• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Proses tender & kontrak Main line PGN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 Proses tender & kontrak Main line PGN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV IMPLEMENTASI

4.1 Master Plan

Sesuai dengan kesimpulan yang diambil pada Bab-3 di mana manajemen PT SK KERIS telah memutuskan:

• Gas dipilih menjadi sumber energi baru bagi PT SK KERIS.

• Dual fuel sebagai solusi jangka pendek dan harus selesai pada akhir 2005. • Gas Engine sebagai solusi jangka panjang, akan dilakukan secara bertahap,

tahap pertama harus sudah operasi akhir 2006 karena gas dari Sumatera

(SSWJ Project) sudah selesai.

Maka TFT (Task Force Team) Utility Re-Structuring yang telah di bentuk membuat rencana kerja (master plan) yang isinya merupakan penjabaran dari keputusan tersebut yang terdiri dari rencana jangka pendek yaitu rencana 1 tahun kedepan atau tahun 2005 dan jangka panjang yang merupakan rencana tahun 2006 sampai 2008. Adapun master plan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1

(2)

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 1 MOU dengan PGN

2 Proses tender & kontrak Main line PGN

3 Pemasangan Pipa dan Jermbatan

(jalur utama ke SK) PGN

4 Gas masuk (gas in) main line PGN

5 Proses tender & kontrak pipa SK 6 Pemasangan pipa distribusi di

dalam SK

7 Gas masuk (gas in) di SK

8 Proses kontrak Modifikasi diesel ke dual

9 Modifikasi diesel engine menjadi dual fuel 2 unit per quarter (7 unit) 10 Dual Fuel start

11 Proses kontrak modifikasi boiler (PET)

12 Modifikasi Boiler PET (4 unit) 13 Boiler start

14 Proses tender, kontrak & instalasi gas engine tahap-1 (2 unit)

15 Proses tender, kontrak & instalasi gas engine tahap-2 (2 unit) 16 Proses tender, kontrak & instalasi

gas engine tahap-3 (1 unit)

No. Rencana Kerja 2004 2005 2006 2007 2008 Ket.

Gambar 4.1 Master Plan Utility Re-Structuring

4.2 Program Jangka Pendek (2005)

Setelah MOU antara PT SK KERIS dan PGN ditanda tangani pada tanggal 24 November 2004 (sesuai target) maka tibalah saatnya untuk melaksanakan program jangka pendek. Program ini adalah kegiatan yang akan dilakukan sampai tahun 2005 akhir. Kalau melihat master plan yang telah dibuat, maka pada tahap inilah titik yang paling kritis atau paling menentukan untuk program jangka panjang, dimana pada saat ini telah diputuskan untuk menggunakan gas. Apabila ternyata dalam perjalanan jangka pendek ini gas yang

(3)

diharapkan dapat digunakan ternyata tidak dapat, maka program jangka panjang harus ditinjau kembali.

Juga dalam pelaksanaan program jangka pendek yang terdiri dari pemasangan pipa dengan diameter 10” dan panjang 1,625 meter dan pembangunan jembatan dengan bentangan 126 meter, pemasangan pipa distribusi didalam SK KERIS sendiri, modifikasi

diesel engine menjadi dual fuel engine, ditambah dengan modifikasi boiler PET (dalam kasus ini tidak ikut dibahas), membutuhkan koordinasi dan pengaturan atau management

proyek yang baik karena melibatkan beberapa pihak. Untuk pipa luar atau dari jalan raya Serpong sampai MRS yang akan dibangun berada di area pagar PT SK KERIS menjadi tanggung jawap PGN dengan melibatkan 1 vendor (kontraktor) dan yang bagian dalam menjadi tanggung jawap PT SK KERIS melibatkan 4 kontraktor. Untuk itu TFT menggunakan metode CPM (Critical Path Method) yang digambarkan dalam Gambar 4.2.

(4)

0 B D E

G C

I

A J

Proses Tender Modif.

