• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA AKHIR TAHUN ANGGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA AKHIR TAHUN ANGGARAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KETERANGAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA

AKHIR TAHUN ANGGARAN

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA PANDANLOR, KECAMATAN KLIRONG,

KABUPATEN KEBUMEN

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……… i

Daftar Isi ……… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

B. GAMBARAN UMUM DESA

1. Kondisi Geografi

2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Ungguluan

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Misi dan Visi

B. Strategi dan Arah Kebijakan desa (RPJMDes) C. Prioritas Desa

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA

B. PENGELOLAAN BELANJA DESA

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

A. URUSAN ASAL USUL DESA

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN

KABUPATEN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

BAB VI PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

B. KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA C. BATAS DESA

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

(3)

Kata Pengantar

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 40 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, yang disebutkan dalam :

Ayat ( 1 ) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) tahun.

Ayat ( 2 ) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan Bupati melalui Camat.

Ayat ( 3 ) Laporan Keterangan Pertangungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dalam musyawarah BPD.

Ayat ( 4 ) Penyampaian Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa atau media lainnya

Dengan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, selaku Kepala Desa sebagai Penyelenggara Pemerintahan Desa mempunyai Tugas, wewenang, kewajiban dan hak tugas menyelenggarakan Pemerintahan desa meliputi urusan Pemerintahan, Urusan Pembangunan, Urusan Kemasyarakatan serta melaksanakan urusan – urusan lainnya yang menjadi kewenangan desa mencakup :

a. Urusan Pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa.

b. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa.

c. Tugas Pembantuan dari Pemerintah.

Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2013 bersama ini kami sampaikan pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berupa Keputusan Kepala Desa tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran, untuk selanjutnya sebagai bahan kajian Kinerja selama 1 (satu) tahun, oleh Badan Permusyawaratan Desa.

Apabila didalam pembahasan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran ini terdapat hal – hal yang belum jelas dan membutuhkan penjelasan kami selaku Kepala Desa akan memberikan penjelasan – penjelasan sesuai hasil evaluasi Badan Permusyawaratan desa demi kelangsungan kemajuan desa.

Demikian untuk menjadikan maklum, terima kasih.

Pandanlor, 18 Pebruari 2014 Kepala Desa Pandanlor

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa Akhir Tahun Anggaran 2013 disusun dengan berdasarkan pada :

1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang –Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432);

3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-undang No 13 Tahun 1950;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 );

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 );

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 );

9. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa di Kabupaten Kebumen ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 6 );

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 );

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 );

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 );

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 5 Tahun 2007 tentang Tata cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 4 );

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 5 );

(5)

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 );

16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 );

17. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan antar Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9 );

18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22 );

19. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008, Nomor 31 );

20. Perturan Desa Nomor 2 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2013;

21. Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2008 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

B. GAMBARAN UMUM DESA

1. Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Pandanlor, Kecamatan klirong, Kabupaten kebumen, dilihat dari beberapa aspek tinjauan meliputi :

1. Iklim :

 Curah hujan : 2000 Mm  Jumlah bulan hujan : 5 ( lima ) bulan  Suhu rata-rata harian : 23-30 Derajat C  Tinggi tempat : 12 mdl

 Bentang Wilayah : Datar 2. Tipologi :

 Desa pantai / pesisir 3. Orbitasi :

 Jarak ke Ibu kota Kecamatan : 5 Km  Lama tempuh ke Ibu kota Kecamatan : 0,25 jam  Jarak ke Ibu kota Kabupaten : 17 Km  Lama tempuh ke Ibu kota Kabupaten : 1 jam 4. Batas Desa :

 Sebelah Utara : Desa Bendogarap dan Kedungsari

 Sebelah Timur : Desa Ayam putih Kecamatan Buluspesantren  Sebelah Selatan : Desa Tanggulangin

 Sebelah Barat : Desa Tambakprogaten dan Tanggulangin 5. Luas Wilayah :

Luas wilayah Desa Pandanlor adalah : 127,98 ha, terdiri dari berbagai jenis tanah yang meliputi :

1. Tanah Kering.

(6)

Dalam pelaksanaan pembangunan jumlah penduduk dapat sebagai penentu arah kebijakan kegiatan desa, mengingat bahwa aset desa ini, memiliki peran ganda sebagai subyek maupun obyek kegiatan . Struktur Penduduk berdasarkan Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Penyebaran pada wilayah sebagai berikut :

A. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM ):

1. UMUR.

NO KELOMPOK UMUR JUMLAH / ORANG

1 2 3 1. 0 – 12 Bulan 37 Orang 2. 1 – 10 Tahun 455 Orang 3. 11 – 20 Tahun 533 Orang 4. 21 – 30 Tahun 541 Orang 5. 31 – 40 Tahun 376 Orang 6. 41 – 50 Tahun 363 Orang

