• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kesulitan guru dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari status kepegawaian, pengalaman mengajar, lama waktu pelatihan Survei : guru-guru SMA Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat kesulitan guru dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari status kepegawaian, pengalaman mengajar, lama waktu pelatihan Survei : guru-guru SMA Negeri di wilayah Kota Yogyakarta"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 REVISI DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, PENGALAMAN MENGAJAR, LAMA WAKTU PELATIHAN Survei : Guru-Guru SMA Negeri di Wilayah Kota Yogyakarta. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Katharina Purwatiningsih 141334098. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria Terima kasih kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang senantiasa selalu menyertai dan selalu ada buatku Orangtuaku, Nenek Kakek, Adik, dan Paman-Pamanku Bapak Iwan Haryanto dan Ibu Rosalia Eka Indriyati yang memotivasiku dan selalu membimbing dan mendoakan setiap langkahku Eyang Akung YB. Mudjana dan Eyang Uti V. Titi Ruwati yang merawat dengan sabar dan selalu mendoakan setiap langkahku Nova Rahmawati Haryanto dan Gaharu Anugerah Haryanto yang menjadi motivasiku untuk menjadi sukses Seluruh keluarga, Sahabat, dan Teman-teman Orang yang tulus menyayangiku dan kusayangi Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO FIAT VOLUNTAS TUA (Jadilah Menurut Kehendak-Mu) Zero Mistake (Whisnutama) “Dan kelak disaat begitu banyak jalan terbentang dihadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil, janganlah kau memilihnya dengan asal, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tarik napas dalam-dalam dengan penuh kepercayaan seperti saat kau bernapas dihari pertamamu didunia ini. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu didunia ini. Berdiam dirilah, tetap hening dan dengarkanlah hatimu. Lalu, ketika hatimu bicara beranjaklah dan pergilah kemana hati membawamu”. (Susanna Tamaro) Panas tak selalu panas, hujan tak selalu dingin (Felicianus Ochatani). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis. Katharina Purwatiningsih. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Katharina Purwatiningsih. NIM. : 141334098. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: TINGKAT KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 REVISI DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, PENGALAMAN MENGAJAR, LAMA WAKTU PELATIHAN Survei: Guru-guru SMA Negeri di Wilayah Kota Yogyakarta Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dar saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis. Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Juli 2018. Katharina Purwatiningsih. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK TINGKAT KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 REVISI DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, PENGALAMAN MENGAJAR DAN LAMA WAKTU PELATIHAN Survei : Guru-guru SMA Negeri di Wilayah Kota Yogyakarta Katharina Purwatiningsih Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kesulitan guru SMA di Wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari status, pengalaman mengajar, dan lama pelatihan. Penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di Kota Yogyakarta dengan jumlah 581 guru. Sampel penelitian ini sejumlah 231 guru diambil dengan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan Mann Whitney dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan tingkat kesulitan dalam implementasi kurikulum 2013 revisi dari status kepegawaian (nilai sig.(2-tailed) =0,000), 2) tidak terdapat perbedaan tingkat kesulitan dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari pengalaman mengajar (nilai Asymp.Sig = 0,661), 3) tidak terdapat perbedaan tingkat kesulitan dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari lama waktu pelatihan (nilai Asymp.Sig = 0,979) Kata Kunci:. implementasi kurikulum, status mengajar, lama waktu pelatihan. viii. kepegawaian,. pengalaman.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DIFFICULTY LEVEL OF TEACHERS IN IMPLEMENTING THE 2013 REVISED CIRRICULUM PERCEIVED FROM EMPLOYEE STATUS, TEACHING EXPERIENCES, AND THE DURATION OF TRAINING A Survey : The Teachers in State Senior High Schools in Yogyakarta Katharina Purwatiningsih Sanata Dharma University 2018 This study aims to know the differences in the difficulty level of Senior High School teachers in Yogyakarta in implementing the 2013 revised curriculum perceived from employee status, teaching experiences and the duration of training. This study is an ex-post facto study which was held from March to April 2018. The population for the study were 581 teachers in Yogyakarta. The samples of this study were 231 teachers collected by using cluster random sampling technique. Data were collected by using questionnaire and analyzed by Mann Whitney and Kruskal Wallis. The result of the study shows that : 1) There are differences in the difficulty level in implementing the 2013 revised curriculum perceived from the employee status (value sig.(2-tailed) = 0.000), 2) There are no differences in the difficulty level in implementing 2013 revised curriculum perceived from teaching experiences (value Asymp.Sig = 0.661), 3) There are no differences in the difficulty level in implementing 2013 revised curriculum perceived from the duration of training (value Asymp.Sig = 0.979). Kata Kunci:. curriculum implementation, employee experiences, duration of training.. ix. status,. teaching.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Murah, karena berkat dan kasih-Nya yang begitu melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Ditinjau dari Status Kepegawaian, Pengalaman Mengajar, Lama Waktu Pelatihan Survei Guru-Guru SMA Negeri di Wilayah Kota Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini telah mendapat banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma. 2.. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3.. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi. 4.. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi. Ibu terimakasih atas doa, bimbingan, dan bantuannya. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. selama ini, terima kasih pula atas motivasi, nasihat, kesabaran, dan perhatian yang telah ibu berikan 5.. Dosen penguji, terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. 6.. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak pengetahuan dan ilmu selama proses perkuliahan. 7.. Karyawan kesekretariatan Program Studi Pendidikan Akuntansi terkhusus Ibu Theresia Aris Sudarsilah yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian. 8.. Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah melayani peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga penyusunan skripsi. 9.. Orang tua saya bapak Iwan Haryanto dan Ibu Rosalia eka, eyang uti dan eyang akung yang tanpa lelah selalu mendoakan, mendukung, menyemangati, dan memperhatikan selama proses perkuliahan hingga penyusunan skripsi.. 10. Romo John yang selalu menjadi teman curahan hati dan tak henti-henti mendukung dan mendoakan kelancaran kuliah hingga penyusunan skripsi. 11. Teman-teman yang selalu mendukung dan membantu dikala kesusahan Jati, Ganes, Rina, ka Tri Laxmana. HIMAPENSI, Student staff Humas 2017, teman-teman VDMS, teman Legio Mariae USD, Kos Bocor, Kos Tutul, teman Brevet 132, teman-teman Grup sumber info HOAX, PSM CF, teman PPL dan PBM.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Teman yang membuat saya menjadi lebih dewasa Florentinus Rinto Musak sukses selalu ya. 13. Felicianus Ochatani orang yang saya kagumi dan senantiasa memotivasi untuk fokus skripsi ditengah kecamuk hati dan senantiasa menginspirasi saya untuk tumbuh dan berkembang. 14. