METABOLISME DETOKSIFIKASI
SENYAWA XENOBIOTIK
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
TOKSIKOLOGI
TUJUAN
Memahami dan menjelaskan tentang phase kedua senyawa xenobiotik
XENOBIOTIK : BAHAN ASING
TERHADAP TUBUH
Meliputi :
1. Obat2an
2. Bahan karsinogen
3. Bahan yg mengganggu lingkungan : PCB dan
DETOXIFICATION REACTIONS
(BIOTRANSFORMATION)
All the biochemical reactions involved in the
conversion of foreign, toxic and water insoluble molecules to nontoxic, water soluble and
excretable form
The overall purpose of the two phase of
metabolism of xenobiotics is to increase their
water solubility (polarity) and thus
excretion from the body
In certain situation these reactions may
instead increase the toxicity of foreign compound, then these are called
XENOBIOTIC BLOOD XENOBIOTIC BIOTRANS-FORMATION E X C R E T IO N DNA damage Somatic effect Detoxification Activation Non-toxic
metabolite metaboliteToxic
Definition
Definition
Biotransformation is the sum of all processes, whereby a compound is transformed chemically within a living organism
Biotransformation is the sum of all processes, whereby a compound is transformed chemically within a living organism
Toxicants may converted to
1. Less toxic
chemicals (metabolite) ,
or
2. More toxic
chemicals (metabolite) ,
or
3. Chemicals with
different
type of
effect or toxicity
XENOBIOTIC
METABOLISM
(Xenobiotics) Highly lipophillic compounds Lipophillic compounds Polar compounds Phase I biotransformation (oxidation, reduction, hydrolysis) Phase IIbiotransformation (conjugation)
(Renal excretion, Biliary excretion)
Hydrophillic cpds
Accumulation in fat cells
Fase I : katalisator sitokrom P450 (hidroksilasi) Fase II : konjugasi larut air ekskresi
METABOLISM SITES
plasma,
kidney,
lung,
BAHAN TSB DIMETABOLISME DI
HEPAR, MELALUI 2 FASE :
1. Fase 1 :
Hidroksilasi oleh enzim se dan Sitokrom P450
2. Fase 2 :
Disusul dgn konjugasi oleh asam gluko ronat, sulfat, asetat, glutathion, asam amino atau metilasi
FASE I
Reaksi utama yang terjadi : hidroksilasi
Enzim : monooksigenase
sitokrom P450
Reaksi :
RH + O2 + NADPH + H+ R-OH + H2O + NADP
P450(r) P450(o)
RH + O2 R-OH + H2O
Hidroksilasi umumnya dapat menghentikan kerja obat
(tidak selalu)
Reaksi lain yang dikatalisa enzim ini : deaminasi,
dehalogenasi, desulfurasi, epoksidasi, peroksigenasi,
reduksi
Reaksi lain pada fase I (beda enzim) : hidrolisis
(esterase)
Sitokrom P450
Merupakan hemoprotein
Berperanan pada fase I metabolisme bermacam
xenobiotik (>50 % obat menurunkan, meningkatkan,
tidak berpengaruh pada aktivitas obat)
Juga berperanan pada metabolisme senyawa endogen
(mis. Steroid)
Memiliki spesifitas substrat luas bereaksi pada
Katalisator “serbaguna” 60 tipe reaksi
Prinsip reaksi : Mengkatalisa pengikatan satu atom O
pada substrat, sedang atom O yg lain direduksi menjadi H2O
Produk : lebih larut air ekskresi
Dapat ditemukan di berbagai jaringan, terutama liver
(retikulum endoplasasma halus, mitokondria)
Memiliki massa : 55 kDa
Dapat diinduksi interaksi obat
Dapat dihambat oleh obat tertentu atau metabolitnya
interaksi obat
Memiliki polimorfisme genetik metabolisme obat
