Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
Isolasi Sosial Isolasi Sosial
A
A.. MMaassaallaah h UUttaammaa Isolasi sosial Isolasi sosial
B.
B. PrPrososes es TTeerjrjadadininyya a MaMasasalalahh 1
1.. PPeennggeerrttiiaann
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan
bahkan sama sama sekali sekali tidak tidak mampu mampu berinteraksi berinteraksi dengan dengan orang orang lain lain disekitarnya. disekitarnya. PasienPasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain Purba, dkk. !""#$.
yang berarti dengan orang lain Purba, dkk. !""#$. Isolasi sosial
Isolasi sosial adalah gangguaadalah gangguan n dalam berhubundalam berhubungan gan yang merupakan mekanismyang merupakan mekanismee indiv
individu idu terhterhadap sesuatu adap sesuatu yang mengan%am dirinya yang mengan%am dirinya dengadengan n %ara menghinda%ara menghindari ri interainteraksiksi dengan orang lain dan lingkungan &alami, dkk. !""'$.
dengan orang lain dan lingkungan &alami, dkk. !""'$. Iso
Isolasi lasi soasoaial ial adaadalah lah penpengalgalamaaman n keskesendendiriirian an seorseorang ang indindiviividu du yayang ng ditditerierimama sebag
sebagai ai perlakperlakuan dari uan dari orang lain orang lain serta sebagai kondisi yang serta sebagai kondisi yang negatinegati( ( atau mengan%aatau mengan%amm )ilkinson, !""*$.
)ilkinson, !""*$.
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang
orang lain menyatakan sikap yang negati( dan mengan%am T+ondsend, 1''# $. Atau suatunegati( dan mengan%am T+ondsend, 1''# $. Atau suatu kea
keadaadaan n dimdimana ana sesseseoreorang ang indindividividu u menmengalgalami ami penpenuruurunan nan bahbahkan kan samsama a seksekali ali tidtidak ak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak mampu diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain Budi Anna elliat, !""- $. Menarik membina hubungan yang berarti dengan orang lain Budi Anna elliat, !""- $. Menarik diri merupakan per%obaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari diri merupakan per%obaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hu
hububungngan an dedengngan an ororanang g lalain in Pa+Pa+lilin, n, 1'1'' ' didikukutitip p BuBudi di eelllliaiat, t, !"!""1"1$. $. /a/aktktor or perkembangan dan
perkembangan dan sosial sosial budaya merupakan budaya merupakan (aktor predisposisi (aktor predisposisi terjadinya perilaku terjadinya perilaku isolasiisolasi sosial. Budi Anna elliat, !""-$.
sosial. Budi Anna elliat, !""-$.
!.
!. /ak/aktor Ptor Predredispoisposisi dsisi dan /aan /aktoktor Prer Presivsivitaitasisi a.
a. /a/aktktor or PrPrededisispoposisisisi
Beberapa (aktor yang dapat menyebabkan isolasi sosi
Beberapa (aktor yang dapat menyebabkan isolasi sosi al adalah0al adalah0 1$
1$ /a/aktktor or PePerkrkemembabangnganan
etiap tahap tumbuh kembang memilik
etiap tahap tumbuh kembang memiliki i tugas yang harus tugas yang harus dilaludilalui i indivindividu denganidu dengan su
sukskses, es, kakarerena na apapababilila a tutugagas s peperkrkemembabangngan an inini i tidtidak ak dadapapat t didipepenunuhihi, , akakanan meng
menghambhambat at masa masa perkeperkembanmbangan gan selanjselanjutnyutnya. a. eluareluarga ga adalah tempat adalah tempat pertampertamaa yan
yang g membmemberikan pengalamerikan pengalaman an bagi individu bagi individu dalam menjalin dalam menjalin hubunhubungan gan dengdenganan oran
orang g lain. urangnylain. urangnya a stimulstimulasi, asi, kasih sayang, perhatian dan kasih sayang, perhatian dan kehankehangatan darigatan dari ibu
ibu2pe2pengangasuh suh padpada a baybayi i baybayi i akaakan n memmemberiberikan kan rasrasa a tidtidak ak amaman an yanyang g dapdapatat menghambat terbentuknya rasa per%aya diri. 3asa ketidakper%ayaan tersebut dapat menghambat terbentuknya rasa per%aya diri. 3asa ketidakper%ayaan tersebut dapat me
kemudian hari. omunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak tidak mersaa diperlakukan sebagai objek.
