• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Wisata Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Wisata Bali"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN

PENGAMATAN

PENGAMATAN

DI PULAU DEWATA

DI PULAU DEWATA

Di susun oleh : Di susun oleh : RIZKY SEPTYANINGTYAS RIZKY SEPTYANINGTYAS

XII C (SENI TARI) XII C (SENI TARI)

11 11

SMK NEGERI 8

SMK NEGERI 8

SURAKARTA

SURAKARTA

2010

2010

(2)

MOTTO

MOTTO

Talk less do more, studying number o

Talk less do more, studying number one.... let’s go!ne.... let’s go!

Berakit – rakit hulu, berenang renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang Berakit – rakit hulu, berenang renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

kemudian. Live is money

Live is money, jangan sia – siakan hi, jangan sia – siakan hidup,, karendup,, karena hidup adalah sesa hidup adalah sesuatu yang uatu yang palipalingng  berharga.

 berharga.

Mendhem jero mikul dhuwur, sedalam

Mendhem jero mikul dhuwur, sedalam kita menanam pasti akan memetik hasilnya.kita menanam pasti akan memetik hasilnya. Kegagalan awal dari menuju sukses.

Kegagalan awal dari menuju sukses. Maju terus pantang mundur.

Maju terus pantang mundur. Selalu optimis dalam berbuat. Selalu optimis dalam berbuat.

(3)

BAB I

A. Pendahuluan

Sesuai Visi dan Misi SMK Negeri 8 Surakarta, yaitu menjadikan SMK  yang unggul dalam prestasi dengan menghasilkan tamatan yang mampu bersaing di tingkat Nasional. Untuk dapat mencapai Visi dan Misi tersebut, perlu diadakannya uji kompetensi dalam bentuk pementasan yang dilakukan secara kompetensif. Dengan tujuan mengukur pencapaian kompetensi siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar yang berbentuk seni pertunjukan.

SMK Negeri 8 Surakarta adalah suatu lembaga pendidikan yang   berorientasi di bidang kesenian, yang meliputi seni tari, seni karawitan, seni

musik, seni pedalangan, dan seni teater. B. Tujuan

1. Meningkatkan dan mengembangkan potensi diri siswa-siswi.

2. Menyediakan wadah ekspresi bagi siswa SMK Negeri 8 Surakarta. 3. Sebagai ekspresi pelajar kepada masyarakat umum, tentang

potensi siswa-siswi SMK Negeri 8 Surakarta dalam berorganisasi. 4. Sebagai media aktualisasi proses berorganisasi.

5. Memperkaya wawasan dan ekspresiasi. 6. Memberi alternatif kegiatan hari libur. C. Metode

Pembelajaran di luar kelas berupa pengamatan (observasi) D. Jadwal Pejalanan

(4)

BAB II

Bali adalah nama salah satu  provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah   pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan  pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Geografi

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.

Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir  meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar  30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.

Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak  sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah  pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.

Ibu kota Bali adalah Denpasar . Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai  pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur , Seminyak , Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.

(5)

Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik  Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.

Batas wilayah

Utara Laut Bali

Selatan Samudera Indonesia Barat Provinsi Jawa Timur 

Timur  Provinsi Nusa Tenggara Barat

Sejarah

Sawah di sekitar puri Gunung Kawi, Tampaksiring, Bali.

Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Sansekerta dari India pada 100 SM.

Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293 – 1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara  beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan,  pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa

ke Bali.

Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda  pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir 

(6)

kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak  1840-an kehadiran Belanda telah menjadi   permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali

yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau  puputan, yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk  rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga  pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.

Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer   bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.

Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.

Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari   Negara Indonesia Timur  yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara

saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.

Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan   perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke  berbagai wilayah lain di Indonesia.

Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.[5]

(7)

Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan   pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri  pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.

Demografi

Lahan sawah di Bali

Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan, dan Katolik.

Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.

Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah  bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan  berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah

Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung be rkurang.

Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami  beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.

