• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK TASAWUF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK TASAWUF"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK TASAWUF

KARAKTERISTIK TASAWUF

Me

Meskskipipun un katkata a tatasasawuwuf f susudadah h bebegitgitu u teterkrkenaenal, l, namnamun un bebersrsamamaan aan dendengagan n hahal l itituu  pengertian

 pengertian terhadap terhadap kata kata ini kabur ini kabur dalam dalam beragam beragam makna makna yang yang adakalanya adakalanya malah malah bertentangan.bertentangan. Hal ini terjadi karena agama, filsafat, dan kebudayaan dalam berbagai kurun-masa. Dalam Hal ini terjadi karena agama, filsafat, dan kebudayaan dalam berbagai kurun-masa. Dalam kenyat

kenyataannya aannya setisetiap ap sufi ataupun sufi ataupun mistmistikus selalu ikus selalu berusberusaha aha meng-umeng-ungkapkangkapkan n pengalpengalamannyamannyaa dalam kerangka ideologi dan

dalam kerangka ideologi dan pemikpemikiran yang iran yang berkemberkembang di bang di tengah masyaratengah masyarakatnya, ini katnya, ini berarberartiti ung

ungkapakapan-unn-ungkagkapannpannya ya itu itu tidtidak ak dapadapat t bebbebas as dardari i kemkemunduunduran ran dan dan kemkemajuajuan an kebkebudayudayaanaan  jamannya sendiri.

 jamannya sendiri.

Dari

Dari sini sini kita kita dapat dapat menarik menarik kesimpulan kesimpulan bahwa bahwa pada pada dasarnya dasarnya pengalaman pengalaman para para sufisufi ataupun mistikus itu adalah sama. Perbedaan di antara mereka hanyalah karena ketidaksamaan ataupun mistikus itu adalah sama. Perbedaan di antara mereka hanyalah karena ketidaksamaan interprestasi atas pengalaman itu sendiri, karena pengaruh kebudayaan di masa sang sufi atau interprestasi atas pengalaman itu sendiri, karena pengaruh kebudayaan di masa sang sufi atau mistikus tersebut berafilisasi.

mistikus tersebut berafilisasi.

Ada

Ada dua bendua bentuk ttuk tasawufasawuf. Y. Yaang satng satu beru berorak rorak religieligius, yus, yang laiang lain beron berorak frak filosoilosofis.fis. !asawuf religius adalah semaam gejala yang sama dalam semua agama, baik di dalam !asawuf religius adalah semaam gejala yang sama dalam semua agama, baik di dalam agama-agama langit ataupun agama-agama-agama-agama

agama langit ataupun agama-agama purba. "egitu juga dengan purba. "egitu juga dengan tasawuf filosofis, sejak lama telahtasawuf filosofis, sejak lama telah dikenal di timur sebagai warisan filsafat orang-orang yunani, maupun di #ropa abad pertengahan dikenal di timur sebagai warisan filsafat orang-orang yunani, maupun di #ropa abad pertengahan ataupun modern. Dalam kalangan filosof #ropa modern yang mempunyai keenderungan mistis ataupun modern. Dalam kalangan filosof #ropa modern yang mempunyai keenderungan mistis ialah "radley di $nggris, dan "ergson di Pranis.

ialah "radley di $nggris, dan "ergson di Pranis.

!a

!asawuf sawuf religreligius aius adakaladakalanya penya perpadu rpadu dengan dengan filsfilsafat. afat. Hal iHal ini dani dapat kipat kita lta lihat ihat padapada  beberapa

 beberapa sufi sufi Muslim Muslim atau atau banyak banyak mistikus mistikus %risten. %risten. %arena %arena itu itu pada pada diri diri seorang seorang filosof,filosof, ter

terjadjadinyinya a perperpadupaduan an antantara ara keekeendenderunrungan gan intinteleelektuktual al dan dan kekeendenderuerungan ngan mimististis s terterlahlah mer

(2)

mengatakan bahwa di antara para filosof pun ada yang mampu memadukan keenderungan mistis dan keenderungan intelektual ini. Menurutnya pemaduan atau pengkompromian kedua keenderungan itu merupakan pendakian akal, sehingga orang yang mampu melakukanya pun dipandang sebagai seorang filosof dalam pengertian sebenar-benarnya. 'para tokoh besar yang filosof sangat memerlukan baik itu ilmu pengetahuan maupun mistisisme(, sebab 'intuisi mistis adalah semaam pemberi ilham bagi berbagai problema besar yang terdapat pada setiap manusia(, yang untuk ini ia menyebut Heralitus, Plato, dan Parmenides sebagai ontohnya.