Menurut Purba, dkk. !""#$ tahap4tahap perkembangan individu dalam berhubungan terdiri dari0
a$ Masa Bayi
Bayi sepenuhnya tergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologisnya. onsistensi hubungan antara ibu dan anak, akan menghasilkan rasa aman dan rasa per%aya yang mendasar. 5al ini sangat penting karena akan mempengaruhi hubungannya dengan lingkungan di kemudian hari. Bayi yang mengalami hambatan dalam mengembangkan rasa per%aya pada masa ini akan mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan
orang lain pada masa berikutnya. b$ Masa anak4kanak
Anak mulai mengembangkan dirinya sebagai individu yang mandiri, mulai mengenal lingkungannya lebih luas, anak mulai membina hubungan dengan teman4temannya. on(lik terjadi apabila tingkah lakunya dibatasi atau terlalu dikontrol, hal ini dapat membuat anak (rustasi. asih sayang yang tulus, aturan yang konsisten dan adanya komunikasi terbuka dalam keluarga dapat menstimulus anak tumbuh menjadi individu yang interdependen, 6rang tua harus dapat memberikan pengarahan terhadap tingkah laku yang diadopsi dari dirinya, maupun sistem nilai yang harus diterapkan pada anak, karena pada saat ini anak mulai masuk sekolah dimana ia harus belajar %ara berhubungan, berkompetensi dan berkompromi dengan orang lain.
%$ Masa Praremaja dan 3emaja
Pada praremaja individu mengembangkan hubungan yang intim dengan teman sejenis, yang mana hubungan ini akan mempengaruhi individu untuk mengenal dan mempelajari perbedaan nilai4nilai yang ada di masyarakat. elanjutnya hubungan intim dengan teman sejenis akan berkembang menjadi hubungan intim dengan la+an jenis. Pada masa ini hubungan individu dengan kelompok maupun teman lebih berarti daripada hubungannya dengan orang tua. on(lik akan terjadi apabila remaja tidak dapat mempertahankan keseimbangan hubungan tersebut, yang seringkali menimbulkan perasaan tertekan maupun tergantung pada remaja.
d$ Masa &e+asa Muda
Individu meningkatkan kemandiriannya serta mempertahankan hubungan interdependen antara teman sebaya maupun orang tua. ematangan ditandai dengan kemampuan mengekspresikan perasaan pada orang lain dan menerima perasaan orang lain serta peka terhadap kebutuhan orang lain. Individu siap untuk membentuk suatu kehidupan baru dengan menikah dan mempunyai
pekerjaan. arakteristik hubungan interpersonal pada de+asa muda adalah saling memberi dan menerima mutuality$.
e$ Masa &e+asa Tengah
Individu mulai terpisah dengan anak4anaknya, ketergantungan anak4anak terhadap dirinya menurun. esempatan ini dapat digunakan individu untuk mengembangkan aktivitas baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan diri. ebahagiaan akan dapat diperoleh dengan tetap mempertahankan hubungan yang interdependen antara orang tua dengan anak.
($ Masa &e+asa Akhir
Individu akan mengalami berbagai kehilangan baik kehilangan keadaan (isik, kehilangan orang tua, pasangan hidup, teman, maupun pekerjaan atau peran. &engan adanya kehilangan tersebut ketergantungan pada orang lain akan meningkat, namun kemandirian yang masih dimiliki harus dapat dipertahankan.
!$ /aktor omunikasi &alam eluarga
Masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk mengembangkan gangguan tingkah laku.
a$ ikap bermusuhan2hostilitas
b$ ikap mengan%am, merendahkan dan menjelek4jelekkan anak
%$ elalu mengkritik, menyalahkan, anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.
d$ urang kehangatan, kurang memperhatikan ketertarikan pada pembi%aananak, hubungan yang kaku antara anggota keluarga, kurang tegur sapa, komunikasi kurang terbuka, terutama dalam peme%ahan masalah tidak diselesaikan se%ara terbuka dengan musya+arah.
e$ 7kspresi emosi yang tinggi
($ &ouble bind dua pesan yang bertentangan disampaikan saat bersamaan yang membuat bingung dan ke%emasannya meningkat$
$ /aktor osial Budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan (aktor pendukung terjadinya gangguan berhubungan. &apat juga disebabkan oleh karena norma4 norma yang salah yang dianut oleh satu keluarga.seperti anggota tidak produkti( diasingkan dari lingkungan sosial.
