LAPORAN PRAKTUKUM KIMIA REAKSI NYALA LOGAM
ALKALI DAN ALKALI TANAH
REAKSI NYALA LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH A. Tujuan
Mengamati reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah.
B. Dasar Teori
Pada uji nyala api, senyawa yang mengandung logam golongan A, B, dan transisi (dalam sistem periodik unsur-unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberikan warna tertentu pada nyala tertentu.Unsur-unsur halogen, dalam sitem periodik termasuk dalam golongan VIIA. Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh terendah. Sifat ini karena atom-atom alkali hanya memiliki satu elektron terluar yang terlibat dalam ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal sangatlah kecil. Logam logam alkali akan memperlihatkan warna spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api bunsen. Adapun warna-warna yang dihasilkan adalah Li merah karmin, Na kuning, K ungu, Rb merah, Cs biru. Logam-logam golongan II A memiliki jari-jari yang lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan I A, sehingga logam-logam alkali memiliki kerapatan serta energi ionisasi yang lebih tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron sehingga ikakatan antar atom lebih kuat. Garam –garam alkali tanah jika dibakar pada nyala bunsen akan menimbulkan spektrum emisi antaralain. Ca merah bata, Sr merah tua, Ba hijau kuning. Mg dan Be tidak memberikan spektrum emisi yang khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika
bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas H2.
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
Tabung Reaksi 5 buah
Kaca Arloji
Kawat Nikrom
Pembakar Spirtus dan Kaki Tiga
Korek Api
Batang Lidi
Kayu Penjepit
Spirtus Serbet Pinset Cawan Petri 2. Bahan : a. Kristal : Kristal NaCl Kristal Mg Kristal SrCl2 Kristal BaCl2 Kristal CaCl2 Kristal KOH b. Senyawa Kompleks : Larutan CuSO4 + NH4OH Larutan AgNO3 + NH4OH Larutan FeCl3 + KSCN
Larutan FeCl3 + KSCN exess
Larutan CuSO4 + KSCN
Larutan AgNO3 + KSCN
D. Langkah Kerja
a. Untuk Kristal
1. Tempatkan kristal NaCl secukupnya kedalam kaca arloji
2. Kemudian tambahkan 1 pipet cairan spirtus
3. Letakkan kaca arloji pada penyangga kaki tiga
4. Nyalakan pembakar spirtus
5. Gunakan lidi untuk membakar NaCl, jangan letakkan kaca arloji di atas pembakar spirtus
6. Masukkan Lidi yang telah berapi ke dalam kaca arloji
7. Angkat lidi tadi setelah kristal NaCl dan spirtus terbakar
8. Amati nyala warna yang ditimbulkan dari pembakaran kristal NaCl
9. Ulangi langkah 1 – 8 untuk pembakaran Kristal MgCl2,Kristal SrCl2, Kristal BaCl2, Kristal CaCl2.
10. Catat hasilnya pada tabel pengamatan !
b. Untuk Larutan Senyawa Kompleks.
1. Siapakan 5 tabung reaksi, larutan AgNO3 Larutan NH4OH, Larutan FeCl3, Larutan KSCN,
Larutan CuSO4, pipet di atas meja praktikum
2. Kemudian, isi tabung reaksi A dengan larutan CuSO4 ditambah dengan 1 tetes NH4OH lalu
amati perubahanya. Setelah itu tambahkan 1 tetes lagi NH4OH, amati perubahan yang terjadi !
3. Isi tabung B dengan Larutan CuSO4 + 1 tetes KSCN, amati perubahannya. Setelah itu,
4. Isi tabung C dengan larutan FeCl3 + 1 tetes KSCN, amati perubahannya. Setelah itu, tambahkan
lagi 1 tetes KSCN, dan amati perubahannya.
5. Isi tabung D dengan larutan AgNO3 + 1 tetes NH4OH, amati peubahannya. Lalu tambahkan lagi
1 tetes NH4OH, amati perubahannya.
6. Isi tabung E dengan larutan AgNO3 + 1 tetes KSCN, amati perubahannya. Lalu tambahkan lagi 1
tetes KSCN, amati perubahannya.
7. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan !
