• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengendalian kualitas produk akhir batik cap kemeja pria : studi kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis pengendalian kualitas produk akhir batik cap kemeja pria : studi kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BATIK CAP KEMEJA PRIA Studi Kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh: Silvanus Eeng NIM: 102214079. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BATIK CAP KEMEJA PRIA Studi Kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh: Silvanus Eeng NIM: 102214079. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 Skripsi. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i i.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i i i.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mnecoba. Karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. Perjalanan kedepan adalah sebuah petualangan yang penuh dengan teka-teki yang belum terpecahkan dan hanya dapat direncanakan, baik atau buruknya perjalanan hanya akan dirasakan ketika kita mencoba. Janganlah takut untuk mencoba.. (Penulis). Skripsi ini kupersembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta, atas segala dukungan dan perhatiannya Saudaraku tersayang Vina, Erick dan Fosa Keluarga Bapak JP Doddy Suranto Teman-teman. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BATIK CAP KEMEJA PRIA Studi Kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Juni 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebut dalam referensi) pada penulis asli. Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70) Yogyakarta,31 Juli 2015 Yang membuat pernyataan. Silvanus Eeng Nim 102214079. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Silvanus Eeng Nim. : 102214079 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada. perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BATIK CAP KEMEJA PRIA (STUDI KASUS pada CV. BATIK INDAH RARA DJONGGRANG) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2015 Yang menyatakan,. Silvanus Eeng. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir Batik Cap Kemeja Pria : Studi kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodupuran No 18 Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Tiberius Handono EP, MBA, Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan masukan dan mengarahkan penulis. 4. Ibu Dra. Diah Utari BR, M. Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah membantu memberikan masukan dan mengarah penulis. 5. Bapak Gati Anditya P, S.E., selaku manajer operasional CV. Batik Indah Rara Djonggrang yang telah mengijinkan melakukan penelitian. 6. Mbak Ani, Mbak Zarinah dan Ibu Susilo yang membantu memberikan data-data dalam penelitian. 7. Bapak Robertus Ngantung dan Ibu Yupita yang telah memberikan doa, dukungan, dan perhatian, kasih dan sayang. 8. Vina, Erick dan Fosa yang telah memdung dan mendengarkan segala masalahku dan memberikan jalan keluar. 9. Afra lona widantia yang telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan dan memberikan masukan.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Keluarga Bapak JP. Doddy Suranto yang memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi. 11. Damar, Maro, Ricky, Niel yang bersama mengerjakan. 12. Eko,Al, Ekha dan anak kost Tb 14 5A yang memberikan gambaran tentang penulisan skripsi. 13. Mas Ari, Romi, Mas Andi, Juplex, Ari,Nerri, Yanse dan anak kost 8A yang selalu bersama selama 2 tahun. 14. Sandy dan Yopi walaupun sebagai penggangu yang memberikan masukan dan pendapat. 15. Teman-teman Manajemen angkatan 2010 yang telah bersama selama 4 tahun. 16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.. Yogyakarta, 31 Juli 2015 Penulis. Silvanus Eeng NIM: 102214079. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ vi. HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii. HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix. HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii. HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii. HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. xiv. HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. xv. BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1. A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1. B. Rumusan Masalah........................................................................... 6. C. Batasan Masalah............................................................................. 7 D. Tujuan Penelitian............................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8 F. Sistematika Penulisan..................................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 11 A. Landasan Teori................................................................................ 11 B. Penelitian Sebelumnya.................................................................... 26 C. Kerangka Penelitian........................................................................ 28. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 30 A. Jenis Penelitian.................................................................................. 30 B. Waktu dan Lokasi Penelitian............................................................. 30 C. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................. 30 D. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 31 E. Definisi Operasional........................................................................... 31 F. Data yang Diperlukan......................................................................... 32 G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 33 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................ 37 A. Sejarah Perusahaan............................................................................. 37 B. Lokasi dan Letak Perusahaan............................................................. 39 C. Misi dan Tujuan Perusahaan.............................................................. 39 D. Struktur Organisasi............................................................................ 40 E. Personalia........................................................................................... 43 F. Budaya Kerja...................................................................................... 43 G. Hasil Produksi.................................................................................... 45 H. Bahan Baku........................................................................................ 46 I. Proses Produksi.................................................................................. 48 J. Produk Akhir Batik Cap Kemeja Pria................................................ 52 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................................... 54 A. Deskripsi Data dan Pembahasan........................................................ 54 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN....................... 79 A. Kesimpulan........................................................................................ 79 B. Saran dan keterbatasan penelitian...................................................... 81. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 83 LAMPIRAN........................................................................................................ 84. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL TABEL. JUDUL. HALAMAN. 4.1. Jumlah karyawan............................................................................46. 5.1. Laporan produksi bulan februari 2015...........................................56. 5.2. Proporsi penyimpangan bulan februari 2015.................................60. 5.3. Perhitungan P-Chart ketidaksesuaian produk................................66. 5.4. Jenis ketidaksesuian produk...........................................................69. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR GAMBAR. JUDUL. HALAMAN. 2.1. Siklus PDCA..................................................................................18. 2.2. Proporsi P-Chart............................................................................22. 2.3. Diagram Fish Bone Chart..............................................................26. 2.4. Kerangka pemikiran teoritis...........................................................30. 4.1. Struktur organisasi.........................................................................43. 4.2. Bahan baku.....................................................................................48. 4.3. Proses pembuatan batik cap...........................................................49. 4.4. Proses produksi..............................................................................50. 4.5. Produk akhir...................................................................................53. 5.1. Diagram P-Chart............................................................................68. 5.2. Diagram Fish Bone salah kancing..................................................72. 5.3. Diagram Fish Bone salah pola jahitan...........................................74. 5.4. Diagram Fish Bone salah ukuran...................................................76. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE QUALITY CONTROL ANALYSIS TOWARD THE FINISHED GOODS OF MALE SHIRT PRINTED BATIK Case study in CV Batik Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No. 18 Yogyakarta. Silvanus Eeng Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015. This research aims to analyze the quality of male shirt printed batik against the standard of TIQA (Textile Industry Quality Assurance). The population of this research is the finished good s of male shirt printed batik in the warehouse or in Quality Control division. The sample size is 519 pieces. The data gathering technique used are observation, interview and documentation. The data analysis used is statistic process control with control chart technique. The research result shows that the quality of male shirt printed batik is still at CV. Batik Indah Rara Djonggrang at the range between lower control level and upper control level.. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BATIK CAP KEMEJA PRIA Studi Kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jalan Tirtodipuran No 18 Yogyakarta. Silvanus Eeng Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi produk akhir batik cap kemeja pria masih sesuai dengan standar TIQA (Textile Industry Quality Assurance) dan jenis ketidaksesuaian yang terdapat pada produk akhir batik cap kemeja pria pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang. Populasi dalam penelitian ini adalah produk akhir batik cap kemeja pria yang ada di bagian gudang/ bagian Quality Control, dengan sampel sebanyak 519 potong. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistic process control dengan teknik control chart. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk akhir batik cap kemeja pria masih berada dalam batas pengendalian.. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan sektor industri di Indonesia semakin ketat, seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi. Maka perusahaan dituntut. untuk. dapat. memenangkan. setiap. persaingan. dengan. mengoptimalkan setiap kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Salah satunya adalah kegiatan produksi. Dalam kegiatan ini, perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu yang baik berupa produk barang maupun jasa. Agar produk yang dihasilkan perusahaan dapat menembus pasar sasaran, maka perusahaan harus mengutamakan kualitas yang sesuai dengan standar dan dapat diterima oleh konsumen. Setiap. perusahaan. harus. dapat. memahami. kebutuhan. konsumennya karena saat ini, konsumen mulai menyadari akan kualitas suatu produk yang diinginkan. Konsumen akan memiliki gambaran yang baik terhadap perusahaan melalui produk yang dihasilkan apakah produk tersebut sesuai atau memenuhi kebutuhan konsumen. Sebaliknya konsumen akan beralih ke produk yang lain, jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian perusahaan harus memaksimalkan proses produksi yang berkaitan dengan kualitas suatu produk agar perusahaan dapat bertahan dalam kegiatan usahanya.. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yangoptimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun, disamping itu, dengan tuntutan konsumen yang senantiasa berubah menuntut perusahaan agar senantiasa lebih fleksibel dalam. memenuhi. tuntutan. konsumen.. Dimana. kebutuhan. tersebut. berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk yang diterima oleh konsumen. Sehingga perusahaan harus dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik atau bahkan lebih baik lagi. Menghasilkan kualitas yang baik diperlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement) terhadap kemampuan produk, manusia, proses dan lingkungan (Hatani, 2008). Kualitas dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan ditentukan berdasarkan dari ukuran-ukuran dan karakteristik dari produk tersebut. Suatu produk dikatakan berkualitas baik apabila dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atau dapat diterima konsumen sebagai batas spesifikasi, dan proses baik yang diberikan oleh perusahaan sebagai batas kontrol. Produk yang berkualitas baik akan memberikan keuntungan bisnis bagi perusahaan, dan tentunya juga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen karena dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya serta menghindari perusahaan akan banyaknya keluhan dari konsumen setelah menggunakan produk yang dibelinya. Menurut Arifianti (2013) konsumen akan memiliki pandangan positif apabila produk yang digunakan dapat dirasakan manfaatnya serta.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. memiliki kualitas yang baik. Keuntungan besar pada investasi dari kegiatan jaminan kualitas yang efektif akan memberikan keuntungan kepada perusahaan yang menggunakan kualitas sebagai strategi dalam kegiatan usahanya. Untuk dapat meningkatkan keuntungan perusahaan maka usaha peningkatan kualitas produk dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh ketersediaan bahan baku yang berkualitas, sumber daya modal, tenaga kerja yang terampil dan terlatih serta fasilitas pendukung yang digunakan untuk kelancaran pada proses produksi tersebut. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik maka perlu adanya suatu usaha yang disebut dengan pengendalian kualitas (Quality Control) dalam proses produksi. Pengendalian kualitas adalah suatu kendali yang efektif untuk mengkoordinasi usaha-usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan kualitas dari kelompok-kelompok dalam organisasi produksi, sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Prihantoro, 2012: 6). Untuk mendapatkan produksi terkendali, perlu dibuat suatu unit atau bagian yang bertanggung jawab khususnya pada bagian yang menangani pengendalian kualitas atau orang yang bertugas sebagai pengendalian kualitas (Quality Control). Pengendalian kualitas juga berfungsi untuk menjaga berjalannya suatu sistem tetap efektif dalam memadukan pengembangan kualitas suatu produk, dimana dalam suatu usaha memelihara kualitas, menjaga kualitas dan memperbaiki kualitas serta meningkatkan kualitas suatu produk diperlukan komitmen dari seluruh pihakpihak dalam perusahaan (Agustina, 2012)..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Untuk memantapkan kualitas dari suatu produk yang dihasilkan, perusahaan harus mempunyai dan memiliki desain yang berkenaan dengan kualitas yang diinginkan. Setiap perusahaan tentunya mempunyai dan memiliki standar kualitas produk yang berbeda dengan perusahaan lain sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Salah satu pendekatan di dalam pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas dengan pendekatan produk akhir. Menurut Assauri (2008 :299) pada dasarnya pengendalian kualitas dengan pendekatan produk akhir ini merupakan suatu usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan standar perusahaan. Dalam pengawasan pengendalian kualitas ini, semua prestasi barang diperiksa menurut standar, dan semua penyimpangan-penyimpangan dari standar dicatat serta dianalisis dan semua penemuan-penemuan dalam hal ini digunakan sebagai umpan balik (feed back) pada proses produksi sehingga dapat melakukan tindakan-tindakan perbaikan produksi pada masa-masa yang akan datang. Pendekatan ini mengharuskan perusahaan untuk memeriksa bahwa tidak ada barang-barang yang telah melalui proses produksi dikirim ke konsumen tanpa diinspeksi terlebih dahulu. Inspeksi mencakup seluruh kegiatan, salah satu diantaranya adalah pengujian untuk memeriksa apakah produk memenuhi standar atau tidak. Kata “Batik” berasal dari bahasa Jawa yang merupakan pengabungan dari kata “amba” yang berarti menulis dan “titik” yang berarti.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. titik. Batik di Indonesia, mulai dikenal sejak abad ke 17, ditulis dan dilukis di daun lontar. Pada saat itu motif batik kebanyakan masih berupa binatang maupun tumbuhan. Namun seiring berkembangnya zaman, motif batik mulai merambah ke motif abstak berupa awan, relif candi, wayang, dan lainnya. Di Indonesia daerah yang sangat terkenal dengan sebagai daerah penghasil batik adalah batik Solo, batik Pekalongan, batik Cirebon dan batik Yogyakarta, dimana setiap daerah mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing baik warna serta motifnya (Batikkirani, 2013). Salah satu daerah pengrajin batik terbesar adalah Yogyakarta, dimana di daerah Yogyakarta industri batik banyak terdapat di wilayah Tirtodipuran, Prawirotaman, Panembahan dan ada juga yang terdapat di daerah seperti Kulon Progo yaitu desa hargomulyo, kulur, dan sidorejo, sedangkan daerah Gunung Kidul yaitu desa ngalang, nitikan, dan mengger, dan di daerah Bantul yaitu desa wijirejo, murtigading, dan wukisari (Sugiyarso, 2012). CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah salah satu produsen atau penghasil batik yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di dua tempat yaitu Jl. Tirtodipuran 18 Yogyakarta digunakan sebagai kantor, pabrik, dan artshop, serta yang berada di Jl. Imogiri barat km 5 Bangunharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta yang digunakan sebagai pabrik dan tempat praktek industri. Di mana CV. Batik Indah Rara Djonggrang dihadapkan oleh munculnya produsen atau penghasil batik sejenis khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kualitas produk merupakan hal yang harus.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. mendapatkan perhatian serius oleh CV. Batik Indah Rara Djonggrang agar dapat selalu konsisten dan dapat mempertahankan eksistensinya dalam menghasilkan produk batik yang berkualitas. Dari hal tersebut, maka penelitian dilakukan di CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta dengan fokus penelitian yang berkaitan dengan produk akhir batik cap kemeja pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh produk akhir batik cap kemeja pria yang didistribusi kepada konsumen benar-benar produk yang memiliki kualitas baik atau masih terdapat banyak kekurangan atau ketidaksesuaian yang terdapat pada produk akhir batik cap kemeja pria. Di mana CV. Batik Indah Rara Djonggrang menerapkan sistem yang telah tersertifikat oleh Textile Industry Quality Assurance (TIQA) – BBT No. Sertifikat 98023009/II dalam proses produksinya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian dan memilih judul “Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir Batik Cap Kemeja Pria” Studi Kasus pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jl. Tirtodupuran No 18 Yogyakarta.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 1. Apakah proporsi produk akhir batik cap kemeja pria yang tidak sesuai dengan standar TIQAyang dihasilkan oleh CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta berada dalam batas pengendalian ? 2. Apasaja jenis ketidaksesuaian yang terdapatpada produk akhir batik cap kemeja pria CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta ?. C. Batasan Masalah 1. Penelitian yang dilakukan hanya pada bagian produksi batik cap kemeja pria di CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta. 2. Produk yang diteliti adalah produk akhir yaitu batik capkemeja pria yang belum didistribusikan kepada konsumen atau pelanggan.. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah proporsi produk akhir batik cap kemeja pria yangtidak sesuai dengan standar TIQAyang dihasilkan oleh CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta berada dalam batas pengendalian. 2. Untuk mengetahui apa saja jenis ketidaksesuaian yang terdapat pada produk akhir batik cap kemeja priaCV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain :. 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan dan manfaat bagi pihak manajemen CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta dalam melakukan pengendalian kualitas batik cap kemeja priayang di harapkan pada masa yang akan datang sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas produksinya.. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi bagi para mahasiswa berikutnya dan menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sama.. 3. Bagi Penulis Sebagai saranadalam menerapkan teori yang telah diperoleh dan penerapannya dalam pengendalian kualitas produk..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. F. Sistematika Penulisan BAB I. Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikan penulisan.. BAB II. Landasan Teori Bab ini berisi uraian teoritis yang dapat menjadi acuan maupun pegangan dalam penelitian ini.. BAB III. Metode Penelitian Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan untuk penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.. BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang informasi umum mengenai perusahaan tempat diadakan penelitian..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. BAB V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil pengelolaan data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang dirumuskan.. BAB VI. Kesimpulan, saran dan keterbatasan Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian, saran dan keterbatasn dalam penelitian..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kualitas Pengertian atau definisi kualitas mempunyai cakupan yang sangat luas, relatif, berbeda-beda dan berubah-ubah, sehingga definisi dari kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung pada konteksnya terutama jika dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai pihak yang menciptakan kualitas. Konsumen dan produsen itu berbeda dan akan merasakan kualitas secara berbeda pula sesuai dengan standar kualitas yang dimiliki masing-masing. Begitu pula para ahli dalam memberikan definisi dari kualitas juga akan berbeda satu sama lain karena mereka membentuknya dalam dimensi yang berbeda. Oleh karena itu, definisi kualitas dapat diartikan dari dua perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi produsen. Namun pada dasarnya konsep dari kualitas sering dianggap sebagai kesesuaian, keseluruhan ciri-ciri atau karakteristik suatu produk yang diharapkan oleh konsumen. Menurut Gaspersz (2005:4-5) menjelaskan kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan atau konsumen. Nasution (2005:2-3) menjelaskan pengertian kualitas menurut beberapa ahli antara lain: Crosby menyatakan, bahwa kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau. 11.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. distandarkan. Deming menyatakan bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Sedangkan Prawirosentono (2007: 6) pengertian kualitas suatu produk adalah “Keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan”. Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, namun dari beberapa definisi kualitas tersebut terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut (Nasution, 2005:3): a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. c. Kualitas merupakan suatu kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).. B. Dimensi Kualitas Sifat. khas. kualitas suatu. produk. yang. handal. haruslah. multidimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen dengan melalui berbagai cara. Dimensi kualitas menurut Garvin sebagaimana ditulis oleh Yamit (2010:10) memaparkan delapan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan strategi kualitas barang, yaitu sebagai berikut: 1. Performance (kinerja) Berkaitan dengan karakteristik pokok dari produk inti berdasarkan aspek fungsional dari suatu produk. 2. Features (keistimewaan) Merupakan karakteristik pelengkap atau tambahan berdasarkan pada fungsi dasar produk. 3. Reliability(kehandalan) Berupa kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian produk dalam melaksanakan fungsinya. 4. Conformance (kesesuaian) Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Durability (daya tahan) Berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6. Serviceability (kemampuan pelayanan) Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan, dalam. pemeliharaan. dan. penanganan. keluhan. memuaskan. 7. Esthetics (estetika) Berkaitan dengan corak, rasa dan daya tarik produk. 8. Perceived(persepsi). yang.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Secara khusus dalam pelaksanaan kualitas dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya antara lain (Assauri, 2008:293): 1) Fungsi suatu barang Kualitas yang hendak dicapai sesuai dengan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau dibutuhkan, tercermin pada spesifikasi barang tersebut seperti kecepatan, tahan lamanya, kegunaannya, berat, bunyi, mudah/tidaknya perawatan dan kepercayaannya. 2) Wujud luar Faktor wujud luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya terlihat dari bentuk, tetapi juga dari warna, susunan (seperti pembungkus) dan hal-hal lainnya. 3) Biaya barang tersebut Umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan kualitas barang tersebut. Hal ini terlihat dari barang-barang yang mempunyai biaya atau harga yang mahal, dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut relatif baik. Demikian pula sebaliknya, bahwa barang-barang yang mempunyai biaya atau harga murah dapat menunjukkan bahwa kualitas barang tersebut relatif rendah..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. D. Tujuan Pengawasan Kualitas Tujuan dari pengawasan kualitas antara lain (Assauri,2008:299): 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan. 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 3. Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.. E. Pengertian Pengendalian Kualitas Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berkembang dan menghasilkan suatu barang yang baik, kualitas produk menjadi sangat penting dari sebelumnya. Pentingnya menjaga kualitas yang dihasilkan mengharuskan perusahaan untuk tetap konsisten akan kualitas produk yang dihasilkan oleh sebab itu dilakukannya pengendalian kualitas yang berkelanjutan. Menurut. Yamit. (2010:33). pengendalian. kualitas. adalah. keseluruhan fungsi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam menghasilkan produk. Sedangkan menurut Prihantoro (2012:6) adalah suatu sistem kendali yang efektif untuk mengkoordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan kualitas dari kelompok-kelompok dalam organisasi produksi, sehingga diperoleh.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. suatu produksi yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.. F. Tahapan Pengendalian Kualitas Berbagai tingkat pengendalian kualitas yang dilakukan haruslah ditentukan terlebih dahulu standar kualitas yang direncanakan, antara lain (Prawirosentono, 2007:72): 1. Standar kualitas bahan baku yang digunakan. 2. Standar kualitas proses produksi (mesin dan tenaga kerja). 3. Standar kualitas barang setengah jadi. 4. Standar kualitas barang jadi. 5. Standar administrasi, pengepakan, dan pengiriman produk akhir tersebut sampai ke tangan konsumen. Kegiatan pengendalian kualitas merupakan bidang pekerjaan yang sangat luas dan kompleks kerena semua variabel yang mempengaruhi kualitas harus diperhatikan. Secara garis besar, pengendalian kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Prawirosentono, 2007:77): 1. Pengendalian bahan baku Bahan baku akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari barang yang diproduksi. Pengendalian kualitas harus dilakukan sejak penerimaan bahan baku di gudang, selama penyimpanan, dan waktu bahan baku akan dimasukan dalam proses produksi. 2. Pengendalian kualitas dalam proses produksi.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Sesuai dengan diagram alur produksi dapat dibuat tahap-tahap sebelum proses produksi berlangsung. Tiap tahap proses produksi diawasi sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses produksi dapat diketahui, selanjutnya dilakukan perbaikan. 