• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK N E R A C A 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dalam Rupiah) Catatan AKTIVA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK N E R A C A 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dalam Rupiah) Catatan AKTIVA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

(Dalam Rupiah)

Catatan

2000

1999

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas

2b,3

628,897,508

1,803,086,735

Piutang usaha

Setelah dikurangi penyisihan piutang tak

tertagih sebesar Rp 729,944,993 tahun 2000

dan Rp 1.455.883.985 tahun 1999

2c,4,31

1,140,326,144

1,445,078,296

Piutang lain-lain

Pihak ketiga

5,550,000

17,800,000

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2k,30

4,657,311

379,953,485

Jumlah piutang lain-lain

5

10,207,311

397,753,485

Persediaan

2d,6

2,380,634,926

1,572,351,451

Pajak dibayar dimuka

7

266,459,902

115,392,343

Biaya dibayar dimuka

8

1,001,160,555

235,140,054

Jumlah Aktiva Lancar

5,427,686,346

5,568,802,364

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva pajak tangguhan

2j,29

9,118,546,158

8,805,685,278

Ayam pembibit-bersih

2e,9

8,601,915,498

5,696,692,579

Aktiva tetap-bersih

2f,10

10,370,212,975

10,289,999,759

Uang muka investasi

2k.11,30

48,607,618,966

48,607,618,966

Aktiva lain-lain

12

1,124,206,705

2,815,991,564

Jumlah Aktiva Tidak Lancar

77,822,500,302

76,215,988,146

JUMLAH AKTIVA

83,250,186,648

81,784,790,510

(2)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

N E R A C A - Lanjutan

31 DESEMBER 2000 DAN 1999

(Dalam Rupiah)

Catatan

2000

1999

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman yang diterima

13,31

68,257,943,700

57,752,078,017

Hutang usaha

Pihak ketiga

1,939,088,118

784,793,026

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2k,30

518,307,763

1,410,084,308

Jumlah hutang usaha

2,457,395,881

2,194,877,334

Biaya yang masih harus dibayar

15

302,839,576

227,563,233

Bunga yang masih harus dibayar

16

24,588,531,883

16,915,138,406

Hutang dividen

17

657,303,650

689,483,846

Hutang pajak

2j,18

108,315,052

55,789,750

Bagian lancar dari hutang sewa guna usaha

2h,19

-

82,928,797

Hutang lain-lain

Pihak ketiga

68,136,155

393,126,000

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2k,20,30

13,180,212,585

14,958,692,184

Jumlah Kewajiban Lancar

109,620,678,482

93,269,677,567

EKUITAS

Modal saham-nilai nominal

Rp 1.000 per saham

Modal dasar - 100.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor

20.000.000 saham

21

20,000,000,000

20,000,000,000

Agio saham

22

2,476,380,000

2,476,380,000

Kerugian kumulatif

(48,846,871,834)

(33,961,267,057)

Jumlah Ekuitas

(26,370,491,834)

(11,484,887,057)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

83,250,186,648

81,784,790,510

Lihat catatan atas laporan keuangan

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

(3)

(Dalam Rupiah)

Catatan

2000

1999

PENJUALAN BERSIH

2i,24

27,702,340,565

20,280,323,301

HARGA POKOK PENJUALAN

2i,25

19,990,898,972

10,920,567,745

LABA KOTOR

7,711,441,593

9,359,755,556

BEBAN USAHA

Beban penjualan

26

1,468,081,283

707,870,641

Beban umum dan administrasi

27

2,036,362,030

3,249,380,566

Jumlah Beban Usaha

3,504,443,313

3,957,251,207

LABA USAHA

4,206,998,280

5,402,504,349

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga

137,795,994

104,848,726

Penghasilan penghapusan pinjaman

-

7,250,605,955

Laba penjualan / penghapusan aktiva tetap

28

251,023,809

673,706,319

Beban bunga

(7,959,320,585)

(9,166,458,434)

Selisih kurs

(10,604,504,700)

4,224,856,160

Biaya pajak

(755,926,779)

(30,349,500)

Lain-lain bersih

(274,531,676)

645,676,651

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain-Bersih

(19,205,463,937)

3,702,885,877

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

(14,998,465,657)

9,105,390,226

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

2j,29

Pajak kini

-

Pajak tangguhan

312,860,880

285,119,601

Jumlah

312,860,880

285,119,601

LABA (RUGI) BERSIH

(14,685,604,777)

9,390,509,827

LABA (RUGI) PER SAHAM

2m

Laba (rugi) usaha per saham

210

270

Laba (rugi) bersih per saham

(734)

470

(4)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

(Dalam Rupiah)

Catatan

2000

1999

MODAL SAHAM-nilai nominal Rp 1.000

per saham

Modal disetor 20.000.000 saham

21

20,000,000,000

20,000,000,000

Agio saham

2,476,380,000

2,476,380,000

22,476,380,000

22,476,380,000

KERUGIAN KUMULATIF

Saldo awal tahun

(33,961,267,057)

(43,351,776,884)

Laba (rugi) tahun berjalan

(14,685,604,777)

9,390,509,827

Deviden

(200,000,000)

Saldo akhir tahun

(48,846,871,834)

(33,961,267,057)

JUMLAH EKUITAS

(26,370,491,834)

(11,484,887,057)

Lihat catatan atas laporan keuangan

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

(5)

(Dalam Rupiah)

