• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN INFORMASI PEKERJA USIA MUDA AGUSTUS 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DATA DAN INFORMASI PEKERJA USIA MUDA AGUSTUS 2013"

Copied!
456
0
0

Teks penuh

(1)

DATA DAN INFORMASI

PEKERJA USIA MUDA

AGUSTUS 2013

PUSAT DATA DAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN

Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(2)
(3)

TIM PENYUSUN

Pembina

Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T

Pengarah

Edi Purnama S.H, M.M

Penanggung Jawab

Dra. Liliek Farayismaya Winarnie

Penulis

Suzie Susanty, S.P, M.Si

Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom

Pengolah Data

Taofik Hidayat, S.Si

Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom

Ervina Samosir, S.Kom

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan membutuhkan perencanaan yang baik

berdasarkan data dan informasi ketenagakerjaan yang tepat, akurat dan berkualitas,

sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan merupakan salah satu unit kerja Eselon II pada

Badan Penelitian dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang

mempunyai tugas dan fungsi untuk merumuskan kebijakan dan program, menyusun,

mengolah, menganalisis, serta menyajikan data dan informasi di bidang ketenagakerjaan.

Dalam rangka melaksanakan amanah tersebut diatas, pada tahun 2014 dilakukan kegiatan

penyusunan buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda.

Buku ini menyajikan data dan informasi pekerja usia muda yang terdiri atas penduduk

yang bekerja, penduduk usia muda yang bekerja dan pekerja usia muda dengan berbagai

karakteristik data pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Adapun sumber

data dan informasi yang disajikan berdasarkan Data Sakernas Agustus 2013 yang

dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kami berharap semoga Buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda ini dapat menjadi

bahan masukan dalam penelaahan kondisi ketenagakerjaan Indonesia

.

Jakarta, Juli 2014

Kepala Pusat

Data dan Informasi Ketenagakerjaan

Edi Purnama, S.H, M,M

(6)
(7)

SAMBUTAN

Pekerja usia muda adalah tenaga kerja yang secara fisik memiliki kemampuan maksimal

dalam menjalankan pekerjaannya. Mereka merupakan sumberdaya potensial dengan

tingkat produktivitas tinggi dan merupakan aset bangsa sebagai tulang punggung dalam

kegiatan perekonomian. Tenaga kerja ini memiliki kepercayaan diri tinggi serta penuh

kreatifitas menjalankan tugas pekerjaannya. Cara berpikirnya juga berbeda dengan cara

berpikir tenaga kerja berusia di atas mereka, namun dari sisi pengalaman masih sangat

terbatas dan memerlukan pembinaan.

Akan tetapi sangat disayangkan kondisi tenaga kerja Indonesia saat ini belum sepenuhnya

dapat menunjang pertumbuhan perekonomian secara kualitas, karena komposisi tenaga

kerja Indonesia masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah).

Akibatnya, situasi ini akan menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas tenaga

kerja di Indonesia, dimana masih ada pekerja yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu.

Masalah-masalah seperti ini menjadi sorotan utama masyarakat yang dalam

penyelesaiannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus

mengikut sertakan pihak swasta. Dalam mencari solusi untuk mengurai permasalahan ini

secara detail diperlukan data dan informasi yang lengkap serta akurat, sehingga nantinya

dapat dikeluarkan kebijakan-kebijakan teknis dengan tujuan mencapai pembangunan

ketenagakerjaan yang berkualitas.

Sebagai salah satu bagian dalam pemerintahan serta dalam rangka mewujudkan salah satu

komitmennya sebagai penyedia data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat, lengkap

dan terkini, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi (Balitfo) melalui Pusat Data

dan Informasi Ketenagakerjaan melakukan berbagai upaya dalam melengkapi data

(8)

iv

ketenagakerjaan dari berbagai sumber secara berkesinambungan untuk dapat

dimanfaatkan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan.

Kami menyambut baik atas tersusunnya buku Data dan Informasi Pekerja Usia Muda di

tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/Kota sampai bulan Agustus 2013, diiringi

ucapan terima kasih kami kepada jajaran Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan,

Badan Penelitian Pengembangan, dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, khususya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini.

Semoga data dan informasi yang disajikan dalam buku ini bermanfaat bagi para

pemangku kepentingan ketenagakerjaan dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan.

Jakarta, Juli 2014

Kepala Badan

Penelitian, Pengembangan dan Informasi,

Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

SAMBUTAN ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Ruang Lingkup ... 3

E. Metodologi ... 4

F. Definisi Operasional ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PEKERJA USIA MUDA ... 11

A. Penduduk Yang Bekerja ... 11

B. Penduduk Usia Muda Yang Bekerja ... 12

C. Pekerja Usia Muda ... 12

D. Sandingan Data Pekerja Usia Muda Tahun 2012 dan 2013 ... 28

BAB III PENUTUP ... 35

LAMPIRAN

(10)

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Penduduk yang Bekerja di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama ... 12

Grafik 2. Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama ... 13

Grafik 3. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja dan Jenis Kelamin ... 14

Grafik 4. Pekerja Usia Muda Menurut Golongan Umur ... 15

Grafik 5. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Kelamin ... 16

Grafik 6. Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan ... 16

Grafik 7. Pekerja Usia Muda Menurut Lapangan Pekerjaan Utama ... 18

Grafik 8. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama ... 20

Grafik 9. Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal - Informal ... 22

Grafik 10. Pekerja Usia Muda Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin ... 23

Grafik 11. Pekerja Usia Muda Menurut Daerah ... 24

Grafik 12. Pekerja Usia Muda Menurut Kategori Upah ... 25

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja ... 28

Tabel 2. Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 28

Tabel 3. Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja ... 29

Tabel 4. Pekerja Usia Muda Menurut Golongan Umur ... 29

Tabel 5. Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 30

Tabel 7. Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama ... 31

Tabel 8. Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal/Informal... 31

Tabel 9. Pekerja Usia Muda Menurut Daerah ... 32

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

NASIONAL

Tabel 1.1

Penduduk yang Bekerja di Indonesia... 37

Tabel 2.1

Penduduk Usia Muda yang Bekerja Menurut Provinsi dan Status

Pekerjaan Utama ... 38

Tabel 3.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Bekerja dan

Jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Status Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 5.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Golongan Umur dan

Jenis Kelamin ... 41

Tabel 6.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi dan Pendidikan ... 42

Tabel 7.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi dan Lapangan

Pekerjaan Utama ... 43

Tabel 8.1

Pekerja Usia Muda diIndonesia Menurut Provinsi dan Jenis Pekerjaan

Utama ... 44

Tabel 9.1

Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Sektor Formal /

Informal dan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 10.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Jam Kerja dan Jenis

