• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

575

ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI

GARIS SINGGUNG LINGKARAN DENGAN MENGGUNAKAN

APLIKASI GEOGEBRA

Sagita Nur Ariyanti1, Nunung Hamidah2, Riska Nurvela3, Wahyu Setiawan4

IKIP Siliwangi, Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi 40526 Sagitanurariyanti6@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effect of the application of geogebra in the material tangent circles on student interest in learning. This study uses a qualitative descriptive method that aims to describe the level of student interest in learning using geogebra applications on tangent circles. The results of this study were obtained from the distribution of instruments in the form of questionnaires for student interest in learning which were then processed using a Likert scale and then analyzed. The place of this research was conducted at SMAN I Cikalongwetan. The population used was all students of SMAN 1 Cikalongwetan with the sample being students of class XI A of SMAN 1 Cikalongwetan. Based on the results of the analysis of the data obtained it can be concluded that the level of student interest in learning after learning to use geogebra can be categorized quite well and students look more enthusiastic when learning to use geogebra. The weaknesses of the application of geogebra in learning in schools are: 1) the limitations of tools / android, 2) the time used is longer because they have to introduce the functions contained in every tool in geogebra, 3) not all students like technology.

Keywords: Interest in Learning, Tangent Circles, Geogebra Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan aplikasi geogebra pada materi garis singgung lingkaran terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat minat belajar siswa dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi geogebra pada materi garis singgung lingkaran. Hasil penelitian ini diperoleh dari penyebaran instrumen berupa angket minat belajar siswa yang kemudian diolah menggunakan skala Likert lalu dilakukan analisis. Tempat penelitian ini dilakukan di SMAN I Cikalongwetan. Populasi yang digunakan yaitu seluruh siswa SMAN 1 Cikalongwetan dengan sampelnya yaitu siswa kelas XI A SMAN 1 Cikalongwetan. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat minat belajar siswa setelah belajar menggunakan geogebra dapat dikategorikan cukup baik dan siswa terlihat lebih antusias saat belajar menggunakan geogebra. Adapun kelemahan dari penerapan geogebra dalam pembelajaran di sekolah yaitu : 1) keterbatasan alat/android, 2) waktu yang digunakan lebih lama karena harus memperkenalkan fungsi yang terdapat pada setiap tool dalam geogebra, 3) tidak semua siswa menyenangi teknologi.

Kata Kunci: Minat Belajar, Garis Singgung Lingkaran, Geogebra

Telah diketahui bahwa kualitas pendidikan di Indonesia dinilai masih tergolong rendah dibandingkan dengan Negara-negar lainnya. Hal ini dapat terlihat dari hasil tes lembaga yang mengukur dan membandingkan kemampuan matematis siswa-siswi antar Negara yaitu Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS), hasil tes pada tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 48 negara yang diteliti Indonesia menduduki peringkat ke-41. Skor yang diperoleh pun sebesar 397, skor ini masih jauh dari skor international yaitu 500 (Setiawan, 2015). Kemudian studi PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2003 Indonesia berada pada urutan 39 dari 41 negara (Murtiyasa, 2012).

Matematika dianggap sebagai sumber kesulitan dan hal yang paling dibenci dalam proses belajar di sekolah. Padahal ketidaksenangan dalam suatu mata pelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Karena ketidaksenangan akan membuat siswa enggan dan malas

(2)

untuk belajar, kemudian secara tidak langsung akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Dimana prestasi belajar siswa di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari seorang siswa dalam memahami materi (Daryanto, 2010). Mengingat pentingnya matematika sebagai bagian dari pendidikan, maka sudah sepatutnya setiap siswa menguasai pelajaran matematika, baik dari jenjang pendidikan usia dini hingga menengah (Setiawan, 2017).