E. Tabel Pengamatan
1. Percobaan Kristal alkali dan alkali tanah
No Logam / Kristal Warna Nyala Api
1. Mg Putih
2. NaCl Orange
3. KOH Ungu
4. CaCl2 Orange
5. SrCl2 Merah
6. BaCl2 Hijau Muda
2. Percobaan Larutan Senyawa Kompleks
No Larutan Perubahan 1 (tetes ke-1) Perubahan 2 (tetes ke-2)
1. CuSO4 + NH4OH Biru Muda Biru Tua
2. CuSO4 + KSCN Hijau Kuning Kehijauan
3. FeCl3 + KSCN /
KSCN exess
Merah Kehitaman Merah Darah
4. AgNO3 + NH4OH Kuning ( Krem ) Bening
5. AgNO3 + KSCN Putih, terdapat endapan Putih Susu
F. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi Mg terdapat adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi
ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl
2 berikatan kovalen.
Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Ca2+(s) + 2Cl-(g) → CaCl 2(s) Na+(s) + Cl-(g) → NaCl(s) Ba2+(s) + 2Cl-(g) → BaCl 2(s) Sr2+(s) + 2Cl-(g) → SrCl 2(s)
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi
kristal Kalium bereaksi dengan basa ( OH - ) akan membentuk basa kuat.
K+(s) + OH-(g) → KOH(s)
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi
larutan senyawa kompleks CuSO4 ( Copper Sulfat ) ketika ditambah 1 tetes NH4OH
menghasilkan perubahan warna dari bening menjadi biru muda. Kemudian ditambah lagi 1 tetes
NH4OH menghasilkan perubahan warna biru muda menjadi biru tua. Reaksi :
CuSO4 + 2NH4OH Cu (OH )2 (s) + (NH4)2 SO4
Biru muda
Cu (OH )2 (s) + (NH4)2 SO4 +
2NH4OH Cu (NH3)2SO4 + 2H2O
Biru tua
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi
larutan senyawa kompleks CuSO4 ( Copper Sulfat ) ketika ditambah 1 tetes KSCN menghasilkan
perubahan warna dari bening menjadi hijau. Kemudian ditambah lagi 1 tetes KSCN menghasilkan perubahan warna hijau menjadi kuning kehijauan. Reaksi :
CuSO4 + 4KSCN K2Cu(SCN)4 + K2SO4 Hijau K2Cu(SCN)4 + K2SO4 + 4KSCN K6Cu(SCN)8 + K2SO4 Hijau Kekuningan
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi
larutan senyawa kompleks FeCl3 ( Ferrum Chlorida ) ketika ditambah 1 tetes KSCN
menghasilkan perubahan warna yaitu menjadi merah kehitaman. Kemudian ditambah lagi 1 tetes KSCN menghasilkan perubahan warna merah darah. Reaksi :
FeCl3 + 6KSCN K3Fe(CNS)6 + 3KCl
K3Fe(CNS)6 + 3KCl
+ KSCN K4Fe(CNS)7 + 3KCl
Merah Darah
Dari hasil praktikum uji logam / kristal alkali atau alkali tanah diperoleh bahwa reaksi
larutan senyawa kompleks AgNO3 ( Perak Nitrat ) ketika ditambah 1 tetes NH4OH menghasilkan
perubahan warna menjadi kuning ( Krem ). Kemudian ditambah lagi 1 tetes NH4OH
menghasilkan perubahan warna menjadi bening. Reaksi :
AgNO3 + NH4OH Ag(NH3)2 + NH4NO3
Kuning ( Krem )
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahahasan dapat ditarik kesimpulan dari praktikum kimia unsur adalah sebagai berikut.
1. Warna nyala api yang ditimbulkan oleh NaCl adalah orange, CaCl2 berwarna merah bata,
BaCl2 berwarna hijau , dan SrCl2 berwarna merah tua, KOH berwarna ungu, Mg berwarna putih.
2. Warna larutan senyawa kompleks
No Larutan Perubahan 1 (tetes ke-1) Perubahan 2 (tetes ke-2)
1. CuSO4 + NH4OH Biru Muda Biru Tua
2. CuSO4 + KSCN Hijau Kuning Kehijauan
3. FeCl3 + KSCN /
KSCN exess
Merah Kehitaman Merah Darah
4. AgNO3 + NH4OH Kuning ( Krem ) Bening
5. AgNO3 + KSCN Putih, terdapat endapan Putih Susu
3. Perbedaan warna nyala api disebabkan oleh perpedaan panjang gelombang atau garis warna dari tiap unsur.