7. 51 Tahun keatas 289 Orang

2. JUMLAH :

1. Jumlah Jiwa : 2594 orang 2. Jumlah Laki – laki : 1348 orang 3. Jumlah Perempuan : 1246 orang 4. Jumlah Kepala Keluarga : 712 KK

3. MUTASI PENDUDUK :

 Datang : 14 Orang  Pindah : 7 Orang  Lahir : 32 Orang  Meninggal : 21 Orang

Perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari adanya proses perubahan sebagaimana tersebut pada angka 3, dan kondisi tersebut dikarenakan :  Datang, berasal dari : Kec. Alian, Kec. Puring, dan

Kab. Cilacap  Karena : Ikut Suami / Istri

 Pindah tempat tinggal ke Desa / Kecamatan / Kabupaten / Propinsi: Kec. Mirit, Kec. Bulus pesantren dan Bangka Belitung

 Karena : Ikut Suami / Istri

 Meninggal dunia disebabkan karena :  Penyakit

 Kecelakaan

4. PENDIDIKAN :

Tingkat pendidikan masyarakat dari tahun ke tahun terus berkembang kejenjang lebih tinggi, dengan hasil Capaian dalam tahun 2013, yang lulus dari jenjang tingkatan pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan Terakhir :

1. Tamat SD/sederajat = 1412 orang.

2. SLTP = 626 orang.

3. SLTA = 82 orang

4. D 3 = 2 orang

5. S 1 = 3 orang

6. PENYEBARAN PENDUDUK :

Penyebaran Penduduk Desa Pandanlor tersebar pada wilayah masing – masing dusun sebagaimana tersebut pada tabel :

(7)

DUSUN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 2 3 4 I 291 278 569 II 518 490 1.008 III 539 478 1.017 3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Desa.

1). Pertanian.

Komoditi sektor pertanian yang berupa tanaman Jagung dan Rumput gajah dan sebagainya, dan ini merupakan usaha produktif masyarakat, dan memberikan sumber pendapatan pemiliknya dan masyarakat desa pada umumnya . Kepemilikan Tanaman Jagung dan Rumput gajah rata – rata dimiliki oleh masyarakat/Kepala Keluarga dan Produksi usaha sampingan ini setidak – tidaknya membantu perekonomian yang berkelanjutan disamping tanaman lainnya.

Pemasaran hasil Pertanian tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa kebutuhan pasar lokal menjanjikan disamping diluar desa/kota, bahan dasar tersebut dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi .

2). Sektor peternakan dengan beberapa jenis populasi ternak semisal Sapi, Ayam, Bebek, Kambing dan lain – lainnya, menjadi komoditi unggulan desa, dan kondisi lingkungan sangat mendukung prospek kedepan desa maupun pemiliknya, secara terperinci dapat kami sampaikan sebagai berikut :

Jenis Ternak Jumlah/ekor Perkembangan/Th Produksi/bln/Th

Sapi 550 ekor 1 Tahun Rp.250.000.000,-

Kambing 160 ekor 1 Tahun Rp.16.000.000,- Ayam kampung 350 ekor 1 Tahun Rp.3.500.000,- 3). Perikanan.

Sektor Perikanan merupakan kegiatan sampingan yang dimiliki oleh Rumah Tangga berupa Alat tangkap ikan yaitu Perahu mesin dan jaring, tingkat kepentingan usaha perikanan ini sebagai konsumsi keluarga maupun dijual sebagai tambahan penghasilan, latar belakang usaha ini adalah memanfaatkan Laut selatan.

Modal Awal Nilai Jual Ratimin Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 3.700.000 42.093.315 Warijan Perahu mesin 1 GT

dan Jaring

Layur &

Bawal 1.875.000 44.294.000 Kasir Perahu mesin 1 GT

dan Jaring

Layur &

Bawal 375.000 4.266.850 Sohibun Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 1.500.000 27.994.790 Jemirin Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 250.000 5.370.240 Lipnodi Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 250.000 3.272.900 Wakhidun Perahu mesin 1 GT

dan Jaring

Layur &

Bawal 1.000.000 15.212.000 Ulfatul Khanafi Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 2.000.000 16.313.495 Muslimin Perahu mesin 1 GT

dan Jaring Layur 250.000 3.552.180

11.200.000

162.369.770

JUMLAH

(8)

4). Industri.

Sektor industri yang dimaksudkan adalah Industri Rumah tangga dengan berbagai jenis kegiatan yang dikelola oleh Ibu Rumah Tangga (IRT) dan /atau Kelompok dan usaha ini telah berkembang sejak dahulu dan membudaya di masyarakat, hal ini didukung kebutuhan pasar cukup menjanjikan, sebagai gambaran pendapatan yang diperoleh oleh pengrajin sbb : Jenis Industri RT Biaya Keterangan Total Nilai Produksi (RP) Bahan Baku (RP) Bahan Penolong (RP)

Industri Kesed 3.000,- 2.000,- 1.000,- / buah Industri Pertukangan 35.000,- 30.000,- 5.000-, / meter b. Pertumbuhan Ekonomi.

