• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sindroma Hepatornal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sindroma Hepatornal"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SI N D ROM A H EPATOREN AL

SRI M ARYAN I SUTAD I

Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Ba gia n I lm u Pe n ya k it D a la m

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

Pe n da h u lu a n

Dalam beberapa t ahun t erakhir ini, t elah diket ahui bahw a sindrom a hepat orenal ( SHR) m erupak an k om plikasi t erm inal pada pasien sirosis hat i dengan ascit es.

Tim bulnya gagal ginj al t anpa adanya gej ala klinis dan bukt i hist ologis yang diket ahui sebagai peny ebab t im bulny a gagal ginj al t ersebut . 1, 2.

Pada SHR k elainan y ang dij um pai pada ginj al hany a berupa k egagalan fungsi t anpa dit ansai dengan k elainan anat om i. Hal ini dapat dibuk t ikan bila ginj al t ersebut dit ansplant asik an pada penderit a lain y ang t idak didapat i k elainan hat i, m ak a fungsi ginj al t ersebut ak an k em bali norm al at au penderit a y ang m engalam i SHR dilak uk an t ranspalant asi hat i m ak a fungsi ginj alny a ak an k em bali norm al.3.

Selain perubahan fungsi ginj al, penderit a SHR j uga dit andai dengan perubahan sirkulasi art eri sist em ik dan akt ifit as sist im vasoact ive endogen y ang berperan dalam t erj adinya hipoperfusi ke ginj al. Dengan alsan ini SHR m erupakan kum pulan pat ofisiologi yang unik unt uk diket ahui hubungan ant ara sirkulasi sist em ik dan fungsi ginj al sert a pengaruh fact or v asok onst rikt or dan v asodilat or pada sirkulasi ginj al 4, 5.

SHR dilaporkan pert am a sek ali oleh Aust in Flint dan Frerichs ( 1863) , y ang m asing- m asing m elaporkan t im bulny a oligura pada pasien- pasien sirosis dengan asit es, m ereka t idak m enem ukan adanya perubahan hist ology ginj al yang nyat a pada pem erik saan post m ort em . Pierre Vesin salah sat u penelit i t ent ang aspek k linis fungsi ginj al pada sirosis, m engusulkan definisi SHR dengan nam a t erm inal “ fungt ional rernal failure” . Beliau m enek ank an gagal ginj al pada SHR t idak berhubungan dengan kerusakan st rukt ur ginj al dan berkem bangnya sindrom a ini m erupak an k eadaan t erm inal dan orrev ersible pada sirosis dengan asit es 1. Pada t ahun 1956, Hecker dan Sherlock m elaporkan sem bilan pasien penyakit hat i bersam aan dengan gagal ginj al y ang dit andai dengan prot ein uria dan ekskresi NA+ yang rendah.

D e fe n isi

Defenisi Sindrom a Hepat o Renal yang diusulkan oleh I n t e r n a t ion a l Ascit e s Clu b ( 1994) adalah sindrom a k linis y ang t erj adi pada pasien peny ak it hat i k ronik dan kegagalan hat i lanj ut sert a hipert ensi port al yang dit andai oleh penurunan fungsi ginj aldan abnorm alit as y ang ny at a dari sirkulasi art eri dan ak t ifit as sy st em vasoact ive endogen. Pada ginj al t erdapat vasokonst riksi yang m enyebabkan laj u filt rasi glom erulus rendah, dim ana sirkulasi diluar ginj al t erdapat v asodilasi art eriol yang luas m enyebabkan penurunan resist ensi vaskuler sist em ik t ot al dan hipot ensi. Meskipun sindrom a hepat orenal lebih um um t erdapat pada penderit a dengan sirosis lanj ut , hal ini dapat j uga t im bul pada penderit a peny ak it hat i k ronik at au peny ak it hat i ak ut lain sepert i hepat it is alk oholik at au k egagalan hat i ak ut 3.

I n side n

(2)

m elaporkan insiden SHR pada penderit a sirosis hat i dengan ascit es y ang diraw at m encapai 10% k asus.

