• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Baki Tahun 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Baki Tahun 2017/2018"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh Lilik Prasetiyanti

A410140214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

IIALAMAN PERSETUJUAF{

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERIIADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PUBLtrKASI

ILMIAH

Oleh:

Lilik Prasetiyanti

A4fit4A2t4

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

(3)

HALAMAN PENGESAIIAN

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERIIADAP TIASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

OLE}I

LILffi

PRASETTYANTI A410140214

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji X'akultas Keguruan I)an Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Rabu,

4

Juli 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Ilcryan Penguji: Prof.DnBudi Murtiyasa, M.Kom,

(Ketua Dewan Penguji)

Dra.Nining Setyaningsih, M.Si (Anggota 1 I)ewan Penguji) Muhamad Toyrb, M.Pd

(Anggota 2 Dewan Penguji)

l.

(4)

PERI\IYATAAI{

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

k*yu

yang pernah diajukan rurtuk memperoleh gelar kesarjaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan sayajuga tidak terdapatkarya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalaral.dafril pustaka

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenara;n dalam pemyataan saya diatas, maka akan saya patanggurxgiawabkm sepenuhnya.

Surakarta 7

fu"i

ZOt S

yanti

NIM. A470t40214

(5)

1

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini ada tiga, yaitu (1) menganalisis dan menguji perbedaan pengaruh penerapan strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika, (2) menganalisis dan menguji perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) menganalisis dan menguji interaksi penerapan Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki tahun 2017/2018. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas. Metode pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Hasil penelitian dengan 𝛼 = 5% , yaitu (1) Adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika, (2) Adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Kata Kunci: discovery learning, minat belajar, hasil belajar, problem based learning

Abstract

There are three aims of the research: (1) To analyze and examine the difference impact of Discovery Learning and Problem based Learning Strategy on mathematic learning outcomes. (2) To analyze and examine the difference impact of students learning interest on mathematic learning outcomes. (3)To analyze and examine the interaction in implementation of Discovery Learning and Problem Based Learning on the students learning interest on mathematic learning outcomes. This research was a quantitative research with quasi experimental design. The technique of sampling used cluster random sampling.The participants of this study are all of the VII grades students of SMP Negeri 1 Baki 2017/2018 academic year.Research sample of this study countains of two classes. The method of collecting data through test, questioners and documentation. The data were analyzed using two-way analysis of variance technique with different cell that previously done using Lillifors method for the normality test and the homogeneity test using Bartlett method. The result of the research with 𝛼 = 5%.(1) There are significant differences effect between learning strategy on mathematic learning outcomes.(2) there are significant differences effect between students learning interest on mathematic learning

(6)

2

outcomes.(3) there are no interaction between learning strategy and students learning interest on mathematic learning outcomes.

Keyword: discovery learning, learning interest, learning outcomes, problem based learning

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, Pasal 3, Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, beilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar dapat diketahui melalui beberapa cara, salah satunya adalah tes setelah proses pembelajaran.

Hasil belajar matematika siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hasil survei Trend in Internasional Mathematics and Since Study (TIMMS) yang dilakukan oleh IAE setiap empat tahun sekali, pada 2011 Indonesia memiliki skor rata-rata 386. Hasil tersebut membuat Indonesia berada di urutan 38 dari 56 negara. Skor rata-rata tersebut juga mengalami penurunan sebanyak 11 point dari hasil survei 2007 yaitu 397. Sementara dalam studi Program for International Student Assesment (PISA) yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-orporation and Development (OECD) setiap tiga tahun sekali, pada tahun 2015 Indonesia berada di posisi 62 dari 70 negara partisipan dengan skor rata-rata matematika 386. Perolehan tersebut masih jauh dari rata-rata OECD yaitu 490. Data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) menunjukkan secara umum, hasil UN SMP/ MTs 2017 mengalami penurunan terutama di sekolah yang beralih dari UNKP ke UNBK. Penurunan tersebut terjadi pada semua mata pelajaran yang diujikan tak terkecuali matematika. Nilai rata-rata UN matematika yang sebelumnya tahun 2016 sebesar 53,39 mengalami penurunan pada tahun 2017 yaitu menjadi 47,75. Hasil belajar matematika di SMP N 1 Baki dari hasil UN tahun 2017 rata-ratanya sebesar 56,74.