Catatan

2000

1999

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan

27,651,692,336

19,388,410,864

Pembayaran kas kepada pemasok

(19,604,291,084)

(13,882,686,661)

Kas yang dihasilkan operasi

8,047,401,252

5,505,724,203

Beban operasional

(4,948,943,566)

(7,689,377,953)

Pembayaran bunga

(243,050,886)

(38,216,017)

Lain-lain

1,282,403,172

-Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi

4,137,809,972

(2,221,869,767)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kenaikan deposito berjangka

15,000,000

1,000,000,000

Penjualan aktiva tetap

250,000

1,380,852,600

Pembelian aktiva tetap

(212,720,425)

(898,639,036)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas investasi

(197,470,425)

1,482,213,564

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran anjak piutang

(74,021,317)

(11,783,983)

Pembayaran deviden kas

(174,571,300)

-Penambahan (pengurangan) hutang

lain-lain

(4,783,007,360)

2,450,803,500

Pembayaran hutang sewa guna usaha

(82,928,797)

(311,450,562)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan

(5,114,528,774)

2,127,568,955

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS

(1,174,189,227)

1,387,912,752

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

3

1,803,086,735

415,173,983

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

3

628,897,508

1,803,086,735

(6)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

__________________________________________________________________________________________________

1. UMUM

PT Cipendawa Farm Enterprise, Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd dengan

Akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora SH No.90 tanggal 25 Nopember 1970. Akta pendirian

ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No.J.A.5/79/25 tanggal 7

Juni 1972, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 22 dan Tambahan No.188 tanggal 16 Maret 1973.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Rachmat Santoso,

SH No.53 tanggal 7 Oktober 1999 antara lain perubahan nama Perusahaan menjadi PT Cipendawa Agroindustri, Tbk.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan

Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-10500 HT.01.04 Th. 2000 tanggal 22 Mei 2000.

Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah di bidang usaha

peternakan, pembibitan ayam, dan rumah potong ayam. Perusahaan memulai aktivitas operasi komersialnya pada awal

tahun 1971.

Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 3.000.000 sahamnya yang terdiri dari 2.546.200 saham baru

dan 453.800 saham milik pemegang saham lama kepada masyarakat melalui bursa efek di Indonesia dinyatakan efektif

oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui Surat Keputusannya No.SI-103/SHM/MK.10/1990

tanggal 20 April 1990.

Pada tahun 1990, perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada bursa efek Indonesia.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang dianut perusahaan dalam menyusun laporan keuangan ini.

a.

Prinsip Penyajian

Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pada tahun 2000

manajemen merubah metode penyusunan laporan arus kas dari metode tidak langsung menjadi metode langsung,

sehubungan dengan perubahan metode tersebut maka laporan arus kas tahun 1999 disajikan kembali.

Angka-angka yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan adalah dalam satuan mata uang Rupiah.

b.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari

tiga bulan.

c.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi manajemen terhadap kemungkinan tidak

tertagihnya piutang dari para pelanggan. Perusahaan akan membentuk penyisihan spesifik pada piutang yang

kemungkinan tertagihnya diragukan.

d.

Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara harga perolehannya dan nilai realisasi bersih. Harga

perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata.

Telur terdiri dari telur tetas yang diproses untuk menghasilkan ayam umur sehari (day old chick) dan telur untuk

konsumsi.

(7)

Biaya perolehan ayam ternak termasuk biaya pemeliharaan, yang terdiri dari biaya makanan dan obat-obatan,

tenaga kerja langsung dan lainnya.

Perusahaan tidak membentuk penyisihan penghapusan persediaan tetapi membebankan langsung persediaan yang

usang dan rusak pada laba rugi tahun berjalan.

e.

Ayam Pembibit

Ayam pembibit disajikan sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan penyisihan deplesi. Harga

perolehan terdiri dari harga pembelian ayam pembibit umur sehari (day old chick) dan biaya pemeliharaannya,

yang terdiri dari makanan dan obat-obatan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya lainnya. Harga perolehan ayam

pembibit hingga mencapai umur produktif, dikurangi taksiran nilai sisa ayam tua, dideplesi dengan menggunakan

metode garis lurus (straight line method) selama umur produktif komersial ayam pembibit yang bersangkutan.

Sejak tahun 1996, perusahaan memperpendek masa kapitalisasi biaya pemeliharaan ayam pembibit untuk

mencerminkan pengaitan antara pendapatan dan biaya yang lebih tepat. Berdasarkan estimasi yang baru, ayam

pembibit diasumsikan menjadi produktif mulai umur 28 minggu, maka biaya pemeliharaannya dikapitalisasi

sampai ayam pembibit tersebut berumur 28 minggu.

f.

Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan menurut harga perolehannya dikurangi akumulasi penyusutannya. Seluruh aktiva tetap

perusahaan, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda

(double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus (straight line method).

Adapun tarif penyusutan per tahun adalah sebagai berikut :

Bangunan

5 %

Mesin dan peralatan

10 %

Peralatan dan perabotan kantor

25 %

Kendaraan

50 %

Aktiva tetap pada Divisi Rumah Potong

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaat dari aktiva tersebut,

sebagai berikut :

Tahun

Bangunan dan prasarana

16,0

Mesin dan peralatan

12,5

Peralatan dan perabotan kantor

5,0

Kendaraan

5,0

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya

tesebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aktiva secara signifikan

dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan

aktiva tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aktiva tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi

diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

(8)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

g. Aktiva Dalam Penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehannya. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan

ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk

digunakan.

h. Sewa Guna Usaha

Perusahaan mencatat transaksi sewa guna usaha dengan menggunakan metode sewa guna usaha dengan hak opsi

(capital lease) sesuai dengan kriteria perlakuan akuntansi transaksi sewa guna usaha pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No.30.

Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dilaporkan dalam neraca sebagai “Aktiva Sewa Guna Usaha” sebesar

nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah dengan nilai sisa (hak opsi) yang

harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.

Penyusutan aktiva sewa guna usaha dihitung sesuai dengan metode yang dipakai dalam aktiva tetap. Kewajiban

sewa guna usaha dinyatakan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.

i.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat perusahaan telah secara signifikan, memindahkan resiko dan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli. Sedangkan beban diakui sesuai dengan timbulnya kewajiban (accrual basis).

j.

Pajak Penghasilan

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46

tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung

berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang

yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar

pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena

pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar

kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara subtansial telah berlaku pada

tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan

yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva

dan kewajiban pajak kini.

k. Transaksi Hubungan Istimewa

Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa adalah :

(9)

1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh,

atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan

fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi (associated company);

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, suatu kepentingan hak suara

di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang

dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau

dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan

manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut, atau;

5) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun

tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4) diatas, atau setiap orang tersebut

mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang

mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan.

Saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan secara tersendiri pada catatan atas

laporan keuangan (lihat catatan 30).

l.

Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang

asing yang terjadi di sepanjang periode dicatat ke dalam mata uang Rupiah menurut harga kurs yang berlaku pada

saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan

menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai

akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi dalam tahun

berjalan.

Berikut ini adalah kurs tengah yang digunakan oleh Perusahaan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam

mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah :

2000 1999

Dolar Amerika 1

=

9.595

7.100

Dolar Singapura 1

=

5.537

4.260

m. Laba (Rugi) per Saham

Laba (rugi) usaha dan bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar

dalam periode yang bersangkutan.

n. Kelangsungan Hidup Usaha Perusahaan

Tanggal 31 Desember 2000, perusahaan memiliki saldo kewajiban lancar bersih sebesar Rp 109.620.678.482 dan

saldo kerugian kumulatif sebesar Rp 48.846.871.834 (yang merupakan 244 % dari modal saham). Walaupun

demikian, laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 disusun dengan anggapan

perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan karena p emegang saham utama perusahaan telah

memberikan komitmen dukungan finansial sepenuhnya kepada perusahaan.

(10)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

2000 1999

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas

247.911.341

18.702.397

Bank

380.986.167

584.384.338

Deposito berjangka

-

1.200.000.000

Jumlah

628.897.508

1.803.086.735

4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha

1.870.271.137

2.900.962.281

Dikurangi : penyisihan piutang tak tertagih

(729.944.993)

(1.455.883.985)

Jumlah

1.140.326.144

1.445.078.296

Pada tanggal 31 Desember 1999, piutang usaha kotor sebesar Rp 2.900.962.281 digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman anjak piutang (lihat catatan 13).

Berikut ini adalah ikhtisar mutasi akun penyisihan piutang tak tertagih dari piutang usaha :

Saldo pada awal tahun

1.455.883.985

1.360.954.997

Penyisihan tahun berjalan

2.003.000

710.913.794

Penghapusan tahun berjalan

(727.941.992)

(615.984.806)

Saldo pada akhir tahun

729.944.993

1.455.883.985

Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tak tertagih dari piutang usaha tanggal neraca telah cukup menutup

kemungkinan kerugian sebagai akibat dari tidak tertagihnya piutang usaha.

5. PIUTANG LAIN-LAIN

Direksi

-

178.694.935

Karyawan

4.657.311

196.758.550

Lain-lain

5.550.000

22.300.000

Jumlah

10.207.311

397.753.485

6. PERSEDIAAN

Telur

218.585.856 172.528.214

Telur dalam proses tetas

647.706.645 326.408.785

Makanan ayam

489.273.382 394.015.601

Obat-obatan

678.107.441 503.290.404

Perlengkapan lainnya

346.961.602 176.108.447

Jumlah

2.380.634.926 1.572.351.451

(11)

2000 1999

7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Terdiri dari pajak penghasilan pasal 22 dan pasal 25.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Terdiri dari uang muka pengadaan dan keperluan bagian pemasaran.

9. AYAM PEMBIBIT

a. Terdiri dari :

Harga perolehan

Ayam pembibit induk

5.696.692.579

1.781.163.959

Ayam pembibit nenek

-

39.610.000

5.696.692.579

1.820.773.959

Penambahan populasi ayam pembibit

9.338.572.470

6.749.621.429

Jumlah

15.035.265.049

8.570.395.388

Dikurangi penyisihan deplesi

(6.433.349.551)

(2.873.702.809)

Jumlah

8.601.915.498

5.696.692.579

b. Berikut ini adalah mutasi persediaan ayam pembibit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000

dan1999.

