• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 sub tema `Lingkungan Sekolahku` untuk kelas II di SD Kanisius Kintelan I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 sub tema `Lingkungan Sekolahku` untuk kelas II di SD Kanisius Kintelan I"

Copied!
252
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SUB TEMA “LINGKUNGAN SEKOLAHKU” UNTUK KELAS II DI SD KANISIUS KINTELAN I. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Debora Oneng Saptarini NIM: 111134035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. KURIKULUM 2AI3 SUB TEMA "LINGKUNGAI{ SEKOLAHKU" UNTUK KELAS tI DI SD KANISIUS KINTELAN. I. Oleh:. Debora Oneng Saptarini I. Dra. Ignatia. Pembimbing. .t34035 1. M.Hum.. Februari 20t5. II. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi.. M.A.. Tanggal 1 Februari 2015. 11.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. KURIKULUM 2OI3 SUB TEMA "LINGKUNGAN SEKOLAHKU" T]NTUK KELAS II DI SD KANISIUS KINTELAN. I. Dipersiapkan dan ditulis oleh:. Ketua Sekretaris. Anggota Anggota Anggota. :. Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum.. Yogyakarta, 9 Februari 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. 111.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini kupersembahkan untuk:  Tuhan yang selalu memberikan berkat dan kasihNya.  Kedua orang tua tercinta YB Mudjiono dan Y Tumiyem yang selalu menjadi penyemangat dan inspirasi saat ku merasa lelah.  Kakak Kristina Dyah Cahyani beserta suami dan adik Onang Santoso yang sudah memberikan dukungan serta semangat.  Keponakan Jonathan Ganesha Tama yang selalu memberikan keceriaan di setiap waktu.  Simbah tersayang, bulek Sari, Kiki, dan Olga yang tak pernah lelah menungguku di rumah.  Almamater Universitas Sanata Dharma.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO Jadikanlah masalah sebagai sahabat terbaikmu, karena dia yang membuatmu semakin kuat dan tegar untuk berdiri menghadapi semuanya. (Debora Oneng Saptarini). v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 9 Februari 2015 Peneliti,. Debora Oneng Saptarini. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama. : Debora Oneng Saptarini. Nomor Mahasiswa. : 111134035. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SUB TEMA LINGKUNGAN SEKOLAHKU UNTUK KELAS II DI SD KANISIUS KINTELAN I Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 9 Februari 2015 Yang menyatakan,. Debora Oneng Saptarini. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Saptarini, Debora Oneng. 2015. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Sub Tema “Lingkungan Sekolahku” untuk Kelas II di SD Kanisius Kintelan I.”Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan llmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini berawal dari diterapkannya kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara pada 24 guru di 7 SD mitra dan mendapatkan hasil bahwa sebanyak 62,5% guru memerlukan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 dan 58,3% guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 pada sub tema “Lingkungan Sekolahku” untuk kelas II SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil modifikasi dari model Borg dan Gall yang meliputi 6 langkah, yaitu1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) uji validasi produk, 5) revisi desain, dan 6) uji coba produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner, dan observasi. Uji validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh 4 ahli dan diperoleh skor rerata 4,51 yang termasuk dalam kategori “sangat baik” sehingga layak diujicobakan. Peneliti melakukan uji coba penerapan perangkat pembelajaran di kelas II SD Kanisius Kintelan I. Hasil uji coba yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran kelas II sub tema “Lingkungan Sekolahku” sangat membantu guru dalam proses penerapan pembelajaran. Selain itu, guru terbantu dalam melakukan penilaian karena adanya deskriptor yang disusun oleh peneliti. Kata Kunci: Research and Development (R&D), perangkat pembelajaran, kurikulum 2013. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Saptarini, Debora Oneng. 2015. The Development of Curriculum 2013 Learning Device under Sub Theme “My School Environment” for the 2nd Grade of SD Kanisius Kintelan I. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teachers Education Study Program, Teachers Training Faculty, Sanata Dharma University. This research was conducted since Curriculum 2013 was implemented. The researcher interviewed 24 teachers in 7 Elementary schools and found out that 62.5% of the teachers needed a learning device for curriculum 2013 and 58.3% of the teachers faced difficulty doing the assessment. Thus, the researcher was motivated to develop a learning device for curriculum 2013 under the sub theme “My School Environment” for the 2nd Grade of Elementary School. This research was Research and Development (R&D). The development procedures used in this research was a modified Borg and Gall model that covered 6 steps: 1) potential and problems, 2) data collection, 3) product design, 4) product validity test, 5) design revision, and 6) product trials. The instruments used in this research were interviews, questionnaires, and observations. The validity test on the learning device was conducted by 4 experts. The average score was 4.51 in the category of “very good” and ready for trials. The researcher did the trials for the learning device in 2nd Grade of SD Kanisius Kintelan I. The results of the trials showed that the learning device for class II under the sub theme “My School Environment” helped teachers a lot in the learning implementation process. Besides, the descriptors made by the researcher gave the teachers a great help to do the assessment. Key Words: Research and Development (R&D), a learning device, Curriculum 2013. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala berkat dan karuniaNya yang begitu melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SUB TEMA LINGKUNGAN SEKOLAHKU UNTUK KELAS II SD KANISIUS KINTELAN I” sesuai waktu yang ditentukan. Tidak lupa peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Kaprodi PGSD. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakaprodi PGSD. 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. dosen pembimbing I yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk berupa perangkat pembelajaran ini. 5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. dosen pembimbing II yang telah sabar dalam membantu penyusunan skripsi dari awal penelitian hingga terciptanya produk berupa perangkat pembelajaran ini. 6. Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Pd. dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Para validator dalam penelitian ini yang telah membantu peneliti dalam memvalidasi produk berbasis kurikulum 2013. 8. Marciana Sarwi, M.Pd. kepala sekolah SD Kanisius Kintelan I yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian. 9. Catarina Dian S., S.Pd. guru kelas II SD Kanisius Kintelan I yang telah membantu peneliti dalam mengujicoba produk. 10. Siswa kelas II SD Kanisius Kintelan I yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Kedua orang tua YB Mudjiono dan Y Tumiyem, kakak Kristina Dyah Cahyani, adik Onang Santoso yang selalu memberikan dukungan selama ini 12. Sahabat saya MJ, Agnes, Tika, Lala, Shinta, Ayuk, Fetra, Ummy, Ibeh, Lina, Bayu, Fajri, dan Mia. 13. Semua teman yang tergabung dalam penelitian kolaboratif dan temanteman kelas D angkatan 2011 (Cagur Dhe) yang telah memberikan semangat dan dukungan selama ini. 14. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penulisan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya peneliti mengucapkan selamat membaca, semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembaca.. Yogyakarta, 9 Februari 2015 Peneliti,. Debora Oneng Saptarini. