• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA MENCIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA MENCIT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

-- Klasifikasi Mencit dan Karakteristik fisiologis :Klasifikasi Mencit dan Karakteristik fisiologis :

Menurut Anonim

Menurut Anonimaa (2010), menyatakan bahwa klasifikasi ilmiah pada mencit atau tikus putih(2010), menyatakan bahwa klasifikasi ilmiah pada mencit atau tikus putih yaitu:

yaitu:

Kerajaan:

Kerajaan: AnimaliaAnimalia Filum:

Filum: ChordataChordata Kelas:

Kelas: MammaliaMammalia Ordo:

Ordo: RodentiaRodentia Famili:

Famili: MuridaeMuridae Upafamili:

Upafamili: MurinaeMurinae Genus:

Genus: Mus Mus Spesies:

Spesies: Mus  Mus musculusmusculus

Mencit (Mus musculus) adalah anggota

Mencit (Mus musculus) adalah anggota MuridaeMuridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit(tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti

menggigiti mebelmebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewandan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai

ini diduga sebagai mamaliamamalia terbanyak kedua di dunia, setelahterbanyak kedua di dunia, setelah manusia.manusia. Mencit sangat mudahMencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan (Anonim

hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan (Anonim aa, 2010)., 2010).

Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan jika malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan jika dipelahara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan dipelahara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal. Terlebih jika makanan yang dibutuhkannya telah habis kadang mempunyai sifat kanibal. Terlebih jika makanan yang dibutuhkannya telah habis sehingga mereka merasa sangat kelaparan (Yuwono dkk, 2009).

sehingga mereka merasa sangat kelaparan (Yuwono dkk, 2009).

Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati

(2)

dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti (Anonimb, 2010).

Tikus putih sering digunakan sebagai sarana penelitian biomedis, pengujian dan pendidikan. Kaitannya dengan biomedis, tikus putih digunakan sebagai model penyakit manusia dalam hal genetika. Hal tersebut karena kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme, dan bio-kimia-nya cukup dekat dengan manusia. Tikus putih yang dimaksud adalah seekor tikus dengan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih, sedangkan matanya berwarna merah jambu.

Metabolisme basal adalah kebutuhan energi untuk mempertahankan kehidupan

Metabolisme basal atau sering disebut Energi Pengeluaran Basal ( Basal Energy Expenditure  [BEE] ) adalah kebutuhan energi untuk mempertahankan kehidupan atau energi yang mendukung

proses dasar kehidupan, contohnya : mempertahankan temperature tubuh, kerja paru-paru, pembuatan sel darah merah, detak jantung, filtrasi ginjal, dan lain sebagainya. Untuk  menentukan nilai dari BEE ini harus dalam kondisi basal. Kondisi basal tersebut meliputi : 12-16  jam setelah makan, posisi berbaring, tidak ada aktivitas fisik satu jam sebelum pemeriksaan, kondisi rileks, temperature tubuh normal, temperature ruangan harus 21-25 0C, dan dalam kondisi yang kelembapannya normal.

Dalam menentukan nilai Basal Energy Expenditure(BEE) ini, Harris dan Benedict menemukan sebuah metoda dengan cara perhitungan :

Laki-laki 66 + (13,7 x BB kg) + (5 x TB cm) - (6,8 x umur) Perempuan 665 + (9,6 x BB kg) + (1,7 x TB cm) - (4,7 x umur)

Dengan BB adalah nilai dari berat badan normal. Dapat dihitung dengan cara :

Jika umurnya kurang dari 30 tahun (<30) BB = (TB-100)-(10%(TB-100))

Jika umurnya lebih dari 30 tahun (>30) BB = (TB-100) → 100%

(3)

Obesitas → > 120 %

Dan apabila ingin mengkoreksi berat badan (digunakan untuk pasien obesitas), dapat dihitung dengan jalan :

Adjusted Body Weight= BB saat ini – (25% (BB saat ini – BB normal)

 Basal Energy Expenditure (BEE) juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya :

1. Umur Pada umur dia atas 20 tahun, maka BEE akan menurun 2% setiap 10 tahunnya.

2. Gender BEE pada laki-laki > wanita (pada umur > 10 tahun)

3. Pertumbuhan BEE paling tinggi pada saat masa pertumbuhan (masa bayi dan remaja) 4. Tinggi badan Orang yang lebih tinggi memiliki BEE yang lebih tinggi pula

5. Masa otot BEE akan lebih tinggi pada masa otot yang lebih banyak 

6. Temperatur Setiap peningkatan temperature sebesar 10C (di atas temperature normal, 370C) BEE akan meningkat 13%.

7. Tidur BEE akan berkurang 10%

8. Endokrin  Hipertiroid : BEE meningkat 75 – 100 %  Hipotiroid : BEE menurun 30  – 40 %

 Sebelum menstruasi BEE agak meningkat dan selama menstruasi

BEE menurun.

