• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR HASIL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEMINAR HASIL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR HASIL HIBAH KOMPETITIF

PENELITIAN

SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II

Paket Teknologi Probiotik sebagai Agen Biokontrol

dalam Upaya Pencegahan Infeksi Salmonella

enteritidis transovarian pada Ayam Petelur

Nama Peneliti Utama : Ir. Niken Ulupi,MS

Peneliti Anggota : Ir. Anita Sardiana Tjakradidjaja, MRur.Sc Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, MSi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Institut Pertanian Bogor

(2)

I. PENDAHULUAN

Agen Biokontrol Sanitasi buruk Emerging pathogen Salmonella enteritidis Probiotik Keamanan Pangan

Latar belakang

(3)

II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan

1. Mengisolasi Salmonella enteritidis

transovarian dari organ reproduksi, organ

pencernaan dan telur ayam

2. Mendapatkan bakteri asam laktat yang

mempunyai karakteristik sifat fungsional

sebagai probiotik selain kemampuan

bertahan pada kondisi saluran pencernaan

3. Menguji kemampuan bakterisidal bakteri

probiotik terhadap S. enteritidis yang telah

diisolasi secara in vitro

(4)

o

Mendapatkan paket teknologi

pemberian probiotik unggul untuk

mencegah infeksi S.enteritidis secara in

vivo pada ayam petelur dengan

frekuensi dan dosis pemberian yang

tepat.

o

Mendapatkan ayam petelur yang

bebas S.enteritidis sehingga dapat

memproduksi telur yang juga bebas dari

S.enteritidis transovarian.

(5)

III. METODE

I. Isolasi dan Identifikasi (Salmonella enteritidis)

Isolasi Salmonella dari organ reproduksi, organ

pencernaan dan telur ayam segar, dilakukan

berdasarkan metoda BAM (2007), terdiri atas 4 tahap yaitu :

A. Prapengayaan B. Pengayaan

C. Uji Biokimia Awal  pada 3 media (XLDA, BSA dan HEA)

D. Uji Biokimia  pada media TSIA & LIA  Identifikasi Salmonella dilakukan dengan uji serologi

(6)

Prapengayaan di media LB

Pengayaan di media TTB

Uji Biokimia Awal di media HEA, XLDA, BSA

Uji Biokimia di media TSIA dan LIA

Uji Serologi

Isolat Salmonella

enteritidis

(7)
(8)

II. Persiapan Kultur Probiotik

Persiapan Kultur Probiotik (L. fermentum dan L.

plantarum) dilakukan 3 tahap yaitu :

1)

Konfirmasi kultur probiotik menggunakan uji

identifikasi biokimiawi dengan metoda API

CHL 50.

2)

Perhitungan populasi awal kultur probiotik

3)

Pengujian ketahanan kultur probiotik (L.

fermentum dan L. plantarum) terhadap pH

rendah dan garam empedu berdasarkan Lin

(9)

II. Persiapan Kultur Probiotik

……..

Ketahanan kultur probiotik terhadap pH rendah dan garam empedu sesuai kondisi

saluran pencernaan Konfirmasi identifikasi Lactobacillus

plantarum dan Lactobacillus fermentum

(10)

III. Uji Antagonistik Kultur Probiotik

terhadap Bakteri Salmonella

Uji Penghambatan Bakteri Asam Laktat terhadap

Salmonella terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Pembiakan kultur probiotik (L. fermentum dan L.

plantarum).

2. Pembiakan bakteri Salmonella.

3. Uji konfrontasi Bakteri Asam Laktat dengan

(11)

Uji antagonistik Probiotik dan Salmonella

Pembiakan Kultur Starter Probiotik

Pembiakan Salmonella

(12)

AYAM YANG DIGUNAKAN

SEBAGAI SAMPEL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

(13)
(14)

Isolasi

Sampel organ reproduksi, pencernaan dan telur ayam pada media LB yang

menunjukkan kekeruhan (+)

(15)

Sampel pada bagian usus, isi usus, kloaka, ovarium, uterus, isi telur ayam dan kerabang telur. Pada media TTB dan RV

mengalami kekeruhan (+)

(16)

Uji Biokimia Awal pada media HEA, menunjukkan hasil yang positif yaitu tdpt koloni warna hitam

C. Uji Biokimia Awal

I. Uji Biokimia Awal pada media HEA

(17)

2. Uji Biokimia Awal Pada Media XLDA

Uji Biokimia Awal pada media XLDA, menunjukkan hasil positif (+) yaitu terdapat koloni warna hitam atau abu-abu dan hasil negatif (-) yaitu tdk terdapat koloni warna tersebut

(

+

)

(

-

)

(18)

3. Uji Biokimia Awal Pada Media BSA

Uji Biokimia awal pada media BSA, menunjukkan hasil yang positif (pd sampel uterus dan telur), yaitu tdpt koloni warna hitam atau abu-abu, yang negatif tidak terdapat koloni

+

־

(19)

Hasil penelitian pada tahap Uji Biokimia Awal menunjukkan 

 Koloni tipikal pada media HEA berwarna hitam

mengkilap ditengahnya atau tampak sebagai koloni yang hampir semuanya berwarna hitam

 Salmonella akan membentuk koloni merah dengan inti hitam pada media selektif XLDA

 Adanya koloni berwarna abu-abu, coklat kehitaman dan kilau metalik pada media BSA (Bismut Sulfit Agar).