Modifikasi Dual Fuel Test & Operasi

Proses Tender Jembatan & Pipa

Membangun Jembatan & Pipa

Memasukan Gas Memasukan Gas ke Dual Memasukan Gas ke SK Proses Tender Pipa SK Membangun Pipa SK H Memasukan Gas F Memasukan Gas

Gambar 4.2 CPM network Utility Re-Structuring (tahap-1)

Sesuai dengan tujuan dari CPM seperti telah disebutkan pada Bab-2 yang salah satunya adalah untuk mengetahui atau mengidentifikasi jalur kritis yang mana apabila diketahui jalur kritis, maka team akan fokus terhadap jalur ini sehingga diharapkan proyek ini secara keseluruhan akan berhasil. Untuk itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan proses two-pass, terdiri dari forward pass dan backward pass. Forward pass digunakan untuk menentukan ES (earlier start atau mulai terdahulu) dan EF (earlier finish atau selesai terlebih dahulu). Sedang backward pass digunakan untuk menentukan LS (latest start atau mulai terakhir) dan LF yaitu latest finish atau selesai terakhir (Heizer and Render, Operation Managements, 2005: 87) yang hasilnya seperti Tabel 4.1

(5)

Tabel 4.1 Jadwal Proyek Utility Re-Structuring Tahap-1 dan Jalur Kritis Kegiatan Waktu (hari) Mulai terdahulu (ES) Selesai terdahulu (EF) Mulai terakhir (LS) Selesai terakhir (LF) Slack

(LS-ES) Jalur kritis

A 180 0 180 0 180 0 Jalur kritis B 90 0 90 88 178 88 Tidak C 90 0 90 89 179 89 Tidak D 90 90 180 178 268 88 Tidak E 1 180 181 268 269 88 Tidak F 90 90 180 179 269 89 Tidak G 1 181 182 269 270 88 Tidak H 90 180 270 180 270 0 Jalur kritis I 1 270 271 270 271 0 Jalur kritis J 7 271 278 271 278 0 Jalur kritis

Dari Tabel 4.1 diatas terlihat bahwa jalur kritis terjadi pada saat pekerjaan:

• Kegiatan “A” yaitu proses tender (pelelangan) modifikasi diesel engine menjadi dual fuel engine, ini menjadi tanggung jawap PT SK KERIS.

• Kegiatan “H” yaitu proses modifikasi diesel engine menjadi dual fuel engine, ini menjadi tanggung jawap PT Bukaka dan PT SK KERIS.

• Kegiatan “I” yaitu proses masuknya gas kedalam sistem dual fuel setelah dimodifikasi, ini membutuhkan kerjasama antara PGN. Bukaka dan SK KERIS. • Kegiatan “J” yaitu proses test dan operasi dual fuel, menjadi tanggung jawap Bukaka

dan SK KERIS.

4.2.1 Pembangunan Jembatan dan Pemasangan pipa.

Yang menjadi masalah adalah kegiatan “B” sangat tergantung kepada pihak PGN pusat, karena peraturan yang mengharuskan semua proyek PGN harus di tenderkan melalui kantor pusat. Untuk itu team harus terus memantau perkembangan dengan membuat komunikasi yang baik dengan team proyek PGN wilayah Banten sehingga setiap perkembangan dapat dengan cepat diketahui dan diantisipasi.

(6)

Juga kegiatan “D” dimana berdasarkan rencana dari kontraktor PGN yaitu PT Parba Nusantara bahwa mereka dapat melaksanakan proyek penanaman pipa 10” sejauh 1,625 meter dan pembangunan jembatan dengan jarak bentang 126 meter, membutuhkan waktu 17 minggu atau 120 hari (Lampiran 1). Kalau dibandingkan target PT SK KERIS adalah 90 hari. Terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu 30 hari, akhirnya penulis dan bagian proyek PGN beserta PT Parba berdiskusi untuk mencari peluang agar lebih mendekatkan dengan schedule PT SK KERIS. Setelah melihat schedule PT Parba terlihat bahwa pekerjaan yang paling berat adalah pembangunan jembatan termasuk pekerjaan civil

berupa pondasi jembatan serta pembuatan dan pemasangan jembatan type castilated yang berbobot 56% sedang pekerjaan lain hanya 44%, untuk pekerjaan ini akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu pekerjaan pemasangan pipa dikerjakan sendiri oleh PT Parba Nusantara, sementara untuk jembatan sendiri dikerjakan oleh sub-kontraktor dari PT Parba yaitu PT Jasa Kita Bersama dengan persetujuan PGN. Kemudian untuk pekerjaan PT Parba Nusantara dibagi menjadi 4 area pekerjaan yaitu:

1. Area MRS.

2. Area dari SK KERIS sampai jembatan. 3. Area Jembatan sampai jalan raya serpong.

4. Area Jalan raya serpong sampai titik hot tapping.

Masing–masing area ini dipimpin oleh seorang penanggung jawap, yang melapor ke site- manager PT Parba Nusantara, kemudian juga pengaturan management kerja seperti jam kerja, hari libur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Perbandingan Schedule Kontraktor dan Usulan Perubahan.