8$ /a%tor Biologis
9enetik merupakan salah satu (aktor pendukung gangguan ji+a. Insiden tertinggi ski:o(renia ditemukan pada keluarga yang anggota keluarga yang menderita ski:o(renia. Berdasarkan hasil penelitian pada kembar mono:igot apabila salah diantaranya menderita ski:o(renia adalah ;#<, sedangkan bagi kembar di:igot persentasenya #<. elainan pada struktur otak seperti atropi, pembesaran
ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta perubahan struktur limbik, diduga dapat menyebabkan ski:o(renia.
b. /aktor Presipitasi
tresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh (aktor internal maupun eksternal, meliputi0
1$ tressor osial Budaya
tresor sosial budaya dapat memi%u kesulitan dalam berhubungan, terjadinya penurunan stabilitas keluarga seperti per%eraian, berpisah dengan orang yang di%intai, kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh, dira+at dirumah sakit atau dipenjara. emua ini dapat menimbulkan isolasi sosial.
!$ tressor Biokimia
a$ Teori dopamine0 elebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik serta tra%tus sara( dapat merupakan indikasi terjadinya ski:o(renia.
b$ Menurunnya MA6 Mono Amino 6ksidasi$ didalam darah akan meningkatkan dopamin dalam otak. arena salah satu kegiatan MA6 adalah sebagai en:im yang menurunkan dopamin, maka menurunnya MA6 juga dapat merupakan indikasi terjadinya ski:o(renia.
%$ /aktor endokrin0 =umlah /5 dan >5 yang rendah ditemukan pada pasien ski:o(renia. &emikian pula prolaktin mengalami penurunan karena dihambat oleh dopamin. 5ypertiroidisme, adanya peningkatan maupun penurunan hormon adreno%orti%al seringkali dikaitkan dengan tingkah laku psikotik.
d$ ?iral hipotesis0 Beberapa jenis virus dapat menyebabkan gejala4gejala psikotik diantaranya adalah virus 5I? yang dapat merubah st uktur sel4sel otak.
$ tressor Biologik dan >ingkungan osial
Beberapa peneliti membuktikan bah+a kasus ski:o(renia sering terjadi akibat interaksi antara individu, lingkungan maupun biologis.
8$ tressor Psikologis
e%emasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intesitas ke%emasan yang ekstrim dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan pada tipe psikotik. Menurut teori psikoanalisa@ perilaku ski:o(renia disebabkan karena ego tidak dapat menahan tekanan yang berasal dari id maupun realitas yang berasal dari luar. 7go pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stress. 5al
ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak pada (ase simbiotik sehingga perkembangan psikologis individu terhambat.
Menurut Purba, dkk. !""#$ strategi koping digunakan pasien sebagai usaha mengatasi ke%emasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengan%am dirinya. trategi koping yang sering digunakan pada masing4masing tingkah laku adalah sebagai berikut0
a$ Tingkah laku %uriga0 proyeksi b$ &ependen%y0 reaksi (ormasi
d$ uriga, +aham, halusinasi0 proyeksi, denial e$ Manipulati(0 regrasi, represi, isolasi
($ ki:oprenia0 displa%ement, projeksi, intrijeksi, kondensasi, isolasi, represi dan regrasi.
. Tanda dan 9ejala
Menurut Purba, dkk. !""#$ tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan +a+an%ara, adalah0
a. Pasien men%eritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain b. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
%. Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang lain d. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan +aktu
e. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan (. Pasien merasa tidak berguna
g. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup 8. 3entang 3espon
;. Penatalaksanaan
a. Terapi Psiko(armaka 1$ hlorproma:ine
Mengatasi sindrom psikis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya ingat norma sosial dan tilik diri terganggu, berdaya berat dalam (ungsi4(ungsi mental0 (aham, halusinasi. 9angguan perasaan dan perilaku yang aneh atau tidak terkendali, berdaya berat dalam (ungsi kehidupan sehari4hari, tidak mampu bekerja, berhubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin. Mempunyai e(ek samping gangguan otonomi hypotensi$ antikolinergik2parasimpatik, mulut kering, kesulitan dalam miksi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intra okuler meninggi, gangguan irama jantung. 9angguan ekstra pyramidal distonia akut, akathsia sindrom parkinson$. 9angguan endoktrin amenorhe$. Metaboli% oundiee$. 5ematologik, agranulosis. Biasanya untuk pemakaian jangka panjang. ontraindikasi terhadap penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung Andrey, !"1"$.