Pa t ofisiologi

Hal y ang sam a dit em uk an pada SHR adalah v asok onst riksi ginj al y ang rev ersible dan hipot ensi sist em ik. Keberadaan v asok onst riksi ginj al y ang ny at a pada penderit a SHR t elah dit unj uk k an dengan beberapa m et ode eksplorasi t erm asuk art eriografi ginj al, klirens para am inohipuric acid dan yang t erbaru ult rasonografi Doppler. Pem ak aian beberapa t ek nik ini m endapat k an beberapa perubahan dalam perfusi ginj al y ang berkesinam bungan pada penderit a sirosis dengan ascit es, dan SHR adalah ak hir dari spect rum ini 2,3,7. Peny ebab ut am a dari v asok onst riksi ginj al ini belum dik et ahui secara past i, t api k em ungk inan m elibat k an bany ak fact or ant ara lain perubahan syst em hem odinam ik, m eningginya t ekanan vena port a, peningkat an v asok onst rikt or dan penurunan v asodilat or y ang berperan dalam sirkulasi di ginj al ( Tabel 1) 2, 5.

Teori hipoperfusi ginj al m enggam barkan m anisfest asi dari kekurangan pengisian sirkulasi art eri t erhadap adanya vasodilasi pem buluh darah splanik. Pengurangan pengisian art eri ini ak an m enst im ulasi baroresept or m engak t ifkan v asok onst rikt or ( sepert i rennin angiot ension dan syst em saraf sim pat is) 1.

Tabel 1. Fak t or- fak t or Vasoak t if secara pot ensial berperan dalam pengat uran perfusi ke ginj al pada pendeerit a sindrom a hepat orenal 3.

Vasok onst rikt or

Angiot ension I I

Norepineprine

Neuropept ide Y

Endot helin Adenosine

Cyst einyl leukot rines

F2- isoprost anes Vasodilat ors :

Prost aglandins Nit ric oxide

Nat riuret ic pept ides

Kallikrein – kinin syst em

V a k t or V a sok on st r ik t or 3 ,4

Sist em rennin – angiot ension dan syst em saraf sim pat ik, beberapa dari syst em ut am a yang m em punyai efek vasokonst riksi pada sirkulasi ginj al berperan sebagai m ediat or ut am a v asok onst riksi ginj al pada sindrom a hepat orenal. Ak t ifit as dari syst em vasokonst ruksi ini m eningkat pada penderit a dengan sirosis dan ascit es, t erut am a penderit a dengan sindrom a hepat orenal dan berkolerasi t erbalik dengan aliran darah ginj al dan laj u filt rasi glom erulus. Kadar horm on ant i diuret ic at au vasopressin m eninggi pada penderit a SHR karena st im ulasi non osm olar, w alaupun sering t im bul hiponat rem ia.

(3)

Subst ansi v asoact iv e lainny a sepert i adenisin,F2 – isoprost anes dapat j uga sebagai fact or y ang m em pengaruhi pat ogenesa v asok onst riksi ginj al dalam SHR, t api m ek anism e y ang past i m asih belum dik et ahui. Ak hir ini disebut k an endot ok sin dan sit ok in j uga berperan dalam t im bulny a v asok onst riksi ginj al y ang pot en daan SHR t im bul set elah infek si bak t eri y ang berat pada sirosis. Hal ini diduga k at rena peningkat an t ranslokasi bakt eri dan port osyst em ic shunt ing. Bagaim anapun peran endot ok sin dan sit ok in dalam disfungsi ginj al pada sirosis m asih m erupak an perdebat an.