atipikal
Bila terjadi kerusakan jaringan (mis. Sirosis)
mempengaruhi aktivitas metabolisme obat
terganggu
Genotyping profil P450 (masa depan) individualisasi
W . T as sa neey ak ul
Cofactors for Phase II
Fase II
•
Terjadi konversi produk fase I (oleh enzim
spesifik)
metabolit polar
•
Proses :
–
Konjugasi (asam glukoronat, sulfat, asetat,
glutation, asam amino tertentu)
–
Asetilasi dan Metilasi
•
Hasil : metabolit yang lebih larut air
5 tipe reaksi fase II :
Glukoronidasi
Mirip dengan proses glukoronidasi bilirubin
Donor glukoronid (terikat padsa gugus oksigen,
nitogen atau sulfat pada substrat) : UDP-glucuronic acid
Enzim : glucuroniltransferase (retikulum endoplasma
dan sitosol)
Substrat : 2-asetilaminofluoren, anilin, asam benzoat,
meprobamat, fenol, steroid
Sulfasi
Donor sulfat : adenosine 3’-fosfat-5’-fosfosulfat
(PAPS)
Konjugasi dengan glutation
Glutation : tripeptida (asam glutamat, sistein, glisin
GSH
Substrat : xenobiotik elektrofilik
(karsinogen tertentu)
Reaksi : R + GSH R-S-G
Enzim : glutation S-transferase untuk transfer
senyawa oksidan ke GSH
Terdapat banyak pada liver (sitosol)
Pasca konjugasi substrat terkonjugasi mengalami
metabolisme lebih lanjut (pembuangan gugus glisinil dan glutamil dan penambahan gugus asetil pada gugs sisteinil) --. Asam merkapturat ekskresi
Fungsi lain glutation :
Berperan pada dekomposisi H2O2 (produk reaksi
oleh glutation peroksidase)
Sebagai reduktan intrasesuler
Sebagai pengangkut beberapa asam amino
Asetilasi
Reaksi : X + asetil KoA asetil-X + KoA
Transfer gugus asetil dari Asetil-KoA ke senyawa
asing
Enzim : asetiltransferase (sitosol pada sel liver,
terutama)
Substrat : isoniazid
Metilasi
Enzim : metiltransferase
PARASETAMOL PADA KUCING
Enzim glukuronil transferase bertugas menempelkan molekul
glukuronid pada molekul obat dan membuatnya tidak aktif sehingga dapat dibuang melalui ginjal (air kencing)
Pada dosis berlebih, parasetamol dapat
menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel
hati pada anjing.
Sedangkan pada kucing menyebabkan gangguan
metabolisme hemoglobin yang sering disebut
methemoglobinemia.
Methemoglobin adalah bentuk hemoglobin yang
tidak dapat mengikat & mentranspor oksigen.
Methemoglobin yang berlebihan dalam darah
mengakibatkan darah kucing tidak dapat
mengangkut oksigen, tubuh kucing jadi
kekurangan oksigen, jantung berdetak dengan
cepat, nafas terengah-engah, dan selaput lendir
mulai berwarna coklat tua. Lebih lanjut dapat
menyebabkan kematian.
Tanda-tanda/gejala keracunan paracetamol
Air liur menetes secara berlebihan (hipersalivasi). Sakit di daerah perut
Selaput lendir berwarna coklat-abu Nafas terengah-engah
Bengkak di wajah, leher dan kaki Hipotermia (suhu badan rendah)
Langkah kaki tidak terkoordinasi (ataksia) Urin berwarna coklat tua/gelap
Muntah Depresi
Jaundice /penyakit kuning Koma
Pengobatan Keracunan Parasetamol
Pemberian oksigen tambahan, infus dan obat-obatan seperti asetilsistein dan vitamin C. Sebagai tambahan bisa diberikan asam amino Cysteine. Asam amino ini diperlukan agar hati dapat memperbaiki sel-sel yang rusak.
