ø  Melalui pengukuran kapasitas nasional promosi kesehatan

menggunakan alat dan metode yang valid sebagai kegiatan rutin dalam meningkatkan kualitas.

Ø  Dengan mengembangkan, mengadaptasi, dan mengaplikasikan alat-alat dan metode yang berkualitas untuk menjamin efektifitas dan

(22)

Improving performance management

Ø  by strengthening information systems to benchmark and monitor health promotion implementation, regarding policies, processes and outcomes;

Ø  by embedding determinants of health and equity and risk factors in current surveillance, monitoring and evaluation systems.

BUILDING CAPACITY

FOR HEALTH PROMOTION

Memperkuat Manajemen Kinerja

Ø  Melalui penguatan sistem informasi untuk mengukur dan memantau pelaksanaan pelaksanaan promosi kesehatan,

kebijakan, proses, dan hasil yang dicapai promosi kesehatan.

(23)

Penguatan Sistem Kesehatan

Agar berkelanjutan,

intervensi promosi kesehatan

harus dimasukkan dalam sistem kesehatan

yang mendukung kesetaraan dalam kesehatan

dan memenuhi standar kesehatam

yang maksimal.

Integrasi promosi kesehatan

di dalam seluruh sistem kesehatan

pada semua tingkatan

(24)

STRENGTHENING HEALTH SYSTEM

Strengthen leaderships

Ø

by governments advocating for the promotion of

health in all sectors and settings, supporting

inter-sectoral and inter-disciplinary action,

including the opportunities through regulation

and legislation;

Ø

by ensuring community participation in

governance of health systems at all levels;

(25)

STRENGTHENING HEALTH SYSTEM

Enhance policy

Ø  by systematically integrating health promotion across the continuum of health care and other social and community services, throughout the lifecourse;

Ø  by ensuring that health promotion is mainstreamed into priority programmes such as HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, mental health, maternal and child health, violence and injury, neglected tropical diseases, and

noncommunicable diseases such as diabetes;

Menyempurnakan Kebijakan

Melalui integrasi promosi kesehatan yang sistematis ke dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya, pada semua usia.

Melalui penambahan promosi kesehatan ke dalam program-program prioritas

seperti HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit-penyakit tropis, dan penyakit-penyakit tidak

(26)

STRENGTHENING HEALTH SYSTEM

Enhance policy

Ø by using targets, quality measures and incentives for systematic and sustainable health promotion;

Ø by developing specific approaches to reach women, in light of their

unique role in ensuring the success of health promotion programmes, as both beneficiaries and primary care givers in most societies;

Ø by implementing health promotion strategies with people with disabilities, to improve quality of life, wellbeing and promote development.

Menyempurnakan Kebijakan

Ø  Menggunakan sasaran-sasaran, pengukuran dan insentif

berkualitas utk promosi kesehatan yang sistematis dan berkelanjutan.

Ø  Melalui pengembangan pendekatan khusus yang ditujukan terhadap wanita, karena adanya keunikan tertentu yang dapat meningkatkan keberhasilan program promosi kesehatan.

(27)

STRENGTHENING HEALTH SYSTEM

Assure universal access

Ø  by guaranteeing that health systems provide accessible, appropriate and comprehensive health services for all, including measuring performance for marginalized groups;

Ø  by insisting that health systems provide accessible and comprehensive

information and resources for health promotion that are culturally, linguistically, age, gender and ability appropriate;

Ø  by addressing financial and other resources barriers with innovative approaches.

Meningkatkan Akses Universal

Ø  Melalui pemberian jaminan bahwa sistem pelayanan kesehatan dpt dijangkau, sesuai kebutuhan, dan dapat dirasakan oleh seluruh

lapisan masyarakat, termasuk masyarakat pinggiran/miskin.

Ø  Melalui penegasan bahwa informasi dan sumber daya sistem

kesehatan dapat diakses secara luas untuk promosi kesehatan baik itu secara budaya, linguistik, umur, gender, dan semua kalangan.