Fa k t or V a sodila t or

Sebuah penelit ian pada penderit a dengan sirosis at au percobaan pada binat ang m em perlihat k an bahw a sint esa fact or v asodilat or local pada ginj al m em aikan peran y ang pent ing dalam m em pert ahank an perfusi ginj al dengan m eelindungi sirkulasi ginj al dari efek yang m erusak dari fact or vasokonst rikt or. Mek anism e v asodilat or ginj al y ang paling pent ing adalah prost aglandin ( PGs) . PGs m em bent uk sit em yang unik dim ana ginj al m am pu m engim bangi efek peningkat an kadar vasokonst r ikt or t anpa m er usak fungsi sit em iknya. Bukt i yang paling kuat m eny okong peran PGs ginj al dalam m em pert ahank an perfusi ginj al pada sirosis dengan asciet es diperoleh dari penelit ian yang m enggunakan obat non st eroid aant i inflam asi unt uk m engham bat pem bent ukan prost aglandin ginj al. Pem berian NSAI Ds, sek alipun dalam dosis t unggal pada penderit a sirosis hat i dengan ascit es m enyebabkan penurunan yang nyat a dalam aliran darah ginj al dan laj u filt rasi glom erulus, y ang perubahanny a m eny erupai k ej adian dalam SHR pada penderit a dengan ak t ifit as v asok onst rikt or y ang ny at a, t et api t idak at au sedik it efek pada penderit a dengan ak t ifit as v asok onst rikt or y ang ny at a, t et api t idak at au sedik it at au sedik it efek pada penderit a t anpa ak t ifit as v asok onst rikt or. Vasodilat or ginj al lainny a y ang m ungk in berpart isipasi dalam m em pert ahank an perfusi ginj al pada sirosis adalah nit rit oksida. Jik a produk si nit rit oksida dan PGs diham bat secara t idal langsung dalam percobaan sirosis dengan ascit es t erj adi penurunan perfusi ginj al 3,4. Vasodilat or lain yang m ungkin m em pengaruhi pengat uran perfusi ginj al pada sirosis adalah nat riuret ic pept ide. Gulberg dk k m enem uk an peningk at an j um lah C Type nat riuret ic pept ide ( CNP) di urin penderit a sirosis dan gagal ginj al fungsional, selanj ut nya dit em ukan hubungan yang t erbalik ant ara CNP di urin dengan ekskresi nat rium urin,CNP ini berperan dalam pengat uran keseim bangan nat rium . Penem uan ini m em buk t ik an ak t ifit as v asodilat or ginj al m eningk at pada sirosis dan berperan dalam pengat uran perfusi ginj al, t erut am a pada ak t ifit as y ang berlebihan dari m ekanism e vasokonst r ikt or ginj al 8.

Sist e m sa r a f sim pa t is 4

St im ulasi syst em saraf sim pat is sangat t inggi pada penderit a SHR dan m enyebabkan vasokonst riksi ginj al dan m eningkat nya ret ensi nat rium . Hal ini t elah diperlihat k an oleh beberapa penelit i adany a peningk at an sek resi k at ek olam in di pem buluh darah ginj al dan splanik. Kost reva dkk m engam at i vasokonst ruksi pada art eiol afferent ginj al m enim bulkan penurunan aliran darah ginj al dan GFR dan m eningk at k an peny erapan air dan nat rium di t ubulus.

Pa t oge n e sia 3 ,9

(4)

penurunan pem bent uk an at au pelepasan v asodilat or y ang dihasilkan hat i y ang dapat m eny ebabk an pengurangan perfusi ginj al dan pada percobaan binat ang diperlihat k an bahw a hat i m engat ur fungsi ginj al m elalui refleks hepat orenal. Teori kedua m enerangkan bahw a hipoperfusi ginj al berhubungan dengan perubahan pat ogenet ik dalam syst em hem odinam ik dan SHR adalah bent uk t erak hir dari pengurangan pengisian art eri pada sirosis. Hipot esis ini m enerangk an bahw a k ek urangan pengisian sirkulasi art eri bert anggung j aw ab t erhadap hipoperfusi y ang buk an sebagai ak ibat penurunan v olum e v askuler, t et api v asodilat asi art eriolar y ang luar biasa t erj adi t erut am a pada sirkulasi splanik . Hal ini dapat m eny ebabk an ak t ifasi y ang progresif dari m ediat or baroresept or syst em v asok onst rikt or ( Gam bar1) , y ang m ana dapat m enim bulk an v asok onst ruk si t idak hany a pada sirkulasi ginj al t et api j uga pada pem buluh darah y ang lain. Splanik dapat bebas dari efek v asok onst rikt or dan vasodilasi dapat bert ahan, kem ingkinan karena adanya rangsangan vasodilat or local yang sangat kuat . Tim bulnya hipoperfusi ginj al m enyebabkan SHR dapat t erj adi sebagai ak ibat ak t ifit as y ang m ak sim al v asok onst rikt or sist em ik y ang t idak dapat dihalangi oleh v asodilat or, penurunan ak t ifit as v asodilat or at au peningk at an produk si v asok onst rikt or ginj al at au k eduany a.