Sesuai dengan kondisi desa yang merupakan daerah agraris maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian dan Peternakan, disamping sektor-sektor lainnya baik berupa jasa industri, perkebunan, peternakan, pertukangan dan lain-lainnya. Tingkat Pertumbuhan sektor lainnya diluar sektor unggulan /dominan , sangat memungkinkan berkembang apabila adanya perhatian yang lebih dari pemerintah dengan membuka jalur pemasaram serta pembinaan dan bantuan permodalan.

.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Visi dan Misi.

Agar pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa terselenggara dengan baik dan terarah perlu dicapai denga rencana Strategis desa, yaitu telah ditempuh dengan penyusunan Dokumen dalam bentuk Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (Lima Tahunan) tahun 2011 sd 2015 Dengan penjabaran program dan kegiatan setiap tahun dalam wujud Kegiatan baik Fisik maupun non fisik yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Visi dan Misi desa merupakan implementasi dari Visi dan Misi Kepala Desa terpilih dengan beberapa penambahan kegiatan yang disusun/digali berdasarkan musyawarah desa secara partisipatif.

1. Visi :

“MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN YANG KUAT UNTUK MENUJU MASYARAKAT YANG MAKMUR, SEJAHTERA, MAJU, AMAN DAN AGAMIS “

2. MISI

Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, Misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi serta kebutuhan Desa Pandanlor, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Pandanlor adalah :

a. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pertanian; b. Pengembangan agri bisnis berbasis kelompok; c. Meningkatkan Kwalitas sumber daya manusia;

(9)

d. Meningkatkan pelayanan masyarakat; e. Pengembangan ekonomi masyarakaf; dan

f. Meningkatkan sarana dan prasarana Keagamaan.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa (RPJMDesa)

1. Strategi.

a. Aparatur Pemerintah Desa.

1. Peningkatan kualitas penyelenggara Pemerintahan Desa di bidang Administrasi ditempuh melalui peningkatan SDM Perangkat Desa. 2. Peningkatan pemahaman tugas dan fungsi perangkat Desa, dengan

jalan Pelatihan bagi Perangkat Desa.

3. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ditempuh melalui Peningkatan Disiplin jam kerja.

b. Pertanian, Peternakan, Perikanan.

1. Peningkatan kemampuan petani agar komoditas pertanian meningkat melalui penyuluhan.

2. Peningkatan kualitas ternak sapi ditempuh melalui pembibitan ternak unggul.

3. Peningkatan kemampuan petani nelayan agar komoditas perikanan meningkat melalui pembinaan.

4. Peningkatan kemampuan agar komoditas pengrajin meningkat melalui pelatihan .

c. Keshatan.

1. Peningkatan kualitas sehat bagi masyarakat usia dini melalui posyandu. 2. Peningkatan kualitas hidup bagi usia lanjut dengan melalui pelaksanaan

Posyandu Lansia.

3. Peningkatan Gizi balita dengan melalui penambahan Pemberian Makanan Tambahan.

2. Arah Kesehatan.

Strategi adalah arah kebijakan akan ditempuh dengan upaya mencapai tujuan : a. Aparatur Pemerintah Desa.

1. Menganggarkan dana Pelatiahn peningkatan kapasitas perangkat desa. 2. Peningkatan kedisiplinan ditempuh dengan Pengawasan melekat dan

pelaksanaan meeting bagi Perangakat Desa.

3. Peningkatan disiplin masuk kerja dan pemberlakuan absensi bagi kehadiran Perangkat Desa.

b. Pertanian, Peternakan, Perikanan.

1. Penyelenggaraan Pelatihan bagi tani ternak. 2. Pelaksanaan Kawin Suntik / IB.

3. Penyelenggaraan Pembinaan bagi Tani Nelayan . 4. Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pengrajin. 5. Penyuluhan dan Pelatihan bagi Kelompok Tani 3. Prioritas Desa.

Untuk mencapai ketepatan sasaran pelaksanaan program kegiatan setiap tahunnya telah ditetapkan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) setiap tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Lima Tahunan dan RKP ini merupakan rel kegiatan selama 1 tahun untuk tahun 2013 berupa kegiatan Pengadaan perlengkapan Kantor (Laptop), Pengadaan Pupuk untuk sarana Pertanian, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ), Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa, LINMAS, LKMD, dan RT, Peningkatan Infrastruktur Perdesaan diantaranya adalah : Pembangunan Rehab MCK Balai Desa, dan tertuanag didalam APBDesa tahun anggaran 2013.

