• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Sol Liofil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Sol Liofil"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

SEMESTER GANJIL 2015/2016

SOL LIOFIL

NAMA : Shafira Nurhasanah

NIM : 1137040064

KELAS : 5/B

KELOMPOK : 3 (Hijau)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SGD BANDUNG

(2)

Tanggal Praktikum : 1 Oktober 2015 Tanggal Laporan : 12 Oktober 2015

PERCOBAAN 2 SOL LIOFIL

I. TUJUAN

- Mengetahui sifat sol liofil

- Menentukan titik isoelektrik melalui pengamatan viskositas II. DASAR TEORI

Sistem koloid adalah sistem berfasa dua, fasa yang satu terdispersi di dalam fasa yang lain. Bila sebagai fasa terdispersi berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa cairan maka sistem koloid ini disebut sol. Dalam sistem ini, partikel-partikel fasa terdispersi tidak menggumpal atau mengendap. Hal ini disebabkan karena sol mempunyai kestabilan tertentu. Berdasarkan kestabilan itu dapat dibedakan menjadi dua jenis sol liofil fan sol liofob.

Kestabilan sol liofob disebabkan adanya lapisan rangkap listrik pada antar muka partikel dan medium pendispersinya. Permukaan partikel-partikel terdispersi dapat mengadsorpsi ion-ion tertentu sehingga akan memiliki muatan listrik sejenis dan akan saling tolak-menolak antar sesamanya. Jadi adanya sedikit elektrolit akan menstabilkan sol liofob. Kestabilan sol liofil terutama disebabkan oleh karena partikel zat tersolvavi (mempunyai selubung molekul zat pelarut pada permukaannya, bila pelarut/medium pendispersi berupa air disebut terhidrasi). Sol liofil terbentuk antara lain bila gelatin atau protein dimasukkan ke dalam air. Protein adalah polimer dari asam amino dan bersifat amfoter. Secara umum rumus molekul zat ini dinyatakan sebagai:

HOOC-R-NH2

Dalam lingkungan asam, protein terionisasi bermuatan positif: HOOC-R-NH2 + H+  HOOC-R-NH3

Dalam lingkungan basa, protein terionisasi bermuatan negatif: HOOC-R-NH2 + OH-  -OOC-R-NH2 + H2O

Jadi terbentuknya partikel protein yang bermuatan positif atau negatif bergantung pada pH. pH pada saat muatan negatif molekul protein setimbang dengan muatan positifnya dikenal sebagai titik isoelektrik. Pada titik isoelektrik berbagai sifat listrik atau transport protein mencapai harga minimum atau maksimum. Yang mencapai nilai minimum antara lain adalah viskositas, hantaran listrik, laju elektroforesis, rotasi optik, tekanan osmosis, pengembunan dan kepekaan terhadap pengendapan dengan alkohol. Sedangkan yang mencapai harga maksimum misalnya kecepatan sedimentasi dan pembentukan busa.

(3)

III. ALAT DAN BAHAN

Alat Ukuran Jumlah

Gelas kimia 150 mL 6 buah

Piknometer 25 mL 1 buah

Visometer Oswald - 1 buah

Pipet tetes - 3 buah

Botol semprot - 2 buah

Bunsen - 1 buah

Kaki tiga + kasa - 1 buah

Spatula - 2 buah

Pipet ukur 10 mL 2 buah

Gelas ukur 25 mL 1 buah

Filler - 2 buah pH meter - 1 buah Statif - 1 buah Bahan Jumlah Gelatin 3 gram Larutan Na2HPO4 0,2 M 25,83 mL

Larutan asam sitrat 0,1 M 34.17 mL

Aquades secukupnya

IV. CARA KERJA

Gelatin dimasukkan ke dalam 6 gelas kimia masing-masing 0,5 gram kemudia ditambahkan larutan Na2HPO4 0,2 M dan larutan asam sitrat 0,1 M dengan komposisi:

pH Larutan Na2HPO4 0,2 M (mL) Larutan asam sitrat 0,1 M (mL)

2,2 0,2 9,8 3,0 2,06 7,94 4,0 3,86 6,14 5,0 5,15 4,85 6,0 6,32 3,68 7,0 8,24 1,76

aduk larutan hingga gelatin larut, jika perlu lakukan pemanasan agar seluruh gelatin larut dan encerkan larutan hingga 50 mL. Tentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter dan tentukan viskositas larutan-larutan gelatin tersebut dengan menggunakan air sebagai standar serta tentukan pula rapat massa larutan tersebut.

