• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 241

Dampak Teknologi Informasi (IT)

terhadap Dunia Pendidikan

Wasi’ul Maghfiroh1

1 Madrasah Diniyah Islamiyah Al-Badriyah, Jl. KH.Hasyim Asy’ari No.01 Bandar Kidul, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64127, Indonesia.

Email: wasiulmaghfiroh@gmail.com

Abstrak: Sejak pertengahan bulan maret 2020, teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Setelah munculnya surat edaran (SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, system pembelajaran di semua jenjang pendidikan beralih menjadi model pembelajaran daring. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social, sehingga teknologi informasi dan komunikasi khususnya laptop dan handphone (HP) menjadi fasilitas utama sebagai penunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Penelitian ini mencoba menyajikan gambaran tentang peran, dampak dan problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan beserta solusi untuk problematika tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang tujuannya untuk mengungkap fakta, fenomena, variabel yang terdapat dalam objek penelitian. Sumber data dari penelitian ini adalah dari pengamatan penulis di beberapa sekolahan dan wawancara dengan beberapa guru serta mengambil data dari jurnal atau literature dari internet yang berkaitan dengan tema diatas. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Peran teknologi informasi terhadap dunia pendidikan, 2) Dampak teknologi informasi terhadap dunia pendidikan, 3) Problematika pemanfaatan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan dan solusinya.

Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan.

1.Pendahuluan

Pendidikan memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Rousseau (dalam Mardapi, 2008) tujuan utama pendidikan adalah memberi kemampuan pada manusia untuk hidup di masyarakat. Kemampuan ini berupa pengetahuan atau keterampilan serta perilaku yang diterima masyarakat [1]. Kemampuan seseorang akan dapat berkembang secara optimal apabila memperoleh pengalaman belajar yang baik dan tepat.

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan dapat ditentukan pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling tergantung. Meskipun komponen-komponen Pendidikan sudah memadai, namun pada pengelolaannya tidak tepat, maka akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Oleh karena itu, komponen dan pengelolaan dalam sebuah lembaga Pendidikan, harus berjalan beriringan dan berlangsung secara seimbang.

(2)

242 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

Salah satu komponen yang dibutuhkan dalam dunia Pendidikan adalah adanya teknologi informasi (IT) yang efektif dan efisien. Mengapa demikian? Karena dunia Pendidikan dewasa ini telah bersaing secara terang-terangan untuk menghasilkan sebuah penemuan-penemuan baru dan juga pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi. Teknologi informasi (IT) memberikan banyak konstribusi pada dunia Pendidikan, dalam hal ini bidang Pendidikan mendapatkan dampak yang cukup besar dengan adanya kemajuan teknologi informasi (IT). Pada dasarnya Pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi Pendidikan. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalamnya adalah pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi Pendidikan serta peserta didik sebagai penerima informasi. Beberapa bagian unsur ini mendapatkan sentuhan dari media teknologi informasi [2, p. 3].

Di dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi (IT) dijadikan nilai mutlak yang harus dikuasai untuk menyambut era globalisasi dengan persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan untuk menemui pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini, hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon atau dengan mengirimkan email. Bahkan pada saat ini pemberian tugas di jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi juga menggunakan teknologi, misalnya membuat artikel dengan mencari berita atau literatur di internet dan diketik menggunakan computer (laptop). untuk menyelesaikan sebuah penelitian juga dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun dengan mekanisme file sharring. Sharring informasi juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan Bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.

Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan diatas, sudah menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan teknologi dan internet sebagai infrastruktur dibidang pendidikan. Beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia yakni: sebagi sarana untuk mengakses perpustakaan nasional, akses ke pakar, menyediakan fasilitas kerja sama dan lain-lain [3, p. 15]. Perkembangan teknologi informasi (IT) khususnya dibidang internet, memacu kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal. Untuk menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas ini perlu dibutuhkan kerjasama antara institusi pendidikan formal (perguruan tinggi, sekolah) dan Pendidikan informal. Penggunaan Internet, saat ini telah mengubah penggunaan Teknologi Informasi. Di berbagai tempat di dunia, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan murah dengan adanya media internet. Di Indonesia pun tidak berbeda dengan Negara lain, Internet dan teknologi informasi mulai menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Ditahun era globalisasi yang semakin meningkat ini, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan Teknologi Informasi yang semakin berkembang pesat. Disamping itu juga kita harus mememiliki sasaran yang hendak dicapai dari upaya pengembangan teknologi informasi (IT).