Kelamin ... 46

Tabel 11.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Daerah dan Jenis

Kelamin ... 47

Tabel 12.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Provinsi, Kategori Upah dan

Jenis Kelamin ... 48

Tabel 13.1 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda diIndonesia Menurut

Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 13.2 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Status Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 13.3 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Golongan Umur,Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 13.4 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Pendidikan,Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 52

Tabel 13.5 Rata – Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 13.6 Rata – Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 54

Tabel 13. 7 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Sektor Formal – Informal, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 13.8 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 13.9 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jam

(12)

viii

Tabel 13.10 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 57

Tabel 13.11 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Status Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 58

Tabel 13.12 Rata – Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Golongan Umur, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 58

Tabel 13.13 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Pendidikan, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 59

Tabel13.14 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 60

Tabel 13.15 Rata – Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Jenis Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 61

Tabel 13.16 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Sektor Formal-Informal, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 62

Tabel 13.17 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis

Kelamin, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 62

Tabel 13.18 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ... 63

Tabel 13.19 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 64

Tabel 13.20 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda diIndonesia Menurut Status

Bekerja, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal - Informal ... 65

Tabel 13.21 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Golongan Umur, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal... 65

Tabel 13.22 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Pendidikan, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 66

Tabel 13.23 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Lapangan Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Sektor

Formal-Informal ... 67

Tabel 13.24 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis

Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 68

Tabel 13.25 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jam

Kerja, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 69

Tabel 13.26 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis

Kelamin, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 69

Tabel 13.27 Rata-Rata Upah (Rupiah) Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut

Daerah, Status Pekerjaan Utama dan Sektor Formal-Informal ... 70

Tabel 14.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Bekerja, Daerah dan

Jenis Kelamin ... 70

Tabel 15.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Sektor

Formal-Informal dan Jenis Kelamin ... 71

Tabel 15.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Golongan Umur, Daerah dan

Jenis Kelamin ... 72

Tabel 16.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Status Bekerja dan

Jenis Kelamin ... 72

Tabel 16.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Golongan Umur

(13)

Tabel 16.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Pendidikan, Sektor

Formal-Informaldan Jenis Kelamin ... 73

Tabel 17.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status

Bekerja dan Jenis Kelamin ... 74

Tabel 17.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan

Pendidikan ... 75

Tabel 17.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan

Lapangan Pekerjaan Utama ... 76

Tabel 17.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Status

Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin... 77

Tabel 17.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Sektor

Formal-Informal dan Jenis Kelamin ... 78

Tabel 17.6 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Daerah

dan Jenis Kelamin ... 79

Tabel 18.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,

Status Bekerja dan Jenis Kelamin ... 80

Tabel 18.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

dan Pendidikan ... 81

Tabel 18.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,

Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin ... 82

Tabel 18.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,

Sektor Formal - Informal dan Jenis Kelamin ... 83

Tabel 18.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,

Daerah dan Jenis Kelamin ... 84

Tabel 19.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama, Status

Bekerja dan Jenis Kelamin ... 85

Tabel 19.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama,

Sektor Formal-Informal dan Jenis Kelamin ... 85

Tabel 19.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Status Pekerjaan Utama,

Daerah dan Jenis Kelamin ... 86

Tabel 20.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Sektor Formal-Informal, Status

Bekerja dan Jenis Kelamin ... 86

Tabel 21.1 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Status Bekerja

dan Jenis Kelamin ... 87

Tabel 21.2 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Golongan

Umur dan Jenis Kelamin ... 88

Tabel 21.3 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah dan Pendidikan ... 89

Tabel 21.4 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Sektor

Formal-Informal dan Jenis Kelamin ... 90

Tabel 21.5 Pekerja Usia Muda di Indonesia Menurut Kategori Upah, Daerah dan

(14)

x

PROVINSI

1.

Aceh ... 92

2.

Sumatera Utara ... 103

3.

Sumatera Barat ... 114

4.

Riau ... 125

5.

Jambi ... 136

6.

Sumatera Selatan ... 147

7.

Bengkulu ... 158

8.

Lampung ... 169

9.

Bangka Belitung ... 180

10.

Kepulauan Riau ... 191

11.

DKI Jakarta ... 202

12.

Jawa Barat ... 213

13.

Jawa Tengah ... 224

14.

DI Yogyakarta ... 235

15.

Jawa Timur ... 246

16.

Banten ... 257

17.

Bali ... 268

18.

Nusa Tenggara Barat ... 279

19.

Nusa Tenggara Timur ... 290

20.

Kalimantan Barat ... 303

21.

Kalimantan Tengah ... 314

22.

Kalimantan Selatan ... 325

23.

Kalimantan Timur ... 336

24.

Sulawesi Utara ... 347

25.

Sulawesi Tengah ... 358

26.

Sulawesi Selatan... 369

27.

Sulawesi Tenggara ... 381

28.

Gorontalo ... 392

29.

Sulawesi Barat ... 398

30.

Maluku ... 404

31.

Maluku Utara ... 415

32.

Papua Barat ... 422

33.

Papua ... 433

(15)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah

237,6 juta orang, terdiri atas 119,6 juta orang laki-laki dan 118,0 juta orang

perempuan. Pada tahun 2013 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia meningkat

menjadi 250 juta jiwa, dimana sebagian besar penduduk hidup di daerah pedesaan.

Indonesia memiliki 4 (empat) ciri-ciri umum kependudukan, yaitu :

1.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah. Kondisi ini sebenarnya bukan

merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk

menghasilan suatu produksi.

2.

Sebagian besar

penduduk berusia muda

, yaitu kondisi

dimana golongan

penduduk usia muda lebih besar proporsinya dari pada golongan penduduk usia

dewasa. Keadaan penduduk seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri

“expansive”.

3.

Persebaran penduduk tidak merata pada setiap pulau,

akibat adanya tingkat upah

yang lebih menarik di kota (sektor industri) dari pada tingkat upah di desa (sektor

pertanian).

4.

Sebagian besar penduduk berkerja di sektor pertanian. Kondisi ini disebabkan

oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk, sehingga jumlah

tenaga kerja yang terdidik dan terlatih untuk bekerja pada sektor industri masih

rendah.