(4)

V. HASIL PENGAMATAN Wpikno kosong=20,55 gram Wpikno+air=45,61 gram ρ air(T =270C )=0,9967 g mL η air

(

T =270C

)=

0,870 x 10−6m 2 s t viskositas air 1=0,40 s t viskositas air 2=0,48 s

t viskositas air rata−rata=0,44 s

pH Wpikno+larutan W (gram) pH larutan+gelatin Viskositas (s) Viskositas rata-rata 1 2 2,2 Pikno+larutan pH 2,2 45,86 2,1 0,60 0,62 0,61 3,0 Pikno+larutan pH 3,0 45,94 3,0 0,61 0,60 0,605 4,0 Pikno+larutan pH 4,0 46,0 4,0 0,55 0,56 0,555 5,0 Pikno+larutan pH 5,0 46,02 5,0 0,64 0,62 0,63 6,0 Pikno+larutan pH 6,0 46,10 6,1 0,63 0,66 0,645 7,0 Pikno+larutan pH 7,0 46,16 7,0 0,65 0,66 0,655

VI. PENGOLAHAN DATA

1) Menentukan volume viknometer

Vpikno=(Wpikno+air)−(Wpikno kosong ) ρ air

¿45,61 g−20,55 g

0,99678 g mL

¿25,14 mL

(5)

ρ larutan=(Wpikno+larutan)−(Wpikno kosong ) ρ airρ larutan( pH 2,2)=45,86 g−20,55 g25,14 mL =1,0067 g mLρ larutan( pH 3,0)=45,94 g−20,55 g25,14 mL =1,0099 g mLρ larutan( pH 4,0)=46,00 g−20,55 g25,14 mL =1,0123 g mLρ larutan( pH 5,0)=46,02 g−20,55 g25,14 mL =1,0131 g mLρ larutan( pH 6,0)=46,10 g−20,55 g25,14 mL =1,0160mLgρ larutan( pH 7,0)=46,16 g−20,55 g25,14 mL =1,0186mLg

3) Menentukan viskositas larutan untuk masing-masing pH η larutan=ρ larutan x η air x t laruan

ρ air x t airη larutan(pH 2,2)= 1,0067 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,61 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,2182 x 10−6m 2 sη larutan ( pH 3,0)= 1,0099 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,605 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,2120 x 10−6m 2 s

(6)

η larutan ( pH 4,0 )= 1,0123 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,555 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,1145 x 10−6m2 sη larutan(pH 5,0)= 1,0131 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,63 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,2661 x 10−6m 2 sη larutan ( pH 6,0)= 1,0160 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,6455 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,3000 x 10−6m 2 sη larutan(pH 7,0)= 1,0186 g mLx 0,870 x 10 −6m2 s x 0,655 s 0,9967 g mLx 0,44 s ¿1,3235 x 10−6m 2 s 4) Grafik pH terhadap viskositas

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 1.05 1.1 1.15 1.2 1.25 1.3 1.35

Grafik viskositas terhadap pH

pH η larutan (x 10-6) 5) Titik isoelektrik y=a x2 +bx +c x1 = 3 y1 = 1,2120 x 10-6 x2 = 4 y1 = 1,1145 x 10-6 x3 = 5 y1 = 1,2661 x 10-6 Persamaan 1,2120=a(3)2+b (3)+c ...(1) 1,1145=a(4)2 +b (4 )+c ...(2) 1,2661=a (5)2 +b (5 )+c ...(3)

a. Eliminasi c pada persamaan (1) dan (2) 1,2120 x 10−6 =9 a+3 b+c ...(1) 1,1145 x 10−6 =16 a+4 b+c - ...(2) 0,0975 x 10−6=−7 a−b ...(4)

b. Eliminasi c pada persamaan (2) dan (3) 1,1145 x 10−6=16 a+4 b+c

...(2) 1,2661 x 10−6=25 a+5 b +c - ...(3) −0,1615 x 10−6=−9 a−b

...(5)

c. Eliminasi b pada persamaan (4) dan (5)

(8)

−0,1615 x 10−6=−9 a−b - ...(5) 0,2590 x 10−6=2a a=0,2590 x 10 −6 2 =0,1295 x 10 −6

d. Substitusi a pada persamaan (4) 0,0975 x 10−6=−7 a−b ...(4) 0,0975 x 10−6=−7 (0,1295 x 10−6)−b 0,0975 x 10−6=−0,9065 x 10−6−b b ¿−0,9065 x 10−6−0,0975 x 10−6 b ¿−1,0040 x 10−6

e. Substitusi a dan b pada persamaan (1)

1,2120 x 10−6=9 a+3 b+c ...(1) 1,2120 x 10−6=9(0,1295 x 10−6)+3(−1,0040 x 10−6)+c 1,2120 x 10−6=1,1655 x 10−6+(−3,0120 x 10−6)+c c ¿1,2120 x 10−6−1,1655 x 10−6+3,0120 x 10−6 c ¿3,0585 x 10−6 f. Mencari nilai x y ¿a x2+bx+c 0,1295 x 10−6¿x2+

(−1,0040 x 10

−6

)

x +c 1,2120 x 10−6=¿ x=b 2a= −(−1,0040 x 10−6

)

2

(

0,1295 x 10−6

)

¿1,0040 x 10 −6 0,2590 x 10−6 ¿3,8764 g. Mencari nilai y

(9)

y=−(b 2 −4 ac) 4 a ¿−{

(

−1,0040 x 10 −6

)

2 −4

(

0,1295 x 10−6

) (

3,0585 x 10−6

)

} 4

(

0,1295 x 10−6

)

¿−{(−1,0080 x 10 −6

)

−1,5843 x 10−6} 0,5180 x 10−6 ¿2,5923 x 10 −12 0,5180 x 10−6 ¿5,0044 x 10−6 VII. PEMBAHASAN VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:

- Sol liofil memiliki sifat yang stabil dan menyukai air, daya serap terhadap mediumnya kuat serta viskositasnya lebih besar dari mediumnya, terdiri dari zat organik dan tidak mudah menggumpal.

