PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Nikmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan salah satu pedoman instalasi gawat darurat, yaitu :
“PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GAWAT DARURAT 2016”
Selama menyususn .
Jambi, April 2016 Kepala Instalasi Gawat Darurat RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
dr.
Hendro Prima Mukti
NIP 19830329 2010011024
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di Rumah sakit integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan scara keseluruha. Tuntutan akan pelayan kesehatan yang bermutu semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesejahtraan masyarakat. Semajin pesat laju pembangunan, semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayan kesehatan yang lebih baik. Dengan demikinan, pelayan Rumah sakit yang memadai, sejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang di selengarakan oleh Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi sangat perlu untuk diadakan.
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah sebuah unit yang melaksanankian pelayanan kegawatan daruratan baik kasus kejiwaan dan non kejiwaan. Keedudukan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah sangat penting karena sesuai dengan pungsinya sebagai pentu gerbang Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi pelayanan pada kasus kegawat darauratan.
Dalam melaksanakan kegiantanya, Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Daerah Propinsi Jambi harus berlandaskan kepada Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 merupan salah satu Peraturan Pemimpinan yang mengatur tentang semua aspek Instalasi Gawat darurat dan dapat dijadikan sbagai salah satu pedoman dalam menyelenggarakan pelayanan Gawat Darurat. Untuk dapat melakukan fungsinya, Instalasi Gawat Darurat membutuhkan banyak jenis tenaga dengan kompetensi khusus, berbagai teknologi pemeriksaan dan alat-alat mulai yang paling sederhana sampai yang paling tercangih.
Kewajiban bagi setiap Instalasi Gawat darurat untuk memberikan pelayanan yanag bermutu , adekuat, teratur, baik dan terus menerus kepada setiap pasien. Untuk menigkatkan mutu pelayanan, Instalasi Gawat Darurat ysng terdapat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi perlu di kelola dengan mengunakan prinsp-prinsip menajemn yang tepat .dipimpin dan diarahkan oleh orang-orang yang sesuai kwalifikasinya, komp[eten dan profesional.
Upaya peningkatan mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat merupakan serangkaian kegiantan yang komprehensif dan integral yang menyangkut struktur, proses dan outcome secara obyektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terjadi sehinga pelayanan Gawat Darurat yang di berikan berdaya guna dan berhasil guna.
Sasaran upaya peningkatan mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi adsalah : meningkatkan kepuasan pelangan (pasien, dokter dan pemakai jasa Gawat Darurat lainya), meningkat kan efisiensi penguna sumber daya yang dimiliki.
Cakupan kegiatan peningkatan mutu meliputi seluruh kegiatan teknis Gawat Darurat dan kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta menajemen Gawat Darurat. Kegiatan teknis Gawat Darurat meliputi kegiatan Gawat darurat konvensional. Kegiatan yang berkaitan dengan adminitrasi meliputi pendaftaran pasien, pelayanan adminitrasi keuangan,dan pelayanan hasil pemeriksaan. Sedang kan kegiatan yangt bersifat manajerial meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya adalah penatalaksaan logistik dan pemberdayaan SDM.
Istalasi Gawat Darurat juga harus merupakan prinsip-prinsip keselamatan dalam memberikan pelayanan. Ada 5 (lima) isu penting yang terkai dengan keselamatan (safety) di Rumah sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petuga, keselamatan lingkungan (green productivity ) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamat “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Insatlasi Gawat Darurat sangat berkepentingan dengan kelima isu keselamatan ini karena Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Dearah Provinsi Jambi bekerja mengunakan bahan dan alat yang menyebabkan kecelakian baik terhadap pasien maupun petugas.
Dengan melihat kompleksitas kerja Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi sehinga sarat dan kejadian kesalahan di satu sisi sementara harus memberiakan pelayanan yang baik kepada penguna jasa Gawat Darurat disisi lainya, maka perlu disusn pedoman dalam pemberian pelayanan gawat darurat yang sesuai dengan standar nasional,undang-undang peraturan yang berlaku yang menjadi rambu rambu bagi smua yang terlibat dalam pelayanan gawat darurat secara langsung maupun tidak langsung sehinga tujuan yang di ingginkan tracapai.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Pedoman pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi ini adalah sebagai berikut :
Sebagai pedoman bagi Pimpinan dan semua petugas dalam mengelola kegiatan pelayanan gawat darurat.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi semua petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam memberikan pelayanan gawat darurat yang baik dan benar.
b. Sebagai acuan bagi pimpinan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi khusunya atau pimpinan atau rumah sakit dalam mengelola gawat darurat
c. Terlaksananya pemberian pelayanan gawat darurat secara sistematis dan terarah.
d. Untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman bagi semua petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan pedoman pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi ini antara lain:
1. Terbentuknya Instalasi Gawat Darurat yang sesuai dengan undang undang dan peraturan yang berlaku
2. Terciptanya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat yang efektif dan efisien. 3. Dapat meningkatkan mutu pelayanan instalasi gawat darurat dan menjadi
citra positif bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Proinsi Jambi.
