• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kel 10 Pusk Upaya Pengembangan Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kel 10 Pusk Upaya Pengembangan Puskesmas"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar isi Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan……… Bab 1 Pendahuluan………...1...1 Bab 2 Landasan Teori……… Bab 2 Landasan Teori………..2..2 Bab 3 Isi dan Pembahasan………

(2)

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar belakang Latar belakang

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatandi suatu yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatandi suatu wilayah kerja. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan wilayah kerja. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan  perorangan

 perorangan dan dan upaya upaya kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang yang jika jika ditinjau ditinjau dari dari sistemsistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya tersebut terbagi menjadi dua yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan tersebut terbagi menjadi dua yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.

Pengembangan.

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang dilaksanakan berdasarkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang dilaksanakan berdasarkan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, antara

masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, antara lain :lain : 1.

1. Upaya Kesehatan SekolahUpaya Kesehatan Sekolah 2.

2. Upaya Kesehatan OlahragaUpaya Kesehatan Olahraga 3.

3. Upaya Perawatan Kesehatan MasyarakatUpaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 4.

4. Upaya Kesehatan KerjaUpaya Kesehatan Kerja 5.

5. Upaya Kesehatan Gigi dan MulutUpaya Kesehatan Gigi dan Mulut 6.

6. Upaya Kesehatan JiwaUpaya Kesehatan Jiwa 7.

7. Upaya Kesehatan MataUpaya Kesehatan Mata 8.

8. Upaya Kesehatan Usia LanjutUpaya Kesehatan Usia Lanjut 9.

9. Upaya Pembinaan Pengobatan TradisionalUpaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Serta upaya penunjang seperti Upaya Laboratorium dan Upaya Pencatatan Serta upaya penunjang seperti Upaya Laboratorium dan Upaya Pencatatan Pelaporan.

(3)

Bab 2

Landasan Teori

Berdasarkan Ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 128 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, mencantumkan bahwa upaya kesehatan pengembangan puskesmas diadakan untuk mencapai visi  pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni kecamatan sehat menuju

Indonesia sehat.

Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di puskesmas saja tidak cukup untuk mencapai visi pembangunan kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan masalah setiap kebutuhan puskesmas.

Selain itu juga dalam Undang-Undang nomer 36 tahun 2009 yang mendukung adanya upaya kesehatan pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan  bahwa pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada pelayanan  publik. Pemerintah disini diartikan sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan

upaya kesehatan. Pasal 48 menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan  pengembangan.

(4)

BAB 3

ISI DAN PEMBAHASAN

3.1 UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

3.1.1 Pengertian UKS

UKS (Unit Kesehatan Sekolah) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk   perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun

warga masyarakat.

Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat  peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan  pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya.

3.1.2 Tujuan Khusus:

1. Pembiasaan perilaku hidup sehat;

2. Peningkatan produktivitas belajar peserta didik;

3. Peningkatan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam menjalankan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam upaya meningkatkan kesehatan di sekolah, rumah maupun masyarakat;

4. Peningkatan daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk   penyalahgunaan narkoba, obat dan berbahaya lainnya.

3.1.3 Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS:

1. Mempunyai SK Tim Pelaksana UKS dari Kepala Sekolah 2. Mempunyai guru yang telah ditatar materi UKS

3. Mempunyai ruang UKS beserta perlengkapannya

4. Mempunyai KKR/Tiwisada yang sudah ditatar dengan jumlah minimal 10% dari seluruh siswa

(5)

3.1.4 Trias UKS

Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS, meliputi;

1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

3.1.5 Pendukung Trias UKS meliputi; 1. Ketenagaan

2. Pendanaan 3. sarana Prasaran

4. Penelitian dan Pengembangan

3.1.6 Arti Lambang UKS:

1. Segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat. 2. Lingkaran artinya dilakukan terus menerus.

3. Tulisan UKS adalah pelaksanaannya harus didukung secara vertikal dan horizontal (pembina maupun pelaksana)

(6)

3.1.7 Delapan Goal UKS:

Generasi muda terbebas dari; 1. Kenakalan remaja 2. Bahaya Rokok  3.  Narkoba

4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas 5. Cacingan

6. Anemia 7. Hepatitis B

3.2 UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

3.2.1 Definisi UKO

Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.

