• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci: menelusuri, makna novel, struktural, semiotik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci: menelusuri, makna novel, struktural, semiotik."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Erna, Yusifi. 2006. Menelusuri Makna Novel Toenggoel Karya EeR Asura. Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang.

Pembimbing: (I) Drs. Taufik Dermawan, M.Hum., (II) Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci: menelusuri, makna novel, struktural, semiotik.

Sastra merupakan hasil karya manusia. Sastra mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan ini menandakan adanya pencarian nilai-nilai baru oleh sastrawan. Sastra lahir dan berkembang dalam masyarakat berawal dari kreativitas sastrawan. Novel Toenggoel Karya EeR Asura merupakan salah satu wujud perkembangan sastra. Dalam novel tersebut terdapat latar cerita dan permasalahan budaya masyarakat Jawa. Permasalahan yang dimaksud adalah tradisi gemblak dalam kesenian reog yang dianggap sebagai praktik penyimpangan seksual. Dalam novel ini digambarkan pula adat-istiadat dalam komunitas reog Ponorogo, dialek Jawa, serta cara berpikir masyarakat Jawa.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna novel Toenggoel karya EeR Asura. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode analisis teks dengan menggunakan teori struktural semiotik. Dalam analisis struktur, masalah dibatasi pada unsur tokoh dan penokohan, latar, alur, tema serta keterkaitan

antarunsur. Sedangkan dalam analisis semiotik masalah dibatasi pada tanda penting yang bermakna berupa ikon, indeks, dan simbol. Sehubungan dengan tujuan

penelitian, digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Satuan data penelitian ini adalah paparan informasi tertulis dalam teks novel Toenggoel yang berupa satuan dialog, monolog dan narasi. Sumber data meliputi unit teks yang menggambarkan struktur dan unit teks yang menggambarkan semiotik dalam teks novel Toenggoel karya EeR Asura terbitan tahun 2005.

Berdasarkan analisis aspek struktur diketahui bahwa novel Toenggoel ini terdiri atas tiga gagasan dasar cerita, yaitu (1) pergulatan batin seseorang

menghadapi masa lalu, (2) perilaku buruk manusia dapat menyisakan penderitaan yang panjang, dan (3) kebencian dan dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Dari ketiga gagasan tersebut dapat disimpulkan menjadi sebuah tema yakni

seseorang harus berjuang untuk bersikap arif terhadap masa lalu yang buruk untuk masa depan yang lebih baik. Tema ini dapat dilihat dari peran tokoh dan penokohan. Perwujudan tema tidak hanya terlihat pada tokoh dan penokohan saja, melainkan terlihat pada penggambaran alur. Novel ini beralur sorot-balik dengan teknik dramatik dan memanfaatkan variasi retorika sehingga mampu mempengaruhi jiwa pembaca. Alur sorot-balik menggambarkan pergulatan batin tokoh dengan masa lalunya. Latar mampu menghidupkan cerita, latar menunjukkan tempat tokoh dalam kehidupan masa lalu dan masa kini. Dengan demikian, masing-masing unsur saling melengkapi dan terlihat keterkaitan unsur yang satu dengan unsur yang lain

(2)

Berdasarkan analisis aspek semiotik, novel Toenggoel diciptakan pengarang memiliki makna tertentu. Ikon, indeks, dan simbol dalam novel Toenggoel meliputi tokoh Sapto Linggo, tokoh Hardo Wiseso, tradisi gemblak, nafsu dendam, renungan, toenggoel, gemblak, warok, jimat, dan usus-usus. Ikon dalam novel Toenggoel meliputi tokoh Sapto Linggo dan tokoh Hardo Wiseso: Sapto Linggo sebagai ikon profesi gemblak dan Hardo Wiseso sebagai ikon profesi warok. Indeks dalam novel Toenggoel meliputi tradisi gemblak, nafsu dendam, dan renungan: tradisi gemblak sebagai indeks perubahan kondisi kejiwaan pelakunya; nafsu dendam sebagai indeks perasaan menderita yang terpendam pada sebagian masyarakat yang tidak

