• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk 31 Maret 2010 dan 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk 31 Maret 2010 dan 2009"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Halaman

Laporan Keuangan

Neraca 1 - 2

Laporan Laba Rugi 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

(3)

Rp '000 Rp '000 ASET Investasi Deposito berjangka Pihak ketiga 2b, 3 290,210,000 172,932,844 290,210,000 172,932,844 Efek

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2b, 4 43,188,072 50,799,825 Pihak ketiga 2b, 4 59,690,460 6,431,346 102,878,532 57,231,171 Penyertaan saham 2b, 5 8,513,989 8,513,989 Properti investasi 2b, 6 27,944,000 26,511,000 Jumlah investasi 429,546,521 265,189,003 Kas dan bank

Pihak ketiga 2c, 7 28,673,590 11,410,266 28,673,590

11,410,266 Piutang premi

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 8 905,815 22,374 Pihak ketiga 2f, 8 170,958,751 57,280,098

171,864,566

57,302,472 Piutang reasuransi

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 9 2,983,163 332,523 Pihak ketiga 2g, 9 31,128,015 3,713,877

34,111,178

4,046,400 Uang muka klaim 2h, 10 85,709 7,001 Piutang lain-lain - bersih setelah dikurangi

Penyisihan kerugian masing-masing sebesar

Rp 1.500.000.000 untuk 2010 dan 2009 2d, 11 7,337,318 22,582,988 Biaya dibayar di muka 2j 26,956,876 12,889,164 Pajak dibayar di muka 2l, 20a 2,933,836 2,208,594 Piutang hubungan istimewa 2n, 12 549,007 625,161 Aset pajak tangguhan 2l, 20d 615,248 0 Aset tetap - bersih setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 22.414.555.696 dan

Rp 18.139.625.945 untuk 2010 dan 2009 2e, 13 32,734,802 35,221,988 Aset lain-lain 14 1,292,052 1,362,127

JUMLAH ASET 736,700,703 412,845,164

2009 ASET

(4)

Rp '000 Rp '000 KEWAJIBAN

Hutang klaim 2h, 15 37,838,061 10,052,065 Estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 40,557,230 22,800,220 Premi yang belum merupakan pendapatan 2f, 17 162,678,332 120,615,864 Hutang reasuransi

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 18 255,989 1,158,993 Pihak ketiga 2g, 18 2,268,998 1,485,185

2,524,987

2,644,178 Hutang komisi 2i, 19 2,889,113 4,170,567 Hutang pajak 2l, 20b 2,554,442 301,383 Hutang lain-lain 21 4,490,173 16,444,221 Pendapatan premi ditangguhkan 2f, 22 316,500,038 113,957,112 Penyisihan uang jasa karyawan 2o, 23 2,711,496 3,388,011 Kewajiban Pajak Tangguhan 2l, 20d - 405,717 Jumlah kewajiban 572,743,872 294,779,338 EKUITAS

Modal saham :

Saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham

Modal dasar - 35.373.600 saham seri A dan 587.201.760 saham seri B per 31 Maret 2010 dan 2009.

Modal ditempatkan dan disetor penuh 35.373.600 saham seri A dan 240.540.480 saham seri B per

31 Maret 2010 dan 2009 1b, 24 89,848,944 89,848,944 Tambahan modal disetor 25 5,648,615 5,648,615 Penurunan nilai wajar efek yang tersedia

untuk dijual bersih 2b, 4 (43,445,746) (37,663,270) Saldo laba

Cadangan umum 26 4,000,000 3,750,000 Belum ditentukan penggunaannya 107,905,018 56,481,537 Jumlah ekuitas 163,956,831 118,065,826 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 736,700,703 412,845,164

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

2010 2009

(5)

Rp '000 Rp '000 Pendapatan underwriting

Premi bruto

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 28 2,008,570 224,057 Pihak ketiga 2f, 28 172,654,107 98,798,588

174,662,677

99,022,645 Premi reasuransi

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 29 (483,163) (1,294,759) Pihak ketiga 2g, 29 (14,043,991) (7,435,155)

(14,527,154)

(8,729,914) Kenaikan premi yang belum merupakan

pendapatan 2f, 17 (29,627,534) (4,977,315) Jumlah pendapatan premi 130,507,989 85,315,416 Beban underwriting

Beban klaim Klaim-bruto

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2h, 30 1,026,918 881,597 Pihak ketiga 2h, 30 93,980,047 49,824,911

95,006,965

50,706,508 Klaim reasuransi

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 31 (2,670,972) (171,360) Pihak ketiga 2g, 31 (30,197,921) (1,666,116)

(32,868,893)

(1,837,476) Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 4,439,303 2,902,262 Jumlah beban klaim 66,577,375 51,771,294 Beban komisi-bersih 2i, 32 2,909,940 5,575,351 Beban underwriting lainnya 3,169,601 4,289,998

Jumlah beban underwriting 72,656,916 61,636,643

Hasil underwriting 57,851,073 23,678,773

Hasil investasi 2b, 33 4,684,937 4,451,905 Beban umum dan administrasi 34 (20,536,818) (12,706,463)

Laba usaha 41,999,192 15,424,215

Penghasilan lain-lain - bersih 35 1,274,091 595,745 Laba sebelum pajak penghasilan 43,273,283 16,019,960 Beban pajak 2l, 20e 368,084 (3,515,194) Laba - bersih 43,641,367 12,504,766 Laba - bersih per saham 2k, 36 158 45

2009 2010

(6)

Kenaikan/ (penurunan)

Modal Harga pasar

Ditempatkan Tambahan efek Belum

dan Disetor Modal yang belum Cadangan Ditentukan Jumlah

Penuh Disetor terealisasi Umum Penggunaannya Ekuitas

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

89,848,944 5,648,615 (24,414,252) 3,750,000 43,976,772 118,810,079

Penurunan nilai wajar efek yang

tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - (13,249,018) - - (13,249,018)