Pada saat ini negara kita sangat membutuhkan generasi penerus yang terampil,

berkualitas, mandiri dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai salah satu

sumber daya dalam pembangunan Indonesia. Bila dilihat dari kondisi

ketenagakerjaan di Indonesia,

berdasarkan data Survey Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas) Badan Pusat Statistik bulan Agustus 2013

,

dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk Indonesia yang bekerja adalah sebanyak 110.804.401 orang, dimana

didalammya terdapat pekerja usia muda dengan rentang usia antara 15 sampai

(16)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

2

dengan 24 tahun sebanyak 16.154.397 orang

atau (14,58%).

Kondisi ini cukup memprihatinkan karena penduduk usia muda yang seharusnya

masih berada pada bangku pendidikan terpaksa putus sekolah dan sudah harus

mencari nafkah sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupnya atau keluarganya yang

sebagian besar dengan bekerja sebagai buruh.

Dalam rangka mengatasi pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin bertambah

dari tahun ke tahun, pemerintah harus menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat

mengendalikan jumlah pertumbuhan penduduk serta permasalahan yang

ditimbulkannya. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang

ketenagakerjaan adalah memperluas kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan

pelatihan, serta perluasan peluang kerja.

Dalam perencanaan pembangunan, data ketenagakerjaan memegang peranan

penting, karena tanpa tenaga kerja proses pembangunan tidak mungkin dapat

terlaksana. Salah satu data dan informasi yang diperlukan saat ini adalah data pekerja

usia muda. Tersedianya data dan informasi ketenagakerjaaan yang lengkap dan

akurat, akan memicu perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

Untuk mencapai salah satu tujuan pembangunan tersebut diatas, Pusat Data dan

Informasi Ketenagakerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya, pada tahun 2014

menyusun Data dan Informasi Pekerja Usia Muda Tahun 2013.

B. Dasar Hukum

Landasan hukum Penyusunan Data dan Informasi Pekerja Usia Muda adalah :

1.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan.

2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata

Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan, Penyusunan dan Pelaksanaan

Perencanaan Tenaga Kerja.

3.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor PER.01/MEN/I/2009

Tentang Pedoman Penggunaan Metoda Statistika Ketenagakerjaan.

4.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor PER.03/MEN/II/2009

Tentang Pendoman Penyajian Informasi Ketenagakerjaan.

(17)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

5.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor 2 Tahun 2013

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

PER.12/MEN/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi R.I.

6.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

KEP/MEN/XII/2008 tentang Klasifikasi dan Karakteristik Data Dari Jenis Informasi

Ketenagakerjaan.

7.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Data dan Informasi

Ketenagakerjaan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Tahun

Anggaran 2014 No. DIPA-026-11.1.452703/2014 Tanggal 5 Desember Tahun

2013.

C. Tujuan

Tujuan Penyusunan Data dan Informasi Pekerja Usia Muda adalah untuk mengolah

data hasil Sakernas bulan Agustus 2013, mengidentifikasi jenis data yang terkait

dengan Pekerja Usia Muda, m

enyajikan data dan informasi pekerja usia muda

menurut klasifikasi dan karakteristiknya

.

D. Ruang Lingkup

Data dan informasi Pekerja Usia Muda meliputi berbagai klasifikasi dan karakteristik

data dari jenis informasi di tingkat nasional dan provinsi, yaitu:

Jenis Kelamin.

Golongan Umur.

Pendidikan.

Lapangan Pekerjaan Utama.

Jenis Pekerjaan/Jabatan.

Status Pekerjaan.

Upah yang diterima.

(18)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

4

E. Metodologi

Pengolahan data dilakukan dengan tahapan :

1.

Mengidentifikasi variabel yang ada dalam row data Sakernas Agustus 2013 dan

menentukan variabel yang akan diolah.

2.

Menyusun rancangan tabel silang antar variabel.

3.

Mengolah row data dengan program aplikasi pengolah data statistik.

4.

Melakukan analisis data dalam bentuk narasi, yaitu dengan memberikan

gambaran umum tentang kondisi pekerja usia muda edisi Agustus tahun 2013.

F. Definisi Operasional

1.

Penduduk Usia Kerja

Adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.

2.

Penduduk yang termasuk angkatan kerja

Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya

pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

3.

Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja

Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus

rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya.

4.

Bekerja

Adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling

sedikit 1 (satu) jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut

termasuk pula kegiatan pekerja tidak dibayar yang membantu dalam suatu

usaha/kegiatan ekonomi.

5.

Punya pekerjaan tetapi sedang tidak bekerja

Adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama

seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti,

menunggu panenan, mogok dan sebagainya.

(19)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

6.

Penganggur Terbuka,

terdiri dari :

a.

Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.

b.

Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.

c.

Mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena

tidak mungkin mendapat pekerjaan.

d.

Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

(lihat pada “An ILO Manual on Concepts and Methods).

7.

Setengah Penganggur

Adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 Jam

seminggu), terdiri atas :

a.

Setengah penganggur terpaksa

adalah mereka yang bekerja jam kerja

normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjan atau

masih bersedia menerima pekerjaan.

b.

Setengah penganggur sukarela

adalah mereka yang bekerja dibawah jam

kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan

atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan

sebagai pekerja paruh waktu/part time worker).

8.

Sekolah

Adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah disekolah formal, mulai dari

pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu

sebelum pencacahan.

Termasuk pula kegiatan dari mereka yang sedang libur

sekolah.

9.

Mengurus Rumah Tangga

Adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan

upah, misalnya : ibu-ibu rumah tangga dan anaknya yang membantu mengurus

rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang mendapatkan upah

walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap bekerja.

10.

Kegiatan Lainnya

(20)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

6

pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak

melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu.

11.

Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Adalah tingkat pendidikan yang dicapai seseorang setelah mengikuti pelajaran

pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah dengan mendapatkan tanda tamat

atau ijazah.

12.

Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan

Adalah jumlah jam kerja yang dilakukan seseorang (tidak termasuk jam kerja

istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal diluar pekerjan)

selama seminggu yang lalu.

Bagi pedangang keliling, jumlah jam kerja dihitung mulai berangkat dari

rumah sampai tiba kembali dirumah dikurangi waktu yang tidak merupakan

jam kerja, seperti mampir kerumah famili/kawan dan sebagainya.

13.

Lapangan Pekerjaan Utama

Adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat

seseorang bekerja.

14.

Jenis Pekerjaan/Jabatan

Adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang/atau ditugaskan kepada

seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis

pekerjaan pada publikasi ini didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan

Indonesia, (KBJI) 2002 yang mengacu pada ISCO 88.

15.

Upah/Gaji Bersih

Adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh buruh/karyawan berupa uang

atau barang yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk

barang dinilai dengan harga setempat. Upah gaji bersih yang dimaksud adalah

setelah dikurangi dengan dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak

penghasilan dan sebagainya.