(28)

STRENGTHENING HEALTH SYSTEM

Build and apply the evidence base

Ø

by investing in research and evaluation, and its

dissemination, to increase the adoption of better

practices in health promotion;

Ø

by setting up databases including

clearing-houses on research evidence and rapid

(29)

Kemitraan dan Kerjasama

Lintas Sektor

Upaya melakukan penanganan yang efektif

terhadap faktor-faktor penentu kesehatan

memerlukan aksi dan kemitraan yang tidak

cukup hanya melibatkan sektor kesehatan,

namun juga memerlukan kerjasama dan

(30)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Strengthen leaderships

Ø  by negotiating and adopting shared goals and objectives and working towards common results across sectors and institutions, at all levels of governance;

Ø  by ensuring that the private sector and other players accept their

responsibilities to safeguard and promote the health of their clients, workers, customers and communities.

Memperkuat Kepemimpinan

Ø  Melalui negosiasi dan mengadopsi maksud dan tujuan dan

bekerja bersama LS dan institusi untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada setiap tingkat kebijakan.

Ø  Melalui penekanan pada pihak swasta dan yang lainnya

(31)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Enhance policy

Ø  by developing political momentum and leadership for health in all policies and setting;

Ø  by mainstreaming health promotion and social determinants of health approaches across all policies, programs, and research agendas with a focus on health equity, ensuring integrated planning, capacity-building and resources allocation;

Menyempurnakan Kebijakan

Ø  Meningkatkan momentum politik dan kepemimpinan

kesehatan di setiap kebijakan dan tatanan.

Ø  Dengan menjadikan faktor-faktor penentu kesehatan dan

sosial sebagai arus utama (mainstream) untuk melakukan

(32)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Enhance policy

Ø  by establishing health equity as a key social indicator to measure the performance of intersectoral initiatives;

Ø  by creating functional inter-governmental regional bodies, such as an African Health Promotion Partnership, to set a vision and agenda for health promotion, and advocate and mobilize resources in the region to achieve these.

Menyempurnakan Kebijakan

Ø  Dengan menjadikan kesetaraan kesehatan sebagai kunci indikator

sosial dalam mengukur kinerja berbagai prakarsa lintas sektor.

Ø  Dengan membuat organisasi fungsional pemerintahan tingkat regional, seperti African Health Promotion Partnership untuk

(33)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Enhance implementation

Ø  by developing and adapting to country contexs, tools, mechanism and capacities to create opportunities at local, regional and national levels for intersectoral action on health equity;

Ø  by encouraging credible role modeling for healthy living;

Ø  by strengthening and supporting civil society to develop common and effective approaches;

Menyempurnakan Implementasi

Ø  Dengan mengembangkan dan mengadaptasi sarana, mekanisme, dan kapasitas negara dalam menciptakan kesempatan di tingkat

lokal, regional, dan nasional untuk program-program kebijakan kesehatan lintas sektoral.

Ø  Mendorong terciptanya suatu model panutan untuk hidup sehat.

Ø  Melalui penguatan dan mendukung kelompok-kelompok sipil

(34)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Enhance implementation

Ø by utilizing the opportunities of ‘mass events’ for health promotion such as international sports tournaments;

Ø by being proactive and partnering with the media in an informed and mutually supportive way.

Menyempurnakan Implementasi

Ø  Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan ‘mass event

untuk promosi kesehatan, seperti kejuaran olahraga internasional.

Ø  Dengan bersikap proaktif dan bekerjasama dgn media

(35)

PARTNERSHIP AND

INTERSECTORAL ACTION

Build and apply the evidence base

Ø by developing and incorporating indicators of equity and

intersectoral action, focusing both on health outcomes and determinants;

Ø by evaluating initiatives to determine critical success

factors for scaling up.

Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta

Ø  Dengan mengembangkan dan memasukkan indikators

kesetaraan dan kegiatan lintas sektor, yang berfokus pada dampak dan penyebab kesehatan.