4. Dapat meningkatkan kepercayaan dokter dan pasien terhadap hasil pemeriksaan di gawat darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. 5. Melindungi pasien dan semua petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dari kecelakanan kerja
6. Melindungi semua petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dari tuntutan malpraktek.
D. Ruang Lingkup
Pedoman Pengorganisasian Intalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi ini hanya mencakup Pengelolaan organisasi di
Instalasi Gawat darurat
E. BATAS OPERASIONAL
Batas operasional dari pedoman pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Rumah sakit Jiwa Daerah provinsi Jmabi antara lain : Pedoman di susun menurut undang-undang, peraturan , pedoman dan kebijakan yang berlaku
1 . Isi pedoman di sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan rumah saki 2 Pedoman diberlakukan dilingkungan di rumah sakit jiwa daerah Daerah Provinsi Jambi
3 semua petugas yang memberikan pelayanan gawat darurat secara langsung mau pun tidak lansung harus berpedoman kepada buku pedoman ini.
4. Dapat dilakukan perubahan pada buku pedoman apabila diperlukan dikemudian hari
Batasan operasional dari Instalasi Gawat Darurat rumah sakit jiwa daerah provinsi jambi, adalah sebagai berikut :
Instalasi Gawat Darurat adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk melakukan kegiatan pelayanan gawat darurat di rumah sakit jiwa Daerah provinsi Jambi.
F. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dari pedoman pelayanan instalasi Gawat darurat Rumah sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi antara lain :
1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
3. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standart Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah dsakit.
4. Peraturan materi kesehatan Republik Indonesia nomor 780 / menkes /per /VIII /2008 tentang penyelengaraan Gawat Darurat..
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1014/menkes/SK/XI/2008 Tentang Standar pelayanan Gawat Darurat Darurat diagnostik Di sarankan pelayanan kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 432/MENKES/SK/IV2007 tentan pedoman menajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi terletak Di jalan Dr.purwadi kelurahan kenali besar kecamatan kota baru lebih kuran 9,5 km dari pusat kota jambi.
Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi berasal dari rumah sakit jiwa pusat
jambi yang di bangun melalui dana proyek peningkatan pelayanan kesehantan jiwa departemen kesehatan RI Tahun 1981/1982 di bangun di atas tanah seluas lebih kurang 10 hektar (98,693M2) dengan luar bangunan yang ada pada waktu itu 3.366M2.
Peresmian operasional oleh menteri kesehatan RI DR. Soewarjono Suryaninggrat pada 15 Februari 1983 dengan kapasitas tempat tidur saat itu sebanyak 60 tempat tidur.
Pada tanggal 15 februari 1984 oleh menteri kesehatan RI Rumah sakit jiwa ini ditetap kan sebagai Rumah Sakit Jiwa kelas B dengan keputusan nomor : 350 MenKes /SK/VII/1984.
Sejak otonomi daerah berdasarkan peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Daerah Provinsi Jambi, maka rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi yang semula di sebut rumah sakit Jiwa pusat jambi berubah menajdi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan pada tahun 2008 mengalami reogarnisasi sesuai dengan peraturan daerah No 15 tahun 2008.
Berdasarkan peraturan daerah No.15 tahun 2008 tentang Struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan peraturan Gubernur Jambi No.31 Tahun 2008 tentang uraian Tugas pokok dan fungsi Inspektorat BAPPEDA dan lembaga teknis daerah Provinsi Jambi , Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Di bidang kesehatan Jiwa Masyarakat.
Melaksanakan tugas tersebut Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi mempunyai pungsi :
1. Penyelenggaraan usaha pelayanan kesehatan jiwa penigkatan, pencegahan dan pemulihan
2. Penyelenggaraan usaha pelayanan kesehatan jiwa penyembuhan, 3. Penyelenggaraan pelayana rehabilitas medik.
4. Penyelenggaraan pelayanan medik, penunjang medik dan non medik. 5. Penyelenggaraan rujukan (sistem referal).
6. Penyelenggaraan pelayanan jiwa kemasyarakatan. 7. Penyelenggaraan pengambangan sumber daya manusia. 8. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
9. Pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT JIWA . DAERAH PROVINSI JAMBI
1. VISI,MISI FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
VISI
Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah “Menjadi Rumah Sakit Yang Unggul Dengan Pelayanan Prima”
MISI
Misi Rumah sakit Jiwa daerah Provinsi Jambi adalah :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan penanguglangan
penyalahgunaan narkoba yang berkualitas serta meningkatkan perluasan jangkauan kesehatan jiwa dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana, peralataan
medik dan rumah sakit.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta profesionalisme dan
kesehteraan sumberdaya manusia rumah sakit.
4. Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang baik.
5. Meningkatkan kemandirian dalam pembiayaan rumah sakit.
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pendidikan kesehatan. Motto
Motto rumah sakit jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah : “Melayani Secara Profesionalisme Dengan Sentuhan Insani’.
Budaya kerja
Budaya kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi:” berwibawa,adil,kerja sama,tanggung jawab,etikat baik. Profesionalisme,ramah,inovatif,memeaskan dan akuntabel”.