menghendaki tradisi gemblak; renungan sebagai indeks pencarian jati diri manusia. Simbol dalam novel Toenggoel meliputi toenggoel, gemblak, warok, jimat, dan usus-usus: toenggoel sebagai simbol hasil perbuatan dan perilaku buruk dalam tradisi gemblak; gemblak sebagai simbol penyimpangan seksual; warok sebagai simbol kekuasaan tertinggi dalam komunitas Reog; jimat dan usus-usus sebagai simbol kekuatan dalam komunitas warok.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada peneliti lain bidang sastra untuk melakukan penelitian lanjutan tentang novel Toenggoel karya EeR Asura ditinjau dari aspek lain yang lebih mendalam sehingga mampu memberikan katarsis bagi pembaca. Selain itu, disarankan juga kepada pembaca sastra untuk membaca referensi lain yang berkaitan dengan reog Ponorogo dan kebudayaan Jawa, sehingga dapat menunjang pemahaman makna novel Toenggoel karya EeR Asura secara lebih dalam lagi.

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Menelusuri Makna Novel Toenggoel Karya EeR Asura dengan baik.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis memperoleh bantuan, baik yang berupa bantuan moril, motivasi, dan material. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaiakan skripsi ini, khususnya kepada pihak berikut.

1. Seluruh Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan.

2. Bapak Drs. Taufik Dermawan, M.Hum. selaku pembimbing I atas arahan, dorongan, saran dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd. selaku pembimbing II atas arahan, dorongan, saran dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Dr. Yuni Pratiwi, M.Pd. selaku penguji atas arahan dan saran kepada penulis.

5. Bapak Dr. Maryaeni, M.Pd. dan Drs. Bustanul Arifin, S.H., M.Hum. selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan peluang bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Prof. Dr. Suparno selaku Dekan Fakultas Sastra yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Drs. Imam Agus Basuki, M.Pd. selaku Penasehat Akademik atas arahan dan sarannya.

(4)

8. Ayahanda Tumiran Purwatmadja dan Ibunda Tumidjah Menik yang terhormat, atas segala doa, semangat, dorongan, nasehat dan kasih sayangnya.

9. Kakak-kakakku tersayang Puji L.S, Yuni Tyastutiani, S.Pd. dan Tri Cahyo Abadi, S.S. atas semangat dan doanya. Dan keponakanku tercinta Nina dan Ilma atas keceriaan dan semangatnya.

10. Aa-ku tercinta Deddy Sunaryo atas kasih sayang, cinta, dan semangatnya. 11. Seluruh teman-temanku yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penelitian ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon saran dan masukan dari pembaca. Akhirnya, semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca, khususnya dosen dan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia sebagai salah satu alternasi model kajian struktural semiotik terhadap novel.

Malang, Agustus 2006

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Masalah Penelitian ... 7

1.2.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

1.2.2 Pembatasan Masalah ... 8 1.2.3 Rumusan Masalah ... 9 1.3 Tujuan Penelitian ... 9 1.3.1 Tujuan Umum ... 9 1.3.2 Tujuan Khusus ... 9 1.4 Manfaat Penelitian ... 10 1.5 Penegasan Istilah... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural dan Semiotika ...13