Aspek Schedule Kontraktor usulan

Lama pekerjaan 120 hari 90 hari

Metode kerja Pararel 2 team Paralel 5 team

Hari kerja 6 hari 7 hari

Jam kerja 08.00 ~ 17.00 Wib. 08.00 ~ 21.00 Wib.

Akhirnya setelah manajemennya diatur, maka berikutnya membuat CPM network untuk semua pekerjaan dengan target waktu 90 hari seperti rencana PT SK KERIS yang hasilnya seperti Gambar 4.3

(7)

B E I K G L C Pekerjaan Galian dari SK ke Jembatan

Pemasangan Pipa & X-Ray Test Pemasangan MRS A 0 D H M F J N O P Pemasangan Pipa Hot Tapping Pemasangan Jembatan Pemasangan Pipa di atas Jembatan Penggabungan dgn pipa Hot Tapping Persiapan Hot Tapping Pembangunan Pondasi & Fabr'. Jembatan

Pembangunan Pondasi & Rumah MRS

Press Test & Cleaning Gas In Pekerjaan Galian dr Jembatan ke jl. Serpong (7) (30) (30) (14) (30) (21) (7) (14) (14) (1) (30) (7) (45) (9) (1) Persiapan (7) Persiapan Material

Press Test & Cleaning

Press Test & Cleaning

Press Test & Cleaning

Gambar 4.3 CPM network Pembangunan Jembatan dan Pemasangan Pipa

Sama seperti CPM network untuk Utility Re-Structuring, untuk pekerjaan pemasangan pipa dan pembangunan jembatan ini juga dilakukan analisa jalur kritis untuk mengetahui posisi yang harus diawasi dengan seksama yang hasilnya seperti Tabel 4.3

(8)

Tabel 4.3 Jadwal Pemasangan Pipa, Pembangunan Jembatan dan Jalur Kritis Kegiatan Waktu (hari) Mulai terdahulu (ES) Selesai terdahulu (EF) Mulai terakhir (LS) Selesai terakhir (LF) Slack

(LS-ES) Jalur kritis

A 7 0 7 0 7 0 Jalur kritis B 7 7 14 7 14 0 Jalur kritis C 30 14 44 14 44 0 Jalur kritis D 30 14 44 22 52 8 Tidak E 14 14 28 67 81 53 Tidak F 30 14 44 31 61 17 Tidak G 21 14 35 61 82 47 Tidak H 30 44 74 52 82 8 Tidak I 1 28 29 81 82 53 Tidak J 14 44 58 61 75 17 Tidak K 7 35 42 82 89 47 Tidak L 45 44 89 44 89 0 Jalur kritis M 7 74 81 82 89 8 Tidak N 14 58 72 75 89 17 Tidak O 9 89 98 89 98 0 Jalur kritis P 1 98 99 98 99 0 Jalur kritis

Terlihat bahwa untuk kegiatan “A” yaitu persiapan, kegiatan “B” penyediaan material dan kegiatan ”C”, “D”dan “O” yaitu penggalian tanah, pemasangan pipa antara SK KERIS dan jembatan, pressure test dan cleaning menjadi jalur kritis. Untuk hal tersebut maka manajemen proyek harus fokus pada jalur ini.

Proyek ini dikerjakan mulai pada tanggal 18 Agustus 2005 atau kuartal-3 (Q3) awal sementara dibandingkan dengan master plan adalah kuartal-2 (Q2) awal atau terlambat 3 bulan yang diakibatkan oleh keterlambatan proses kontrak di PGN pusat. Dimana menurut peraturan PGN kontrak untuk setiap tahun proyek, harus sesuai tahun anggaran yaitu setiap bulan April, sementara schedule SK KERIS adalah awal tahun atau kuartal-1 (Q1). Ini adalah akibat informasi yang kurang bagi pihak PT SK KERIS. Sementara gas in adalah tanggal 28 September 2005 kuartal-4 (Q4) pertengahan, sedang master plan

adalah kuartal-3 (Q3) akhir atau terlambat 28 hari. Apabila ditinjau secara total, proyek pemasangan pipa dari jalan raya Serpong dari rencana kontraktor 120 hari, sementara schedule setelah direvisi menjadi 90 hari dan hasil sebenarnya 41 hari. Ini dilakukan agar total schedule tidak terlambat.

(9)

Ini adalah kerja keras dari semua pihak khususnya management PT Parba Nusantara dan karyawannya serta karyawan PGN bagian proyek dan dukungan dari PT SK KERIS dengan aktivitas antara lain:

• Seperti disebutkan diatas, dimana pekerjaan dibagi atas beberapa area.