!$ 5aloperidol 5>P$
Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam (ungsi mental serta dalam (ungsi kehidupan sehari4hari. Memiliki e(ek samping seperti gangguan miksi dan parasimpatik, de(eksi, hidung tersumbat mata kabur , tekanan in(ra meninggi, gangguan irama jantung. ontraindikasi terhadap penyakit hati, penyakit darah, epilepsy, kelainan jantung Andrey, !"1"$.
$ Triheyphenidil T5P$
egala jenis penyakit Parkinson, termasuk pas%a ensepalitis dan idiopatik, sindrom Parkinson akibat obat misalnya reserpina dan (enotia:ine. Memiliki e(ek samping diantaranya mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah, bingung, agitasi, konstipasi, takikardia, dilatasi, ginjal, retensi urine. ontraindikasi terhadap hypersensitive Triheyphenidil T5P$, glaukoma sudut sempit, psikosis berat psikoneurosis Andrey, !"1"$.
b. Terapi Individu
Terapi individu pada pasien dengan masalah isolasi sosial dapat diberikan strategi pertemuan P$ yang terdiri dari tiga P dengan masing4masing strategi pertemuan yang berbeda4beda. Pada P satu, pera+at mengidenti(ikasi penyebab isolasi so%ial, berdiskusi dengan pasien mengenai keuntungan dan kerugian apabila berinteraksi dan tidak berinteraksi dengan orang lain, mengajarkan %ara berkenalan, dan memasukkan kegiatan latihan berbiin%ang4bin%ang dengan orang lain ke dalam kegiatan harian. Pada P dua, pera+at mengevaluasi jad+al kegiatan harian pasien, memberi kesempatan pada pasien mempraktekkan %ara berkenalan dengan satu orang, dan membantu pasien memasukkan kegiatan berbin%ang4bin%ang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian. Pada P tiga, pera+at mengevaluasi jad+al kegiatan harian pasien, memberi kesempatan untuk berkenalan dengan dua orang atau lebih dan menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jad+al kegiatan hariannya Purba, dkk. !""#$
%. Terapi kelompok
Menurut Purba, !""'$, aktivitas pasien yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi se%ara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu0
1$ A%tivity &aily >iving A&>$
Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari4hari yang meliputi0
a$ Bangun tidur, yaitu semua tingkah laku2perbuatan pasien se+aktu bangun tidur. b$ Buang air besar BAB$ dan buang air ke%il BA$, yaitu s emua bentuk tingkah
laku2perbuatan yang berhubungan dengan BAB dan BA.
%$ )aktu mandi, yaitu tingkah laku se+aktu akan mandi, dalam kegiatan mandi dan sesudah mandi.
d$ 9anti pakaian, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan keperluan berganti pakaian.
e$ Makan dan minum, yaitu tingkah laku yang dilakukan pada +aktu, sedang dan setelah makan dan minum.
($ Menjaga kebersihan diri, yaitu perbuatan yang berhubungan dengan kebutuhan kebersihan diri, baik yang berhubungan dengan kebersihan pakaian, badan, rambut, kuku dan lain4lain.
g$ Menjaga keselamatan diri, yaitu sejauhmana pasien mengerti dan dapat menjaga keselamatan dirinya sendiri, seperti, tidak menggunakan2menaruh benda tajam sembarangan, tidak merokok sambil tiduran, memanjat ditempat
yang berbahaya tanpa tujuan yang positi(.
h$ Pergi tidur, yaitu perbuatan yang mengiringi seorang pasien untuk pergi tidur. Pada pasien gangguan ji+a tingkah laku pergi tidur ini perlu diperhatikan karena sering merupakan gejala primer yang mun%ul padagangguan ji+a. &alam hal ini yang dinilai bukan gejala insomnia gangguan tidur$ tetapi bagaimana pasien mau menga+ali tidurnya.
Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan kebutuhan sosial pasien dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi0
a$ ontak sosial terhadap teman, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan hubungan sosial dengan sesama pasien, misalnya menegur ka+annya, berbi%ara dengan ka+annya dan sebagainya.
b$ ontak sosial terhadap petugas, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan hubungan sosial dengan petugas seperti tegur sapa, menja+ab pertanyaan +aktu ditanya, bertanya jika ada kesulitan dan sebagainya.
%$ ontak mata +aktu berbi%ara, yaitu sikap pasien se+aktu berbi%ara dengan orang lain seperti memperhatikan dan saling menatap sebagai tanda adanya kesungguhan dalam berkomunikasi.
d$ Bergaul, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain se%ara kelompok lebih dari dua orang$.
e$ Mematuhi tata tertib, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan ketertiban yang harus dipatuhi dalam pera+atan rumah s akit.