Tujuan
Tujuan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah “terselenggaranya pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba yang prima , merata
dan terjangkau secara berhasil guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
2. VISI, MISI, FSLSAFAH, TUJUAN dan motto INSTALASI GAWAT DARURAT
VISI
Visi Instalasi Gawat Darurat adalah “ memberikan pelayanan Gawat Darurat Prima dengan hasil yang berkualitas dan Profesional”.
Misi
Misi Instalasi Gawat Darurat adalah “ Memberikan Pelayanan Gawat Darurat kepada seluruh lapisan masyarakat.
Falsafah
Falsafah Instalasi Gawat Darurat “ Memberikan Pelayanan terbaik, efektif, efisien dan akurat dengan semangat cinta kerja harmoni serta memperhatikan keselamatan kerja kepada pasien, petugas serta lingkungannya.
Tujuan
Tujuan Instalasi Gawat Darurat adalah terselenggaranya Pelayanan Gawat Darurat yang prima berkualitas dan pfofesionalisme.
Motto
Motto Instalasi Gawat Darurat : Ramah, Sopan, Santun, Profesional dan Bersahabat.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Struktur organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dipimpin oleh Direktur Utama yang terdiri dari Direktur Umum, Keuangan dan Penunjang Medik serta Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan. Direktur umum, Keuangan dan Penunjang Medik membawahi Bagian Tata Usaha serta Bagian Penunjang medik, Dignostik dan Rekam medik, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi Bidang Pelayanan Medik dan Bidang keperawatan.
Struktur organisasi Rumah sakit Jiwa daerah Provinsi jambi tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasiRumah sakit jiwa Daerah Provinsi Jambi.
Adapun bentuk bagan dan komponen dari struktur Rumah sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
(Terlampir)
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu instalasi pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi memiliki kedudukan dalam struktur organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Selain dalam struktur organisasi Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Jambi, Instalasi Gawat Darurat juga memiliki struktur organisasi unit kerja yang mengatur jalur koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan Gawat Darurat. Struktur organisasi bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam upaya manajemen pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
Bagan dan komponen dalam struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi disesuaikan dengan kondisi serta srtruktur organisasi induk Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Jambi, adapun bagan dan komponen struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
DIREKTUR UTAMA
dr. Hj. HERNAYAWATI, M.KES
DIREKTUR PELAYANAN MEDIK &
BAB VI URAIAN JABATAN
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi sesuai dengan struktur organisasinya terdiri dari beberapa fungsionalis medis dan fungsionalis non medis. Dalam bab ini diuraikan nama dan tujuan jabatan, uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta beberapa uraian yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT
dr. HENDRO PRIMA MUKTI
KETUA TIM II
H. HILALIZIBLI, S.ST
KETUA TIM I
H. SYAFNIL, S.ST
KEPALA RUANGAN IGD
Ns. Hj. MELITA OKTAVIA, S.Kep
ANGGOTA TIM II PIKRILANA,S.Kep SETIA NENGSIH,AM.Kep ITA MAILA.AM.Kep ARY SANDI,S.ST ANGGOTA TIM I JOKO, AM.Kep ASTUTI ANDRIYANI,AM.Kep RADEN ISA,AM.Kep HARI AGUS JAYA,AM.Kep BRERY ANGGARA, AM.Kep
A. Kepala Instalasi Gawat Darurat
1. Pengertian Jabatan
Seorang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola instalasi Gawat Darurat.
2. Tujuan Jabatan
a. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
b. Menjamin terwujudnya Visi Misi Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi dalam pelayanan di bagian instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
c. Menjamin terlaksananya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi di instalasi Gawat Darurat Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
d. Menjamin tercapainya mutu pelayanan yang memuaskan pelanggan
di bagian instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi.
3. Kedudukan Dalam Organisasi
a. Atasan langsung :
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan juga berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Kepala Bidang Keperawatan serta Kepala Bidang Penunjang Medik
b. Membawahi :
Penanggung Jawab setiap poliklinik yang masuk dalam Instalasi Gawat Darurat, perawat pelaksana dan petugas administrasi.
4. Uraian Tugas dan Tanggungjawab
a. Fungsi Perencanaan
1) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan.
2) Merencanakan pembinaan, pengembangan karir staf di Instalasi Gawat Darurat dalam rangka kaderisasi.
3) Merencanakan perubahan sistem dan prosedur kerja dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. 4) Menyusun rencana pengendalian dan peningkatan mutu di
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Melaksanakan program kerja dan kegiatan operasional di instalasi Gawat Darurat secara efektif dan efesien.
2) Melaksanakan koordinasi di instalasi Gawat Darurat maupun dengan unit lain.
3) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengembangan karir karyawan di Instalasi Gawat Darurat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4) Membuat dan menyampaikan laporan kepada atasan langsung setiap triwulan dan akhir tahun serta sewaktu-waktu bila diperlukan.
c. Fungsi Penggerakan
1) Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan berkala maupun insidentil di Instalasi Gawat Darurat.