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi seperti yang dijelaskan diatas, merupakan salah satu inovasi yang telah diciptakan manusia. Setiap inovasi

(3)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 243

informasi (IT) ini juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru

dalam melakukan aktifitas manusia dan juga sebagai solusi pemecahan masalah

yang di alami manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk

menghasilkanmanfaat positif, di sisi lain juga memungkinkandigunakan untuk hal

negatif. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mengangkat beberapa masalah yang berhubungan dengan peran teknologi informasi dalam dunia Pendidikan, serta dampak dari penggunaan IT tersebut, baik dampak positif maupun dampak negatif. Begitu pula contoh problematika yang dialami beberapa peserta didik dalam menggunakan teknologi informasi.

2.Metode

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, lebih terarah pada penggunaan model pendekatan isi kajian (Content Analysis), dimana sebuah pembahasan pengumpulan data secara mendalam melalui media cetak seperti buku, jurnal, ataupun media teknologi lainnya, yakni media ebook, dan tulisan-tulisan terdahulu sebagai sumber tambahan sebagai teori penulisan [4, p. 25]. Data tersebut dikumpulkan dengan cara Text Reading (membaca), memahami, mempelajari, dan mencatat sebuah informasi yang terkait permasalahan yang akan dikaji, sehingga mempermudah penyusunan penulisan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa tulisan maupun ucapan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kasus dan lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat [5, p. 46]. Sedangkan penelitian deskriptif, yakni sebuah penelitian yang menjelaskan dan menggambarkan kejadian yang ada, baik kejadian alamiah maupun rekayasa manusia itu sendiri.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) dimana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati [6, p. 7]. Penelitian kualitatif tidak berakar dari objectivism yang menganut perspektif teoritis positivism seperti penelitian kuantitatif, akan tetapi berusaha menggali dan memahami pemaknaan akan kebenaran yang berbeda-beda oleh orang yang berbeda, sebab penelitian kualitatif menganggap bahwa realitas adalah bentukan pemikiran manusia dan segala sesuatu yang melibatkan manusia akan bersifat kompleks dan multi-dimensi sehingga sulit untuk menjaga objektivitas absolut.

3.Hasil

Istilah teknologi informasi (TI) mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (elektronic data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital [7, p. 10].

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

(4)

244 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan [8, p. 3].

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya yang sesuai dengan kebutuhan. Definisi kata informasi itu sendiri secara internasional telah disepakati sebagai hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama (cikal bakal) yang dapat melakukan proses pengolahan data menjadi informasi. Dalam kurun waktu yang singkat kemajuan teknologi telekomunikasi terlihat sedemikian pesatnya, sehingga telah mampu membuat dunia menjadi terasa menjadi kecil (mereduksi ruang dan waktu). Sedangkan teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Adanya teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang digunakan untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, haruslah mampu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semua komponen tersebut dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi agar mampu mencari inspirasi atau metode belajar yang kreatif dan menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.

Dengan demikian, secara umum teknologi informasi dapat diartikan sebagai suatu subyek yang luas yaang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan manajemen dan pemerosesan pengolahan data menjadi informasi. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari system informasi

(information system). Beberapa penulis konsep teknolohgi informasi

mengungkapkan bahwa teknologi informasi disusun oleh tiga buah matra utama teknologi, yaitu:

1. Teknologi komputer (Computing), yang menjadi pendorong utama

perkembangan teknologi informasi.

2. Teknologi telekomunikasi (Communication), yang menjadi inti proses

penyebaran informasi secara massal dan mendunia.

3. Matra muatan informasi (Content) yang menjadi faktor pendorong utama

implementasi teknologi dalam seluruh bidang-bidang kegiatan manusia [7, p. 11].

Kenyatan sejarah dunia mencatatan masing-masing matra pembangunan teknologi informasi pada awalnya berkembang saling terpisah. Teknologi komputer berkembang dalam lingkup ilmu matematika dan computer cenderung lebih teoritis pada awalnya. Sementara teknologi telekomunikasi berkembang luas dalam dunia bisnis dan ekonomi, menjadi pilar pendukung teknologi transportasi dalam revolusi industri.