• Adanya suatu koordinasi yang kompak antara kontraktor dalam hal ini PT Parba Nusantara, PGN wilayah Banten dan PT SK KERIS.

• Menerapkan pengawasan yang ketat pada jalur kritis.

• Setiap hari kemajuan pekerjaan dievaluasi, setiap hari PT Parba, PGN dan PT SK KERIS bertemu untuk mendiskusikan segala masalah dilapangan.

• Tidak ada pekerja yang menganggur.

• Support dari PT SK KERIS berupa fasilitas gudang, work shop, bantuan untuk mengamankan daerah sekitarnya sehingga kontraktor dapat bekerja dengan tenang, akomodasi, dan yang paling penting adalah bantuan untuk material yang kurang misalnya pada saat piling jembatan, kontraktor kekurangan material, untuk hal ini SK KERIS memberikan bantuan berupa pipa pilling sehingga pekerjaan dapat berjalan terus.

• Jam kerja di tambah, biasanya hanya jam 16.00, menjadi jam 21.00 Wib. • Hari libur terus bekerja.

4.2.2 Modifikasi Diesel Engine

Modifikasi diesel engine menjadi dual fuel engine dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama yang beralamat di Jl. Raya Bekasi – Narogong Km. 19,5 Cileungsi, Bogor 16820. Telp. (021) 823 2323, Fax. (021) 823 2626. Website: http//www.bukaka.com. Proyek ini bernilai US$2,630,000,- untuk 7 engine yang terdiri dari 12V32CLX, 4 unit dan 18V32CLX 3 unit. Pelaksanaannya dimulai pada tanggal 15 Februari 2005 kuartal-1 (Q1) sesuai dengan target. Sedang pelaksanaannya sesuai dengan schedule yang dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4.

(10)

NO DESCRIPTION

01 ENGINEERING

02 PROCUREMENT COMON FASILITY

03 INSTALASI & TEST COMON FASILITY 04 ENGINE UNIT # 2 05 ENGINE UNIT # 6 06 ENGINE UNIT # 3 07 ENGINE UNIT # 5 08 ENGINE UNIT # 7 09 ENGINE UNIT # 1 10 ENGINE UNIT # 4 OCT-05NOV-05DEC-05 JAN-06 JUNE-05JULY-05AUG-05 SEP-05

FEB-05 MAR-05 APR-05 MAY-05

Gambar 4.4 Schedule Modifikasi Diesel Engine Menjadi Dual Fuel PT SK KERIS

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, tidak mengalami hambatan berarti, sesuai dengan Tabel 4.1 dimana dinyatakan bahwa kegiatan “H” yaitu modifikasi dual fuel adalah jalur kritis untuk itu Utility Team sebagai perwakilan PT SK KERIS dan PT Bukaka sepakat untuk berkordinasi dengan baik karena pekerjaan ini sangat tergantung kedua belah pihak. Dimana PT SK KERIS harus melakukan over haul (major over haul atau semi major over haul) terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian untuk menginspeksi secara bersama-sama bagian dalam dari engine. Aktivitas ini bertujuan untuk menjamin hasil modifikasi apakah mempunyai pengaruh terhadap kondisi engine itu sendiri misalnya retak, dan lain sebagainya. Juga memberi kesempatan kepada Bukaka untuk memodifikasi cylinder head dari engine yang mana kegiatan ini dilakukan di work shop

PT Bukaka. Sampai proyek ini berakhir proses ini berjalan sesuai dengan rencana.

Akan tetapi akibat keterlambatan gas masuk (gas in) yang disebabkan mundurnya kontrak pemasangan pipa utama menjadikan kegiatan “I” dan “J” menjadi terlambat Akan tetapi untuk menyikapinya, proses modifikasi terus berjalan sesuai dengan rencana, hanya pada saat start-up atau test disesuaikan dengan waktu gas masuk. Sehingga akhirnya proyek ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target management PT

(11)

SK KERIS yang pada akhir tahun 2005 atau awal 2006, engine yang beroperasi (5 unit) harus sudah menggunakan dual fuel. Untuk lebih lengkapnya hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.5 NO 01 GAS IN Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up) Rencana Hasil (S/Up)

JUNE-05 JULY-05 AUG-05

DESCRIPTION FEB-05 MAR-05 APR-05 JAN-06

02 ENGINE UNIT # 2

03 ENGINE UNIT # 6

SEP-05 OCT-05 NOV-05 DEC-05 MAY-05 04 ENGINE UNIT # 3 05 ENGINE UNIT # 5 08 ENGINE UNIT # 4 06 ENGINE UNIT # 7 07 ENGINE UNIT # 1 29-Sept 09-Oct 27-Oct 29-Nov 28-Sept 05-Dec 23-Jan 01-Dec

Gambar 4.5 Rencana dan Hasil Dual Fuel Project.