2) Melaksanakan kerjasama yang baik dengan unit lain maupun lembaga lain yang terkait serta menciptakan hubungan kerja yang profesional antara sesama karyawan di instalasi Gawat Darurat maupun pelanggan internal dan eksternal.
3) Mengarahkan setiap karyawan di instalasi Gawat Darurat agar mematuhi peraturan, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan serta membawa karyawan untuk peka, terbuka, mempunyai rasa memiliki yang tinggi dan komitmen terhadap kemajuan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
4) Menggerakkan setiap karyawan di Instalasi Gawat Darurat untuk mewujudkan falsafah dan mendukung tercapainya tujuan di instalasi serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual untuk mewujudkan Rumah Sakit yang ramah, bersahaja dan profesional. d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
1) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan, peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2) Mengawasi dan mengendalikan setiap pemakaian fasilitas dan perlengkapan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, serta barang-barang rutin di instalasi Gawat Darurat.
3) Mengawasi dan mengendalikan mutu pelayanan di instalasi Gawat Darurat.
4) Mengawasi sikap dan perilaku karyawan di instalasi Gawat Darurat agar tidak terjadi penyimpangan.
e. Fungsi Evaluasi
1) Mengevaluasi kinerja karyawan di Instalasi Gawat Darurat . 2) Mengevaluasi pemakaian barang dan fasilitas Rumah sakit.
3) Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar pelayanan di instalasi Gawat Darurat.
4) Mengevaluasi mutu pelayanan di instalasi Gawat Darurat.
5) Mengevaluasi dan menganalisa laporan realisasi RKA di instalasi Gawat Darurat setiap triwulan dan tahunan.
5. Wewenang
a. Mengusulkan pengembangan SDM.
b. Mengusulkan RKA, Protap, Standar Pelayanan dan Peralatan sesuai dengan kebutuhan di instalasi Gawat Darurat.
c. Membina, memotivasi karyawan, menilai pelaksanaan dan hasil kerja karyawan serta mengusulkan pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi di instalasi Gawat Darurat.
d. Mengatur pelaksanaan kerja (jadwal dinas, tugas pokok, cuti dan lembur) di Instalasi Gawat Darurat.
e. Mengatur penggunaan fasilitas yang ada di Instalasi Gawat Darurat. f. Menegur karyawan di instalasi Gawat Darurat yang melakukan
tindakan penyimpangan Protap dan SPO.
g. Mengusulkan penggantian / penambahan / pengurangan peralatan inventaris di Instalasi Gawat Darurat.
h. Memberi masukan, saran dan pendapat kepada atasan untuk kemajuan Rumah Sakit.
i. Menyetujui cuti dan kerja lembur karyawan di Instalasi Gawat Darurat. j. Memimpin pertemuan secara berkala maupun insidentil di Instalasi
Gawat Darurat.
6. Perangkat / Bahan Kerja
a. Surat keputusan
b. Rencana kerja dan anggaran tahunan c. Pedoman penilaian kinerja karyawan d. Peraturan umum kekaryawanan
f. Protap pelayanan di Gawat Darurat yang terkait g. Ruang kerja
h. Bahan/sarana kerja
7. Persyaratan Jabatan
Adapun syarat Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan formal : Sarjana
b. Pendidikan Informal : Pelatihan Dasar manajemen rumah sakit c. Pengalaman kerja minimum 5 tahun
d. Kepribadian : Sehat jasmani dan rohani, mencintai profesi dan tugasnya, memiliki jiwa kepemimpinan, beribawa, jujur, disiplin, loyal, tegas dan bertanggungjawab.
e. Memiliki kemampuan konseptual, tehnis dan hubungan antar manusia yang baik.
f. Bersedia melaksanakan tugas diluar jam kerja dengan sukarela.
8. Hubugan Internal Dan Eksternal
a. Internal :
Seluruh bagian dan jajaran manajemen Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
b. Eksternal :
Perusahaan / instansi-instansi yang ada kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi.
9. Tolak Ukur Keberhasilan
a. Pelayanan di bagian Instalasi Gawat Darurat memuaskan pengguna jasa (cepat, tepat dan akurat)
b. Dilaksanakan tahapan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi).
c. Dilaksanakan visi, misi,motto dan budaya kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
d. Terciptanya hubungan kerja intern dan ekstern yang harmonis.
e. Terpeliharanya kualitas alat terapi kerja bidang pertanian maupun keterampilan, alat terapi musik, alat olahraga.
f. Terselenggaranya program pendidikan, pelatihan, seminar dan pengembangan SDM.
g. Terpenuhinya hak-hak karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
h. Tersajinya laporan rutin tepat waktu dan akurat.
B. Kepala Ruang Gawat Darurat 1. Pengertian Jabatan
Seseorang yang diberi tugas dan tanggungjawab dalam membantu kepala Instalasi Gawat Darurat dalam memimpin Instalasi Gawat Darurat.