2.1.1 Teori Struktural ...13

2.1.2 Teori Semiotika...17

2.2 Tinjauan Teori Struktural-Semiotik ...20

2.3 Novel dan Unsur Pembangun Novel ...21

2.3.1 Novel sebagai Sebuah Sistem ...21

2.3.2 Unsur Pembangun Novel ...22

2.3.2.1 Tinjauan tentang Tokoh dan Penokohan ...22

2.3.2.2 Tinjauan tentang Alur ...26

2.3.2.3 Tinjauan tentang Latar ...27

2.3.2.4 Tinjauan tentang Tema...27

2.3.2.5 Tinjauan tentang Keterkaitan Antarunsur ...29

2.4 Makna dalam Novel ...31

2.4.1 Tinjauan tentang Makna ...31

2.4.2 Makna sebagai Objek Pengajian ...32

2.5 Tinjauan tentang Kesenian Reog ...34

2.5.1 Sekilas Sejarah Munculnya Reog Ponorogo ...34

2.5.2 Warok dalam Kesenian Reog Ponorogo ...35

(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ...43

3.2 Data dan Sumber Data ...43

3.3 Instrumen Penelitian ...44

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...45

3.5 Teknik Analisis Data ...46

3.6 Pemeriksaan Keabsahan ...47

3.7 Prosedur Penelitian ...47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Struktural ...48

4.1.1 Tokoh dan Penokohan ...48

4.1.2 Alur ...78 4.1.3 Latar ...82 4.1.4 Tema ...86 4.1.5 Hubungan Antarunsur ...91 4.2 Analisis Semiotik ...94 4.2.1 Ikon ...94 4.2.2 Indeks ...99 4.2.3 Simbol ...108

4.3 Makna Novel Toenggoel Karya EeR Asura ...112

BAB VI PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...116

5.2 Saran ...118

Daftar Rujukan ...119

Lampiran: Sinopsis Novel Toenggoel Karya EeR Asura ...121

Tentang Pengarang ...124

Tabel Data ...126

Pernyataan Keaslian Tulisan ...136

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1.1 Deskripsi Tokoh dan Penokohan ...48

4.1.2 Deskripsi Ciri Tokoh Sapto Linggo ...49

4.1.3 Keadaan Tokoh Sapto Linggo ...51

4.1.4 Deskripsi Ciri Tokoh Lastri ...53

4.1.5 Keadaan Tokoh Lastri ...54

4.1.6 Deskripsi Ciri Tokoh Mak Menuk ...56

4.1.7 Keadaan Tokoh Mak Menuk ...57

4.1.8 Deskripsi Ciri Tokoh Prapto ...59

4.1.9 Keadaan Tokoh Prapto ...61

4.1.10 Deskripsi Ciri Tokoh Hardo Wiseso ...63

4.1.11 Keadaan Tokoh Hardo Wiseso ...66

4.1.12 Deskripsi Ciri Tokoh Legong Kamplok ...68

4.1.11 Keadaan Tokoh Legong Kamplok ...70

4.1.12 Deskripsi Ciri Tokoh Toenggoel ...71

4.1.13 Deskripsi Ciri Tokoh Ketua Kampung ...73

4.1.16 Deskripsi Ciri Tokoh Prabowo ...76

4.2 Garis Besar Isi Cerita ...79

4.3 Penelusuran Tema ...90

4.4 Keterkaitan Antarunsur ...93

4.5.1 Deskripsi Srintil Ikon Ronggeng dalam Ronggeng Dukuh Paruk dan Sapto Ikon Gemblak dalam Toenggoel ...96

4.5.2 Deskripsi Sapto Linggo sebagai Ikon Profesi Gemblak ...97

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Sinopsis Novel Toenggoel Karya EeR Asura ...121

2. Tentang Pengarang ...124

3. Tabel Data ...126

4. Pernyataan Keaslian Tulisan ...136

Referensi

Dokumen terkait

Kebanyakan subsidi dibuat oleh kerajaan kepada pengeluar atau pengedar di dalam sebuah industri untuk mencegah kemerosotan pengeluar atau pengedar di dalam sebuah

Hal lain yang juga berhubungan dengan kelembagaan ini adalah pengembangan unsur-unsur pelaksana pembangunan yang harus lebih dikembangkan lagi, khususnya kelembagaan pada

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem resirkulasi aquaponics sebagai media pertumbuhan tanaman bayam ( Amarnthus spp ) dan ikan nila (Oreochromis niloticus)

– Penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel dengan

Kampung Cangkurawok terletak di area terluar lingkar kampus Insitut Pertanian Bogor dan belum memiliki sarana sanitasi yang baik. Pembuangan air limbah domestik

Maksud dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti

Oleh karena itu, sebagian pejantan sapi PO yang saat ini ada di Lolitsapi merupakan sapi generasi keempat (F4) untuk dapat dicalonkan sebagai galur baru sapi PO yang spesifik

Setelah melakukan pencarian data yang didapat dari literatur studi lapangan dan kepustakaan, maka maka dapat direncakan bahan – bahan yang diperlukan dam perancangan pembuatan