Lestari (2015) mengatakan bahwa belajar bersifat aktif, untuk dapat bersikap aktif dibutuhkan pula faktor pendorong pada siswa untuk bertindak yaitu minat. Menurut Slameto (Hendriana, 2013) minat yaitu suatu rasa lebih suka, serta rasa ketertarikan. Sedangkan Untari (2017) mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu faktor yang kuat dalam menentukan keberhasilan seseorang, oleh karena itu agar berhasil dalam setiap usaha, seseorang memupuk minat terhadap apa yang diinginkan.. Ada 4 indikator untuk mengukur minat belajar menurut Brown (2011) yaitu perasaan senang, ketertarikan, perhatian, keterlibatan dalam belajar, rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas, tekun dan disiplin dalam belajar, memiliki jadwal belajar.

Siswa yang memiliki minat cenderung mengemukakan segala kemampuan untuk menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Sejalan dengan itu Irwanti dan Widodo (2018) menyatakan bahwa minat merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Minat dapat mendorong berlangusngnya keikutsertaan dalam suatu kegiatan termasuk dalam mempelajari matematika. Menurut Hendriana, Rohaeti dan Soemarmo (2017), belajar merupakan usaha menguasai materi ilmu pengetahuan tertentu yang menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Pada dasarnya, minat sangat erat hubungannya dengan belajar. Seseorang yang belajar tanpa minat mungkin akan merasa mudah bosan. Minat belajar seseorang dapat didorong oleh dirinya sendiri atau mungkin pula dipengaruhi oleh orang atau sesuatu di luar dirinya misalnya, guru, orangtua, teman, buku, media cetak dan elektronik, atau lainnya.

Salah satu solusi yang dianggap dapat membangun minat belajar siswa adalah dengan penggunaan ICT (Information and Communication Technology). ICT adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi (Pulungan, 2017).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti disalah satu sekolah di Bandung Barat, penggunaan ICT hanya sebatas office dan power point saja. Apalagi untuk mata pelajaran matematika kebanyakan guru hanya mengandalkan spidol dan papan tulis saat mengajar. Salah satu ICT yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika guna membangun minat belajar siswa adalah Geogebra. Geogebra adalah sebuah aplikasi komputer yang diciptakan untuk mempermudah pembelajaran matematika, khususnya dalam materi geometri, aljabar dan kalkulus. GeoGebra merupakan perangkat lunak matematika yang dinamis (pengguna dapat menghasilkan aplikasi matematika yang interaktif), bebas (dapat digunakan dan digandakan secara gratis), dan multi-platform (tersedia untuk segala jenis komputer) yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik,

(3)

statistik dan kalkulus dalam satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan (Octaviana, 2014).

Menurut Hohenwarter dan Fuchs (Farid, 2017) geogebra adalah software serbaguna untuk pembelajaran matematika di sekolah menengah. Dalam pembelajaran matematika geogebra dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

a. Geogebra untuk media demonstrasi dan visualisasi. b. Geogebra sebagai alat bantu kontruksi.

c. Geogebra sebagai alat bantu penemuan konsep matematika d. Geogebra untuk menyiapkan bahan-bahan pengajaran.

Garis singgung lingkaran adalah salah satu materi pelajaran matematika yang dapat diselesaikan dengan menggunakan aplikasi geogebra. Menurut Isrok’atun (2016) sebuah garis yang memotong suatu lingkaran tepat di satu titik disebut garis singgung lingkaran, sementara titik tersebut disebut titik singgung. Setiap garis singgung lingkaran selalu tegak lurus dengan jari-jari yang ditarik ke titik singgungnya. Menurut Nugroho (2011) garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat di satu titik. Titik tersebut dinamakan titik singgung lingkaran. Setiap garis singgung lingkaran selalu tegak lurus terhadap jari-jari (diameter) yang melalui titik singgungnya. Materi garis singgung lingkaran diberikan pada siswa kelas XI.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Cikalongwetan dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI A SMAN 1 Cikalongwetan yang berjumlah 26 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberian tes berupa angket minat belajar siswa yang terdiri dari 20 pernyataan. Indikator minat belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah perasaan senang, ketertarikan siswa, keterlibatan siswa, rajin dalam belajar dan mengerjakan tugas matematika, tekun dan disiplin belajar serta memiliki jadwal belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data penelitian ini diperoleh dari penyebaran angket kepada 26 siswa kelas XI MIPA 1 di SMAN 1 Cikalongetan. Data hasil angket dihitung dengan menggunakan skala Likert. Dalam instrumen berupa angket terdapat 20 pernyataan dan 5 indikator minat belajar dari Brown (Hendriana, 2017) yaitu perasaan senang, ketertarikan, perhatian, keterlibatan dalam belajar, rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas, tekun dan disiplin dalam belajar, memiliki jadwal belajar.