3. Pengendalian kualitas produk akhir Produk akhir harus diawasi kualitasnya sejak keluar dari proses produksi hingga tahap pembungkusan, pergudangan dan pengiriman ke konsumen. Hal ini dilakukan atas produk akhir dan dilakukan pengecekan kualitas agar produk rusak atau cacat tidak sampai ke tangan konsumen.. G. Langkah-langkah Pengendalian Kualitas Dalam pengendalian kualitas untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka harus dilakukan dengan maksimal pula. Untuk itu diperlukan beberapa langkah-langkah yang penting yaitu dengan melakukan siklus PDCA atau siklus Deming (Deming Cycle) dalam pengendalian kualitas, antara lain (Prihantoro, 2012:5): Gambar 2.1 Siklus PDCA ( Plan-Do-Check-Act ). Act. Plan. Check. Do.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 1. Tahapan perencanaan (Plan) a. Harus ditentukan proses mana yang perlu diperbaiki, yaitu proses yang berkaitan erat dengan misi organisasi dan tuntutan pelanggan. b. Menentukan perbaikan apa yang akan dilakukan terhadap proses yang dipilih. c. Menentukan data dan informasi yang diperlukan untuk memilih proses yang paling relevan dengan perusahaan. 2. Tahapan pelaksanaan (Do) a. Mengumpulkan informasi dasar tentang jalannya proses yang sedang berlangsung. b. Melakukan perubahan yang dikehendaki untuk dapat diterapkan, dengan menyesuaikan keadaan nyata yang ada, sehingga tidak menimbulkan gejolak. c. Kembali mengumpulkan data untuk mengetahui apakah perubahan telah membawa perbaikan atau tidak. 3. Tahap pemeriksaan (Check) a. Menafsirkan perubahan dengan menyusun data yang sudah terkumpul dalam grafik. b. Menganalisis data dan informasi untuk mendapatkan kesimpulan. 4. Tahapan tindakan perbaikan (Action) a. Memutuskan perubahan mana yang akan diimplementasikan, jika perubahan yang dilakukan berhasil bagi perbaikan proses, maka perlu disusun prosedur yang baku..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. b. Adanya pelatihan ulang dan tambahan bagi karyawan agar perubahan berjalan baik. c. Penentuan perubahan untuk menjaga agar seluruh karyawan melaksanakan apa yang diharapkan dalam prosedur yang telah digariskan.. H. Pengawasan Kualitas Statistik (Statistical Quality Control =SQC) Dalam rangka mempertahankan hasil kualitas produk, sebaiknya perusahaan melakukan inspeksi dalam keseluruhan kegiatan produksi. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan pengendalian kualitas statistik (SQC) untuk menjaga standar kualitas hasil produksi. Menurut Prawirosentono (2007:85) pengendalian kualitas statistik (SQC) adalah alat untuk mengawasi dan mencegah kerusakan dengan cara menolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas statistik mempunyai cakupan yang lebih luas karena didalamnya terdapat pengendalian produk (acceptance sampling) dan pengendalian proses statistik (Ariani, 2005:55). 1. Pengendalian produk (acceptance sampling) Proses evaluasi bagian produk dan seluruh produk yang dihasilkan untuk menerima seluruh produk yang dihasilkan tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas baik dan siap untuk dikirim ke tangan konsumen (Ariani, 2005:60)..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 2. Pengendalian proses statistik (statistical process control) Metode yang digunakan intuk mengawasi karakteristik kualitas selama proses produksi berlangsung. Metode ini digunakan sebagai pemonitor,. pengendali,. penganalisis,. pengelola,. dan. mempebaiki. (Ariani,2005:60). Metode ini digunakan dalam hal mengukur kualitas yang terdapat pada produk dan dapat mendeteksi apakah proses itu sendiri mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kualitas produk. Jika pemeriksaan sampel yang dilakukan berada diluar batas kontrol atas atau UCL (Upper Control Limit), dan batas bawah atau LCL (Lower Control Limit), maka proses produksi yang dilakukan harus diperiksa unntuk mencari penyebabnya, apakah salah dalam penggunaan mesin dan peralatan, operator yang kurang berpengalaman dan bahan baku yang digunakan kurang baik. Alasan digunakannnya batas kontrol atas dan batas kontrol bawah adalah untuk mengetahui penyimpangan atau kesalahan yang tidak normal. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengendalian proses secara umum adalah pengendalian kualitas variabel dan pengendalian atribut atau sifat (Yamit, 2010:202205).. I. Teknik Pengendalian Kualitas Bagan kendali (Control Chart) adalah bagan yang dijadikan pedoman dalam pengendalian kualitas. Dan control chart digunakan untuk mengetahui apakah sampel hasil observasi termasuk daerah yang diterima.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. (accepted area) atau daerah yang ditolak (rejected area). Secara umum dapat dikatakan bahwa bagan kendali (control chart) digunakan untuk memperoleh informasi sebagai berikut (Prawirosentono, 2007:87): 1. Kemampuan proses produksi, artinya apakah mesin-mesin masih berjalan baik sesuai rencana atau tidak. 2. Pengendalian produk akhir, agar produk akhir yang dihasilkan tetap baik kualitasnya. Menurut Prawirosentono (2007:87) secara umum sebuah bagan kendali dapat digambarkan sebagai berikut :. Gambar 2.2. Proporsi. UCL (Batas Kendali Atas). produk. CL (Batas Kendali). rusak. LCL (Batas Kendali Bawah). Jumlah sampel Keterangan: Sumbu vertikal: menunjukkan nilai kualitas atau ukuran sampel barang yang sedang diamati. Sumbu horizontal: menunjukkan nomor sampel barang yang diamati..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Sumbu UCL (Upper Control Limit): garis yang menunjukkan batas penyimpangan paling tinggi dari standar deviasi. Sumbu CL (Control Limit): menunjukkan nilai standar yang menjadi dasar perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil yang diamati. Sumbu LCL (Lower Control Limit): garis yang menunjukkan batas penyimpangan paling bawah dari nilai standar deviasi. Secara umum pengendalian kualitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis (Yamit, 2010:205) yaitu: 1. Pengendalian kualitas variabel Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk karakteristik (ukuran micrometer, millimeter, sentimeter, dimensi berat, dimensi volume, dan dimensi lainnya). Jenis pengendalian kualitas variabel terdapat 2 jenis bagan kendali yaitu: a. Bagan kendali. ( X-Chart). X-chart merupakan bagan kendali yang digunakan untuk mengukur hasil produksi berdasarkan sampel. b. Bagan kendali R (R-Chart) R-chart. merupakan. bagan. kendali. yang. digunakan. untuk. mengendalikan kualitas tentang penyebaran karena proses produksi. 2. Pengendalian kualitas atribut Karakteristik kualitas yang tidak dapat dinyatakan dengan angka numerik. Untuk karakteristik pengendalian atribut dapat digunakan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. dengan istilah “sesuai dengan spesifikasi” atau “tidak sesuai dengan spesifikasi” atau sering pula dikatakan dengan “cacat” atau “tidak cacat”. Pengendalian kualitas atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan, misalnya goresan, kesalahan, warna, atau ada bagian yang hilang. Terdapat 2 jenis bagan dalam pengendalian atribut yang biasa digunakan yaitu (Ariani, 2005:130): a. Peta pengendalian proporsi tidak sesuai ( P-Chart) Pengukuran karakteristik kualitas yang “sesuai dengan spesifikasi” atau “tidak sesuai dengan spesifikasi” dengan sampel sama atau berbeda dengan cara sebagai berikut: 1) Menghitung proporsi produk tidak sesuai (P) P= Keterangan: P = proporsi produk tidak sesuai X = banyak produk tidak sesuai N = banyak sampel 2) Menghitung rata-rata produk tidak sesuai ( ) = : = rata-rata produk tidak sesuai jumlah produk tidak sesuai jumlah produksi.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 3) Batas pengedalian proporsi kesalahan Upper Control Limit (UCL). =. +3. Lower Control Limit (LCL). =. -3. b. Peta banyaknya kesalahan (P-Chart) Peta pengendalian banyaknya ketidaksesuaian dengan banyaknya sampel yang sama ataupun berbeda.. J. Analisis Sebab Akibat Dalam SPC (Statistical Process Control) atau pengendalian kualitas statistik terdapat alat bantu yang biasa disebut dengan diagram Fish Bone atau diagram tulang ikan. Fish bone atau diagram tulang ikan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui berbagai faktor yangmenjadi penyebab suatu masalah. Selain itu juga dapat digunakan untuk menganalisis masalah sebab akibat yang menjadi penyebab suatu kegagalan atau komponen yang cacat dalam proses produksi (Prawitosentono, 2007:98):.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Gambar 2.3 DiagramFish Bone Chart. Bahan baku. Metode yang digunakan. Akibat. Pekerja. Mesin atau peralatan. Adapun beberapa kegunaan dari diagram sebab akibat adalah (Prawirosentono, 2007:101): 1. Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah. 2. Menentukan penyebab permasalahan. 3. Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. K. Penelitian Sebelumnya 1. La Hatani (2008) Meneliti tentang “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)’, studi kasus pada perusahaan roti Rizki Kendari. Variabel penelitiannya adalah terjadi penyimpangan standar mutu produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Padahal perusahaan telah melakukan pengawasan kualitas terhadap produk secara intensif dengan menetapkan batas toleransi kerusakan produk. Metode analisis menggunakan Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan diagram kendali P (P-charts). Hasil analisis memberitahukan bahwa tingkat pencapaian standar yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Hal tersebut dibuktikan oleh proporsi rata-rata produk yang rusak /cacat untuk produk yang dijadikan sampel. perhari. masih. berada. diluar. batas. toleransi. kerusakan. produk.Sehingga pengawasan kualitas produksi roti secara Statistical Quality Control (SQC) belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Juita Alisjahbana (2005) Melakukan penelitian tentang “Evaluasi Pengendalian Kualitas Total Produk Pakaian Wanita Pada Perusahaan Konveksi” pada PT. Citra Serasi yang berlokasi di Bandung yang bergerak di bidang usaha pembuatan pakaian jadi khusus wanita. Variable penelitian adalah pengerjaan ulang terhadap salah satu produk yang dihasilkan perusahaan karena terjadi ketidaksesuaian dengan spesifikasi sehingga terjadi retur.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. oleh pelanggan. Metode yang digunakan adalah TQC (Total Quality Control) dengan QCC (Quality Control Circle) sebagai alternatif dari penggunaan Statistical Quality Control (SQC). Hasil penelitian ini menyimpulkan. bahwa. terjadinya. pengerjaan. ulang. sehingga. mengakibatkan retur produk oleh konsumen disebabkan oleh kesalahankesalahan pada proses pembuatannya, yaitu pada material, teknik pembuatan dan faktor pekerja. Dengan pelaksanaan pengendalian kualitas total yang dilakukan oleh perusahaan dapat menurunkan presentase terjadinya kesalahan dalam proses pembuatan produk. 3. Hermawati dan Sunarto (2007) Meneliti tentang “Analisis Pengendalian Mutu Produk. PT. Meiwa. Indonesia Plant II Depok”. Variabel penelitiannya yaitu terjadinya penolakan. beberapa. produk. oleh. konsumen.. Metode. analisis. menggunakan Mean-chart untuk memonitor proses produksi dan uji Z untuk menguji hipotesis. Untuk mengetahui apakah kualitas produk Seat R4 masih ada batas standar A (standar yang ditetapkan oleh pemesan), dengan asumsi perlakuan produk selama pengiriman sudah tepat. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa jumlah klaim bulanan selama 3 tahun. Dengan menggunakan Mean-chart diketahui bahwa produk perusahaan masih berada pada batas pengendalian mutu dan masih dibawah batas toleransi yang ditetapkan, terlepas dari selalu terjadinya klaim dari pelanggan. Hasil uji Z menunjukkan diterimanya Ho yang berarti tidak ada perbedaan antara prosentase klaim yang distandarkan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. oleh perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas produk masih ada dalam batas standar yang diterapkan.. L. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pengendalian kualitas suatu proses yang dilakukan secara statistik dapat bermanfaat dalam menganalisis apakah proporsi ketidaksesuaian produk masih dalam batas pengendalianyang ditetapkan perusahaan dan apa saja jenis ketidak sesuai yang tedapat pada produk. Pengendalian proses secara statistik adalah alat yang digunakan dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses produksi (Yamit, 2010:202)..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Teotiris Pengendalian Kualitas Produk Akhir. Batas Pengendalian yang Ditetapkan Perusahaan. Analisis: 1. Mengumpulkan data produksi tentang hasil produk akhir batik cap kemeja pria. 2. Membuat P-Chart untuk mengetahui apakah proporsi ketidaksesuaian produk masih berada dalam batas kendali.. Hasil Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir. 3. Menentukan faktor penyebab ketidaksesuaian produk dengan menggunakan analisis Fish Bone atau diagram sebab akibat..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu melakukan penelitian dengan objek tertentu pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jl. Tirtodipuran No 18 Yogyakarta, sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku pada waktu tertentu.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.. Tempat penelitian : Penelitian dilakukan di CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jl. Tirtodipuran No 18 Yogyakarta.. 2.. Waktu penelitian : Penelitian dilakukan pada bulanFebruari-Maret 2015.. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah bagian produksi batik cap kemeja pria, terutama karyawan yang bertugas sebagai Quality Control untuk mengadakan pemeriksaan produk akhir sebelum produk dikirim kekonsumen. 2. Objek Penelitian. 30.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah data jumlah produksi baik jumlah produk sesuai dan jumlah produk tidak sesuai di CV. Batik Indah Rara Djonggrang Jl. Tirtodipuran No 18 Yogyakarta.. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik wawancara yaitu teknik yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian mengenai gambaran umum dan pelaksanaan proses produksi di perusahaan. 2. Teknik dokumentasi yaitu teknik pengamatan dan pendokumentasian pada dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi dan laporan jumlah produksi di perusahaan. 3. Teknik observasi yaitu teknik yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung di tempat penelitian dengan mengamati proses produksi dan melihat hasil akhir produk di perusahaan.. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga dapat mempermudah dalam mengartikan makna penelitian. 1. Kualitas adalah kemampuan suatu produk barang yang dibuat dapat memenuhi standar atau keinginan yang ditetapkan oleh perusahaan..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 2. Pengendalian kualitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau dan memastikan produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. 3. Produk akhir adalah produk yang dihasilkan perusahaan yang telah melaluisetiap proses produksi dan nantinya akan diterima oleh konsumen. 