2. Tujuan Jabatan
a. Bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan gawat darurat yang optimal sesuai dengan visi dan misi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan yang profesional berdasarkan prosedur di Instalasi Gawat Darurat dan etika profesi.
c. Menjamin terlaksananya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
d. Membantu tercapainya target kinerja sesuai dengan program tahunan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi . e. Menjalankan kerjasama secara intern di dalam Instalasi Gawat
Darurat, sehingga tercapai peningkatan produktivitas kerja.
f. Menjalankan kerjasama/koordinasi dengan poli umum bagian keperawatan serta unit lainnya
3. Kedudukan Dalam Organisasi
a. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Gawat Darurat b. Membawahi : TIM 1 dan TIM 2
4. Uraian Tugas Dan Tanggungjawab
a. Fungsi Perencanaan
1) Membantu dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan di Instalasi Gawat Darurat.
2) Membantu pelaksanaan kerja dan anggaran kerja tersebut dalam kegiatan program kegiatan bulanan, mingguan dan harian.
3) Bersama kepala instalasi radiologi menyusun rencana peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
4) Merencanakan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Gawat Darurat.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Mengatur semua kegiatan operasional di Instalasi Gawat Darurat. 2) Mengkoordinasi pembuatan laporan setiap bulan, triwulan,
semesteran dan akhir tahun serta sewaktu-waktu diperlukan. 3) Membantu menyelesaikan masalah yang timbul di Instalasi Gawat
Darurat
4) Membuat format laporan yang harus dilaporkan di Instalasi Gawat Darurat.
c. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
1) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan, peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2) Mengawasi dan mengendalikan setiap pemakaian fasilitas dan perlengkapan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
3) Mengawasi dan mengendalikan setiap pemakaian barang-barang rutin di Instalasi Gawat Darurat
4) Mengawasi dan mengendalikan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
5) Mengawasi sikap dan perilaku karyawan di Instalasi Gawat Darurat agar tidak terjadi penyimpangan.
d. Fungsi Evaluasi
1) Mengevaluasi kinerja karyawan di Instalasi Gawat Darurat yang ada dibawahnya.
2) Mengevaluasi pemakaian barang dan fasilitas rumah sakit. 3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gawat Darurat. 4) Mengevaluasi mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
5. Wewenang
a. Mengusulkan adanya pengembangan SDM di Instalasi Gawat Darurat.
c. Mengatur pelaksanaan kerja (jadwal dinas, tugas pokok, cuti dan lembur) di Instalasi Gawat Darurat.
d. Membina dan memotivasi karyawan di Instalasi Gawat Darurat untuk berprestasi.
e. Mengusulkan pemberian penghargaan bagi karyawan di Instalasi Gawat Darurat yang berprestasi.
f. Mengusulkan penggantian, perubahan dan pengurangan karyawan kepada kepala Instalasi Gawat Darurat
g. Mengusulkan penggantian, penambahan dan pengurangan peralatan inventaris.
h. Menilai pelaksanaan dan hasil kerja karyawan di Instalasi Gawat Darurat
i. Memberi masukan, saran dan pendapat kepada atasan untuk kemajuan Rumah Sakit.
6. Persyaratan Kerja
a. Pendidikan formal :S1 + NERS
b. Pendidikan Informal : Pelatihan Manajemen Instalasi Gawat Darurat.
c. Pengalaman kerja minimum : 3 Tahun
d. Kepribadian : Sehat Jasmani dan rohani, mencintai profesi dan tugasnya, memiliki jiwa kepemimpinan, beribawa, jujur, disiplin, loyal, tegas dan bertanggunjawab.
e. Memiliki kemampuan hubungan antar sesama yang
baik.
f. Bersedia melaksanakan tugas diluar jam kerja.
7. Hubungan Internal Dan Eksternal
a. Internal :
Seluruh unit dan jajaran di Rumah sakit b. Eksternal :
Instalasi pemerintah atau perusahaan yang ada kerjasama.
8. Tolak Ukur Dan Keberhasilan
a. Tercapainya mutu pelayanan di
b. Pelayanan gawat darurat yang sesuai dengan visi, misi, motto dan falsafah Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
c. Terciptanya hubungan yang
harmonis.
d. Tersajinya laporan rutin tepat
waktu dan akurat.
e. Isi laporan dipergunakan untuk
evaluasi dan membantu dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan.
C. KATIM / PELAKSANA 1. Pengertian
Katim adalah seorang perawat yang ditunjuk oleh Rumah sakit Untuk membawahi beberapa perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi untuk melakukan tindakan pelayanan Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
2. Persyaratan
a. Pendidikan minimal DIII keperawatan yang telah mengikuti pelatihan kegawat daruratan.
b. Dapat bekerjasama dalam tim c. Sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab
a. Melaksanakan proses asuhan keperawatan kegawat daruratan b. Menjaga keamanan alat-alat dan kerusakan alat-alat
c. Menjaga keamanan pasien dalam proses asuhan keperawatan kegawat daruratan
d. Menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan selain proses Asuhan Keperawatan kegawat daruratan.