Dari hasil pelaksanaan pekerjaan proyek dimana targetnya adalah 60% gas dan 40% minyak diesel (IDO) untuk kondisi pessimistic, maka diperoleh hasil seperti Tabel 4.4 berikut.

(12)

Tabel 4.4 Hasil Modifikasi Diesel Engine Menjadi Dual Fuel Engine Standart Target 60%

(Pessimistic) Hasil Penghematan %Penghematan

Pencapaian target (%) 1 0.25 0.10 0.07 0.19 73.12% 148.53% 2 0.25 0.10 0.07 0.18 72.33% 144.29% 3 0.25 0.10 0.08 0.18 69.17% 129.49% 4 0.25 0.10 0.08 0.17 68.38% 126.25% 5 0.25 0.10 0.08 0.18 69.57% 131.17% 6 0.25 0.10 0.07 0.18 70.75% 136.49% 7 0.25 0.10 0.07 0.19 74.31% 155.38% Rata-rata 0.25 0.10 0.07 0.18 71.09% 138.09%

Terlihat bahwa hasil modifikasi melewati target yakni 71.09%, sementara target 60%

(pessimistic) atau sama dengan target moderat yaitu 70%. Akan tetapi kondisi hasil penghematan ini sangat tergantung kondisi tekanan gas yaitu untuk mencapai operasi yang optimum maka tekanan gas normal adalah 3.2 bar, apabila tekanan mencapai minimum 2 bar maka kondisi operasi menjadi tidak optimal. Akhirnya konsumsi minyak diesel (IDO) dengan sendirinya akan naik dan kemungkinan terburuk akan mencapai 40% (pessimistic).

4.2.3 Pemasangan Pipa Dalam

Untuk proyek pipa bagian dalam, pekerjaan ini relatif mudah karena peletakan pipa dengan ukuran 10” dilakukan diatas pipe rack yang telah tersedia. Pelaksana dari pekerjaan ini adalah PT Parba Nusantara yang dilakukan bersamaan dengan proses kontrak pemasangan pipa utama. Lama pekerjaan ini adalah 30 hari, target 90 hari dengan biaya US$120,000,- dengan hasil sangat baik tanpa ada kecelakaan kerja.

4.3 Program Jangka Panjang (2006 ~ 2007)

Untuk kegiatan jangka panjang, yaitu pemasangan gas engine 2 set tahap pertama sekarang sedang dalam proses operation test. Pekerjaan ini dimulai dengan proses kontrak pada bulan April 2006 kuartal-2 (Q2) sesuai dengan schedule. Gas Engine yang dipilih adalah Deutz 16V32 dengan low pressure type gas dengan kapasitas 2 x 4,000 kW atau total 8 MW dengan total investasi US$5,080,000. Hasil dari test operasi dapat

(13)

dilihat pada Tabel 4.5. Hasil Test Operasi Gas Engine Bulan Maret 2007 (Utility Monthly Report, March 2007, 3)

Tabel 4.5. Hasil Test operasi Gas Engine Bulan Maret 2007 (Utility Monthly Report, March 2007, 3)

Klasifikasi Target (proposal) Hasil Keterangan

Load (kW) 7,600 7,000 Bertahap akan naik

Gas Konsumsi (m3/kWh) 0.24 0.23

Harga gas (US$/m3) 0.19 0.19

Biaya listrik (US$/kw) 0.046 0.044 Lebih rendah 21.7%

4.4 Kebutuhan Sumber Daya

Untuk melaksanakan proyek ini dibutuhkan beberapa sumber daya diantaranya adalah Organisasi dan sumber daya manusia untuk mengisi dan menjalankan organisasi tersebut sehingga diharapkan proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh management PT SK KERIS.