Ø  Dengan mengevaluasi berbagai prakarsa dalam

(36)

Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam

Kebijakan, sumber daya dan pengambilan keputusan

sebagai jaminan dan untuk menjamin dan

(37)

COMMUNITY EMPOWERMENT

Enable community ownership

Ø by listening to and starting with the voices and aspirations of

the community in planning and action;

Ø by recognizing and appreciating indigenous culture,

traditional ways, and the contribution of migrant groups;

Ø by assuring meaningfull and equitable participation and

control in decision making among all groups including those experiencing social, economic or political exclusion;

Ø by involving people with passion, people with power and

(38)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Peran Masyarakat

—  Dengan mendengarkan dan diawali dengan

suara dan aspirasi masyarakat dalam membuat

perencanaan dan kegiatan.

—  Dengan mengenali dan menghargai budaya, tradisi,

dan kontribusi kelompok-kelompok migran.

—  Dengan menjamin partisipasi dan kontrol yang

setara dan bermakna dalam pengambilan keputusan

di seluruh kelompok, termasuk kelompok-kelompok elit ekonomi, sosial, dan politik.

—  Dengan melibatkan orang-orang yang memiliki

keinginan, kekuatan, dan yang memiliki pengaruh

dalam kemitraan untuk melakukan proses

(39)

COMMUNITY EMPOWERMENT

Develop sustainable resources

Ø by establishing financing mechanisms that assure

coordinated, integrated and holistic responses to

community-determined goals over an extended time frame.

Mengembangan Sumber Daya yang Berkelanjutan

Melalui penyusunan mekanisme pembiayaan yang dapat menjamin terlaksananya tindakan yang terkordinasi,

(40)

COMMUNITY EMPOWERMENT

Build and apply the evidence base

Ø by including narratives and empirical evidence of success and lessons learned;

Ø by incorporating indigenous knowledge systems into planned curriculum and mainstreaming its application across key sectors.

Membangun dan Menerapkan Dasar Fakta/Bukti

Ø  Dengan memasukkan penjelasan dan fakta yang empiris

tentang kesuksesan dan lessons learned dari

program-program kesehatan.

Ø  Dengan memasukkan sistem pengetahuan masyarakat

lokal ke dalam kurikulum dan sebagai arus utama

(41)

Sadar Sehat dan

Perilaku Sehat

Kesadaran adalah suatu hal penting dalam

pengembangan dan promosi kesehatan.

Intervensi sadar sehat perlu dirancang

berdasarkan nilai-nilai kesehatan,

(42)

HEALTH LITERACY

& HEALTH BEHAVIOR

Support empowerment

Ø by ensuring basic education for all citizens;

Ø by building on existing community resources and networks

to ensure sustainability and enhance community participation;

Mendukung Pemberdayaan

Meningkatkan pendidikan dasar bagi semua penduduk.

Dengan mengembangkan sumber daya masyarakat

(43)

HEALTH LITERACY

& HEALTH BEHAVIOR

Support empowerment

Ø by designing health literacy interventions based on community needs and priorities in their political, social and cultural context, with particular consideration for the needs of people with disability;

Ø by ensuring that communities are able to access and act on knowledge and overcome any barriers.

Mendukung Pemberdayaan

Ø  Merancang intervensi sadar sehat yang berbasis

kebutuhan masyarakat dengan memberikan prioritas dalam konteks politik, sosial, dan budaya dgn perhatian khusus kepada penyandang cacat.

Ø  Memberikan keyakinan bahwa masyarakat dapat

(44)

HEALTH LITERACY & HEALTH BEHAVIOR

Embrace information and communication technologies (ICT)

Ø  by formulating a strategic framework on ICT to equitably improve health literacy;

Ø  by ensuring that public policies increase affordable access to ICT through wider coverage of remote and underserved areas;

Ø  by building the ICT capacity of health professionals and communities, and maximize the use of available ICT tools.

Memanfaatkan Teknologi Informasi & Komunikasi

Ø  Menyusun kerangka strategi teknologi IT yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Ø  Memberikan jaminan bahwa kebijakan publik mampu meningkatkan akses terhadap teknologi IT dengan memberikan layanan kepada daerah-daerah yang terpencil

(45)

HEALTH LITERACY

& HEALTH BEHAVIOR

Build and apply the evidence base

Ø  by developing a core set of evidence-based health literacy indicators and tools based on constructs and concepts relevant to health using quantitative and qualitative methods;

Ø  by surveying and monitoring health literacy levels of individual and communities;

Ø  by setting up a system to monitor, evaluate, document and disseminate health literacy interventions.