16.

Status Pekerjaan

(21)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 jenis pekerjaan dibedakan menjadi 7 kategori

yaitu :

a.

Berusaha sendiri,

adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung

resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi

yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak

menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang

sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.

b.

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar,

adalah bekerja

atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak

dibayar ataau buruh/pekerja tidak tetap.

c.

Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar

, adalah berusaha atas

resiko sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh atau

pekerja tetap yang di bayar.

d.

Buruh karyawan atau pegawai

, adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima

upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai

majikan tetap, tidak di golongkan sebagai buruh/karyawan,tetapi sebagai

pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1

(satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir,

khusus pada sektor bangunan batasnya tiga bulan. Apabila majikannya

instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.

e.

Pekerja bebas di pertanian

, adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan

terakhir) di usaha pertanian bai berupa usaha rumah tangga maupun bukan

usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau

imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem

pembayaran baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.

Usaha pertanian meliputi : pertanian tanaman pangan, perkebunan,

kehutanan, peternakan, perikanan dan pemburuan, termasuk juga jasa

pertanian.

f.

Pekerja bebas di non pertanian

adalah seseorang yang bekerja pada

(22)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

8

sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau

imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem

pembayaran harian maupun borongan.

Usaha non pertanian meliputi : usah di sektor pertambangan, industri, listrik,

gas dan air, sektor konstruksi/bangunan, sektor perdagangan, sektor

angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor keuangan, asuransi, usaha

persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan sektor jasa

kemasyarakatan, sosial perorangan.

Huruf e dan f yang dikembangkan mulai pada publikasi 2001, pada tahun

2000 dan sebelumnya dikategorikan pada huruf d dan a (huruf e termasuk

dalam d dan huruf f termasuk dalam a).

g.

Pekerja tak dibayar

adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain

yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang

maupun barang.

17.

Majikan

Adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang

di sepakati.

18.

Kegiatan Informal

Merujuk

pada kegiatan ekonomi yang pada umumnya bersifat tradisional, tidak

mempunyai struktur organisasi yang jelas, tidak mempunyai pembukuan, dan

tidak mempunyai ikatan yang jelas antara pemilik (majikan) dan Pekerja (buruh).

Dalam publikasi ini, pendekatan batasan kegiatan informal dirumuskan dari

kombinasi antara jenis pekerjaan utama dan status pekerjaan.

19.

Data

Adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik atau ciri-ciri khusus

suatu populasi.

20.

Informasi Ketenagakerjaan

Adalah gabungan, rangkaian dan analisis data yang berbentuk angka yang telah

diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu

mengenai ketenagakerjaan.

(23)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

21.

Klasifikasi Data Ketenagakerjaan

Adalah pengelompokan data secara sistematis ke dalam golongan pokok,

golongan, sub golongan dan kelompok berdasarkan substansi ketenagakerjaan

sehingga terdefinisikan dengan jelas.

22.

Karakteristik Data Ketenagakerjaan

Adalah ciri-ciri khusus yang melekat pada data ketenagakerjaan menurut

substansinya.

23.

Pekerja Usia Muda

Adalah tenaga kerja yang secara pisik dan psikis memiliki kemampuan maksimal

dalam menjalankan pekerjaannya yang berusia antara 15 sampai 24 tahun yang

telah lepas dari pendidikan dan memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang

baik.

(24)
(25)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

BAB II

GAMBARAN UMUM PEKERJA USIA MUDA

A. Penduduk Yang Bekerja

Jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sampai dengan bulan Agustus 2013 adalah

sebanyak 110.804.041 orang. Berdasarkan katagori umur, penduduk yang bekerja

dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : (1) Usia Muda, yaitu penduduk usia kerja

berumur 15 sampai dengan 24 tahun, bekerja secara mandiri dan atau kelompok,

baik yang dibantu dan atau membantu orang lain guna menghasilkan barang dan

jasa, serta mendapatkan imbalan/keuntungan baik berupa uang maupun barang, dan

(2) Dewasa, yaitu penduduk usia kerja berumur 25 tahun ke atas, bekerja secara

mandiri dan atau kelompok, baik yang dibantu dan atau membantu orang lain guna

menghasilkan barang dan jasa, serta mendapatkan imbalan/keuntungan baik berupa

uang maupun barang.

Bila dilihat dari status pekerjaan utama, penduduk Indonesia yang bekerja sampai

bulan Agustus 2013 dapat dibedakan atas : (1) Pekerja sebesar 52.057.029 orang

(46,98%) dan (2) Bukan Pekerja sebesar 58.747.012 orang (53,02%). Berdasarkan

katagori umur, Penduduk Usia Muda yang bekerja sebanyak 16.154.397 orang

(14,58%), terdiri atas : (1) Pekerja 9.779.006 orang (60,53%) dan (2) Bukan Pekerja

6.375.391 orang (39,47%), sedangkan Penduduk Dewasa yang bekerja sebanyak

94.649.644 orang (85,42%), terdiri atas : (1) Pekerja 42.278.023 orang (44,67%) dan (2)

Bukan Pekerja 52.371.621 orang (55,33%).

(Tabel 1.1)

(26)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

12

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker

B. Penduduk Usia Muda Yang Bekerja

Berdasarkan klasifikasi penduduk bekerja seperti yang telah disebutkan diatas, dapat

dijelaskan bahwa Penduduk Usia Muda adalah penduduk usia kerja yang berumur 15

sampai dengan 24 tahun. Penduduk Usia Muda yang bekerja dikelompokkan menjadi

2 (dua), yaitu: (1) Pekerja dan (2) Bukan Pekerja. Dari total penduduk usia muda yang

bekerja sebanyak 16.154.397 orang, jumlah Penduduk usia Muda yang bekerja adalah

sebanyak 9.779.006 orang (60,53%), dimana jumlah tertinggi terdapat di Provinsi Jawa

Barat yakni sebanyak 2.132.906

orang (21,81%)

dan jumlah terendah di Provinsi

Papua Barat yaitu sebanyak 15.310

orang (0,16%). Sedangkan jumlah Penduduk Usia

Muda bukan pekerja sebanyak 6.375.391 orang (39,47%), dimana jumlah tertinggi

terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.087.753 orang (17,06%) dan yang paling

rendah terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 22.547 orang (0,35%).