4.4.1 Organisasi

Seperti telah dinyatakan di atas dibutuhkan organisasi untuk menjalankan proyek ini. PT SK KERIS membuat organisasi untuk tingkat plant (pabrik) yang disebut dengan TFT

(Task Force Team) Utility Re-Structuring, dengan alasan proyek ini mempunyai efek keseluruh pabrik, membutuhkan biaya besar, melibatkan banyak pihak seperti Utility, PET, Purchasing, legal (hukum), Finance, Lingkungan atau masyarakat sekitar dan bantuan dari para tenaga ahli dari Korea. Untuk itu dibuatlah organisasi TFT tersebut seperti Gambar 4.6

(14)

MAINT TEAM COORDINATION GM. PARK B.S GM. KIM N.J MGR. KIM K.S LEADER T/MGR (U/T) COORDINATION GM. SHOFIANTO H.W GM. LUKMAN SECRETARY SVR. TEDI T.Y MGR. JUDIANTO CR. TEAM MGR. RONNY

PURCH & ADM TEAM MGR. EDWIN R. UTILITY TEAM MGR. ARIF S. Sr. SVR. DEYNA R. SVR. YUGI E. ERWIN OSMAL

Gambar 4.6 Struktur Organisasi Utility Re-Structuring (Utility Re-Structuring, PT SK KERIS, 2005, 1)

4.4.2 Job Description

Untuk melaksaksanakan organisasi tersebut maka dibuatlah suatu aturan, tanggung jawap atau job description dari masing masing pihak sesuai dengan SKP (Surat Keputusan Personalia) yang dikeluarkan oleh pihak HRD PT SK KERIS tahun 2004 seperti pada Tabel 4.6

(15)

Tabel 4.6 Uraian Kerja Task Force Team Utility Re-Structuring (SKP Utility Re-Structuring, PT SK KERIS, 2004: 2)

Nama Team Tanggung Jawap

Erwin Osmal Utility Sebagai Leader (pimpinan) dari proyek.

•Sebagai penanggung jawap semua aktifitas proyek.

•Sebagai communication channel dengan pihak PGN, PT

Parba, PT Bukaka dan semua pihak luar yang berhubungan dengan proyek ini.

Tedi T.Y Utility Membantu leader untuk semua urusan yang berhubungan

dengan administrasi.

Arief, Deyna, Yugi Utility Bertanggung jawap terhadap pelaksanaan modifikasi diesel

engine menjadi dual fuel.

Edwin R. Purchasing

& ADM •

Bertanggung jawap untuk membuat kontrak, pembelian material, support untuk hal yang berhubungan dengan logistic.

Rony CR

(Corporate relationship)

•Bertanggung jawap untuk segala aspek hukum yang

berhubungan dengan proyek ini.

•Communication channel untuk masyarakat sekitar.

Judianto Maintenance Bertanggung jawap atas pemasangan pipa didalam PT SK

KERIS.

•Sebagai QC untuk modifikasi dual fuel.

Shofianto Plant

Manager

•Sebagai tenaga ahli dibidang teknik konstruksi.

•Membantu proyek secara keseluruhan.

Lukman Hakim Supporting

Division

•Bertanggung jawap terhadap pembuatan kontrak, pembelian.

• Hubungan dengan pihak kepolisian, masyarakat sekitar.

Park Bo Sik Technical

Support

•Memberikan technical support dalam semua bidang

khususnya modifikasi boiler PET

Kim Nam Joon Technical

Support

•Memberikan technical support dalam semua bidang

khususnya dual fuel (proyek utility).

Kim K.S Suporting

Division •

Memberikan bantuan untuk bidang purchasing, logistic dan

finance.

4.5 Hasil Implementasi 4.5.1 Biaya Listrik

Sesuai dengan tujuan dari aktifitas kegiatan ini yaitu menurunkan biaya listrik, maka dari hasil implementasi yang dilakukan tahun 2005 sebagai proyek jangka pendek diperoleh hasil seperti Gambar 4.7 dan Tabel 4.7

(16)

0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun B ia y a ( U S $ ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 ID O /G a s P ri c e ( U S $ )

Biaya Listrik ($) Simulasi Biaya Listrik (IDO 100%) ($/Tahun)

IDO PRICE ($/L) GAS PRICE ($/M3)

Gambar 4.7 Biaya Listrik Mengunakan Dual Fuel dan Simulasi Mengunakan IDO (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah)

Tabel 4.7 Biaya Listrik Mengunakan Dual Fuel dan Simulasi Mengunakan IDO (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah).