9. Status nutrisi BEE menurun pada Protein Energy Malnutrition(PEM) 10. Kehamilan BEE meningkat 15 – 25 %

2. Aktivitas Fisik

Komponen kedua dari pengeluaran energi seseorang adalah aktivitas fisik ( physical activity [PA]): pergerakan dari otot dan system penunjang. Aktivitas fisik ini merupakan komponen yang sangat bervariasi  –  dan sering berubah-ubah  –  dari pengeluaran energi. Akibatnya, pengaruh pada penambahan dan pengurangan berat badan sangat signifikan.

(4)

Selama aktivitas fisik berlangsung, otot membutuhkan energi ekstra untuk bergerak, dan jantung serta paru-paru membutuhkan energi ekstra untuk menerima nutrisi dan aksigen (O 2) dan

pembentukan zat sisa. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk beberapa aktivitas, apakah bermain tenis atau belajar tergantung pada tiga factor : masa otot, berat badan, dan aktivitasnya. Masa otot dan berat badan yang lebih besar membutuhkan energi yang lebih besar pula saat melakukan aktivitas. Durasi , frekuensi, dan intensitas aktivitas juga mempengaruhi pengeluaran energi : durasi yang lebih panjang, frekuensi dan intensitas yang lebih tinggi akan membutukan penggeluaran energi yang besar pula.

Secara umum energi aktivitas fisik ini dapat dikategorikan sebagai berikut :

Macam Aktivitas Fisik Perhitungan Contoh

Sangat ringan 10-30?E Aktivitas pada kondisi duduk, bedrest  Ringan 30-50?E Mengajar, ibu rumah tangga, dosen, praktisi

Sedang 50-80?E Petani, siswa (melakukan olahraga), pekerja kantor Berat 80-100?E Atlet selama training center , buruh, pekerja pabrik,

tentara selama latihan.

Sangat berat >100?E Penebang pohon, penambang, tukang becak, pendorong kereta roda dua.

3. Efek Panas Makanan (Thermic Effect of Food )

Ketika seseorang makan, otot kawasan gastrointestinal (GI tract ) meningkatkan kecepatan kontarksinya, cel yang membuat dan mengsekresikan asam lambung memulai tugasnya, dan beberapa nutrient diabsopsi dengan transport aktif. Kecepatan dari aktivitas ini memerlukan energi dan produksi panas, yang disebut dengan Efek panas makanan atau thermic effect of food  (TEF) dan sering disebut juga Specific Dynamic Activity(SDA). Pendek kata, TEF atau SDA ini adalah jumlah energi yang digunakan untuk pencernaan, penyerapan dan pemanfaatan konsumsi makanan. Nilai TEF dari beberapa nutrient adalah :

Karbohidrat 5-10% dari BEE Protein 20-30% dari BEE

(5)

Lemak 0-5% dari BEE Alkohol 15-20% dari BEE

Persentase tersebut dihitung dengan membagi energi pengeluaran selama pencernaan dan absorpsi dengan isi energi dalam makanan. Secara khusus nilai rata-rata Thermic Effect of Food  di Indonesia dapat dihitung dengan cara 10% BEE + PA(Physical Activity).

Dari beberapa komponen energi pengeluaran yang disebutkan sebelumnya, maka didapatkan metoda untuk menentukan total energi pengeluaran (total energy expenditure) dengan cara :

TEE = BEE + PA + TEF

Namun pada kondisi hipermetabolisme, energi pengeluaran juga dipengaruhi oleh factor tekanan (stress factor ), sehingga cara untuk memperoleh total energi pengeluaran menjadi :

TEE = BEE x SF (Stress Factor) x PA

Dengan nilai untuk stress factor sebagai berikut :

Postoperative (tanpa komplikasi) 1.00  – 1.10 Patah tulang (panjang) 1.15 – 1.30

Kangker 1.10 – 1.30

Peritonitis/sepsis 1.10 – 1.30 Infeksi serius/multi trauma 1.20 – 1.40 Multiple organ failure syndrome 1.20 – 1.40

Terbakar 1.20 – 2.00

Dan, dengan nilai Physical Activity yang berbeda pula, yaitu :

 Bedridden 1.1  Ambulatory 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menetapkan pengguna atau khalayak sebagai spotlight utama dengan tetap memberikan penanaman ide di dalam konten yang ada di sosial media bahwa Ekhlassi dkk

Hasil dari program pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan keterampilan kepada mitra dalam mengoptimalkan penggunaan sistem

Heterogenity Indices ), dan Indeks Kemerataan Jenis (Species Evennes).. Gambar 2 Kerangka penelitian konservasi keanekaragaman jenis pohon dan penyimpanan karbon pada ruang

bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal 34 ayat (1) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka setiap usaha

1) Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada berbagai perangkat hukum atau peraturan perundang- undangan berkaitan dengan peran

Menjejaki pencapaian gerakan koperasi negara sejak ianya dilancarkan, koperasi yang hanya bermula dengan sebuah kop- erasi kredit pada tahun 1922, kini bilangan koperasi

dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarganya mengenai perawatan masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, aktivitas fisik selama kehamilan,

Untuk itu dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bondowoso Tahun 2015-2019, diperlukan analisis data kondisi keadaan tingkat perkara tahun 2015-2017