(4)

Pedoman penskoran yang digunakan untuk mengolah data angket dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala Likert yang memiliki 4 kriteria yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 1

Skor Skala Minat Belajar

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Berikut adalah hasil respon minat belajar siswa terhadap penggunaan geogebra pada materi garis singgung lingkaran.

Tabel 2

Persentase Indikator Minat Belajar Siswa

NO Indikator Persentase

1 Perasaan Senang 80,25%

2 Ketertarikan Siswa 76,91%

3 Keterlibatan Siswa 73.23%

4 Rajin dalam Belajar dan Rajin Mengerjakan Tugas Matematika 56.49%

5 Tekun dan Disiplin dalam Belajar dan Memiliki Jadwal Belajar 70.29%

Kategori pencapaian nilai menurut Sudijono (Hanafiah, 2018)

Tabel 3

Interprestasi nilai (%)

Persentase skor minat Kriteria 0% - 20%

21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Sangat tidak baik Kurang baik

Cukup baik Baik Sangat baik

Dari tabel 2 ada 5 indikator yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa, keterlibatan siswa, rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas matematika, tekun dan disiplin dalam belajar dan memiliki jadwal belajar. Dapat dilihat bahwa indikator yang memiliki persentase tertinggi adalah perasaan senang yaitu sebanyak 80,25% dengan kategori baik, dari 4 pernyataan kebanyakan siswa menjawab

(5)

S (Setuju) pada pernyataan positif itu artinya siswa menyukai pelajaran matematika dan paham pada materi persamaan garis singgung lingkaran. Sedangkan persentase yang paling rendah adalah rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas matematika yaitu sebanyak 56.49% dengan kategori cukup baik, dari 3 pernyataan kebanyakan siswa menjawab S (Setuju) ada pernyataan negatif. Sehingga terlihat bahwa siswa kurang rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas matematika. Dari seluruh persentase yang telah di hitung rata-ratanya adalah 71,43% sehingga minat belajar siswa menurut kriteria termasuk ke dalam kategori baik. Berdasarkan data angket yang telah diolah dan dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa SMA kelas XI A pada materi garis singgung lingkaran dapat dikatakan sudah cukup baik walaupun ada beberapa siswa yang minat belajarnya masih kurang.

Implementasi geogebra

Sebagai contoh akan ditunjukan membuat garis singgung lingkaran dengan aplikasi geogebra berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Langkah pertama klik toolbar Point di titik kordinat ( -2, 2 ) Selanjutnya pilih toolbar Circle With Center Through Point lalu tarik dari titik ( -2 ) ke ( 2 ) maka akan membentuk 1 lingkaran b. Selanjutnya klik toolbarPoint dan klik diluar lingkaran ( sembarang ).

c. Langkah ke tiga pilih toolbar Tangents lalu klik titik C dan garis lingkaran Maka akan muncul dua garis yang menyinggung lingkaran.

d. Lalu untuk menghilangkan titik B dan titik g yaitu klik kanan titik yang akan dihilangkan dan pilih Show Object, sehingga titik B dan g akan hilang.

e. Untuk mencari titik singgung pilih toolbarIntersect dan klik garis dan lingkaran maka muncul titik D.

f. Pilih toolbar Text dan klik dimana saja, maka akan muncul kotak . di kolom Edit isi D=, selanjutnya klik kolom object pilih D, selanjutnya klik dimana saja dan akan muncul kotak . di kolom Edit isi C=, lalu klik kolom object pilih C. maka akan muncul titik koordinat D dan C.