(Tabel 2.1)

C. Pekerja Usia Muda

Jumlah

Pekerja Usia Muda berdasarkan

Status Pekerjaan Utama

dapat

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : (1) Buruh/karyawan/pegawai yang merupakan

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

Muda (15-24 Tahun)

Dewasa (≥ 25 Tahun)

Grafik 1.

Penduduk yang Bekerja di Indonesia Menurut Status

Pekerjaan Utama

Tahun 2013

Pekerja

Bukan Pekerja

(27)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

status pekerjaan dengan jumlah terbesar dibanding Status Pekerjaan Utama lainnya,

yaitu sebanyak 8.407.116 orang (85,97%), (2)

Pekerja bebas dipertanian

sebanyak 501.897

orang (5,13%)dan (3) Pekerja bebas di non pertanian sebanyak

869.993 orang (8,90%).

(Tabel 2.1)

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Bila dilihat dari Status Pekerjaan Utama pada kelompok Buruh/karyawan/pegawai,

Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah Pekerja Usia Muda tertinggi yaitu

1.849.456 orang (22,00%) dan yang terendah ditemui di Provinsi Papua Barat yaitu

14.426 orang (0,17%). Pada Status Pekerjaan Utama pada kelompok Pekerja Bebas di

Pertanian jumlah pekerja usia muda tertinggi juga terdapat pada Provinsi Jawa Barat,

yaitu 86.414 orang (17,21%) dan jumlah terendah juga terdapat di Provinsi Papua

Barat, yaitu 716 orang (0,00%)

,

sedangkan di Provinsi DKI Jakarta tidak ada Pekerja

Usia Muda yang berstatus sebagai pekerja bebas di pertanian. Pada Status Pekerjaan

Utama pada kelompok Pekerja Bebas di Non Pertanian jumlah pekerja usia muda

tertinggi masih terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 197.036 orang (22,65%) dan

jumlah terendah juga masih terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 168 orang (0,02%).

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Status Bekerja

, dikelompokkan sebagai berikut

: (1) Bekerja Penuh dan (2) Tidak Penuh, terdiri atas : (a) Setengah Penganggur dan (b)

85,97%

5,13%

8,90%

Grafik 2.

Pekerja Usia Muda Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013

Buruh/Karyawan/ Pegawai

Pekerja bebas di pertanian

Pekerja bebas di non pertanian

(28)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

14

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

Bekerja Penuh

Setengah

Penganggur

Paruh Waktu

Grafik 3.

Pekerja Usia Muda Menurut Status Bekerja dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Laki-Laki

Perempuan

Paruh Waktu. Pekerja Usia Muda yang bekerja penuh lebih besar jumlahnya daripada

yang bekerja tidak penuh, yaitu sebanyak 7.766.611 orang (79,42%), terdiri atas

laki-laki sebanyak 4.606.355 orang dan perempuan sebanyak 3.160.256 orang.

Jumlah

Pekerja Usia Muda Setengah Penganggur sebanyak 1.031.100 orang (10,54%), terdiri

atas laki-laki sebanyak 689.506 orang dan perempuan sebanyak 341.594 orang. Untuk

yang bekerja Paruh Waktu sebanyak 981.295 orang (10,04%), terdiri atas laki-laki

sebanyak 550.025 orang dan perempuan sebanyak 431.270 orang.

(Tabel 3.1)

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda yang Bekerja Penuh terdapat di provinsi Jawa

Barat, yaitu 1.761.702 orang (22,68%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi

Sulawesi Barat, yaitu 12.985 orang (0,17%)

.

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

Setengah Penganggur terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 211.935 orang (20,55%)

dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 436 orang (0,04%).

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda Paruh Waktu terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu

159.269 orang (16,23%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu

729 (0,07%) orang.

(29)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Golongan Umur

dikelompokkan sebagai

berikut : (1) Pekerja Usia Muda dengan golongan umur 15 – 19 tahun sebanyak

2.906.930 orang (29,73%) dan (2) Pekerja Usia Muda dengan Golongan Umur 20 – 24

tahun sebanyak 6.872.076 orang (70,27%). Disini terlihat bahwa Pekerja Usia Muda

dengan Golongan Umur 20 – 24 tahun lebih besar jumlahnya bila dibandingkan

dengan Pekerja Usia Muda dengan Golongan Umur 15 – 19 tahun.

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda Golongan Umur 15 – 19 tahun terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 707.077 orang (24,32%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Papua Barat, yaitu 3.269 orang (0,11%). Sedangkan jumlah tertinggi Pekerja

Usia Muda Golongan Umur 20 – 24 tahun juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu

1.425.829 orang (20,75%) dan jumlah terendah juga terdapat di Provinsi Papua Barat,

yaitu 12.041 orang (0,17%).

(Tabel 5.1)

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut Jenis Kelamin

, Jumlah Pekerja Usia Muda yang

bekerja dikelompokkan sebagai sebagai berikut : (1) Pekerja Usia Muda Laki-laki

sebanyak 5.845.886 (59,78%), dan Pekerja Usia Muda Perempuan sebanyak 3.933.120

(40,22%). Jumlah tertinggi penduduk Usia Muda berjenis kelamin laki-laki terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 1.245.541 orang dan jumlah terendah terdapat di Provinsi

29,73%

70,27%

Grafik 4.

Pekerja Usia Muda Menurut Golongan

Umur Tahun 2013

(30)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

16

Papua Barat, yaitu 8.632 orang. Sedangkan jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

berjenis kelamin perempuan juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 887.365 orang,

dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 6.528 orang.

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

terdiri

atas : (1) Pekerja Usia Muda tidak tamat atau lulusan SD sebanyak 2.065.336 orang

(21,12%), (2) Pekerja Usia Muda lulusan SLTP sebanyak 2.327.273 orang (23,80%), (3)

Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Umum sebanyak 2.399.139 orang (24,53%), (4) Pekerja

Usia Muda lulusan SLTA Kejuruan sebanyak 2.212.338 orang (22,62%), (5) Pekerja Usia

Muda lulusan di D1 – D3 sebanyak 346.856 orang (3,55%) dan (6) Pekerja Usia Muda

lulusan Universitas sebanyak 428.064 orang (4.38%).

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

59,78%

40,22%

Grafik 5.

Pekerja Usia Muda Menurut

Jenis Kelamin Tahun

2013

Laki-Laki

Perempuan

21,12%

23,80%

24,53%

22,62%

3,55%

4,38%

Grafik 6.

