TUGAS TUGAS MAT
MATA KULIAH PROMOSI A KULIAH PROMOSI GIZIGIZI
Dosen Pengampu : Dr. dr. SA. Nugrahen! M.Kes
Dosen Pengampu : Dr. dr. SA. Nugrahen! M.Kes
STRAT"GI PROMOS
STRAT"GI PROMOSI K"S"
I K"S"HAT
HATAN UNTUK
AN UNTUK #ALITA
#ALITA GIZI
GIZI
KURANG DI PALU SULA$"SI T"NGAH
KURANG DI PALU SULA$"SI T"NGAH
Dsusun O%eh : Dsusun O%eh :
H
H
&
& r
r a
a
''(
((
()
)*
*)
)+
++
+,
,,
,+
+)
))
))
)+
+--T
TIIK
KA
A
''(
((
()
)*
*)
)+
++
+,
,,
,+
+)
))
))
)--PROGRAM STUDI MAGIST"R ILMU GIZI
PROGRAM STUDI MAGIST"R ILMU GIZI
AKULTAS K"DOKT"RAN
AKULTAS K"DOKT"RAN
UNI/"RSITAS DIPON"GORO
UNI/"RSITAS DIPON"GORO
()+0
()+0
#A# I
P"NDAHULUAN
A. La1ar #e%a2ang
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama, yaitu kurang gizi mikro dan kurang gizi makro. Kurang gizi makro pada umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein dibanding kebutuhannya yang menyebabkan gangguan kesehatan, sedangkan kurang gizi mikro disebabkan kekurangan zat gizi mikro. Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umurnya dengan rujukan (standar) yang telah
ditetapkan.
Masalah kurang gizi memang sudah banyak terjadi di beberapa egara berkembang termasuk di Indonesia. Melihat sumber dana yang terbatas yang tersedia pada egara!negara berkembang dan menumpuknya kebutuhan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan. Masalah kurang gizi juga telah dinyatakan sebagai masalah utama kesehatan dunia dan berkaitan
dengan lebih banyak kematian dan penyakit yang disebabkan oleh masalah kurang gizi tersebut. "alaupun.telah banyak dilakukan penyuluhan tentang masalah kurang gizi namun masih banyak masyarakat yang mengalami masalah masalah gizi. #alam gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi.
Menurut Alan $erg, %&'. izi yang kurang mengakibatkan terpengaruhnya perkembangan mental, perkembangan jasmani, dan produkti*itas manusia karena semua itu mempengaruhi potensi ekonomi manusia. Keadaan gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkat, yaitu keadaan gizi lebih, keadaan gizi baik, dan keadaan gizi kurang. Keadaan gizi lebih terjadi apabila gizi yang dibutuhkan melebihi standart kebutuhan gizi. izi baik akan dicapai dengan memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan. Sedang gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi.
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi.Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum dimana jaringan jenuh oleh semua zat gizi maka disebut status gizi optimum.#alam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi! tingginya. +enyakit kurang gizi kebanyakan ditemui pada masyarakat golongan rentan terutama pada anak!anak yaitu golongan yang mudah sekali mengalami penyakit akibat kekurangan gizi dan kekurangan zat makanan (de*iciency) misalnya karsiorkor, busung lapar, marasmus, beri!beri, dan lain!lain.
$erdasarkan data -iskesdas prealensi berat!kurang pada tahun /0%1 adalah %&, persen, terdiri dari 2,3 persen gizi buruk dan %1,& persen gizi kurang. 4ika dibandingkan dengan angka prealensi nasional tahun /003 (%',5 6) dan tahun /0%0 (%3,& 6) terlihat meningkat. +erubahan terutama pada prealensi gizi buruk yaitu dari 2,5 persen tahun /003, 5,& persen pada tahun /0%0, dan 2,3 persen tahun /0%1. Sedangkan prealensi gizi kurang naik sebesar 0,& persen dari /003 dan /0%1. 7ntuk mencapai sasaran M# tahun /0%2 yaitu %2,2 persen maka prealensi gizi buruk!kurang secara nasional harus diturunkan sebesar 5.% persen dalam periode /0%1 sampai /0%2 ($appenas, /0%/).
Salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kualitas S#M yang lebih lanjut dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan *isik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktiitas, meningkatkan kesakitan serta kematian. 8isi pembangunan gizi adalah 9Meujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi masyarakat:keluarga yang optimal;.
+ada makalah ini, kegiatan yang akan dibahas adalah mengani kegiatan strategi promosi kesehatan dalam menurunkan tingginya prealensi gizi kurang di +alu Sulaesi <engah.