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah

mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang

kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,

teknologi, perdagangan, berita bisnis, danasosiasi profesi. Sarana kerjasama antara

pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadiatau kelompok yang lainnya tanpa

(5)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 245 lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran Perkembangan Teknologi

Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai

sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

4.Pembahasan

A. Peran Teknologi Informasi (TI) dalam Dunia Pendidikan

Jika dulu orang menempuh jarak ribuan km untuk mendapatkan informasi secara akurat, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa detik saja melalui media internet. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone (HP). Di era globalisasi ini segala sesuatu dituntut untuk serba praktis, cepat, dan tepat, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memenuhi hal tersebut, diantaranya dengan adanya sebuah teknologi informasi dan komunikasi yang mampu melayani dan memenuhinya. Dengan semakin globalnya kebutuhan manusia akan informasi dan komunikasi, maka diharapkan kepada masyarakat teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan sebagai:

1) Sarana pelengkap dan pembantu dalam suatu proses kegiatan yang

berjalan serba cepat dan tepat.

2) Alat bantu untuk mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyajikan

informasi dengan cepat, tepat, dan efisien.

3) Bahan referensi dari berbagai aspek kegiatan dan mampu memberikan

sajian data yang sesuai dengan kebutuhan.

4) Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran

dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien [9, p. 96].

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,

2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,

3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,

4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,

5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.

Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan lain sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui

(6)

246 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dengan adanya teknologi informasi, sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.

Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk

memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.

2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet yang standar.

3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di

balik paradigma pembelajaran tradisional.

E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara ringkas, Anwar menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam system digital melalui internet. Pembelajaran dengan metode e-learning ini memiliki beberapa keunggulan yakni:

1) Efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah disebutkan

di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak lagi tergantung pada ruang dan waktu. Tak ada halangan berarti untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar lintas daerah, bahkan lintas negara melalui e-learning. Dengan e-learning pengajar dan siswa tidak lagi selalu harus bertatap muka dalam ruang kelas pada waktu bersamaan.

2) Memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak

memerlukan biaya mahal. Seorang pelajar di daerah dapat belajar langsung dari pakar di pusat melalui fasilitas internet chatting atau mengakomodir suara dan bahkan gambar realtime. Dengan e-learning, sekolah-sekolah dengan mudah dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan melalui program kemitraan. Dengan demikian sekolah yang lebih maju dapat membantu sekolah yang belum maju sehingga dapat diupayakan adanya pemerataan mutu pendidikan.

3) Ketesediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber di seluruh

dunia. Dengan menggunakan internet sebagi media pembelajaran akan didapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya sangat tak terbatas [10, p. 58].

Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan di atas akan sangat membantu dunia pendidikan Indonesia. E-learning dapat menjadi

(7)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 247 alternatif cara peningkatan mutu pendidikan Indonesia dan melakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Indonesia. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa penyebaran mutu pendidikian di Indonesia belum merata. Ada kesenjangan cukup jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Pendidikan di pulau jawa dan Sumatera (Indonesia bagian barat) cederung lebh maju dari Indonesia bagian timur. Kesenjangan seperti ini haruslah mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Salah satu usahanya adalah dengan menyediakan fasilitas teknologi informasi pada lembaga pendidikannya dan saling bertukar pikiran pada lembaga lain meskipun dengan jarak jauh dengan tujuan supaya lembaga pendidikan (sekolah) yang masih tertinggal, mampu memperbaiki ketertinggalannya dan mampu bersaing dengan lembaga (sekolah) yang lebih maju (berkembang).

Tujuan umum pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan e-Learning di Indonesia yang penulis ketahui adalah agar tersedianya akses belajar dan perbaikan kesamaan kesempatan belajar pada semua peserta didik. Selain itu juga untuk memperkuat dan memperdalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan, memperluas cakrawala, memperkaya keberagaman subjek pengetahuan, dan memperbaiki efektivitas proses belajar. Dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka d Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI yaitu:

1) Memperbaiki competitive positioning

2) Meningkatkan brand image

3) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran

4) Meningkatkan kepuasan siswa

5) Meningkatkan pendapatan

6) Memperluas basis siswa

7) Meningkatkan kualitas pelayanan

8) Mengurangi biaya operasi

9) Mengembangkan produk dan layanan baru.

Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan tinggi di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.

Pembangunan pendidikan berbasis IT setidaknya memberikan dua

keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru)

untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan.

(8)

248 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

potensi yang ada dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas. Adapun kedudukan IT dalam pendidikan yang lain adalah:

1) Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa,

menghilangkan batasan ruang, jarak dan waktu.

2) Sharing Informatioan , sehingga hasil penelitian dapat digunakan

bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan

3) Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh

orang banyak [11, p. 78].

B. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat ini merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan demi teriptanya suatu kehidupan yang berjalan dengan aman, nyaman, dan tentram. Adapun dampak yang ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah sebagai berikut:

1) Dampak Positif

Pengembangan dan penerapan teknologi informasi juga bermanfaat untuk pendidikan, antara lain:

a) Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber

ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab.Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, oleh sebab itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang

memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.

c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses

pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.

d) Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan

pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi

(9)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 249 sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.

e) Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas Pendidikan dapat dipenuhi dengan

cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan, kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:

(1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.

(2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.

(3) Mempercepat proses yang lama.

(4) Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi dan menunjukkan

peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan [12, p. 51].

2) Dampak Negatif

Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, (Sudibyo, 2011:182) antara lain:

a) E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan

mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena system pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan tergerus.

b) Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa

bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.

c) Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan

informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

d) Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia

(10)

250 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup.

e) Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini

dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.

f) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik

bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana system pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Asmani, 2011: 149).

C. Problematika Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) Terhadap Dunia Pendidikan dan Solusinya

Permasalahan pembelajaran yang saat ini benar-benar dirasakan oleh seluruh satuan kependidikan adalah pembelajaran dengan system daring di masa pademi covid-19. Adanya wabah covid-19 di Indonesia ini menyebabkan banyak kerugian di hampir semua sector kehidupan, baik dalam sektor agama, ekonomi, social, politik, bahkan dalam dunia pendidikan. Dampak dari munculnya wabah ini sangat dirasakan oleh semua komponen pendidikan. Mulai dari adanya surat edaran (SE) tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, system pembelajaran daring, fasilitas pembelajaraan di rumah, keterlibatan orang tua dalam pembelajaran daring, motivasi dan prestasi siswa dan lain sebagainya. Menteri pendidikan dan kebudayaaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19, salah satu pokok penting dalam surat edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional (UN) tahun 2020. Pembatalan UN ini menurut Nadiem tidak menjadi syarat kelulusan ataupun syarat seleksi untuk masuk ke dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mengikuti UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) evaluasi siswa ada pada guru dan kelulusan ada di sekolah.tes kelulusan tidak boleh dilakukan secara langsung atau tatap muka, namun dialihkan dalam bentuk portofolio, nilai raport, penugasan, tes daring atau dalam bentuk asesmen jarak jauh lainnya [13].

Adanya wabah, tidak bisa memperkirakan kapankah wabah ini akan berakhir, namun perencanaan yang matang untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak membahayakan kesehatan pendidik atau peserta didik harus sudah dipersiapkan. Salah satu solusi mengatasi permasalahan ini adalah menerapkan system daring. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna

(11)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 251 tersambung ke dalam jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring ialah pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring social [14]. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui platfromyang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online yang dapat dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom, google meet, Zoom dan lain-lain.

Selama pelaksanaan pembelajaran daring ini berlangsung, peserta didik memiliki keluasan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan dimana pun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didim juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti dengan menggunakan video call atau live hat. Pembelajaran daring dapat disediakan secara elektronik menggunakan forum atau message. Namun pembelajaran daring ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Siswa tidak hanya membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, akan tetapi juga membutuhkan koneksi intrernet yang memadai.

Pembelajaran daring ini berlaku sejak awal di keluarkannya surat edaran menteri pedidikan tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19 seperti yang dijelaskan diatas mulai dari tanggal 16 maret 2020. Munculnya surat edaran ini sangat mengjutkan siswa, karena keputusan ini disampaikan melalui media social da nada beberapa sekolahan yang memasukkan murid nya beberapa jam saja untuk mensosialisasikan terkait wabah covid-19 dan juga penyampaian metode pembelajaran baru. Akan tetapi selama diberlakukannya system daring ini, selain mempermudah belajar siswa dari rumah, juga menimbulkan banyak problem yang dialami baik siswa, guru maupun walimurid.