A. Karakteristik Tasawuf Menurut Perpektif Sarjana Barat

). William James, seorang ahli ilmu jiwa Amerika, mengatakan bahwa kondisi-kondisi !asawuf selalu ditandai oleh empat karakteristik sebagai berikut *

a. +ebagai suatu kondisi pemahaman (noetic). +ebab, bagi para penempuhnya ia merupakan kondisi pengetahuan serta dalam kondisi tersebut tersingkaplah hakekat realitas yang baginya merupakan ilham, dan bukan merupakan pengetahuan demonstratif.

 b. +ebagai suatu kondisi yang mustahil dapat dideskripsikan atau dijabarkan. +ebab ia semaam kondisi perasaan (states of feeling), yang sulit diterangkan pada orang lain dalam detail kata-kata seteliti apa pun.

. $a merupakan suatu kondisi yang epat sirna  (transiency). Dengan kata lain, dia tidak   berlangsung lama tinggal pada sang sufi atau mistikus, tapi ia menimbulkan kesan-kesan sangat

kuat dalam ingatan.

d. $a merupakan suatu kondisi pasif (passivity).Dengan kata lain, seorang tidak mungkin menumbuhkan kondisi tersebut dengan kehendak sendiri. +ebab, dalam pengalaman mistisnya,

(3)

 justru dia tampak seolah-olah tunduk di bawah suatu kekuatan supernatural yang begitu menguasainya.

. R. M. Buke mengatakan terdapat tujuh karakteristik di dalam tasawuf, yaitu 

A. Panaran diri subyektif (subyective light). ". Peningkatan moral (moral elevation).

. %eerlangan intelektual (intelektual illumination). D. Perasaan hidup kekal (sence of immotality).

#. Hilangnya perasaan takut mati (loss of fear of death). /. Hilangnya perasaan dosa (loss of sense of sin).

0. %etiba-tibaan (suddynness).

1. Bertran! Russell, setelah menganalisa kondisi-kondisi tasawuf, telah berusaha untuk  membatasi iri-iri flosofis tasawuf kedalam empat karakteristik yang menurutnya akan membedakan tasawuf dari filsafat-filafat lainya, pada semua kurun-masa dan di seluruh penjuru dunia. #mpat karakteristik itu ialah sebagai berikut 

a. %eyakinan atas intuisi (intuition) dan pemahaman batin (insight)sebagai metode  pengetahuan, sebagai kebalikan dari pengetahuan rasional analitis.

 b. %eyakinan atas ketunggalan 2wujud3, serta pengingkaran atas kontradiksi dan diferensiasi,  bagaimana pun bentuknya.

. Pengingkaran atas realitas 4aman.

d. %eyakinan atas kejahatan sebagai sesuatu yang hanya sekedar lahiriah dan ilusi saja, yang dikenakan kontradiksi dan diferensiasi, yang dikendalikan rasio analitis

". Karakteristik Tasawuf Menurut Perpektif Sarjana Muslim

(4)

a. Memiliki nulai-nilai moral

 b. Pemenuha fana 2sirna, lenyap3 dalam realitas mutlak 

. Penegetahuan intuitif 2berdasarkan bisikan hati3 langsung

d. !imbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah dalam diri sufi karena terapainya ma5amat 2beberapa tingkatan perhentian3 dalam perjalan sufi menuju tuhan

e. Penggunaan lambang-lambang pengungkapan perasaan yag biasanya mengandung  pengertian harfiah dan tersirat.