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL. ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN. .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.. ............................................ vii ABSTRAK. ........................................................................................................... viii ABSTRACT. ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR. ......................................................................................... x DAFTAR ISI. ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL........ ................................................................................... .....xix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................ xxi BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah. ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian. ...........................................................................................5 D. Manfaat Penelitian. ........................................................................................ 6 E. Definisi Operasional. ......................................................................................7 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan. .......................................................8. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman BAB II LANDASAN TEORI. ...............................................................................10 A. Kajian Teori. ................................................................................................ 10 1. Kurikulum 2013. ..................................................................................... 10 a. Pengertian Kurikulum. ....................................................................... 10 b. Kurikulum 2013. ................................................................................ 11 c. Keunggulan Kurikulum 2013. ............................................................ 12 d. Kekhasan Kurikulum 2013................................................................. 12 1) Pendekatan Tematik Integratif. ..................................................... 13 2) Pendekatan Saintifik. ..................................................................... 16 e. Tujuan Kurikulum 2013. .................................................................... 20 f. Pendidikan Karakter. .......................................................................... 21 1) Pengertian Pendidikan ................................................................... 21 2) Pengertian Karakter ....................................................................... 22 3) Pengertian Pendidikan Karakter. ................................................... 24 4) Sikap yang Terkait. ........................................................................ 26 a) Bersyukur . ................................................................................ 26 b) Kerjasama . ............................................................................... 26 c) Percaya Diri .............................................................................. 27 d) Santun. ...................................................................................... 28 e) Teliti .......................................................................................... 29. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman g. Standar Kompetensi Lulusan (SKL). ................................................. 29 1) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL). .......................... 29 2) SKL Sekolah Dasar. ...................................................................... 30 h. Tema. .................................................................................................. 31 1) Pengertian Tema. ........................................................................... 31 2) Subtema. ........................................................................................ 32 3) Kompetensi Inti (KI). .................................................................... 32 4) Kompetensi Dasar (KD). ............................................................... 33 2. Pembelajaran Inovatif. ............................................................................ 34 a. Pengertian Cooperative Learning ...................................................... 34 b. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .............. 35 c. Prosedur Pembelajaran Kooperatif..................................................... 36 d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif............................................. 36 1) Student Team-Achievement Division (STAD). .............................. 37 2) Jigsaw. ........................................................................................... 37 3) Make a Match. ............................................................................... 38 4) Think Pair Share (TPS) ................................................................. 39 3. Media Pembelajaran................................................................................ 40 a. Pengertian Media Pembelajaran ...................................................... 40 b. Fungsi Media Pembelajaran ............................................................ 40 c. Jenis Media Pembelajaran ............................................................... 41 4. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Bawah. .......................... 42. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 5. Perangkat Pembelajaran. ......................................................................... 44 a. Kompetensi Inti yang Terkait. ............................................................ 44 b. Kompetansi Dasar yang Terkait. ........................................................ 45 c. Silabus. ............................................................................................... 47 1) Pengertian Silabus. ........................................................................ 47 2) Komponen Silabus........................................................................ 48 d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ....................................... 49 1) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ................ 49 2) Komponen RPP. ............................................................................ 50 e. Materi Ajar. ........................................................................................ 51 f. Lembar Kerja Siswa (LKS). ............................................................... 52 g. Penilaian Otentik. ............................................................................... 53 1) Pengertian Penilaian Otentik. ........................................................ 53 2) Jenis Penilaian Otentik. ................................................................. 55 B. Hasil Penelitian yang Relevan. .................................................................... 56 C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 61 D. Pertanyaan Penelitian................................................................................... 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 63 A. Jenis Penelitian. .......................................................................................... . 63 B. Setting Penelitian. ........................................................................................ 64. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 1. Tempat Penelitian. .................................................................................. 