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Akuntansi angkatan 2014 yang telah saling membantu dan mendukung selama proses perkuliahan hingga penyusunan skripsi. Terkhusus untuk Pendidikan Akuntansi kelas B yang mengukir indahnya kuliah selama 4 tahun di yogya, sayang kalian. 15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik atau saran dari pembaca dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis,. Katharina Purwatiningsih. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4 C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv. BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7 A. Tinjauan Teoritik ...................................................................................... 7 1. Pengertian Kurikulum ...........................................................................7 2. Pengertian Guru dan Kompetensi Guru ................................................8 3. Implementasi Kurikulum 2013............................................................10 4. Kurikulum 2013 Edisi Revisi ..............................................................11 5. Pengalaman Mengajar Guru ................................................................25 6. Status Kepegawaian ............................................................................26 7. Pengalaman Pelatihan .........................................................................27 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan..................................................... 30 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 32 D. Rumusan Hipotesis ................................................................................. 35 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 36 A. Jenis Penelitian........................................................................................ 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 36 1. Tempat Penelitian ................................................................................36 2. Waktu Penelitian .................................................................................36 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 36 1. Subjek Penelitian .................................................................................36 2. Objek Penelitian ..................................................................................36 D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 37 1. Populasi ...............................................................................................37 2. Sampel .................................................................................................38.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv. E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................. 39 1. Variabel Penelitian ..............................................................................39 2. Pengukuran Variabel Penelitian ..........................................................40 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41 G. Pengujian Instrumen Penelitian .............................................................. 44 1. Uji Instrumen Penelitian......................................................................44 H. Teknik Analisis Data............................................................................... 51 1. Analisis Deskriptif...............................................................................51 2. Pengujian Prasyarat Analisis ...............................................................52 3. Pengujian Hipotesis .............................................................................53 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 84 A. Deskripsi Data ......................................................................................... 36 B. Deskripsi Responden Penelitian ............................................................. 36 1. Status Kepegawaian ............................................................................53 2. Pengalaman Mengajar .........................................................................72 3. Lama Waktu Pelatihan ........................................................................55 C. Analisis Deskriptif .................................................................................. 56 1. Status Kepegawaian ............................................................................59 2. Pengalaman Mengajar .........................................................................59 3. Lama Waktu Pelatihan .......................................................................65 D. Pengujian Prasyarat Analisis................................................................... 70.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi. 1. Uji Normalitas .....................................................................................70 2. Uji Homogenitas .................................................................................72 E. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 73 1. Uji Beda Tingkat Kesulitan Guru Ditinjau dari Status Kepegawaian .74 2. Uji Beda Tingkat Kesulitan Guru Ditinjau dari Pengalaman Mengajar..............................................................................................75 3. Uji Beda Tingkat Kesulitan Guru Ditinjau dari Lama Waktu Pelatihan ..............................................................................................76 F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 80 1. Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Ditinjau dari Status Kepegawaian ............................................78 2.Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Ditinjau dari Pengalaman Mengajar ....................................................79 3. Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Lama Waktu Pelatihan .............................................................80 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .............................. 84 A. Kesimpulan ............................................................................................. 84 B. Keterbatasan ............................................................................................ 85 C. Saran ....................................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1. Elemen Perubahan yang terjadi pada Kurikulum 2013 .........................12. Tabel 2.2. Tiga Dimensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan .............................14. Tabel 2.3. Uraian Revisi Kompetensi Inti Kompetensi Menengah ........................17. Tabel 3.1. Data Populasi Guru SMAN Kota Yogyakarta ........................................34. Tabel 3.2. Pembagian Wilayah Cluster....................................................................36. Tabel 3.3. Skor Pernyataan Sikap ............................................................................37. Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner .................................................................................38. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Perencanaan Pembelajaran .......................................43. Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Pembelajaran .......................................44. Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Penilaian Hasil Belajar .............................................45. Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Perencanaan Pembelajaran ...................................46. Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan Pembelajaran ...................................47. Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Penilaian Hasil Belajar ........................................47 Tabel 3.11 Nilai Presentil PAP II.............................................................................48 Tabel 4.1. Data Responden Guru .............................................................................51. Tabel 4.2. Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian ..............................52. Tabel 4.3. Deskripsi Responden Menurut Pengalaman Mengajar ...........................53. Tabel 4.4. Deskripsi Responden Menurut Lama Waktu Pelatihan ..........................54. Tabel 4.5. Nilai Presentil ditinjau dari Status Kepegawaian PNS ...........................55. Tabel 4.6. Deskripsi Data Variabel Status Kepegawaian PNS ................................56. Tabel 4.7. Nilai Presentil ditinjau dari Status Kepegawaian Non PNS ...................57. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xviii. Tabel 4.8. Deskripsi Data Variabel Status Kepegawaian Non PNS .......................58. Tabel 4.9. Nilai Presentil ditinjau dari Pengalaman Mengajar 1-10 tahun .............59. Tabel 4.10. Deskripsi Data Variabel Pengalaman Mengajar 1-10 tahun .................60. Tabel 4.11. Nilai Presentil ditinjau dari Pengalaman Mengajar 11-20 tahun ..........61. Tabel 4.12. Deskripsi Data Variabel Pengalaman Mengajar 11-20 tahun ...............62. Tabel 4.13. Nilai Presentil ditinjau dari Pengalaman Mengajar lebih dari 20 tahun ...............................................................................................63. Tabel 4.14. Deskripsi Data Variabel Pengalaman Mengajar lebih dari 20 tahun ....64. Tabel 4.15. Nilai Presentil ditinjau dari Lama Waktu Pelatihan 1-10 kali ..............65. Tabel 4.16. Deskripsi Data Variabel Lama Waktu Pelatihan 1-10 kali ..................66. Tabel 4.17. Nilai Presentil ditinjau dari Lama Waktu Pelatihan 11-20 kali ............66. Tabel 4.18. Deskripsi Data Variabel Lama Waktu Pelatihan 11-20 kali .................67. Tabel 4.19. Nilai Presentil ditinjau dari Lama Waktu Pelatihan lebih dari 20 kali ............................................................................................68. Tabel 4.20. Deskripsi Data Variabel Lama Waktu Pelatihan lebih dari 20 kali ......69. Tabel 4.21. Hasil Uji Normalitas Status Kepegawaian ............................................70. Tabel 4.22. Hasil Uji Normalitas Pengalaman Mengajar ........................................70. Tabel 4.23. Hasil Uji Normalitas Lama Waktu Pelatihan ........................................71. Tabel 4.24. Hasil Uji Homogenitas ..........................................................................72. Tabel 4.25. Hasil Uji Hipotesis Status Kepegawaian ..............................................73. Tabel 4.26. Hasil Uji Hipotesis Pengalaman Mengajar ...........................................75. Tabel 4.27. Hasil Uji Hipotesis Lama Waktu Pelatihan ..........................................76.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran I. Kuesioner dan lembar jawab ...............................................................86. Lampiran II Data Induk Penelitian ..........................................................................95 Lampiran III Perhitungan PAP II .............................................................................106 Lampiran IV Uji Normalitas dan Homogenitas .......................................................121 Lampiran V. Uji Hipotesis ......................................................................................127. Lampiran VI Tabel R ..............................................................................................130 Lampiran VII Validitas dan Reliabilitas ..................................................................133 Lampiran VII Surat Ijin Penelitian ..........................................................................136. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permendikbud tahun 2016 No. 022, menjelaskan bahwa pada tahun 2010-2035 adalah bonus demografi bagi Indonesia dalam mempersiapkan generasi emas karena jumlah penduduk dengan usia sekolah sangat tinggi. Dan. untuk. itu. pemerintah. menggencarkan. strateginya. dalam. pengimplementasian kurikulum yang dapat memenuhi kebutuhan jaman. Kurikulum 2013 sudah mengalami beberapa revisi. Strategi pemerintah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 revisi ke sekolah dinilai masih kurang sosialisasinya dan terkesan terburu-buru. Sagita (2014:2) memaparkan bahwa kurikulum 2013 dirasa terburu-buru dan tidak mengacu pada hasil kajian yang sudah matang berdasarkan hasil KTSP dan kurang memperhatikan kesiapan satuan pendidikan dan guru. Dan banyak. literatur. yang membahas. tentang kesulitan. guru dalam. mengimplementasikan kurikulum 2013 revisi. Ada banyak penelitian. yang membahas. mengenai. kendala. Kurikulum 2013. Salah satunya adalah Retnawati (2015:2) yang membahas terkait hambatan dalam menerapkan kurikulum yang baru. Banyak penelitian menjelaskan bahwa guru mengalami kesulitan mengatur waktu dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, pelatihan dan. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. sosialisasi yang dinilai belum dapat memberikan pemahaman yang baik dan menyeluruh pada guru mengenai kurikulum 2013. Ada banyak penelitian yang membahas terkait hambatan yang di alami guru dalam menerapkan kurikulum 2013. Hanya tidak banyak penelitan yang membahas secara spesifik pemahaman guru yang dilihat berdasarkan faktor dalam guru seperti status, pengalaman mengajar, lama waktu pelatihan. Perbedaan tersebut dapat di jelaskan, guru yang memiliki status pegawai negeri dan pegawai tetap kemungkinan mengalami kesulitan dalam memahami mengenai kurikulum 2013 revisi daripada yang berstatus pegawai tidak tetap dan pegawai honorer. Hal ini terjadi, karena guru yang berstatus pegawai tetap akan membentuk suatu kebiasaan dan cenderung sulit untuk menerima hal baru.. Guru yang. memiliki pengalaman mengajar lebih lama kemungkinan akan lebih mengalami kesulitan dalam memahami mengenai kurikulum 2013 revisi daripada yang memiliki pengalaman mengajar tidak lama. Hal ini tentu terjadi karena guru yang memiliki pengalaman mengajar lama akan membentuk suatu kebiasaan dan cenderung sulit unntuk menerima perubahan dan dijalankan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Guru yang memiliki pelatihan lebih banyak kemungkinan akan lebih mudah memahami mengenai kurikulum 2013 revisi daripada yang mengalami pelatihan yang sedikit. Hal ini tentu terjadi karena guru yang memiliki jam pelatihan lebih banyak, akan mendapatkan banyak wawasan yang akan menunjang dalam proses belajar mengajar..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Meskipun ada minat yang sangat tinggi terhadap persoalan Kurikulum 2013 Revisi, anehnya sangat sedikit yang berusaha menganalisis kesulitan yang dialami oleh guru, khususnya ditinjau dari status, pengalaman mengajar, lama waktu pelatihan. Seperti dalam penelitian Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lukas yang berjudul, “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinju dari Lama Mengajar, Pangkat/golongan, dan Jenjang Sekolah Tempat Guru Mengajar”, instrumen penelitian kurang mengungkapkan tentang pendekatan saintifik dan variabel yang terabaikan seperti lama pelatihan. Padahal dalam pelaksanaanya lama pelatihan bisa menjadi bekal untuk guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 revisi. Dalam penelitian tentang kesulitan guru dalam implementasi kurikulum 2013 revisi, sangat penting dilakukan karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah dibutuhnya keputusan mendasar yang menjangkau semua lapisan masyarakat demi terlaksananya pendidikan di Indonesia yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Maka guru sebagai fasilitator. pelaksana. Kurikulum. 2013. Revisi. hendaknya. bisa. melaksanakan tugas dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengangkat penelitian ini dengan judul “ Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari Status, Pengalaman Mengajar, dan Lama Waktu Pelatihan Survey Guru-guru SMA Negeri di Wilayah Kota Yogyakarta.”.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. B. Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang biasanya dihadapi oleh guru pada sekolah SMA di wilayah Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 edisi revisi adalah adanya ketidakpahaman guru terhadap isi dan maksud kurikulum 2013 edisi revisi.. C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang Implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang terdiri dari beberapa standar yang telah mengalami perubahan yaitu Standar Proses, Standar Nilai, Standar Kompetensi Lulusan yang ditinjau dari Status Kepegawaian, Pengalaman Mengajar dan Lama Mengikuti Pelatihan SMA wilayah Kota Yogyakarta.. D. Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi sekolah yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Apakah ada perbedaan tingkat kesulitan guru SMA di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari status? 2. Apakah ada perbedaan tingkat kesulitan guru SMA Kota di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari pengalaman mengajar?.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 3. Apakah ada perbedaaan tingkat kesulitan guru SMA Kota di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari lama pelatihan?. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan , yaitu : 1. Agar dapat mengetahui adanya perbedaan tingkat kesulitan guru SMA di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari status. 2. Agar dapat mengetahui adanya perbedaan tingkat kesulitan guru SMA Kota di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari pengalaman mengajar. 3. Agar dapat mengetahui adanya perbedaaan tingkat kesulitan guru SMA Kota di wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi ditinjau dari lama pelatihan..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yakni: 1. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada pembaca terkait kesulitan-kesulitan yang sering ditemui Guru SMA wilayah Kota Yogyakarta dalam implementasi kurikulum 2013 edisi revisi. 2. Bagi Penulis Penelitian. ini. diharapkan. berguna. untuk. menambah. dan. mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dan dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dengan praktik di lapangan. 3. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada guru agar dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang sering ditemui guru dan dapat menemukan solusi yang baik dan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Keberhasilan penulis dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berminat. terhadap. analisis. tingkat. implementasi kurikulum 2013 edisi revisi.. kesulitan. guru. terhadap.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Teoritik 1. Kurikulum a) Pengertian Kurikulum Menurut Dakir (2004:2), kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetap berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya. adalah. curere,. secara. harafiah. berarti. lapangan. perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditemukan secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai gelar. Jadi kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian menurut Dakir tersebut senada dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Zainal Arifin (2011:2), bahwa kurikulum secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah. 7.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk memperoleh ijasah. Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi yaitu semua kegiatan dan pengalaman belajar serta “segala sesuatu” yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi peserta didik, baik disekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Repbulik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 1, butir 19, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat memberikan pengaruh kepada peserta didik untuk mencapai tujuan persekolahannya. 2. Pengertian Guru dan Kompetensi Guru Posisi guru itu mengandung makna sosial yang sangat tinggi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:228), guru adalah.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. orang yang pekerjaannya (mata. pencahariannya, profesinya). mengajar. Guru merupakan aktor utama dan terdepan dalam proses belajar mengajar. Menurut Sudarman (2013:130) guru adalah orang yang berperan langsung dalam proses belajar mengajar. Bagi Syaefudin (2009:32) guru memegang peranan strategis dalam membangun watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai yang diinginkan. Memahami peran guru, Alma (2009:3) memandang guru bisa berperan seperti artis dan scientis. Sebagai artis, berperan sebagai penyampai informasi dan model (teladan) bagi anak didiknya. Sedangkan sebagai scientis (ilmuwan) guru menjadi fasilitator dalam penggalian informasi bagi peserta didiknya. Posisi dan peran strategis tersebut, membutuhkan kompetensi khusus. yang. mumpuni,. sehingga. guru. benar-benar. mampu. menunjukan kemampuan profesionalnya yang optimal. Dengan posisi strategis itu pula, sudah tentu kinerja guru menjadi sangat penting.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. untuk diperhatikan. Tidak mengherankan bila kemudian, pemerintah pun memberikan perhatian yang seksama terhadap kualitas kinerja profesi guru dan atau tenaga pendidik. Menurut Sudarman (2013:132) Guru yang profesional adalah: “Guru yang memiliki seperangkat kompetensi, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. 3. Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti mengimplementasikan. Pengertian implementasi juga dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu : 1) Pendapat Cleaves (Wahab 2008:187), yang secara tegas menyebutkan bahwa implementasi itu mencakup, “..Proses bergerak menuju tujuan kebijakan dengan cara langkah adminstratif dan politik”. Keberhasilan atau kegagalan implementasi sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang sebelumnya. 2) Menurut Van Meter dan Van Horn (Wahab, 2008:65), implementasi adalah tindakan yang dilakukan baik oleh inndividu-individu / pejabat atau kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 3) Menurut Friedrich (Wahab, 2008:3) kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang di usulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari. peluang-peluang. untuk. mencapai. tujuan. atau. mewujudkan sasaran yang diinginkan. Secara umum implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Guru memiliki peran sebagai implementers, yang menerapkan dengan berpedoman. pada. kurikulum. yang. telah. ditetapkan. oleh. pemerintah. 4. Kurikulum 2013 Edisi Revisi a) Konsep Dasar Kurikulum 2013 Revisi Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan guna memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian saat ini diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Menurut Hidayat (2013:113), orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Hal ini juga sejalan dengan aanat UU No. 20 tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. keterampilan. sesuai. dengan. standar. nasional. yang. telah. disepakati”. Sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan “mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Secara konseptual draft kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif, yaitu tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Hal ini tampak dengan terdapat nilai-nilai karakter yang tercantum di dalam proses pembelajaran. b) Tujuan Kurikulum 2013 Revisi Tujuan diselenggarakan Kurikulum 2013 seperti yang tercantum dalam PP Kemendikbud Nomor 70 Tahun 2013 adalah untuk. mempersiapkan. manusia. Indonesia. agar. memiliki. kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi. pada. kehidupan. bermasyarakat,. berbangsa,. bernegara, dan peradaban dunia. Memahami tujuan tersebut, melalui pengalaman belajar, keterampilan, dan dasar-dasar pengetahuan yang diberikan, Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter ini ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat mengembangkan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. identitas budaya yang bangsanya serta dapat membantu integritas sosial dalam mewujudkan karakteristik nasional bangsa. c) Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Dalam rencana pengembangan Kurikulum 2013, pada tingkat nasional dilakukan penataan kembali terhadap Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian, seperti yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Penataan tersebut. dilakukan kepada. setiap jenjang. pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Perubahan itu tentunya dimaksudkan untuk menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Terdapat beberapa perubahan mendasar dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 ke Kurikulum 2013, yaitu : 1) Penataan pola pikir 2) Pendalaman dan perluasan materi 3) Penguatan proses 4) Penyesuaian beban Sedangkan elemen perubahan yang terjadi pada tingkat SMA/SMK, antara lain sebagai berikut :.