Sirosis hati

Vasodilatasi arteri splanik

Arterial underfilling

Sintesa factor vasodilator Baroreseptor Sntesa factor vasokonstriktor Intra renal Aktifitas factor vasokonstriktor intra renal

Sistemik

Vasokonstriksi renal

SHR

Gambar 1 : Patogenesa sindroma hepatorenal.9

Ga m ba r a n Klin is

Mek anism e k linis penderit a SHR dit andai dengan k om binasi ant ara gagal ginj al, gangguan sirkulasi dan gagal hat i. Gagal ginj al dapat t im bul secara perlahan at au progresif dan biasany a diikut i dengan ret ensi nat rium dan air y ang m enim bulkan ascit es, edem a dan dilut ional hyponat rem ia, yang dit andai oleh ekresi nat rium urin yang rendah dan pengurangan kem am puan buang air ( oliguri –anuria ) . Gangguan sirkulasi sist em ik y ang berat dit andai dengan t ek anan art eri y ang rendah, peningkat an cardiac out put , dan penurunan t ot al t ahanan pem buluh darah sist em ik ( Tabel 2) 3, 4.

Gam baran k linis dari urem ia j arang dij um pai, begit u j uga dengan analisa urin dalam k eadaan norm al 10.

(5)

Tipe I dit andai oleh peningk at an y ang cepat dan progresif dari BUN ( Blood urea nit rogen) dan kreat inin serum yait u nilai kreat inin > 2,5 m g/ dl at au penurunan k reat inin k lirens dalam 24 j am sam pai 50% , k eadaan ini t im bul dalam beberapa hari hingga 2 m inggu. Gagal ginj al sering dihubungkan dengan penurunan yang progresif j um lah urin,

Tabel 2. Gangguan hem odinam ik y ang sering dit em uk an pada sindrom a hepat orenal

3

.

Cardiac out put m eninggi Tekanan art erial m enurun

Tot al t ahanan pem buluh darah sist em ik m enurun Tot al v olum e darah m eninggi

Ak t ifasi syst em v asok onst rikt or m eninggi Tekanan port al m eninggi

Port osyst em ic shunt ing

Tekanan pem buluh darah splanik m enurun Tekanan pem buluh darah ginj al m eninggi Tekanan art eri brachial dan fem oral m eninggi Tahanan pem buluh darah ot ak m eninggi

ret ensi nat rium dan hiponat rem i . Penderit a dengan t ipe ini biasany a dalam k ondisi k linik y ang sangat berat dengan t anda gagal hat i lanj ut sepert i ikt erus, ensefalopat i at au koagulopat i. Tipe ini um um pada sirosis alkoholik berhubungan dengan hepat it is alk oholik, t et api dapat j uga t im bul pada sirosis non alk oholik. Kira- k ira set engah k asus SHR t ipe ini t im bul spont an t anpa ada fact or presipit asi y ang dik et ahui, k adang- k adang pada sebagian penderit a t erj adi hubungan sebab ak ibat y ang erat dengan beberapa k om plikasi at au int ervensi t erapi ( sepert i inv ek si bak t eri, perdarahan gast roint est inal, parasint esis) . Spont aneus bact erial perit onirt is ( SBP) adalah penyebab um um dari penurunan fungsi ginj al pada sirosis. Kira- kira 35% penderit a sirosis dengan SBP t im bul SHR t ipe I .

SHR Tipe I adalah k om plikasi dengan prognost ic y ang sangat buruk pada penderit a sirosis, dengan m ort alit as m encapai 95% . Rat a- rat a w k t u harapan hidup penderit a ini k urang dari dua m inggu, lebih buruk dari lam any a hidup disbanding dengan gagal ginj al akut dengan penyebab lainnya.