(10)

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA.

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa dilaksakan secara Ekonomis, Efisien, dan Efektif denga asas pemgelolaan keuangan berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan ini ini dilaksanakan dan dikelola untuk masa 1 (satu) Tahun anggaran dan harus disampaikan pertanggungjawaban penggunaannya, adapun struktur APBDesa terdiri Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa. Untuk Pengelolaan Keuangan Desa agar dapat berjalan dengan baik seuai ketentuan telah dibentuk Tim Pengelola dengan Keputusan Kepala Desa Nomor 412.6 / 1 / I / KEP / 2013 tentang Penunjukan Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa .

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi.

Upaya untuk mencapai target sesuai rencana yang ditargetkan didalam APBDesa tahun anggaran 2013 dilakukan secara Intensifkasi dan Ekstensifikasi pendapatan, ditempuh dengan berbagai pendekatan antara lain :

a. Menggali dan memanfaatkan Potensi Desa, sehingga pendapatan desa meningkat (misal : Hasil Usaha Desa, hasil Kekayaan Desa, Swadaya dan partisipasi, Gotong Royong dll)

b. Mengupayakan peningkatan pendapatan dari pos lainnya yang sah. (Bantuan Pihak Ketiga dll)

c. Memotivasi masyarakat arti pentingnya pendapatan asli desa sebagai aset berharga mendukung kegiatan pembangunan desa. (misal : Pungutan Biaya Pengurusan Administrasi Desa, KTP, Surat Keterangan dsb). 2. Target dan Realisasi Pendapatan.

Perhitungan pendapatan akhir tahun anggaran dari realisasi pendapatan desa dilihat dari rencana dan realisasi sebagai berikut :

Pendapatan Desa :

RENCANA

/TARGET REALISASI

MELEBIHI

TARGET SESUAI TARGET

TDK TERCAPAI PAD Rp 32.126.000 Rp 32.496.000 Rp 370.000

Bagi Hasil Pajak Rp 4.113.942 Rp 4.113.942 Rp - Rp 4.113.942 Bagian dari Retribusi Rp 280.662 Rp 280.662 Rp - Rp 280.662 ADD Rp 62.590.540 Rp 62.590.540 Rp - Rp 62.590.540 Bantuan Keuangan Pem Prov, Kab Rp 146.726.000 Rp 146.726.000 Rp - Rp 146.726.000 Hibah Sumbangan Pihak Ketiga Pendapatan

RENCANA DAN REALISASI (Rp)

Dengan data sebagaimana tersebut pada tabel diatas, maka Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2013 semua tercapai sesuai dengan target antara lain :

a. Pos PAD Target Rp. 32.126.000,- Realisasi Rp. 32.496.000,- 3. Pemasalahan dan Penyelesaian.

Dengan hasil capaian selama akhir tahun anggaran , bahwa antara rencana dan kenyataan masih banyak permasalahan yang perlu penanganan lebih intensip

(11)

sehingga kedepan target dapat tercapai dan/atau melampaui, adapun kendala yang ada dan upaya penyelasaiannya sbb :

a. Permasalahan :

 Kurangnya kesadaran masyarakat mentaati Peraturan Desa tentang Pungutan Desa.

 Rendah partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.  Rendahnya Swadaya Masyarakat .

b. Solusi/Penyelesaian :

 Penyampaian informasi melalui pertemuan RT/RW, selapanan desa.  Setai saat masyarakat selalau diberi informasi perkembangan desa.  Pemanfaatan media Informasi

B. PENGELOLAAN BELANJA DESA.

Pengelolaan Belanja Desa selama satu tahun anggaran yang diperhitungkan dengan pendapatan desa dengan realisasi sebagai sbb :

Belanja Desa :

RENCAN

/TARGET REALISASI

MELEBIHI

TARGET SESUAI TARGET

TIDAK TERCAPAI Belanja Pegawai Rp 5.535.000 Rp 4.835.000 Rp 700.000 Rp 700.000 Belanja Barang/Jasa Rp 26.230.500 Rp 28.340.000 Rp (2.109.500) Rp - Belanja Modal Rp 49.815.540 Rp 48.278.000 Rp 1.537.540 Rp 1.537.540 Jumlah Rp 81.581.040 Rp 81.453.000 Rp 128.040 Rp 128.040 Belanja Tidak Langsung Rp 164.238.000 Rp 164.238.000 Rp - Rp 164.238.000 Belanja Pegawai Rp 80.988.000 Rp 80.988.000 Rp - Rp 80.988.000 Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Rp 83.250.000 Rp 83.250.000 Rp - Rp 83.250.000 Belanja Langsung

RENCANA DAN REALISASI (Rp).