Saldo awal tahun

5.696.692.579

1.820.773.959

Pembelian dan biaya pemeliharaan selama

-

tahun berjalan

Impor anak ayam umur sehari

4.008.206.322

3.162.079.128

Biaya pakan

3.551.467.404

2.098.465.513

Tenaga kerja langsung

355.779.749

308.910.202

Biaya produksi tidak langsung

1.423.118.995

1.180.166.586

Taksiran deplesi yang dibebankan pada

biaya produksi tahun berjalan

(6.433.349.551)

(2.873.702.809)

Jumlah

8.601.915.498

5.696.692.579

(12)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

10. AKTIVA TETAP

Berikut ini adalah saldo mutasi aktiva tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 :

Harga Perolehan

Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo akhir

Hak atas tanah

4.930.369.508

-

-

4.930.369.508

Bangunan

5.987.195.113

133.222.500

-

6.120.417.613

Mesin dan peralatan

1.029.970.306

179.503.088

-

1.209.473.394

Peralatan dan perabotan kantor

1.471.849.378

142.889.758

-

1.614.739.136

Kendaraan

2.374.122.534

173.840.000

131.000.000

2.416.962.534

Jumlah

15.793.506.839

629.455.346

131.000.000

16.291.962.185

Akumulasi Penyusutan

Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo akhir

Bangunan

1.479.922.161

296.477.467

-

1.776.399.628

Mesin dan peralatan

584.843.249

49.029.012

-

633.872.261

Peralatan dan perabotan kantor

1.244.453.343

74.421.698

-

1.318.875.041

Kendaraan

2.194.288.327

115.508.195 117.194.242

2.192.602.280

Jumlah

5.503.507.080

535.436.372

117.194.242

5.921.749.210

(13)

Berikut ini adalah saldo dan mutasi aktiva tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999:

Harga Perolehan

Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo akhir

Hak atas tanah

4.195.952.893

1.200.536.615

466.120.000

4.930.369.508

Bangunan

5.987.195.113 - -

5.987.195.113

Mesin dan peralatan

1.092.034.506 -

62.064.200

1.029.970.306

Peralatan dan perabotan kantor

1.378.965.114

100.184.100

7.299.836

1.471.849.378

Kendaraan

2.107.472.534

18.500.000

150.050.000

1.975.922.534

Jumlah

14.761.620.160

1.319.220.715

685.534.036

15.395.306.839

Aktiva sewa guna usaha

987.425.000 -

589.225.000

398.200.000

Jumlah

15.749.045.160

1.319.220.715

1.274.759.036

15.793.506.839

Akumulasi Penyusutan

Saldo awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo akhir

Bangunan

1.187.511.643

292.410.518 -

1.479.922.161

Mesin dan peralatan

569.668.056

48.543.782

33.368.589

584.843.249

Peralatan dan perabotan kantor

1.177.365.301

72.258.278

5.170.236

1.244.453.343

Kendaraan

1.947.940.793

71.002.095

112.485.192

1.906.457.696

Jumlah

4.882.485.793

484.214.673

151.024.017

5.215.676.449

Aktiva sewa guna usaha

676.606.402

105.096.482

493.872.253

287.830.631

Jumlah

5.559.092.195

589.311.155

644.896.270

5.503.507.080

Nilai buku

10.189.952.965

10.289.999.759

Lokasi hak atas tanah diatas terletak di desa Bencoy, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat. Hak atas

tanah tersebut atas nama perusahaan.

Sebagaimana telah diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang

diaktakan oleh Yuliandi Ermawanto, SH selaku pengganti notaris Misahardi Wilamarta, SH dengan akta notaris no.392

tanggal 29 Juni 1995, pada tanggal 4 September 1996 perusahaan melaksanakan pertukaran hak atas tanah milik

perusahaan yang terletak pada Kecamatan Curug, Tangerang dengan hak atas tanah pada Kecamatan Setu dan

Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi serta hak atas tanah pada Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi.

Seluruh hak atas tanah yang ditukarkan tersebut masih ditempatkan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang

diperoleh PT Buana Superior Feedmill (pihak yang mempunyai hubungan is timewa) dari PT Bank Pembangunan

(14)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

Indonesia (Persero) sebesar Rp 13.900.000.000. Hak atas tanah yang diperoleh dari pertukaran tersebut masih dalam

proses untuk menggantikan hak atas tanah diatas sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut.

Pada tahun 1999, Perusahaan melakukan pembelian tanah didaerah Cipanas untuk keperluan operasi farm.

Kendaraan bermo tor ditempatkan sebagai jaminan tambahan pinjaman commercial paper perusahaan (lihat catatan

13).

Penyusutan aktiva tetap dibebankan kepada akun-akun sebagai berikut :

Beban produksi lainnya

415.914.216

439.177.091

Beban umum dan administrasi

116.617.928

132.215.129

Beban penjualan

2.904.228

17.918.935

Jumlah

535.436.372

589.311.155

Seluruh aktiva tetap diatas tidak diasuransikan, mesin-mesin senilai Rp 2.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman anjak piutang (lihat catatan 13).

11. UANG MUKA INVESTASI

Uang muka investasi terdiri dari uang muka kepada pemegang saham PT Buana Superior Feedmill (PT BSF) sebesar

Rp 41.407.618.966 untuk pembelian saham perusahaan tersebut dan tagihan kompensasi sebesar Rp 7.200.000.000

kepada PT BSF sesuai dengan Perjanjian Dasar Pengambilalihan Saham PT BSF. Penempatan uang muka pembelian

saham tersebut didanai dari hasil penerbitan commercial paper.