(7)

3

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) faktor-faktor internal(faktor dari dalam diri siswa) seperti rohani dan jasmani, (2) faktor eksternal(faktor dari luar siswa) seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru, dan (3) faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya berupa strategi dan metode belajar siswa (Sumadi: 2012: 129). Pada faktor internal, minat belajar siswa berkontribusi dalam pencapaian hasil belajar. Pada umumnya strategi pembelajaran matematika di sekolah masih terpusat pada guru dan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa secara aktif diantaranya inquiry dan Problem Based Learning (PBL). Menurut Rusmono (2012: 82) strategi pembelajaran PBL yang lebih dipentingkan adalah dari segi proses dan bukan hanya sekedar hasil belajar. Bentuk pembelajaran seperti problem based learning atau project based learning dengan konteks dunia nyata sangat mendukung untuk meningkatkan ketrampilan. Melalui diskusi dalam kelompok, siswa diajak berpikir, berbicara, dan menuliskan pemikiran-pemikirannya (Murtiyasa,2016: 5).

Berdasarkan hasil penelitian Wicaksana, Mardiyana dan Usodo (2016) Strategi pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik. Menurut scolastika mariani, dkk(2014) menyimpulkan bahawa strategi Problem Based Learning lebih efektif terhadap kemampuan siswa dikelas VIII pada materi geometri.

Berdasarkan uraian di atas terdapat tiga hipotesis, yaitu: (1) Adanya perbedaan pengaruh penerapan strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika, (2) Adanya perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) Adanya interaksi antara strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

(8)

4

Tujuan dari peneletian ini, yaitu : (1) menganalisis dan menguji perbedaan pengaruh penerapan strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika, (2) menganalisis dan menguji perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) menganalisis dan menguji interaksi penerapan Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

2. METODE

Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimental. Pada penelitian ini terdapat variabel bebas (independent) yaitu Hasil Belajar Matematika dan variabel terikat (dependent) yaitu strategi pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning serta Minat belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel dari penelitian ini diambil dua kelas dari seluruh kelas VII. Kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang akan dikenakan perlakuan dengan strategi Problem Based Learning dan kelas VII C kontrol yang akan dikenakan perlakuan dengan strategi Discovery Learning. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling, menurut Sutama (2016: 106) cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel lebih pas memilih kelompok-kelompok individu daripada individu-individu dari populasi yang ditentukan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes, angket dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar matematika, metode angket digunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa, dan metode dokumentasi yaitu nilai UAS semester gasal tahun ajar 2017/2018 kelas VII yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum perlakuan.

Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Uji prasayarat meliputi uji normalitas menggunakan uji Lillifors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikasi 5%. Setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

(9)

5

Jika uji hipotesis tersebut ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava dengan menggunakan metode Scheffe.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini melakukan uji keseimbangan bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang seimbang. Data uji keseimbangan diambil dari nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) semester gasal dengan taraf signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung < ttabel yaitu 0,225 < 1,99962 maka 𝐻0 diterima. Dengan demikian, kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal matematika yang sama sebelum diberi perlakuan.

Untuk memperoleh data, penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari instrumen tes hasil belajar matematika yaitu 5 item soal tes dan instrumen angket minat belajar siswa terdiri dari 25 butir soal. Sebelum instrumen tes dan angket diberikan pada kelas sampel, terlebih dahulu instrumen tes dan angket di uji coba. Instrumen tes dan angket minat belajar siswa diuji coba pada 32 siswa di kelas non sampel. Dengan menggunakan uji validitas, instrumen tes hasil belajar matematika dinyatakan valid semua, sedangkan instrumen angket minat belajar siswa diperoleh 20 butir soal yang valid. Instrumen penelitian yang dinyatakan valid selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Setelah kedua instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel kemudian diberikan kepada sampel penelitian.