2 . Sin dr om a H e pa t or e n a l Tipe I I

Tipe I I SHR ini dit andai dengt an penurunan y ang sedang dan st abil dari laj u filt rasi glom erulus ( BUN dibaw ah 50 m g/ dl dan k reat inin serum < 2 m g / dl) . Tidak sepert i t ipe I SHR, t ipe I I SHR biasany a t erj adi pada penderit a dengan fungsi hat i relat if baik. Biasany a t erj adi pada penderit a dengan ascit es resist en diuret ic. Diduga harapan hidup penderit a dengan k ondisi ini lebih panj ang dari pada SHR t ipe I .

D ia gn osis 3 ,4 ,6

Tidak ada t es yang spesifik unt uk diagnost ik SHR. Krit eria diagnost ik yang dianut sek arang adalah berdasark an I nt ernat ional Ascit es Club’s Diagnost ic Crit eria of Hepat orenal Syndrom e ( Tabel 3) .

Tabel 3. Krit eria Mayor diagnost ik SHR berdasarkan I nt ernat ional Axcit es Club 4

(6)

2. GFR rendah, kerat in serum > 1,5 m g/ dl at au kreat inin klirens 24 j am < 40 m l/ m nt .

3. Tidak ada syok,infeksi bak t eri sedang berlangsung, k ehilangan cairan dan m endapat obat nefrot oksik .

4. Tidak ada perbaik an fungsi ginj al dengan pem berian plasm a ekspander 1,5 lt r dan diuret ic ( penurunan kreat inin serum m enj adi < 1,5 m g/ dl at au peningkat an kreat inin klirens m enj adi > 40 m l/ m nt )

5. Prot einuria < 0,5 g/ hari dan t idak dij um pai bst ruk t if uropat i at au peny ak it parenkim ginj al secara ult rasonografi.

Krit eria t am bahan :

1. Volum e urin < 500 m l / hari 2. Nat rium urin < 10 m eg/ lit er

3. Osm olalit as urin > osm olalit as plasm a 4. Erit rosit urin < 50 / lpb

5. Nat rium serum < 130 m eg / lit er

Sem ua krit erua m ayor harus dij um pai dalam m enegakkan diagnosa SHR, sedangkan crit eria t am bahan m erupakan pendukung unt uk diagnosa SHR. Beberapa pakt or predict or unt uk t im bulnya SHR pada penderit a sirosis dengan ascit es dapat dilihat pada t able 4.

Tabel 4. fact or predict or t im bulny a SHR pada sirosis dengan ascit es 3

Peningkat an ringan BUN dan at au kreat inin serum Menurunnya ekskresi air set elah pem berian cairan Ekskresi nat rium urin yang rendah

Hipot ensi art erial

Ak t ifit as plasm a rennin m eninggi Kadar norepinefrin plasm a t inggi Refrak t er ascit es

Tidak ada hepat om egali

Peningkat an vascular resist ive index ginj al

Pe n a t a la k sa n a a n 1 - 3

Dengan m enget ahui beberapa fact or pencet us unt uk t im bulnya SHR pada penderit a sirosis dengan ascit es m ak a k it a dapat m encegah t im bulny a gagal ginj al pada penderit a ini. Pem berian plasm a ekspander set elah parasint esis dalam j um lah besar, t erut am a album in, m engurangi insiden SHR. Begit u pula pem berian ant ibiot ik unt uk m encegah SBP pada penderit a sirosis hat i dengan resiko t inggi unt uk t im bulny a k om plikasi ini ak an m engurangi insiden SHR. Ada beberapa m odalit as t erapi digunak an pada penderit a dengan SHR dengan efek y ang hany a sedik it at au t idak ada sam a sek ali.

V a sodila t or 4

Obat - obat an dengan ak t ifit as v asodilat or, t erut am a PGs t elah dipak ai pada penderit a dengan SHR dalam usaha unt uk m enurunkan resist ensi vaskuler ginj al. Pem berian PGs int ra v ena at au pengobat an dengan m isoprost ol ( analog PGs oral ak t if) pada penderit a sirosis hat i dengan SHR t idak diikut i dengan perbaik an fungsi renal.

(7)

m enyebabkan peningkat an yang ringan pada aliran darah ginj al t anpa perubahan yang berart i dalam laj u filt rasi glom erulus. Pem berian ant agonis endhot helin spesifik segera berhubungan dengan perbaik an fungsi ginj al pada pasien dengan SHR.