Pada tanggal 27 Januari 1997, perusahaan dan pemegang saham PT BSF menandatangani Perjanjan Dasar

Pengambilalihan Saham PT BSF yang merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Pendahuluan Akta Jual Beli Saham

yang ditandatangani pada tanggal 1 Pebruari 1996. Dalam perjanjian tersebut disebutkan perusahaan memberikan

uang muka jaminan pembelian saham PT BSF kepada pemegang saham PT BSF. Dalam perjanjian tersebut juga

disebutkan pengambilalihan saham itu hanya dapat dilaksanakan dengan kondisi sebagai berikut :

- pengambilalihan telah disetujui oleh RUPS kedua pihak dan dilaksanakan paling lambat 15 hari kerja setelah

persetujuan RUPS; dan

- setelah perusahaan melaksanakan due diligence terhadap PT BSF.

Harga jual beli seluruh saham yang disetujui oleh kedua pihak adalah Rp 58.2 miliar, namun kepastian harga tetap

ditentukan berdasarkan hasil due diligence dan hasil negoisasi dari pemegang saham kedua belah pihak.

Menurut hasil penilaian terhadap aktiva PT BSF yang dilakukan oleh perusahaan penilai PT Citra Selaras Mandiri

dalam laporannya tanggal 17 Januari 2000 nilai wajar aktiva tetap dari PT BSF adalah sebesar Rp 66.823.493.000.

Pada tanggal 6 Oktober 1999, perusahaan dan pemegang saham PT BSF menandatangani perpanjangan Perjanjian

Dasar Pengambilalihan Saham PT BSF sampai dengan tanggal 30 Juni 2001.

(15)

2000 1999

Sebelum perjanjian jual beli atas seluruh saham PT BSF ini secara resmi ditandatangani di depan notaris, PT BSF

dilarang untuk :

- menjual / menjaminkan saham PT BSF kepada pihak ketiga;

- menjaminkan harta kekayaan PT BSF kepada pihak lain dalam bentuk apapun;

- mendapat pinjaman baru dari lembaga keuangan atau bank lain; dan

- memberikan pinjaman kepada pemegang saham.

Apabila batas waktu tersebut sudah lewat, perjanjian ini batal namun tidak menghapus hak dan kewajiban para pihak,

yaitu bahwa uang muka tersebut wajib dibayar kembali oleh pemegang saham PT BSF. Selama uang muka investasi

tersebut belum dibayar kembali, pemegang saham PT BSF setuju melepaskan haknya untuk mengambil bagian atas

saham-saham baru PT BSF. Sampai dengan 31 Desember 2000, perusahaan dan PT BSF belum mendapat persetujuan

RUPS untuk transaksi jual beli saham tersebut.

12. AKTIVA LAIN-LAIN

Piutang restitusi pajak penghasilan

671.675.456

2.683.701.824

Sewa tanah farm

409.366.500

-

Lain-lain

43.164.749

132.289.740

Jumlah

1.124.206.705

2.815.991.564

13. PINJAMAN YANG DITERIMA

Surat berharga yang diterbitkan kepada

konsorsium Bank Bira terdiri dari :

PT Bank Nusa

10.000.000.000

10.000.000.000

PT Bank Exim (US$ 1.250.000)

11.993.750.000

8.875.000.000

PT Bank Exim

5.000.000.000

5.000.000.000

PT Bank Bira (US$ 1.000.000)

9.595.000.000

7.100.000.000

PT Panin (US$ 1.000.000)

9.595.000.000

7.100.000.000

PT Bank Uppindo (US$ 1.000.000)

9.595.000.000

7.100.000.000

PT Bank Prima Master

4.000.000.000

4.000.000.000

PT Bank Subentra

4.000.000.000

4.000.000.000

Jumlah

63.778.750.000

53.175.000.000

Anjak piutang :

PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance

4.479.193.700

4.577.078.017

Jumlah

68.257.943.700

57.752.078.017

Surat berharga yang diterbitkan senilai Rp 63.778.750.000 (terdiri dari Rp 23.000.000.000 dan US$ 4.250.000) telah

jatuh tempo. Pada saat ini, perusahaan sedang dalam proses menyelesaikannya dengan pihak kreditur melalui

penjadwalan ulang pembayaran pokok dan bunga pinjaman tersebut, maupun melalui pembayaran dengan aktiva

(asset settlement).

Pada tahun 1999, perusahaan telah melakukan negosiasi pelunasan hutang berdasarkan sistim hair cut dengan PT

Malindo Ventura, PT Danamon Sekuritas dan PT Layang Mega Sekuritas. Efek dari pelunasan berdasarkan sistim hair

cut tersebut, perusahaan mendapatkan potongan pinjaman pokok sebesar Rp 4.120.000.000 dan pembebasan bunga

(16)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

Berkaitan dengan hutang commercial paper tersebut, telah diserahkan jaminan tambahan berupa BPKB kendaraan

perusahaan, 9 bidang tanah yang berlokasi di Bencoy, dan saham perusahaan sejumlah 6.214.500 saham kepada Bank

Nusa Nasional (salah satu anggota konsorsium).

