• Tidak ada hasil yang ditemukan

KTSP 2015-2016.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KTSP 2015-2016.doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2. Belajar untuk memahami dan menghayati,

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK dapat diukur dari keberhasilan kurikulum yang ditetapkan di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK untuk membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang dievaluasi melalui tes tertulis maupun tidak tertulis. Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik, yang akhirnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat

(2)

perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KTSP

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, strukutur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender, kalender pendidikan, dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber / bahan / alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan

(3)

mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Panduan yang disusun BNSP terdiri dari dua bagian. Pertama panduan umum yang memuat ketentuan umum, pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam SI dan SKL. Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/23 dan ketentuan PP 19/ 2005 serta prinsip dan langkah yang harus di acu dalam pengembangan KTSP. Kedua model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan umum yang dikembangkan BSNP. Model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi hendaknya hanya digunakan sebagai referensi.

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurkulum disusun yag memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (efektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan karakteristik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkugan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum

(4)

harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara seimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagian satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memlihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa yang sangat penting karena dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu

(5)

bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memlihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikn karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya, penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN KURIKULUM

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang dikeluarkan oleh BSNP, dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Husada Mandiri menyiapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.

(6)

Adapun perundangan dan peraturan-peraturan yang dijadikan landasan dalam penyusunan KTSP adalah sebagai berikut:

1. Pancasila dan UUD 1945

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 ayat 2 dan pasal 51 ayat 1.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat 2, dan pasal 49 ayat 1

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Sansar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Tujuan panduan penyusunan KTSP ini adalah:

1. Untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Bina Husada Mandiri dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan.

2. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang keahlian serta bakat yang dimiliki.

3. Untuk meningkatkan potensi siswa sesuai dengan bakat yang dimiliki. 4. Untuk meningkatkan kualitas siswa di dalam bidang keahlian yang di tekuni.

Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

(7)

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar mennjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi sustansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan tekhologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan pemenuhan kebutuhan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup, termasuk didalamnya kehidupan bermasyarakat, dunia usaha/ industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan keterampilan pribadi keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokational merupakan keniscayaan.

(8)

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi. Bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan serta berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

(9)

BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN A. TUJUAN UMUM PENDIDIKAN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional memuat tujuan umum pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas, BAB II, Pasal 3).

B. TUJUAN PENDIDIKAN SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:

Tujuan umum:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yanga Maha Esa;

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab; 3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,

memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

Tujuan khusus:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;

(10)

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

C. Visi, Misi dan Tujuan SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK

Kurikulum disusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Alam, sebagai unit penyelenggaraan pendidikan juga memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu menyangkut antara lain : (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan, (2). Globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3). Era informasi, (4). Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) era AFTA.

1. Visi SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK

Menjadikan SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK sebagai penghasil tenaga kesehatan yang berilmu, islami, serta dapat bersaing di era globalisasi

2. Misi SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK

1. Membina potensi siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang dilandasi dengan nilai-nilai yang islami

2. Meningkatkan manajemen partisipatif yang dapat menciptakan suasana kondusif secara islami dan menumbuhkan kesadaran dalam kegiatan proses belajar secara menyeluruh yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai

3. Berperan aktif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat berdasarkan ilmu kesehatan

4. Melakukan upaya peningkatan mutu, dan perkembangan institusi dengan menerima masukan-masukan menuju perubahan positif

(11)

5. Bekerjasama secara lintas sektoral dan intersektoral daam skala lokal, regional dan global

6. Menggali potensi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pola hidup yang sehat.

3. Tujuan Kompetensi Keahlian Farmasi SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK

Menghasilkan lulusan SMK Bina Husada Program Studi Farmasi yang mampu bekerja dalam bidang pelayanan guna membantu tugas-tugas tenaga profesional terutama tenaga kedokteran, keperawatan, kebidanan, laboratorium, penyuluhan dan administrasi di apotek, di rumah sakit, di puskesmas, di klinik, di rumah (home care) di panti, industri kesehatan dan lain-lain, baik didalam maupun di luar negeri, memiliki kompetensi dalam:

1. Memahami konsep kefarmasian

2. Memahami penggunaan alat peracikan obat

3. Memahami pelaksanaan cara kerja di laboratorium yang baik 4. Memahami bahasa latin dalam penulisan resep dokter

5. Memahami bentuk sediaan farmasi 6. Memahami perhitungan farmasi 7. Memahami cara-cara sterilisasi

8. Memahami pelayanan dan pengeolaan obat di apotek

9. Memahami dan menjelaskan dasar-dasar umum farmakologi

10. Memahami dan menjelaskan penggolongan obat beserta fungsi dan mekanisme kerja dari obat tersebut

11. Memahami dan menjelaskan konsep kesehatan di bidang tanaman obat dan simplisia

12. Memahami dan menjelaskan tentang sistematika dan manfaat tanaman obat dan simplisia. Menunjukkan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik

13. Memahami dan dapat mengidentifikasi tanaman obat dan simplisia 14. Memahami dan dapat mengidentifikasi alat kesehatan

15. Memahami dan mengetahui perundang-undangan untuk mengatur pelaksanaan tugas dan pekerjaan

(12)

lingkungan, P3K, produktifitas pekerja

18. Memahami dan dapat membedakan sistem pelayanan rumah sakit dan PUSKESMAS

19. Memahami dan dapat menjelaskan ruang lingkup administrasi dan manajemen serta penentuan prioritas serta rencana kebutuhan

20. Memahami dan dapat menjelaskan prinsip pokok dalam bidang akuntasnsi

21. Memahami dan dapat menjelaskan fungsi sistem dan macam-macam distribusi perbekalan farmasi untuk kepentingan pemasaran, dan distribusi perbekalan farmasi.

22. Memahami dan dapat menjelaskan kegiatan transaksi yang terjadi serta pengerjaannya pada perusahaan dagang dan konsep kewirausahaan

23. Memahami dan menjelaskan catatan persediaan dan format laporan yang digunakan dalam bidang farmasi

D. ANALISIS SEKOLAH SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK 1. Kondisi Internal Sekolah

a. Sumber Daya Manusia

Memiliki 27 tenaga pegajar guru dengan perincian sebagai berikut: Guru Normatif : 6

Guru Adaptif : 10 Guru Produktif : 9 Guru Mulok : 2

b. Latar belakang pendidikan guru

Memiliki guru dengan latar belakang pendidikan S2, S1 dan D3 dengan perincian sebagai berikut:

Pasca Sarjana (S2) : 2 Sarjana (S1) : 20

D3 : 5

c. Antusiasme Guru dan Siswa

Siswa dan orang tua siswa sangat antusias belajar di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK karena berada di lingkungan yang khas nuansa agama, selain itu lahan kerja yang luar biasa menjanjikan karena kenyataan membuktikan bahwa asisten

(13)

perawat masih sangat kekurangan terutama didaerah Karawang untuk mengisi wilayah kerja Apotek, Rumah Sakit, industri farmasi dan sarana kesehatan lainnya. Disamping terampil dan siap bekerja, lulusan SMK AR RAIHAN CIKAMPEK bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi. Demikian pula halnya dengan staff guru di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK, mereka sangat senang dan bersemangat karena bagi mereka mengajar merupakan sarana pengabdian untuk masyarakat karena keterampilan siswa bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Sarana dan prasarana

SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK mempunyai ruang belajar teori, laboratorium praktek resep, perpustakaan, laboratorium simulasi apotek, dan kedepan kita sedang merancang kelengkapan sarana praktikum lainnya.

e. Lokasi Sekolah

Terletak di Jl. Jend Ahmad Yani, Babakan Sereh RT01 RW04 Cikampek -Karawang, yang berdampingan dengan pemukiman penduduk yang sudah mulai padat. f. Jumlah Siswa

Jumlah siswa Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah 81 siswa, yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 74 orang perempuan

g. Dukungan orang tua siswa

Dukungan orang tua siswa sangat luar biasa terhadap upaya pengembangan sekolah di berbagai sektor, serta sangat berperan dalam proses pendidikan/ latihan, praktek dan lain sebagainya.

2. Potensi Eksternal

a. Tempat kerja prosfektif bagi lulusan

Tempat kerja yang prosfektif di dalam dan di luar negeri untuk posisi asisten perawat, seperti:

1. Rumah Sakit, sebagai asisten perawat di Rumah Sakit

2. Puskesmas/klinik, sebagai asisten perawat di puskesmas/klinik

3. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (swasta/negeri) di dalam maupun luar negeri.

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan program keahlian Keperawatan juga dimungkinkan mengelola atau

(14)

b. Kerja sama dan dukungan Dunia Usaha dan Dunia Industri

SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK telah menjalin kerja sama dengan instansi Rumah Sakit, klinik, terutama yang berada di wilayah Karawang untuk pelaksanaan PKL dan berpotensi penyaluran tenaga kerja.