Instrumen penelitian yang telah diberikan kepada kelas sampel, maka didapat data hasil belajar matematika dan data minat belajar siswa. Setelah data di peroleh, selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji prasyarat sebagai berikut

Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Sumber Kelas Uji 𝑳𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑳𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

Hasil belajar Matematika

Eksperimen 0,078554 0,156624 NORMAL Kontrol 0,07457 0,15913 NORMAL Minat Tinggi 0,11104 0,20326 NORMAL

(10)

6 Belajar

Siswa

Sedang 0,06022 0,19334 NORMAL Rendah 0,11175 0,18474 NORMAL Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Sumber 𝛘𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠𝟐 𝛘𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥𝟐 Keterangan

Strategi Pembelajaran (a1) dan (a2)

0,05816 3,841 Homogen

Minat belajar Siswa (b1,b2, dan b3)

0,80529 5,9915 Homogen

Uji prasyarat pada penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selain itu, berdasarkan tabel 2 diperoleh bahwa sampel pada penelitian ini mempunyai variansi populasi yang sama.

Selanjutnya dilakukan uji analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5%. Menurut Budiyono (2016: 206), tujuan dari analisis variansi dua jalan adalah untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Rangkuman hasil perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 3 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dK RK Fobs Fα Ket

Strategi Pembelajaran (A) 3594,97 1 3594,97 19,8111 4,00987 Ditolak Minat Belajar Siswa (B) 3802,56 2 1901,28 10,4775 3,15884 Ditolak Interaksi (AB) 463,464 2 231,732 1,27703 3,15884 Diterima Galat (G) 10343,3 57 181,462 - - -

Total (T) 18204,3 62 - - - -

Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan analisis variansi 2 jalur sel tak sama, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Adanya perbedaan pengaruh penerapan strategi DL dan PBL terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan tabel 3 rangkuman analisis variansi 2 jalur sel tak sama diperoleh 𝐹𝐴 = 19,8111 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,00987. Karena 𝐹𝐴 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka

(11)

7

penerapan strategi DL dan PBL terhadap hasil belajar matematika. Karena dalam penelitian terdapat dua strategi pembelajaran yaitu strategi DL dan PBL maka untuk uji lanjut tidak perlu dilakukan komparasi ganda antar baris. Untuk mengetahui strategi pembelajaran mana yang lebih baik maka hanya cukup dengan membandingkan rerata marginal dari masing-masing strategi pembelajaran. Adapun rangkuman rerata antar sel dan rerata marginalnya sebagai berikut.

Tabel 4 Rangkuman Rerata Sel dan Rerata Marginal Strategi

Pembelajaran

Minat Belajar Siswa Rerata Marginal Tinggi Sedang Rendah

PBL 77,4286 58 55,9286 63,7857

DL 55,9167 49,9 39,1111 48,3093

Rerata marginal 66,6726 53,95 47,5198

Berdasarkan tabel 4 hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata marginal strategi PBL yaitu 63,7857 dan rerata marginal strategi DL yaitu 48,3093. Dari perhitungan rerata marginal, dapat disimpulkan bahwa strategi PBL lebih baik daripada strategi DL terhadap hasil belajar matematika. Hal tersebut juga didukung dengan keadaan yang terjadi dilapangan, pada saat proses pembelajaran dengan strategi PBL siswa lebih aktif, percaya diri dalam memecahkan masalah. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa berusaha memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru dengan cara berdiskusi kelompok, sehingga siswa terlibat langsung saat proses pembelajaran. Dalam setiap kesempatan siswa juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang dianggap sulit, siswa juga mampu mengajukan dugaan, dan menemukan konsep dari permasalahan. Sehingga akan terciptanya inovasi-inovasi baru dari siswa untuk memecahkan permasalahan yang ada. Sedangkan strategi DL dalam proses pembelajarannya dengan mengkaitan materi aritmatika sosial yang diajarkan Strategi ini kurang membantu siswa memahami materi dan

(12)

8

menemukan konsep maupun cara penyelesaiannya. Dengan demikian hal ini menyebabkan minat belajar siswa kurang.