Pekerja Usia Muda Menurut Pendidikan Tertinggi yang di

Tamatkan Tahun 2013

(31)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda tidak tamat atau lulusan SD terdapat di Provinsi

Jawa Barat, yaitu 497.257 orang (24,10%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi

Papua Barat yaitu 2.918 orang (0,14%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan

SLTP terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 568.517 orang (24,43%) dan jumlah

terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.939 orang (0,08%). Jumlah tertinggi

Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Umum terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 483.436

orang (20,15%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 6.838

orang (0,28%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan SLTA Kejuruan terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 462.616 orang (20,91%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Maluku, yaitu 1.609 orang (0,05%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

lulusan D1 – D3 terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 53.728 orang (15,49%) dan

jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 890 orang (0,26%). Jumlah

tertinggi Pekerja Usia Muda lulusan Universitas terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu

67.352 orang (15,73%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu

387 orang (0,09%).

(Tabel 6.1)

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Lapangan Pekerjaan Utama

dikelompokkan

sebagai berikut: (1) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

sebanyak 1.000.317 orang (10,23%), (2) Pertambangan dan Penggalian sebanyak

207.303 orang (2,12%), (3) Industri sebanyak 2.579.170 orang

(26,37%) yang

merupakan Lapangan Pekerjaan Utama yang paling banyak menyerap Pekerja Usia

Muda , 4) Listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 43.384 orang (0,44%) yang merupakan

Lapangan Pekerjaan Utama yang paling sedikit menyerap Pekerja Usia Muda, (5)

Konstruksi sebanyak 797.171 orang (8,15%), (6) Perdagangan Besar sebanyak

2.364.142 orang (24,18%), (7) Angkutan, Pergudangan dan komunikasi sebanyak

443.875 orang (4,54%), (8) Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah

dan Jasa Perusahaan sebanyak 478.617 orang (4,89%) dan (9) Jasa Kemasyarakatan,

Sosial dan Perorangan sebanyak 1.865.027 orang (19,07%)

(Tabel 7.1)

(32)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

18

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian,

Perkebunan, Perburuan dan Perikanan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 122.064

orang (12,20%), dan jumlah terendah terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu 1.813

orang (0,18%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan

Utama Pertambangan dan Penggalian terdapat di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu

24.843 orang (11,98%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Bali, yaitu 326 orang

(0,16%), sedangkan di Provinsi DI Yogyakarta tidak ada Pekerja Usia Muda yang

bekerja pada lapangan pekerjaan ini. Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan

Lapangan Pekerjaan Utama Industri terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 938.728

orang (36,40%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 361

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1.000.317 207.303 2.579.170 43.384 797.171 2.364.142 443.875 478.617 1.865.027

Grafik 7.

Pekerja Usia Muda Menurut

Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013

Keterangan:

1.

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

2.

Pertambangan dan Penggalian

3.

Industri

4.

Listrik, Gas dan Air Minum

5.

Kontruksi

6.

Perdagangan Besar, Eceran,Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

7.

Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi

8.

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan

Jasa Perusahaan

(33)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

orang (0,01%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan

Utama Listrik, Gas dan Air Minum terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 9.801 orang

(22,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 13 orang

(0,03%), sedangkan di Provinsi Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi DI

Yogyakarta, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Papua tidak ada Pekerja Usia Muda

yang bekerja pada lapangan pekerjaan ini. Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

dengan Lapangan Pekerjaan Utama Konstruksi terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu

148.118 orang (18,60%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat yaitu,

941 orang (0,12%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan

Utama Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi terdapat pada

Provinsi Jawa Barat, yaitu 417.522 orang (17,66%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Maluku, yaitu 2.910 orang (0,12%).

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

dengan Lapangan Pekerjaan Utama Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi terdapat

di Provinsi Jawa Timur, yaitu 64.826 orang (14,60%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu 998 orang (0,22%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia

Muda dengan Lapangan Pekerjaan Utama Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan

Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 81.278

orang (17,00 %) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 378

orang (0,08%).

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan Lapangan Pekerjaan

Utama Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan terdapat di Provinsi Jawa Barat,

yaitu 339.368 orang (18,20%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat,

yaitu 3.690 orang (0,20%).

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Jenis Pekerjaan Utama

dikelompokkan sebagai

berikut : (1) Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang Sejenis merupakan jenis pekerjaan

yang paling kecil menyerap Pekerja Usia Muda, yaitu 783.626 orang (8,01%), (2)

Tenaga Kepemimpinan Ketatalaksanaan sebanyak 24.106 orang (0,25%), (3) Tenaga

Tata Usaha dan Yang Sejenis sebanyak 1.177.851 orang (12,04%), (4) Tenaga Usaha

Penjualan sebanyak 1.673.218 orang (17,11%), (5) Tenaga Usaha Jasa sebanyak

773.464 orang (7,91%), (6) Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan

Perikanan sebanyak 948.196 orang (9,70%), (7/8/9) Tenaga Produksi, Operator

Alat-alat Angkutan dan Pekerja kasar merupakan jenis pekerjaan yang paling besar

(34)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

20

menyerap Pekerja Usia Muda, yaitu 4.374.384 orang (44,73%) dan (XX/OO) Lainnya

sebanyak 24.161 orang (0,25%).

(Tabel 8.1)

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang

Sejenis terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 160.914 orang (20,53%) dan jumlah

terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.694 orang (0,22%). Jumlah tertinggi

Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 11.166 orang (46,302%) sedangkan di Provinsi Riau, Provinsi

Jambi, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Tengah,

Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Papua Barat tidak ada pekerja

2,68% 7,60%

10,75%

14,13%

13,60%

25,05%

15,77%

10,41%

Grafik 8.

Pekerja Usia Muda Menurut Jenis Pekerjaan Utama

Tahun 2013

1

2

3

4

5

6

7

8

Keterangan:

1.

Tenaga Profesional, Teknisi dan Yang Sejenis

2.

Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan

3.

Tenaga Tata Usaha dan Yang Sejenis

4.

Tenaga Usaha Penjualan

5.

Tenaga Usaha Jasa

6.

Tenaga Usaha Pertanian

7/8/9 Tenaga Produksi, Operator Alat-Alat Angkutan

dan Pekerja Kasar

(35)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

usia muda yang bekerja sebagai tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan. Jumlah

tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Tata Usaha dan Yang Sejenis terdapat di

Provinsi DKI Jakarta, yaitu 176.833 orang (15,01%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Maluku Utara, yaitu 3.207 orang (0,27%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

sebagai Tenaga Usaha Penjualan terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 312.030 orang

(18,65%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 1.813 orang

(0,11%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda sebagai Tenaga Usaha Jasa terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 148.146 orang (19,15%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Papua Barat, yaitu 378 orang (0,05%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

sebagai Tenaga Usaha Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan terdapat di

Provinsi Jawa Barat, yaitu 118.263 orang (12,47%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi DKI Jakarta, yaitu 55 orang (0,01%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat-alat Angkutan dan Pekerja Kasar terdapat di

Provinsi Jawa barat, yaitu 1.205.849 orang (27,57%) dan jumlah terendah terdapat di

Provinsi Papua Barat, yaitu 4.260 orang (0,10%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda

pada Jenis Pekerjaan Utama Lainnya terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 2.833 orang

(11,73%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara, yaitu 30 orang

(0,12%), sedangkan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DI Yogyakarta, dan Provinsi Nusa

Tenggara Barat tidak ada pekerja usia muda dengan jenis pekerjaan lainnya.

