• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI

INFORMASI

Analisis ETOP (Environment Threat And Opportunity Profile) dan SAP

(Strategic Advantage Profile) Pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

(RCTI) Berdasarkan “Matriks Star” BCG (Boston Consulting Group)

OLEH:

HERU RAHARJA CATUR PUTRA 071016030

ILMU INFORMASI & PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

Pendahuluan

Dewasa ini dengan semakin berkembangnya media informasi, yang didalamnya dituntut pula untuk hadirnya kebutuhan informasi yang semakin cepat, tepat dan akurat, membuat posisi pengelola media informasi menjadi begitu penting. Media Informasi sebagai sarana yang diperlukan oleh masyarakat sebagai pengguna dan sudah merupakan kebutuhan hidup yang mendorong berbagai perusahaan media informasi untuk dapat berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Sekarang sudah berkembang berbagai macam perusahaan media informasi yang ada di Indonesia dan telah banyak berbagai jenis media informasi yang ada seperti media televisi, radio, media cetak, internet, dan lain-lain. Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dan penerapan yang baik. Dalam hal ini, penulis mencoba menganalisis PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai salah satu perusahaan media televisi yang ada di Indonesia yang menyediakan jasa informasi.

RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia telah menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia. Dalam paparan ini akan dicoba dibahas mengenai Environment Threat And Opportunity Profile dan Strategic Advantage Profile pada PT. RCTI.

Sejarah Perusahaan

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) didirikan pada Tanggal 24 Agustus 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang mulai mengudara secara terrestrial di DKI Jakarta. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia ditambah pula RCTI tergabung dengan MNC Group yang membawahi juga MNC TV dan Global TV. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan

(3)

mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB Nielsen Media Research.

Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan Visi Perusahaan

Media Utama Hiburan dan Informasi Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas dan dedikasi. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:

1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi. 2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas

sajian program-programnya.

3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara Negara)

Misi Perusahaan

“ Bersama Menyediakan Layanan Prima “ Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi,terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “stakeholder“.

TIGA PILAR UTAMA

1. Keutamaan Dalam Kebersamaan. 2. Bersatu Padu

(4)

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para “stake holder” atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

Filosofi Perusahaan

Menurut RCTI kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Enam (6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan Bersama Milik Bangsa” namun tampil dalam kemasan yang “oke”. Kualitas Program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.

Pembahasan

Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: Ancaman Masuknya Pendatang Baru, Kekuatan tawar-menawar pembeli, Kekuatan tawar-menawar pemasok, Ancaman dari barang atau jasa pengganti, dan Persaingan di antara perusahaan yang ada. Sedangkan dalam PT. RCTI ada Threat (Ancaman):

1. Berkembangnya perusahaan media televisi yang baru-baru dan dapat bersaing dengan media televisi yang sudah lama berdiri.

2. Kurangnya kreafititas akan mengurangi minat para permirsa untuk menikmati program tayangan

3. Ancaman dari pesaing yang menguntungkan pasar mengakibatkan banyak pendatang baru yang pada kahirnya akan mengurangi profitabilitas.

4. Ancaman dari pendatang baru dan bagi kebanyakan industri, intesitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing industri.

(5)

Oppurtunities (Peluang) dalam PT. RCTI:

1. Menarik berbagai perusahaan untuk berkerjasama dalam memasarkan produknya karena kebutuhan informasi dan entertaiment yang banyak diminati semua orang dengan cara mudah.

2. Dapat bergabung dengan perusahan media lain agar dapat berkembangkan menjadi perusahaan media televisi besar.

3. Dapat mengembangkan program tayangan yang lebih unik dibandingan stasiun televisi lainya.

4. Daya tawar konsumen juga digambarkan sebagai pasar output. kemampuan pelanggan untuk menenmpatkan perusahaan dibawah tekanan, juga akan mempengaruhi pelanggan kepekaan terhadap perubahan harga.

SAP (Strategic Advantage Profile)

1. Sebuah perusahaan media televisi swasta pertama kali dan yang sudah menjangkau keseluruh indonesia.

2. Memberikan berbagai macam program acara yang berkualitas seperti: movie, sinetron, serial TV, musik, reality show, program, anak, berita, infotainment, religi, variety show, game show, olahraga, sitkom.

3. Menjadi media informasi dan entertaiment yang banyak diminati oleh seluruh orang. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh nusantara, atau kira-kira 80% dari jumlah penduduk indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

4. RCTI mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut likuiditasnya

5. Memberikan program acara sepak bola yang paling banyak diminati.

6. Memberikan penanyangan televisi yang peduli terhadap pendidikan dan mendapatkan penghargaan kepada RCTI sebagai 3 besar stasiun televisi yang peduli penayangan informasi pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2008

(6)

8. Selalu menampilkan berita yang aktual seperti seputar indonesia dan sergap.

Boston Consulting Group

Perusahaan yang cukup besar untuk dikelompokkan ke dalam unit bisnis strategis menghadapi tantangan untuk mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit tersebut. Pada awal tahun 1970 Boston Consulting Group mengembangkan model untuk mengelola portofolio unit bisnis yang berbeda (atau lini produk utama).