3. TANTANGAN EKSTERNAL

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan tuntutan dunia kerja terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan. Karena itu pengembangan kurikulum SMK edisi 2006 harus bisa mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Apresiasi masyarakat

Dukungan dan apresiasi masyarakat cukup besar untuk mengikuti pendidikan SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK terlihat dari jumlah pendaftar yang cukup signifikan, yakni 68 siswa dan yang lulus tes masuk adalah 42 siswa. Hal ini disebabkan karena: 1. SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK berusaha menyiapkan peserta didik agar menjadi

manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya;

2. SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK mengutamakan keterampilan bina akhlak dan baca Al-Qur’an dengan tujuan untuk pencapaian keselamatan dunia dan akhirat. 3. Sumber daya manusia dan tenaga pendidikan di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK

yang sudah berpengalaman di bidangnya. c. Persaingan dengan SMK sejenis

Persaingan yang terjadi antar sekolah yang memiliki kompetensi keahlian sejenis semakin mendorong staff yang ada di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK untuk terus meningkatkan kualitas dan menjaga kepercayaan masyarakat selama ini.

d. Tenaga kerja asing

Dengan adanya era globalisasi yang semakin menantang untuk bersaing dengan tenaga kerja asing, SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK berjuang terus agar lulusannya mampu bersaing dengan tenaga kerja asal luar negeri dengan adanya program pendalaman bahasa Inggris.

(15)

DAFTAR STAFF PENGAJAR

SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN

NO

MATA PELAJARAN

NAMA GURU

JUM.JAM TAHUN I TAHUN II TAHUN III

NORMATIF perminggu SMT I SMT II SMT III SMT IV SMT V SMT VI

1 Pendidikan Agama Islam Mardiyati,S.Ag. 2 2 2 2 Pendidikan

Kewarganegaraan Siti Turyati,S.H. 2 2 2

3 Bahasa Indonesia Drs.Sanusi 2 2 2

4 Penjasor Dani 2 2 2

ADAPTIF

1 Bahasa Inggris Eka Putri Dapiati 2 2 2

2 Matematika Hj.Sri Hadiati,S.Ag. 2 2 2

3 Biologi Irianty,S.Si. 2 2 2

4 kimia Nova Wastari,S.Si,Apt. 2 2 2

5 Fisika Abdul Gofur,S.Pd. 2 2 2

6 Ilmu Pengetahuan Sosial Hj.Aan Hamdah,M.Mpd. 2 2 2 7 Tek,informasi dan

computer Hasan Basri,S.Pd. 2 2 2

8 Kewirausahaan Dwi Nur

Cahayanti,S.Pd. 2 2 2

PRODUKTIF

1 Ilmu Resep Nova Wastari,S.Si,Apt. 2 2 2 2 Perundang-undangan Kes Neng Mulyati,Ssi,Apt

2

2 2

(16)

3 Farmakologi Neng Mulyati,Ssi,Apt 2 2 2 4 Farmakognosi Adwita Sari

Buchori,S.Si,Apt 2 2 2

5 Manajemen Farmasi Peni Meiliawati,S.si,Apt 2 2 2 6 Ilmu Kesehatan

(17)

BAB III

STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri / dunia usaha/ asosiasi profesi, substansi materi pelajaran dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan kedalam mata pelajaran normatif, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif (kejuruan), muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel.

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia. Serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) AR-RAIHAN CIKAMPEK diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Mata pelajaran normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi priadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap, dan prilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, disamping kandungan

Mata pelajaran produktif terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Struktur kurikulum SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK Jurusan Keperawatan disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan

(18)

STRUKTUR KURIKULUM JURUSAN KEPERAWATAN SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK MATA PELAJARAN KELAS X XI XII 1 2 1 2 1 2 Normatif

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 2 2

5 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

Adaptif

1 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4

2 Matematika 4 4 4 4 4 4

3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2

4 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2 2 2

5 Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 2 2 2 2 2 2

6 Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

7 Fisika 2 2 2 2 2 2

8 Kimia 2 2 2 2 2 2

9 Biologi 2 2 2 2 2 2

Produktif

1 Konsep Dasar keperawatan 2

2 Anatomi dan Fisiologi 2

3 Kebutuhan Dasar Manusia 2 2 2

4 K3LH 2

(19)

MATA PELAJARAN

KELAS

X XI XII 1 2 1 2 1 2

5 Etika 2

6 Komunikasi, Informasi dan Edukasi 2

7 Ilmu Penyakit 2 2

8 Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan 4 2 2

9 Dokumentasi Keperawatan 2

10 Administrasi Rumah Sakit 2

11 Tumbuh Kembang Manusia 2

12 PPGD 2

13 Ilmu Kesehatan Masyarakat 2

14 Farmakologi 2 15 KDM 2 16 Kesehatan Reproduksi 2 17 K3LH 2 Muatan Lokal 1 Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 TOTAL 44 44 44 44 44 44 B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik

(20)

pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan local dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.Metode pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada cirri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran bergantung pada cirri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/asosiasi profesi, substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif.