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Sektor Formal/Informal

dikelompokkan

sebagai berikut : (1) Pekerja Usia Muda yang bekerja pada Sektor Formal, dimana

jumlahnya lebih besar, yaitu 8.427.440 orang (86,18%) dan (2) Pekerja Usia Muda yang

bekerja pada Sektor Informal, jumlahnya lebih kecil, yaitu 1.351.566 orang

(13,82%).

(Tabel 9.1)

Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal dengan jenis kelamin laki-laki jumlahnya

lebih besar, yaitu 4.730.599 orang (56,13%), bila dibandingkan dengan jenis kelamin

perempuan yaitu 3.696.841 orang (43,87%). Pekerja Usia Muda menurut Sektor

Informal juga masih didominasi dengan pekerja usia muda yang berjenis kelamin

laki-laki yaitu 1.115.287 (82,52%) sedangkan Pekerja Usia Muda dengan jenis kelamin

perempuan hanya 236.279 orang (17,48%).

(36)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

22

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda menurut Sektor Formal terdapat di Provinsi Jawa

Barat, yaitu 1.857.562 orang (22,04%,) dengan jumlah laki laki sebanyak 1.204.433

orang dan perempuan sebanyak 833.129 orang. Sedangkan jumlah Pekerja Usia Muda

menurut Sektor Formal terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 14.426 orang

(0,17%), dengan jumlah laki-laki 7.813 orang dan perempuan 6.613 orang. Jumlah

tertinggi Pekerja Usia Muda menurut Sektor Informal juga terdapat di Provinsi Jawa

Barat, yaitu 275.344 orang (20,37%), dengan jumlah laki-laki sebanyak 221.108 orang

dan perempuan sebanyak 54.236 orang. Sedangkan jumlah Pekerja Usia Muda

menurut Sektor Informal yang terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 884

orang (0,06%), dengan jumlah laki-laki 819 orang dan jumlah perempuan sebanyak 65

orang.

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut Jam Kerja

dikelompokkan sebagai berikut :

(1)

0* jam (sementara tidak bekerja) sebanyak 694.724 orang (7,10%),

dengan jumlah

laki-laki 405.754 orang, perempuan 288.970 orang

(2) 1 - 34 jam sebanyak 2.052.898

orang (21,00%) dengan jumlah laki-laki 1.268.083 orang dan perempuan 784.815

orang, (3)

35 – 47 jam sebanyak 2.570.387 orang (26,28%)

dengan jumlah laki-laki

Formal

Informal

4.730.599

1.115.287

3.696.841

236.279

Grafik 9.

Pekerja Usia Muda Menurut Sektor Formal - Informal

Tahun 2013

(37)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

sebanyak 1.549.429 orang dan perempuan 1.020.958 orang, dan (4) > 48 jam

sebanyak 4.460.997

orang (45,62%)

yang merupakan jam kerja tertinggi dalam

menyerap jumlah Pekerja Usia Muda Indonesia dengan jumlah laki-laki sebanyak

2.622.620 orang dan laki-laki berjumlah 1.838.377 orang.

(Tabel 10.1)

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan 0* jam kerja (sementara tidak bekerja)

terdapat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 163.091 orang (23,48%) dan jumlah terendah

terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 490 orang (0,07%). Jumlah tertinggi Pekerja

Usia Muda dengan jam kerja 1 – 34 jam juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu

371.204 orang (18,08%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu

1.878 orang (0,09%). Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda dengan jam kerja 35 – 47

jam masih

terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 529.402 orang (20,60%) dan jumlah

terendah terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 4.509 orang (0,17%). Jumlah

tertinggi Pekerja Usia Muda dengan jam kerja > 48 jam tetap terdapat di Provinsi Jawa

Barat, yaitu 1.076.190 orang (24,12%) dan jumlah terendah terdapat di Provinsi

Sulawesi Barat, yaitu 5.259 orang (0,12%).

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut Daerah

dikelompokkan sebagai berikut

:

(1)

Perkotaan sebanyak 6.387.437 orang (65,32%) dan merupakan daerah yang paling

0 *

1 - 34

35-47

48 +

405.754

1.268.083

1.549.429

2.622.620

288.970

784.815

1.020.958

1.838.377

Grafik 10.

Pekerja Usia Muda Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin

Tahun 2013

(38)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

24

banyak menyerap Pekerja Usia Muda dan (2) Pedesaan sebanyak 3.391.569 orang

(34,68%).

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda Daerah Perkotaan terdapat di Provinsi Jawa Barat,

yaitu 1.671.908 orang (26,17%), sedangkan jumlah terendah terdapat di Provinsi

Papua Barat, yaitu 7.867 orang (0,12%). Bila Daerah Perkotaan dipilah berdasarkan

jenis kelamin, maka untuk jenis kelamin laki-laki jumlah terbesar terdapat di Provinsi

Jawa Barat,

yaitu 929.301 orang (26,17%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi

Papua Barat, yaitu 4.375 orang (0,12%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan

jumlah terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu 742.607 orang (26,18%) dan

jumlah terkecil terdapat di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu 2.259 orang (0,08%).

Jumlah tertinggi Pekerja Usia Muda Daerah Perdesaan terdapat di Provinsi Jawa Timur,

yaitu 533.463 orang (15,73%), sedangkan dan jumlah terendah terdapat di Provinsi

Papua Barat, yaitu 7.416 orang (0,225). Bila Daerah Pedesaan dipilah berdasarkan jenis

kelamin, maka untuk jenis kelamin laki-laki jumlah terbesar terdapat di Provinsi Jawa

Timur, yaitu 354.894 orang (15,46%) dan jumlah terkecil terdapat di Provinsi Papua

Barat, yaitu 4.257 orang (0,18%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan jumlah

terbesar juga terdapat di Provinsi Jawa Timur, yaitu 178.569 orang (16,29%) dan

jumlah terkecil terdapat di Provinsi Papua Barat, yaitu 3.159 orang (0,29%).

