• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 1

 Pada Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,01.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga kelompok bahan makanan sebesar 1,11 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,13 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen. Kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,60 persen; kelompok sandang 0,06 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan harga.

 Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2017 sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,84persen.

No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN

Kota Maumere pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,29 pada bulan Februari 2017 menjadi 122,01 pada bulan Maret 2017. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2017) sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,84 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret 2017 antara lain: sawi hijau, bayam, ikan tongkol, ikan layang, tarip pulsa ponsel, ikan kakap merah, daging ayam ras, ikan selar, ikan tuna, cabai merah, tauge, ikan asin belah, telur ayam ras, gula pasir, kangkung, tulang sapi, vcd/dvd player, asam, minuman kesegaran, penyedap masakn/vetsin, daging ayam kampung, cabai rawit, laptop/notebook, mie kering instant, alpukat, minuman

(2)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 2

ringan, beras, susu bubuk, nangka muda, selada, bumbu masak jadi, teh, pare, kipas angin, kulkas, terong panjang, kacang tanah, jeruk nipis, susu untuk wanita hamil, sabun cair/cuci piring, semen, dan wortel. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: setrika, susu untung bayi, susu untuk balita, kecap (isi), sirop, ikan kerapu, talas, ikan dalam kaleng, daun singkong, teri, kunyit, kacang panjang, kembang gula, ketimun, bensin, seng, buncis, bahan pelumas/oli, emas perhiasan, sabun detergen bubuk, jahe, bawang putih, ketela pohon, labu siam/jipang, ikan baronang, ikan kembung, kentang, besi beton, bawang merah, labu parang, kopi bubuk, beras jagung, rokok kretek, minyak goreng, angkutan udara, cumi-cumi, ikan selar, daging babi, kol putih/kubis, pepaya, tomat sayur, pisang, dan tarip listrik.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 3

Tabel 1

Laju Inflasi Bulan Maret 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 =100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Maret 2017 *) Inflasi Tahun Kalender 2017 **) Inflasi tahun ke tahun ***) Maret 2016 Desember 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) UMUM 117.5 121.86 -0.23 0.12 3.84 1 Bahan Makanan 105.45 113.72 -1.11 -3.10 4.50

2 Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 141.41 146 0.01 1.04 4.32

3 Perumahan, Air, Listrik,

Gas & Bahan Bakar 117.75 120.1 0.60 2.47 4.52

4 Sandang 110.54 113.04 0.06 1.92 4.22

5 Kesehatan 111.63 114.96 0.00 0.67 3.67

6 Pendidikan, Rekreasi, dan

Olah Raga 140.44 142.65 -0.13 0.32 1.89

7 Transportasi, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 114.04 113,80 -0.21 1.65 1.44

*) Perubahan IHK Maret 2017 Terhadap IHK sebelumnya

**) Perubahan IHK Bulan Maret 2017 terhadap IHK bulan Januari 2017. ***) Perubahan IHK Bulan Maret 017 terhadap IHK bulan Maret 2016.

(4)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 4 Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Maumere Maret 2017 (Persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(1) (2)

Umum -0,23

1 Bahan Makanan -0,339

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,002 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,143

4 Sandang 0,003

5 Kesehatan 0,00

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga -0,011 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,024

Gambar 1

Perkembangan IHK Umum Kota Maumere (2012 = 100) Maret 2016 - Maret 2017 Mar 2016 Apr 2016 Mei 2016 Juni 2016 Juli 2016 Agust 2016 Spt 2016 Okt 2016 Nov' 2016 Des 2016 Jan' 2017 Feb' 2017 Mar '2017 Inflasi -0.77 -0.29 0.01 0.27 0.05 -0.34 1.20 0.26 0.98 1.65 0.40 -0.05 -0.23 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 PE R SE N

(5)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 5 Gambar 2

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Maumere Bulan Maret 2017

-0.339 0.002 0.143 0.003 0 -0.011 -0.024 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Sumbangan Inflasi

(6)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 6

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 1,11 persen atau terjadi penurunan indeks dari 111,43 pada Februari 2017 menjadi 110,19 pada Maret 2017.