- - - 12,504,765 12,504,765

89,848,944 5,648,615 (37,663,270) 3,750,000 56,481,537 118,065,826

Penurunan nilai wajar efek yang

tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - (2,095,268) - - (2,095,268) Dana cadangan umum 26 - - - 250,000 (250,000) 0 Dividen kas 27 - - - - (5,518,282) (5,518,282)

- - - 13,550,396 13,550,396

89,848,944 5,648,615 (39,758,538) 4,000,000 64,263,651 124,002,672

Penurunan nilai wajar efek yang

tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - (3,687,208) - - (3,687,208)

- - - 43,641,367 43,641,367

89,848,944 5,648,615 (43,445,746) 4,000,000 107,905,018 163,956,831 Saldo per 31 Maret 2009

Saldo per 31 Maret 2010 Laba bersih tahun berjalan Laba bersih tahun berjalan

Saldo per 31 Desember 2009 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008

(7)

Rp '000 Rp '000 Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan premi 297,409,581 86,698,989 Penerimaan klaim reasuransi 12,116,705 1,661,199 Penerimaan dividen 247,000 40 Pembayaran klaim (74,698,209) (52,023,208) Pembayaran komisi - bersih (4,239,370) (4,934,382) Pembayaran beban umum dan administrasi (15,312,585) (10,564,798) Pembayaran premi reasuransi (10,234,256) (19,935,772) Penerimaan/(Pembayaran) lain-lain - bersih (92,797,206) (6,557,800) Pembayaran pajak (1,608,463) (1,771,793) Pembayaran beban underwriting lainnya (555,450) (1,675,847) Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 110,327,747 (9,103,372) Arus kas dari aktivitas investasi

Pencairan/(penempatan) deposito (58,100,000) 4,770,000 Penerimaan hasil investasi 4,258,913 4,484,915 Perolehan efek (48,000,000) -Perolehan aset tetap (431,068) (733,982) Hasil penjualan aset tetap - 177,903 Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (102,272,155) 8,698,836 Arus kas dari aktivitas pendanaan

Pembayaran dividen - -Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan - -Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 8,055,592 (404,536) Kas dan setara kas pada awal tahun 20,617,998 11,814,802 Kas dan setara kas pada akhir tahun 28,673,590 11,410,266 Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas :

Kenaikan/(penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - -Pembentukan uang jasa karyawan -

-Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

(8)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

• •

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Menyelenggarakan usaha-usaha di bidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Perusahaan berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan dan sejumlah 18 kantor cabang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di Indonesia. Perusahaan sudah mulai beroperasi sejak didirikannya.

Perusahaan memperoleh surat izin Menteri Keuangan No. SI-033/SHM/MK.10/1989 tanggal 22 Mei 1989 untuk menawarkan saham kepada masyarakat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak 900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, selanjutnya Perusahaan melakukan pencatatan saham pendiri dan private placement pada tanggal 25 Agustus 1989 dan 7 Agustus 1990 masing-masing sebesar 4.500.000 saham dan 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sedangkan Penawaran Umum Terbatas I dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1990 sebanyak 3.240.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 3.800 per saham dan sampai dengan 18 Juli 1991 telah ditempatkan sebanyak 8.840.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. ("Perusahaan") didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No. 78 dari Kartini Mulyadi S.H., notaris di Jakarta, tanggal 12 Oktober 1982 dengan nama PT Asuransi Bina Dharma Arta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 22 Februari 1983 dalam Surat Keputusan No. C2-1668.HT.01.01.TH'83. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan telah diberikan kuasa untuk dibuatkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk No. 72, tanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU-72595.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 13 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9 tanggal 30 Januari 2009, Tambahan No. 2853. Dan terakhir diubah berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 4 tanggal 22 Mei 2009 dibuat oleh notaris Herlina Suyati Bachtiar, S.H., notaris di Jakarta Barat yang telah diberitahukan sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No: AHU-AH.01.10-07490 tanggal 9 Juni 2009.

Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan No. Kep-3666/MD/1986 tanggal 29 Mei 1986 dan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

(9)

1. UMUM (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 89 tanggal 19 Desember 2001 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 300 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002.

Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.

Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di Jakarta, disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan nilai nominal Rp 300 per saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 137.957.040 saham yang terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 102.583.440 saham dengan nilai nominal Rp 300 per saham.

Dalam perkembangannya Perusahaan membagikan saham dividen tanggal 23 September 1991, penempatan saham koperasi tanggal 6 Oktober 1993 dan saham bonus tanggal 22 Februari 1996 masing-masing sebanyak 886.000 saham, 100.000 saham dan 7.860.800 saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 17.686.800 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham yang menyebabkan adanya penambahan jumlah saham sebanyak 17.686.800 saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan menjadi 35.373.600 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

(10)

c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Tjan Soen Eng : Tjan Soen Eng Komisaris Independen : Thio Gwan Po Micky : Thio Gwan Po Micky Komisaris : Murniaty Kartono : Murniaty Kartono

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Dewan Direksi

Presiden Direktur : Candra Gunawan : Robert Sutanto

Direktur : Doddy Sjahchroerodly : Rudi Rusdianto

Direktur : Jeni Wirjadinataa : Candra Gunawan

Direktur : - : Doddy Sjahchroerodly

d. Dewan Komite Audit

31 Maret 2010 31 Maret 2009 Dewan Komite Audit

Ketua : Thio Gwan Po Micky : Thio Gwan Po Micky Anggota : Herlani Sunardi, SE : Herlani Sunardi, SE

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a.

Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :

Penyajian Laporan Keuangan

Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi Jumlah karyawan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 444 dan 426 orang (tidak diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 1.589.464.398 dan Rp 1.321.201.000 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Sementara jumlah iuran pensiun untuk dewan direksi adalah Rp124.406.400 dan Rp 36.042.000 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

(11)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a.

b.

Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

Investasi terdiri dari deposito berjangka, saham, baik yang diperdagangkan di bursa efek maupun tidak dan penyertaan saham serta properti investasi.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali untuk efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aset tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian kembali.

Efek untuk tujuan tersedia untuk dijual terdiri dari saham dinilai dengan nilai harga pasar atau nilai wajarnya jika perdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan diakui sebagai keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dan disajikan sebagai komponen ekuitas.

Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan sukarela. Investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi dalam efek terdiri dari efek untuk tujuan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Efek untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari saham dinilai dengan harga pasar atau nilai wajar jika perdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) nilai efek yang belum direalisasi pada tahun berjalan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) penjualan efek.

Properti investasi merupakan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Untuk pengukuran awal, pada tahun 2008 sesuai dengan PSAK No. 13 tentang Properti Investasi (Revisi 2007), manajemen menerapkan metode nilai wajar dan tidak disusutkan. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

Investasi penyertaan saham dalam perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat dengan harga perolehan. Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.

Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai PSAK No. 28 tentang "Akuntansi Asuransi Kerugian" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

(12)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. d. e. Tahun 20 5 3 5

Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:

Aset Tetap

Piutang Lain-lain dan Penyisihan Kerugian

Piutang lain-lain dan penyisihan kerugian ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing tertanggung pada akhir tahun.

Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.

Bangunan

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.

Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi.

Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perlengkapan kantor

(13)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.

f.

Aset Tetap (lanjutan)

Pengakuan pendapatan premi, piutang premi dan premi yang belum merupakan pendapatan

Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi. Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba.

Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, yang digunakan untuk jenis asuransi selain kendaraan. Sedangkan untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu sebesar 40% dari premi neto.

Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.

Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.

(14)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. h. i. j. k.

Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri

Komisi - bersih

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.

Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported /IBNR). Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.

Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat sebagai pengurang beban komisi.

Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut:

Reasuransi

Untuk mengurangi resiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.

Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.

Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

(15)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.

1 (satu) Euro

1 (satu) Dollar Amerika Serikat 1 (satu) Dollar Singapura 1 (satu) Dollar Australia 1 (satu) Ringgit Malaysia 1 (satu) Dollar Hong Kong 1 (satu) Filipina Peso 1 (satu) Yen Jepang l.

m

n.

9,400

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang menpunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang memiliki hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 "Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.

10,950 15,885 15,441 15,114

1 (satu) Poundsterling Inggris

2009 Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

2010

121 102

Transaksi Hubungan Istimewa

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.

6,699 2,747

231

Pajak Penghasilan

1,413

Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan menerapkan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk tujuan komersial dan pajak. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Laba Per Saham

7,579

1,212

7,562 13,510

204

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

3,145 8,432

(16)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o.

p.

q.

r.

Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable

amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelaahan untuk

menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.

Imbalan pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Informasi Segmen

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, mensyaratkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

(17)

3.

a. Deposito wajib: Pihak ketiga

Dalam mata uang Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk

Jumlah deposito wajib b. Deposito sukarela:

Pihak ketiga

Dalam mata uang Rupiah

PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana

PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk

PT Bank Windu Kencana Int'l Tbk (d/h PT Bank Multicor) PT Bank Permata Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Negara

PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Victoria Int'l Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 milyar) Jumlah deposito sukarela

Jumlah deposito berjangka

3,500,000 1,380,000 600,000 35,900,000 10,000,000 2010 Rp'000 3,000,000 Rp'000 2009 DEPOSITO BERJANGKA 20,000,000 25,000,000 4,380,000 4,100,000 30,550,000 12,000,000 13,400,000 250,000 18,000,000 20,000,000 11,000,000 25,000,000 12,800,000 5,000,000 4,000,000 28,500,000 20,000,000 19,500,000 16,000,000 1,000,000 12,917,844 6,000,000 2,950,000 6,000,000 2,000,000 2,000,000

Tingkat bunga rata-rata dari deposito wajib dan sukarela pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar7,11 % per tahun dan 9,67 % per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah.

Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan q.q. Perusahaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992 pasal 7 ayat 1 (disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1999) dan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Besarnya deposito wajib adalah 20% dari minimum modal yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi net (Net Earned Premium). Manajemen berpendapat bahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas.

22,500,000 290,210,000 286,110,000 1,500,000 1,000,000 10,000,000 17,035,000 168,552,844 8,000,000 32,760,000 1,050,000 1,050,000 172,932,844

(18)

4. EFEK

Tersedia untuk dijual: Saham

PT Buana Finance Tbk

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

Ditambah kenaikan harga pasar efek yang belum direalisasikan

Ditambah kenaikan/(dikurangi penurunan) harga pasar efek yang belum direalisasikan

Jumlah saham untuk tujuan tersedia untuk dijual Obligasi

Dikurangi penurunan harga pasar obligasi yang belum direalisasikan Jumlah obligasi Jumlah efek 5. PENYERTAAN SAHAM 2010 2009 % %

PT Zurich Insurance Indonesia 5,78 8,13 PT Watson Wyatt Purbajaga 19,43 19,43 Perusahaan Asuransi Risiko Khusus 0,60 0,60 PT Watson Wyatt Indonesia 19,00 19,00 PT Menara Proteksi Indonesia 0,20 0,20

168,853 295,100 6,605,036 1,425,000

Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh pendapatan dividen kas bersih atas penyertaan saham atas PT Maipark 168,853 8,513,989 20,000 8,513,989 20,000 11,700,460 Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37)

(45,284,928) Pihak ketiga Rp'000 75,726,888 75,726,888 2010 50,799,825 43,188,072 57,231,171 9,861,279 Persentase Kepemilikan Rp'000 (34,233,337) 1,839,181 54,888,532 57,231,171

Perusahaan memperoleh pendapatan dividen kas bersih untuk laba tahun buku 2007 sebanyak Rp 1.205.705.000 atas kepemilikan efek di PT Buana Finance Tbk. Perusahaan juga memperoleh pendapatan dividen saham bersih untuk laba tahun buku 2007 atas kepemilikan efek di PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk sebesar Rp 32.845.700, serta 10.749.492 lembar saham senilai Rp 3.439.897.440.