($ opan santun, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan tata krama atau sopan santun terhadap ka+annya dan petugas maupun orang lain.
g$ Menjaga kebersihan lingkungan, yaitu tingkah laku pasien yang bersi(at mengendalikan diri untuk tidak mengotori lingkungannya, seperti tidak meludah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan sebagainya.
. Pohon Masalah
&. &ata yang Perlu &ikaji
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan ji+a berupa (aktor presipitasi, penilaian stressor , suberkoping yang dimiliki klien. etiap melakukan pengajian ,tulis tempat klien dira+at dan tanggal dira+at isi pengkajian meliputi0
1. Identitas klien
Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status perka+inan, agama, tangggal M3 , in(orman, tangggal pengkajian, Co 3umah klien dan alamat klien.
eluhan biasanya berupa menyediri menghindar dari orang lain$ komunikasi kurang atau tidak ada , berdiam diri dikamar ,menolak interaksi dengan orang lain ,tidak melakukan kegiatan sehari D hari , dependen.
. /a%tor predisposisi
kehilangan , perpisahan , penolakan orang tua ,harapan orang tua yang tidak realistis ,kegagalan 2 (rustasi berulang , tekanan dari kelompok sebaya@ perubahan struktur sosial. Terjadi trauma yang tiba tiba misalnya harus dioperasi , ke%elakaan di%erai suami , putus sekolah ,P5, perasaan malu karena sesuatu yang terjadi korban perkosaan , tituduh kkn, dipenjara tiba D tiba$ perlakuan orang lain yang tidak menghargai klien2 perasaan negati( terhadap diri sendiri yang berlangsung lama.
8. Aspek (isik2biologis
5asil pengukuran tada vital T&, Cadi, suhu, Pernapasan , TB, BB$ dan keluha(isik yang dialami oleh klien.
;. Aspek Psikososial
a. 9enogram yang menggambarkan tiga generasi b. onsep diri
1$ itra tubuh
Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah atau tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Menolak penjelasan perubahan tubuh , persepsi negatip tentang tubuh . Preokupasi dengan bagia tubuh
yang hilang , mengungkapkan keputus asaan, mengungkapkan ketakutan. !$ Identitas diri
etidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan .
$ Peran
Berubah atau berhenti (ungsi peran yang disebabkan penyakit, proses menua , putus sekolah, P5.
8$ Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya0 mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi
;$ 5arga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri sendiri , gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat , men%ederai diri, dan kurang per%aya diri.
a$ lien mempunyai gangguan 2 hambatan dalam melakukan hubunga so%ial dengan orang lain terdekat dalam kehidupan, kelempok yang diikuti dalam masyarakat.
b$ eyakinan klien terhadap Tuhan dan kegiatan untuk ibadah spritual$ -$ tatus mental
ontak mata klien kurang 2tidak dapat mepertahankan kontak mata , kurang dapat memulai pembi%araan , klien suka menyendiri dan kurang mampu berhubungan dengan orang lain , Adanya perasaan keputusasaan dan kurang berharga dalam hidup.
*$ ebutuhan persiapan pulang
b$ lien mampu BAB dan BA, menggunakan dan membersihkan ), membersikan dan merapikan pakaian.
%$ Pada observasi mandi dan %ara berpakaian klien terlihat rapi
d$ lien dapat melakukan istirahat dan tidur , dapat beraktivitas didalam dan diluar rumah
e$ lien dapat menjalankan program pengobatan dengan benar. #$ Mekanisme koping
lien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau men%eritakan nya pada orang orang lain lebih sering menggunakan koping menarik diri$.
'$ Aspek medik
Terapi yang diterima klien bisa berupa therapy (armakologi 7T, Psikomotor, therapy okopasional, TA , dan rehabilitas.