4. Produk jadi adalah barang yang lansung dikonsumsi dan bukan dipergunakan untuk konsumsi barang lain. 5. Ketidaksesuaian produk atau produk cacat adalah produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. 6. Standar adalah ketentuan atau karakteristik teknis tentang suatu kegiatan atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai acuan dalam dan transaksi yang dilakukan. 7. Standar TIQA- BBT (Textile Industry Quality Assurance) adalah lembaga sertifikasi nasional untuk menjamin kualitas pada produk akhir dengan ruang lingkup industri kain tektil, industri produk tektil, industri mesin dan perlengkapan pabrik.. F. Data yang Diperlukan 1. Gambaran umum perusahaan a. Sejarah perusahaan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. b. Bentuk perusahaan c. Lokasi perusahaan d. Struktur organisasi perusahaan e. Personalia f. Hasil produksi g. Pemasaran 2. Deskripsi kualitas produk 3. Deskripsi pengendalian kualitas produk 4. Faktor – faktor yang menjadi masalah dalam proses produksi 5. Dokumen dan catatan hasil produksi. G. Teknik Analisis Data 1. Pembahasan masalah utama Dalam penelitian ini untuk mengetahui masalah pertama digunakan metode Control Chart untuk data atribut yaitu P-chart yang mendasarkan pada ukuran sampel hasil produksi. Analisis ini digunakan. untuk. mengetahui. dan. menentukan. batas-batas. pengendalian produk (Control Chart), apakah berada dalam kendali atau. di. luar. batas. kendali. perusahaan. sehingga. proporsi. ketidaksesuaian produk yang diperiksa dapat diketahui. Langkahlangkah pengukuran kualitas dengan mendasarkan P-Chart pada ukuran sampel adalah sebagai berikut (Ariani,2005:133):.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. a. Menghitung proporsi produk tidak sesuai (P) P= Keterangan : P = proporsi produk tidak sesuai X = banyak produk tidak sesuai N = banyak sampel b. Menghitung rata-rata produk tidak sesuai ( ) = : = rata-rata produk tidak sesuai jumlah produk tidak sesuai jumlah produksi c. Batas pengedalian proporsi kesalahan Upper Control Limit (UCL). =. +3. Lower Control Limit (LCL). =. -3. d. Gambar peta P-Chart.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Gambar 3.1 Proporsi (P-Chart). Proporsi. UCL (Batas Kendali Atas). produk. CL (Batas Kendali). rusak. LCL (Batas Kendali Bawah). Jumlah sampel. 2. Pembahasan masalah kedua Dalam membahas permasalahan kedua digunakan diagram sebab akibat atau analisis Fish Bone untuk mengetahui berbagai jenis ketidaksesuaian yang terdapat pada produk dengan melihat hasil produksi..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Gambar 3.2 Diagram Fish Bone Chart. Bahan baku. Metode yang digunakan. Akibat. Pekerja. Mesin atau peralatan. Adapun beberapa kegunaan dari diagram sebab akibat atau Fish Bone adalah (Prawirosentono, 2007:101): 1. Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah. 2. Menentukan penyebab permasalahan. 3. Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumbersumber variasi..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN CV. BATIK INDAH RARA DJONGGRANG. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan dan perdagangan batik. Perusahaan ini didirikan di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Tirtodipuran No. 6A (18) Yogyakarta pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh bapak dan ibu Agus Suwito yang pada saat itu berbadan hukum perusahaan perseorangan. Dengan seiringnya waktu yang terus berjalan, perusahaan ini mengalami perubahan. badan. hukum,. yakni. menjadi. CV. (Commanditaire. Vennootschop) berdasarkan keputusan pada Akta Notaris No. 13, tanggal 5 Juni 1973 dan Akta Notaris No. 04, tanggal 1 Mei 1987 oleh Notaris R M. Soerjanto Partaningrat SH, selain itu terjadi pula regenerasi manajemen dari bapak dan ibu Agus Suwito kepada putranya yang bernama Rajendra Baskara mulai tahun 1991, dimana beliau selaku Direktur Utama Perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang selain berusia muda juga memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang memadai di dalam dunia usaha, khususnya batik. Ciri khas yang tercermin pada perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah lebih mengutamakan kepada padat karya (Labour Intensive) dimana dalam proses produksi hampir keseluruhan tahapan. 37.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. prosesnya bersifat manual, sehingga memerlukan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak dan berorientasi pada ekspor keluar negeri (Export Oriented) hal tersebut terlihat dari besarnya konsumen wisatawan mancanegara serta proporsi penjualan ekspor yang cukup besar. Lingkungan bisnis perusahaan batik ini terbentuk dari beberapa faktor, yaitu kondisi wilayah, kebijakan pemerintah, tingkat persaingan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Dalam proses produksi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang membutuhkan jenis bahan baku kain berupa 100% Cotton Prima, 100% Cotton Primissima, 100% Silk atau Sutera, Voillisima, HTS 9, Berkolissima, Lycra, dan lain-lain yang digunakan untuk bahan baku kain, sedangkan alat-alat yang dibutuhkan untuk membatik adalah canting, cap, kompor khusus batik, wajan kecil, Loyang, malam (lilin khusus batik), gawangan, tempat penggodokan dan tempat pencelupan, steam, mesin pemanas, screan printing yang digunakan untuk proses produksi batik dan mesin jahit dan mesin obras serta alat-alat lain yang menunjang jalannya proses produksi untuk konveksi. Dalam hal pewarnaan dibutuhkan naptol dan garam pewarna yang harus diimpor dari German. Selain itu dalam rangka menyongsong era globalisasi berupa liberalisasi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang mulai menerapkan Total Qualitty Management (TQM) pada proses produksinya guna memperoleh sertifikat ISO 9000 dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. B. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang dalam melaksanakan kegiatan perdagangan dan pembuatan batik untuk mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan, maka perusahaan dalam beroperasi terdapat dua tempat, yaitu: 1. Jl. Tirtodipuran 6A (18) Yogyakarta sebagai kantor, pabrik dan artshop atau galeri. Dengan luas tanah sebesar 1.231 m² dan luas bangunan sebesar 1.300 m² (2 lantai) 2. Jl. Imogiri Barat km 5 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta sebagai pabrik dan tempat praktek industri. Dengan luas tanah sebesar 1.164 m²dan luas bangunan sebesar 1.012 m². C. Misi danTujuan Perusahaan Sesuai dengan bentuk perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Batik Indah Rara Djonggrang yang berorientasi pada suatu seni batik tradisional maka memiliki misi untuk : 1. Mempertahankan seni batik tradisional kepada seluruh masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 2. Melestarikan seni batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam industry garmen atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin. 3. Membantu Negara dalam hal menambah devisa negara..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 4. Berusaha. mengangkat. derajat. masyarakat. lingkungan. sekitarnya. Sedangkantujuan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah memaksimalkan keuntungan (profitability) sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang relevan, yaitu 1. Strategi jangka pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas produksi. 2. Strategi. jangka. panjang,. merupakan. strategi. yang. berdampak pada pengubahan kapasitas produksi.. D. Struktur Organisasi Meskipun status perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang adalah Persekutuan Komanditer (CV), tetapi pada dasarnya CV. Batik Indah Rara Djonggrang merupakan perusahaan perseorangan sehingga struktur organisasinya masih relatif sederhana. Meskipun demikian, struktur organisasi CV. Batik Indah Rara Djonggrang sudah bisa memenuhi tujuan dasar man power loading yaitu mengorganisasikan sumberdaya manusia kebagian-bagian yang membutuhkan dengan porsi yang seimbang dengan beban kerjanya. Hasil nyata yang bisa dirasakan dari struktur organisasi perusahaan adalah adanya garis perintah dan koordinasi yang jelas, sehingga setiap karyawan dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (goal congruence)..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Posisi pengawasan (Dewan Komisaris) dipegang oleh ibu Agus Suwito, sedangkan pada posisi manajemen inti perusahaan dipegang oleh Bapak Rajendra Baskara sebagai Direktur Utama. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan struktur organisasi di bawah ini:.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Gambar 4.1 Struktur Organisasi. Sumber : CV. Batik Indah Rara Djonggrang.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. E. Personalia Dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia, karyawan CV. Batik Indah Rara Djonggrang telah diikutkan sebagai macam kegiatan kursus dan pelatihan untuk meningkatkan keahlian maupun keterampilan sesuai bidang kerja masing-masing. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: 1. Penataran P4 pola pendukung 25 jam. 2. Kursus proses pembuatan batik sutra alam. 3. Kursus komputer. 4. Penyuluhan mengenai saluran limbah perusahaan. 5. Penyuluhan mengenai kesehatan tenaga kerja. 6. Penyuluhan mengenai peningkatan mutu/ kaulitas produk. 7. Penyuluhan mengenai sistem pengupahan tenaga kerja. 8. Pendidikan dan latihan proses pembuatan batik Wool dan masih banyak kegiatan yang lainnya. 9. Kursus aplikasi desaign (Corel Draw & Photoshop). F. Budaya Kerja CV. Batik Indah Rara Djonggrang mempunyai enam (6) hari kerja dalam seminggu yaitu pada hari senin sampai sabtu, tetapi untuk artshop atau galeri buka hari kecuali pada hari raya atau hari besar (tanggalmerah).. Sedangkanpadabagianproduksiwaktukerjadalam. 1.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. bulanadalah. 26. hari.Perincianbudayakerjapada. CV.. Batik. Indah. RaraDjonggrangadalahsebagaiberikut: 1. Jam. kerja. :yaknimasukkerja. jam. 08.00. wib,. jam. istirahatkaryawanselama 1 jam yaitudari jam 12.00 wib - 13.00 wib (untukkaryawantokomenyesuaikan) dan jam pulangkerja 16.00. 2. Program. gathering. :. program. inidilaksanakanbertujuanuntukmengetahuikaraktermasingmasingkaryawanataudarisatukaryawandengankaryawan. lain.. Hal. yang. itudilakukanuntukmenjalinkerjasama. akanmenumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan rasa salingmemiliki. 3. Adanyaketerbukaandantransparansitentangdeskripsitugas: halinibertujuanuntukmeningkatkankarjasamatimdanadanya rasa salingmengawasidansalingmengingatkanantarkaryawan. 4. Penerapanopen management:halinibertujuanmenjelaskanperaturanatauhukuma ndanalurkerjadaripimpinanmelaluimanajemen. Adapuntenagakerja yang dimilikioleh CV. Batik Indah RaraDjonggrangadalahsebagaiberikut:.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Tabel4.1 JumlahKaryawan CV. Batik Indah RaraDjonggrang JenisKelamin No. Bagian. L. P. Total. 1.. Toko. 9. 7. 16. 2.. Kantor. 7. 7. 14. 3.. ProduksiTirto. 21. 14. 35. 4.. ProduksiWojo. 14. 10. 24. 5.. Konveksi. 4. 14. 18. 55. 52. 107. Jumlah Total. Sumber : CV. Batik Indah RaraDjonggrang G. HasilProduksi CV. Batik Indah RaraDjonggrangmerupakansalahsatubagiandariindustri batik yang ada di Indonesia, makaperusahaantersebutmemproduksiberbagaimacam batik sesuaidenganbahankain yang digunakanyaitu: 1. Berupakainsutera,katun (primissimadan prima), lycra, HTS 9, atau rayon, voillisima, berkolissima..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. 2. Aneka pakaianpria, wanitadananak-anak. 3. Berupahouse holdatauperlengkapanrumahtanggaseperti :taplakmeja, bed cover, dinner set, hot matdanapronataucelemekmasak. 4. Accessories :wall hangatauhiasandinding, tas, lukisandan lainlain. H. Bahan Baku Bahan-bahan/ material yang digunakanoleh CV. Batik Indah raraDjonggranguntuk proses produksinyaadalahsebagaiberikut : 1. Kain : 100% Cotton Prima, 100% Cotton Primissima, 100% Silk atauSutera, Voillisima, HTS 9, Berkolissima, Lycra. 2. Alat-alat : canting, cap, komporkhusus batik, wajankecil, Loyang, malam (lilinkhusus batik), gawangan, tempatpenggodokandantempatpencelupan, steam, mesinpemanas, screan printing yang digunakanuntuk proses produksi batik danmesinjahitdanmesinobras. 3. Pewarna :naptoldangarampewarna yang harusdiimpordari German..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Gambar 4.2 Kain, Motif Cap, danBahanPewarna.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. I. Proses Produksi Pada CV. Batik Indah RaraDjonggrangproses produksi batik capdilakukansebagaiberikut : Gambar 4.3 Proses pembuatan batik kemejapria. Bahan Baku. BahanSetengahJadi( Kain Batik Cap). (Kain + Pewarnaan). Gudang (Bahan + Desain). Konveksi (Potong + Jahit + Finishing). Gudang ( BarcodeHarga). TokoatauOrderan. Quality Control.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. Gambar 4.4 Proses Produksi.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52. J. ProdukAkhir Pada CV. Batik Indah RaraDjonggrangprodukakhir yang dihasilkan di bentukdenganberbagaimacamdesainsebagaiberikut : 1. Aneka pakaianpria, wanitadananak-anak. 2. Berupa house hold atauperlengkapanrumahtanggaseperti :taplakmeja, bed cover, dinner set, hot mad, apron ataucelemekmasak. 3. Accessories: wall hangatauhiasandinding, tas, lukisandan lain-lain.. Gambar 4.5 ProdukAkhir.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini berisikan uraian dari hasil penelitian dan pengolahan data beserta pembahasan yang telah dilakukan. Penelitian menggunakan tahap observasi terkait pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap produk Batik Cap Kemeja Pria.Penelitian juga disertai data pendukung yaitu wawancara dan dokumentasi yang diambil secara langsung di CV. Batik Indah Rara Djonggrang.Dari hasil wawancara diketahui bahwa produk Batik Cap Kemeja Pria dikatagorikan tidak sesuai/ rejectbila terdapat ukuran yang tidak sesuai, kancing ada yang kurang, dan pola jahitan yang salah.Batasan toleransi ukuran, kancing, dan pola jahitan merupakan ketentuan yang menjadi standar pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang. A. Deskripsi data penelitian Observasi penelitian dimulai pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015 dimana observasi dilakukan dengan cara mengamati proses produksi Batik Cap Kemeja Pria. Dalam kegiatan produksi Batik Cap Kemeja Pria bahan-bahan yang digunakan berasal dari gudang dan kemudian dikerjakan oleh 4 orang di bagian konveksi sesuai dengan jumlah pesanan. Pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang mempunyai bagian Quality Control yang bertugas melakukan pengecekan terhadap hasil produksi. Dalam. 54.

