BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang Sehat
Sehat adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan yang yang masih masih termasuk termasuk dalam dalam variasivariasi normal dalam standar yang diterima untuk krit
normal dalam standar yang diterima untuk kriteria tertentu berdasarkan jeniseria tertentu berdasarkan jenis kelamin, kelompok penduduk dan wilayah ( WHO, 195!" #alam era
kelamin, kelompok penduduk dan wilayah ( WHO, 195!" #alam era globalisasi segala upaya ditujukan untuk dapat
globalisasi segala upaya ditujukan untuk dapat meningkatkan kualitasmeningkatkan kualitas manusia $ndonesia" %eningkatan kesehatan masyarakat harus dimulai dari manusia $ndonesia" %eningkatan kesehatan masyarakat harus dimulai dari peningkatan ke
peningkatan kesehatan keluasehatan keluarga" Hal ini tidak mrga" Hal ini tidak mungkin dapat terwuungkin dapat terwujud tanpajud tanpa perbaikan dan p
perbaikan dan peningkatan keseningkatan kesehatan masyehatan masyarakat $ndonesia, marakat $ndonesia, makaaka dibutuhkan petugas kesehatan yang memiliki keterampilan ketelitian dibutuhkan petugas kesehatan yang memiliki keterampilan ketelitian dandan ke&akapan dalam merawat klien dalam
ke&akapan dalam merawat klien dalam mewujudkan derajat kesehatan yangmewujudkan derajat kesehatan yang optimal" #alam kesempatan ini,
optimal" #alam kesempatan ini, penulis membahas tentang perawatan pasienpenulis membahas tentang perawatan pasien dengan retensio urine,karena pasien dengan retensio urine
dengan retensio urine,karena pasien dengan retensio urine merupakan halmerupakan hal penting yang ha
penting yang harus ditangani dan rus ditangani dan dibutuhkan ketedibutuhkan keterampilan, ketelitian sertarampilan, ketelitian serta ke&akapan dalam merespon keluhan'keluhan yang dialami oleh pasien ke&akapan dalam merespon keluhan'keluhan yang dialami oleh pasien 1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah #ari latar
#ari latar belakang diatas adapun rumusan masalah adalahbelakang diatas adapun rumusan masalah adalah 1"
1" )ag)agaimaimana ana #e*#e*inisinisi +eti +etenensi rsi rine
ine--.."" ))aaggaaiimmaanna /a /ttiillooggi +i +eetteennssi i ririnne -e -0"
0" )a)agagaimimanana a aanini*e*eststasasi 2i 2lilininis s +e+etetensnsi i ririne ne--33"" ))aagagaimimaana na %a%atoto*i*isisioololois is reretetensnsi ui uri
rinnee--5"
5" )a)agagaimimanana %a %ememererikiksasaan an %e%enununjnjanang +g +etetenensi si ririne ne--4"
4" )a)agagaimimanana a %e%enanatatalalaksksananaaaan n +e+etetensnsi i rrinine- e-"" ))aaggaaiimmaanna $a $nnssiiddeen +n +eetetennssi i
rriinnee--"" ))aagagaimimaana na %r%rogognonossis is +e+etetensnsi i rrin inee--99"" ))aaggaaiimmaanna %a %aatthhwwaay ry reetetennssi ui
urriinnee--16" )agaimana 7suhan 2eperawatan 2lien #engan +etensi rine-1.3 Tujuan
#ari rumusan masalah diatas adapun tujuannya adalah 1" 7gar dapat mengetahui #e*inisi +etensi rine ." 7gar dapat mengetahui /tilogi +etensi rine
0" 7gar dapat mengetahui ani*estasi 2linis +etensi rine 3" 7gar dapat mengetahui %ato*isiolois retensi urine
5" 7gar dapat mengetahui %emeriksaan %enunjang +etensi rine 4" 7gar dapat mengetahui %enatalaksanaan +etensi rine
" 7gar dapat mengetahui $nsiden +etensi rine " 7gar dapat mengetahui %rognosis +etensi rine 9" 7gar dapat mengetahui %athway retensi urine
BAB II PEMBAHAAN
2.1 De!"n"s" Retens" Ur"ne
+etensi urine adalah keadaan ketika individu mengalami
ketidakmampuan kronis untuk berkemih diikuti oleh berkemih involunter +etensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi se&ara akut maupun kronik" %ada keadaan akut, berkemih
berhenti se&ara mendadak dimana pasien tiba'tiba tidak bias berkemih" #alam keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terus
menerus pada uretra
+etensi urine dide*inisikan sebagai ketidakmampuan berkemih" +etensi urine akut adalah ketidakmampuan berkemih tiba'tiba pada keadaan kandung kemih yang nyeri"+etensi urine kronis adalah keadaan kandung kemih yang membesar, penuh, tidak nyeri dengan atau tanpa kesulitan berkemih
+etensi urine (baik yang akut maupun kronis! merupakan
ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut
2.2 Et"l#g" Retens" Ur"ne
7dapun penyebab dari penyakit retensio urine adalah sebagai berikut
a" Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinallis S. S3 setinggi 81.1"2erusakan sara* simpatis dan parasimpatis baik
sebagian ataupun seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan
mesenterasi pelvis, kelainan medulla spinalis, misalnya miningokel,tabes doraslis, atau spasmus s*inkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat"
b" :esikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, atoni pada pasien # atau penyakit neurologist, divertikel yang besar"