3.2.2 Tujuan UKO

Tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan ini adalah untuk meningkatkan  pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas),sehingga dapat memberikan  pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit

tidak menular dan dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta  produktifitas kerja.

3.2.3 Program Pendukung UKO

Berbagai implementasi program upaya kesehatan ini dapat bergantung sesuai kebutuhan suatu puskesmas sesuai wila yah kerjanya, contoh nya

(7)

2. Olahraga pada Anak  3. Olahraga pada Wanita 4. Olahraga pada Lanjut Usia

Tiap program pelaksanaan ini disesuaikan oleh kebutuhan masyrakatdan kemampuan masing-masing puskesmas

1.1 Olahraga Preventif 

Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang proseskebugaran, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain serta produktivitas tubuh.

a. Sasaran:

Sasaran kegiatan ini tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari status kesehataanya. Contoh yang diutamakan adalah kelompok faktor  resiko.

 b. Jenis kegiatan:

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Contohnya: pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan darah, konseling fitnes, olahraga bersama, dll

1.2 Olahraga pada anak 

Merupakan suatu intervensi untuk menangani berbagai penyakit pada anak  akibatkurang gerak untuk memaksimalkan masa pertumbuhannya

a. Sasaran:

Usia anak-anak dan usia sekolah untuk menunjang kebutuhan pada usia pertumbuhan

 b. Jenis kegiatan:

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya: bermain dan berolahraga aktif,  bimbingan olahraga, penyuluhan pertumbuhan badan.

(8)

1.3 Olahraga pada wanita

Merupakan suatu langkah untuk menangani kerentanan wanita. Guna meningkatkan derajat kesehatan wanita dari berbagai penyakit yang  bergantung pada fungsi anatomis dan fisiologis wanita.

a. Sasaran:

Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status reproduksinya misalnya wanita usia subur atau ibu hamil

 b. Jenis kegiatan:

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya: senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibu-ibu, senam relaksasi untuk pekerja wanita, dll

1.4 Olahraga pada usia lanjut

Kegiatan olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani ba gi usia lanjut yang memerlukan perhatian khusus.

a. Sasaran: Usia lanjut  b. Jenis kegiatan:

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya konseling usila, pemeriksaan rutin usila, senam kebugaran, jalan santai, dan lainnya.

3.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 3.3.1 Definisi UPKM

Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagian dari usaha

kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas, yang melaksanakan perawatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan kapasitas masing-masing sehingga dapat mengatasi pelbagai masalah kesehatan yang dihadapi.

(9)

Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. (Depkes RI, 1986)

3.3.2 Tujuan :

- Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok  – kelompok khusus seperti panti asuhan & panti wredha ( jompo )

- Memberikan pelayanan perawatan paripurna

3.3.3 Kegiatan

Sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada : - Keluarga

- Kelompok khusus

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang  baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik  di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan  pengembangan.

3.4 UPAYA KESEHATAN KERJA

Upaya kesehatan kerja dipuskesmas ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor formal dan informal dan berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang  berada dilingkungan tempat kerja.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas menyatakan bahwa puskesmas merupakan unit

(10)

upaya kesehatan kerja. Perlu diberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas dengan tujuan meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja.

3.4.1 Sasaran Upaya Kesehatan Kerja

Adapun sasaran dari program ini adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain masyarakat pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik, laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan  bidang kesehatan kerja, masyarakat pekerja diberbagai sektor pembangunan,

dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat.

Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara umum kita dapat melihat langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelayanan kesehatan kerja yang meliputi perencanaan,  pelaksanaaan dan evaluasi serta memperhatikan aspek indikator yang harus

dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan  pemulihan kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan

melalui peran serta aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja. 3.4.2 Pelaksanaan Upaya kesehatan Kerja

Di dalam pelaksanaan Unit Kesehatan Kerja di Puskesmas terdapat Kader  Unit Kesehatan Kerja (UKK) yang merupakan pekerja sukarela, yang bertugas meningkatkan kesehatan diri dan kelompoknya. Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kader UKK adalah dipilih dari, oleh masyarakat pekerja, bisa baca tulis, tinggal di lingkungan tempat bekerja, mau, mampu bekerja sukarela, mempunyai waktu, sudah dilatih kesehatan kerja dan mengikuti pelatihan kader pos UKK. Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :

(11)

1. PERTEMUAN TINGKAT PEKERJA (PTP)

Mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah masyarakat pekerja

2. SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

Pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk  menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja 3. MUSYAWARAH MASYARAKAT PEKERJA (MMP)

Mengenal masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat pemerintah

4. MEMBENTUK POS UKK 

Menentukan pengurus pos UKK, jadwal kegiatan, rencana kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja

5. PERENCANAAN UKK 

Menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan  prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan 6. PENYULUHAN UKK 

Materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko  bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah,  penyakit dan kecelakaan akibat kerja

7. PEMERIKSAAN KESEHATAN, P3K DAN P3P

Membantu petugas kesehatan, pemeriksaan ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu kunjungan, formulir status kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada penyakit ringan

8. UPAYA RUJUKAN

Merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak bisa tertangani.

9. PENCATATAN PELAPORAN

(12)

Pertemuan berkala dengan anggota pos UKK, pertemuan ruitn teratur  dengan petugas, kunjungan rumah kepada pekerja, membantu kesulitan  pekerja

11. MENGELOLA SUMBER KEUANGAN UKK 

Mengatur sumber pemasukan dan pengeluaran pos UKK  12. MEMBANTU PEMBERDAYAAN EKONOMI PEKERJA

Integrasi kegiatan ekonomi yang menguntungkan, pembentukan dan  pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi), pemberiaan kredit modal

usaha, penyediaan alat kesehatan kerja. 13. MEMBINA KEMAMPUAN DIRI

Meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan kegiatan secara kontinyu

3.4 UNIT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT

Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat/penderita yang berkunjung ke Puskesmas adalah pelayanan medik yang bersifat dasar kedokteran gigi  berdasarkan kebutuhan meliputi upaya pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan

tidak mengabaikan upaya peningkatan/pencegahan/perlindungan. 3.5.1 Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas  pada dasarnya diselenggarakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:

1. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara diri (self care), melalui pengembangan upaya kesehatan yang  bersumber pada otoaktivitas masyarakat dengan pendekatan UKGM (Usaha

Kesehatan Gigi Masyarakat)

2. Pelayanan asuhan pada kelompok rentan, seperti pada anak sekolah (UKGS = Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan pada kelompok ibu hamil/menyusui, anak prasekolah.

(13)

3. Pelayanan medik gigi dasar, di Puskesmas dilaksananakan terhadap masyarakat baik yang datang mencari pengobatan maupun yang dirujuk  olehBPG(Balai Pengobatan Gigi)

Misi Puskesmas dalam menyelenggarakan program kesehatan ialah “Puskesmas yang responsif, efektif dan proaktif’. Responsif berarti puskesmas tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang dilayaninya dan masalah yang ada di masyarakat dengan memberikan pelayanan prima dan pelayanan dengan  profesionalisme yang tinggi. Efektif berarti Puskesmas dapat menghasilkan

output yang direncanakan secara terukur dan memenuhi harapan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sebagai pusat pengembangan kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas harus melakukan kegiatan sebagai berikut:

Mendorong masyarakat untuk mengenal masalah kesehatan.

Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan sumber  daya setempat yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna.

Memberikan bantuan yang bersifat teknis, bahan-bahan serta rujukan kepada masyarakat.

Mengadakan kerja sama dengan sektor lain yang terkait Memberikan  pelayanan langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.

3.5 Upaya Kesehatan Jiwa

3.5.1 Definisi Upaya Kesehatan Jiwa

"Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain". Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) danmemperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia l ain.

(14)

3.5.2 Karakteristik Sehat secara mental atau jiwa: Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Merasa senang terhadap dirinya serta o Mampu menghadapi situasi

o Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup o Puas dengan kehidupannya sehari-hari

o Mempunyai harga diri yang wajar 

o Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan.