Data sesuai penggunaan anggaran APBDesa TA yang berjalan.

C. Permasalahan dan Penyelasaian

Realisasi pembelajaran selama tahun anggaran 2013 telah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan didalam APBDesa, namun demikian banyak kendala yang muncul sbb :

a. Permasalahan :

 Kesulitan proses pembukuan.

 Rendah kemampuan pengelolaan keuangan desa.  Harga dilapangan seringkali melebehi pagu anggaran  Kurang intensipnya pelaksanaan administrasi / SPJ.

 Pencaiaran Bantuan diakhir tahun pembayaran Pajak ( PPh / PPN ) di Bank maupun Kantor Pos sangat padat dan dibatasi .

(12)

b. Solusi/penyelesaian :

 Peningkatan SDM Pengelola kegiatan.  Pendampingan lebih intensip.

 Pembinaan secara reguler dari Kecamatan, Kabupaten.

 Mohon Pencairan bantuan diawal atau pertengahan tahun anggaran agar Pembayaran PPh dan PPN tepat waktu .

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

A. URUSAN ASAL USUL DESA.

1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Desa Nomor 6 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Tata Kerja Pemerintahan Desa, telah ditindaklanjuti dengan penataan Organisasi di Tingkat Desa melalui Penetapan Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen.

a. Data Personil Perangkat : 1. Kepala Desa 2. Kepala Urusan  Kaur Pemerintahan  Kaur Pembangunan  Kaur Umum  Kaur Keuangan 4. Pembantu Kaur :

 Pembantu Kaur Pemerintahan  Pembantu Kaur Umum 5. Kepala Dusun :

 Kepala Dusun I  Kepala Dusun II  Kepala Dusun III 6. Petuga Teknis lapangan :

 TPK

 LKMD

 Ketua RW dan Ketua RT

b. Dari Struktur yang ada jabatan dalam perangkat desa belum lengkap/belum terisi semua .

2. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi.

Pelaksanaan Tugas dan Fungsi perangkat mengacu pada ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2007 dan lainnya yang terkait. Untuk efektifnya pelaksanaan tugas semua perangkat yang ada meleksanakan sesuai bidangnya termasuk administrasi desa, sebagai berikut :

(13)

Jabatan Pengelolaan Adm Desa Jenis Buku Adm Keterangan Kepala Desa

Sekdes 1.Bk.Data Peraturan Desa 2.Bk.Data Kep. Kades 3.Bk.Data Aparat Pem. Des 4.Bk.Anggaran Penerimaan 1.Bk.Pengeluaran Rutin 2.Bk.Pengeluaran.Pemb 3.Bk.Profil Desa A.1 A.2 A.4 C1 a C1 6 C1.c F3 Kaur Pemerintahan

1.Data Induk Penduduk 2.Data Mutasi Penduduk

3.Data Rekapitulasi Penduduk Akhir bulan

4.Data Penduduk sementara 5.Buku Register B1 B2 B3 B4 F3 Kaur Pembangunan 1.rencana Pembangunan 2.Kegiatan Pembangunan 3.Inventaris Proyek 4.Kader-kader Pembangunan D1 D2 D3 D4

Kaur Umum 1.Buku Data Tanah milik Desa/Kas 2.Bk.Data Tanah di desa

3.Bk.Agenda 4.Bk.Ekspedisi 5.Bk.Kas Umum 6.Bk.Kas Pembt.Penerimaan 7.Bk.Kas.Pembt.Pengeluaran Rutin 8.Bk.Kas.Pembt.Pengeluaran Pembangunan

9.Bk.Data Pengurusan Anggota Kemasyarakatan A5 A6 A7 A8 C2 C3 a C3 b C3 c F1

Kaur Keuangan 1.Bk. Anggaran Penerimaan 2.Bk. Pengeluaran rutin

3.Buku.Pengeluaran Pembangunan 4.Foto copy RKP Desa

5.Foto copy APBDesa

C1 a C1 b C1 c BENDAHARA DESA BUKAN KAUR KEUANGAN

1.Buku Kas Umum

2.Bk.Kas Pembt.Penerimaan 3.Bk.Kas.Pembt.Pengeluaran Rutin 4.Bk.Kas.Pembt.Pengeluaran Pembangunan C2 C3 a C3 b C3 c

KADUS 4.Buku Bantu Induk Penduduk 5.Badan Mutasi Penduduk

3. PELAYANAN PRIMA

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat dan menjadi tonggak strategis untuk keberhasilan semua program. Wacana tentang manajemen pelayanan prima, dengan harapan mampu merubah sikap dan perilaku sehingga meningkatkan kesadaran tentang kewajiban perangkat desa dalam menjamin terlaksananya pelayanan umum yang prima untuk menjangkau masyarakat secara adil dan merata di Desa.