(6)

g. Agar lebih menarik kita bisa merubah ukuran angka dengan klik Large dan menebalkannya dengan klik Bold. Lalu untuk memberi warna latar pada angka dengan cara klik Set Background Color, dan untuk merubah warna teks yaitu dengan klik Set Text Color.

h. Pilih tools Segmen lalu klik pada titik pusat dan tarik ke titik singgungnya, maka akan muncul garis jari-jari lingkaran. Setelah itu pilih Distance Or Length dan klik garis jari-jarinya untuk memunculkan panjang jari-jari.

i. Untuk memberi warna pada lingkaran dan garis-garis yaitu dengan cara Set Color and Transparency.

j. Klik dua kali pada titik C lalu geser-geser maka koordinat titik potong (titik D) dan titik C akan berubah secara otomatis.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media geogebra pada materi garis singgung lingkaran dapat menarik minat belajar siswa karena mempermudah siswa dalam memahami materi dan menyelesaikan soal secara cepat, sehingga media geogebra dapat dikatakan sebagai media pembelajaran yang inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, (2010). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa

Farid, D. (2017). Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematik serta Kepercayaan Diri Siswa SMP melalui Pendekatan Inkuiri Berbantuan Software Geogebra. Tesis STKIP Siliwangi. Cimahi: Tidak diterbitkan.

(7)

Hanafiah, N. Z., Rizka, M. A., & Herlina, H. (2018). Efektifitas Penyelenggaraan Program Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pelatihan Pembuatan Keripik Jagung Manis (KERJAMAS). Transpormasi: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal, 3(2). Hendriana, H., Rohaeti, E. E., Soemarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills. Bandung: PT Refika

Aditama.

Isrok’atun. (2016). Pendidikan Matematika II. Sumedang : UPI Sumedang Press.

Lestari, I. (2015). Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif. 3(2). 115-125.

Murtiyasa, B. (2012). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika. Surakarta : FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta. (on-line) tersedia : am% 20pendidikan/TIK inEduMath.pdf, 2012.

Nugroho, R. S. A. (2011). Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Kombinasi Media CD Interaktif dan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Matematika Dalam Materi Garis Singgung Lingkaran di SMPN 3 Cepiring. Skripsi diterbitkan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Octaviana, M. (2014). Penerapan Pembelajaran Matematika Menggunakan Aplikasi GeoGebra untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pythagoras Kelas VIII-A Di SMP Negeri 2 Bakung Blitar [Skripsi]. Tulungagung (ID). IAIN Tulungagung.

Pulungan, S. (2017). Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran PAI. Jurnal Sistem Informasi. 1(1). 19-24.

Setiawan, W. (2015). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP dengan Menggunakan Model Penemuan Terbimbing. Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1.

Setiawan, W. (2017). Pengaruh Discovery Learning terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Unila, Vol. 5, No. 9.

Untari, E. (2017). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa. Journal Media Prestasi, XVII(I), 91-92.

Referensi

Dokumen terkait

Surat izinlpenugasan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk dilaksanakan dan digunakan sebagaimana mestinya, serta melaporkan hagi a Dekan. Atas perhatian dan

Universitas Negeri

ƒ Minggu 2: asist ensi dengan asist en unt uk m em verifikasi program NC ( perlu m em baw a disket pr ogram NC dan disket gam bar solid). Jadwal asist ensi akan dium

Kondisi yang demikian mengakibatkan pulau-pulau yang terdapat pada gugusan Spermonde umumnya memiliki reef yang lebih luas pada bagian barat pulau, karena arus

Berdasarkan Berita Acara Hasil Seleksi Umum Nomor : 520/A.I.3/BA-HSU/IV/2014 tanggal 29 April 2014 beserta dokumen pendukungnya dan Surat Penetapan Pemenang Seleksi Umum Nomor

Sebuah waduk beroperasi secara bulanan untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah hilir sebagai berikut:.. Data

efikasi diri tinggi tidak bereaksi negatif tidak dapat dikontrol oleh peneliti sehingga terhadap beban kerja yang berlebihan mempengaruhi hasil penelitian, meliputi

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,