%arakteristik umum, sebagaimana yang dikemukakan 6ames dan "uke, dapat dikatakan terdapat pada sebagian besar aliran tasawuf. 7amun, karakteristik yang dikemukakan di atas itu  belum lagi lengkap, sebab masih banyak iri-iri lainya yang tidak kalah penting yang tidak 

terakup disana. Misalnya perasaan tentram, keiklasan jiwa atau penuh penerimaan, perasaan fana penuh dalam realitas mutlak, perasaan penapaian yang mengatasi dimensi ruang dan waktu, dan lain-lain.

Perlu diperhatikan, bahwa karakteristik pertama yang dikemukakan &ussell, yaitu keyakinan atas intuisi atau pemahaman intuitif langsung, adalah metode pengetahuan yang benar, yang dapat ditemukan pada para sufi ataupun mistikus dari semua aliran dan kurun-masa. +ementara karakteristik lainnya hanya dapat dikenakan pada para sufi yang menganut aliran  panteisme saja.

(5)

Menurut pendapat penulis, tasawuf pada umumnya memiliki lima iri yang bersifat  piskis, moral, epistemologis, yang menurut kami sesuai dengan semua bentuk, kelima iri

tersebut ialah*

a. Peningkatan moral. +etiap tasawuf memiliki moral tertentu yang tujuannya untuk  membersihkan jiwa, untuk perealisasian nilai-nilai itu. Dengan sendirinya, hal ini memerlukan latihan-latihan fisik-fisikis tersendiri, serta pengkekangan diri dari matrealisme duniawi, dan lain-lain.

 b. Pemenuhan fana 2sirna3 dalam realitas mutlak. $nilah iri khas tasawuf dalam pengertiannya yang sunguh terkaji. Yang dimaksud fana ialah, bahwa dengan latihan fisik serta piskis yang di tempuhnya, akhirnya seorang sufi atau mistikus sampai pada kondisi piskis tertentu, dimana dia tak lagi merasakan adanya diri atau keakuannya. "ahkan dia merasa kekal-abadi dalam &ealitas Yang !ertinggi.lebih jauh lagi., dia talah meleburkan kehendaknya bagi %ehandak Yang Mutlak. dari sebab inilah sebagai sufi ataupun mistikus berkeyakinan tantang dapat terjadinya persatuan dengan &ealitas Yang !ertinggi itu, atau Yang Mutlak tersebut berada dalam diri mereka. Dengan kata lain, wujud hanya satu, dan bukannya sama-sekali berbilang banyak . namun sebagi sufi atau mistikus lainya tidak manyatakan pendapat begitu, yakni tentang penyatuan, hulul, atau ketunggalan wujud. +ebaliknya, sekembali dari kesirnaan 2fana3, mereka justru mengokohkan adanya dualitas atau pluralitas wujud.

. Pengetahuan intuitip langsung. $ni adalah norma terkaji epistemologis, yang membedakan tasawuf dari pada filsafat. Apabila dengan filsafat, yang dalam memahami realitas seseorang mempergunakan metode-metode intekektual, maka dia disebut seorang filosof. +ementara, kalau dia berkeyakinan atas terdapatnya metode yang lain bagi pemahaman hakekat realitas di sebalik 

(6)

 persepsi indrawi dan penawaran intelektual, yang disebut dengan rasyf  atau intuisi atau sebutan-sebutan serupa lainnya, maka dalam kondisi begini dia disebut sebagai sufi ataupun mistikus dalam pengertiannya yang lengkap. $ntuisi, menurut para sufi ataupun mistikus, bagaikan sinar  kilat yang munul dan perginya selalu tiba- tiba.