Klasifikasi 2002 2003 2004 2005 2006

Biaya Listrik (US$) 5,832,956 7,373,051 7,049,506 10,476,766 13,336,888 Simulasi Biaya Listrik (IDO 100%) (US$/Tahun) 9,611,986 19,828,902 22,185,146

IDO PRICE (US$/L) 0.141 0.207 0.225 0.510 0.592

GAS PRICE (US$/M3) 0.110 0.134 0.134 0.160 0.190

Dari kedua data diatas terlihat bahwa apabila PT SK KERIS tidak melakukan diversifikasi sumber energi dengan gas maka pengeluaran untuk tahun 2006 adalah US$22,185,146 dibandingkan dengan biaya sesudah melakukan aktivitas sebesar US$13,336,888 terdapat penghematan US$8,848,258 atau dengan kata lain berhasil menurunkan biaya bahan bakar listrik 40%. Kemudian apabila kita melihat biaya per-unit (US$/kWh) dari listrik, maka terlihat adanya perlambatan kenaikan dibandingkan kenaikan harga minyak diesel (IDO). Untuk tahun 2007 bulan maret terlihat penurunan yang cukup besar yaitu 15.5% sementara harga minyak diesel (IDO) turun hanya 9.4% (Gambar 4.8 dan Tabel 4.8). Ini adalah disebabkan dua faktor, yang pertama adalah mulai

(17)

beroperasinya gas engine 2 unit (2 x 4,000 kW) sebagai proyek jangka panjang tahap-1 dan faktor yang kedua adalah membaiknya supplai gas dari PGN.

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 2004 2005 2006 2007/Maret Tahun H a rg a I D O ( U S $ /L tr ) 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 B ia y a /U n it ( U S $ /k W h )

Gambar 4.8 Biaya Listrik/Unit (US$/kWh) (MIS PT SK KERIS, 2007: Take-out, diolah).

Tabel 4.8 Biaya Listrik/Unit (US$/kWh) (MIS PT SK KERIS, 2007: Take-out, diolah).

Klasifikasi 2004 2005 2006 2007/Maret

Power (kWh) 19,215 17,543 16,909 17,834

Biaya/Unit (US$/kWh) 0.042 0.068 0.090 0.076

Harga IDO (US$/Ltr) 0.225 0.510 0.592 0.536

4.5.2 Biaya Boiler (PET)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa proyek ini mempunyai pengaruh secara langsung pada PET Plant yaitu pada boiler yang terdiri dari 4 unit dengan total kapasitas 14,000,000 kcal/jam. PET selama ini menggunakan minyak diesel (IDO) 25,000 liter dalam sehari akan tetapi dengan gas menjadi pilihan sebagai sumber energi baru, maka

(18)

0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun B ia y a ( U S $ ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 ID O /G a s P ri c e ( U S $ )

PET BOILER ($) Simulasi Biaya Boiler (IDO 100%) ($/Tahun) IDO PRICE ($/L) GAS PRICE ($/M3)

Gambar 4.9 Biaya Boiler PET (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah).

Tabel 4.9 Biaya Boiler PET (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah).

Klasifikasi 2002 2003 2004 2005 2006

PET BOILER (US$) 1,415,483 1,871,285 1,782,368 2,313,488 2,180,868 Simulasi Biaya Boiler (IDO 100%) (US$/Tahun) 2,053,125 4,653,750 5,402,000

IDO PRICE (US$/L) 0.141 0.207 0.225 0.510 0.592

GAS PRICE (US$/M3) 0.110 0.134 0.134 0.160 0.190

Sama seperti biaya listrik, biaya boiler untuk tahun 2006 juga mengalami penurunan yang sangat significant yaitu berhasil menghemat US$3,221,132 atau biaya turun 60%. Dengan penurunan ini akan berakibat langsung kepada biaya produksi yang untuk PT SK KERIS disebut dengan electricity cost di mana apabila dibandingkan dengan kenaikan harga BBM maka kenaikan electricity cost menjadi lebih terkontrol artinya trand

kenaikannya lebih kecil dibanding kenaikan harga BBM seperti Gambar 4.10 dan Gambar 4.11.

(19)

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 J a n F e b M a r A p r M a y J u n J u l A u g S e p O c t N o v D e c J a n F e b M a r A p r M a y J u n J u l A u g S e p O c t N o v D e c J a n F e b M a r A p r M a y J u n J u l A u g S e p O c t N o v D e c J a n F e b 2004 2005 2006 2007 Tahun ID O p ri c e ( U S $ /L ) 0 10 20 30 40 50 E le c tr ic it y C o s t (U S $ /M T )

IDO Price ($/L) Electricity Cost ($/MT)

Gambar 4.10 Electricity Cost PET BL (Finance Team, SK KERIS, 2007)

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Jan 2004 Fe b MarAprMay Jun Ju l AugSep OctNovDec Jan 2005 Fe b Mar AprMay Jun Ju l AugSep OctNovDec Jan 2006 Fe b Mar AprMay Jun Ju l AugSep OctNovDec Jan 2007 Fe b Tahun ID O P ri c e ( U S $ /L ) 0 5 10 15 20 25 E le c tr ic it y C o s t (U S $ /M T )

IDO Price ($/L) Electricity Cost ($/MT)

Gambar 4.11 Electricity Cost Chip SD (Finance Team, SK KERIS, 2007)

4.5.3 Biaya BBM PT SK KERIS

Untuk hasil total efek dari kegiatan ini untuk seluruh PT SK KERIS yang meliputi Utility

(biaya listrik), PET (biaya boiler) dapat dilihat pada Gambar 4.12 dan Tabel 4.10.