64 2. Waktu Penelitian. .................................................................................... 64 3. Subjek Penelitian .................................................................................... 64 4. Objek Penelitian. ..................................................................................... 65 C. Prosedur Pengembangan. ............................................................................. 65 D. Uji Validasi Produk. .................................................................................... 69 E. Instrumen Penelitian. ................................................................................... 70 1. Kisi-Kisi Lembar Wawancara................................................................. 70 2. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan. ............................................................... 72 3. Kisi-Kisi Lembar Kuesioner. .................................................................. 73 F. Teknik Pengumpulan Data. ....................................................................... 73 1. Wawancara. ............................................................................................. 73 2. Observasi................................................................................................. 74 3. Kuesioner atau Angket. ........................................................................... 75 G. Teknik Analisis Data. .................................................................................. 75 H. Jadwal Penelitian. ........................................................................................ 78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 80 A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 80 1. Proses Pengembangan. ............................................................................ 80 a. Potensi dan Masalah. .......................................................................... 80 b. Pengumpulan Data. ............................................................................ 81 c. Desain Produk. ................................................................................... 82. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman d. Validasi Desain Produk. ..................................................................... 84 1) Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013. ...................... 84 2) Data Hasil Validasi Dosen PGSD. ............................................ 87 3) Data Hasil Validasi Guru Kelas II SD. ..................................... 88 4) Data Hasil Validasi Kepala Sekolah. ........................................ 91 e. Revisi Desain Produk. ........................................................................ 94 f. Uji Coba Produk. ................................................................................ 96 1) Hasil Observasi untuk Aspek Pengetahuan Siswa saat Uji Coba.................................................................................... .. 96 2) Hasil Observasi untuk Aspek Keterampilan Siswa saat Uji Coba.................................................................................... .. 98 3) Hasil Observasi untuk Aspek Sikap Sosial dan Spiritual Siswa saat Uji Coba................................................................. ... 98 4) Hasil Rekap Nilai .................................................................... .. 100 g. Data Hasil Wawancara Pasca Ujicoba Produk di Lapangan. ............. 104 h. Kajian Produk Akhir . ........................................................................ 106 1) Sampul Perangkat Pembelajaran . ............................................... 107 2) Isi Perangkat Pembelajaran . ....................................................... 107 B. Pembahasan . ............................................................................................... 107 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN. ...................................................................................................... 113 A. Kesimpulan . ................................................................................................ 113. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman B. Keterbatasan Pengembangan. ...................................................................... 114 C. Saran . .......................................................................................................... 114 DAFTAR REFERENSI. ....................................................................................... 115 LAMPIRAN . ........................................................................................................ 120. xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A. .......................... 30 Tabel 2.2 Kompetensi Inti Kelas II ....................................................................... 44 Tabel 2.3 Kompetensi Dasar yang Terkait ............................................................ 45 Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Wawancara Pra Penelitian ........................................ 70 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Wawancara Pasca Penelitian.................................... 71 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi ................................................................. 72 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner ................................................................. 73 Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................... 76 Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................... 78 Tabel 3.7 Jadwal Penelitian................................................................................... 88 Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli 1 ............................................................................. 85 Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli 2 ............................................................................. 87 Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli 3 ............................................................................. 89 Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli 4 ............................................................................. 92 Tabel 4.5 Komentar Pakar Kurikulum 2013 beserta revisi ................................... 94 Tabel 4.6 Komentar Dosen PGSD beserta revisi .................................................. 95 Tabel 4.7 Komentar Guru SD beserta Revisinya .................................................. 95 Tabel 4.8 Rekap Hasil Penilaian Pembelajaran 1 ................................................. 100 Tabel 4.9 Rekap Hasil Penilaian Pembelajaran 6 ................................................. 102 Tabel 4.10 Hasil Wawancara Pasca Penelitian ..................................................... 104. xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan ............................................ 60 Gambar 3.1 Tahap-tahap R&D menurut Borg dan Gall ....................................... 65 Gambar 3.2 Prosedur R&D yang digunakan oleh Peneliti ................................... 66 Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan LKS ................................................................... 96 Gambar 4.2 Siswa Melakukan Kegiatan Jual beli untuk Menentukan Kesetaraan Nilai Uang ....................................................................... 98 Gambar 4.3 Siswa BN Terlihat Mengajukan Diri untuk Memimpin Doa ............ 109 Gambar 4.4 Siswa BN Sedang Membaca Teks dengan Percaya Diri ................... 