#A# II
TIN3AUAN PUSTAKA
A. Promos Keseha1an
"=> berdasarkan piagam >ttaa (%&') dalam =eri.#.4. Maulana (/00&) hal. %&, mende*inisikan promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan indiidu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis *iloso*i yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.
+romosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. "=> menekankan baha promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan indiidu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis *iloso*i yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,/00&).
+romosi Kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan program!program kesehatan lainnya. +entingnya pendekatan +romosi Kesehatan untuk setiap upaya kesehatan yang akan menjaga keberlangsungan proses pemberdayaan sehingga masyarkat dapat menerima dan meneruskan kegiatan dengan sumberdaya yang dimiliki?.
+romosi kesehatan telah meningkat modern sejak tahun %&'0. Konsepnya pertama kali digunakan pada tahun %&30 oleh Mentri Kesehataan asional dan Kesejahteraan, Marc @alonde. +erspekti* dari promosi
kesehatan dipengaruhi oleh *aktor kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku dan gaya hidup, bukan oleh karakter biomedis. =al ini dipengaruhi oleh gagasan lebih lanjut mengenai de*inisi dari promosi kesehatan. >rganisasi Kesehatan #unia ("=>) di masa yang akan datang merubah promosi kesehatan dari pelayanan medis menjadi pelayanan kesehatan yang utama, yang dire*leksikan dalam kebijakan dunia. +ada tahun%&33 Majelis Kesehatan #unia ("orld =ealth Assembly) di Alma Ata menyerahkan semua
anggota dari seluruh negara untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan mengurangi ketidaksamaan ke pelayanan kesehatan yang terjamin bagi seluruh masyarakat produkti* ("=> %&'). Sekarang promosi kesehatan dita*sirkan dan digunakan dalam berbagai macam cara. $isa saja didiskripsikan sebagai proses bagi indiidual maupun kelompok yang terdorong untuk menggunakan gaya hidup sehat, yang sasaran utamanya adalah perubahan perilaku. agasan lain termasuk pencegahan penyakit, perilaku hidup bersih sehat, meningkatkan kesadaran dalam isu kesehatan, perlindungan umum terhadap kerusakan, pendidikan masyarakat mengenai gaya hidup sehat dan persamaan dalam kesehatan dan penyediaan pelayanan kesahatan.
#. Tu&uan Promos Keseha1an
reen,%&&% dalam Maulana,/00&,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu
+. <ujuan +rogram
-e*leksi dari *ase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. <ujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja
menurun 20 6 setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun. (. <ujuan +endidikan
+embelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. <ujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 326 setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.
1. <ujuan +erilaku
ambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. <ujuan ini bersi*at jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya pengetahuan pekerja tentang tanda!tanda bahaya di tempat kerja meningkat 06 setelah promosi kesehatan berjalan bulan.
#alam melakukan suatu promosi kesehatan, terdapat langkah!langkah yang berupa
%. <ahap +engkajian
<ahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk
menjadi sehat. +engkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. In*ormasi yang terkandung dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan keperaatan selanjutnya.
/. <ahap +erencanaan
<ahap perencanaan penting untuk memastikan baha promosi kesehatan yang akan dilakukan ter*okus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan:goal yaitu memberikan layanan keperaatan terbaik pada klien meliputi indiidu, kelompok maupun masyarakat.
Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak
selalu masuk ke detail tentang metode atau mengukur hasil. +erencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala besar yang melibatkan berbagai interensi pada patner yang berbeda dan bertahap.
Kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan dapat meliputi a) Identi*ikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan penelitian dan
penyelidikan, atau mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang menjadi problem. Identi*ikasi kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan:penelitian secara berurutan terhadap keadaan klien, bertanya langsung kepada klien tentang topik terkait in*ormasi dan nasehat yang mereka perlukan. Selain itu, identi*ikasi dapat juga melihat pada catatan kasus untuk dapat mengidenti*ikasi topik yang bersi*at umum.
b) <ujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area, contoh mengurangi konsumsi alcohol karena
berhubungan dengan terjadinya gangguan kesehatan. >bjek atau sasaran membutuhkan pernyataan spesi*ik dan harus merupakan pernyataan yang mengakti*kan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita!citakan bersama. >bjek atau sasaran kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat, mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil kelingkungan.
c) +emilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi kesehatan yang akan dicapai dan memperhatikan segi objek, artinya metode yang digunakan mampu memberi re*lek pada objek:target yang dituju.
d) Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat perencanaan selanjutnya adalah mempertimbangkan mengenai sumber spesi*ik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik, rencana, *asilitas dan pelayanan.
e) Baluasi harus berhubungan tujuan:sasaran yang telah disusun sebelumnya tetapi dapat diusahakan lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang dari yang dicita!citakan. Baluasi dapat kita lakukan dengan menanyakan pada partisipan mengenai pemahaman in*ormasi pada akhir sesi atau dapat juga dalam bentuk lebih *ormal seperti dengan menbagikan kuisioner kepada peserta:partisipan untuk diisi sesuai apa yang dipahami atau dimengerti setelah pelaksanaan promosi kesehatan.