2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta o Mampu mencintai orang lain

o Mempunyai hubungan pribadi yang tetap

o Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda o Merasa bagian dari suatu kelompok 

o Tidak "mengakali" orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain "mengakali" dirinya.

3. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta o Menetapkan tujuan hidup yang realistis o Mampu mengambil keputusan

o Mampu menerima tanggungjawab o Mampu merancang masa depan

o Dapat menerima ide dan pengalaman baru o Puas dengan pekerjaannya

3.7 Upaya kesehatan mata Tujuan :

- Meningkatkan kesehatan mata, mencegah kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok lainnya

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka

(15)

- Pengembangan kesehatan mata masyarakat Kegiatan :

- Mengupayakan kesehatan mata dengan anamnesa, pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air  mata, tes lapang pandang, funduskopi dan pemeriksaan laboratorium 3.8 Upaya Kesehatan Usia Lanjut

3.8.1 Definisi Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Upaya kesehatan paripurna di bidang kesehatan para usia lanjut yang dilaksanakan dari tingkat Puskesmas.

3.8.2 Tujuan Upaya Kesehatan Usia Lanjut Tujuan umum :

Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang  bahagia & berdaya guna dalam kehidupan keluarga & masyarakat dalam

mencapai mutu kehidupan usia lanjut yang optimal.

Tujuan khusus :

a. Meningkatkan kemampuan & partisipasi masyarakat dalam menghayati & mengatasi masalah kesehatan usia lanjut secara optimal

 b. Meningkatkan kesadaran usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut

d. Meningkatkan jenis & mutu pelayanan kesehatan usia lanjut

3.8.3 Sasaran Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Sasaran langsung :

a. Kelompok usia 45 – 54 tahun ( menjelang lansia )  b. Kelompok usia 55 – 64 tahun ( masa parsenium )

c. Kelompok usia > / 65 tahun ( masa senescens ) & kelompok usia lanjut dengan resti [resiko tinggi], yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri, terpencil,

(16)

Sasaran tidak langsung :

a. Keluarga dimana usia lanjut berada

 b. Organisasi sosial yang berkaitan dengan pembinaan usia lanjut c. Institusi pelayanan kesehatan & non kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan dasar & pelayanan rujukan

d. Masyarakat luas

3.8.3 Pelaksanaan Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Upaya kesehatan paripurna bagi usia lanjut meliputi pencegahan, pengobatan, Peningkatan, dan pemulihan.

Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di Puskesmas secara khusus ialah : - penyuluhan

- deteksi & diagnosa dini - proteksi & tindakan khusus - pemulihan

Kegiatan :

a. Pelayanan kesehatan usia lanjut :

1.peningkatan : melalui penyuluhan tentang kesehatan & pemeliharaan kebersihan diri, menu makanan dengan gizi seimbang & kesegaran  jasmani

2.upaya pencegahan : melalui pemeriksaan berkala, senam, penyuluhan tentang alat bantu

3.upaya pengobatan :

- pelayanan kesehatan dasar 

- pelayanan kesehatan spesialistik melalui rujukan 4.upaya pemulihan :

- fisioterapi

- mengembalikan percaya diri

 b. Peningkatan peran serta masyarakat c. Pencatatan & pelaporan

3.9 Upaya pembinaan pengobatan tradisional 3.9.1 Tujuan

(17)

 pengobatan tradisional

 b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional

Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga memegang peran utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman obat merupakan unsur penting dalam meningkatkan kemampuan individu/keluarga untuk memperoleh hidup sehat.

Di tingkat masyarakat peran pengobatan tradisional termasuk peracik obat tradisional/jamu mempunyai peranan yang cukup penting dalam pemerataan  pelayanan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal.

Kebijakan peningkatan peran pengobatan tradisional dalam system pelayanan kesehatan, dapat disarikan sebagai berikut:

1. Pengobatan tradisional perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan  peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer.

2. Pengobatan tradisional perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan  budaya bangsa, namun perlu membatasi praktek-praktek yang

membahayakan kesehatan.

3. Dalam rangka peningkatan peran pengobatan tradisional, perlu dilakukan  penelitian, pengujian dan pengembangan obat-obatan dan cara-cara  pengobatan tradisional.

4. Pengobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak  memerlukan izin, namun perlu pendataan untuk kemungkinan pembinaan dan pengawasannya. Masalah pendaftaran masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

(18)

dukun patah tulang. Sedangkan cara-cara psikologik dan supernatural  perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat dimanfaatkan dalam program. 6. Pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan

menjadi tokoh masyarakat dapat dilibtkan dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya sebagai komunikator antara pemerintah dan masyarakat.

Upaya kesehatan di Indonesia dikembangkan berdasarkan pola upaya kesehatan Puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. Peran serta masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu proses agar masyarakat makin mampu untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan, baik yang dilakukan diantara masyarakat sendiri atau membantu pemerintah.

3.10 Laboratorium 3.10.1 Tujuan

Memberikan pelayanan laboratorium yang effisien sebagai bagian yang menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi & pembinaan kesehatan

3.10.2 Kegiatan - Di ruangan laboratorium · Penerimaan pasien · Pengambilan spesimen · Penanganan spesimen · Pelaksanaan pemeriksaan · Penanganan sisa spesimen

· Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen - Terhadap spesimen yang akan dirujuk 

· Pengambilan spesimen · Penanganan spesimen · Pengemasan spesimen

· Pengiriman sediaan dalam rangka system rujukan

(19)

- Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi: · Persiapan pasien

· Pengambilan spesimen

· Menyerahkan spesimen untuk diperiksa - Di luar gedung, meliputi:

· Melakukan tes skrening Hb

· Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium Puskesmas

· Memberikan penyuluhan

3.11 Upaya pencatatan dan pelaporan

- Dilakukan oleh semua Puskesmas ( pembina, pembantu dan keliling )

- Pencatatan dan pelaporan mencakup:

Data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas Data ketenagaan di Puskesmas

Data sarana yang dimiliki Puskesmas

Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas

- Laporan dilakukan secara periodik ( bulan, triwulan enam bulan dan tahunan ) Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya  pengembangan Puskesmas

(20)

Daftar Pustaka

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Sumber : Panduan Upaya kesehatan Olahraga bagi petugas kesehatan oleh Direktur kesehatan komunitas . Jakarta, Nopember 2002

Direktur Kesehatan Komunitas Dr. Faizati Karim, MPH NIP. 140 087 851 http://www.puskel.com/13-tugas-pokok-dan-fungsi-kader-unit-kesehatan-kerja/ http://www.ilmukesehatangigi.com/2011/03/23/pelaksanaan-pelayanan-kesehatan-gigi-dan-mulut-di-puskesmas http://www.scribd.com/doc/37664698/Referat-Puskesmas-Dan-Posyandu

Referensi

Dokumen terkait

−−−− Uygun bir vas õ tayla ayn õ penetrant uygulan õ r ve daha sonra geliştirici tatbikine kadar başlang õ çta uygulanan işlem aynen tatbik edilir.. Daha uzun

Briket batubara nonkarbonisasi menggunakan tapioka sebagai bahan perekat memiliki kekuatan tertinggi hal ini dikarenakan tapioka memiliki daya ikat yang paling

Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat oleh suku Dayak Ngaju di wilayah Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan terdapat 26 jenis tumbuhan obat.Hampir semua

Menurut Cvent ebook (2020) Virtual event adalah pengalaman indvidu sesorang mengalami sebuah event dengan konten online dan tidak berkumpul bersama. Virtual event dapat merupakan

Penjualan mata uang dengan mata uang yang serupa, atau penjualan mata uang dengan mata uang asing adalah aktivitas sharf. Jadi, Sharf tersebut merupakan pertukaran harta

Judul/ Pencipta Spesifi- kasi Jumlah Asal usul Tahun Cetak / Pem- belian Harga. (ribuan Rp) Keterangan

Sebagai data pembanding perhitungan konsumsi gas alam sebagai bahan baku dan energi pabrik amoniak secara aktual, digunakan data bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak dua kali ulangan, jagung manis yang terkontaminasi A.flavus pada suhu ruang dan suhu rendah selama penyimpanan