Va sok on st r ik t or

Hipoperfusi ginj al pada SHR pada sirosis dipik irkan berhubungan dengan pengurangan pengisian sirkulasi art eri , vasokonst riksi t elah digunakan dalam usaha m em perbaiki perfusi ginj al dengan m enaikkan resist ensi vaskuler sist em ik dan m enekan akt ifit as vasokonst rikt or sist em ik. Pem berian vasokonst rikt or segera ( norepinefrin, angiot ension I I , ornipressin) pada pasien sirosis dengan ascit es dan SHR m enyebabkan vasokonst riksi art eri,yang m ana m eningkat kan t ekanan art eri dan resist ensi v askuler sist em ik. Vasok onst rikt or pada dosis y ang digunak an pada penelit ian y ang dipublikasikan dan pem berian pada periode w ak t u y ang singk at , hanya m enyebabkan perubahan yang ringan at au t idak ada dalam aliran darah ginj al m eskipun perubahan yang m engunt ungkan dalam pengam at an di sirkulasi sist em ik m ungkin berhubungan baik dengan efek vasokonst riksi obat pada sirkulasi ginj al at au ak t ifit as y ang m enet ap dari v asok onst rikt or 12, 13. Kom binasi pem berian v asok onst rikt or ( ornipressin, norepenephrine) dan v asodilat or ginj al ( dopam ine,prost acyclin) j uga gagal m em perbaiki fungsi ginj al 14.

Penelit ian Guevara dkk m enunj ukkan bahw a pem berian kom binasi ornipressin dengan penam bahan volum e plasm a dengan alm um in m em perbaiki fungsi ginj al dan m enorm alk an perubahan hem odinam ik pada pasien sirosis dengan SHR. Tiga hari pengobat an dengan ornipressin dan album in dapat m enorm alk an ak t ifit as y ang berlebihan dari rennin – angiot ension dan syst em saraf sim pat is, peningk at an k adar nat riuet ik pept ide art eri dan hany a m em perbaiki sedik it fungsi ginj al. Pem berian ornipressin dan album in selam a 15 hari, perbaikan fungsi ginj al dij um pai dengan peningk at an aliran darah ginj al dan laj u filt rasi glom erulus. Terapi ini dapat digunak an dengan k ew aspadaan y ang t inggi, pada beberapa pasien hal ini t idak dilanj ut kan karena kom plikasi iskem ik 15. Angeli dk k m em berikan Midodrine dan Ocreot ide pada 13 penderit a SHR t ipe I , set elah 20 hari pengobat an didapat k an penurunan akt ifit as plasm a renin, vasopressin dan glukagon. 1 penderit a bert ahan hidup sam pai 472 hari, 1 penderit a dilak uk an t ransplant asi hat i dan y ang lain m eninggal set elah 75 hari karena gagal hat i 16.

Pe r it on e ov e n ou s sh u n t

Perit oneovenous shunt t elah digunakan secarasporadis pada m asa yang lau di dalam pelaksanaan pasien- pasien SHR dengan sirosis. Pem asangan shunt m eny ebabk an aliran y ang t erus m enerus cairan ascit es dari rongga perit oneum k e sirkulasi sist em ik yang berperan dalam m eningkat kan curah j ant ung ( cardiac out put ) dan penam bahan v olum e int rav ask uler. Efek hem odinam ik dari perit oneovenous shunt dihubungkan dengan penekanan yang nyat a dari akt ifit as syst em v asok onst rikt or, peningk at an ekskresi nat rium dan beberapa k asus m em perbaiki aliran darah ginj al dan laj u filt rasi glom erulus, hal nilah yang m enyebabkan rasionalisasi t indak an pada penderit a SHR 3.

Por t osy st e m ic sh u n t

(8)

m endapat pengobat an dengan TI PS adalah hepat ic encephalophat y dan obst ruk si dari st ent . Beberapa laporan y ang m elibat k an sej um lah pasien cendrung m em perlihat kan bahw a prosedur ini m eningkat kan fungsi ginj al pada pasien sirosis hat i dengan SHR y ang t idak dapat lagi unt uk dilak uk an t ransplant asi hat i. Penelit ian diat as m enunj ukkan bahw a TI PS m em berikan banyak keunt ungan pada penat alaksanaan SHR. Walaupun dem ikian, penggunaan TI PS m asih m em erlukan penelit ian kont rol unt uk dapat m erokom endasikan 3.