&" $ntravesikal berupa pembesaran prostate, kekakuan leher vesika, striktur, batu ke&il,tumor pada leher vesika, atau *imosis"
d" #apat disebabkan oleh ke&emasan, pembesaran porstat, kelainan patologi urethra(in*eksi, tumor, kalkulus!, trauma, dis*ungsi neurogenik kandung kemih"
e" )eberapa obat men&akup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine!, preparatantidepressant antipsikotik (;enotia<in!, preparat antihistamin
(%seudoe*edrin hidroklorida= Suda*ed!, preparat penyekat >? adrenergi& (%ropanolol!, preparat antihipertensi(hidralasin!
%enyebab retensi urine akut
1" 7nak'anak nyeri abdomen, obat'obatan"
." 7nak muda pas&a operasi, obat'obatan, $S2 akut, trauma, hematuria"
0" sia lanjut akut pada retensi urine kronis dengan )%H, tumor, pas&a operasi"
%enyebab retensi urine kronis adalah 1" 7nak'anak kelainan &ongenital" ." 7nak muda trauma, pas&a operasi"
2.3. Man"!estas" $l"n"s Retens" Ur"ne
%ada retensi urine akut ditandai dengan nyeri, sensasi kandung kemih yang penuh dan distensi kandung kemih ringan" %ada retensi kronis ditandai dengan gejala'gejala iritasi kandung kemih (*rekuensi, disuria, volume sedikit!, atau tanpa nyeri, distensi yang nyata
7dapun tanda dan gejala atau meni*estasi klinis pada penyakit iniadalah sebagai berikut
a" #iawali dengan urine mengalir lambat"
b" 2emudian terjadi poliuria yang makin lama menjadi parah karena pengosongan kandung kemih tidak e*isien"
&" 8erjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih"
d" 8erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin )72" e" %ada retensi berat bias men&apai .666 '0666 &&"
2.%.Pat#!"s"#l#"s
%ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi, buli'buli penuh disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai mengejan" +etensio urine dapat terjadi menurut lokasi, *a&tor obat dan *a&tor lainnya seperti ansietas, kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya" )erdasarkan lokasi bisa dibagi menjadi supra vesikal berupa kerusakan pusat miksi di medulla spinalsi menyebabkan kerusaan simpatis dan parasimpatis sebagian atau seluruhnya sehingga tidak terjadi koneksi dengan otot detrusor yang mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot spinkter internal, vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang" $ntravesikal berupa hipertro*i prostate, tumor atau kekakuan leher vesika, striktur, batu ke&il menyebabkan obstruksi
urethra sehingga urine sisa meningkat dan terjadi dilatasi bladder kemudian distensi abdomen" ;a&tor obat dapat mempengaruhi proses )72,
menurunkan tekanan darah, menurunkan *iltrasi glumerolus sehingga menyebabkan produksi urine menurun" ;a&tor lain berupa ke&emasan, kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya yang dapat
relaksasi dengan baik" #ari semua *a&tor di atas menyebabkan urine mengalir labat kemudian terjadi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak e*isien" Selanjutnya terjadi distensi bladder dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan, salah satunya berupa kateterisasi urethra"
2.& Pemer"ksaan Penunjang Retens" Ur"ne
7dapun pemeriksaan diagnosti& yang dapat dilakukan pada retensio urine adalah sebagai berikut
%emeriksaan spe&imen urine"
%engambilan steril, random, midstream"
%enagmbilan umum pH, )@, 2ultur, %rotein, Alukosa, Hb, 2/ton, Bitrit Sistoskopy, $:%"
2.' Penatalaksanaan Retens" Ur"ne
ntuk retensi urine dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, dan drainase supra pubik"
1" 2ateterisasi urine memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra"
;ungsi
a" mengeluarkan air kemih
b" mengosongkan kandung kemih untuk suatu pemeriksaan dan persiapan operasi"
&" menampung air kemih" $ndikasi
• %asien yang mengalami retensi urine"
• %asien yang perlu pemeriksaan urine steril"
• %asien yang akan dilakukan *oto daerah kandung kemih" • %ersiapan pasien
• %asien diberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan" • enjaga privasi dan rasa aman pasien"
• 7tur posisi tidur pasien dengan &ara menekuk kedua lutut
%enatalaksanaan yang dapat dilakukan pada retensio urine adalah sebagai berikut
a" 2ateterisasi urethra"
b" #ilatasi urethra dengan boudy" &" #rainage suprapubik
2.(. Ins")en Retens" Ur"ne
+etensi urine jarang dijumpai pada dewasa muda dan hampir selalu membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan penyebab yang mendasari" +etensi urine sering dijumpai pada pria usia lanjut sering akibat kelainan prostat"
2.*. Pr#gn#s"s Retens" Ur"ne
)ila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronis"
#iagnosis )anding
ekanik
1" #alam lumen uretra
a" 2atup kongenital (jarang! neonates, pria, $S2 berulang" b" )enda asing (jarang!"