d. %etentraman atau kebahagiaan. $ni merupakan karakteristik khusus pada semua bentuk  tasawuf. +ebab, tasawuf diniatkan sebagai penunjuk atau pengendali berbagai dorongan hawa-nafsu, serta pembangkit keseimbangan psikis pada diri seorang sufi ataupun mistikus tersebut terbebas dari semua rasa takut dan merasa intens dan ketentraman jiwa, serta kebahagiaan dirinyapun terwujudkan. +elain itu sebagai sufi ataupun mistikus telah menyatakan, bahwa  pemenuhan fana dalam Yang Mutlak dan pengetahuan mengenai-nya justru membangkitkan

suatu kebahagiaan pada diri seorang manusia, yang mustahil dapat diuraikan dengan kata-kata.

e. Penggunaan simbol dalam ungkapan-ungkapan. Yang dimaksud dengan penggunaan simbol ialah bahwa ungkapan-ungkapan yang dipergunakan para sufi ataupun mistikus itu biasanya mengandung dua pengertian. Pertama, pengertian yang ditimba dari harafiah kata-kata. %edua,  pengertian yang ditimba dari analisa serta pendalaman. Pengertian yang kedua ini hampir 

sempurna tertutup bagi yang bukan sufi ataupun mistikus dan sulit baginya untuk dapat memahami uapan sufi ataupun mistikus, apalagi untuk dapat memahami maksud tujuan mereka. +ebab, tasawuf adalah kondisi-kondisi efektif yang khusus, yang mustahil dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dan ia pun bukan merupakan kondisi yang sama pada semua orang. +etiap sufi ataupun mistikus punya ara sendiri dalam mengungkapkan kondisi-kondisi yang dialaminya. Dengan demikian, tasawuf atau mustisisme dekat dengan seni. %husus para penempuhnya, dalam menguraikan kondisi yang mereka alami, mempergunakan intropeksi sebagai landasan.

(7)

6elas, hikmah kehidupan yang seperti begini sulit untuk dipahami orang-orang lain. Dari inilah mengapa tasawuf diberi atribut dengan simbolisme.

 7amun perlu dijelaskan, bahwa kelima karakteristik itu hanya dapat dikenakan pada tasawuf dalam bentuknya yang matang dan sempurna. +ebab tasawuf, dalam setiap budaya, nisaya menempuh berbagai frase perkembangan, sehingga mengakibatkan adakalanya hanya sebagian saja dari kelima karakteristik itu yang bersesuaian dengan beberapa frase, sementara sebagian lainya tidak. Hal ini misalnya sebagian telah terjadi pada tasawuf $slam dalam frase-frasenya yang dini, seperti yang akan diuraikan nanti.

Dari uraian kelima karakteristik tadi, yang menjadi orak semua bentuk tasawuf, kini mungkin dapat di rumuskan suatu definisi tasawuf yang lebih tuntas ketimbang definisi-definisi yang telah dikemukakan sebelumnya *

'!asawuf adalah falsafah hidup, yang dimaksudkan untuk meningkatkan jiwa seorang manusia, seara moral, lewat latihan-latihan praktis yang tertentu, kadang untuk menyatakan  pemenuhan fana dalam &ealitas Yang !ertinggi serta pengetahuan tentang-nya seara intuitif,

tidak seara rasional, yang buahnya ialah kebahagiaan rohaniah, yang hakekat realitasnya sulit diungkapkan dengan kata-kata, sebab karakternya berorak intuitif, dan subyektif.(

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik?. “Jangan takut Pak, aku

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka peneliti memberikan kesim- pulan sebagai berikut: (1) Perencanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran

Sedangkan kewenangan bidan terhadap kesehatan wanita dan keluarga berencana meliputi pemberian konseling kesehatan reproduksi dan kewenangan dalam pemberian serta

Kendali mutu (Quality Control) radiologi diharapkan akan dapat mengendalikan persoalan yang berkaitan dengan kualitas gambar dan eksposi yang diterima

 Bagi pengusul yang tidak melakukan seminar hasil penelitian atau terlambat menyerahkan : (1) Laporan Kemajuan Penelitian atau (2) Laporan Akhir Penelitian (tanpa dijilid,

&ndi"ator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat

Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa apabila biaya produksi meningkat sebesar 10%, usahatani anggur Prabu Bestari di Kecamatan Wonoasih masih memiliki nilai Net

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,