(3,429,933) 85,033,162 9,861,279 Rp'000 2010 2009 295,100 Jumlah 6,605,036 1,425,000 102,878,532 (10,000) -47,990,000 Rp'000 6,431,346 9,306,274 12,746,112 88,473,000 2009 Pihak ketiga 48,000,000

(19)

-6. PROPERTI INVESTASI

7. KAS DAN BANK

346,557 479,380 11,410,266 11,351,081

PT Bank Central Asia Tbk 7,636,165

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 533,850 PT Bank Ina Perdana 221,600

2,164,246

28,673,590

4,682,464 Metode dan asumsi utama yang digunakan adalah metode pendekatan data pasar dimana nilai ruang kantor ditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual-beli yang baru saja terjadi atas ruang-ruang kantor sejenis disekitarnya. Pada tahun 2007 bangunan dicatat sebesar harga perolehan.

PT Bank Mandiri Tbk 59,185 Kas Pihak ketiga Rp'000 608,163

Lainnya (dibawah Rp 200 juta) 894,299 28,405,690

Harga perolehan

Laba penilaian investasi jangka panjang (catatan 33) 1,817,225 Rp'000

24,693,775

Rp'000 2009

PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk)

2010 Rp'000 2010 7,991,682 836,737 267,900 589,564 PT Bank Permata Tbk Bank 7,094,419 27,944,000 3,250,225

Selisih nilai revaluasi atas penilaian bangunan untuk tahun 2009 sebesar Rp 1.433.000.000 diakui pada laba rugi periode berjalan dan sebesar Rp 1.817.225.000 untuk tahun 2008.

Jumlah properti investasi

2009 1,512,600 PT Bank Mega Tbk 486,611

Property investasi Perusahaan berupa bangunan yang terletak di Jl Jend.Sudirman Kav.59 No.77 Blok A Lt.18 (B-C-D) dan Lt.28 (A-B-(B-C-D), Jakarta Selatan. Saat ini properti investasi tersebut disewakan kepada pihak ketiga (catatan 33). Property investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan Laporan Penilaian dari PT Inti Utama Penilai, penilai independen sesuai dengan laporannya tanggal 18 Februari 2010 No. FSR/PV-WSU/02117/2010 dan FSR/PV-WSU/02118/2010.

Deutche Bank

Bangkok Bank Limited ABN Amro 1,006,509 26,511,000 1,380,237 667,097 624,591 24,693,775

(20)

7. KAS DAN BANK (Lanjutan)

Kas dan bank berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar Dalam mata uang SGD Dollar Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Filipina Peso

8. PIUTANG PREMI

PT Buana Finance Tbk

Pihak ketiga

Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur :

Kurang dari 60 hari

Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari

Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar Dalam mata uang SGD Dollar Dalam mata uang Yen Dalam mata uang Euro

9,795,488 22,374 2010 2009 171,864,566 2009 2010 Rp'000 9,573 2009 2009 11,410,266 1,602,792 Rp'000 656

Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

28,673,590 Rp'000 7,003,636 57,280,098 348,903 2010 Rp'000 21,563,998 8,880 624

Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih dan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih tersebut dibebankan pada tahun berjalan.

57,302,472 170,958,751 1,552 905,815 580 103,824 905,815 523 10,162 22,374 2010 Rp'000 804,586 369,242 Rp'000 57,302,472 171,864,566 23,415 57,302,472 1,834,232 2,949,290 167,081,044 489,723 171,353,497 Rp'000 Rp'000 10,660 56,920,650 171,864,566 56,128,644 1,757

(21)

8. PIUTANG PREMI (Lanjutan)

9. PIUTANG REASURANSI

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

PT Reasuransi Internasional Indonesia Pihak ketiga

Maipark Indonesia Asuransi JLT Risk Solution Asia

PT Reasuransi Internasional Indonesia Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd Reasuransi Nasional Indonesia Lainnya (dibawah Rp 100.000.000)

Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur:

Kurang dari 60 hari

Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari

Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar

1,804,674 4,595,138 31,128,015 332,523 332,523 2009 Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi atas penyerahan sebagian resiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih.

3,035,743 244,411 3,801,989 34,111,178 4,046,400 34,110,191 416,704 2010 3,713,877 6,835,373 Rp'000 4,749,206 6,107,908 2,983,163 Rp'000 630,971 Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 piutang premi yang diperkenankan masing-masing sebesar Rp167.081.044.337 dan Rp 56.128.644.284. 2010 4,170,809 2,983,163 30,911,463 2010 Rp'000 4,669,581 130,917 2,333,385 866,330 34,111,178 4,046,400 Rp'000 Rp'000 2009 4,046,400 879,740 34,111,178 987 2009 Rp'000 861,528

(22)

9. PIUTANG REASURANSI (Lanjutan)

10. UANG MUKA KLAIM

11. PIUTANG LAIN-LAIN 12. (1,500,000) 549,575 7,337,318 15,737,999 22,582,988

PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi)

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur sampai dengan 60 hari. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 piutang premi yang diperkenankan masing-masing sebesar Rp30.911.463.175 dan Rp 3.035.743.103.

Rp'000 2009 Merupakan uang muka klaim atas klaim-klaim yang masih dalam proses penyelesaian yang dibayarkan kepada tertanggung pihak ketiga. Saldo uang muka klaim per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 85.708.850 dan Rp 7.000.600.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.