4. Uraian Tugas
a. Melakukan proses Asuhan Keperawatan Kegawat daruratan dengan benar dan bertanggung jawab.
b. Melakukan tindakan Gawat Darurat sesuia dengan SPO
c. Menjaga dan Mencegah alat-alat di IGD dari keadaan dan penggunaan yang dapat menimbulkan kerusakan dan gangguan d. Mengawasi dan menjaga kualitas hasil Asuhan Keperawatan
Kegawat Daruratan
e. Menjaga kebersihan alat-alat dan Ruangan
f. Melaksanakan tuga-tugas yang telah ditetapkan oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat diluar tugas sebagai Pelaksanaan Perawatan
g. Menetapkan teknik dan prosedur sesuai dengan SPO
a. Melakukan proses Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan b. Meminta kebutuhan alat-alat ruang IGD
c. Mengevaluasi Proses Asuhan Keperawan Kegawat Daruratan
6. Hasil Kerja
Terlaksanya proses Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
A. BAGAN TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT
Security
Informasi
Driver
Rekam
Medis
Instalasi
Gawat
Kasir
Logistik
B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN UNIT LAIN
Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Gawat Darurat, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di instalasi Gawat Darurat, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
Kasir/Billing sistem
Apabila ada pasien melakukan pemeriksaan Gawat Darurat, maka tenaga administrasi Instalasi Gawat Darurat akan mencatat data pasien pada billing sistem atas nama pasien yang dilakukan pemeriksaan Gawat Darurat tersebut.
IPRS
Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Gawat Darurat akan di laporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
Informasi
Laboratorium
Instalasi
Rawat Inap
Logistik
Famasi
IPRS
Apabila Instalasi Gawat Darurat membutuhkan sambungan telephone keluar Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi maka bagian Instalasi Gawat Darurat akan dilampirkan pada status rekam medis pasien.
Rekam Medis
Apabila pasien yang dirawat telah menjalani pemeriksaan Gawat Darurat, maka hasil pelayanan kegawat daruratan akan dilampirkan pada status rekam medis pasien.
Laboratorium
Pasien Instalasi Gawat Daruratan yang masuk melalui IGD diharuskan melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap sesuai degan SPO.
Instalasi Rawat Inap/R ALFA
Jika pasien dari IGD mau dirawat inap maka pasien akan dipindahkan keruang Alpa dengan membawa persyaratan lengkap dan status pasien didampingi oleh petugas dan keluarga.
Driver
Jika pasien dari Instalasi Gawat Darurat yang perlu dilakukan rujukan ke Rumah Sakit lain dilakukan dengan menggunakan Ambulance Rumah Sakit.
Security
Jika pasien dari Instalasi Gwat Darurat dalam kondisi gelisah/amuk mka perlu pengamanan dari Security Rumah Sakit.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. ANALISA KEBUTUHAN TENAGA
1. Pendahuluan
Analisa kebutuhan ketenagaan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi merupakan salah satu bagian dari pengembangan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Pola ketenagaan ini terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga. Apabila proses perencanaan tenaga dilakukan secara tepat, maka pola ketenagaan tersusun secara tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai target tertentu.
Perencanaan tenaga harus memenuhi suatu standar tertentu yang disesuikan dengan situasi dan kondisi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Adapun pola ketenagaan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelayanan. Tujuan pelayanan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah memberikan
pelayanan Gawat Darurat yang profesional dan bermutu sesuai dengan target yang inin dicapai. Menentukan kebutuhan tenaga di Instalasi Gawat Darurat harus sesuai dengan standar tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang jelas mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan analisa kebutuhan ketenagaan Instalasi Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
Menentukan jumlah tenaga di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ada.
B. KUALIFIKASI PERSONIL
Seiring dengan semakin banyaknya jumlah pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, khususnya Instalasi Gawat Darurat, maka jumlah ketenagaan karyawan Gawat Darurat harus disesuaiksn dengan meningkatnya kebutuhan pasien akan pelayanan Gawat Darurat. Hal ini berguna agar pelaksaan pelayanan Gawat Darurat dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan hasilnya sangat memuaskan.
Kualifikasi tenaga yang harus tersedia untuk menjamin terlaksananya pelayanan di Instalasi Gawat Darurat meliputi :
1. Tenaga Medis : dokter yang telah mengikuti pelatihan
kegawat daruratan yang diakui oleh Departemen Kesehatan RI.
2. Tenaga Paramedis : Tenaga Keperawatan Lulusan S1
keperawatan + NERS Dan DIII Keperawatan yang sudah mengikuti pelatihan Kegawat Daruratan.
C. POLA KETENAGAAN
Pola ketenagaan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah seperti pada tabel berikut :
N o
JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH KET
1 Dokter
Pendidikan minimal S1 Kedokteran
Memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) Dan Surat Izin Praktek (SIP)
Mempunyai sertifikat pelatihan
Kegawat Daruratan.
Dapat bekerja dalam TIM
Sehat jasmani dan rohani
10 orang
KARU
IGD
Pendidikan minimal DIII Keperawatan
Mempunyai sertifikat pelatihan
Kegawat Daruratan.