- Titik isoelektriknya dihasilkan pada posisi dengan pH 3, pH 4, dan pH 5 IX. JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN

TUGAS

1. Tentukan viskositas sol liofil pada bermacam-macam pH! Jawab pH Viskositas (mpas) 2,2 1,2182 3 1,2120 4 1,1145 5 1,2661 6 1,3000 7 1,3235

2. Buat grafik antara viskositas terhadap pH! Jawab

(10)

1 2 3 4 5 6 7 8 1.05 1.1 1.15 1.2 1.25 1.3 1.35

Grafik viskositas terhadap pH

pH η larutan (x 10-6)

3. Tentukan titik isoelektrik dari grafik dengan cara interpolasi! Jawab

Titik isoelektrik terjadi pada pH 3, pH 4 dan pH 5

PERTANYAAN

1. Sebutkan sifat-sifat khusus suatu dispersi koloid ! apa perbedaan dengan larutan? Jawab

Sifat khusus dispersi koloid adalah berubah wujud dalam bentuk cairan, dipengaruhi suhu dan memiliki fasa terdispersi dan fasa pendispersi, sedangkan larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

2. Faktor-faktor apa saja yang menentukan kestabilan sol liofob dan sol liofil? Jawab

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan sol liofob karena adanya lapisan rangkap listrik pada antar muka partikel dan medium oendispersinya, sedangkan kestabilan sol liofil karena partikel zat padat tersolvasi atau mempunyai selubung molekul zat pada permukannya.

3. Apa arti ion-zwitter ? nyatakan ax (aktifitas ion hydrogen) pada titik isoelektrik dengan suatu persamaan.

Jawab:

Zwitter merupakan molekul yang memiliki dua muatan (positif dan negatif) sekaligus pada proten gugus hidroksinya cenderung membentuk ion negatif, sedangkan pada gugus aminnya akan membentuk ion positif.

4. Bagaimana besarnya viskositas sol liofil bila dibandingkan dengan liofob? Mengapa demikian?

Jawab

Viskositas sol liofob lebih besar dibandingkan viskositas sol liofil karena liofob yang memiliki sifat membenci larutan, membuat kekentalannya meningkat dan hal tersebut berbanding lurus terhadap viskositas.

(11)

X. DAFTAR PUSTAKA

Atkins, PW. 1083. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga

Giles, R, V. 1984. Mekanisme Fluida dan Hidrolika. Jakarta: Erlangga Kusuma, S. 1983. Pengetahuan Bahan-Bahan Kimia. Jakarta: Erlangga Soekardjo. 22002. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM Press

Gambar

Grafik viskositas terhadap pH
Grafik viskositas terhadap pH

Referensi

Dokumen terkait

Metode sol gel yang dilakukan menggunakan teknik oles, Purba (2011) Karakteristik Hidrofobik Lapisan TiO2 pada Kaca yang Ditimbulkan dengan Metode Sol-Gel didapat

Penulis akan meneliti tentang “ Pengaruh Temperatur Terhadap Struktur Kristal Dan Morfologi Lapisan TiCl4 Pada Lapisan Logam Dengan Menggunakan Metode Sol Gel

“ PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS BARIUM FERRUM TITANAT (BFT) DENGAN METODE SOL GEL ” adalah hasil kerja saya atas arahan pembimbing dan sepengetahuan saya hingga saat

Pengaruh waktu ageing l arutan sol uranium pada suhu ruangan terhadap perubahan viskositas larutan sol uranium, hasil peptisasi campuran larutan uranil nitrat pada pH

Pengaruh waktu ageing l arutan sol uranium pada suhu ruangan terhadap perubahan viskositas larutan sol uranium, hasil peptisasi campuran larutan uranil nitrat pada pH 2,1

menggunakan teknik sol-gel spin coating pada substrat kaca dan quartz sehingga terbentuk lapisan tipis yang bersifat transparan dan konduktif.. Kaca dan quartz dipilih

Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa pada konsentrasi asam sitrat 3 M menunjukkan kestabilan sol yang paling baik dan nilai konduktifitas yang paling baik yaitu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa vulkanisat sol sepatu karet alam berpengisi serbuk ban bekas dengan ukuran partikel 60 mesh dapat dipakai untuk membuat sol sepatu olah raga