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Tabel 2.1 Elemen perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 Perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum 2013 revisi: No. Kurikulum 2013 Sebelum Revisi. Kurikulum 2013 Revisi. 1. Keterampilan dan Kompetensi guru. Keterampilan dan Kompetensi. diatur dalam Permendiknas no. 16. guru diatur dalam. tahun 2007. Permendikbud No. 152 tahun 2014. 2. SKL diatur dalam Permendikbud No.. SKL diatur dalam. 54 tahun 2013. Permendikbud No. 20 tahun 2016. 3. Skala penilaian mulai dari 1-4 seperti. Skala penilaian menjadi 1-100.. IPK kuliah. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.. 4. Dalam RPP disebutkan nama dan. Dalam RPP tidak disebutkan. metode pembelajaran yang digunakan. nama metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran, beri rubrik penilaian (jika ada). 5. Penilaian otentik pada aspek sikap,. Jika ada 2 nilai praktik dalam 1. pengetahuan, dan keterampilan. KD maka yang diambil adalah. berdasarkan portofolio .. nilai yang tertinggi. Perhitungan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. No. Kurikulum 2013 Sebelum Revisi. Kurikulum 2013 Revisi nilai keterampilan dalam 1 KD ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil rata-rata untuk pengetahuan bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.. 6. Adanya ulangan harian, Ujian Akhir. Perubahan terminologi ulangan. Semester baik semester 1 dan 2, dan. harian menjadi penilaian harian,. juga masih adanya Ujian Tengah. uas menjadi akhir semester. Semester.. untuk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir semester.. 7. Penilaian sikap diadakan disetiap mata. Penilaian sikap KI 1 dan KI 2. pelajaran.. sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya agama dan PPKN namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 1. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016, “Standar Kompetensi adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.” Tujuan standar kompetensi digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar biaya, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar kompetensi terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya. Untuk mengetahui ketercapaianya standar kompetensi lulusan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan bagi penyempurnaan standar kompetensi lulusan masa yang akan datang. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016, setiap lulusan satuan pendidikan menengah memiliki tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tabel 2.2 Tiga Dimensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan Memiliki perilaku yang Memiliki. Memiliki ketrampilan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Dimensi Sikap. Dimensi Pengetahuan. mencerminkan sikap :. pengetahuan faktual, berpikir dan bertindak :. a. Beriman. dan konseptual,. bertakwa. prosedural,. kepada. a. Kreatif dan. Tuhan metakognitif. YME. pada. tingkat. b. Berkarakter. teknis,. spesifik,. jujur dan peduli c. Bertanggung jawab. detil. dan. kompleks berkenaan dengan :. e. Sehat. jasmani. dan rohani Sesuai. dengan. sebagai. pengembangan. dari. d. Budaya. dan sumber lain secara. e. Humaniora. mandiri. keluarga,. pengetahuan. alam. pendekatan. disatuan. mengaitkan. lingkungan. f. Komunikatif. c. Seni. dilingkungan. dan. e. Kolaboratif. yang. Mampu. masyarakat,. d. Mandiri. b. Teknologi. perkembangan anak. sekolah,. c. Kritis. ilmiah. pengetahuan. yang sejati. b. Produktif. Melalui. a. Ilmu. d. Pembelajar. Dimensi Keterampilan. diatas. dalam. konteks. diri. sekitar, bangsa dan. sendiri, keluarga,. negara. sekolah, masyarakat. dan. lingkungan alam sekitar,. bangsa,. negara. serta. kawasan regional dan internasional. dipelajari pendidikan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan memperhatikan : a. Perkembangan psikologis anak b. Lingkup kedalaman c. Kesinambungan d. Fungsi satuan pendidikan e. Lingkungan 2. Standar Isi Standar Isi merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompentensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 No. 21, standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu standar Isi dikembangkan unntuk memenuhi kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan yakni, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 No. 21 juga dijelaskan untuk memperoleh ketiga kompetensi yang ada di Standar Kelulusan memiliki pemrosesan yang berbeda-beda,.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. “Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.” Secara hierarki, Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan kompetensi yang bersifat generik pada tiap tingkat kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Kompetensi yang bersifat. generik. mencakup. 3. (tiga). ranah. yakni. sikap,. pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemisahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial. Dengan demikian , kompetensi bersifat generik terdiri atas 4 dimensi yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). Berikut adalah uraian revisi Kompetensi Inti untuk Tingkat Kompetensi Menengah menurut Permendikbud Th. 2016 No. 21 :. Tabel 2.3 Uraian Revisi Kompetensi Inti Kompetensi Menengah Kompetensi Inti Deskripisi Kompetensi Sikap Spiritual. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Sikap Sosial. 2. Menghayati dan mengamalkan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Kompetensi Inti. Deskripisi Kompetensi perilaku a. Jujur b. Disiplin c. Santun d. Peduli. (gotong. royong,. kerjasama, toleran, damai) e. Bertanggung jawab f. Responsif g. Pro-aktif Dalam. berinteraksi. secara. efektif. sesuai. dengan. perkembangan dilingkungan bangsa. angka alam. negara,. regional,. sekitar, kawasan. dan. kawasan. internasional. Pengetahuan. 3. Memahami,. menerapkan,. menganalisis. dan. mengevaluasi. pengetahuan. faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,. spesifik,detil. kompleks. berdasarkan. ingin tahunya tentang a. Ilmu pengetahuan b. Teknologi c. Seni d. Budaya e. Humaniora. dan rasa.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Kompetensi Inti. Deskripisi Kompetensi Dengan. wawasan. kemanusiaan, kenegaraan,. kebangsaan, dan. peradaban. terkait penyebab fenomena dan kejadian,. serta. pengetahuan. menerapkan. pada. bidang. kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampilan. 4. Menunjukan menalar,. keterampilan mengolah,. dan. menyajikan secara: a. Efektif b. Kreatif c. Produktif d. Kritis e. Mandiri f. Kolaboratif g. Komunikatif h. Solutif Dalam. ranah. abstrak. konkret. terkait. pengembangan. dan. dengan dari. yang. dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai keilmuan.. 3. Standar Proses. dengan. kaidah.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Standar proses menurut Peraturan Menteri Pendidikan Tahun 2016 No. 22 yaitu kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakann secara. interaktif,. inspiratif,. menyenangkan,. menantang,. memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Menurut Permendikbud Tahun 2016 No. 022 prinsip pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi: a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahun. b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. g. Dari. pembelajaran. verbalisme. menuju. keterampilan. aplikatif. h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan keterampilan mental. i. Pembelajaran. yang mengutamakan pembudayaan dan. pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-ilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat. l. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan dimana saja adalah kelas. m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Atas prinsip tersebut, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan proses. pembelajaran,. penilaian. hasil. pembelajaran,. dan. pengawasan proses pembelajaran. Sesuai dengan Standar Kompetensi. Lulusan,. sasaran. pembelajaran. mencakup. pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Menurut Permendikbud Th. 2016 No. 022, “..untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).” Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Menurut Permendikbud No. 022 Tahun 2016, karakteristik proses pembelajaran di SMA/SMK secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahakan. a. Desain Pembelajaran Menurut Permendikbud Tahun 2016 No. 022, “..Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.” b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik pada satuan pendidikan dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). 5. Pengalaman Mengajar Guru Pengalaman berasal dari kata “alam” yang artinya merasai, menjalani, menanggung suatu peristiwa. Pengalaman adalah suatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya (KBBI, 1990:19). Sedangkan mengajar berasal dari kata “ajar” yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui, diturut. Mengajar adalah memberi pelajaran (KBBI, 1990:13). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fanny (2017:34). Pengalaman mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasai, baik tentang pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai yang menyatu pada dirinya. Apabila dalam mengajar seorang guru menemukan hal-hal yang baru, dan halhal baru dipahaminya, maka guru tersebut akan memperoleh.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. pengalaman kerja baru. Dengan pengalaman kerja seseorang akan banyak mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang bidang kerjanya. 6. Status Kepegawaian Dalam penelitian Mirah Sih (2014:43) Status kepegawaian dalam aplikasi pendapatan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Diperbantukan, PNS Depag, Guru tetap Yayasan (GTY)/ Pegawai (GTT)/Pegawai. Tetap Yayasan (PTY), Tidak. Tetap. (PTT). Guru Tidak Tetap Provinsi,. GTT/PTT. Kabupaten/Kota, Guru Bantu Pusat, Guru Bantu Sekolah, dan Tenaga Honorer. PNS adalah pegawai negeri atau aparatur negara yang bukan militer. PNS Diperbantukan adalah PNS yang mendapat tugas mengajar disekolah bukan milik pemerintah (swasta). PNS Depag adalah pegawai negeri yang diangkat oleh Departemen Agama. GTT/PTT Yayasan adalah guru tetap yayasan yang diangkat dan mendapatkan gaji dari yayasan. GTT/PTT Provinsi adalah guru dan pegawai tidak tetap yang diangkat oleh provinsi. GTT/PTT Kabupaten/Kota adalah guru dan pegawai tidak tetap yang diangkat oleh Kabupaten/Kota. Guru Bantu Pusat adalah guru non PNS yang diangkat dan digajii oleh Pemerintah Pusat. Guru Bantu Sekolah adalah guru yang diangkat dan digaji oleh kepala sekolah dan digaji dengan dana BOS atau dana yang bersumber dari sekolah. Tenaga.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. honor adalah tenaga yang pendidik selain guru yag kerja di lingkungan pendidikan. 7. Pengalaman Pelatihan Pengalaman adalah apa yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan. Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan dengannya selama periode tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, pendidikan dan pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Dalam penelitian Yovita (2017: 36) dijelaskan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan secara serius dengan memperhatikan prinsip : a. Diklat sebagai Penyempurnaan Keluaran pendidikan normal pada umumnya masih dalam keadaan siap latih. Terlebih lagi karena pendidikan di Indonesia masih bersifat massal karena mengutamakan pemerataan. Mereka belum siap dan mampu untuk memegang jabatan tertentu. Oleh karena itu, sumber daya manusia ini masih harus disempurnakan dalam satu diklat terprogram. b. Diklat sebagai Pelayanan Kemajuan IPTEK.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Ledakan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dihindari lagi sehingga apa yang dipelajari di bangku sekolah tahun ini mungkin telah berubah dan diperbaiki. Sehingga perlu dilakukan diklat untuk mentransfer informasi. c. Diklat sebagai Wahana Promosi Organisasi selalu ditingkatkan mutu pelayanannya pada setiap tingkatan jabatan yang ada dalam organisasi itu. Semakin tinggi jabatan, semakin dibutuhkan orang-orang yang berkualitas. Peningkatan kualitas karyawan pada umumnya diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang direncanakan secara sistematis. d. Diklat sebagai Pemenuh Aspirasi Masyarakat Mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat sangat mendesak dikarenakan masyarakat dalam era informasi dan komunikasi bersedia membayar mahal asal urusan mereka dapat diselesaikan dengan cepat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk membuka rekeningnya melalui ATM menunjukkan bahwa setiap orang ingin mendapat pelayanan yang cepat dan unggul. Hanya mungkin dilayani oleh karyawan yang mampu dan terampil melalui pendidikan dan pelatihan. e. Diklat sebagai Pemasuk Ide Inovatif Mustahil pembaharuan dilaksanakan dalam kegiatan rutin. Hal ini karena kegiatan rutin menimbulkan kejenuhan yang menghalangi kemajuan lembaga atau organisasi. Oleh karena itu,.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. diperlukan penyegaran berupa ide inovatif yang sering diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. f. Diklat sebagai Pengembang Keterampilan Tugas-tugas dalam lembaga atau organisasi sering memerlukan keterampilan khusus. Oleh karena itu, karyawan yang akan menangani tugas itu harus mendapatkan pendidikan dan latihan khusus. Tanpa pembinaan dan pengembangan keterampilan ini, produktivitas karyawan akan menurun. g. Diklat sebagai Perantara Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan dan pelatihan diperlukan tidak hanya untuk siswa belajar di sekolah dan perguruan tinggi, tetapi semua orang memerluka diklat untuk kepentingan diri sendiri ataupun untuk kelompok masyarakat. h. Diklat sebagai Pembentukan Etos Kerja Kecenderungan dan semangat kerja karyawan melakukan tugas tidak timbul dengan sendirinya, tetapi perlu dipupuk dan disempurnakan melalui berbagai kegiatan penyegaran secara matang.. Dalam. penyelenggaraan. dan. pelatihan. yang. dikoordinasikan dengan baik, etos kerja karyawan dapat meningkat. Secara umum pendidikan dan pelatihan adalah suatu pengarahan tentang proses belajar mengajar guru untuk menunjang kemampuannya.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. dalam proses pembelajaran disekolah. Guru tersebut mempunyai keunggulan kompetitif dalam dunia pendidikan.. B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Lukas Willi Dwi Kurnianto (2015) yang berjudul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau dari Lama Mengajar, Pangkat/Golongan, dan Jenjang Sekolah Tempat Guru Mengajar (Survai pada Guru SD, SMP, dan SMA Negeri Ter-Akreditasi A Kecamatan Ngaglik)” dapat diketahui hasil penelitian tersebut yaitu : a) Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari lama mengajar. Hal ini didasarkan pada hasil uji Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,928 lebih besar dari α = 0,05 dan Thitung (0,384) lebih kecil dari Ttabel (2,00) b) Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau ddar pangkat/golongan. Hal ini didasarkan pada hasil uji Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,992 lebih besar dari α = 0,05 dan Thitung (0,081) lebih kecil dari Ttabel (3,06).