2010

Penyisihan kerugian

Rp'000

1,574,717

Piutang bunga deposito

Piutang pada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi) merupakan piutang tanpa bunga. Pada tahun 2003, PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk telah dilikuidasi dan kepemilikan sahamnya di Perusahaan telah dialihkan ke pihak lain sehingga saat ini bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh pengembalian yang berasal dari pembagian harta dari kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk sebesar Rp 2.817.202. Perusahaan telah membentuk penyisihan kerugian atas piutang tersebut dan manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang ini.

6,713,026

(1,500,000)

Merupakan pinjaman kepada pegawai dan tidak dikenakan bunga. Saldo piutang hubungan istimewa per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 549.007.000 dan Rp 625.161.000 (catatan 37).

PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

1,574,717

6,770,272

(23)

13. Biaya perolehan : Pemilikan langsung Jumlah Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Jumlah Nilai buku 12,010,697 Saldo akhir 86,910 9,055,128 53,361,614 Rp'000 Rp'000 32,734,802 4,292,036 53,361,614 Rp'000 Rp'000 Pelepasan 2 0 0 9 Kendaraan 4,498,009 Kendaraan Perlengkapan Kantor 11,374,434 24,699,692 Penambahan Bangunan Tanah 449,454 Bangunan 3,658,871 8,631,105 Kendaraan Biaya perolehan : Perlengkapan Kantor Rp'000 4,292,036 Saldo awal 92,329 4,806,755 Kendaraan 6,055,438 3,478,658 431,068 9,226,336 332,291 13,073,694 Akumulasi penyusutan : Biaya perolehan : Tanah 350,966 25,021,857 Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor 22,414,556 25,047,854 52,944,092 65,968 5,742,556 312,882 3,233,991 Penambahan 733,982 7,637,106 443,221 Peralatan Kantor 723,173 Bangunan 22,414,556 Saldo akhir Pelepasan 35,221,988 Rp'000 2010 54,718,290 42,000 12,741,403 Rp'000 25,997 Rp'000 Rp'000 30,780 9,184,336 32,734,802

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :

4,292,036 3,509,438 18,139,626 2009 18,139,626 53,361,614 1,148,033 34,731 24,699,692 3,304,061 2,548,489 7,347,149 2010 Peralatan Kantor Nilai buku 33,451,767 21,266,523 Rp'000 55,149,358 3,147,276 10,809 -355,925 229,550 55,149,358 Perlengkapan Kantor 2,197,597 308,746 316,460 ASET TETAP 3,268,722 8,982,071 55,149,358 Peralatan Kantor 9,284,678 3,293,252 Bangunan 4,108,325 Akumulasi penyusutan : Saldo awal 4,292,036 3,119,006 28,270 22,414,556

(24)

13. 14. 15. Pihak ketiga 2009 2010 1,131,577 1,127,780

Uang jaminan merupakan aset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa dan keanggotaan klub.

Rp'000 Rp'000 1,362,127 230,550

Merupakan hutang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. Rincian hutang klaim sebagai berikut:

164,272 Rp'000 10,052,065 10,052,065

Pada tanggal 31 Maret 2010, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan. Sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 29 tahun dan dapat diperpanjang.

2009 1,292,052

37,838,061

ASET TETAP (Lanjutan)

Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 25.882.368.395 dan Rp 22.020.682.642 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset tetap dapat terealisasi seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.

Uang jaminan

Rp'000 2010 Materai dan barang cetakan

Harga jual

ASET LAIN-LAIN

Terdapat penjualan aset tetap selama tahun 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut:

158,163 HUTANG KLAIM 177,903 Nilai buku -37,838,061 Rp Rp 2010 2009

(25)

15.

Hutang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar

16. 17. Pengangkutan 879,603 40,557,230 82,257,912 Kendaraan bermotor 2010 2009 Rp'000 10,052,065 Rp'000 2010 21,375,564 Rangka kapal 14,190 36,507,036 647,951 Kebakaran Rp'000 395,280 39,685,560 37,838,061 Rangka kapal Rp'000 120,615,864 Rp'000 265,974

ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI

2010 85,298 2009 22,800,220 19,897,958 172,029 14,450 92,600 22,800,220 Rekayasa Kendaraan bermotor 2010 4,439,303 Kebakaran Rp'000 Saldo awal 122,799,516 1,716 Aneka Rp'000 2,722,113

Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri

162,678,332 Pengangkutan 36,117,927 34,803,311 Rp'000 412,872 (5,591) 3,138,650 8,710 187,109 Rekayasa 10,052,065 2009 Saldo akhir

PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN

2,902,262 40,557,230 189,793 Aneka 2009 37,838,061

Kenaikan estimasi klaim sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut :

(26)

17.

18.

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

Pihak ketiga

Asia Reinsurance Brokers PTE Ltd. PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia Lainnya (dibawah Rp 150 juta)

Hutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar Dalam mata uang Singapura Dollar Dalam mata uang Yen Jepang Dalam mata uang EURO

3,999 2,524,987 2,475 1,158,993 2,268,998 2009 12,125 HUTANG REASURANSI 1,232,542 1,485,185 2,644,178 232,584 4,977,315 1,158,993 Rp'000

Merupakan kewajiban kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim. 133,050,798

Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan

162,678,332 2009 Rp'000 29,627,534 2010 255,989 Rp'000 Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :

255,989

Rp'000

Saldo akhir 120,615,864

Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut : 2010

Perusahaan menerapkan perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 40% dari jumlah premi bruto dikurangi premi reasuransi dan komisi bersih.

Saldo awal 12,452 178,486 2010 2,524,987 560,041 367,137 1,395,185 412,903 535,402 Rp'000 1,974,985 706,978 2,644,178 2009 115,638,549 1,147,979 148,075 Rp'000

(27)

19.