Dalam makalah ini penulis tidak ingin membahas banyak permasalahan dalam penerapan system daringnya, namun ada permasalahan mengenai interaksi siswa dengan teknologi yang mereka gunakan, akibat kurangnya pengawasan guru maupun walimurid. System daring menuntut siswa untuk memiliki media belajar berupa alat komunikasi atau telekomunikasi untuk mendapatkan pembelajaran dan materi dari gurunya. Sehingga, tak sedikit siswa yang memiliki alat komunikasi pribadi dan kebanyakan mereka memiliki handphone (HP) android yang bisa terkoneksi dengan internet. Karena pembelajaran jarak jauh, maka peran internet sangat penting untuk menunjang proses belajar siswa. Beberapa orang tua tidak membelikan anaknya HP android, namun semua materi yang diberikan gurunya melalui HP pribadi orag tua dan di sampaikan secara langsung kepada anaknya. Akan tetapi, terdapat beberapa orang tua yang mampu memfasilitasi anaknya, dan menyerahkan semua urusan tugas atau materi daring kepada anaknya secara mandiri. Hal tersebut secara tidak langsung telah memberikan dunia baru pada anaknya, yakni kebebasan dalam menggunakan dan mengakses semua informasi yang ingin dia ketahui.

Dengan adanya kebebasan tersebut membuat siswa teledor dan banyak membuang waktunya untuk bermain HP (gadget) yang dia miliki. Mereka dengan mudah mengakses aplikasi yang tersedia di internet. Aplikasi yang banyak mereka gunakan adalah aplikasi game, youtube, whatshap, tiktok, dan lain-lain. Di dalam aplikasi tersebut terdapat banyak hiburan dan permainan yang mereka gunakan untuk mengisi waktu kosong, bahkan di masa pembelajaran daring ini, mereka banyak menghabiskan waktu untuk bermain HP daripada menambah materi pelajaran untuk menambah wawasan keilmuannya.

(12)

252 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

Akibat berlama-lama menggunakan HP (gadget) ini membuat mereka lupa waktu dan semakin malas untuk beraktifitas. Bahkan, mereka lebih suka berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya dengan menggunakan HP (gadget). Hal ini menyebabkan mereka menjadi kecanduan dan mudah terpengaruh oleh informasi yang mereka dapatkan dari gadget.

Terdapat beberapa kasus mengenai siswa yang memanfaatkan penggunaan HP (gadget) untuk keperluan pribadi. Seperti yang di alami siswa kelas 6 Sekolah Dasar (penulis tidak menyebutkan nama siswi dan sekolahnya) di Kediri, ia berkomunikasi dengan teman lawan jenisnya dengan media social whatshap dan membentuk hubungan khusus diantara mereka yang biasa disebut pacaran. Dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan orang tuanya dan kurangnya pengawasan, siswi ini hampir setiap hari menjalin komunikasi dengan teman lawan jenisnya yang ia sebut sebagai pacar. Lambat laun teman lawan jenisnya ini mengajak siswi tersebut berbincang-bincang hal-hal yang berbau pornografi dan mengajaknya untuk video call. Namun orang tua siswi tersebut mulai menyadari akan kebebasan putrinya, akhirnya sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, orang tua siswi tersebut mulai membatasi penggunaan HP putrinya dan melarang berhubungan dengan teman lawan jenisnya tadi, apalagi menggunakan video call untuk berkomunikasi.

Terdapat pula masalah penipuan yang mengatas namakan perusahaan tertentu. Seperti yang dialami teman penulis yang tertipu jutaan rupiah dari salah satu oknum yang megatas namakan perusahaan jasa transportasi. Dengan dalih pemenang undian, penipu ini berhasil merampas uang jutaan rupiah, hanya dengan menelfon korban melalui handphone (HP) dengan kurun waktu yang singkat. Korban tidak tahu bagaimana pelaku dapat mengetahui nomor ponselnya, yang dia ketahui, dia menggunakan aplikasi jasa transportasi dan pelaku mengatas namakan perusahaan tersebut. Alhasil korban sudah tidak mau menggunakan aplikasi yang sebenarnya sangat membantu dan memudahkan pelanggannya untuk mengantarkan para pelanggan kemanapun yang dia inginkan.

Masalah diatas memberikan banyak pelajaran bagi kita, bahwa teknologi informasi memang memberikan kita banyak manfaat, akan tetapi akan banyak madharatnya bila kita tidak berhati-hati dan mengkontrol diri kita atau orang yang disekitar kita dalam menggunakannya. Terutama kita sebagai pendidik harus mampu mengarahkan anak didik kita, supaya mereka mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dan tepat. Selain dengan mensosialisasikan cara penggunaan media teknologi, kita juga harus memberikan sosialisasi tentang batasan-batasan yang harus dilaksanakan oleh masing-masing siswa agar mereka tidak berlebihan dalam menggunakan media teknologi dan tidak sembarangan mengakses informasi yang bisa merusak moral peserta didik.