(71) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55. menyelesaikan permasalahan pengendalian kualitas, akan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan Data Menggunakan Check Sheet Dalam melakukan pengendalian kualitas secara statistik, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat check sheet yang berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data dan analisis. Dari hasil pengamatan dan pencatatan diketahui sampel hasil produksi batik cap kemeja pria tersaji dalam tabel di bawah ini : Tabel 5.1 Laporan Produksi Batik Cap Kemeja Pria Periode Bulan Februari 2015 Observasi. Jumlah Produksi. Jenis Ketidaksesuaian Produk. Jumlah. Salah. Salah. Salah Pola. Produk Tidak. Ukuran. Kancing. Jahitan. Sesuai. 1. 19. 0. 1. 0. 1. 2. 24. 0. 0. 1. 1. 3. 24. 0. 1. 0. 1. 4. 30. 1. 0. 1. 2. 5. 17. 0. 0. 0. 0. 6. 25. 0. 0. 0. 0. 7. 52. 1. 2. 1. 4.

(72) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56. 8. 24. 0. 0. 0. 0. 9. 24. 0. 1. 1. 2. 10. 10. 0. 0. 0. 0. 11. 24. 1. 1. 0. 2. 12. 20. 0. 0. 1. 1. 13. 15. 0. 0. 0. 0. 14. 15. 0. 1. 0. 1. 15. 20. 1. 0. 0. 1. 16. 20. 0. 0. 0. 0. 17. 24. 0. 1. 0. 1. 18. 15. 1. 0. 0. 1. 19. 24. 0. 1. 1. 2. 20. 30. 1. 0. 0. 1. 21. 25. 0. 1. 0. 1. 22. 18. 0. 0. 0. 0. 23. 20. 0. 1. 1. 2. Total. 519. 6. 11. 7. 24. Sumber : Data Primer (Observasi) Batik Cap Kemeja Pria Dari data check sheet dapat diketahui jumlah produksi batik cap kemeja pria pada periode februari dengan jumlah obeservasi sebanyak 23 kali dengan jumlah produksi sebanyak519 potong dan terdapat jumlah ketidak sesuaian produk sebanyak 24 potong dengan jenis ukuran yang tidak pas.