7. &iagnosis epera+atan =i+a
-
Isolasi sosial-
9angguan konsep diri0 harga diri rendah berhubungan dengan tidak e(ekti(nya koping individu 0 koping de(ensi(./. 3en%ana Tindakan epera+atan 1. Isolasi sosial
TIC&AAC PI6T73AP7UTI a. lien
P 1
-
Bina hubungan saling per%aya-
Identi(ikasi penyebab isolasi sosial P !-
&iskusikan bersama lien keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain-
Ajarkan kepada lien %ara berkenalan dengan satu orang-
Anjurkan kepada lien untuk memasukan kegiatan berkenalan dengan orang lain dalam jad+al kegiatan harian dirumahP
-
7valuasi pelaksanaan dari jad+al kegiatan harian lien-
Beri kesempatan pada lien mempraktekan %ara berkenalan dengan dua orang-
Ajarkan lien berbin%ang4bin%ang dengan dua orang tetang topik tertentu-
Anjurkan kepada lien untuk memasukan kegiatan berbin%ang4bin%ang dengan orang lain dalam jad+al kegiatan harian dirumahP 8
-
7valuasi pelaksanaan dari jad+al kegiatan harian lien-
=elaskan tentang obat yang diberikan =enis, dosis, +aktu, man(aat dan e(ek samping obat$-
Anjurkan lien memasukan kegiatan bersosialisasi dalam jad+al kegiatan harian dirumah-
Anjurkan lien untuk bersosialisasi dengan orang lain b. eluraga-
=elaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami lien dan proses terjadinya-
=elaskan dan latih keluarga %ara4%ara mera+at lien TIC&AAC PI6/A3MAA-
Beri obat4obatan sesuai program-
Pantau kee(ekti(an dan e(ek sampig obat yang diminum-
Ukur vital sign se%ara periodikTIC&AAC MACIPU>AI >IC9UC9AC
-
>ibatkan dalam makan bersama-
Perlihatkan sikap menerima dengan %ara melakukan kontak singkat tapi sering-
Berikan rein(or%ement positi( setiap lien berhasil melakukan suatu tindakan-
6rientasikan lien pada +aktu, tempat, dan orang sesuai kebutuhannya!. 9angguan konsep diri0 harga diri rendah berhubungan dengan tidak e(ekti(nya koping individu 0 koping de(ensi(
TIC&AAC PI6T73AP7UTI a. lien
-
Bina hubungan saling per%aya-
Identi(ikasi kemampuan dan aspek positi( yang dimiliki klien individu, keluarga, dan masyarakat$-
Antu klien menilai kemampuan klien yang dapat digunakan-
Bantu klien memilih kegiatan dan melatih sesuai dengan kemampuan klien-
Melatih kemampuan kedua-
Anjurkan klien memasukan dalam jad+al kegiatan harianb. eluarga0
-
&iskusikan masalah yang dirasakan keluargadalam mera+at klien-
=elaskan pengertian, tanda, dan gejala harga diri rendah yang dialami klien beserta proses terjadinya-
=elaskan %ara4%ara mera+at klien harga diri rendah-
>atih keluarga melakukan %ara mera+at langsung kepada klien harga diri rendah dirumah-
Bantu keluarga membuat jad+al aktivitas di rumah termasuk minum obat-
=elaskan (ollo+ up klienTIC&AAC PI6/A3MAA
-
Berikan obat4obatan sesuai program pengobatan klien-
Pantau kee(ekti(an dan e(ek samping obat yang diminum-
Ukur ? se%ara periodi%TIC&AAC MACIPU>AI >IC9UC9AC
-
Bersikap menerima klien dan negativismenya-
>ibatkan klien dalam setiap aktivitas dirumah dan di lingkungan-
Beri kesempatan pada klien untuk mengerjakan tugas dan tanggung ja+abnya sendiri misalnya merapikan tempat tidur, membersihkan alat makan, dan minum obatDaftar Pustaka
usuma+ati dan 5artono . !"1" . Buku Ajar epera+atan =i+a . =akarta 0 alemba Medika tuart dan undeen . !""; . Buku epera+atan =i+a . =akarta 0 79 .
eliat Budi Ana. 1'''. Proses epera+atan esehatan =i+a edisi I. =akarta 0 79
Anna Budi eliat, p. !""-$. Asuhan epera+atan lien 9angguan osial Menarik &iri, =akarta @ /akultas Ilmu epera+atan Universitas Indonesia.
Anonim. !""'$. Asuhan epera+atan Pada lien Isolasi osial. &iakses pada tanggal !8 =uli !"1! pada http022nurse#*.+ordpress.%om2!""'2"-2"82asuhan4kepera+atan4pada4klien4dengan4
isolasi4sosial2
Cita /itria. !""'. Prinsip &asar dan Aplikasi Penulisan >aporan Pendahuluan dan trategi Pelaksanaan Tindakan epera+atan untuk * &iagnosis epera+atan =i+a Berat. =akarta0 alemba Medika.
3asmun, !""1$. epera+atan esehatan Mental Psikiatri Terintegrasi &engan eluarga. onsep, Teori, Asuhan epera+atan dan Analisa Proses Interaksi API$. =akarta 0 (ajar Interpratama.