Deflasi sebesar 1,11 persen kelompok bahan makanan disebabkan oleh

beberapa sub kelompok yang mengalami penurunan harga antara lain: kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,66 persen; kelompok ikan segar sebesar 3,64 persen; ikan diawetkan sebesar 10,46 persen; kelompok sayur-sayuran 5,72 persen; kelompok kacang-kacangan sebesar 0,04 persen; dan kelompok bumbu-bumbuan sebesar 1,33 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan

harga antara lain: kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,14

persen; kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,13 persen; kelompok buah-buahan sebesar 5,92 persen; dan kelompok lemak dan minyak sebesar 1.18 persen.

Andil/sumbangan deflasi kelompok bahan makanan terhadap deflasi bulan Maret 2017 sebesar 0,339. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu: sawi hijau 0,14, bayam 1,12, dan ikan tongkol 0,06.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,68 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 147,50 pada Februari 2017 menjadi 147,52 pada Maret 2017.

Inflasi sebesar 0,01 persen kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau disebabkan oleh beberapa sub kelompok yang mengalami kenaikan

harga antara lain: kelompok makanan jadi sebesar 0,02 persen; dan kelompok

tembakau dan minuman beralkohol 0,34 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan adalah kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,46 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Maret 2017 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,002. Komoditas yang

(7)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 7

dominan memberikan andil inflasi adalah rokok kretek 0,018; kopi bubuk 0,009; dan kembang gula 0,001.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,60 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,34 pada Februari 2017 menjadi 123,07 pada Maret 2017.

Sub kelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi adalah biaya tempat tinggal sebesar 0,05 persen; kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,14 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,11 persen. Sedangkan dan kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Maret 2017 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,143 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu tarip listrik 0,134; besi beton 0,004; dan sabun detergen bubuk 0,003 .

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 115,14 pada Februari 2017 menjadi 115,21 pada Maret 2017.

Sub kelompok pada kelompok sandang yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok barang pribadi 0,45 persen. Sedangkan sub kelompok sandang laki-laki, sub kelompok sandang wanita, dan sub kelompok sandang anak-anak.

Andil/ sumbangan inflasi secara keseluruhan dari kelompok sandang pada Maret 2017 sebesar 0,003 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu emas perhiasan 0,003.

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada Maret 2017 tidak mengalami perubahan harga dimana IHK 115,73 pada Maret 2017.

(8)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 8

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok sandang pada Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 143,29 pada Februari 2017 menjadi 143,10 pada Maret 2017.

Sub kelompok pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/perlatan pendidikan sebesar 0,41 persen dan sub kelompok rekreasi 1,07 persen. Sedangkan sub kelompok olahraga, sub kelompok pendidikan, dan sub kelompok kursus-kursus/pelatiahan tidak mengalami perubahan harga.

Andil/ sumbangan deflasi secara keseluruhan dari kelompok ini pada Maret 2017 sebesar 0,011. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi tersebut yaitu vcd/dvd player 0,007; dan laptop/notebook 0,0036.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,50 persen atau terjadi penuruna indeks dari 116,50 pada Februari 2017 menjadi 115,68 pada Maret 2017.

Sub kelompok pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,58 persen. Sedangkan yang mengalami inflasi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,32 persen. Sub kelompok jasa keuangan dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor tidak mengalami perubahan harga.

Andil/ sumbangan deflasi secara keseluruhan dari kelompok ini pada Maret 2017 sebesar 0,024. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tersebut yaitu tarip pulsa ponsel 0,047.

(9)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 9

INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,84 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2016 dan 2015 masing-masing -0.09 persen dan -0,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Maret 2016 terhadap Maret 2015 sebesar 4,16 persen dan Maret 2015 terhadap Maret 2014 sebesar 2,55 persen.