(73) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57. 6potong, kancing tidak lengkap 11 potong dan pola jahitan yang salah 7 potong. 2. Analisis Menggunakan Peta Kendali P- Chart Setelah melihat data yang terdapat pada tabel, kemudian dilakukan analisis menggunakan alat bantu statistik proses kontrol dengan tujuan menjawab masalah pertama yaitu untuk mengetahui apakah proporsi banyaknya produk tidak sesuai masih dalam batas kendaliP-Chart. Sebelum mengetahui apakah data tersebut masih berada dalam batas kendali atau tidak, langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung proporsi. ketidaksesuaian. produk. dengan. cara. sebagai. berikut. (Ariyani,2005:133): P= Keterangan : P = Proporsi kesalahan dalam setiap sampel X = Banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel N = Banyaknya sampel yang diambil dalam setiap observasi Hariobservasi : keMaka perhitungan proporsi ketidaksesuaian dengan data yang terdapat pada tabel adalah sebagai berikut: Hari ke 1: P = =. = 0.05.

(74) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58. Hari ke 2 :P = =. = 0.04. Hari ke 3 :P = =. = 0.04. Hari ke 4 :P = =. = 0.06. Hari ke 5 : P = =. = 0.00. Dan seterusnya…..

(75) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59. Tabel 5.2 Proporsi Penyimpangan dalam Observasi Periode Bulan Februari 2015 Observasi. Jumlah Produksi. Jenis Ketidaksesuaian Produk. Jumlah. % Produk Tidak Sesuai. Salah. Salah. Salah Pola. Produk. Ukuran. Kancing. Jahitan. Tidak Sesuai. 1. 19. 0. 1. 0. 1. 0.05. 2. 24. 0. 0. 1. 1. 0.04. 3. 24. 0. 1. 0. 1. 0.04. 4. 30. 1. 0. 1. 2. 0.06. 5. 17. 0. 0. 0. 0. 0.00. 6. 25. 0. 0. 0. 0. 0.00. 7. 52. 1. 2. 1. 4. 0.07. 8. 24. 0. 0. 0. 0. 0.00. 9. 24. 0. 1. 1. 2. 0.08. 10. 10. 0. 0. 0. 0. 0.00. 11. 24. 1. 1. 0. 2. 0.08. 12. 20. 0. 0. 1. 1. 0.05. 13. 15. 0. 0. 0. 0. 0.00. 14. 15. 0. 1. 0. 1. 0.06. 15. 20. 1. 0. 0. 1. 0.05.