(Tabel 11.1)

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013,diolah Pusdatinaker

65,32%

34,68%

Grafik 11.

Pekerja Usia Muda Menurut Daerah Tahun 2013

(39)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

Jumlah

Pekerja Usia Muda menurut

Kategori Upah

dikelompokkan sebagai berikut:

(1) Upah sebesar < Rp. 200.000 sebanyak 245.223 orang (2,51%), (2) Upah sebesar Rp.

200.000 – 399.999 sebanyak 695.145 orang (7,11%), (3) Upah sebesar Rp. 400.000 –

599.999 sebanyak 983.465 orang (10,06%), (4) Rp. Upah sebesar Rp. 600.000 – 799.999

sebanyak 1.291.834 orang (13,21%), (5) Upah sebesar Rp. 800.000 – 999.999 sebanyak

1.243.746 orang (12,72%), (6) Upah Rp. 1.000.000 – 1.499.999 sebanyak 2.291.161

orang (23,43%) dan merupakan kategori upah yang paling banyak diterima oleh

Pekerja Usia Muda , (7) Upah sebesar Rp. 1.500.000 – 1.999.999 sebanyak 1.442.588

orang (14,75%), (8) Upah sebesar Rp. 2.000.000 – 2.499.999 sebanyak 952.372 orang

(9,74%) dan (9) Upah lebih besar Rp. 2.500.000 sebanyak 633.472 orang (6,48%).

(Tabel 12.1)

Sumber : Survey Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013, diolah Pusdatinaker

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Grafik 12

Pekerja Usia Muda Menurut Kategori Upah Tahun 2013

Keterangan:

1.

<200.000

2.

200.000 – 399.999

3.

400.000 – 599.999

4.

600.000 - 799.999

5.

800.000 – 999.999

6.

1.000.000 – 1.499.9999

7.

1.500.000 – 1.999.999

8.

2.000.000 - 2.499.999

9.

≥2.500.000+

(40)

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan

26

Rata-rata Upah Pekerja Usia Muda menurut Provinsi dan Status Pekerjaan

Utama

dapat dilihat bahwa rata-rata upah tertinggi terdapat di Provinsi Kepulauan

Riau yaitu sebesar Rp. 2.806.387,- sedangkan rata-rata upah terendah terdapat di

Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar Rp.628.797,- . Sedangkan Pekerja Usia

Muda dengan status pekerjaan utama sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai mempunyai

rata-rata upah lebih tinggi bila dibandingkan dengan Pekerja Usia Muda dengan

Status Pekerja Bebas di Pertanian dan Pekerja Bebas di Non Pertanian, yaitu

Rp.1.288.929,-.

(Tabel.13.1)

Dilihat dari rata-rata upah menurut

Status Bekerja dan Status Pekerjaan Utama

,

Pekerja Usia Muda yang Bekerja Penuh mempunyai rata-rata upah paling tinggi

dibandingkan dengan pekerja Setengah Penganggur dan Paruh Waktu yaitu

Rp.1.320.562,-, dan Pekerja Usia Muda yang bekerja penuh dengan status pekerjaan

sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai juga mempunyai rata-rata upah lebih tinggi

dibandingkan dengan jenis kegiatan dan status pekerjaan yang lain, yaitu

Rp.1.364.596,-.

(Tabel.13.2)

Berdasarkan

Golongan Umur

dan

Status Pekerjaan Utama

, rata-rata upah Pekerja

Usia Muda dengan Golongan Umur 20 – 24 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan

Golongan Umur 15 – 19 tahun yaitu Rp. 1.307.955,-. Pekerja Usia Muda golongan

umur 20 – 24 tahun dengan status pekerjaan sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai juga

mempunyai rata-rata upah paling tinggi dibandingkan dengan golongan umur 15 –

19 tahun dan status pekerjaan yang lain, yaitu Rp.1.377.089,-.

(Tabel 13.3)

Berdasarkan

Pendidikan

dan

Status Pekerjaan Utama

, rata-rata upah Pekerja Usia

Muda dengan Tingkat Pendidikan Universitas paling tinggi dibandingkan dengan

tingkat pendidikan lainnya, yaitu Rp. 1.721.680,-. Pekerja Usia Muda yang

Berpendidikan Universitas dengan Status Pekerjaan sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai

juga mempunyai rata-rata upah paling tinggi dibandingkan dengan pekerja usia

muda dengan tingkat pendidikan dan status pekerjaan yang lain, yaitu sebesar Rp.

1.722.489,-.

(Tabel 13.4)

Gambar

Tabel 13.10   Rata-Rata  Upah  (Rupiah)  Pekerja  Usia  Muda  di  Indonesia  Menurut  Provinsi, Status Pekerjaan Utama dan Jam Kerja ........................................................
Tabel  6.  Memperlihatkan  bahwa  pada  tahun  2013  jumlah  Pekerja  Usia  Muda  pada  hampir  semua  Lapangan  Pekerjaan  Utama  mengalami  peningkatan  dibandingkan  dengan  tahun  2012,  kecuali  ada  3  (tiga)  macam  Lapangan  Pekerjaan  Utama  yang
Tabel  8.  menunjukkan  bahwa  pada  tahun  2013  terjadi  peningkatan  jumlah  Pekerja  Usia  Muda  yang  bekerja  pada  Sektor  Formal  sebanyak  106.892  orang  dibandingkan  dengan tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Struktur komunitas diatom epifit pada pelepah Nypa fruticans di perairan sekitar Pulau Cawan memiliki nilai rata - rata kelimpahan berkisar 7.385 - 23.042 individu/cm 2 , nilai

Pengaruh positif psychological capital yang terdiri dari aspek self efficacy, resiliency, hope dan optimism terhadap kepuasan berwirausaha yang ditemukan dalam penelitian

Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda – beda, nyamuk yang aktif

,engingatkan kembali ke&#34;ada ibu tentang &#34;ers/nal $ygiene &#34;ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

 Jalan arteri utama dan seluruh rute lalu lintas yang melewati areal lingkungan Jalan arteri utama dan seluruh rute lalu lintas yang melewati areal lingkungan permukiman,

[r]

Menuntut siswa dari keadaan yang sangat konkrit (melalui proses matematisasi horizontal, matematika dalam tingkatan ini adalah matematika informal). Biasanya para

Untuk konteks di Temon sebagai area pembangunan bandara baru, Pemerintah Daerah Kulon Progo harus memiliki grand design pengembangan kota bandara ( airport city )