Sejalan dengan penelitian sebelumnya purjiyo (2016) menyatakan terdapat pengaruh antara problem based learning dan discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Adanya pengaruh PBL ditunjukkan dengan nilai rerata marjinal dari hasil belajar matematika sebesar 75.524 dan pengaruh discovery learning sebesar 73.762. sehingga diperoleh bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran problem based learning lebih berpengaruh terhadap hasil belajar dibandingkan dengan discovery learning. Hasil penelitian R.D.Padmavathy dan Mareesh. K (2013) menyatakan bahwa Pembelajaran berbasis masalah memiliki pengaruh dalam pembelajaran matematika yaitu dapat meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan untuk menggunakan konsep-konsep matematika dalam kehidupan nyata. Selain itu, Umi Supraptinah, dkk (2015) menyatakan bahwa Strategi Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik daripada Strategi Discovery Learning maupun Think-Talk Write dengan pendekatan saintifik, sedangkan Strategi Discovery Learning lebih baik daripada strategi Think-talk write. Selaras dengan Umi Supraptinah kondisi tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh dilakukan Lestari, budiyono, dan slamet (2015) bahwa prestasi belajar matematika pada siswa yang menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mengunakan model pembelajaran DL. Hal ini karena pada model PBL siswa mampu memecahkan suatu permasalahan autentik, sehingga melalui pembelajaran berbasis masalah dapat membiasakan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh strategi pembelajaran dengan hasil belajar matematika siswa.

(13)

9

2) Adanya perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan tabel 3 rangkuman analisis variansi 2 jalur sel tak sama diperoleh 𝐹𝐵 = 10,4775 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15884. Karena 𝐹𝐵 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka

𝐻0𝐵 ditolak. Sehingga menunjukan bahwa terdapat perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Karena H0B

ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda antar kolom.Hasil perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 5 Rangkuman Komparasi Rerata Antar Kolom

H0 H1 Fhitung (q-1) 𝐹𝛼;𝑞−1,𝑁−𝑝𝑞 Keputusan 𝜇.1 = 𝜇.2 𝜇.1 = 𝜇.3 𝜇.2 = 𝜇.3 𝜇.1 ≠ 𝜇.2 𝜇.1 ≠ 𝜇.3 𝜇.2 ≠ 𝜇.3 8,897738 21,03339 4,760984 6,317685 6,317685 6,317685 H0 ditolak H0 ditolak H0 diterima

Berdasarkan Tabel 5 Diperoleh F1-2= 8,897738 dan 2𝐹0,05;2,57 = 6,317685. Karena F1-2 > 2𝐹0,05;2,57 yaitu 8,897738 > 6,317685 maka H0

ditolak. Sehingga ada pengaruh hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar sedang. Sedangkan, F1-3 = 21,03339 dan 2𝐹0,05;2,57 = 6,317685. Karena F1-3 > 2𝐹0,05;2,57 yaitu 21,03339 > 6,317685 maka H0 ditolak.

Sehingga ada pengaruh hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah. Selain itu, F2-3 = 4,760984 dan 2𝐹0,05;2,57 = 6,317685. Karena F2-3 < 2𝐹0,05;2,57yaitu 4,760984 < 6,317685 maka H0 diterima. Sehingga

tidak ada pengaruh hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki minat belajar sedang dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Sejalan dengan hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh rerata marginal hasil belajar matematika dengan minat belajar siswa kategori tinggi sebesar 66,6726 sedangkan nilai rerata marginal hasil belajar matematika dengan minat belajar siswa kategori sedang sebesar

(14)

10

53,95, dan nilai rerata marginal hasil belajar matematika dengan minat belajar siswa kategori rendah sebesar 47,5198.