Selain itu, kita juga harus mampu memberikan pemahaman keagamaan kepada peserta didik, agar dengan pengetahuan agama tersebut bisa menjadi banteng pertahanan untuk dapat memilah dan memilih informasi yang baik dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi atau media yang mengarahkan pada kerusakan moral atau akhlak mereka. Dengan bekal agama, diharapkan siswa-siswi dapat menjadi generasi yang intelek dan agamis, sehingga dimasa depan

(13)

Dampak Teknologi Informasi (IT) terhadap Dunia Pendidikan I 253 mereka dapat mengarahkan diri mereka sendiri kepada kesuksesan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan globalisasi.

5.Kesimpulan

Hal yang paling mutakhir dalam dunia pendidikan dengan berbasis teknologi informasi (TI) adalah program “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan yang lebih luas. Selain itu terdapat pembelajaran daring, yaitu pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online yang dapat dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom, google meet, Zoom dan lain-lain.

Contoh problematika dari pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam dunia pendidikan adalah banyaknya siswa-siswi yang kecanduan HP (gadget) dan menghabiskan banyak waktu nya untuk bermain game atau bermain aplikasi di dalam gadget daripada mengerjakan tugas dan menambah wawasan keilmuannya. Banyaknya penipuan di kalangan masyarakat pengguna aplikasi internet baik jasa transportasi, pasar online, maupun jasa-jasa lainnya yang tujuan utamanya adalah untuk memudahkan masyarakat dan menghemat biaya. Dari permaalahan itulah pendidik perlu memberikan pengetahuan khusus baik dari segi teknologi atau agama untuk mnyiapkan masa depan peserta didik dalam menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi.

6.Daftar Referensi

[1] L. N. Amali, “Implikasi teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia

pendidikan,” Prosiding APTEKINDO, vol. 6, no. 1, 2012.

[2] M. Husaini, “Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan

(e-education),” MIKROTIK: Jurnal Manajemen Informatika, vol. 2, no. 1,

2017.

[3] B. Raharjo, Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Gramedia, 2002.

[4] A. Soejono, Metode Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan. Jakarta:

Rineka Cipta, 1999.

[5] C. Narbuko and A. Achmad, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2013.

[6] S. Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012.

[7] S. Suryadi, “Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia Pendidikan,”

JURNAL INFORMATIKA, vol. 3, no. 3, pp. 9–19, 2015.

[8] P. Riwayadi, “Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi Untuk Kemajuan Pendidikan Di Indonesia,” available at

PLS-UM Database, 2013.

[9] J. M. Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press, 2011.

(14)

254 I Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri Volume 3, November 2020

[11] A. H. Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

[12] Y. M. Jamun, “Dampak teknologi terhadap pendidikan,” Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan Missio, vol. 10, no. 1, pp. 48–52, 2018.

[13] Anonim, “Mendikbud Terbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19,” 2020.

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tengang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-daruratcovid-19 (accessed Oct. 18, 2020).

[14] Anonim, “Penerapan Sistem Pembelajaran Daring dan Luring di Tengah Pandemi Covid-19,” 2020. https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/penerapan-sistem-pembelajaran-daring-dan-luring-di-tengah-pandemi-covid-19 (accessed Oct. 13, 2020).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor Mengenali Emosi Orang Lain yang dimiliki oleh peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beregu di SMP 2 Ngemplak

tekanan dan debit yang sama dengan variasi sudut tip nozzle  yang semakin besar pada nozzle tanpa spiral akan menghasilkan sudut semprotan yang besar tetapi

Jumlah yang dikurangi - Plus: Pembayaran pada laporan, tetapi tidak ada dalam buku bank Jumlah.

4) Saya mahir mengoperasikan dan mengenal dengan baik tata cara penggunaan media pembelajaraan tersebut seperti elearning, google meet, dan zoom meeting. Hasil

Prinsip Penggunaan Sarung Tangan Hasil penelitian yang tersaji pada diagram 1 dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip penggunaan sarung tangan oleh perawat

Dengan model paket 20 ekor induk maka tingkat pendapatan atau nilai produksi yang diperoleh peternak agribisnis setelah 2 tahun pemeliharaan tertera pada Table 2 bahwa produksi

Penelitian ini membahas tentang bagaimana mengenkripsi dan mendekripsi file dengan menggunakan metode RC4 dan One Time Pad, dimana file yang di enkripsi dapat

Problem yang timbul karena pembelajaran online atau daring ini tidak bisa dianggap sederhana karena ketika pengajar tidak bisa mengoperasikan teknologi informasi dengan