FORMAT TUGAS
Inhibitor Obat yangdihambat
Manifestasi / efek toksik
Keterangan Dicumarol Chlorpropamide Hipoglikemia,
collapse
Dicumarol Fenitoin Vertigo, anokresia Disulfiram Fenitoin Kerusakan otak
Dalam interaksi di bagian ini, obat yang berinteraksi di bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni obat yang meng – inhibisi, yakni obat yang menghambat enzim pemetabolisme obat lainnya. Misalnya Dicumarol merupakan penghambat enzim pemetabolisme dari chlopropamide dan fenitoin. Jadi jika dicumarol diminum bersamaan dengan phenytoin, maka phenytoin menjadi sedikit yang dimetabolisme, akibatnya kadar phenytoin aktif dalam darah lebih lama keberadaannya sehingga bisa lebih berefek atau bahkan lebih toksik.
Inhibitor Obat yang dihambat
Manifestasi / efek toksik
Keterangan /Pengatasan Dicumarol Chlorpropamide Hipoglikemia,
collapse
Monitoring gula darah, dosis chlorpropamide bisa dinaikkan Dicumarol Fenitoin Vertigo, anokresia
Rifampicin menginduksi enzim pemetabolisme kontrasepsi oral sehingga obat kontrasepsinya menjadi lebih cepat dimetabolisme. Selain itu ada literature yang mengatakan bahwa kapasitas globulind alam mengikat hormon meningkat. AKibatnya hormon dalam bentuk bebas rendah sehingga efek menjadi kecil. Pengatasannya adalah dihentikan
kontrasepsi oralnya diganti dengan yang bukan hormonal, seperti kondom, spiral, dan lainnya
Inducer Obat yang diiinduksi
Manifestasi / efek toksik
Keterangan /pengatasan Rifampisin Kontrasepsi oral Efek kontrasepsi
oral menurun Stop penggunaan kontrasepsi hormonal, ganti dgn yg non hormonal Phenobarbital Koumarin Efek koumarin
Metabolisme senyawa karsinogen 2 (metabolism detoksifikasi senyawa xenobiotik) Kuliah dan diskusi Memahami dan menjelaskan tentang phase kedua senyawa xenobiotik Ketrampilan dan keaktifan dalam menjawab dan bertanya 5% DEA SRM
Efek senyawa toksik pada organ 1
(pengaruh senyawa toksik pada hepar, ginjal dan syaraf) Kuliah dan diskusi Memahami dan menjelaskan tentang pengaruh senyawa toksik pada hepar, ginjal dan syaraf
Ketrampilan dan keaktifan dalam menjawab dan bertanya 5% DEA AKA
Efek senyawa toksik pada organ 2
(pengaruh senyawa toksik pada paru, kulit dan mata)
Presenta si
Memahami dan
menjelaskan tentang pengaruh senyawa toksik pada paru, kulit dan mata Ketrampilan dan keaktifan dalam menjawab dan bertanya 5% DEA AKA Tanaman Obat:
sejarah tanaman obat
beberapa contoh
tanaman obat dalam pengobatan kuliah dan diskusi Memahami dan menjelaskan tentang sejarah tanaman obat, contoh tanaman obat
Ketrampilan dan keaktifan dalam menjawab dan bertanya 5% HRW DEA
Pengobatan untuk toksikosis asetaminofen akut pada kucing meliputi:
Induksi muntah diikuti oleh arang aktif (activated
carbon) dan katarsis garam jika
pengkonsumsiannya dalam waktu 4-6 jam
Terapi oksigen jika ada cyanosis berat.
Acetylcysteine iv atau oral (140 mg / kg sebagai
solusi awalnya 5%, diikuti dengan 70 mg / kg IV setiap 4 jam, dengan total 4 sampai 6
perawatan). Acetylcysteine menyediakan diperlukan untuk sintesis sistein agar meningkatkan
glutathione.
Cimetidine, diperlukan untuk menghambat
kerusakan hati
Asam askorbat (30 mg / kg secara oral) untuk
pengobatan methemoglobinemia. Vitamin C harus diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan.
W . T as sa neey ak ul
Cofactors for Phase II
W . T as sa neey ak ul