(20)

0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun B ia y a ( U S $ ) 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 ID O /G a s P ri c e ( U S $ )

BIAYA LISTRIK + BOILER ($)

Simulasi Biaya Listrik + Boiler (IDO 100%) ($/Tahun) IDO PRICE ($/L)

GAS PRICE ($/M3)

Gambar 4.12 Biaya BBM PT SK KERIS (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah).

Tabel 4.10 Biaya BBM PT SK KERIS (MIS PT SK KERIS, 2006: Take-out, diolah).

Klasifikasi 2002 2003 2004 2005 2006

BIAYA LISTRIK + BOILER (US$) 7,248,439 9,244,336 8,831,873 12,790,254 15,517,756 Simulasi Biaya Listrik + Boiler (IDO

100%) (US$/Tahun) 11,665,111 24,482,652 27,587,146

IDO PRICE (US$/L) 0.141 0.207 0.225 0.510 0.592

(21)

Untuk total pabrik atau seluruh PT SK KERIS untuk tahun 2006 pengeluaran untuk membeli minyak diesel (IDO) adalah US$15,517,756 dibandingkan apabila tidak melakukan aktifitas diversifikasi energi dari minyak diesel menjadi gas dan menggunakan teknologi dual fuel dan memodifikasi boiler PET, maka pengeluaran sebesar US$27,587,146. Terjadi penghematan sebesar US$12,069,390 (Rp 109,831,449,000) atau 44%.

4.6 Model Validasi

Sebagai model validasi untuk menguji keputusan ini, dapat dibandingkan keputusan yang di ambil perusahaan sejenis untuk aktivitas diversifikasi sumber energi yang hasilnya dapat di lihat pada Tabel 4.11 Perbandingan Aktivitas Diversifikasi Sumber Energi.

Tabel 4.11 Perbandingan Aktivitas Diversifikasi Sumber Energi

Perusahaan Sumber Energi Diversifikasai Keterangan

PT SK KERIS IDO Gasdual fuel, gas

engine (2005)

PT TIFICO Solar Batu bara (2006) Sedang studi dualfuel

(menunggu gas)

PT MCCI Solar Gas dual Fuel (2007) Sedang berlangsung

bertahap (menunggu gas)

PT ITS Solar Batu bara (2006) Sedang Evaluasi

Gambar

Gambar 4.1 Master Plan Utility Re-Structuring
Gambar 4.2 CPM network Utility Re-Structuring (tahap-1)
Tabel 4.1 Jadwal Proyek Utility Re-Structuring Tahap-1 dan Jalur Kritis  Kegiatan Waktu  (hari) Mulai  terdahulu  (ES) Selesai  terdahulu (EF) Mulai  terakhir (LS) Selesai  terakhir (LF) Slack
Tabel 4.2 Perbandingan Schedule Kontraktor dan Usulan Perubahan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secondary pore types which are observed along interval are vugular (isolated vugs, interconnected vugs, channeling vugs) and fracture porosity (open fracture and partially

Adapun informan dalam peneltian ini yaitu seseorang yang pernah berprofesi sebagai seorang preman kemudian memiliki keyakinan diri untuk menjadi lebih baik. Metode yang

Dalam kondisi tidak tersedianya harga di pasar aktif, maka entitas dapat menentukan nilai wajar dengan mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, di antaranya: (1) harga

Kadar pati juga ikut berpengaruh terhadap tingginya hasil sifat mekanik bioplastik ketika kadar patinya lebih besar, yakni pati A dengan variasi B memiliki kuat tarik

“Sistem Informasi Perpustakaan adalah suatu cara yang digunakan untuk mempermudah pihak manajemen/karyawan dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan

Injil mengajak kita untuk belajar dari pengalaman orang kaya yang tidak peduli semasa hidupnya.. Kita diajak untuk berbagi, untuk memberikan hati dan sebagian harta

Hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar dalam ketentuan keuangan negara yang diatur dalam undang-undang ini meliputi pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, asas-asas umum

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam- putih) maupun berwarna.