Pelayanan prima mengandung Pengertian system pengelolaan organisasi dalam melayani kebutuhan masyarakat yang dilakukan secara prima, tepat waktu,

(14)

mudah, murah, merata, terbuka, efisien, dan ekonomis dalam kondisi yang adil, aman, nyaman, melalui prosedur yang sederhana jelas dan pasti.

Prinsip dasar pengembangan pelayanan prima antara lain : 1. Berorientasi kepuasan pelanggan.

2. Perbaikan yang kesinambungan. 3. Manajemen berdasarkan fakta

4. Melibatkan dan memberdayakan seluruh unsur organisasi secara menyeluruh. 5. Mengembangkan potensi daya pikir manusia.

6. Budidaya organisasi adalah moral tinngi.

Berdasarkan realitas yang telah dilaksanakan, maka perlu adanya peubahan sikap dan perilaku dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa karena masyarakat semakin kritis menilai kinerja perangkat desa.

Mendasari ketentuan dari prinsip-prinsip dasar pelayanan, untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa telah melaksanakan pelayanan dalam bentuk antara lain :

1. Pembagian tugas masing-masing kaur. 2. Sistem buka kantor tepat waktu. 3. Pelayanan cepat.

4. Sistem saling membantu dan kekompakan kerja antar perangkat. 4. PRODUK-PRODUK HUKUM DESA :

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Desa agar berjalan dengan baik, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan telah diterbitkan beberapa Produk Hukum Desa yaitu :

1. Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) Tahun Anggaran 2012.

2. Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pungutan Desa.

3. Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) Tahun Anggaran 2013.

4. Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa ) tahun 2011 – 2015 .

5. Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) Tahun Anggaran 2013.

6. Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes ) Tahun Anggaran 2013.

7. Keputusan Kepala Desa Nomor 141 / 3 / KEP / I / 2014 tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Tahun Anggaran 2013.

5. PENYELENGGARAAN KOORDINASI PEMERINTAHAN.

Untuk mengurangi terjadinya kebuntuan informasi dan komunikasi baik informasi dari atas, dan desa yang meliputi berbagai bidang antara lain Pemerintahan, Kemasyarakatan, maupun pembangunan. Adapun jenis koordinasi yang telah dilaksanakan tahun 2013 sbb :

1. Koordinasi Tentang Pengelolaan ADD tahun 2013 2. Penataan kelembagaan.

3. Pengelolaan PNPM – MD .

6. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa tugas Perangkat Desa kepada proses pelayanan kepada masyarakat disamping administrasi desa, yang tentunya akan selalu muncul berbagai permasalahan-permasalahan antara lain :

a. Permasalahan :

1. Kesadaran masyarakat dalam pengurusan administrasi seringkali tidak melalui RT/RW

2. Kapasitas Perangkat Desa masih pembinaan. 3. Kedisiplinan kurang

(15)

b. Penyelesaian :

1. Pelatihan Kapasitas Perangkat Desa dan sosialisasi kepada masyarakat. 2. Penyiapan administrasi secara lengkap.

3. Pemantauan dari Tim Pembina Kecamatan/Kabupaten.

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN.

1. Urusan bidang pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten telah diserahkan kepada Desa, meliputi berbagai bidang-bidang dan telah ditetapkan dalam Perda Nomor 2 Tahun 2004, tentang Kewenangan Desa meliputi :

a. Bidang Kegiatan BSPS.

b. Bidang Kegiatan Percepatan Pembangunan Desa. c. Bidang PTO PNPM – MD.

d. Bidang Kegiatan Sarana Perkantoran.

BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA.

Tugas pembantuan yang diterima dalam tahun anggaran 2013 dari berbagai Dinas/Instansi, telah dikelola sesuai ketentuan dan/atau petunjuk pelaksanaan dinas pemberi antara lain :

A. Dinas Pertanian dan Peternakan :

1. Program Pemberdayaan Kelompok Tani melalui penguatan kelembagaan kelompok tani dan Pemberdayaan masyarakat melalui pola bantuan Bibit Padi.

a. Pelaksanaan Kegiatan :

 Kegiatan telah dilaksanakan dimusim tanam tahun 2013, dan dilaksanakan oleh Kelompok Tani “ TANI SUBUR “ , Kelompok Tani “ MAKMUR “ dan Kelompok Tani “ LESTARI “ Desa Pandanlor .

b. Kegiatan yang diterima :  Bibit Padi

c. Sumber dan Jumlah

- Sumber Biaya : DIPA Dinas Pertanian Kab. Kebumen - Jumlah : 600 Kg bibit padi.

Permasalahan dan Penyelesaian :

a. Permasalahan :

 Pengadaan bantuan Bibit kurang tepat waktu .