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. c) Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang sekolah tempat guru mengajar. Hal ini didasarkan pada hasil uji Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,192 lebih besar dari α = 0,005 dan Thitung (1,662) lebih kecil dari Ttabel (3,06). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Yovita Kasih Purnamawati yang. berjudul,. “Pengaruh. Kemampuan. Teknologi. (2017). Informasi,. Pengalaman Pendidikan Dan Pelatihan. Dan Frekuensi Mengakses Internet Guru Terhadap Kemampuan Guru Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Guru-Guru PNS Di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta.” dapat diketahui hasil penelitian tersebut yaitu : a) Ada pengaruh positif dan signifikan kemampuan teknologi informasi terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi, hal ini dibuktikan oleh nilai Pearson Chi-Square 44,175 dan Asymp.Sig (2-tailed) 0,000 < α 0,05 . nilai Phi 0,480 menunjukkan nilai positif yang artinya pengaruh yang ada bersifat positif b) Tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan guru mengimplementasikan permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 Edisi Revisi, hal ini dibuktikan oleh nilai.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Pearson Chi-Square 2,670 dan Asymp. Sig (2-tailed) 0,263 > α 0,005. c) Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi, hal ini dibuktikan oleh nilai Pearson Chi-Square 2,513 dan Asymp.Sig (2-tailed) 0,285 > α = 0,05. C. Kerangka Berpikir 1. Analisis Tingkat Kesulitan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi Ditinjau dari Status Kepegawaian Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukannya dan persyaratan kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan golongan-golongan karya lainnya. Guru yang sedang bekerja di suatu instansi baik swasta maupun negeri ada yang berstatus guru tetap, ada yang masih guru honorer. Atau dalam swasta ada yang berstatus diperkerjakan oleh pemerintah. Guru yang memiliki status sebagai pegawai tetap atau PNS dan juga guru yang memiliki status sebagai pegawai. tidak. tetap. atau. honorer. sama-sama. baru.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi. Guru yang memiliki status pegawai tetap atau PNS cenderung tidak akan kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi dibandingkan dengan guru berstatus tidak tetap atau honorer. Hal ini terjadi karena guru yang memiliki status PNS. cenderung menjalankan implementasi. Kurikulum 2013 Revisi berdasarkan kebiasaan yang di lakukan guru PNS sebelum adanya perubahan. Sedangkan guru non PNS cenderung mengalami kesulitan, hal ini terjadi karena guru non PNS harus mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi sebagai suatu syarat agar bisa tetap mengajar di sekolah. 2. Analisis Tingkat Kesulitan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi Ditinjau dari Pengalaman Lama Mengajar Semakin tua umur seseorang tentu pengalaman yang didapat dalam hidup juga semakin banyak. Hal ini pun sama dengan yang terjadi pada sosok guru. Guru yang lebih dahulu mengajar akan mempunyai pengalaman yang banyak. Lama mengajar guru menentukan sikap guru terhadap kurikulum yang sedang berlaku. Guru dengan masa kerja yang lebih lama akan lebih realistik dalam memandang perubahan kurikulum berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan guru baru. Guru yang memiliki pengalaman mengajar lebih lama cenderung akan mengalami kesulitan dibandingkan dengan guru yang memiliki pengalaman mengajar belum lama. Guru yang lama mengajar.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. cenderung mengimplementasikan Kurikulum 2013 berdasarkan kebiasaan dan lebih realistis dengan melihat keadaaan sekolah. Prosedur yang telah di lampirkan dalam Kurikulum 2013 Revisi di jalankan dengan kebiasaan yang dibangun di sekolah tersebut. Sedangkan guru yang memiliki pengalaman mengajar tidak lama, akan lebih mudah dalam menerima perubahan sehingga cenderung tidak mengalami kesulitan. Guru yang memiliki pengalaman mengajar belum lama, akan menerapkan Kurikulum 2013 Revisi sesuai dengan prosedur yang berlaku. 3. Analisis Tingkat Kesulitan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi Ditinjau dari Lama Waktu Pelatihan Guru memiliki pengalaman pendidikan dan pelatihan yang maksimal maka guru dapat mempermudah untuk melakukan pengajaran dan penilaian terhadap peserta didik. Selain itu guru juga mampu untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi dengan baik dan tepat. Guru yang memiliki jam mengikuti pelatihan lebih lama akan cenderung tidak mengalami kesulitan. Hal ini terjadi karena. guru. sudah. memiliki. wawasan. yang. luas. untuk. mengimplementasikan Kurikulum dengan baik. Sedangkan guru yang sedikit mengikuti pelatihan cenderung akan mengalami kesulitan. Hal ini terjadi, karena meraka belum cukup wawasan untuk menerapkan kurikulum sesuai dengan prosedur yang ada..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. D. Rumusan Hipotesis 1.. Hipotesis pertama Ho1 : Tidak terdapat perbedaan tingkat kesulitan guru dalam implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari status. Ha1 : Terdapat. perbedaan tingkat kesulitan guru dalam. implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari status. 2.. Hipotesis Kedua Ho2 : Tidak terdapat perbedaan tingkat kesulitan guru dalam implementasi. kurikulum. 2013. revisi. ditinjau. kesulitan. guru. revisi. ditinjau. dari. pengalaman mengajar. Ha2 :. Terdapat. perbedaan. implementasi. tingkat. kurikulum. 2013. dalam dari. pengalaman mengajar. 3.. Hipotesis Ketiga Ho3 :. Tidak terdapat perbedaan tingkat kesulitan guru. dalam. implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari lama pelatihan. Ha3. :. Terdapat. perbedaan. tingkat. kesulitan. guru. dalam. implementasi kurikulum 2013 revisi ditinjau dari lama pelatihan..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian nonekperimental. Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena mengungkapkan kemampuan guru berdasarkan status, lama mengajar, dan lama pelatihan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Revisi. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di 11 sekolah SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan Bulan Maret sampai dengan Bulan April 2018. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah guru-guru SMA se-Kota Yogyakarta yang ditetapkan sebagai sampel. 2.. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini adalah status, lama mengajar dan lama pelatihan dan kemampuan mengimplementasikan kurikulum 2013 revisi.. 36.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Sugiyono (2015:135) merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karaktarestik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini target populasi merupakan guru-guru SMA Negeri di Kota Yogyakarta yang berjumlah 581 guru. Berdasarkan data SMA Negeri yang terdaftar di Departemen Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta ada 11 sekolah, dengan rincian data sebagai berikut : Tabel 3.1 Data Populasi Guru SMA Negeri Kota Yogyakarta No Sekolah Jumlah Guru 1 SMAN 1 Yogyakarta 70 guru 2 SMAN 2 Yogyakarta 55 guru 3 SMAN 3 Yogyakarta 49 guru 4 SMAN 4 Yogyakarta 51 guru 5 SMAN 5 Yogyakarta 50 guru 6 SMAN 6 Yogyakarta 56 guru 7 SMAN 7 Yogyakarta 53 guru 8 SMAN 8 Yogyakarta 52 guru 9 SMAN 9 Yogyakarta 40 guru 10 SMAN 10 Yogyakarta 40 guru 11 SMAN 11 Yogyakarta 65 guru Jumlah 581 guru.