(76) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60. 16. 20. 0. 0. 0. 0. 0.00. 17. 24. 0. 1. 0. 1. 0.04. 18. 15. 1. 0. 0. 1. 0.06. 19. 24. 0. 1. 1. 2. 0.08. 20. 30. 1. 0. 0. 1. 0.03. 21. 25. 0. 1. 0. 1. 0.04. 22. 18. 0. 0. 0. 0. 0.00. 23. 20. 0. 1. 1. 2. 0.1. Total. 519. 6. 11. 7. 24. Sumber : Data Primer (Observasi) Batik Cap Kemeja Pria Setelah mengetahui jumlah proporsi ketidaksesuaian produk, selanjutnya adalah membuat peta pengendalian proporsi ketidaksesuaian dengan cara menentukan garis pusat atau Center Line ( CL), batas pengendalian atas atau Upper Control Limit (UCL) dan batas pengendalian bawah atau Lower Control Limit (LCL). Garis pusat atau Center Line (CL) dalam peta pengendalian proporsi ketidaksesuaian produk adalah: CL =. = :. = rata-rata produk tidak sesuai jumlah produk tidak sesuai jumlah produksi.

(77) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61. Untuk menghitung garis pusat atau Center Line( CL) dari data tersebut. Diketahui jumlah produksi selama periode februari adalah. =. 519, sedangkan jumlah produk tidak sesuai selama periode februari adalah = 24. Maka garis pusat atau Center Line (CL) adalah : CL =. = = = 0.04 atau 4%. Dari perhitungan diketahui bahwa garis pusat atau Center Line (CL) proporsi yang menjadi garis pusat untuk peta kendali P- Chart adalah 0.04 atau 4% masih berada dibawah standar penyimpangan. yang telah. ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 5% per produksi. Langkah berikutnya adalah menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL) dengan menggunakan cara sebagai berikut : UCL =. +3. Keterangan : = Garis pusat atau Center Line (CL) proporsi ketidaksesuaian produk. = Jumlah sampel yang diambil setiap kali observasi Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut:. Observasi ke 1 : UCL =. +3.