*) +enyusunan rencana pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail rencana pelaksanaan, seperti identi*ikasi topik:masalah, orang yang akan menyampaikan in*ormasi terkait dengan topic, sumber yang akan digunakan, rentang aktu hingga tahap rencana ealuasi.
g) Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai hal yang harus dan tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi mapsalah yang tidak diharapkan. +elaksanaan atau implementasi promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya
partisipan diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti, memahami dan mau serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari!hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebih sehat. =asil atau out!put yang ditunjukkan oleh partisipan setelah dilaksanakan promosi kesehatan menjadi bahan dalam penyusunan ealuasi.
1. <ahap implementasi
<ahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yakni untuk
mencapai kesehatan yang optimal, implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana peraatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam hasil indiidu yang diusulkan.
5. <ahap ealuasi
<ahap ealuasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap ealuasi pada proses keperaatan secara umum. #i dalam tahapan ealuasi hal penting yang harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman ealuasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan keperaatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan ealuasi juga dilakukan pengkajian lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objekti* dan subjekti* klien atau objek kegiatan setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan.
#A# III P"M#AHASAN A. Ana%ss Masa%ah Keseha1an
Mengingat status gizi masyarakat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas Sumber #aya Manusia sehingga untuk mengatasi
permasalahan gizi yang terjadi di Kota +alu diterapkan kebijakan 7paya +eningkatan izi Keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pencegahan dan penanggulangan masalah gizi, khususnya masalah Kurang Kalori +rotein (KK+), Kekurangan 8it. A, Anemia Ibu =amil dan +enanggulangan angguan Akibat Kekurangan Codium (AKC) melalui kegiatan +eningkatan izi Anak Sekolah:Institusi, +emberian Kapsul 8it.A pada Anak $alita dan Ibu i*as, +emantauan Ibu =amil KBK, +emberian Kapsul Codium untuk penduduk di daerah raan gangguan akibat kekurangan yodium(AKC), +emberian <ablet De untuk ibu hamil serta kegiatan lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi pangan dan pendapatan masyarakat, +emantauan +enggunaan ASI Bksklusi*, +emetaan Keluarga Sadar izi (Kadarzi), +emantauan +enanganan izi $uruk, +emantauan Konsumsi izi dan pelaksanaan @omba $alita Indonesia (@$I).
Angka kematian anak balita yang dilaporkan +uskesmas pada <ahun /0%1 adalah ,2 per %.000 kelahiran hidup. #an pada <ahun /0%5 kematian anak balita adalah sebanyak 13 balita atau 2,5 per %.000 kelahiran hidup. #ata initidak bisa dibandingkan dengan data tiga tahun terakhir karena data yang tidak tersedia. amun demikian jika dilihat data <ahun %&&3 angka kematian anak balita %&&3 adalah 0,&2 per %.000 kelahiran hidup, <ahun %&&' menurun menjadi0,1& per %.000 kelahiran hidup dan pada <ahun %&&& meningkat lagi menjadi%,&1 per %.000 kelahiran hidup.
#alam kegiatan strategi promosi kesehatan di +alu Sulaesi <engah dimulai dari mengenal masalah kesehatan, mengenal penyebab kesehatan, mengenal si*at masalah dan mengenal epidemiologi masalah. #alam kegiatan tersebut, ditemukan baha yang menjadi prioritas utama masalah di +alu Sulaesi <engah adalah tingginya prealensi kasus gizi kurang. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai *aktor seperti rendahnya pengetahuan masyarakat, tingkat pendidikan, dan status ekonomi keluarga,
<ingginya prealensi gizi kurang ini dipengaruhi oleh rendahnya masyarakat. Masyarakat di +alu Sulaesi <engah masih belum memahami
dengan benar masalah kesehatan. Misalnya mengenai kebutuhan akan konsumsi zat gizi.
#. Sasaran
Sasaran primer atau utama dari kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita baik yang gizi kurang maupun yang normal dan anggota keluarga lainnya seperti ayah sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. >rang tua baik ayah maupun ibu harus memperhatikan pola makan anaknya serta kecukupan zat gizi yang dikonsumsinya, sedangkan anggota keluarga lainnya akan memberikan motiasi dan dukungan kepada orang tua balita.