Sumber daya yang dialokasikan ke unit bisnis sesuai dengan grid yang ada diatas adalah sebagai berikut:

Cash Cows: sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri, dewasa tumbuh lambat. Kas sapi memerlukan sedikit investasi dan menghasilkan uang tunai yang dapat digunakan untuk berinvestasi di unit usaha lainnya.

Stars: sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri yang cepat berkembang. Bintang dapat menghasilkan uang, tetapi karena pasar ini berkembang pesat mereka memerlukan investasi untuk menjaga memimpin itu. Jika berhasil, bintang akan menjadi sapi uang tunai ketika industri jatuh tempo.

Question Marks: sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil di pasar pertumbuhan yang tinggi. Unit-unit bisnis membutuhkan sumber daya untuk meningkatkan pangsa pasar, tapi apakah mereka akan berhasil dan menjadi bintang tidak diketahui.

(7)

Dog: sebuah unit bisnis yang memiliki pangsa pasar kecil dalam industri dewasa. Seekor anjing mungkin tidak membutuhkan uang yang besar, namun ikatan modal yang lebih baik yang dapat digunakan di tempat lain. Kecuali anjing memiliki beberapa tujuan strategis lainnya, maka harus dilikuidasi jika ada sedikit prospek untuk mendapatkan pangsa pasar. BCG matriks menyediakan kerangka kerja untuk mengalokasikan sumber daya di antara unit bisnis yang berbeda dan memungkinkan seseorang untuk membandingkan berbagai unit bisnis dalam sekejap. Namun, pendekatan ini telah menerima beberapa kritik negatif untuk alasan berikut:

 Hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas yang dipertanyakan karena pangsa pasar meningkat bisa sangat mahal.

 Pendekatan ini mungkin terlalu menekankan pertumbuhan yang tinggi, karena mengabaikan potensi pasar menurun.

 Isu-isu ini ditangani oleh GE / McKinsey Matrix, yang mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar menjadi hanya salah satu dari banyak faktor yang membuat suatu industri yang menarik, dan yang mempertimbangkan pangsa pasar relatif terhadap hanya satu dari banyak faktor yang menggambarkan kekuatan kompetitif unit bisnis.

Analisis Boston Consulting Group (BCG) pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) melakukan kegiatan penjualan jasa kepada para konsumen di Indonesia. Konsentrasi Rajawali Citra Televisi Indonesia terletak pada produk-produk ‘program acara’ yang terdiri dari 13 kategori besar, yaitu Movie, Sinetron, Serial TV, Musik, Reality Show, Program Anak, Berita, Infotainment, Religi, Variety Show, Game Show, Olahraga, Sitkom.

Sesuai diagram BCG Matrix,

1. Berita (Seputar Indonesia) dianggap sebagai bintang Star karena kondisi perusahaan yang pasarnya melesat, di samping itu pangsa pasarnya juga besar, sehingga perusahaan sangat mudah memperoleh dana tunai. Keadaan ini dapat memudahkan perusahaan melakukan investasi baru dan mengembangkan investasinya di bidang media cetak berupa koran seputar indonesia.

(8)

2. Sinetron dianggap sebagai Question Mark karena memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. PT. RCTI dapat memilih untuk melakukan strategi seperti organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

3. Sedangkan religi dianggap sebagai Cash Cows karena memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. PT. RCTI dapat memilih untuk melakukan strategi seperti dapat mencoba melakukan strategi product development atau concentric diversification.

4. Kurang berkembangnya game show di RCTI maka dianggap sebagai Dog karena pertumbuhan produk dan pasarnya rendah dan memiliki pangsa pasar yang juga rendah. Keadaan yang demikian dapat mengakibatkan laba perusahaan menjadi kecil. Untuk mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu adanya tambahan dana. Upaya meminimalkan resiko lain dengan cara perusahaan akan dilikuidasi.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi jika kita ingin meninjau indeks saham secara gabungan dari kelima perusahaan tersebut, maka yang dihitung nantinya disebut IHSG (Indeks Harga saham Gabungan). Maka

Dari evaluasi pola tanam, sistem pertanaman dan teknologi budidaya yang dilakukan petani dihasilkan model sistem pertanaman tepi dan lorong dalam bentuk

Artikel ini menerapkan teori dan definisi tersebut ke dalam praktek kepustakawanan, khususnya bagaimana teknologi Web 2.0 seperti sinkronisasi pengiriman pesan dan media

Surah al-Ka-firu-n [109] merupakan penegasan larangan mencampur- adukkan akidah dan keimanan Islam dengan ajaran agama lain. Kemurnian akidah Islam harus dijaga. Inilah

Model Komponen Adaptif Pencapaian dari gameplay akan menjadi ukuran yang digunakan oleh komponen adaptif dalam melakukan penyesuaian aktivitas pembelajaran dan skenario

Hasil penelitian ini merupakan informasi perbandingan daya mesin dan efisiensi antara bahan bakar solar dengan campuran biodisel-solar yang dapat digunakan untuk

Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko

Jenis penelitian yang digunakan ini adalah deskriftip korelatif dengan pendekatan cross sectional yaitu bertujuan untuk menguraikan dan mengetahui apakah ada