PT Bank Nusa, PT. Bank Bira, PT Bank Subentra dan PT Bank Uppindo merupakan bank yang sudah dilikuidasi

oleh karenanya kreditur beralih kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

Pinjaman yang diperoleh dari PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance merupakan pinjaman anjak piutang dengan

bunga sebesar 21,5 % per tahun yang dibuat berdasarkan perjanjian tertanggal 27 Desember 1999 dan dijamin dengan

piutang usaha (lihat catatan 4). Dalam rangka restrukturisasi perusahaan dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance

sepakat agar hutang perusahaan dilunasi sampai dengan tahun 2004, dan perusahaan harus membayar pokok dan bunga

sebesar Rp 25.000.000 untuk dua tahun pertama, sedangkan sisanya diangsur secara proporsional dalam tiga tahun

berikut. Tingkat bunga yang dikenakan untuk dua tahun pertama adalah 5 % per tahun, dan selanjutnya sesuai dengan

tingkat bunga SBI atau kesepakatan kedua belah pihak.

14. HUTANG USAHA

Hutang usaha merupakan kewajiban yang berasal dari pembelian ayam pembibit nenek (grand parent), makanan ayam,

ayam ternak, obat-obatan dan lain-lain.

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Terdiri dari biaya listrik dan telepon, honorarium tenaga ahli dan sewa yang belum dibayar pada tanggal neraca.

16. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Pinjaman yang diterima - commercial paper

24.588.531.883

16.842.002.406

Anjak piutang PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance

-

73.136.000

Jumlah

24.588.531.883

16.915.138.406

17. HUTANG DIVIDEN

Merupakan dividen yang belum dibayarkan kepada pemegang saham.

18. HUTANG PAJAK

Terdiri dari :

Pajak penghasilan karyawan pasal 21

55.087.494

3.841.000

Pajak penghasilan pasal 23

53.227.558

51.948.750

Jumlah

108.315.052

55.789.750

(17)

2000 1999

19. HUTANG SEWA GUNA USAHA

Perusahaan mengikat perjanjian sewa guna usaha yang tidak dapat dibatalkan untuk kendaraan-kendaraannya. Atas

sewa guna usaha tersebut perusahaan dikenai bunga rata-rata sebesar 26 % sampai 46 % per tahun. Masa sewa guna

usaha adalah dari tahun 1997 sampai dengan 2000. Nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha tahun 2000 dan

1999 sebesar Rp 0 dan Rp 82.928.797.

Jumlah hutang sewa guna usaha yang terdiri dari pokok dan bunganya yang harus dilunasi adalah sebagai berikut :

Kurang dari satu tahun

117.540.999

Lebih dari satu tahun

-

Jumlah

117.540.999

Dikurangi beban bunga di masa mendatang

34.612.202

Hutang sewa guna usaha-bersih

82.928.797

Bagian lancar

82.928.797

Bagian tidak lancar

-

Jumlah

82.928.797

20. HUTANG LAIN-LAIN

Terdiri dari :

Pemegang saham

11.160.000.000

11.160.000.000

PT Artie Wibawa

1.301.350.745

3.789.592.844

PT Buana Superior Fedmiil

718.861.840

9.099.340

Lain-lain

68.136.155

393.126.000

Jumlah

13.248.348.740

15.351.818.184

Kedua perusahaan diatas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan

21. MODAL SAHAM

Berikut ini adalah susunan pemegang saham perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999.

Jumlah saham ditempatkan dan

Persentase

Pemegang saham

disetor (tercatat pada Bursa Efek)

pemilikan (%)

PT Artie Wibawa

7.200.000

36.00

Slamet Riadi

1.214.500

6.07

Masyarakat lainnya (dibawah 5%)

11.585.500

57.93

Jumlah

20.000.000

100.00

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta Notaris Rachmat Santoso, SH

No.148 tanggal 26 Juni 1998, para pemegang saham setuju untuk menurunkan modal dasar perseroan dari Rp

(18)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

2000 1999

22. AGIO SAHAM

Merupakan s elisih antara nilai nominal saham dengan harga saham yang dijual kepada masyarakat atau pihak lainnya.

23. DIVIDEN KAS

Dalam rapat umum pemegang saham yang disahkan dengan Akte Notaris Rachman Santoso, SH No. 233 tanggal 23

Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan deviden kas tahun buku 1999.

24. PENJUALAN BERSIH

Produk utama :

Anak ayam usia sehari

25.612.946.830

19.655.858.376

Jumlah produk utama

25.612.946.830

19.655.858.376

Produk sampingan :

Ayam tua

1.025.445.112

356.485.250

Telur ayam

1.139.775.085

542.960.000

Pupuk kandang

148.192.788

64.799.125

Lain-lain

83.518.950

41.925.550

Jumlah produk sampingan

2.396.931.935

1.006.169.925

Jumlah

28.009.878.765

20.662.028.301

Dikurangi potongan penjualan

(307.538.200)

(381.705.000)

Penjualan bersih

27.702.340.565

20.280.323.301

(19)

2000 1999

25. HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan awal

Telur

172.528.214

218.608.087

Telur dalam proses tetas

326.408.785

283.380.378

Jumlah

498.936.999

501.988.465

Pembelian ayam hidup

849.092.303

687.592.435

Makanan ayam

9.796.680.688

5.540.194.981

Deplesi ayam pembibit

6.433.349.551

2.873.702.809

Tenaga kerja langsung

514.932.593

377.556.913

Biaya produksi lainnya

2.764.199.339

1.438.469.141

Jumlah

20.358.254.474

10.917.516.279

Persediaan akhir

Telur

(218.585.856)

(172.528.214)

Telur dalam proses tetas

(647.706.645)

(326.408.785)

Jumlah

(866.292.501)

(498.936.999)