Sasaran sekunder atau lainnya yang dapat mendukung kegiatan ini agar masyarakat dapat menerima dan mau melaksanakannya adalah tokoh!tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam masyarakat, diantaranya kader kesehatan, ibu!ibu +KK, +osyandu dan $idan #esa. #ukungan kepala desa dan puskesmas memiliki peranan pula dalam pelaksanaan kegiatan yang harus
dilaksanakan. 4. Tu&uan
+. Tu&uan Umum
Menurunkan angka prealensi gizi kurang di +alu Sulaesi <engah. (. Tu&uan Khusus
a) Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pola makan yang baik untuk anaknya.
b) Meningkatkan pengetahuan dan motiasi orang tua mengenai kebutuhan zat gizi yang dikonsumsi anaknya.
c) Mengubah pola pikir orang tua yang tidak begitu memahami masalah kesehatan pada anaknya.
d) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak (ASI:M+!ASI).
D. S1ra1eg Promos Keseha1an +. Ad6o2as
Adokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. #alam konteks promosi kesehatan, adokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program
kesehatan yang kita inginkan. #ukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan!kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang!undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya.
No
. Sasaran Me1ode Kega1an
Has% 7ang Dharap2an
%. Kepala desa Sosialisasi
Memberitahuka n tingginya prealensi gizi kurang di desa Marana Kebijakan mengenai promosi kesehatan
/. Kepala #usun @obby
Mengusulkan kegiatan saling membantu antara rumah tangga dengan tingkat ekonomi lemah dan tingkat ekonomi tinggi <erciptanya rasa rasa saling membantu antar masyarakat
1. $idan #esa Sosialisasi
Memberitahuka n tentang pola makan yang sehat dan angka kecukupan gizi yang dibutuhkan >rang tua mampu memahami dengan baik kondisi anak dan kebutuhan zat gizi yang dikonsumsinya
(. #na suasana
$ina suasana bertujuan untuk meningkatkan akses in*ormasi dan edukasi kepada masyarakat. +endekatan berupa pencarian dukungan sosial atau melakukan kemitraan pada tokoh!tokoh masyarakat seperti ibu!ibu pkk, posyandu, bidan desa, kader!kader kesehatan, dan tokoh!tokoh lain.
No
. Sasaran Me1ode Kega1an
Has% 7ang Dharap2an %. Ibu!Ibu +KK Sosialisasi, diskusi dan pelatihan • Sosialisasi dan diskusi mengenai penyelesaian dan penanggulangan masalah gizi kurang • Mengusulkan kegiatan promosi kesehatan berupa keterampilan ibu dalam mengatur pola makan anaknya Ibu!ibu +KK mampu menyediakan *asilitas sarana dan prasarana untuk berlangsunya kegiatan /. Kader kesehatan Sosialisasi dan lobby Mengusulkan kegiatan pemberian makanan tambahan (+M<) setiap dua kali seminggu pada anak balita Kebijakan adanya pengadaan +M< dan berkurangnya masalah gizi kurang 1. >rang tua balita +enyuluha n Kesehatan dan diskusi Mengadakan penyuluhan mengenai •izi kurang •AK balita •Makanan bergizi >rang tua mampu memahami dengan baik pentingnya kesehatan untuk anaknya *. Pem8erda7aan Mas7ara2a1
+emberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung. <ujuan utama pemberdayaan adalah meujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (isi promosi kesehatan). $entuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya koperasi, pelatihan!pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill). #engan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharan kesehatan mereka, misalnya terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan!kegiatan semacam ini di masyarakat sering disebut ?gerakan masyarakat? untuk kesehatan. #ari uraian tersebut dapat disimpulkan baha sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat (sasaran primer).
No
. Sasaran Me1ode Kega1an
Has% 7ang Dharap2an %. Ibu balita #iskusi dan tanya jaab • Menjelaskan konsep gizi kurang dan akibat gizi kurang pada anak. • Menjelaskan pentingnya pemantauan $$ anak, penyediaan makanan sehat dan bergizi dirumah dan pengaturan pola makan anak •+eningkatan pengetahuan orang tua tentang pengertian dan bahaya obesitas. •>rangtua diharapkan dapat menyediakan makanan yang sehat dan bergizi dirumah. /. Kekuarga balita #iskusi dan tanya jaab Memotiasi agar selalu memperhatikan Mampu memotiasi baik ibu maupun
kesehatan balita ayah dari balita untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan anaknya
DATAR PUSTAKA
otoatmojo,Soekidjo. /003. +romosi Kesehatan dan Ilmu +erilaku. 4akarta -ineka Eipta.
"ahidmubarak dkk. /003. +romosi Kesehatan. 4akarta raha Ilmu.
"ahit Icbal M, dkk. /003. +romosi Kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. 4akarta raha Ilmu.