110 Gambar 4.5 Siswa BN Sedang Melakukan Post test ............................................ 113 Gambar 4.6 Siswa BN Sedang Mempraktekkan Cara Menentukan Kesetaraan Nilai Uang ..................................................................... 113. xx.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Survei Kebutuhan. ............................................... 120 Lampiran 2 Hasil Wawancara Pra Penelitian........................................................ 121 Lampiran 3 Hasil Validasi Ahli 1 ......................................................................... 155 Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli 2 ......................................................................... 159 Lampiran 5 Hasil Validasi Ahli 3 ......................................................................... 163 Lampiran 6 Hasil Validasi Ahli 4 ......................................................................... 187 Lampiran 7 Hasil Observasi Sikap........................................................................ 211 Lampiran 8 Hasil Wawancara Pasca Penelitian .................................................... 214 Lampiran 9 Artikel Koran Kompas....................................................................... 218 Lampiran 10 Surat Izin Melakukan Penelitian...................................................... 223 Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 224 Lampiran 12 Foto-Foto Penelitian ........................................................................ 225 Lampiran 13 Biodata Peneliti ............................................................................... 229. xxi.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang dikembangkan. A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berbeda dengan kurikulum KBK atau pun KTSP yang menekankan pada pengetahuan siswa, dalam kurikulum 2013 menekankan pada 3 ranah yang harus terpenuhi. Ranah tersebut antara lain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain penekanan pada ketiga ranah tersebut, kurikulum 2013 memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh kurikulum sebelumnya yaitu pendidikan karakter. Menurut Dharma (2011: 35), pendidikan karakter merupakan penanaman moral bagi dan untuk pribadi yang sedang menempuh pendidikan. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang (Mulyasa, 2014: 7). Karakter yang dicapai tentunya karakter yang baik dan positif. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik (Lickona, 2012: 82). Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 dikemas secara inovatif dan menarik melalui berbagai kegiatan pada setiap. 1.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran tentunya akan berjalan dengan maksimal dengan adanya pendekatan yang tepat dan inovatif. Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif. Menurut Ridwan (2014: 53) berdasarkan teori Dyer, pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi 5 komponen yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan melakukan komunikasi (mengkomunikasikan), sehingga dalam kegiatannya siswa dituntut untuk aktif dan kreatif. Pendekatan selanjutnya yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungan beberapa kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam sebuah tema (Majid, 2014: 86). Kekhasan dari kurikulum 2013 tersebut diharapkan dapat menghasilkan luaran yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sesuai pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Hal itu tentunya tidak lepas dari standar ketetapan yang telah diputuskan oleh pemerintah untuk mengetahui keberhasilan suatu proses pendidikan. Standar ketetapan pemerintah tersebut disusun dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Menurut Kunandar (2013: 27), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran mencakup tiga komponen yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Mulyasa, 2014: 24). Untuk mencapai itu semua, maka disusunlah Kompetensi.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Inti (KI) yang mencakup empat ranah, KI 1 untuk ranah sikap spiritual, KI 2 ranah sikap sosial, KI 3 untuk ranah pengetahuan/kognitif, dan KI 4 untuk ranah keterampilan/ psikomotorik. Keempat komponen tersebut harus dicapai, agar menciptakan bibit-bibit manusia yang berkualitas dan berkarakter.. Setelah. kompetensi inti, yang harus diperhatikan selanjutnya adalah Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai. Semua kompetensi tersebut, baik KI maupun KD sudah disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 69), usia Sekolah Dasar (SD) berada dalam tahap operasional konkret yaitu pada usia 7-11 tahun. Kelas I dan II merupakan tahap paling awal pembentukan karakter, sehingga tidak bisa disamakan dengan kelas atas dalam hal kompetensi. Ketercapaian kompetensi tentu dapat diketahui dengan adanya rubrik penilaian yang dapat mengukur tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Menurut Kunandar (2014: 36), dalam kurikulum 2013 terdapat pergeseran dalam melakukan penilaian, yaitu dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasilnya saja), menuju penilaian otentik (mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Penilaian pada ranah pengetahuan dapat dikatakan lebih mudah, karena ada ukuran pasti dari setiap kompetensi yang ingin dicapai. Berbeda dengan ranah keterampilan dan sikap, pada ranah ini menuntut pengetahuan luas guru tentang berbagai teori sikap dan keterampilan. Hal tersebut karena akan mempermudah guru dalam menentukan deskriptor dari setiap aspek yang akan dikembangkan. Setelah guru mengetahui teori-teori tersebut, maka guru dapat dengan mudah menilai perkembangan siswa..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Peneliti melakukan wawancara kepada 24 guru di 7 sekolah dasar yang berada di Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut: pada aspek penilaian pembelajaran menunjukkan sebanyak 75% guru kesulitan dalam menilai sikap dan sebanyak 62,5% kesulitan dalam menilai keterampilan siswa, sebanyak 62,5% guru kesulitan dalam membuat perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013, sebanyak 58,33% guru kesulitan dalam melakukan penilaian peserta didik, sebanyak 45,83% guru kesulitan dalam penyampaian pembelajaran. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas II. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan tersebut, peneliti terdorong untuk membantu guru dalam mendesain perangkat pembelajaran. Tujuannya adalah agar guru mampu mendesain kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 dan memahami cara mengembangkan instrumen penilaian otentik kurikulum 2013. Selain itu, dari wawancara yang peneliti lakukan di SDK Kintelan I, guru di kelas II membutuhkan perangkat pembelajaran untuk tema 4 “Aku dan Sekolahku”. dengan sub tema “Lingkungan Sekolahku” dengan model yang. inovatif. Model pembelajaran yang peneliti gunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran tersebut diyakini bahwa dapat melatih siswa untuk mengembangkan pola perilaku, meningkatkan standar perilakunya, dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktivitasnya (Mulyasa, 2014: 45). Peneliti menggunakan metode pengembangan (Research and Development) dengan harapan dapat membantu guru dalam.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. mendesain pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Sub Tema. Lingkungan Sekolahku untuk Kelas II di SD Kanisius Kintelan I.”. Perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan berupa silabus, RPP, materi ajar, LKS, dan penilaian selama 6 kali pertemuan.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran pada subtema “Lingkungan Sekolahku”? 