• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Variabel-variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian perlu ditetapkan, diidentifikasikan, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung dari luas serta sempitnya penelitian yang akan dilakukan (Nazir,2011:124). Varaiabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel depeden dan variabel bebas. Terdapat pengaruh antara variabel dependen (X) dan variabel bebas (Y).

Dalam penelitian ini variabel X adalah Penilaian Kinerja di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sedangkan variabel Y adalah Kepuasan Kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

PT. PLN (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang tenaga kelistrikan dengan kegiatan usaha:

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:  Pembangkitan tenaga listrlk.

 Penyaluran tenaga lstrik.  Distribusi tenaga listrik.

 Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.  Pengembangan penyediaan tenaga listrik.

(2)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Penjualan tenaga listrik

2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup:  Konsultasi ketenagalistrikan.

 Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan.  Pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan.

 Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.

3. Kegiatan-kegiatan lalnnya mencakup:

 Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lalnnya untuk kepentingan tenaga listrik.

 Pemberian jasa operasi dan pengaturan pada pembangkitan, penyaluran, transmisi, distribusi serta retail tenaga llstrik.

 Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.  Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang

ketenagalistrikan baik dan dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan.

 Usaha jasa ketenagalistrikan.

Yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten meliputi 17 kota yaitu : Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Sumedang, Kota Cirebon, Kota Gunung Putri, Kota Ujung Berung, Kota Banten, Kota Bekasi, Kota Cianjur, Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Garut,

(3)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kota Karawang, Kota Majalaya, Kota Purwakarta, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten beralamat di jalan Asia Afrika, Sumur Bandung, No 63 Kota Bandung. Karyawan yang terdapat dalam PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah 262 orang.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Nazir (2011:54) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari openelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain (Sugiyono,2012:35)

Sedangkan metode verifikatif atau penelitian kausalitas adalah penelitian untuk menguji kebenaran hubungan kausal (cause-and-effect), yaitu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

(4)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.

Seperti yang telah disebutkan, tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat atau kausal dari variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan Kerja pegawai (Studi pada PT.PLN kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten).

3.3 Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51), “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Menurut Shal dalam Nazir(2011:84) desain penelitian mencakup proses-proses berikut :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk memebuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkauan, dan hipotesis untuk diuji

4. Membangun penyelidikan atau percobaan

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel 6. Memilih peosedur dan teknik sampling yang digunakan

(5)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data

9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik

10. Pelaporan hasil hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa sara-saran dan kerja penelitian yang akan datang

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain kausalitas. Tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel penilaian kinerja dan variabel Kepuasan Kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

(6)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4Operasionalisasi Variabel

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel X (Penilaian Kinerja)

Variabel (X) Dimensi Indikator Ukuran Skala

Penilaian Kinerja

(Performance

Appraisal) alah sistem

formal untuk memeriksa atau mengkaji dan mengevaluasi kinerja seseorang atau kelompok. Marwansyah (2014:228) Identifikasi Tujuan Promosi Karyawan

Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk promosi karyawan

Ordinal

Kebutuhan Pelatihan

Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk kebutuhan pelatihan

Ordinal

Masalah Karyawan

Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk memecahkan masalah karyawan Ordinal Menentukan Tugas Jabatan Akurat

• Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk

mendeskripsikan Jabatan yang akurat

• Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk melihat apakah jabatan sesuai dengan kemampuan pegawai

Ordinal Ordinal Menganalisis Tugas Pemantauan Tugas

• Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk membantu pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik • Tingkat manfaat penilaian

kinerja untuk melihat tanggung jawab pegawai menjalankan tugasnya

Ordinal

Ordinal

(7)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tugas kinerja untuk memantau

pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik

Menilai Kinerja

Kinerja Jabatan

Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk memeriksa tugas yang telah dikerjakan

Ordinal

Periksa Tugas

Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk memeriksa tugas yang telah dikerjakan