Program normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial baik sebagai warga Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bias hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan prilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik. Mata pelajaran pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.

Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dilingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.

Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku sama bagi semua program

(21)

keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.

Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industry atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus menegmbangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada system tersebut sebagai berikut.

a) SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK menggunakan system paket kategori dasar b) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan

(22)

setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Adapun beban belajar meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka paraktik disekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industry dengan jumlah 200 jam pembelajaran per minggu dengan satuan jam = @45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 32 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar merupakan ketuntasan untuk setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh sekolah. Adapun kriteria Ketuntasan belajar di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK pada tahun 2015 -2016 adalah sebagai berikut.(lihat pada lampiran)

6. Penilaian,Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Penilaian

1) Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.

2) Penilaian pencapaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indicator, meliputi:tes, non tes, tes tetulis, lisan, pengamatan kerja dan pengamatan sikap. 3) Indikator yang tertagih baik bersifat teori atau perbaikan harus memiliki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

4) Batas minimum ketuntasan teori dan praktik sesuai KKM indikator masing-masing mata pelajaran yang ditetapkan MGMP mata pelajran Normatif dan Adaptif , dan masing-masing mata pelajaran produktif.

5) Jika nilai kompetensi teori dan praktik belum mencapai KKM, maka peserta didik harus mengikuti perbaikan atau remedial. Nilai kompetensi maksimum setelah perbaikan adalah sama dengan batas SKM meskipun niali kompetensi perbaikan di atas SKM

6) Mekanisme perbaikan; perbaikan harus sudah dilaksanakan sebelum ulangan KD berikutnya, kesempatan remedial hanya 1 kali, dan jika masih belum tuntas maka diberi kesempatan perbaikan 1 kali lagi dengan sebelumnya melalui pemanggilan orang tua dan membuat surat pernyataan yang isinya jika masih belum tuntas maka diambil nilai komptensi tertinggi dari nilai perbaikan.

b. Kelulusan

1) Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.

2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pembelajaran kelompok mata pembelajaran agama dan akhlak

(23)

mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.

3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran : Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Penjasor, Fisika, kimia dan Biologi; berarti telah mengikuti ujian nasional dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah.

4) Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian di bidang Farmasi).

7. Penjurusan

Penjurusan dilakukan pada kelas X di SMK. Persyaratn siswa memilih masuk. Kompetensi Keahlian Keperawatan, meliputi :

1) Persyaratn akademik, yaitu mengikuti : a. Test Potensi Akademik (TPA)

b. Test Ujian Tulis dari Dinas Kesehatan 2) Persyaratan non akademik, yaitu : a. Kelengkapan administasi,

b. Test Kesehatan dan Buta Warna

8. Keunggulan Global

Keunggulan global di SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK adalah program mentoring yaitu pembinaan akhlak siswa/I yang islami. Selain itu Program keahlian Komputer dan bahasa Inggris senantiasa ditingkatkan mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi di dunia kerja dan banyaknya stakeholders yang membutuhkan lulusan SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK yang memiliki kelebihan khusus di bidang teknologi.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 7, terlihat bahwa konduktivitas stabil pada dosis 0 kGy sampai dengan 30 kGy pada daerah frekuensi kedua, sedangkan pada dosis 0 kGy hingga 30 kGy konduktivitas naik

Pada tahapan ini merupakan tahapan penting selain perancangan website, dimana dalam perancanagan program pada Node-MCU ini terdapat program untuk mengkoneksikan Node-MCU

Data yang digunakan untuk melakukan analisis rasio bisa saja merupakan hasil dari sebuah menipulasi akuntansi, dimana penyusunan laporan keuangan telah bersikap

Umumnya, dalam mendesain besarnya daya dukung tiang pancang, data parameter tanah yang digunakan adalah berupa hasil penyelidikan tanah yang dilakukan sebelum tiang tersebut

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali

Dari simpulan di atas, untuk meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar matematika penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) dalam belajar, hendaknya

Berdasarkan hal tersebut kebijakan dan strategi pengembangan perpustakaan maupun penyebaran teknologi pertanian ke depan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai

Kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang dapat dilihat dari pelaksanaan indikator wajib yang harus dipenuhi oleh Dinas Kesehatan atau