Hal tersebut didukung keadaan di lapangan dimana kemampuan minat belajar siswa berbeda-beda, ada yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah. Pengaruh yang signifikan terlihat dari siswa yang memiliki minat belajar kategori tinggi dan rendah. Siswa yang memiliki minat belajar kategori tinggi lebih mampu menyajikan pernyataan matematika, mengajukan dugaan, menyusun bukti, dan menarik kesimpulan dari permasalahan yang diberikan. Sedangkan siswa yang memiliki minat belajar kategori rendah mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang ada, serta terkadang mengabaikan proses pembelajaran matematika sehingga tidak ada kebiasaan dan tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan matematika.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Arthur, Francis dan Richard (2014) menyatakan bahwa minat siswa terhadap Matematika ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya motivasi dari guru, metode dan pendekatan yang digunakan guru saat pembelajaran. Sehingga minat siswa terhadap Matematika berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika. Selain itu, Agung, Hafiludin dan Kadir (2015). Bahwa ada pengaruh positif yang signifikan minat belajar terhadap hasil belajar yang berarti minat belajar matematika siswa memberikan kontribusi positif atau dukungan yang baik dalam usaha meningkatkan hasil belajar matematika. Selaras dengan Agung, Hafiludin dan Kadir, kondisi tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh dilakukan Nurhasanah dan Soebandi (2016) yang menyatakan bahwa minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi hasil belajarnya akan meningkat dengan demikian, minat belajar berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkatkan nilai siswa. Sejalan dengan itu, Kpolovie (2014) menyatakan bahwa minat belajar siswa dan sikap ke sekolah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar atau

(15)

11

kinerja siswa secara akademis. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khayati dan Payan (2014) penguatan minat ketrampilan siswa dan membuat peserta didik aktif dapat memungkinkan untuk kemajuan dalam matematika. Dan hasil penelitian Purcaru dan Voinea (2014) bahwa dinamika minat siswa dalam matematika dan tingkat pendidikan, dengan fokus pada identifikasi faktor pedagogis terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran matematika.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

3) Adanya interaksi penerapan strategi pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan tabel 3 Rangkuman Hasil analisis variansi 2 jalur sel tak sama diperoleh 𝐹𝐴𝐵 = 1,27703 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,15884. Karena 𝐹𝐴𝐵 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0𝐴𝐵 diterima. Sehingga menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara penerapan strategi DL dan PBL dengan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Kondisi tersebut disajikan dalam gambar grafik berikut.

Gambar 1 Grafik Profil perbedaan Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

0 20 40 60 80 100

Tinggi Sedang Rendah

Rat a -r at a h asil B elajar

(16)

12

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa kedua garis yang mewakili strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berpotongan atau bersentuhan.

Pada kelas eksperimen menggunakan strategei PBL dan pada kelas kontrol menggunakan strategi DL. Dari kedua strategi pembelajaran tersebut diperoleh hasil belajar matematika pada siswa yang memiliki minat belajar kategori tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar siswa kategori sedang dan kategori rendah. Selain itu, strategi PBL memberikan hasil matematika lebih baik dibandingkan dengan strategi DL ditinjau dari minat belajar kategori tinggi, sedang ataupun rendah.

Tidak adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika disebabkan oleh berbagai faktor yang terdapat di dalam diri siswa itu sendiri, misalnya keaktifan, kemandirian, motivasi, kreatifitas dan sebagainya yang tidak diteliti oleh peneliti. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti tidak dapat menjangkau berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika, sehingga interaksi yang diharapkan tidak ada.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarah dan Sutama (2016), bahwa tidak ada interaksi antara strategi yang digunakan dengan hasil belajar matematika

Selain itu, kondisi tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Febriana dan Benedictus (2017), bahwa tidak ada interaksi antara model-model pembelajaran dan tingkat minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika berdasarkan hasil belajar matematika.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

(17)

13 4. PENUTUP

Hasil Penelitian ini yaitu adanya perbedaan pengaruh penerapan strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika, dan pembelajaran melalui strategi Problem Based Learning lebih baik daripada strategi Discovery Learning. Selain itu, terdapat perbedaan pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika, dimana minat belajar siswa kategori tinggi lebih baik daripada kategori sedang dan rendah. Dipenelitian ini tidak ada interaksi antara strategi pemebelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan minat belajar siswa kategori tinggi,sedang, dan rendah terhadap hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Ajai, J. T., Benjamin, I. M., & Emmanuel, I. O. (2013). Comparasion of the Learning Effectiveness of Problem-Based Learning (PBL) and Conventional Method of Teaching Algebra. Journal of Education and Practice, 4(1), 131-136.