Ordinal Membicarakan hasil penilaian dengan karyawan Klarifikasi hasil penilaian

• Tingkat manfaat penilaian

kinerja untuk melihat

kepuasan

• Tingkat manfaat penilaian kinerja untuk memberikan keadilan dalam keadilan

Ordinal

(8)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel Y (Kepuasan Kerja)

Variabel (Y) Dimensi Indikator Ukuran Skala

Job Satisfaction si difference between How much of something There should be and How much There is now

“. ( Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak sesuatu yang

Kepuasan terhadap penilaian tentang indentifikasi tujuan Promosi Karyawan

Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan promosi

Ordinal

Kebutuhan pelatihan

Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian yang berhubungan dengan

kebutuhan pelatihan

Ordinal

Masalah karyawan

Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan diagnosis masalah yang dialami karyawan

(9)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seharusnya diterima dengan seberapa banyak sesuatu yang sebenarnya ia terima).

Porter dalam Sopiah (2008:170) Kepuasan terhadap penilaian tentang penentuan tugas Jabatan akurat  Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan deskripsi jabatan yang akurat

 Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan kesesuaian jabatan dengan kemampuan pegawai Ordinal Ordinal Kepuasan terhadap penilaian tentang analisis tugas Pemantauan tugas  Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan pegawai atas pekerjaannya yang baik

 Tingkat kepuasan karyawanterhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan tanggung jawab yang telah diberikan melalui pemenuhan tugasnya Ordinal Ordinal Pencatatan tugas

Tingkat kepuasan atas pencatatan tugas yang telah dilakukan Ordinal Kepuasan terhadap penilaian Kinerja Jabatan

Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan penilaian kinerja dari

(10)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tentang hasil

penilaian kinerja

seluruh aspek jabatan

Periksa Tugas

Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan pemeriksaan tugas yang telah dikerjakan

Ordinal Kepuasan terhadap penilaian tentang komunikasi (membicarakan hasil dengan karyawan) Klarifikasi hasil pemeriksaan • Tingkat kepuasaan karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan objektivitas dalam penilaian kinerja • Tingkat kepuasan

karyawan terhadap hasil penilaian kinerja yang berhubungan dengan kesesuaian hasil penilaian kinerja

Ordinal

(11)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5Populasi & Sampel

Sugiyono (2014:80) mengemukakan bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2014:82) disebut simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang sejumlah 262 orang karyawan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Nazir, 2012:81). Menurut Husen Umar (2002:59) untuk

(12)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin dengan rumus:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir (e=0,1)

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut:

𝑛 = 262

1 + (262 𝑥 (0,1)2)

𝑛 = 262

2,89 𝑛 = 72,37 = 72

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel secara keseluruhan sebanyak 72 orang. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 72 orang (10% x 72 = 7,2), maka ukuran sampel dinaikkan menjadi 79 orang (72 + 7,2 = 79,5 atau 79).

(13)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, dikelompokan ke dalam dua golongan:

1) Data primer, yaitu sumber data mengenai objek penelitian yang didapat dari melalui pengamatan atau penelitian, baik secara langsung atau tidak langsung. 2) Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan

dari dokumentasi atau beberapa laporan lembaga maupun dari perpustakaan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan topik pembahasan.

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara:

1) Kuisioner, yaitu dengan membagikan angket kepada karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Bandung.

2) Observsasi, yaitu dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mendapatkan gambaran (deskripsi) tentang objek penelitian seperti gambaran SDM, operasional, marketing, dan gambaran fasilitas yang ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Bandung.

3.7Rancangan Analisis Data

Mengingat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji teori pengaruh antar variabel melalui penyebaran kuesioner maka rancangan dan pengolahan dan penafsiran data kuesioner mutlak diperlukan untuk memperoleh hasil apakah terdapat pengaruh dari variabel X yaitu Penilaian Kinerja terhadap variabel Y atau Kepuasan Kerja. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

(14)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Editing, yaitu dengan pemerikasaan kuesioner yang telah terkumpul kembali setelah dibagikan kepada responden. Dalam praktiknya mungkin terdapat kesalahan dalam pengisian kuesioner oleh responden maka langkah ini meliputi mengecek kembali pengisian instrumen secara menyeluruh.