Sampel yang menunjukkan hasil positif dilanjutkan inokulasi pada tahap konfirmasi biokimia yang

(20)

Sampel yang positif terdapat

Salmonella

adalah ovarium, uterus, isi usus serta telur ayam.

Pada gambar bahwa media TSIA bagian miring berwarna merah, memproduksi H2S. Media LIA bagian miring berwarna ungu, memproduksi H2S

D. Uji Biokimia

(21)

Hasil penelitian pada Uji Biokimia menunjukkan 

 Pada media TSIA bagian miring berwarna merah, memproduksi H2S dan menghasilkan gas

 Media LIA pada bagian miring berwarna ungu, memproduksi H2S, dan menghasilkan gas

 Sampel dari ayam petelur, pada ovarium, uterus dan isi ususnya positif ditemukan Salmonella pada uji biokimia di media TSIA maupun media LIA

 Demikian juga pada sampel isi telur ayam positif ditemukan Salmonella pada uji biokimia di media TSIA dan LIA

(22)

Terjadi Aglutinasi (Penggumpalan) Positif Salmonella enteritidis Sampel BKTH, BKTA, KITH, KIRH

Hasil

Salmonella yang di isolasi dari

ovarium, uterus, dan telur ayam

adalah Salmonella enteritidis

Uji Serologi

(23)

L. fermentum

A. Konfirmasi Identifikasi L.

(24)

Strip API 50 CHL V5.1 Profile - - - - + + - - - - + + + + + + - - + + - - + + + + + + + + + + + + + + + + -Note 2C12 Significant taxa % ID T Tests against Lactobacillus plantarum 1 99.9 0.75 SBE 2% Next taxon % ID T Tests against Lactobacillus pentosus 0.1 0.06 L. plantarum

(25)

Kultur L. fermentum 2B4 dan L. plantarum 2C12,

dengan pembesaran 1000 x

(26)

B. Populasi Awal 

 Pembiakan dan persiapan starter kultur probiotik berasal dari Kultur Murni L. plantarum dan L.

fermentum.

 Setelah dilakukan penyegaran dan pemupukan sesuai prosedur  dilakukan penghitungan

populasi.

 Starter yang digunakan yaitu Starter dengan populasi mencapai 5x108 1x109 cfu/ml

(27)

pH 2 Garam Empedu

L. fermentum 68.28 % 90,93 %

L. plantarum 75.60 % 79,14 %

C. Ketahanan Hidup L. plantarum

dan L. fermentum 

1. L. plantarum dan L. fermentum mampu bertahan pada pH

rendah

2. L. plantarum dan L. fermentum mampu bertahan selama 6 jam

di kompartemen lambung masing-masing sekitar 79 dan 90 %  L. plantarum dan L. fermentum tahan hidup dalam

lingkungan saluran pencernaan dg kondisi pH rendah dan garam empedu

(28)

 Kultur probiotik 2C12 yang digunakan memang benar

Lactobacillus plantarum dengan tingkat akurasi 99,9 %

 Kultur probiotik 2B4 yang digunakan memang benar

Lactobacillus fermentum dengan tingkat akurasi 99,7%

 Lactobacillus, termasuk bakteri gram + dalam  filum  Firmientes,

ordo  Lactobacillales,

famili  Lactobacillaceae, dan genus  Lactobacillus.

 L. fermentum merupakan bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif, sedangkan L. Plantarum bersifat homofermentatif (tidak menghasilkan gas)

(29)

Tabel berikut adalah rataan diameter zona hambat Antimikroba Kultur Probiotik terhadap Bakteri Salmonella (mm).

Salmonella enteritidis yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi

dari isi telur, uterus dan ovarium ayam petelur pada media TTB/RV/HEA dapat dihambat oleh L. plantarum maupun L.

fermentum

Probiotik/Salmonella KITH KIRH BKTA BKTH

L. fermentum (2B4) 8,44 6,20 7,18 6,72

(30)
(31)

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian Isolasi Salmonella enteritidis dari beberapa peternakan di wilayah Bogor dan uji efektifitas probiotik

Lactobacillus sp didapat hasil :

1. Salmonella enteritidis berhasil diisolasi dan diidentifikasi pada

organ reproduksi ayam petelur (ovarium dan uterus), saluran pencernaan (isi usus) dan telur segarnya.

2. Kedua bakteri probiotik (Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus

fermentum) mampu menghambat pertumbuhan Salmonella enteritidis yang diisolsi dari ovarium, uterus dan telur ayam.