Pihak ketiga

Hutang komisi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang US Dollar Dalam mata uang Singapura Dollar Dalam mata uang Yen Jepang Dalam mata uang EURO

20. PERPAJAKAN

a. Pajak di bayar di muka

Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25

b. Hutang pajak

Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 4 (2)

Rp'000 Rp'000 41,467 1,965,579 2,933,836 326 962,512 Rp'000 308 2,889,113

Merupakan hutang atas komisi kepada broker dan agen asuransi Perusahaan.

4,030,519 4,170,567 1,934,274 4,564 2,889,113 274,320 1,971,324 3,318 2009 2,889,113 2009 2009 2,208,594 4,170,567 70,100 2,554,442 Rp'000 49,444 4,170,567 Rp'000 3,020 2,772,345 2010 HUTANG KOMISI Rp'000 109,881 2010 2010 469,319 2009 132,139 Rp'000 Rp'000 301,383 31,043 2010 3,262 228,873

(28)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak penghasilan badan

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi

Dikurangi: Perbedaan tetap

Beban pajak dan lainnya

Laba/(rugi) penilaian investasi jangka panjang Beban asuransi

Sumbangan

Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan latihan Jamuan dan representasi Pendapatan bunga Lain-lain

Perbedaan waktu Penyusutan aset tetap

Penyisihan uang jasa karyawan Klaim IBNR

Penurunan/(Kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Rugi penjualan aset tetap

Laba fiskal tahun berjalan Laba fiskal tahun 2009 Laba fiskal tahun 2008 Laba fiskal tahun 2007 Laba fiskal tahun 2006 Rugi fiskal tahun 2005 Rugi fiskal tahun 2004 Rugi fiskal tahun 2003 Jumlah kompensasi rugi fiskal Laba/(rugi) fiskal 13,356,219 126,745 (3,465,696) 2009 263,842 1,472,335 801,955 2010 (31,523) 2010 43,273,283 Rp'000 1,025,314 244,415 (1,042,923) (693,768) (3,490,602) Rp'000 (13,366,453) 44,743 41,948,365 411,800 (2,797,253) 942,017 Rp'000 403,573 Rp'000 569,636 (3,811,140) 93,750 (44,890,592) 3,816,739 (8,173,252) 21,020,976 26,783,441 26,783,441 3,816,739 41,948,365 (12,598,020) (12,598,020) 16,019,960 10,000 (44,890,592) 13,488 (10,234) (8,173,252) 2009 Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

836,774 95,200 21,695,231 21,695,231

(29)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak penghasilan badan

d. Estimasi pajak penghasilan tangguhan

Aset pajak tangguhan :

Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Klaim IBNR

Penyisihan piutang lain-lain Penyisihan uang jasa karyawan Penyusutan aset tetap

Kewajiban pajak tangguhan : Premi yang belum merupakan

pendapatan

Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dikenakan atas penghasilan kena pajak sampai dengan Rp 50.000.000,- kemudian 15% dikenakan atas penghasilan kena pajak Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dan penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100.000.000,- dikenakan sebesar 30%. Sesuai dengan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% mulai 1 Januari 2010.

31 Maret 2010 Rp'000 Laba fiskal hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT).

921,756

31 Desember 2009 di laporan laba rugi 2010 511,107 820,863 677,874 31,687 677,874 375,000 100,893 (2,105,993) 615,248 235,504 (1,870,489) Pendapatan/(beban)

Efektif tanggal 1 Januari 2008, perusahaan publik diberikan potongan 5% pajak penghasilan badan jika memenuhi syarat-syarat tertentu seperti diatur dalam peraturan pajak. Fasilitas ini tidak berlaku jika di dalam tahun yang bersangkutan, syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi. Perusahaan telah menelaah syarat-syarat tersebut dan tidak berharap dapat memenuhi syarat untuk menerapkan potongan 5% pajak penghasilan badan untuk tahun 2008. Oleh sebab itu, perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2008 tidak menerapkan tarif pajak yang telah dipotong.

Pajak tangguhan 479,420 375,000 Rp'000 247,164 368,084 Rp'000

(30)

20. PERPAJAKAN (Lanjutan)

d. Estimasi pajak penghasilan tangguhan (lanjutan)

Aset pajak tangguhan :

Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Klaim IBNR

Penyisihan piutang lain-lain Penyisihan uang jasa karyawan Penyusutan aset tetap

Kewajiban pajak tangguhan : Premi yang belum merupakan

pendapatan

Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi

Beban pajak dan lainnya

Laba/(rugi) penurunan nilai wajar efek Beban asuransi

Sumbangan

Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan latihan Jamuan dan representasi Pendapatan bunga Lain-lain

e. Penghasilan/(beban) pajak

Pajak kini

Beban pajak tangguhan

Rp'000 (8,826) 542,673 441,371 Pajak tangguhan Rp'000 (3,200,235) Rp'000 616,549 Pendapatan/(beban)

di laporan laba rugi

(3,739,741) 270,195 73,876 4,009,936 (1,067,119) 3,777 26,250 234,297 61,104 (3,515,194) 3,515,194 (194,255) 2009 450,000 1,016,403 (405,717) 4,485,589 450,197 159,498 11,186 256,329 diperkenankan/penghasilan yang pajaknya bersifat final :

Pengaruh pajak atas beban yang tidak

(368,084) (699,313) 3,109,476 2010 Rp'000 2010 Pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku (25%) (dipindahkan)

(872,651) 2009 16,019,960 (3,515,193) 43,273,283 Rp'000 (3,359,733) 26,656 10,119,008 Rp'000 31 Desember 2008 450,000

Rekonsiliasi antara pajak penghasilan dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

1,016,403 2,500 102,950 10,818,321 (260,731) Rp'000 2009 31 Maret 2009 (970,395)

(31)

21. HUTANG LAIN-LAIN

Asuransi

Hutang iuran Koperasi Karyawan ABDA Lain-lain

22. PENDAPATAN PREMI YANG DITANGGUHKAN

23. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN

Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :

Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :

2010 2009 4,370,157 2009 149,198 120,016 4,490,173 Rp'000 50,190 Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 183 karyawan di tahun 2010 dan 200 karyawan di tahun 2009. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah :

46,139

Keuntungan aktuarial yang belum diakui

Pembayaran manfaat (1,643,901)

Biaya jasa lalu yang belum diakui

Saldo awal tahun

(2,711,496)

Rp'000 Amortisasi bersih periode berjalan

Biaya jasa kini Biaya bunga 467,883 (3,388,011) (967,386) (2,542,447) (3,388,011) (947,268) Rp'000

Beban tahun berjalan

(4,334,943) -2010 1,565,590 (676,515) 2010 Rp'000 (4,396,291) 119,205 453,364

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai

2010 16,295,023 362,302 845,564 534,776 (101,704) 137,695 2009 2009 Rp'000

Merupakan pendapatan premi asuransi yang belum merupakan pendapatan. Saldo per 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 316.500.038.485dan Rp 113.957.112.400.

Rp'000 Rp'000 16,444,221 Rp'000 809,237

(32)

23. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN (Lanjutan)

24. MODAL SAHAM

8% 10.00

Perhitungan imbalan pasca kerja untuk Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Watson Wyatt Purbajaga. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian adalah sebagai berikut :

11%

Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.

55 tahun

Berdasarkan Akta Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 28 tanggal 3 Oktober 2001 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 70.747.200.000 dan perubahan nilai nominal atas saham yang belum ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500 per saham menjadi Rp 300 per saham. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 13 November 2000 dari Rachmat Santoso, S.H, notaris di Jakarta, merubah modal dasar dalam Anggaran Dasar Perusahaan menjadi sebesar Rp 70.747.200.000 yang terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 176.868.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-13803.HT.01.04.TH.2001 tanggal 21 Nopember 2001.

Berdasarkan Akta Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 89 tanggal 19 Desember 2001 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas II dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran Umum Terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002. Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di Jakarta, disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan nilai Rp 300 per saham, dana pembagian saham bonus tersebut diambil dari akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap dan Tambahan Modal Disetor masing-masing sebesar Rp 9.310.863.140 dan Rp 240.008.860.

Tingkat kenaikan gaji

2009

Estimasi rata-rata sisa masa kerja karyawan Usia pensiun normal

Tingkat diskonto 2010 12.00% 10.00 55 tahun 10.50%

(33)

24. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Masyarakat Umum

Saham seri A Saham seri B

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Agio Saham Beban Emisi Saham

Agio saham hasil Penawaran Umum Terbatas III

26.CADANGAN UMUM

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang mulai berlaku pada bulan Maret 1996, setiap tahunnya perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-Kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Sedangkan sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 25 Mei 2009, Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 250.000.000 dari laba tahun 2008. Saldo cadangan umum pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sebesar Rp 4.000.000.000 dan Rp 3.750.000.000.

6,897,851 6,897,851 2010 35,373,600 275,914,080 5,648,615 (2,898,436) 17,686,800 72,162,144 89,848,944 Rp'000 2009 Rp'000 Saham

ABN AMRO N.V. Singapore The Bank of New York

(2,898,436)

Modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

275,914,080

240,540,480

RBS Coutts Bank Ltd, Singapore 37.58 99,672,485

Rp'000

Merupakan selisih harga jual pada saat penawaran perdana dengan nilai nominal saham Perusahaan. Beban emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas II tahun 2001 dan III tahun 2004 yang terealisasi di tahun 2002 dan 2004 (lihat catatan 24).

1,649,200

1,649,200

Modal saham tersebut di atas terdiri dari :

5,648,615 lembar saham % 36.12 23,555,756 48,998,039 17.76 8.54 103,687,800 Kepemilikan 100.00 Persentase Jumlah

(34)

28. 29. 4,790,830 2009 32,806,874 1,081,836 20,718,999 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor 69,725

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 37)

4,574,079

Pengangkutan Aneka

Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :

Aneka Rekayasa 14,043,991 Kebakaran Kendaraan bermotor 53,391 3,915,324 Pihak ketiga

Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :

14,527,154 483,163 172,654,107 60,384,290 6,588 8,729,914 30,778 224,057 1,317,227 2,539,197 99,022,645

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 37)

177,106 9,862,857 8,561 4,834,151 2010 Rekayasa PREMI REASURANSI Pihak ketiga Rp'000

Pada tahun 2009, Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 5.518.281.600 dan telah diinformasikan oleh Herlina Suyati Bachtiar, S.H, notaris di Jakarta, dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 3 tanggal 22 Mei 2009. Pembagian dividen kas telah dilaporkan kepada Bapepam berdasarkan Surat No. S013/CA-LGL/V/2009 tanggal 25 Mei 2009.

PREMI BRUTO Pengangkutan 7,435,155 14,527,154 518,476 1,294,759 148,218,038 Rp'000 99,022,645 2010 Rp'000 174,662,677 98,798,588 174,662,677 8,729,914 2,008,570 2009 1,034,063

(35)

30. 31. 32. a. 1,784,339 23,712 95,006,965 2010 27,010 1,837,476 881,597 49,824,911 14,582 43,333,587 4,865 2,804,688 32,868,893 Rp'000 2009 171,360 2,670,972 166,351 167,838 30,197,921 KLAIM BRUTO Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 37)

Pihak ketiga 1,837,476 615,637 2,548,674 Aneka 909,563 30,008,701 Kebakaran Aneka Pengangkutan 69,005 Kebakaran KLAIM REASURANSI

Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :

Kendaraan bermotor

Kebakaran 596,116 Komisi dibayar

Aneka

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 37)

BEBAN KOMISI - BERSIH

Pihak ketiga Rangka kapal 95,006,965 1,666,116 Rp'000 2010 50,706,508 93,980,047 Rp'000 2009 2,415 Rp'000 19,979,287 Rp'000 29,370,591 50,706,508 Kendaraan bermotor 20,980,559 2010 340,776 Rp'000 2009 31,625,086

Klaim reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :

Pengangkutan Kendaraan bermotor Pengangkutan 32,868,893 5,385 Rekayasa 2,855,327 1,827,159 1,026,918 Rekayasa Rekayasa - -Rangka kapal

(36)

-32.