2. Skoring, yaitu dengan memberikan skor atau kode untuk setiap opsi data item instrumen berdasarkan ketentuan yang ada. Skala pengukuran yang digunakan dalam setiap pertanyaan adalah skala Likert lima poin dimana untuk jawaban positif diberi bobot 5-4-3-2-1.

Tabel 3.3

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot pertanyaan

Sangat Mampu/ Memahami/ Sangat Tinggi 5

Mampu/ Memahami/ Tinggi 4

Kurang Mampu/ Kurang Memahami/ Sedang 3

Tidak Mampu/ Tidak Memahami/ Rendah 2

(15)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tabulating, yaitu dengan cara merekap data skoring ke dalam bentuk tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh kuisioner. Berikut ini tabel rekapitulasi:

Tabel 3.4

Tabel Rekapitulasi Data

Responden Skor Item Total

1

2

...

N

Total

4. Tahap uji coba instrumen, dalam penelitian ini penulis menggunakan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan realibilitas guna untuk mengetahui kelayakan kuesioner yang disebarkan kepada responden.

5. Analisis deksriptif, digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan Y serta kedudukannya untuk menjawab tujuan penelitian ini yang bersifat deksriptif. Analisis ini dilakukan melalui tinjauan responden kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel.

6. Analisis verifikatif, digunakan untuk menajwab tujuan penelitin yang bersifat asosiatif serta menguji hipotesis melalui teknik analisis regresi sederhana.

(16)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel diperlukan kualitas data instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kemudian dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2014: 269).

3.8.1 Uji Validitas

Pada dasarnya terdapat dua instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk Test dan instrumen nun Test. Instrumen nun Test digunakan untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa Test memiliki jawaban ”salah” atau “benar”, sedangkan instrumen sikap memiliki jawaban yang bersifat “positif” atau “negatif”.

Uji validitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kesahhan suatu instrumen. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kehandalan angket, dengan kata lain angket yang digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu :

1. Validitas eksternal, dicapai apabila data yang dihasikan dari instrumen tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang ada.

2. Validitas internal, dicapai apabila penyusunan instrumen yang digunakan dikembangkan menurut teori yang relevan.

Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memeuhi validitas kontruks (content validity) dan validitas isi (content validity). Sedangkan untuk instrumen non test cukup memenuhi validitas kontruks. Validitas

(17)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontuks yaitu disusun berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas isi disusun berdasarkan rancangan yang telah ada. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas kontuks karena jenis instrumen yang digunkan dalam penelitian ini adalah instrument non test yang digunakan untuk mengukur sikap. Untuk mengujinya dapat digunakan pendapat beberapa ahli kemudian dilanjutkan dengan coba instrumen. Instrumen dicoba pada sampel kemudian data yang didapat ditabulasikan dan dilakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor dari tiap item instrument

Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini akan digunakan rumus

product moment:

𝑟𝑥𝑦= 𝑛(𝛴𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑦)

√(𝑁𝛴𝑥2− (∑𝑥)2(𝑁𝛴𝑦2 − (𝛴𝑦)2)

(Arikunto , 2010:315)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y x = Skor yang diperoleh dari seluruh item

y = Skor total

∑𝑥y = Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

∑𝑥2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

(18)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (∑𝑥)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑𝑦)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan n = Banyaknya responden

Harga rxy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu :

1. Tidak adanya korelasi 2. Arah korelasi

3. Besarnya korelasi

Hasil perhitungan Ray dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α = 5% dan derajat kebebasan (di = n-2). Hasil dari uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Apabila nilai rxy ≥ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan valid

 Apabila nilai rxy ≤ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak valid

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan fasilitas software IBM SPSS for windows ver. 22.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.5 1

Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

(19)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tidak berkolerasi

Sumber : Arikunto (2010:319)

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 20-2 = 18 sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,468.