Harga pokok penjualan

19.990.898.972

10.920.567.745

26. BEBAN PENJUALAN

Pengepakan

903.969.626

400.272.536

Pengangkutan

278.616.150

84.369.948

Iklan dan promosi

55.304.631

30.327.820

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan

92.681.453

60.812.320

Representasi dan jamuan

2.878.026

2.308.500

Penyusutan

2.904.228

17.918.935

Pemeliharaan dan perbaikan

22.473.500

21.169.450

Pos dan telekomunikasi

74.229.345

51.662.505

Alat tulis dan perlengkapan kantor

3.732.474

10.061.779

Perjalanan dinas

7.009.450

6.332.748

Bahan bakar dan pelumas

23.686.800

21.395.600

Lain-lain

595.600

1.238.500

Jumlah

1.468.081.283

707.870.641

(20)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

2000 1999

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan

754.479.277

752.990.448

Biaya piutang tak tertagih

2.003.000

1.046.613.189

Pemeliharaan dan perbaikan

79.092.704

54.599.828

Perijinan

197.671.033

9.540.000

Penyusutan

116.617.928

132.215.129

Perjalanan dinas

13.997.200

4.308.824

Alat tulis dan perlengkapan kantor

34.203.126

119.564.854

Pos, telekomunikasi

82.565.402

51.222.584

Representasi, jamuan dan sumbangan

56.395.800

80.461.390

Bahan bakar dan pelumas

43.241.125

29.951.150

Honorarium tenaga ahli

27.184.042

17.500.000

Amortisasi aktiva lainnya

-

8.062.500

Listrik

8.274.879

101.421.605

Sewa

530.022.800

595.104.300

Lain-lain

90.613.714

245.824.765

Jumlah

2.036.362.030

3.249.380.566

28. RUGI PENJUALAN / PENGHAPUSAN AKTIVA TETAP

Merupakan rugi penjualan / penghapusan atas gedung, mesin -mesin, peralatan dan kendaraan (sebagian aktiva tetap

unit Megamendung, Hambalang I, Hambalang II, GP.Hambalang, Rumah Potong Ayam dan Kantor Pusat).

(21)

2000 1999

29. PAJAK PENGHASILAN

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

(14.998.465.657)

9.105.390.226

Koreksi positif (negatif)

Biaya piutang tak tertagih

2.003.000

94.928.988

Penyusutan aktiva tetap

(265.323.228)

(321.592.924)

Penyusutan aktiva sewa guna usaha

-

105.096.482

Representasi dan jamuan

59.273.826

80.461.390

Denda, sumbangan dan lainnya

153.250

369.600

Biaya pajak

755.926.779

30.349.500

Penghapusan bunga/pinjaman

-

(7.250.605.955)

Selisih kurs

-

(4.224.856.160)

Penghasilan bunga

(137.795.994)

(104.848.726)

Sewa guna usaha

-

(334.775.488)

Bunga sewa guna usaha

-

420.959.979

Laba (rugi) sebelum akumulasi rugi fiskal

(14.584.228.024)

(2.399.123.088)

Akumulasi rugi fiskal awal tahun

(29.531.154.606)

(27.132.031.518)

Penyesuaian atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(SKLB) tahun 1999

14.184.950.537

-

Akumulasi rugi fiskal akhir tahun

(29.930.432.093)

(29.531.154.606)

Beban (penghasilan) pajak

Pajak kini

-

-

Pajak tangguhan

312.860.888

285.119.601

Jumlah

312.860.888

285.119.601

Perhitungan pajak dibayar dimuka adalah

sebagai berikut :

Pajak penghasilan badan

Pajak dibayar dimuka

Piutang restitusi pajak penghasilan

671.675.456

2.683.701.824

Pajak penghasilan pasal 22

236.917.569

85.850.012

Jumlah

908.593.025

2.769.551.836

Piutang restitusi pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari aktiva lain-lain pada catatan no.12 atas laporan

keuangan.

(22)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

2000 1999

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban

menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.

Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan adalah sebagai berikut :

Aktiva pajak tangguhan

Pengaruh dari perbedaan temporer piutang usaha

218.983.498

28.478.696

Kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan

8.979.129.628

8.817.276.875

Pengaruh dari perbedaan temporer transaksi sewa

guna usaha

-

24.878.639

Kewajiban pajak tangguhan

Pengaruh dari perbedaan temporer aktiva tetap

(79.566.968)

(64.948.932)

Aktiva pajak tangguhan

9.118.546.158

8.805.685.278

Pada tahun 2000, perusahaan mengalami akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 29.930.432.093 yang dapat

dikompensasikan dengan laba kena pajak pada masa empat tahun mendatang hingga tahun 2004. Perusahaan

mempunyai dasar memadai untuk menentukan manfaat pajak masa datang dari kerugian fiskal tersebut. Oleh karena

itu, perusahaan mengakui aktiva pajak tangguhan sebesar Rp 9.118.546.158.

30. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dengan perusahaan (lihat catatan 2k) dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga

kecuali pinjaman yang diberikan kepada karyawan. Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa adalah sebagai berikut :

Aktiva

Piutang lain-lain

4.657.311

379.953.485

Uang muka investasi

48.607.618.966

48.607.618.966

Kewajiban

Hutang usaha

518.307.763

1.410.084.308

Hutang lain-lain

13.180.212.585

14.958.692.184

Beban

(23)

2000 1999

31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal neraca, jumlah aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :

2000

1999

Mata uang

Ekuivalensi

Mata uang

Ekuivalensi

asing

rupiah

asing

rupiah

Aktiva

Piutang usaha

-

- $$ 121.806,65

519.384.501

Kewajiban

Pinjaman yang diterima

U$$ 4.250.000,00

40.778.750.000 U$$ 4.250.000,00

30.175.000.000

Hutang usaha

-

- U$$ 15.113,80

107.307.980

Oleh karena perusahaan memiliki jumlah kewajiban bersih dalam mata uang asing, maka pada masa yang akan datang

perusahaan akan terpengaruh secara signifikan oleh selisih kurs yang disebabkan ketidakstabilan kurs mata uang asing.

32. PERJANJIAN DAN KEWAJIBAN BERSYARAT

a.

Berdasarkan Perjanjian Penjualan dan Distribusi pada tanggal 19 Maret 1993, antara perusahaan dengan Hubbard

Farm, Inc (HFI), Amerika Serikat, perusahaan ditunjuk sebagai distributor eksklusif di Indonesia untuk ayam

pedaging dan ayam petelur sebagai berikut :

Ayam pedaging :

- Hubbard Parent Male

- Hubbard Parent Meat Breeder Pullet

Ayam petelur :

- Hubbard Golden Comet Parent Male

- Hubbard Golden Comet Parent Pullet

b. Perusahaan dan pemerintahan Daerah Tingkat II Cianjur, Jawa Barat, mengadakan perjanjian sewa tanah seluas

22,20 hektar yang digunakan untuk peternakan ayam di desa Sukatani Cipanas - Cianjur dengan jangka waktu 15

tahun yang dimulai tanggal 11 Nopember 2000 sampai dengan 13 Nopember 2015.

(24)

PT CIPENDAWA AGROINDUSTRI, TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999

33. DAMPAK KRISIS EKONOMI

Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami dampak memburuknya kondisi

ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara -negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya

likuiditas, serta tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang asing. Sangat labilnya kurs valuta asing dan tarif bunga

berdampak buruk terhadap biaya dana, dan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang dalam mata uang asing

mengingat hutang perusahaan yang telah meningkat secara signifikan dalam satuan Rupiah dan tingkat bunga untuk

pinjaman dalam Rupiah yang telah meningkat secara signifikan. Rugi kurs dan biaya bunga telah menyebabkan

perusahaan mengalami rugi bersih dan mempunyai saldo kerugian kumulatif yang sangat signifikan.

Dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia juga telah menurunkan jumlah penjualan dan meningkatkan risiko

kredit bawaan dalam piutang usaha perusahaan. Hal ini diperburuk lagi dengan melonjaknya harga pokok makanan

ayam, dan uang muka investasi perusahaan pada PT BSF belum mendatangkan hasil untuk menutup biaya dana dan

rugi kurs yang dialami perusahaan.

Dalam menghadapi kondisi tersebut diatas, Perusahaan telah mengadakan negoisasi dengan kreditur untuk penjadwalan

ulang hutang-hutang Perusahaan (lihat catatan 13) dan merencanakan untuk melakukan penawaran umum terbatas pada

saat pasar modal Indoenesia telah bergairah kembali. Disamping itu, Perusahaan merencanakan untuk mempertinggi

rasio penjualan ekspor dalam tahun 2001 dan melakukan kemitraan kerjasama dengan koperasi untuk pengembangan

peternakan ayam. Serta meningkatkan aktivitas penagihan atas piutang dan sedapat mungkin menekan biaya yang

terjadi dengan menjual ayam hidup kepada peternakan lain walaupun biaya pemeliharaan ayam tidak sebanding dengan

harga penjualannya

Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang akan diambil oleh

pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada diluar kendali perusahaan. Oleh karena itu,

tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan terus memburuknya kondisi perekonomian terhadap

likuiditas dan pendapatan perusahaan, termasuk damp ak mengalirnya dana investor, langganan dan pemasok ke dan

dari perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Diagram alir pada Gambar 6 berlaku untuk setiap ekstrak dari sampel karang lunak alami dan transplantasi dengan pelarut metanol p.a., etil asetat p.a., dan heksana p.a..

bertindak sebagai K+ntrakt+r yang dalam hal ini disebut sebagai P!"AK K#'(A 'engan ini kedua belah ihak menyatakan untuk saling mengikat diri mengadakan erjanjian

nama calon pengganti antarwaktu dari Komisi Pemilihan Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pimpinan DPRD menyampaikan nama Anggota DPRD yang diberhentikan

Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu hamil harus mendapatkan imunisasi tetanus toksoid, sehingga ibu sudah memiliki antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan

Pada Tabel 1 kelompok kontrol negatif dengan kelompok yang diberi perlakuan (kelompok preventif, kelompok taurin dosis 15,6 mg/BB/hari, dan kelompok yang diberi ekstrak

Perawatan FWC merupakan tindakan untuk mengembalikan kemampuan FWC pada kondisi yang prima untuk mendinginkan fresh water , mencegah terjadinya kegagalan mesin

Untuk melihat nilai tambah pendapatan yang diperoleh dari pengusaha gula kelapa, maka dalam analisa ini akan dibandingkan dengan pendapatan apabila kelapa tersebut dipanen

Dengan skema ini terlihat bahwa dana yang diberikan oleh pemerintah/ lembaga penaung akan membuat perpustakaan (dengan citra baru hasil kerjasama) berkembang sehingga