(8)

Transportasi

Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak  tersedia dengan baik, kecuali taksi.

Jenis kendaraan umum di Bali antara lain

• Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik  • Ojek, taksi sepeda motor 

• Bemo, melayani dalam dan antarkota • Taksi

• Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.

Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok  melalui Pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat  jam.

Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai, dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan   pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari  pantai.

Pemerintahan

Peta topografi Pulau Bali

Daftar kabupaten dan kota di Bali

No. Kabupaten/Kota Ibu kota 1 Kabupaten Badung Badung

(9)

2 Kabupaten Bangli Bangli 3 Kabupaten Buleleng Singaraja 4 Kabupaten Gianyar  Gianyar  5 Kabupaten Jembrana  Negara 6 Kabupaten Karangasem Karangasem 7 Kabupaten Klungkung Klungkung 8 Kabupaten Tabanan Tabanan 9 Kota Denpasar 

-Daftar gubernur

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir 

Jabatan Keterangan

1 Anak Agung Bagus Sutedja 1950 1958

2 I Gusti Bagus Oka 1958 1959

3 Anak Agung Bagus Sutedja 1959 1965

4 I Gusti Putu Martha 1965 1967

(10)

6 Prof.Dr. Ida Bagus Mantra 1978 1988

7 Prof.Dr. Ida Bagus Oka 1988 1993

8 Drs. Dewa Made Beratha 1998 2008

9 I Made Mangku Pastika 2008 2013

Perwakilan

Empat anggota DPD (2004-2009) dari Provinsi Bali adalah I Wayan Sudirta, S.H.,  Nyoman Rudana, Drs. Ida Bagus Gede Agastia, dan Dra. Ida Ayu Agung Mas.

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2009, Bali mengirimkan sembilan anggota DPR ke Senayan dengan komposisi empat wakil dari PDI-P, masing-masing dua dari Partai Golkar dan Partai Demokrat, serta satu orang dari Partai Gerindra.

(11)

Pada tingkat provinsi, DPRD Bali dengan 55 kursi tersedia dikuasai oleh PDI-P dengan 24 kursi, menurun dari periode sebelumnya (2004-2009), disusul Partai Golkar  dengan dua belas kursi.[6]

Partai Kursi % PDI-P 24 -Partai Golkar  12 -Partai Demokrat 10 -Partai Gerindra 2 -PNBK  2 -PKPB 1 -PKPI 1 -Partai Hanura 1 -Pakar Pangan 1 -PNI Marhaenisme 1 -Total 55 100,0

Empat orang anggota adalah perempuan.

Budaya

Musik 

Seperangkat gamelan Bali.

Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk  kecak , yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya Gamelan Jegog , Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang , Gamelan Selunding , dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik  Angklung dimainkan untuk  upacara ngaben, serta musik  Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya. Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar  yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, serta  Joged Bumbung  yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik 

(12)

Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong, dan   perkusi kayu ( xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling mempengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok .

• Gamelan • Jegog • Genggong • Silat Bali

Tari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaituwali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, danbalih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.[7]

Pakar seni tari Bali I Made Bandem[8] pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan

tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya  Berutuk , Sang Hyang Dedari,  Rejang  dan  Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng   Pajegan, dan Wayang Wong , sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong ,  Parwa,  Arja, Prembon dan Joged , serta berbagai koreografi tari modern lainnya.

Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak . Sekitar  tahun 1930-an, Wayan Limbak  bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Penari belia sedang menarikan Tari Belibis, koreografi kontemporer karya Ni Luh Suasthi Bandem.

(13)

Tarian wali

• Sang Hyang Dedari • Sang Hyang Jaran • Tari Rejang • Tari Baris • Tari Janger  Tarian bebali • Tari Topeng • Gambuh Tarian balih-balihan • Tari Legong • Arja • Joged Bumbung • Drama Gong • Barong • Tari Pendet • Tari Kecak  • Calon Arang

Pakaian daerah

Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen  perhiasan yang dipakainya.