Tabel 3.6

Tabel Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel X Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel X( Penilaian

Kinerja )

No Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,641 0,468 VALID 2 0,477 0,468 VALID 3 0,777 0,468 VALID 4 0,629 0,468 VALID 5 0,644 0,468 VALID 6 0,706 0,468 VALID 7 0,721 0,468 VALID 8 0,559 0,468 VALID 9 0,723 0,468 VALID 10 0,661 0,468 VALID 11 0,661 0,468 VALID 12 0,567 0,468 VALID 13 0,546 0,468 VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22

Tabel 3.7

Tabel Hasil uji Validitas Instrumen Variabel Y

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Y ( Kepuasan Kerja)

No Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,588 0,468 VALID

(20)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 0,602 0,468 VALID 4 0,705 0,468 VALID 5 0,746 0,468 VALID 6 0,579 0,468 VALID 7 0,670 0,468 VALID 8 0,665 0,468 VALID 9 0,635 0,468 VALID 10 0,590 0,468 VALID 11 0,557 0,468 VALID 12 0,491 0,468 VALID 13 0,850 0,468 VALID 14 0,723 0,468 VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (Dr) n-2 yaitu 20-2=18, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,468. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa setiap Item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap rhitung lebih besar daripada rtabel. Artinya, pernyataan-pernyataan

dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Pada dasarnya uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan , kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

(21)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Reliabilitas eksternal, jika ukuran atau kriteriumnya berada di luar instrumen, dan

2. Reliabilitas internal, jika penghitungan dilakukan berdasarkan data dari instrument tersebut.

Tinggi rendahnya reabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reabilitas berkisar antara 0,00 sampai dengan ± 1,00 dan interpretasinya sesal mengacu pada koefisien yang positif. Dalam konteks ini, koefisien reabilitas yang mendekati nilai satu, menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan, kehandalan atau tingkat konsistensi dari instrumen penelitian dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Alpha Croanbach yaitu sebagai berikut :

                

2 2 1 1 t b k k r   (Arikunto , 2010:239) Keterangan : r = reliabilitas instrument k = banyak butir pertanyaan

2 t

 = varians total

2

b

 = jumlah varians butir

Untuk mencari varians, digunakan rumus sebagai berikut:

n n X X

 2 2 

(22)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

n = jumlah sampel

X = nilai skor yang dipilih

Langkah-Langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut yakni sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan Item angket

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada Ijen yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan skor (scoring) terhadap Item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing Item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alpha

                

2 2 1 1 t b k k r  

8. Membuat nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (Dr) = n-2. 9. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung rdan nilai tabel

(23)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keputusan yang diambil dariuji reliabilitas ini diambil dengan ketentuan sebagai berikut

 Jika r hitung ≥r tabel maka item pertanyaan dinyatakan reliabel  Jika r hitung ≤ r tabel maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel Perhitungan reabilitas pernyataan dilakukan dengan bantuan Program IBM

SPSS for windows ver. 22

Tabel 3.8

Tabel Hasil pengujian reliabilitas

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Penilaian Kinerja 0,756 0,700 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,759 0.700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel diatas menunjukan bahwa kedua variabel yaitu Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan r hitung variabel pengembangan karier dan r hitung komitmen organisasi

lebih besar dari r tabel. Hal ini didasarkan pada pendapat Hair (2005:8) yang

menyatakan bahwa instrument dapat dikatakan reliabel apabila r hitung > 0,7.

Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel. Dengan demikian penelitian ini dapat dilanjutkan tanpa adanya suatu kendala terjadinya

(24)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegagalan penelitian yang disebabkan oleh instrument peneltiannya yang belum teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Dekskriptif

Teknik analisis dekskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,2014: 50). Sugiyono (2014: 51) menjelaskan bahwa statistik dekskriptif merupakan ilmu statistik yang mempelajari bagaimana cara menyusun dan menyajikan data dari data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini serta untuk mempelajari bagaimana cara melakukan pengukuran nilai-nilai statistik. Analisis dekskriptif dalam penelitian ini menggunakan tinjauan kontinum untuk menggambarkan skor serta kedudukan variabel X dan variabel Y. Adapun langkah-langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan formula

SK = ST × JB×JR

Di mana:

ST = Skor Tertinggi JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden

2) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium. Jumlah Skor Hasil angket dapat diperoleh dengan formula:

(25)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di mana:

Xi = Jumlah skor hasil kuesioner variabel X/Y

X1 –Xn = Jumlah skor kuesioner masing-masing responden.

3) Membuat daerah kontinum guna melihat gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden. Daerah kontinum yang dibagi ke dalam tiga tingkatan dapat dilihat sebagai berikut:

Tinggi = ST × JB × JR Sedang = SS × JB × JR Rendah = SR × JB × JR Di mana: ST = Skor Tertinggi SS = Skor Sedang SR = Skor Rendah JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden

4) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap lingkungan, maka digunakan formula:

R= 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ3

5) Menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan menambah selisih (R) secara bertahap dari kontinum tinggi sampai dengan kontinum yang rendah.

6) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk setiap variabel, seperti gambar berikut ini:

(26)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kedua variabel dan menguji hipotesis dengan menggunakan uji stastistik. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti hanya terdiri dari dua variabel yaitu X dan Y, penilaian kinerja sebagai variabel X dan kepuasan pegawai sebagai variabel Y. Karena penelitian ini hanya meneliti dua variabel maka teknik analisa yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana.

1) Method of Successive Internal (MSI)

Pengolahan data menggunakan statistik parametrik mengharuskan data yang diukur dalam skala interval, mengingat data variabel sebelumnya berupa data ordinal maka terlebih dahulu dilakukan transformasi data ordinal ke data interval dengan menggunakan Method of Successive Internal

(MSI). Adapun langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut: a) Memperhatikan setiap butir pertanyaan;

b) Menentukan berupa orang yang menjawab skor 1,2,3,4, dan 5 untuk setiap butir tersebut;

c) Membagi setiap frekuensi dengan banyaknya responden (P1 =

𝑓 𝑁 ) hasilnya disebut dengan proporsi (P);

d) Menentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlahkan proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya;

e) Menentukan nilai Z untuk setiap kategori proporsi kumulatif yang diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi normal;

(27)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinal distribusi normal;

g) Menghitung nilai skala atau scale value (SV) dengan menggunakan rumus:

SV= (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡−𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡−𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

h) Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

Y = SV + K dimana K = 1+ [SV Min]

Untuk memperjelas langkah-langkah dimaksud diatas, berikut dapat disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 3.9

Tabel Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5 Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Nilai Skala Value Arikunto (2013 :277)

2) Uji Normalitas Data

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal maka digunakan uji normalitas untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat

(28)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, skewnes dan Kurtonis atau uji Kolmogorov Smirnov.

Untuk mendeteksi normalitas data kali ini penulis mencoba untuk menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dilihat dari nilai residual. Arikunto (2013: 278) menyebutkan dikatakan normal apabila nilai residual yang dihasilkan diatas nilai signifikansi yang ditetapkan.

3) Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah teknik untuk menentukan sampai sejauh mana hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Penentuan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson

𝑟𝑥𝑦= 𝑛(𝛴𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑦)

√(𝑁𝛴𝑥2− (∑𝑥)2(𝑁𝛴𝑦2 − (𝛴𝑦)2)

Koefisien korelasi menunjukan derajat korelasi antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada korelasi antara kedua atau sanget lemah.