 Sebagian bibit yang ditanam ada yang tidak tumbuh . b. Penyelesaian :

 Pengadaan Bibit agar tepat waktu .  Bibit agar yang berkwalitas .

2. Program Pemberdayaan Kelompok Tani Ternak melalui penguatan kelembagaan kelompok tani dan Pemberdayaan masyarakat melalui pola bantuan Ternak Kambing.

a. Pelaksanaan Kegiatan :

 Kegiatan telah dilaksanakan oleh Kelompok Tani Ternak “Ngudi Rahayu“ Desa Pandanlor .

b. Kegiatan yang diterima :

 Pengadaan Kambing sebanyak 6 (enam) ekor. c. Sumber dan Jumlah

- Sumber Biaya : Hibah Gubernur

(16)

Permasalahan dan Penyelesaian :

a. Permasalahan :

 Bantuan belum merata di anggota KTT .

 Banyak anggota KTT yang masih menggaduh pada perorangan . b. Penyelesaian :

 Permohonan Bantuan pada tahun berikutnya. 3. Program Pembibitan Sapi PO Kebumen.

a. Pelaksanaan Kegiatan :

 Kegiatan telah dilaksanakan oleh Kelompok Pembibitan Pandanlor . b. Kegiatan yang diterima :

 Peralatan Recording. c. Sumber dan Jumlah

- Sumber Biaya : TPD - Jumlah :

 Alat Ukur sapi (roundo dan stik)  Timbangan Digital dan Gerobak  Kartu ternak

 Kalung Nomor sapi  Sapi Jantan 1 (satu) ekor  Sapi Betina 1 (satu) ekor

Permasalahan dan Penyelesaian :

a. Permasalahan :

 Masyarakat peternak sapi kebanyakan belum memahami tentang pentingnya pencatatan sapi.

 Banyak terjadi perkawinan sedarah . b. Penyelesaian :

 Sosialisasi Perbibitan sapi PO Kebumen kepada warga masyarakat, khususnya bagi peternak sapi.

B. Dinas BAPERMADES :

1. Program Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu (P2MKM) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

a. Instansi Pemberi : BAPERMADES dan KEMENPERA. b. Pelaksana Kegiatan :

 Kegiatan telah terselenggara dengan baik, dan dilaksanakan oleh Panitia pelaksana .

 Sasaran Kegiatan : Masyarakat Kurang Mampu.

c. Kegiatan yang Diterima :

Pemugaran 10 (Sepuluh) Unit rumah tidak layak huni dari P2MKM dan 1 (satu) unit rumah dari Program BSPS.

d. Sumber dan Jumlah Biaya :

 Sumber Biaya : APBD II dan APBN.

 Jumlah Biaya : Rp. 66.000.000.- (Enam puluh enam juta rupiah) 2. Permasalahan dan Penyelasaian :

a. Permasalahan :

 Bantuan Keuangan untuk pemugaran rumah tidak layak huni bagi keluarga kurang mampu sebanyak 11 (sebelas) unit belum bisa memenuhi target dari anggaran yang tertuang pada RPJM Desa Tahun 2011 – 2015 .

(17)

b. Penyelesaian :

 Permohonan Bantuan Keuangan untuk Pemugaran rumah pada tahun berikutnya.

C. Dinas Pekerjaan Umum :

1. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dan Percepatan Pembangunan Desa.

a. Instansi Pemberi : DPU. b. Pelaksana Kegiatan :

 OMS dan DPU .

 Sasaran Kegiatan : Masyarakat Desa.

c. Kegiatan yang Diterima :

Makadam dan Pengaspalan Jalan Desa.

d. Sumber dan Jumlah Biaya :

 Sumber Biaya : APBN dan APBD I.

 Jumlah Biaya : Rp. 250.000.000.- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) dari PPIP dan Rp. 75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta) dari Perepatan Pembangunan Desa.

e. Permasalahan dan Penyelasaian : Permasalahan :

 Pembanguna Pengaspalan jalan di Desa belum bisa terselesaikan seluruhnya. Penyelesaian :

 Permohonan Bantuan pada tahun berikutnya.

D. Dinas Kelautan dan Perikanan :

1. Program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUMT-PT.

a. Instansi Pemberi : DINLUTKAN. b. Pelaksana Kegiatan :

 DINLUTKAN.

 Sasaran Kegiatan : KUB Pandan Sari Lukulo.

c. Kegiatan yang Diterima :

 Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUMT-PT.

d. Sumber dan Jumlah Biaya :

 Sumber Biaya : APBN.

 Jumlah : 100.000.000,- (Seratus juta rupiah).

e. Permasalahan dan Penyelasaian :

Permasalahan :

 Alat tangkap masih kurang lengkap. Penyelesaian :

 Permohonan Bantuan alat tangkap pada tahun berikutnya.