&" )atu (jarang! nyeri akut pada penis dan glans"
d" 8umor (jarang! karsinoma sel transisinal (8CC! atau karsinoma sel skuamosa, riwayat hematuria, bekerja pada industri &at atau karet" ." %ada dinding uretra
a" )%H *rekuensi, nokturia, hesistensi, pan&aran lemah, menetes, urgensi"
&" Striktur riwayat trauma atau in*eksi berat, pan&aran lemah dengan onset gradual"
d" 8rauma darah pada meatus" 0" #i luar dinding uretra
a" 2ehamilan"
b" ;ibroid teraba uterus yang sangat besar, menoragia, dismenorea" &" 2ista ovarium massa di *ossa illiaka yang mobil"
d" $mpaksi *eses diare palsu" 3" Beurologis
a" %as&a operasi nyeri, obat'obatan, gangguan sara* pelvis b" 8rauma medulla spinalis *ase akut merupakan tipe neuron
motorik bawah"
&" Obat'obatan narkotik, antikolinergik, antihistamin, antipsikotik" d" #iabetes pola neuron motorik bawah yang progresi*"
e" $diopatik disinergia s*ingter detrusor, degenerasi neuron kandnug kemih"
2.+. Asuhan $e,era-atan $l"en Dengan Retens" Ur"ne 1. Pengkaj"an
a" $dentitas klien
b" +iwayat kesehatan umum +iwayat kesehatan keluarga, +iwayat kesehatan klien
&" +iwayat kesehatan sekarang
)agaimana *rekuensi miksinya 7dakah kelainan waktu miksi
7pakah rasa sakit terdapat pada daerah setempat atau se&ara
umum 7pakah penyakit timbul setelah adanya penyakit lain
7pakah terdapat mual muntah atau oedema bagaimana keadaan urinya
7dakah se&ret atau darah yang keluar 7dakah hambatan seksual
)agaimana riwayat menstruasi )agaimana riwayat kehamilan +asa nyeri
d" #ata *isik $npeksi seluruh tubuh dan daerah genital %alpasi pada daerah abdomen
7uskultasi kuadran atas abdomen dilakukan untuk mendeteksi bruit
8ingkat kesadaran
8), ))
88:
e" #ata psikologis
2eluhan dan reaksi pasien terhadap penyakit 8ingkat adaptasi pasien terhadap penyakit %ersepsi pasien terhadap penyakit
*" #ata so&ial, budaya, spiritual
mum hubungan dengan orang lain, keper&ayaan yang dianut dan keakti*anya dalam kegiatan
2. D"agn#sa
1" +etensi urin b"d ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat"
." Aangguan rasa nyaman nyeri 0" $ntoleransi aktivitas
3" 7nsietas b"d krisis situasi 3. Perenanaan
1" +etensi urin b"d ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat"
2riteria evaluasi
1" )erkemih dengan jumlah yang &uk ." 8idak teraba distensi kandung kemih
Inter/ens" Ras"#nal 1" #orong pasien utnuk
berkemih tiap .'3 jam dan bila tiba'tiba dirasakan"
." 8anyakan pasien tentang inkontinensia stres"
0" Observasi aliran urin, perhatikan ukuran dan
ketakutan"
3" 7wasi dan &atat waktu dan jumlah tiap
berkemih""
5" %erkusiDpalpasi area suprapubik
1" eminimalkan retensi urin distensi berlebihan pada kandung kemih" ." 8ekanan ureteral tinggi menghambat
pengosongan kandung kemih" 0" )erguna untuk mengevaluasi
obsrtuksi dan pilihan intervensi" 3" +etensi urin meningkatkan tekanan
dalam saluran perkemihan atas" 5" #istensi kandung kemih dapat
dirasakan diarea suprapubik"
." Aangguan rasa nyaman nyeri 2riteria evaluasi
1" enyatakan nyeri hilangD terkontrol
." enunjukkan rileks, istirahat dan peningkatan aktivitas dengan tepat
Inter/ens" Ras"#nal 1" 2aji nyeri, perhatikan
lokasi, intensitas nyeri" ." %lester selang drainase pada
paha dan kateter pada abdomen"
0" %ertahankan tirah baring bila diindikasikan"