Agung, D.P.,Hafiludin, S., & Kadir, T. (2015). Pengaruh Minat Tehadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Uluwoi Kabupaten Kolaka Timur. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2),17-26.

Arthur,Y.D.,Oduro,F.T.,& Boadi,R.K.(2014).Statistical Analysis Of Ghanaian Studentsattitude And Interest Towards Learning Mathematics. International Juornal of Education and Research,2(6),661-670.

Irwanti, F.,&Benedicus, K. (2017). Efektivitas Stad Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 273-284.

Kemdikbud. (2017). Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) Tingkat Sekolah. Diakses pada 26 September 2017, dari

http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/

Kpolovie, P.J. (2014). Academic Achievement Prediction: Role of Interest in Learning and Attitude towards School. International Journal of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE),1(11):73-100.

(18)

14

Lestari,S.I., Budiyono., & Slamet,I . (2015). Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning (DL) dan Problem Possing (PP) Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa pada Materi Kubus dan Balok SMP Negeri Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 3(8): 811– 823. Mareesh,K.(2013) Effectiveness of Ploblem Based Learning in Mathematics.

International Multidisciplinary e-Journal,2(1),45-51.

Mariani., Scolastika, W., & Elyn, D. (2014). The Effectiveness of Learning by PBL Assisted Mathematics pop up Book Against The Spatial Ability in Grade VIII on Geometry Subject Matter. International Journal of education and Research, 2(8), ISSN: 2201- 6333.

Nurhasanah, S. & Soebandi. (2016). Minat Belajar Sebagai Deteminan Hasil Belajar Siswa. Jurnal pendidikan Manajemen Perkantoran,1(1),135-142.

Payan, A., & Khayati,S. (2014). Effective Factors Increasing the Students’ Interest in Mathematics in the Opinion of Mathematic Teachers of Zahedan. Engineering and Technology International Journal of Educational, 8(9),3069-3077.

Purcaru, M., & Voinea, M.(2014). Boosting Romanian Students’ Interest In Learning Mathematics Through The Constructivist Approach. Procedia-Social and Behavioral Sciences,127 , 108-113.

Purjiyo. (2016). Implementasi Model Problem Based Learning dan Discovery Learning dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Kreatifitas Belajar Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun 2015/2016. eprint.ums.ac.id, 1-11.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Supraptinah, U., Budiyono, & Subanti, S. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning , Problem Based Learning, Dan Think Talk-Write Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 3(10), 1138-1149.

(19)

15

Sutama. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Kartasura: Fairuz Media.

Wicaksana, H., Mardiyana., & Usodo, B. (2016). Eksperimen model pemebelajaran problem based learning (PBL) dan discovery learning (DL) dengan pendekatan saintifik pada materi himpunan ditinjau dari adversity Quotient (AQ) siswa. Jurnal elektronik pembelajaran matematika, 4, 267.

Gambar

Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Tabel 2  Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Tabel 5 Rangkuman Komparasi Rerata Antar Kolom
Gambar 1  Grafik Profil perbedaan Pengaruh Variabel Bebas  Terhadap Variabel Terikat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Eksperimen Pembelajaran Matematika melalui Strategi Problem Based Learning dan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh strategi pembelajaran discovery learning (DL) dan problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar

Hasil tersebut selaras dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wulandari (2013), yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan

(3) interaksi strategi Discovery Learning dan Inkuiri serta tingkat kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. Sampel penelitian dua kelas diambil dengan

(3) interaksi strategi Discovery Learning dan Problem Based Learning serta tingkat kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika. Populasi seluruh siswa kelas VIII

Problem Based Learning serta tingkat kemampuan awal terhadap hasil belajar matematika. Populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2014/2015.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menunjukkan (1) pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran discovery learning dan problem based learning terhadap

Namun terbatasnya frekuensi peneliti, dalam hal ini terdapat faktor lain di lapangan bahwa beberapa siswa cenderung belum mampu mengikuti strategi pembelajaran