(14)

Pria

Anak-anak Ubud mengenakan udeng, kemeja putih dan kain. Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:

• Udeng (ikat kepala) • Kain kampuh

• Umpal (selendang pengikat) • Kain wastra (kemben)

• Sabuk  • Keris

• Beragam ornamen perhiasan

Sering pula dikenakan baju kemeja, jas, dan alas kaki sebagai pelengkap. Wanita

Para penari cilik mengenakan gelung, songket dan kain prada. Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:

• Gelung (sanggul)

• Sesenteng (kemben songket) • Kain wastra

• Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada • Selendang songket bahu ke bawah

• Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam • Beragam ornamen perhiasan

(15)

Makanan

Makanan utama • Ayam betutu • Babi guling • Bandot • Be Kokak Mekuah • Be Pasih mesambel matah • Bebek betutu • Berengkes • Grangasem • Jejeruk  • Jukut Urab • Komoh • Lawar  •  Nasi Bubuh •  Nasi Tepeng • Penyon • Sate Kablet • Sate Lilit • Sate pentul • Sate penyu • Sate Tusuk  • Timbungan • Tum • Urutan Tabanan Jajanan • Bubuh Sagu • Bubuh Sumsum • Bubuh Tuak  • Jaja Batun Duren • Jaja Begina • Jaja Bendu • Jaja Bikang • Jaja Engol • Jaja Godoh • Jaja Jongkok  • Jaja Ketimus • Jaja Klepon • Jaja Lak-Lak  • Jaja Sumping • Jaja Tain Buati • Jaja Uli misi Tape

• Jaja Wajik  • Kacang Rahayu • Rujak Bulung

• Rujak Kuah Pindang • Rujak Manis • Rujak Tibah • Salak Bali

Senjata

• Keris • Tombak  • Tiuk  • Taji • Kandik  • Caluk  • Arit • Udud • Gelewang • Trisula • Panah • Penampad • Garot • Tulud • Kis-Kis

(16)

• Anggapan • Berang • Blakas • Pengiris

Rumah Adat

Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur  tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan  parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.

Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan,  berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.

Pahlawan

• Untung Suropati • I Gusti Ngurah Rai • I Gusti Ketut Jelantik 

(17)

BAB III

Tanah Lot

Pura Tanah Lot

'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang

terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa  penjaga laut.

Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular  cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi  pengikut Danghyang Nirartha.

(18)

Pura Tanah Lot

Lokasi

Suasana di tepi pantai Tanah Lot

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam ( sunset ), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Fasilitas

Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.

(19)

BAB IV Penutup A. Kesimpulan B. Saran Surakarta, 5 Agustus 2010 Penyusun, F. Afina Nurage NIS. 7294

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia terdiri dari beribu ribu pulau salah satunya adalah

El Nino merupakan salah satu fenomena global yang berdampak terhadap sistem iklim di wilayah Indonesia; termasuk wilayah Pulau Ambon Provinsi Maluku. Salah satu

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki jumlah pulau yang sangat banyak dan dilintasi garis khatulistiwa. Wilayah Indonesia

Dewata bali merupakan salah satu pusat oleh-oleh Bali yang patut dikunjungi yang terletak dijalan By pass ngurah rai, no.53. Diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010, diawali dari

El Nino merupakan salah satu fenomena global yang berdampak terhadap sistem iklim di wilayah Indonesia; termasuk wilayah Pulau Ambon Provinsi Maluku. Salah satu

Pulau Bali merupakan salah satu destinasi utama di Indonesia yang sejak lama sudah dikenal hingga mancanegara. Pulau Bali memiliki beragam daya tarik wisata

    Selat  Bali  merupakan  perairan  yang  memisahkan  antara  pulau  Jawa  dan  pulau  Bali. 

Desa adat di Bali merupakan salah satu elemen penting untuk mencegah dan menanggulangi pandemi di wilayah Bali, sehingga pada tanggal 20 Mei 2020 Pemerintah Provinsi Bali melibatkan