3" )erikan tindakan kenyamanan
5" #orong menggunakan
rendam duduk, sabun hangat untuk perineum"
1" emberikan in*ormasi untuk membantu dalam menetukan intervensi" ." en&egah penarikan
kandung kemih dan erosi pertemuan penis' skrotal"
0" 8irah baring mungkin diperlukan pada awal selama *ase retensi akut" 3" eningktakan relaksasi dan mekanisme koping" 5" eningkatkan relaksasi otot" 0"$ntoleransi aktivitas 2riteria evaluasi
1" enunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan tidak adanya dispnea,
kelemahan, tanda vital dalam rentang normal"
Inter/ens" Ras"#nal
aktivitas"
." )erikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama *ase akut sesuai indikasi"
0" @elaskna pentingnya istirahat dalam ren&ana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat" 3" )antu aktivitas perawatan diri yang
diperlukan" )erikan kemajuan peningkatan aktivitas selama *ase penyembuhan"
pasien dan memudahkan pilihan intervensi"
." enurunkan stres dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat" 0" 8irah baring dapat menurunkan
kebutuhan metabolik, menghemat
energi untuk penyembuhan" %embatasan aktivitas ditentukan dengan respons individual pasien terhadap aktivitas dan perbaikan kegagalan pernapasan"
3" eminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen"
3" 7nsietas b"d krisis situasi 2riteria evaluasi
1" engakui dan mendiskusikan takutDmasalah
." enunjukkan rentang perasaan yang tepat dan
penampilan wajah tampak
rileksDistirahat
Inter/ens" Ras"#nal
1" $denti*ikasi persepsi pasien tentang an&aman yang ada dari situasi"
." Observasi respon *isik,seperti gelisah,
1" ende*inisikan lingkup masalah individu dan mempengaruhi pilihan intervensi"
tanda vital, gerakan berulang"
0" #orong pasienDorang terdekat untuk mengakui dan menyatakan rasa takut" 3" $denti*ikasi pen&egahan keamanan yang
diambil, seperti marah dan suplai oksigen" #iskusikan"
." )erguna dalam evaluasi derajat masalah khususnya bila dibandingkan dengan pernyataan verbal"
0" emberikan kesempatan untuk menerima masalah, memperjelas kenyataan takut dan menurunkan ansietas"
3" emberikan kayakinan untuk membantu ansietas yang tak perlu"
BAB III PENUTUP 3.1. $es"m,ulan
+etensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari *esikaurinaria" (2apita Selekta 2edokteran!" +etensio urine adalah
tertahannya urine di dalamakndung kemih, dapat terjadi se&ara akut maupun kronis
+etensi urine dide*inisikan sebagai ketidakmampuan berkemih" +etensi urine akut adalah ketidakmampuan berkemih tiba'tiba pada keadaan kandung kemih yang nyeri" +etensi urine kronis adalah keadaan kandung kemih yang membesar, penuh, tidak nyeri dengan atau tanpa kesulitan berkemih
3.2. aran
%enulis menyadari,dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna"untuk itudapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini"walaupun demikian penulis berharap semoga makalah ini berman*aat bagi kita semua"
DA0TAR PUTA$A
)runner E Suddarth" (.66.!" Keperawatan medikal bedah. @akarta /AC" #oenges" " /" (.666!" Rencana asuhan keperawatan. @akarta /AC" ansyoer 7ri*, dkk" .661" Kapita selekta kedokteran Jilid 1 Edisi ke tiga. @akartaedia 7es&ulapius" "
#epkes +$ %usdiknakes" 1995" Asuhan Keperawatan Pasiendengan Gangguan dan Penyakit Urogenital " @akarta #epkes +$"