Memiliki STR
Pengalaman minimal 3 tahun
Dapat bekerja dalam TIM
Sehat jasmani dan rohani
KATIM/ PerawatPelaksana
Pendidikan minimal DIII Keperawatan
Mempunyai sertifikat pelatihan
Kegawat Daruratan
Memiliki STR
Pengalaman minimal 3 tahun
Dapat bekerja dalam TIM
Sehat jasmani dan rohani
20 Orang
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Latar Belakang
Untuk mendapatkan sumber daya manusia Instalasi Gawat Darurat yang handal, terampil dan berkualitas tinggi, dalam menunjang pelayanan Gawat Darurat yang baik dan bermutu, maka perlu dilaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan bertugas di Instalasi Gawat Darurat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan dan kegiatan di Instalasi Gawat Darurat dari tahun ke tahun, maka untuk kelancaran tugas, dilakukan penambahan jumlah staf. Pemberian ceramah dan diskusi perlu dilakukan sebelum dilakukan pelatihan sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai kegiatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat .
B. Tujuan 1. Umum
Agar pegawai baru memperoleh gambaran tentang semua kegiatan di instalasi Gawat Darurat sehingga dapat memahami tugas dan kewajibannya dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Khusus
a. Pegawai baru memahami misi dan tujuan Gawat Darurat, juga memahami kegiatan keadministrasian dan kegiatan pelayanan di Gawat Darurat .
b. Pegawai baru dapat memahami tugas dan kewajibannya selaku staf di instalasi Gawat Darurat.
c. Pegawai baru memahami dan dapat menjalankan kebijakan prosedur yang berlaku di instalasi Gawat Darurat .
d. Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat dijalani dengan baik.
C. Metodologi
Pelaksanaan program orientasi pegawai baru instalasi Gawat Darurat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Ceramah dan Diskusi
Ceramah dan diskusi yang akan diberikan secara bergantian sesuai dengan jadwal oleh kepala instalasi, Kepala ruangan Gawat Darurat serta para pelaksana Gawat Darurat. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut:
a. Dokter
1) Pemahaman mengenai misi dan tujuan Instalasi Gawat Darurat 2) Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas 3) Standar Prosedur Operasional di Instalasi Gawat Darurat 4) Pemeriksaan yang dikerjakan di Gawat Darurat
5) Pengenalan, penggunaan, pemeliharaan fasilitas dan sarana di
Gawat Darurat
6) Keselamatan kerja di Gawat Darurat 7) Pembuangan limbah
b. Perawat
1) Pemahaman mengenai misi dan tujuan Instalasi Gawat Darurat 2) Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas 3) Standar Prosedur Operasional di Instalasi Gawat Darurat 4) Pemeriksaan yang dikerjakan di Gawat Darurat
5) Pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dan sarana
di Instalasi Gawat Darurat
6) Keselamatan kerja di Gawat Darurat 7) Pembuangan limbah
2. Pelatihan
Pelatihan akan dipandu oleh dokter senior dan kepala ruangan Gawat Darurat serta dimonitor oleh kepala instalasi yang bertugas di Gawat Darurat sesuai dengan jadwal.
D. Jadwal Pelaksanaan
Lama orientasi diberlakukan kepada semua pegawai baru, selama 10 hari di 10 ruangan yang telah ditentukan oleh komite medik dan komite keperawatan, dan di ruang IGD orientasi dilakukan selama 1 hari.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh kepala instalasi Gawat Darurat bersama Kepala ruangan pada 3 bulan pertama, 6 bulan pertama, lalu evaluasi terakhir pada 1 tahun pertama karyawan tersebut bekerja di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
F. Pelaporan
Pelaporan dilakukan setelah masa orientasi dan evaluasi selesai dilakukan.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Untuk memberikan pelayanan bermutu di Instalasi Gawat Darurat maka perlu adanya penyelenggaraan pertemuan di instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Jambi. Mengingat Undang-undang No:23 tahun 1992 tentang kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No./MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit, maka sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Nomor:/DIR/RSJ/I/2015 tentang penyelenggaraan pertemuan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa pertemuan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi diselenggarakan setiap bulan minggu pertama.
Pertemuan/rapat ini terdiri dari rapat rutin dan rapat insidentil. 1. Rapat rutin
Rapat rutin adalah rapat yang rutin dilakukan setiap bulan pada minggu pertama.
Waktu : Setiap bulan minggu pertama Jam : Menyesuaikan
Tempat : Ruang Rapat Instalasi Gawat Darurat
Peserta :Kepala Instalasi, Kepala ruangan Gawat Darurat, Katim dan Perawat pelaksana.
Materi rapat :Evaluasi kinerja mutu, Pembahasan masalah dan pemecahannya
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera
Adapun contoh format undangan rapat adalah sebagai berikut:
Jambi,03 Januari 2016
Perihal :Undangan Rapat Bulanan Kepada Yth:Rekan-rekan IGD
di-Tempat Dengan Hormat
Sesuai dengan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa daerah provinsi Jambi yang menyatakan bahwa rapat bulanan Instalasi Gawat Darurat dilakukan pada Minggu pertama Setiap bulannya, maka bersama surat ini kami mengundang semua staf Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa daerah provinsi Jambi untuk menghadiri rapat bulanan Gawat Darurat yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal :Sabtu/04 Januari 2016
Waktu :Pukul 13:00 WIB sampai selesai
Tempat :Ruangan Gawat Darurat RSJD Provinsi Jambi Acara :Rapat bulanan Gawat Darurat RSJD Provinsi Jambi
Demikianlah undangan rapat ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terimakasih.