2. Seperti apakah perangkat pembelajaran pada subtema “Lingkungan Sekolahku”?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran pada subtema “Lingkungan Sekolahku”. 2. Mendeskripsikan. bentuk. “Lingkungan Sekolahku”.. perangkat. pembelajaran. pada. subtema.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilakukannya penelitian pengembangan ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013 untuk kelas II SD pada subtema “Lingkungan Sekolahku” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian pengembangan ini adalah: a. Bagi Guru 1) Guru dapat memiliki contoh perangkat pembelajaran yang berbasis kurikulum 2013. 2) Guru dapat mengetahui langkah dalam mendesain perangkat pembelajaran secara mandiri. 3) Guru memiliki deskriptor untuk melakukan penilaian. b. Bagi Siswa 1) Siswa memiliki pengalaman baru sekaligus meningkatkan karakter siswa melalui perangkat pembelajaran yang inovatif. 2) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya. c. Bagi sekolah Sekolah memiliki wawasan yang luas tentang pentingnya mengembangkan perangkat pembelajaran SD berbasis kurikulum 2013..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. d. Bagi Peneliti Memberi pengalaman dalam melakukan penelitian pengembangan untuk menyusun perangkat pembelajaran kurikulum 2013. e. Penelitian Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian berikutnya dalam rangka mengembangkan pembelajaran dengan sub tema lainnya dan dengan menggunakan model pembelajaran inovatif lainnya.. E. Definisi Operasional Adapun definisi operasional untuk manyamakan persepsi tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu 1. Pengembangan Pengembangan adalah suatu proses menciptakan sesuatu baru berdasarkan yang telah ada sebelumnya dengan tujuan membuat lebih baik atau meningkatkan kualitasnya sehingga lebih layak dan bermakna. 2. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar, yang terdiri dari RPP, LKS, bahan ajar, dan sebagainya. 3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan tanpa melupakan pentingnya pengetahuan siswa..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. 4. Sub Tema Sub tema yang digunakan dalam penelitian ini adalah sub tema “Lingkungan Sekolahku” untuk kelas II sekolah dasar dengan mata pelajaran terkait yaitu PPKn, bahasa Indonesia, matematika, SBdP, dan PJOK. 5. Siswa Kelas II Sekolah Dasar Siswa kelas II sekolah dasar merupakan masa perkembangan anak dalam tahap operasional konkret yang dicirikan dengan kemampuan siswa untuk menalar melalui sesuatu yang konkret dan nyata.. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Adapun spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti meliputi: 1. Perangkat pembelajaran pada subtema “Lingkungan Sekolahku” sebanyak 6 pembelajaran. 2. Perangkat pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum 2013. 3. Penelitian ini akan mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran untuk 6 kali pertemuan yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian. 4. Produk yang dikembangkan bertujuan untuk memfasilitasi guru agar mudah dalam mendesain perangkat pembelajaran kurikulum 2013. 5. Perangkat pembelajaran disusun dengan menggunakan pendekatan integratif, saintifik, dan pendidikan karakter dalam prosesnya..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 6. Produk yang dikembangkan memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan) sebagai ciri pendekatan saintifik. 7. Rubrik penilaian disusun dengan memuat deskriptor yang memudahkan guru dalam menilai sikap dan keterampilan siswa. 8. Perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model kooperatif. 9. Perangkat pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam pengembangan dalam penelitian ini. Pembahasan tentang teori terdiri dari beberapa bagian, yaitu kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Teori Kajian teori ini akan menguraikan teori yang mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu: (1) kurikulum 2013, (2) model pembelajaran inovatif, (3) media pembelajaran, (4) karakteristik perkembangan anak usia kelas bawah, dan (5) perangkat pembelajaran. 1. Kurikulum 2013 Berikut ini akan diuraikan teori tentang pengertian kurikulum, kurikulum 2013, kekhasan kurikulum 2013, tujuan kurikulum 2013, pendidikan karakter, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan tema terkait. a. Pengertian Kurikulum Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Mendukung pengertian tersebut, Hamalik (2007: 16) menganggap kurikulum sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu. 10.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Hal tersebut berarti bahwa kurikulum merupakan segala upaya belajar mengajar yang dilakukan dalam suatu periode tertentu, mencakup cara ataupun hal yang dilakukan dalam memperoleh pengetahuan dan pada akhirnya mendapatkan suatu penghargaan khusus dalam bentuk ijazah atau hal lain yang berpengaruh bagi kehidupan di masa depan. b. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Kurikulum 2013 adalah langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Sani, 2014: 3245). Hal tersebut berarti bahwa kurikulum 2013 merupakan bentuk kurikulum baru yang mengadopsi kurikulum sebelumnya dengan berlandaskan pada gabungan kompetensi utama yang dijadikan sebagai tujuan pembelajaran. Mendukung pernyataan tersebut, Sundayana (2014: 21) mendefinisikan kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang pendekatan dan landasan yang digunakan sebagai pijakan pengembangan kurikulum secara eksplisit menganut pendekatan. terintegrasi. melalui. pendekatan. tematik.. Kurikulum. 2013. mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. Menambahkan pengertian tersebut, Fadlillah (2014: 16) mengartikan kurikulum 2013 sebagai sebuah kurikulum. yang dikembangkan untuk. meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dari kurikulum KTSP dan KBK yang berusaha mengembangkan kemampuan siswa dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara bersamaan yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. c. Keunggulan Kurikulum 2013 Adapun beberapa keunggulan kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya menurut Kurniasih (2014: 40) adalah (1) siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. (2) Adanya penilaian dari semua aspek . (3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan. (4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (5) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Jadi, keunggulan kurikulum 2013 dapat dilihat dari kompetensi yang dikembangkan dan proses pembelajaran dengan menerapkan pendidikan karakter dalam setiap kegiatannya. d. Kekhasan Kurikulum 2013 Terdapat dua kekhasan yang dimiliki kurikulum 2013 yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci kedua kekhasan tersebut..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 1) Pendekatan Tematik Integratif Kekhasan pertama yang dimiliki oleh Kurikulum 2013 adalah dalam proses pembelajarannya menerapkan pendekatan tematik integratif di sekolah dasar. Sejalan dengan pendekatan yang dianutnya, isi kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar (SD) menggunakan tema sebagai perekat berbagai bidang studi (Sundayana, 2014: 26). Mendukung pernyataan tersebut, Mulyasa (2013: 170) menyatakan bahwa pada kurikulum 2013 pembelajaran di semua tingkatan dilaksanakan secara tematik integratif, sehingga mata pelajaran tidak lagi terpisah, melainkan disatukan dalam suatu tema tertentu, lalu dikombinasikan dengan mata pelajaran yang saling berkaitan dan terpadu. Jadi, pendekatan tematik integratif yang digunakan dalam kurikulum 2013 memiliki kesamaan dengan pembelajaran tematik yang ada pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran tematik merupakan bagian dari pembelajaran terpadu. Keduanya menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema tertentu. Membenarkan hal tersebut, Trianto (2010: 154) mendefinisikan pembelajaran terpadu sebagai suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Pembelajaran terpadu tidak menyajikan mata pelajaran secara terpisah, melainkan mengemas beberapa pelajaran ke dalam satu topik atau tema tertentu yang berkaitan dengan pengalaman siswa. Menurut Trianto (2010: 147 ), sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Pengajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Jadi, pembelajaran tematik haruslah memiliki pedoman atau prinsip sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik antara lain: pertama, prinsip penggalian tema. Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran tematik. Artinya tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggalian tema, yaitu (1) tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran, (2) tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya, (3) tema harus disesuaikan. dengan. tingkat. perkembangan. psikologis. anak,. (4). tema. dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak, (5) tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar, (6) tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi), dan (7) tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. Kedua, prinsip pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Menurut Depdiknas (dalam Trianto, 2010: 169), dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku sebagai berikut.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. (1) guru hendaknya jangan jadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar, (2) pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok, dan (3) guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan. Ketiga adalah prinsip evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil kerja siswa. Menurut Trianto (2011: 156), dalam melaksanakan evaluasi pada pembelajaran tematik diperlukan beberapa langkah positif, antara lain memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self-evaluation/self-assesment) di samping bentuk evaluasi lainnya dan guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. Keempat yaitu prinsip reaksi. Guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit tetapi ke sebuah kesatuan yang utuh dan bemakna. Majid (2014: 119) menjelaskan pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi, sehingga memberikan pengalaman langsung bagi siswa secara bermakna. Pengalaman tersebut dikatakan bermakna karena siswa dapat menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari. Mendukung hal tersebut, Sugiyono (2010:.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. 132) mengatakan bahwa pendekatan tematik integratif (terpadu) dapat dikatakan holistik karena siswa belajar tidak hanya dari satu bidang kajian saja, tetapi dari berbagai bidang, sehingga siswa lebih memahami banyak hal setelah belajar. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif adalah suatu pendekatan belajar yang memadukan/ mengaitkan antar bidang studi dalam satu tema tertentu tanpa memperlihatkan adanya penggabungan antar mata pelajaran, serta mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga memberikan kebermaknaan dalam diri siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. 2) Pendekatan Saintifik Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan saintifik pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data (Sani, 2014: 50). Hal tersebut menunjukkan bahwa pendekatan saintifik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali informasi dan pengetahuan berdasarkan hasil pengamatannya sendiri. Pembelajaran dengan integrasi ilmiah pada dasarnya merupakan kegiatan inkuiri. Inkuiri adalah proses berfikir untuk memahami tentang sesuatu dengan mengajukan pertanyaan. Dyer (dalam Sani, 2014: 53-71) menyatakan bahwa untuk membentuk keterampilan yang inovatif kegiatan pembelajaran saintifik.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dilakukan melalui proses. 17. mengamati (observasi), menanya, mencoba,. mengasosiasi (menalar/ menghubungkan), dan mengomunikasikan (membangun jaringan). Lima pengalaman belajar ini diimplementasikan ke dalam model atau strategi pembelajaran, metode, teknik, maupun taktik yang digunakan. Berikut akan dijabarkan masing-masing pengalaman belajar. Pertama, mengamati. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan bagi peserta didik untuk secara luas dan bervariasi melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Selanjutnya guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca. Kedua, menanya. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan keingintahuan dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan mereka untuk belajar sepanjang hayat. Tujuannya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi secara kritis, logis, dan sistematis (critical thinking skills). Proses menanya bisa dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. kelas. Praktek diskusi kelompok memberi ruang pada peserta didik untuk mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri. Guru perlu mengajukan pertanyaan dalam upaya memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan. Guru membimbing peserta didik agar mampu mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang disusun dapat bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Guru melatih peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dan memberikan bantuan untuk belajar mengajukan pertanyaan sehingga peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Melalui kegiatan bertanya, rasa ingin tahu peserta didik dikembangkan. Semakin terlatih dalam bertanya, rasa ingin tahu semakin berkembang. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi dasar untuk mencari informasi lebih lanjut dan beragam melalui sumber yang ditentukan guru sampai yang dipilih peserta didik sendiri. Sumber dimulai dari kajian tunggal sampai yang beragam. Ketiga, mengumpulkan data/mencoba/eksperimen/eksplorasi. Kegiatan eksperimen bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa dalam memperkuat pemahaman fakta, konsep, prinsip, ataupun prosedur dengan cara mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan. ini. mencakup. merencanakan,. eksperimen, menyajikan data,. merancang,. dan. melaksanakan. mengolah data, dan menyusun kesimpulan.. Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan. Tindak lanjut kegiatan bertanya adalah menggali.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Agar terkumpul sejumlah informasi, peserta didik dapat lebih banyak membaca buku, memperhatikan fenomena, atau objek dengan lebih teliti, bahkan melakukan eksperimen. Keempat, mengasosiasi (menalar). Kegiatan menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan inferensi. Inferensi adalah menarik kesimpulan berdasarkan pendapat (premis), data, fakta, atau informasi. Kegiatan mengasosiasi (menalar) bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Informasi (data) hasil kegiatan mencoba menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu, sehingga. siswa. mengelompokkan,. melakukan membuat. aktivitas kategori,. antara. lain. menyimpulkan,. menganalisis dan. data,. memprediksi/. mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktek. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif. Kelima, mengomunikasikan. Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa. yang ditemukan dalam. kegiatan mencari informasi,. mengasosiasikan dan menemukan pola. Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki oleh siswa, karena kompetensi tersebut sama.