.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Kota Maumere Tahun 2015 – 2017

Inflasi 2015 2016 2017

1. Maret -0,09 -0.77 -0,23

2. Tahun kalender Maret -0,34 -0.09 0,12 3. Tahun ke tahun (Maret tahun n terhadap

(10)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 10

Gambar 5

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Maret Kota Maumere 2015 – 2017

Gambar 6

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, Kota Maumere 2015 – 2017

0.51 -0.26 -0.34 0.42 0.69 -0.09 0.4 0.35 0.12 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8

Jan Jan-Feb Jan-Mar

Pers en 2015 2016 2017 4.62 2.17 2.55 3.79 4.87 4.16 3.61 3.28 3.84 0 1 2 3 4 5 6

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar

Per

se

n

(11)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 11

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22. Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dengan IHK sebesar 134,11 dan terendah terjadi di Padang dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 134,04 dan 125,22. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 135,67 dan terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,26 dan 127,74.

Perbandingan Antar Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada Maret 2017 dari kota-kota IHK di wilayah di luar Pulai jawa dan sumatera yang berjumlah 33 kota, 16 kota mengalami deflasi dan 17 kota mengalami inflasi.Defalsi tertinggi terjadi di Bima sebesar 0,91 persen dengan IHK sebesar 129,21 dan terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 132,61. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24 persen dengan IHK 135,67 dan terendah di Banjarmasin sebesar 0,01 persen dengan IHK 127,74 (lihat Tabel 4).

(12)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 12

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi Maret 2017

Kota-kota di di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2012=100)

IHK Inflasi (%) [2] [3] 1 AMBON 126.67 1.13 2 BALIKPAPAN 132.61 -0.03 3 BANJARMASIN 127.74 0.01 4 BAU-BAU 129.29 0.02 5 BIMA 129.21 -0.91 6 BULUKUMBA 132.34 -0.16 7 DENPASAR 125.35 0.02 8 JAYAPURA 123.79 0.04 9 KENDARI 129.03 0.95 10 KUPANG 123.06 -0.24 11 MAKASSAR 129.19 -0.87 12 MAMUJU 128.69 -0.16 13 MANADO 127.24 -0.29 14 MANOKWARI 128.79 0.23 15 MATARAM 121.82 0.05 16 MAUMERE 125.89 -0.62 17 MERAUKE 122.01 -0.23 18 PALANGKARAYA 135.67 1.24 19 PALOPO 125.23 0.39 20 GORONTALO 125.56 -0.25 21 PALU 129.46 0.25 22 PARE-PARE 122.84 -0.45 23 PONTIANAK 137.38 -0.26 24 SAMARINDA 130.68 0.28 25 SAMPIT 129.67 0.92 26 SINGARAJA 138.32 -0.20 27 SINGKAWANG 127.83 -0.13 28 SORONG 128.59 0.38 29 TANJUNG 129.13 0.21 30 TARAKAN 138.14 0.40 31 TERNATE 130.72 -0.31 32 TUAL 142.83 0.78 33 WATAMPONE 122.81 -0.21 K O T A Maret 2017 [1]

(13)