Mengetahui,
BAB XI LAPORAN
A. LAPORAN
Dalam pengelolaan administrasi gaeat darurat, selain dengan
pengarsipan dokumen tindakan Gawat Darurat, juga disertai dengan laporan yang terdiri dari :
1. Pembuatan laporan harian Instalasi Gawat Darurat
Laporan harian adalah laporan yang dibuat berdasarkan jumlah kunjungan pasien setiap harinya. Laporan ini terdiri dari :
Jumlah kunjungan pasien IGD dalam satu hari
2. Pembuatan laporan bulanan Instalasi Gawat Darurat
Laporan ini dibuat untuk menghitung seluruh jumlah pasien Gawat
Darurat dalam satu bulan dibedakan berdasarkan status pasien : Umum,BPJS dan Non BPJS
3. Pembuatan laporan Tahunan Instalasi Gawat Darurat
Laporan ini di buat untuk satu tahun skali berdasarkan banyak nya jumlah pemeriksaan selama 1 tahun terdiri dari :
a. Jumlah kunjungan pasien berdasarkan
status: Umum, BPJS, dan Non BPJS
b. Jumlah kunjungan pasien berdasarkan
kegawatdaruratan kejiwaan dan non jiwa
c. Jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis
kelamin
4. Pembuatan laporan pencapaian peningkatan mutu (Bulanan dan tahunan )
Laporan bulanan di buat satu bulan sekali berdasarkan indikator meliputi data indikator dan keselamatan pasien yang terdiri dari : a. Jumlah pasien yang yang mendapat pertolongan life saving di IGD Standar 100%
b. Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life saving di IGD
c. Jumlah jam buka pelayanan IGD dalam 1 (satu) hari. Standar 24 jam.
d. Jumlah pasien yang meninggal dalam periode < 24 jam sejak pasien datang.Standar < 2 per 1000
e. Jumlah pasien gawat darurat yang dapat ditenangkan < 48 jam.Standar 100 %
f. Jumlah pasien gangguan jiwa yang menunjukkan gejala & tanda agresif
g. Jumlah pasien IGD yang tidak membayar uang muka.Standar 100% h. Jumlah seluruh pasien IGD
B. Laporan pencapaian standar pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Laporan bulanan ini di buat 3 bulan sekali bedasar kan indikator sebagai berikut:
a. Kemampuan menangani life saving anak
dan dewasa
b. Jam buka pelayanan Gawat Darurat
c. Pemberian pelayanan gawat darurat yang
bersetifikat yang masih berlaku
(BLS/PPGD/GELS/BTCLS/ATLS/ACLS/ALS)
d. Ketersedian tim penangulangan bencana
e. Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat
Darurat
f. Kepuasan pelanggan
g. Kematian pasien < 24 jam
h. Khusus untuk RS Jiwa pasien dapat
ditenangkan dalam waktu< 48 jam
i. Tidak adanya pasien membayar uang muka
BAB XII PENUTUP
Pedoman Pengorganisasian Instalasi GAWAT DARURAT ini disusun agar menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan Instalasi GAWAT DARURAT pasien RSJ dan Pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan upaya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit.
Dengan adanya pedoman ini diharapkan semua petugas rumah sakit yang terkait agar senantiasa memperhatikan dan menjalankan pelayanan GAWAT DARURAT sebaik-baiknya.Senantiasa mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan kepuasan pasien.
Tak ada gading yang tak retak. Dalam penyusunan buku pedoman pelayanan ini tentunya banyak kekurangan. Untuk itu, kami mohon masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak demi terselenggaranya pelayanan GAWAT DARURAT yang paripurna.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR : 15 TAHUN 2008
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PELAYANAN MEDIK & KEPERAWATAN DIREKTUR UMUM , KEUANGAN & PENUNJANG MEDIK SPI KOMITE KEPERAWATA N KOMITE MEDIK KEPALA BIDANG KEPERAWATAN KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK KEPALA BAGIAN PENUNJANG MEDIK, DIAGNOSTIK & RM KEPALA BAGIAN TATA USAHA KEPALA SEKSI PELAYANAN R.JALAN & R. INAP
KEPALA SEKSI PELAYANAN JIWA UMUM & NARKOBA KEPALA SUB BAGIAN
PENUNJANG MEDIK KEPALA SUB BAGIAN
KEPALA SEKSI PEMBINAAN PROFESI
ETIKA KPERAWATAN KEPALA SEKSI PROMOSI
PENCEGAHAN & PENYULUHAN KEPALA SUB BAGIAN
PENUNJANG DIAGNOSTIK KEPALA SUB BAGIAN
KEUANGAN
KEPALA SEKSI ASUHAN KEPERAWATANKEPALA SEKSI PENINGKATAN MUTU
PEL.& PENG.SDM KEPALA SUB BAGIAN
REKAM MEDIK KEPALA SUB BAGIAN
UMUM & KEPEGAWAIAN SMF JIWA