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. pentingnya dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk berbicara dengan orang lain, menjalin persahabatan yang potensial, mengenal orang yang dapat memberi nasehat atau informasi, dan dikenal orang lain. Hasil komunikasi tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan. mengomunikasikan. adalah. sarana. untuk. menyampaikan. hasil. konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pendekatan saintifik memiliki ciri khusus dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajarannya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menggali informasi berdasarkan pengalaman belajar yang diperolehnya dengan bantuan dari guru berupa pengadaan alat peraga, media, ataupun strategi pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pembelajarannya mencakup. 5M. yaitu. mengamati,. menanya,. mencoba,. menalar,. dan. mengkomunikasikan. e. Tujuan Kurikulum 2013 Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan tersebut, siswa diharapkan memiliki daya saing tinggi yang harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. dan peradaban dunia.. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan. keterampilan sehingga dapat. menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Jadi, tujuan utama kurikulum 2013 adalah mempersiapkan setiap individu untuk menjadi cerdas dalam pengetahuan dan membentuk manusia Indonesia yang berkarakter. f. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter ini akan membahas tentang pengertian pendidikan, pengertian karakter, pengertian pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, dan sikap yang terkait dalam penelitian ini. 1) Pengertian Pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal tersebut berarti pendidikan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk melakukan pembentukan diri dengan melalui proses yang berkesinambungan secara terencana. Melalui pendidikan, seseorang akan dibantu dalam memahami sesuatu hingga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamus. Besar. Bahasa. Indonesia. (Poerwadarminta,. 1976:. 623). mendefinisikan pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Proses dalam pendidikan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berkembang dan bertumbuh, baik dalam hal pengetahuan maupun sikapnya. Tidak hanya pengetahuan saja yang diberikan dalam proses pendidikan, melainkan berbagai aspek lain. Salah satu aspek adalah penanaman moral dan karakter. Jadi, pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan sebagai upaya pengembangan diri seseorang baik dalam hal pengetahuan maupun karakter. 2) Pengertian Karakter Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark yang berarti cetak biru, format dasar, sidik, seperti dalam sidik jari. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976: 445) menyatakan bahwa karakter sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan. Senada dengan pengertian tersebut, Maksudin (2013: 3) mendefinisikan karakter sebagai ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya (daya qalbu), yang merupakan sari pati kualitas batiniah/ rohaniah, cara berfikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. lahiriah) hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Definisi yang berbeda dikemukakan oleh Naim (2012: 52), menurutnya karakter adalah suatu kondisi yang diterima tanpa kebebasan dan karakter yang diterima sebagai kemampuan seseorang untuk secara bebas mengatasi keterbatasan kondisinya ini, membuat kita tidak serta merta jatuh dalam fatalisme akibat determinasi alam ataupun terlalu tinggi optimisme, seolah kodrat alamiah kita tidak menentukan pelaksanaan kebebasan yang kita miliki. Karakter dapat diartikan sebagai gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter lebih mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Hal tersebut berarti karakter seseorang mencakup kepada kepribadian seseorang baik dalam perbuatan maupun nilai yang ada pada diri seseorang. Pengertian yang senada dikatakan oleh Hornby dan Parnwell (dalam Asmani, 2012: 28), karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama, atau reputasinya. Hal tersebut diperkuat oleh Pritchard (dalam Zuchdi, 2011: 27), menurutnya “karakter merupakan sesuatu yang berkaitan dengan kebiasaan hidup individu yang bersifat menetap dan cenderung positif.” Asmani (2012: 28) menganggap karakter itu sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan. Oleh karena itu, karakter seseorang dapat dibentuk, salah satunya dari proses.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. pembelajaran di sekolah dan pembentukan karakter akan lebih baik jika dilakukan sejak dini. Adapun jenis karakter anak yaitu karakter baik (sehat) dan buruk (tidak sehat). Anak yang berkarakter sehat bukan berarti tidak pernah melakukan hal-hal yang negatif, melainkan perilaku itu masih wajar. Anak yang berkarakter tidak sehat sering kali melakukan tindakan negatif (Zuchdi, 2010: 2-5). Berdasarkan berbagai pengertian karakter tersebut, maka yang dimaksud dengan karakter adalah ciri atau karakteristik yang seseorang miliki sebagai kepribadian positif yang menjadikan acuan dalam bertindak untuk kepentingan pribadi maupun sosial. Karakter seseorang dapat dibentuk oleh lingkungannya dan melalui orang yang berada dilingkungannya. Jadi, pembentukan karakter hendaknya dilakukan sejak dini agar karakter yang terbentuk akan lebih matang dan mendalam. 3) Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bangsa (Khan dalam Asmani, 2012: 86). Mendukung pengertian tersebut, Narwanti (2011: 14) mendeskripsikan pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Mendukung pengertian tersebut, Mulyasa (2012: 3) mengartikan pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangga secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya. Arti yang berbeda dikemukakan oleh Mardiatmaja (dalam Maksudin, 2013: 55-56), pendidikan karakter (nilai moral) adalah bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkan secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Zuchdi (2010: 2) mengartikan pendidikan karakter sebagai proses untuk mengembangkan pada diri setiap peserta didik kesadaran sebagai warga negara yang bermartabat, merdeka dan berdaulat dan berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan kedaulatan tersebut. Untuk itu perlu dikembangkan pada diri setiap peserta didik kesadaran diri, niat, kemampuan dan perilaku. Hal senada dikatakan oleh Asmani (2012: 31) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bertujuan untuk membina kepribadian generasi muda. Tujuan pendidikan karakter menurut Mulyasa (2012: 9) yaitu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. pendidikan. Peserta didik diharapkan mampu meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya untuk mengkaji nilai-nilai karakter, sehingga dapat terwujud karakter yang diharapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Berdasarkan. berbagai. pengertian. yang. telah. dipaparkan,. peneliti. menyimpulkan pendidikan karakter sebagai upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilainilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan.. 4) Sikap yang Terkait Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa sikap yang terkait dalam pelaksanaan penelitian ini. a) Bersyukur Menurut. Qodratilah. (2011:. 521). menjelaskan. bersyukur. sebagai. mengucapkan syukur, berterima kasih kepada Allah SWT. Mendukung penjelasan tersebut, Salim dan Yenny (1991: 1497) mengartikan bersyukur sebagai berterima kash; mengucap syukur. Jadi, bersyukur adalah segala bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diberikan. b) Kerjasama Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dsb) untuk mencapai tujuan bersama (Poerwadarminta, 2008: 681). Mendukung pengertian tersebut, Sumarsono (2007: 554) mengartikan kerja sama sebagai melakukan atau melaksanakan suatu kegiatan tidak hanya sendiri tetapi.