Guevara dk k m elak uk an TI PS pada 7 penderit a SHR t ipe 1 dan m eny im pulkan TI PS dapat m em perbaiki fungsi ginj al,m enurunk an ak t ifit as renin angiot ension dan syst em sar af sim pat is 17.

D ia lisa 1 ,1 8

Hem odialisa at au perit oneal dialisa t elah dipergunak an pada penat alak sanaan penderit a dengan SHR, dan pada beberapa k asus dilaporkan dapat m eningk at k an fungsi ginj al. Walupun t idak t erdapat penelit ian kont rol yang m engevaluasi efekt ifit as dari sialisa pada kasus ini, t et api pada laporan penelit ian t anpa kont rol m enunj ukkan efekt ifit as y ang buruk , k arena bany ak ny a pasien y ang m eninggal selam a pengobat an dan t erdapat insiden efek sam ping y ang cuk up t inggi. Pada beberapa pusat penelit ian hem odialisa m asih t et ap digunakan unt uk pengobat an pasien dengan SHR yang sedang m enunggu t ransplant asi hat i.

Tr a n spla n t a si H a t i 3 ,4 ,1 9 ,2 0

Transplant asi hat i ini secara t eori adalah t erapi y ang t epat unt uk penderit a SHR, yang dapat m enyem buhkan baik penyakit hat i m aupun disfungsi ginj alnya. Tindak an t ranspalnt asi ini m erupak an m asalah ut am a m engingat prognosis buruk dari SHR dan daft ar t unggu y ang lam a unt uk t indak an t ersebut di pusat t ransplant asi. Segera set elah t ransplant asi hat i, k egagalan fungsi ginj al dapat diam at i selam a 48 j am sam pai 72 j am . Set elah it u laj u filt rasi glom erulus m ulai m engalam i perbaik an.

Ke sim pu la n

1. SHR adalah kom plikasi dari penyakit hat i yang lanj ut yang dit andai t idak hanya gagal ginj al, t api j uga gangguan syst em hem odinam ik dan ak t ifit as syst em v asoak t if endogen.

2. Pat ogenesa SHR belum dik et ahui past i, t api diduga pengurangan pengisian sirkulasi art eriol sek under t erhadap sirkulasi v asodilasi art eriol di splanik , gangguan k eseim bangan ant ara fact or v asok onst rikt or dan v asodilat or.

3. Diangnosa SHR berdasark an I nt ernat ional Ascit es Club’s Diagnost ic Crit eria of Hepat orenal Sy ndrom e.

4. Pilihan pengobat an yang baik adalah t ransplant asi hat i

5. Pengobat an pendukung hanya diberikan j ika fungsi hat i dapat kem bali norm al at au sebagai j em bat an unt uk m enunggu t indak an t ransplant asi hat i.

Kepust ak aan

1. Arroyo V.New Treat m ent for Hepat orenal Syndrom e. Liver Transplant at ion 2000; 6 ( 3) ht t p: / / hepat ology.aasldj ournals.org/ script s/ om .dll/ serve?art icle.ht m

2. Plat t JF,Ellis JH, Rubin JM et al. Renal Duplex Doppler Ult rasonography: A Noninv asive Predict or Of Kidney Dy sfunct ion and Hepat orenal Failure in Liv er Disease. Hepat ology 1994; 20: 362- 9.

3. Gines P, Arroy o V. Hepat orenal Sy ndrom e.J Am Soc Nephrol 1999; 10: 1833- 9 4. Dagher L, Moore K. The Hepat orenal Sy ndrom e. Gut 2001; 49: 729- 737

(9)

6. Mccorm ick P.A. I m proving Prognosis in Hepat orenal Sy ndrom e.Gut 2000; 47: 164- 7

7. Riv olt a R,Maggi A, Cazzaniga M et al. Reduct ion of Renal Cort ical Blood Flow Assessed by Doppler in cirrhot ic Pat ient s w it h Refract ory Ascit es. Hepat ology 1998; 28: 1235- 40