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2. Sampel Sampel menurut Sugiyono (2015:136) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan jumlah sampel, penelitian ini menggunakan rumus dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%. 𝑠=. 𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄 𝑑 2 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃. 𝑄. Ket : s. : Jumlah Sampel. λ2. : Chi Kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan tingkat kesalahan (3,841). N. : Populasi. P. : Peluang benar (0,5). Q. : Peluang salah (0,5). D. : Perbedaan antara rata-rata sampel dengan ratarata populasi 0,05 𝑠=. 3,841 𝑥 581 𝑥 0,5 𝑥 0,5 0,052 (581 − 1) + 3,841 𝑥 0,5 𝑥 0,5. s = 231 jadi, jumlah sampelnya adalah 231 Karena populasi meliputi wilayah yang cukup luas maka peneliti menggunakan random cluster sampling. Dari 11 cluster terambil 5. Sampel masing-masing sekolah dicari berdasarkan acak dengan jumlah minimal sama atau lebih dari sampel yang telah dihitung :.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Tabel 3.2 Pembagian wilayah Cluster Cluster Sekolah Jumlah Guru 1 SMAN 2 Yogyakarta 55 2 SMAN 3 Yogyakarta 49 3 SMAN 5 Yogyakarta 50 4 SMAN 8 Yogyakarta 52 5 SMAN 9 Yogyakarta 40 Jumlah 246. E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang. hal. tersebut,. kemudian. ditarik. kesimpulannya. (Sugiyono,1990). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu : a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus atau prediktor. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah : status (X1), lama mengajar (X2), dan lama mengikuti pelatihan (X3). b. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah: implementasi Kurikulum 2013 Revisi 2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: status (X1) diukur berdasarkan jenjang status di sekolah, yaitu : PNS diberi skor 1, Non PNS diberi skor 2. Pengalaman mengajar (X2), yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. Lama mengikuti pelatihan (X3) berdasarkan pengalaman mengikuti pelatihan 1 kali diberi skor 1, pengalaman mengikuti pelatihan 2 kali diberi skor 2 dan seterusnya. Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu Implementasi Kurikulum 2013 Revisi yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses pembelajaran dikelas. Variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi 3 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor akan tampak seperti pada tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Skor Pernyataan Sikap Skor. Skor. Skor. Skor. SS. S. TS. STS. Pernyataan Negatif. 4. 3. 2. 1. Pernyataan Positif. 1. 2. 3. 4. Pernyataan Sikap.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan mengunakan teknik kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai status, pengalaman mengajar, dan lama pelatihan. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk, maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan variabel 2. Menentukan dimensi dan indikator 3. Menulis kuesioner Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan di atas, untuk mengungkapkan data variabel-variabel yang diukur menggunakan skala sikap dari Likert. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian yang akan digunakan dalam kuesioner menggunakan item-item kuesioner penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Eusabia Floreza Waybin, mahasiswi Universitas Negeri Yoyakarta dalam penelitian yang berjudul, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Proses Pembelajaran di SMKN 3 Yogyakarta Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioer Tingkat Kesulitan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Variabel. Sub Variabel. Implementasi Perencanaan Kurikulum 2013 Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran. Indikator. No. Item. Silabus Mengembangkan silabus sesuai 1, 2 rambu-rambu pada Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Variabel. Sub Variabel. Indikator. RPP a. Menyusun RPP sesuai prinsipprinsip pada Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah secara mandiri b. Mendorong partisipasi aktif siswa c. Pengembangan budaya membaca dan menulis d. Pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. e. Keterkaitan dan keterpaduan antara Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajr dalam satu keutuhan pengalaman belajar f. Mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. g. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi Pelaksanaan Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran a. Menyampaikan cakupan uraian dan penjelasan b. Memotivasi belajar siswa secara konstektual sesuai manfaat dan aplikasi materi pelajaran c. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti a. Penggunaan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran antara lain secara interaktif, berkelompok ataupun individual.. No. Item 3, 4. 5,6 7,8 9, 10. 11, 12. 13, 14. 15,16. 17,18 19,20. 21,22. 23,24.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Variabel. Sub Variabel. Penilaian Hasil belajar. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Proses Pembelajaran. No. Item b. Penggunaan karakteristik 25, 26, pembelajaran yang disesuaikan 27, dengan karakteristik kompetensi 28,29,30 dan jenjang pendidikan antara lain karakteristik sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kegiatan Penutup a. Melakukan refleksi untuk 31,32 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung b. Menginformasikan rencana 33, 34 kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. c. Melakukan kegiatan tindak lanjut 35 dalam bentuk pemberian tugas baik tugas individual maupun kelompok Melakukan Perencanaan penilain 36,37 hasil belajar siswa sesuai prinsipprinsip pada Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pelaksanaan Penilaian Siswa a. Penilaian kompetensi 38,39 keterampilan antara lain melalui penilain kinerja yang menuntut siswa mendemostrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek dan portofolio b. Penilaian kompetensi 40,41 pengetahuan antara lain melalui tes tulis, tes lisan dan penugasan c. Penilaian kompetensi sikap antara 42,43 lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” Indikator.

Gambar

Tabel 3.11  Nilai Presentil PAP II
Tabel 4.6  Deskripsi Data
Tabel 4.8  Deskripsi Data
Tabel 4.10  Deskripsi Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penggunaan diksi dalam kumpulan puisi Asal Muasal Pelukan karya Candra Malik; (2) pemilihan gaya bahasa dalam

(2) Adanya masalah keagenan yaitu adverse selection yang dihadapi pihak BMT UGT karena karakter dari nasabah sulit diprediksi dan adanya moral harzad berupa penggunaan dana yang

[r]

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

téh miboga sifat konvénsional, nya éta gumantung kana kasapukan masarakat di hiji wewengkon dimana éta tanda dipakéna. Jadi, bisa waé dina ngama‟naan hiji hal atawa

Menjadi petanyaan adalah apakah ”UMN di Indonesia telah berjalan sebagaimana mestinya sebagai

 Gempa lokal (gempa setempat) adalah gempa yang berjarak &lt; 10.000 km dari episentrum..  Gempa jauh adalah gempa yang berjarak ± 10.000 km

Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil sebagai perokok pasif dengan bayi berat badan lahir rendah.. Ibu hamil yang terkena paparan