Membangun dan Menerapkan Berdasar Fakta

Ø  Mengembangkan st tatanan inti yang berbasis indikator sadar sehat

dan perangkat yang berbasis kontruksi dan konsep yang berhubungan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.

Ø  Dengan melakukan survey dan monitor tingkat sadar sehat pada masyarakat dan individu.

(46)

ACTING TOGETHER

Five urgent responsibilities for governments and stakehouders:

q Strengthen leadership and workforces

q Mainstream health promotion

q Empower communities and individuals

q Enhance participatory processes

q Build and apply knowledge

The Nairobi Call to Action for Closing the Implementation Gap in Health Promotion has strong global support, is urgently needed and will make a profound difference to

(47)

5 (lima) Tanggung Jawab Penting

Pemerintah dan Stakeholder

1. Memperkuat kepemimpinan dan kemampuan kerja

2. Pengarus-utamaan Promosi Kesehatan (mainstream)

3. Memberdayakan masyarakat dan individu

4. Membantu proses partisipasi masyarakat

5. Membangun dan memanfaatkan pengetahuan

The Nairobi Call to Action for Closing the

Implementation Gap in Health Promotion adalah

dukungan global yang kuat, yang merupakan kebutuhan mendesak dan akan membuat perubahan penting bagi kehidupan manusia.

Nairobi, Kenya 30 Oktober 2009

(48)

(2)

Issue Utama Nasional

dan

(49)

Situasi Kesehatan (RIskesdas

2007)

PM

Asma

Nafza PTM:

DBD

H5N1 KLL

H1N1 A Double Burden

Urban Diseases

(50)

44.2

penyakit menular penyakit tidak menular cedera

SKRT 1995 SKRT 2001 Riskesdas 2007

(51)

Proporsi kelompok penyebab kematian (Perkotaan & Perdesaan)

(52)

Hipertensi: Provinsi

(53)

Proporsi Penyebab Kematian

Menurut Usia dan Gender

15-44 Tahun

No Laki-Laki (n=298) % Perempuan (n=261) %

1 Transport accident 16,7 Liver Diseases 9,6

2 TB 11,1 TB 7,7

3 Liver Diseases 9,5 Other obstetric dis 7,7

4 Malaria 4,9 Cervix and breast cancer 7,7

5 Stroke 4,6 Gastro Enteric dis 5,0

6 Ischemic heart dis 4,3 Transport accident 5,0

7 Typhoid 4,3 Malaria 5,0

8 Other heart dis 3,0 Diabetes mellitus 4,2

9 Diabetes mellitus 2,6 Hipertension 4,2

(54)

Perilaku tidak sehat

Merokok

di semua kel umur >15 th, di kota dan desa, miskin dan tidak miskin

1.5 % mulai umur 5-9 th, 11 % mulai umur 10-15 th

Kurang aktivitas fisik ( ± 50 % di semua gol)

Perilaku cuci tangan (± 25 % di semua gol)

Narkoba

(55)
(56)

(3)

Issue Utama sekaitan

Topik Tesis

Referensi

Dokumen terkait

Sampel tomat yang telah disemprot larutan pestisida 2 dan 6 hari sebelum dipanen, tomat tanpa disemprot, tomat disemprot pestisida kemudian dicuci dengan air suling dan

Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut : Hakim, Quantity Surveyor, Petugas Commisioning atau peran yang bisa memiliki kekuatan

Perupa yang lahir tahun 1977 di Yogyakarta ini dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi sorotan penting dalam kancah seni rupa Indonesia dan internasional.. Eko Nugroho

Secara sederhana kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan- pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan

Setiap suku (dalam prespektif penelitian ini, suku dibentuk karena hubungan kekerabatan dari pihak perempuan dalam satu klan), memiliki tata nilai dan konsep yang berbeda

•Berapa nilai laju korosi pada pipa ter-coating yang terdapat goresan pada permukaannya •Bagaimana morfologi permukaan daerah cacat coating pada spesimen dengan menggunakan foto

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun butir soal melalui focus group

Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen serta mengukur besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I),