3. Probiotik yang mempunyai kemampuan menghambat Salmonella

(32)

Saran :

 Diperlukan penelitian lebih jauh untuk melihat prevalensi

pencemaran Salmonella enteritidis pada wilayah peternakan yang lebih luas di seluruh Indonesia.

 Diperlukan penelitian untuk mencari pola pencegahan serta pengendalian yang tepat sesuai dengan karakteristik

Salmonella.

 Kedua hal tersebut akan menurunkan tingkat cemaran

Salmonella pada ayam petelur, sehingga telur yang dihasilkan

bebas dari Salmonella, dan masyarakat aman

mengkonsumsinya serta terhindar dari ancaman penyakit yang ditimbulkannya.

(33)

Arief I.I., RRA Maheswari, dan H Nuraini. 2008. Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Daging Sapi. Makalah Seminar Hasil Penelitian Departemen IPTP Fak. Peternakan IPB.

Avila, L.A., Nascimento, Salle and Moraes. 2006. Effects of probiotics and maternal vaccination on Salmonella enteritidis infection in broiler chicks. Aviean Disease Journal 50n(4) : 608-612.

BAM (Bacteriological Analytical Manual) Online. 2001.

http://www.cfsan.fda.gov/~ebam.html

Dell-Portillo, F. G. 2000. Molekular and Cellular Biology of Salmonella Patogénesis. Di dalam: Cary, J. W., Linz, J. E. dan bhatanagar, D. 2000. Microbial Foodborne Disease: Mechanism of pathogenesis and Toxin Synthesis. Cancaster: Techonomic Publishing Company, Inc.

ICMSF. 2005. Microorganisms in Foods 6. Microbial Ecology of Food

Commodities. 2nd Ed. New York: Kluwer academic/Plenum Pub.

Pelczar, M. J., Chan, E. C. S dan Krieg, N. R. 1993. Microbiology. Concept Application. New York : Mc Graw-Hill, Inc.

Wolf, C. E and W.R Gibbons. 1996. Improve method for qualification of the bacterisin . J. Appl. Bacteriol.80 ; 453-457.

(34)
(35)

TUJUAN

Menguji kemampuan Lactobacillus fermentum terhadap Salmonella enteritidis secara in vivo

 Mencari dosis probiotik yang tepat untuk melawan

Salmonella enteritidis secara in vivo.

 Mendapatkan paket teknologi pemberian probiotik unggul untuk mencegah infeksi S. enteritidis secara

in vivo

Mendapatkan ayam petelur yang bebas S.enteritidis  Mengaplikasikan paket teknologi probiotik sebagai

(36)

ALUR PENELITIAN

TAHUN KE 2

Persiapan BAL Probiotik Terpilih (kultur kerja)

Pemberian probiotik pada ayam petelur yang diinfeksi S. enteritidis

Uji S. enteritidis di ekskreta (feses), ovarium, dan telur

yang diproduksi

Uji performa ayam petelur : PBB, konsumsi pakan,

konversi

Uji kualitas telur yg diproduksi :

bobot telur, Haugh Unit (HU)

(37)

I. Pengujian BAL

Probiotik

Ayam di cekok BAL probiotik dan S. enteridis

Uji keberadaan S. enteridis di telur dan ovarium, uji kualitas telur, uji

performa ayam petelur Ayam Dipelihara

(38)

2. Pengujian Salmonella

Uji di agar Selektif HEA, XLDA, BSA

Uji biokimia di media agar TSIA dan LIA

API 20ETest Kit SAMPEL

Gambar

Tabel berikut adalah rataan diameter zona hambat  Antimikroba  Kultur Probiotik terhadap Bakteri Salmonella (mm).

Referensi

Dokumen terkait

Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan

OCBC Bank Singapore adalah salah satu Bank tertua di Singapura yang didirikan tahun 1912 dan merupakan salah satu perusahaan keuangan terbesar di Asia, dengan aset grup usaha lebih

Pada penelitian ini tidak sesuai dengan teori faktor penyebab kejadian preeclampsia/eklampsia, preeklampsia/eklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada

Dalam kelompok siswa dituntut agar saling menghargai antar satu sama lain, tidak terbatas oleh peringkat kelas rendah, sedang atau pun tinggi. Jadi dalam kelompok itu

2006 Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Peran Stake Holder dalam Menghasilkan Guru Teknologi dan Kejuruan yang Profesional,. FPTK UPI;

Pemberian mulsa organik seperti jerami akan memberikan suatu lingkungan mencegah penyinaran langsung sinar matahari yang berlebihan terhadap tanah serta kelembaban

Analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan fitokimia tepung daun katuk dalam ransum berbasis pakan lokal tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi

Probiotik kering berperan dalam saluran pencernaan mampu meningkatkan performa pertumbuhan ternak, yaitu konsumsi ransum, konversi ransum, pertambahan bobot badan yang