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. bersama orang lain yang berjumlah 2 orang (pihak) atau lebih. Hal tersebut berarti kerjasama selalu dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mewujudkan suatu kepentingan tertentu yang didasarkan atas keinginan bersama. Tim Guru Eduka (2010: 114) mengartikan kerjasama sebagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan tujuan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Jadi, kerjasama adalah upaya bersama yang dilakukan guna mencapai tujuan tertentu melalui suatu kegiatan dengan tujuan untuk mempermudah atau meringankan beban pekerjaan, daripada dikerjakan sendiri. c) Percaya Diri Kamus. Umum. Bahasa. Indonesia. (Poerwadarminta,. 1976:. 736). mendefinisikan percaya diri sebagai menganggap (mengakui, yakin) bahwa memang benar (ada dsb). Pengertian lain menyebutkan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak (Kurniasih, 2014: 72). Definisi lain menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan hal penting yang harus dimiliki anak untuk menapaki roda kehidupan. Rasa percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan karakter mereka. Mental dan karakter anak yang kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa, sehingga mampu merespon setiap tantangan dengan lebih realistis (Rahayu, 2013: 62). Mendukung pengertian tersebut, Liendenfield (dalam Rahayu, 2013: 64) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai kepuasan seseorang akan diri sendiri. Menurutnya kepercayaan diri dibagi menjadi dua, yaitu kepercayaan diri batin dan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. kepercayaan diri lahir. Pengertian berbeda menurut Agung (2004: 13), percaya diri merupakan kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki serta dapat memanfaatkan secara tepat. Ada beberapa aspek dalam percaya diri yaitu tingkah laku, emosi, kerohanian, spiritual. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa percaya diri merupakan sikap menghargai diri dengan cara menyadari kemampuan yang dimiliki dan bangga dengan semua hal yang dimilikinya tersebut. Orang yang percaya diri cenderung lebih mampu menunjukkan kemampuannya di depan orang lain. Oleh karena itu, kepercayaan diri perlu dikembangkan sejak dini, agar terus tumbuh dan semakin kuat sampai dewasa nantinya. d) Santun Kurniasih (2014: 72) mengartikan santun sebagai sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Menurut Asmani (2012: 39), Santun adalah sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya kepada semua orang. Pengertian tersebut diperkuat oleh Poerwadarminta (1976: 87) dengan mengartikan santun sebagai suatu tingkah laku dan budi bahasa yang halus dan baik. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka santun dapat diartikan sebagai sikap yang lemah lembut dan menghargai orang lain dengan cara bertingkah laku sopan, baik dalam perkataan maupun perbuatan, penuh rasa belas kasihan, suka menolong, halus dan baik budi bahasanya serta tingkah lakunya..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. e) Teliti Qodratilah (2011: 542) mengartikan teliti sebagai cermat, seksama dan hatihati. Pendapat yang lain mendefinisikan teliti sebagai cermat; seksama, dimatamatai dengan- hati-hati; ingat-ingat (Poerwadarminta, 2008: 1427). Hal tersebut berarti bahwa teliti erat kaitannya dengan kecermatan seseorang dalam melakukan sesuatu hal dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak, selalu matang dalam mengolah pemikiran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teliti merupakan sikap seseorang yang mengusahakan cermat dalam melakukan sesuatu dan berhati-hati dalam bertindak. g. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Standar kompetensi lulusan ini akan membahas pengertian standar kompetensi lulusan dan SKL sekolah dasar. 1) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi. Lulusan. adalah kriteria mengenai. kualifikasi. kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan (Mulyasa, 2014: 23-24). Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. menengah (Kunandar, 2013: 58). Jadi, standar kompetensi lulusan adalah gambaran dari tingkat ketercapaian suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu. 2) SKL Sekolah Dasar Berikut ini merupakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diterapkan di Sekolah Dasar. Tabel 2.1. Standar Kompetensi Lulusan SD/ MI/ SDLB/ Paket A Dimensi. Kualifikasi Kemampuan. Sikap. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dilingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.. Pengetahuan. Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian dilingkungan ruma, sekolah, dan tempat bermain.. Keterampilan. Memiliki kemampuan pikir dan tindak produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Sumber: Kunandar (2013: 59). Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa standar kompetensi lulusan mencakup tiga ranah yang harus dipenuhi selama proses pembelajaran, yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. h. Tema Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian tema, sub tema, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dalam penelitian pengembangan ini. 1) Pengertian Tema Majid (2014: 86) menyatakan tema sebagai alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta didik secara utuh dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Mendukung pengertian tersebut,. Kunandar (dalam Majid, 2014: 99-100). mengartikan tema sebagai alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Penentuan tema dapat dilakukan guru melalui tema konseptual yang umum tetapi produktif, dan dapat pula ditetapkan dengan negosiasi antara guru dengan siswa, atau dengan cara berdiskusi sesama siswa. Tema memungkinkan untuk dilakukannya eksplorasi dari objek atau kejadian nyata dan dekat dengan lingkungan keseharian siswa, sehingga pengembangan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan. Ada beberapa prinsip penentuan tema yang harus diperhatikan, antara lain: (1) memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa, (2) dari yang termudah menuju ke yang sulit, (3) dari yang sederhana menuju ke yang kompleks, (4) dari yang kongkret menuju ke yang abstrak, (5) tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa, (6) ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat,.

Gambar

Tabel 2.1.  Standar Kompetensi Lulusan SD/ MI/ SDLB/ Paket A
Tabel  tersebut  merupakan  kompetensi  inti  untuk  kelas  II.  Perlu  diperhatikan bahwa kompetensi inti untuk kelas rendah dan kelas atas tidak sama,
Tabel  2.3  Kompetensi  Dasar  yang  Terkait  menurut  Kementrian  Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan Kurikulum 2013 Perangkat Pembelajarann Model Pembelajaran Inovatif Serlyta (2014) Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kurikulum 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang,

Tercapainya Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur 100 % Tahun 2015. CAPAIAN PROGRAM 100 %

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Ari Maulana Yusuf 2014 Universitas

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sistem dapat mempersingkat waktu yang diperlukan dalam pemeriksaan setiap mahasiswa yang akan masuk ke ruang ujian dan pencatatan

[r]

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi* Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

meijuiung lineig' nilai nilai nonl, sosial dd keagum sehingge tdmpa kebdupan lctrstsl y&e alm reftib dq d,fui r. Slnm keFijatu sudah !id4 ss@i dmean kepnbsdian