• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah ekosistem danau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah ekosistem danau"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR LINGKUNGAN “ekosistem air tawar (DANAU)”

Disusun oleh :

Dian puspitasari E61151002 Teknik Kimia

POLITEKNIK TEDC BANDUNG KOTA BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat hidayah dan prtunjuk-NYA. Sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ekosistem ini. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya.

Dengan tugas ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai keanekaragaman ekosistem terutama keanekaragaman danau itu sendiri.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalhan , untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun demi kesempurnaan makalah ini. Selain itu semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf apabila ada salah kata, terimakasih.

Cimahi, 11 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Rumusan Masalah...1 1.3. Tujuan... 2 BAB II PEMBAHASAN...3 2.1. Pengertian Ekosistem...3

2.2. Macam Macam Ekosistem...3

2.3. Pengertian Ekosistem Danau...5

2.4. Pembagian Daerah Ekosistem Danau...5

2.5. Jenis jenis Danau...6

2.6. Cici-ciri Ekosistem Danau...11

2.7. Manfaat Danau...13

2.8. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan danau antara lain:...14

2.9. Dampak eksploitasi...14

2.10. Upaya Pelestarian Danau ...14

BAB III KESIMPULAN...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

bumi yang ditempati oleh makhluk hidup dikenal sebagai biosfer, yang mencakup kawasan darat, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer terletak mulai dari 8 km diatas permukaan bumi hingga 8 km dibawah permukaan laut. Organisme hidup menyebar secara tidak merata dalam biosfer dan hanya ada beberapa jenis spesies organisme yang dapat hidup pada permukaan es abadi dikutup utara dan kutup selatan.

Bioma merupakan lingkup biosfer yang besar, komplek dan sulit dipelajari, sehingga para ahli ekologi lebih suka bekerja dengan unit lebih kecil dari biosfer, yang disebut dengan ekosistem. Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik kawasan tertentu (faktor abiotik) dan organisme hidup (faktor biotik) yang terdapat dalam kawasan tersebut. Faktor abiotik dalam ekosistem danau antara lain adalah tanah, air, suhu, kelembapan, angin, dan sinar matahari. Sedangkan faktor biotik dalam ekosistem danau adalah semua organisme hidup yang ada dalam ekositem danau tersebut, seperti tumbuhan dan hewan.

Pada dasarnya bioma didunia ini terbagai menjadi 2 yaitu bioma darat dan bioma perairan. Bioma perairan sendiri secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu perairan tenang dan mengalir. Danau merupakan jenis ekosistem perairan yang memiliki air yang tenang atau tidak mengalir. Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan. Keberadaan ekosistem danau juga memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia diberbagai aspek kehidupan (rumahtangga, industri, dan pertanian).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem? 2. Apa macam – macam jenis ekosistem ?

3. Apa yang di maksud dengan danau? 4. Pembagian daerah pada danau ? 5. Apakah cirri-ciri danau ?

(5)

6. Apa saja jenis danau? 7. Apa manfaat danau?

(6)

9. Apa saja dampak eksploitasi pada danau?

10. Apa saja upaya yang dapat di lakukan untuk pelestarian danau? 1.3. Tujuan

1. Menjelaskan mengenai ekosistem dan keanekaragamannya 2. Menjelaskan macam- macam jenis ekosistem

3. Menjelaskan dari pengertian danau

4. Menjelaskan pembagian daerah pada danau 5. Menjelaskan cirri-ciri danau

6. Menjelaskan jenis danau 7. Menjelaskan manfaat danau

8. Menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakan danau 9. Menjelaskan dampak eksploitasi danau

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

2.2. Macam Macam Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem tidak luput dari macam-macam ekosistem yang ada di dunia ini. Secara umum ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Dimana ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Berikut adalah penjelasannya :

1. Ekosistem Darat

Ekosistem darat adalah sebuah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat ini berada dalam area yang sangat luas yang disebut sebagai bioma. Bioma tersebut antara lain adalah :

a. Bioma Gurun – Bioma gurun ini terdapat di daerah tropika yang berbatasan dengan padang rumput. Perbedaan suhu pada bioma gurun ini sangatlah besar dimana ketika suhu siang bisa mencapai 45 derajat Celcius sedangkan ketika malam hari suhunya sangat rendah hingga menyentuk angka dibawah 0 derajat Celcius. Beberapa contoh tumbuhan dan yang hidup dalam bioma gurun ini antara lain adalah kaktus, kalajengking dan kadal

b. Bioma Padang Rumput – Bioma jenis ini dapat ditemukan di daerah yang terbentang dari daerah tropis ke daerah subtropis. Curah hujan yang terjadi di bioma ini adalah 25-30 cm per tahun dan hujan turun secara tidak teratur. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam bioma padang rumput adalah tumbuhan herbs, rumput-rumputan, bison, zebra dan kangguru.

c. Bioma Hutan Basah – Bioma jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis dimana curah hujannya diantara 200-225 cm per tahun.