Berita Resmi Statistik No. 04/03/5310/Th.IX, 03 April 2017 13 Tabel 5

IHK dan Inflasi 82 Kota di Indonesia Bulan Maret 2017

Kota IHK Inflasi KOta IHK Inflasi

MEULABOH 127.95 -0.06 KEDIRI 124.41 -0.13

BANDA ACEH 120.32 -0.15 MALANG 128.38 -0.09

LHOKSEUMAWE 122.53 -1.40 PROBOLINGGO 124.30 -0.29

SIBOLGA 130.58 -0.70 MADIUN 125.38 -0.06

PEMATANG SIANTAR 133.03 0.17 SURABAYA 128.10 -0.06

MEDAN 132.33 -0.20 TANGERANG 135.09 -0.03 PADANGSIDIMPUAN 126.08 -0.43 CILEGON 133.43 0.50 PADANG 134.04 -0.01 SERANG 135.12 0.29 BUKITTINGGI 126.31 0.25 SINGARAJA 138.32 -0.20 TEMBILAHAN 131.26 0.01 DENPASAR 125.35 0.02 PEKANBARU 129.53 0.38 MATARAM 125.89 -0.62 DUMAI 130.85 -0.19 BIMA 129.21 -0.91 BUNGO 126.23 0.71 MAUMERE 122.01 -0.23 JAMBI 126.13 0.31 KUPANG 129.19 -0.87 PALEMBANG 125.61 -0.10 PONTIANAK 137.38 -0.26 LUBUKLINGGAU 125.14 -0.07 SINGKAWANG 127.83 -0.13 BENGKULU 136.96 0.23 SAMPIT 129.67 0.92

BANDAR LAMPUNG 129.05 -0.06 PALANGKARAYA 125.23 0.39

METRO 135.01 -0.30 TANJUNG 129.13 0.21

TANJUNG PANDAN 134.11 -1.49 BANJARMASIN 127.74 0.01 PANGKAL PINANG 134.70 0.38 BALIKPAPAN 132.61 -0.03

BATAM 126.86 -0.83 SAMARINDA 130.68 0.28

TANJUNG PINANG 127.16 -0.64 TARAKAN 138.14 0.40

DKI JAKARTA 128.00 0.05 MANADO 128.79 0.23

BOGOR 128.32 0.09 PALU 129.46 0.25 SUKABUMI 126.87 0.23 BULUKUMBA 132.34 -0.16 BANDUNG 126.35 -0.02 WATAMPONE 122.81 -0.21 CIREBON 122.55 -0.12 MAKASSAR 128.69 -0.16 BEKASI 124.55 0.23 PARE-PARE 122.84 -0.45 DEPOK 126.19 0.05 PALOPO 125.56 -0.25 TASIKMALAYA 125.73 0.03 KENDARI 123.06 -0.24 CILACAP 130.59 -0.11 BAU-BAU 129.29 0.02 PURWOKERTO 125.22 -0.01 GORONTALO 123.79 0.04 KUDUS 134.15 -0.05 MAMUJU 127.24 -0.29 SURAKARTA 124.24 -0.15 AMBON 126.67 1.13 SEMARANG 126.35 -0.14 TUAL 142.83 0.78 TEGAL 123.94 -0.11 TERNATE 130.72 -0.31 YOGYAKARTA 125.11 -0.06 MANOKWARI 121.82 0.05 JEMBER 124.43 -0.15 SORONG 128.59 0.38 BANYUWANGI 123.49 -0.20 MERAUKE 135.67 1.24 SUMENEP 124.44 -0.15 JAYAPURA 129.03 0.95

Referensi

Dokumen terkait

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

a) Penelitian yang dilakukan oleh Elis Darnita (2013) terdapat persamaan penggunaan variabel independen (X) yaitu ROA dan EPS, serta variabel dependen (Y) yaitu Harga

Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai produk perbankan syariah Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahuinya penerapan dan sistem bagi hasil

Ijtihad Insya‟iy yaitu menetapkan hukum atas berbagai masalah baru yang belum pernah dikenal oleh Ulama-Ulama terdahulu karena memang belum ada pada zaman itu, atau dalam

Dengan adanya beragam metode ta’zir yang diterapkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penerapan metode ta’zir

Bukanlah kehendak ia terlahir dari suku dan etnis tertentu, sehingga tak sebutir kesalahan pun yang terjadi atas kenyataan ini (Madjid, 2001, hal. 191) adalah sikap yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kepemimpinan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Bilato, Kecamatan Bilato,