8. Gulberg V, Moller S, Gerbes Al,Henriksen JH. I ncreased Renal product ion of Nat riuret ic Pept ide ( CNP) in Pat ient s w it h Cirrhosis and Funt ional Renal Failure. Gut 2000; 47: 852- 7

9. Gines P,Esparrach GF, Arroyo V,. Ascit es and Renal Funt ionabnorm alit ies in Cirrhosis. Pat hogenesis and Treat m ent . Bosch J ( ed) Clinical Gast roent erology Port al Hypert ension,Vol.2, Baillere Tindal London. 1997: 365- 81

10. Sherlock S, Dooley J. Funt ional Renal Failure,I n: Disease of The Liver and Biliary Sy st em ( 9t h ed) .

11. Brensing KA, Text or J, Perz et al. Long Term out com e Aft er Transj ugular I nt rahepat ic Port osy st em ic w it h Hepot orenal Sy ndrom e : A Phase I I St udy . Gut 2000; 47: 288- 95

12. Girgrah N, Liu P, Collier J, Blendins L.Wong F. Haem odinam ic, Renal Sodium Handling, and Neurohum oral Effect s Of Acut e Adm inist rat ion of Low Dose Losart an,An Angiot ension D Recept or Ant agonost , I n Preascit ic Cirrhosis. Gut 2000; 46: 114- 20

13. Evrard P, Ruedin P, I nst alle E, Sut er MP.Low - Dose Ornipressin I m proves Renal Funct ion in The Hepat orenal Sy ndrom e. Crit ical Care Medicine 1994; 22: 363- 7 14. Gulberg V, Blizer M, Gerbers A.Long Term Therapy and Ret reat m ent of

Hepat orenal Sy ndrom e Type1 w it h Ornipressin and Dopam ine. Hepat ology 1999; 30: 870- 5

15. Guevara M,Gines P,Salm eron JM et al. Reversibilit y of Hepat orenal syndrom e by Prolonged Adm inist rat ion of Ornipressin and Plasm a Volum e Expansion. Hepat ology 1998; 27: 35- 41.

16. Angeli P,Volpin R, Gerunda G et al. Rev ersal of Type I Hepat orenal Sy ndrom e Wit h The Adm inist rat ion of Midodrine and Ocreot ide. Hepat ology 1999; 29: 1690- 7 17. Guevara M,Gines P,Bandi JC et al. Transgular I nt rahepat ic Port osyst em ic Shunt in

Hepat orenal Sy ndrom e : Effect on Renal Funct ion and Vasoact iv e Sy st em s. Hepat ology 1998; 28: 416- 22

18. Keller F,Wagner K,Lenz T et al. Hem odialy sis in Hepat orenal Sy ndrom e : Report in Tw o cases. Gut 1985; 26: 208- 211.( abst ract )

19. Krige JEJ,Beckingham I J.ABC of diseases og liver,pancreas and billiary syst em port al hipert ension- 2.Ascit es,encephalopat hy, and ot her condit ions.BMJ 2001; 322: 416- 8

Gambar

Gambar 1 : Patogenesa sindroma hepatorenal.9

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT... Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

Supraco Indonesia Medan menerapkan penyusunan anggaran dengan memberikan otoritas penuh pada bagian yang terlibat dalam penyusunan anggaran biaya operasional ini, dengan

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang berarti jumlah pendapatan.. pengusaha kecil antara sebelum mendapat pinjaman dengan setelah mendapat

The Christian story, which has significantly influenced the cultural and social contexts of South Africa, places the significant other as constitutive of the identity of selves when

Following the great amount of groundnut exports to Eastern Asia in 2008, groundnuts export to Japan begin to decline from 2009 until 2016 and that was followed by a slight increase

perlawanan dengan menggunakan momentum meletusnya Gunung Krakatau..

 Infeksi nosokomial adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat

Observasi pra-PPL menyangkut perangkat pembelajaran (meliputi kurikulum, silabus, dan RPP), proses pembelajaran (meliputi cara membuka pelajaran, menyajikan materi,

Tenaga pengajar tetap 2 orang berkualifikasi doktor yang memiliki jabatan fungsional minimal Lektor, dan 4 orang berkualifikasi magister yang memiliki jabatan fungsional Lektor