E. APBN :

1. Program Shearing Anggaran untuk program Peningkatan Kwalitas Hidup

a. Dasar Hukum :

PTO PNPM – MD Tahun Anggaran 2013.

b. Instansi Pemberi : UPK Kecamatan. c. Pelaksana Kegiatan :

 Kegiatan dilaksanakan oleh TPK.  Sasaran Kegiatan : Ibu rumah tangga.

(18)

d. Kegiatan yang Diterima :

Pelatihan Dodol Pepaya.

e. Sumber dan Jumlah Biaya :

 Sumber Biaya : APBN.

 Jumlah Biaya : Rp. 14.300.040,- (Empat belas juta tiga ratus empat puluh Rupiah).

f. Permasalahan dan Penyelasaian :

- Permasalahan :

 Bahan baku kurang terpenuhi.  Pemasaran kurang lancar.  Biaya produksi tinggi - Penyelesaian :

 Pembuatan dodol dengan bahan lain.

4. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)

a. Dasar Hukum :

Peraturan Bupati Kebumen Nomor ... Tahun 2013.

b. Instansi Pemberi : BAPERMADES. c. Pelaksana Kegiatan :

 Kegiatan dilaksanakan oleh OMS.  Sasaran Kegiatan : Masyarakat Desa.

d. Kegiatan yang Diterima :

Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).

e. Sumber dan Jumlah Biaya :

 Sumber Biaya : APBN.

 Jumlah Biaya : Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah).

f. Permasalahan dan Penyelasaian :

- Permasalahan :

 Pembukuan/pengadministrasian kurang memahami. - Penyelesaian :

 Pendampingan dari FT maupun FM.

D. PENANGANAN PBB :

Baku PBB Rp. 20.395.330,- Setor Rp. 20.395.330,- Sisa Rp. 0,-

(19)

BAB VI

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

1. Kebijakan : Peningkatan Komoditi Pertanian a. Kegiatan : Perawatan Jalan setapak antar Desa. b. Realisasi Pelaksanaan :

 Pemeliharaan Jalan Setapak . c. Permasalahan yang terjadi :

 Jalan di Desa Pandanlor yang menghubungkan dengan Dusun Sumber Desa Kedungsari masih sangat memprihatinkan di musim hujan .

d. Penyelesaian :  Pelebaran Jalan  Memperkeras jalan

B. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM.

1. Gangguan Keamanan yang telah terjadi didesa antara lain : Pencurian, Mabuk-mabukan, norma sosial dsb.

2. Satuan Pelaksana kegiatan yang menangani di Desa : Pemerintahan desa, Hansip, Tokoh Masyakat dan Kepolisian .

3. Sumber Anggaran : PAD dan Swadaya. 4. Jumlah Anggaran : Rp. 1.500.000,- 5. Penanggulangan Konflik :

a. Pembinaan mental kepada pemuda.

b. Pelaksanaan kegiatan operasi serentak oleh warga. c. Siskamling

6. Kendala :

a. Terganggunya ketentraman dan ketertiban masyarakat. b. Kurangnya pengertian dampak kejadian.

7. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan : a. Polres dan Polsek.

b. Dinas/bagian selaku SKPD yang menangani. c. Kejaksaan Negeri.

d. Pengadilan Negeri. e. Pemerintahan Desa. f. Hansip.

(20)

BAB VII PENUTUP

Demikian Keterangan Pertanggungjawaban kami sebagai Kepala Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab selama Tahun 2013.

KEPALA DESA PANDANLOR

Referensi

Dokumen terkait

Selain memiliki sikap kepahlawanan para pejuang Bangsa kita juga memiliki sikap patriotisme. Apa yang dimaksud dengan patriotisme? Patriotisme artinya cinta tanah air. Para

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil YZ dengan menggunakan stress kerja sebagai

Berdasarkan latar belakang masalah yang disebutkan diatas maka rumusan masalah dalam peneliti ini dirumuskan: Bagaimana gambaran pengetahuan petugas rekam medis

Teks pra- kanonik dari injil Yohanes menurutnya, memang menyebutkan Maria Magdalena sebagai murid yang dikasihi Yesus tetapi kemudian teks ini direvisi oleh

Studi dokumen dilakukan dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan memahami bahan – bahan hukum berupa buku – buku, literatur - literatur, majalah, dokumen,

berkelanjutan pada tingkat global, regional, nasional, dan lokal, yang perlu dilaksanakan adalah evaluasi dari berbagai peraturan yang ada dengan disandingkannya dengan kriteria

Informasi hanya untuk bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan dalam kombinasi dengan bahan. lain atau dalam proses lain,

Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang cara penanganan pemeliharaan dokumen administrasi kepegawaian. 5 X