(29)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang diteliti, maka dapat berpedoman kepada tabel berikut :

el 2

Tabel 3.10

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat rendah / Lemah dapat diabaikan

0,200 – 0,399 Rendah / Lemah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi / Kuat

0,800 – 1,000 Sangat tinggi / Sangat kuat

Sugiyono (2014:183)

4) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya sumbangan sebuah variabel bebas (X) atau lebih terhadap naik turunnya variabel terikat (Y). Maka untuk mengetahui besarnya persentase kompetensi dan motivasi sebagai determinan terhadap kinerja dilakukan analisis dengan formula sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

(Arikunto, 2013: 314) Di mana:

Kd = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi.

(30)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variable Y akan semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variable Y-nya. Sebaliknya jika r2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan peranan variable X terhadap variabel Y semakin kecil. Dalam hal ini model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel-variabel terikatnya. Secara umum dikatakan bahwa koefisien determinasi r2.

5) Analisis Regresi Sederhana

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisa karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja. Bentuk umum dari linier sederhana adalah :

Y = a + bX

(Arikunto 2010 :338)

Keterangan :

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan kepuasan kerja

X = subjek dalam variabel independen yang mempunyai nilai tertentu penilaian kinerja

a = harga Y bila X = 0

b = angka atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

(31)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan (-) maka terjadi penuruan

langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b yaitu

∑ 𝑋𝑖 , ∑ 𝑌𝑖 , ∑ 𝑋𝑖2, ∑ 𝑌𝑖2, 𝑑𝑎𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖

2. Nilai dari a dan b pada persamaan regresilinier dapat dihitung dengan menggunakan rumus 𝑎 =(∑ 𝑌𝑖)(𝑋𝑖 2) − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖) 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2− (∑ 𝑋𝑖)2 𝑏 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2− (∑ 𝑋𝑖)2

X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan di Y. Artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun dan dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkanya. Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap naik turunnya nilai Y dapat dihitung dengan menggunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :

𝐾𝐷 = 𝑟2× 100%

Keterangan :

(32)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r2 = Koefisien korelasi

3.9.3 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan Variabel dependen, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji signifikan koefisien korelasi (uji t-student) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:184). Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan peneriamaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

 Ho : ρ= 0 :tidak terdapat gambaran penilaian kinerja di PT. PLN (Persero)

Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.

 Hi :ρ> 0: terdapat gambaran penilaian kinerja di PT. PLN (Persero) Kantor

Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Hipotesis Kedua

 Ho : ρ= 0 :tidak terdapat gambaran tingkat kepuasan kerja pegawaidi PT.

PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.

 Hi :ρ> 0: terdapat gambaran tingkat kepuasan pegawai di PT. PLN

(Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten. 3. Hipotesis Ketiga

 Ho : ρ= 0 :tidak terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan

kerja pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.

 Hi : ρ> 0: terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja

(33)

Budiana Fetriyanti, 2015

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis (Uji-t) yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini mengguanakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-Student) sebagai berikut:

t = 𝑟√𝑛−2 √1−𝑟2

(Sugiyono,2014: 128) Di mana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel

Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah:

HO β = 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel Penilaian Kinerja dan Kepuasan kerja. H1 β ≠ 0 : Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja.

Dengan kriteria sebagai berikut:

Taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2 1) Apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

Gambar

Tabel Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel X

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses perancangan, khususnya perancangan arsitektur, pemahaman tentang proksemik berkaitan erat dengan personal space , dimana proksemik adalah studi yang

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Hasil dan pembahasan dari penelitian Persepsi orang tua terhadap lembaga bimbingan belajar di sakinah edu center meliputi persepsi siswa terhadap

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Patria (2013) yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara paritas ibu dengan kegagalan induksi persalinan, dimana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan bagi lanjut usia dalam menuju lanjut usia sejahtera di Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso Wredho”

Karena untuk membangun motivasi yang baik haruslah diiringi dengan budaya organisasi yang membangun agar kepuasan kerja dan kinerja mereka jauh lebih baik.. Kepuasan kerja