Komisi dibayar (pindahan) b.

33.

Rugi selisih kurs atas investasi Jumlah hasil investasi

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Gaji dan upah Penyusutan aset tetap Pemasaran

Beban umum dan administrasi (dipindahkan) Laba penilaian investasi jangka panjang

1,136,162 881,046 1,148,033 9,212,592 7,195,384 12,412,390 15,037,806 2010 Rp'000 2009 4,451,905 4,684,937 Rp'000 1,477,383 Rp'000 2010 17,551 494,909 6,135,350 Rp'000 2009

BEBAN KOMISI - BERSIH (Lanjutan)

1,309 555,398 Rp'000 3,506,061 40,563 559,999

Rugi penurunan nilai efek yang belum direalisasi

4,451,905 247,000 4,694,937 693,768 (10,000) (10,000) 3,405,015 14,110 (16,567) Rp'000 2,909,940 30,308 5,575,351 2009 2010 1,042,922 3,758,097 40 HASIL INVESTASI Rekayasa

Beban komisi - bersih

Dividen Pendapatan properti Dividen Pihak ketiga : 12,790 Komisi diterima 5,749 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan

Rugi penjualan efek

596,121 Aneka

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 37) : Bunga deposito

(37)

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan)

Beban umum dan administrasi (pindahan) Beban kantor

Beban perkantoran Perijinan

Komunikasi

Pendidikan dan latihan Jasa manajemen Tranportasi Asuransi Iuran Pensiun Jasa profesi Administrasi efek Uang jasa karyawan Iuran keanggotaan Lain-lain

35. PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

Laba penjualan aset tetap Jasa giro

Laba bersih selisih kurs Pendapatan lainnya - bersih

36. LABA BERSIH PER SAHAM

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan

30,856 20,536,818 1,274,091 161,822 Rp'000 433,462 12,706,463 226,915 209,161 17,236 1,036,554 325,418 87,709 Rp'000 503,756 34,427

luran pensiun merupakan pembayaran kepesertaan pegawai Perusahaan pada program dana pensiun manfaat pasti Dana Pensiun Benefit 2000 dan iuran asuransi pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Untuk dana pensiun manfaat pasti dari Dana Pensiun Benefit 2000, iuran pensiun yang ditanggung karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 3,00% dan 4,30%. Untuk asuransi jiwa dan kecelakaan dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, iuran asuransi sepenuhnya ditanggung Perusahaan sebesar 1,40%.

Rp'000 2009 2010

85,587

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :

Rp'000 12,504,766 43,641,367 53,043 Rp'000 19,740 (16,333) 2010 2009 42,417 530,878 233,922 539,295 595,745 1,133,272 55,232 2010 151,998 220,174 141,477 748,315 88,230 680,196 143,938 9,212,592 2009 212,077 900,221 15,037,806 Rp'000 1,186,724 160,804 484,196

(38)

37. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Premi bruto (catatan 28)

Persentase terhadap total premi bruto Premi reasuransi (catatan 29)

Persentase terhadap total premi reasuransi Klaim bruto (catatan 30)

Persentase terhadap total klaim bruto Klaim reasuransi (catatan 31)

Persentase terhadap total klaim reasuransi Hasil investasi (catatan 33)

Persentase terhadap total hasil investasi

Aset :

Efek - bersih (catatan 4) Piutang premi (catatan 8) Piutang reasuransi (catatan 9)

Piutang hubungan istimewa - bersih (catatan 12) Persentase terhadap total aset

Kewajiban :

Hutang reasuransi (catatan 18) Persentase terhadap total kewajiban

38. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada 31 Maret 2010 dan 2009, aset dan kewajiban dalam valuta asing adalah sebagai berikut:

Aset

Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Lain-lain

Total aset dalam US Dollar

3.33 6.46 0.23

Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam penjualan polis dan klaim, termasuk didalamnya transaksi dengan PT Buana Finance Tbk dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan 2009. 905,815 43,188,072 255,989 USD 1,026,918 2,670,972 8.13 2009 483,163 USD 2010 2,983,163 0.04 2010 Rp'000 1,294,759 1.15 0.39 22,316 207,485 87,926 756,175 54,369 147,308 34,870 7,703 2,992 906,173 Rp'000 332,523 50,799,825 2009 549,007 625,161 22,374 255,989 1,158,993 51,779,883 171,360

Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jual-beli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

224,057 1,158,993 12.54 47,626,057 2009 2010 9.33 881,597 Rp'000 Rp'000 14.83 1.08 1.74 2,008,570

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai

219 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, Banten tanggal 16 September 2009, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru

03 pada tanggal yang sama, pemegang saham Bank telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar Bank dari Rp900.000 terdiri dari 1.800.000.000 saham menjadi Rp3.200.000

Nilai wajar atas hak cipta ini ditentukan sesuai dengan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh perusahaan penilai independen dan telah mendapat persetujuan dari pemegang

18 tanggal 22 Februari 2007 oleh notaris Edwar, S.H., Notaris di Jakarta, tentang pernyataan keputusan pemegang saham PT Bukit Rimba Lestari, perusahaan anak, bahwa 69.640 saham

Pada tahun 2009 perusahaan telah melakukan perubahan anggaran dasar dengan pernyataan keputusan rapat tanggal 9 September 2009 yang telah dimuat dalam akta notaris No. 3 oleh