(78) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62. = 0.04 + 3 = 0.17. Observasi ke 2 :UCL =. +3. = 0.04 + 3 = 0.16. Observasi ke 3 :UCL =. +3. = 0.04 + 3 = 0.16. Observasi ke 4 :UCL =. +3. = 0.04 + 3 = 0.15. Observasi ke 5 :UCL =. +3. = 0.04 + 3 = 0.18 Dan seterusnya…..

(79) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63. Selanjutnya adalah dilakukan perhitungan batas pengendalian bawah atau Lower Control Limit (LCL) dengan menggunakan cara sebagai berikut :. LCL =. -3. Keterangan : = Garis pusat atau Center Line (CL) proporsi ketidaksesuaian produk. = Jumlah sampel yang diambil setiap kali observasi Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut :. Observasi ke 1 : LCL =. -3. = 0.04 - 3 = -0.09 Observasi ke 2 :LCL =. -3. = 0.04 - 3 = -0.08 Observasi ke 3 : LCL =. -3. = 0.04 - 3 = -0.08.

(80) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64. Observasi ke 4 : LCL =. -3. = 0.04 - 3 = -0.06 Observasi ke 5 : LCL =. -3. = 0.04 - 3 = -0.10 Dan seterusnya…..

(81) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65. Tabel 5.3 Perhitungan P- Chartsubtotal ketidaksesuaian produk Periode Bulan Februari 2015 Observasi. Jumlah. Jumlah Produk. % Produk. Produksi. Tidak Sesuai. Tidak. CL. UCL. LCL. Sesuai 1. 19. 1. 0.05. 0.04. 0.17. -0.09. 2. 24. 1. 0.04. 0.04. 0.16. -0.08. 3. 24. 1. 0.04. 0.04. 0.16. -0.08. 4. 30. 2. 0.06. 0.04. 0.15. -0.06. 5. 17. 0. 0.00. 0.04. 0.18. -0.10. 6. 25. 0. 0.00. 0.04. 0.16. -0.07. 7. 52. 4. 0.07. 0.04. 0.12. -0.04. 8. 24. 0. 0.00. 0.04. 0.16. -0.08. 9. 24. 2. 0.08. 0.04. 0.16. -0.08. 10. 10. 0. 0.00. 0.04. 0.22. -0.14. 11. 24. 2. 0.08. 0.04. 0.16. -0.08. 12. 20. 1. 0.05. 0.04. 0.17. -0.09. 13. 15. 0. 0.00. 0.04. 0.19. -0.11. 14. 15. 1. 0.06. 0.04. 0.19. -0.11. 15. 20. 1. 0.05. 0.04. 0.17. -0.09. 16. 20. 0. 0.00. 0.04. 0.17. -0.09.

(82) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66. 17. 24. 1. 0.04. 0.04. 0.16. -0.08. 18. 15. 1. 0.06. 0.04. 0.19. -0.11. 19. 24. 2. 0.08. 0.04. 0.16. -0.08. 20. 30. 1. 0.03. 0.04. 0.15. -0.06. 21. 25. 1. 0.04. 0.04. 0.16. -0.07. 22. 18. 0. 0.00. 0.04. 0.18. -0.10. 23. 20. 2. 0.1. 0.04. 0.17. -0.09. Total. 519. 24. Sumber : Data Primer (Observasi) dan Hasil Perhitungan Peta Kendali Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui: Garis Pusat atau Center Line (CL) : 0.04 Batas Pengnedalian Atas atau Upper Control Limit (UCL) = 0.12 sampai0.22 Batas Pengendalian Bawah atau Lower Control Limit (LCL) = 0.04 sampai -0.14.

(83) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67. 3. Gambar Diagram Kontrol P-Chart Gambar 5.1 Diagram P- Chart. P- Chart Ketidaksesuaian Produk 0.25 0.2 0.15 P. 0.1. CL 0.05. UCL LCL. 0 0. 5. 10. 15. 20. 25. -0.05 -0.1 -0.15 -0.2. 4. Mencari faktor penyebab ketidaksesuaian produk dengan diagram sebab akibat/ Fish Bone Dalam melaksanakan proses produksi terkadang tidak berjalan sesuai yang direncanakan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya berbagai kendala yang kemungkinan terjadiyang dapat menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat menjadi penyebab utama adanya produk tidak sesuai dengan.

(84) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68. produk yang telah sesuai dengan standar perusahaan. Maka digunakanlah alat yang biasa disebut dengan analisisFish Bone atau diagram sebab akibat.Berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya ketidaksesuaian produk diperoleh dari hasil wawancara dan data produksi kemeja pria yang diberikan oleh bagian produksi dan Quality Control perusahaan. Dari. hasil. wawancara. yang. telah. dilakukan. terdapat. ketidaksesuaian yang paling sering terjadi dalam produksi kemeja pria. Data yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 5.4 Jenis Ketidaksesuaian Produk Jenis Ketidaksesuain Produk. Jumlah Frekuensi. Jumlah Presentase. Salah Kancing. 11. 45.83%. Salah Pola Jahitan. 7. 29.17%. Salah Ukuran. 6. 25%. Jumlah. 24. 100%. Sumber : Data Primer (Observasi) Batik Cap Kemeja Pria Selanjutnya dari data ketidaksesuaian produk yang terjadi dicari faktor penyebab ketidaksesuaian produk dengan menggunakan diagram Fish Bone untuk setiap jenis ketidaksesuaian yang terjadi selama penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab ketidaksesuaian produk secara umum dapat digolongkan sebagai berikut:.

(85) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69. a. Man (Manusia) Para pekerja yang melakukan pekerjaan yang terlibat dalam proses produksi. b. Material (Bahan Baku) Segala sesuatu yang dipergunakan oleh perusahaan sebagai komponen produk yang akan diproduksi tersebut, yang terdiri dari bahan baku utam dan bahan baku pembantu. c. Machine (Mesin) Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. d. Methode (Metode) Intruksi kerja atau perintah kerja yang harus diikuti dalam proses produksi e. Environment (Lingkungan) Keadaan sekitar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perusahaan secara umum dan mempengaruhi proses produksi secara khusus. Setelah mengetahui jenis-jenis ketidaksesuaian produk yang terjadi, maka CV. Batik Indah Rara Djonggrang perlu mengambil langkahlangkah perbaikan untuk mencegah timbulnya ketidaksesuaian yang serupa.Hal ini penting yang harus dilakukan adalah mencari penyebab timbulnya ketidaksesuaian tersebut. Selanjutnya adalah penggunaan alat.

Gambar

Gambar 2.3  DiagramFish Bone Chart
Gambar 3.1  Proporsi (P-Chart)
Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Gambar 4.4  Proses Produksi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada pekerja dalam suhu lingkungan dingin umumnya kurang mengonsumsi cairan karena banyak buang air kecil dan kulit.. menjadi kering karena kelembaban kulit

Stefanović, L., Stanojević, M, Milivojević, M.: Odgovor samooplodnih linija kukuruza na primenu herbicida u toku vegetacije.. Pesticidi, 15,

Fungsi GF-Akuntansi 2008 Web Access untuk mempermudah user mendapatkan informasi mengenai sisa stock , cek harga beli atau harga jual, dan melihat laporan penjualan dimana saja,

Adapun modal tetap yang dimiliki oleh petani pembenih ikan Lele Dumbo di Kelurahan Lembah Sari terdiri dari: biaya pembuatan kolam pemeliharaan induk, bak pembenihan,

Kesebelasan yang baik adalah yang semua pemainnya menguasai tendangan bola dengan baik, dengan cepat, cermat dan tepat sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut

GUTI ( GUTI (Globally Unique Temporary Identity  Globally Unique Temporary Identity  ) di gunakan ) di gunakan kurang lebih hanya untuk menyembunyikan identitas

Bagaimanapun, pekerjaan sosial klinis sering didefinisikan sebagai praktek pekerjaan sosial dengan individu, keluarga dan kelompok kecil yang mempunyai masalah psikologis,

Dengan demikian dari hasil perhitungan dan analisa bahwa usaha pemeliharaan ternak sapi Bali pada kelompok tani Tunas Jaya pada Tabel 4 di bawah ini menunjukan