(8)

Tumbuhan yang hidup dalam bioma ini memiliki ketinggian 20-40 m serta memiliki daun yang lebat. Beberapa tumbuhan khas hutan basah antara lain adalah rotan dan anggrek, sedangkan hewan yang hidup antara laian kera, badak, babi hutan dan harimau.

d. Bioma Taiga – Bioma jenis ini terdapat di bagian bumi belahan utara serta terdapat di daerah pegunungan tropis. Ciri dari bioma ini adalah suhu di musim dingin yang sangat rendah. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan basah, semak belukar, beruang hitam dan mongoose. e. Bioma Tundra – Bioma jenis ini terdapat di belahan bumi bagian

utara dan dalam lingkaran kutub utara. Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini antara lain adalah tumbuhan kayu yang pendek, tumbuhan biji yang semusim, rusa kutub, beruang kutub dan muskox.

2. Ekosistem Air

Ekosistem air adalah sebuah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Dimana ekosistem air ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

a. Ekosistem Air Tawar – Pada ekosistem air tawar ini memiliki ciri suhu yang bervariasi, intensitas cahaya yang kurang serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar umumnya sejenis dengan ganggang dan sebagian yang lainnya seperti tumbuhan biji. Sedangkan untuk hewan yang hidup di air tawar tergolong lengkap yang dilihat dari filum hewan.Ekosistem air tawar memiliki sub unit yang terdiri atas air tenang dan air yang mengalir. Yang termasuk dalam air tenang adalah danau sedangkan yang masuk dalam kategori air yang mengalir adalah sungai. ( baca : Ekosistem Danau )

b. Ekosistem Air Laut – Merupakan ekosistem yang sangat luas yang mencakup laut, pantai, estuari dan terumbu karang yang akan dijelaskan secara singkat dibawah ini.

Laut – Laut merupakan wadah bagi makhluk hidup air maupun tumbuhan yang hidup di air sebagai produsen dalam rantai makanan. ( baca : Zona Laut )

Ekosistem Pantai – Ekosistem ini terletak di perbatasan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Ekosistem ini dipengaruhi oleh siklus pasang surut air laut. Sedangkan organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi yang

(9)

struktural, dimana mereka dapat melekar erat di substrat yang keras (kerang).

Estuari – Estuari adalah tempat bersatunya sungai dengan laut. Ciri dari estuari ini adalah terdapat pagar yang terbuat oleh lempengan lumpur yang luas.

Terumbu Karang – Terumbu karang disini sebagai tempat tinggal hewan-hewan laut serta sebagai sumber makanan bagi hewan-hewan laut.

2.3. Pengertian Ekosistem Danau

Sesuai dengan nama yang dimilikinya, ekosistem danau merupakan ekosistem yang cakupan wilayahnya berupa danau dan sekitarnya. Ekosistem sendiri merupakan interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan danau merupakan ceruk atau sekungan yang terdapat pada permukaan Bumi dan terisi oleh air. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem danau ini merupakan hubungan dari beberapa populasi yang hidup di suatu ceruk atau cekungan terisi air di permukaan Bumi, dan saling mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya (hubungan berupa timbal balik). Ekosistem danau ini termasuk ke dalam ekosistem air tawar, meskipun secara umum air di danau bisa juga terisi air asin. Ekosistem danau ini tidak hanya meliputi di air saja, namun juga daratan yang ada di sekitar danau tersebut.

2.4. Pembagian Daerah Ekosistem Danau 1. Daerah litoral

Daerah litoral adalah daerah tepi perairan ekosistem danau yang dangkal sehingga cahaya matahari dapat masuk dan menembusnya dengan optimal. Adapun tumbuhan dalam daerah ini identik terdiri atas tumbuhan air yang berakar dengan daunn mencuat ke atas permukaan danau. Beragam jenis ganggang yang melekat, siput dan remis, crustacea, ikan, serangga, amfibi, reptilia air, dan reptil semi air seperti kura-kura, itik, angsa, ular, dan mamalia yang sering mencari makan adalah beberapa animalia yang biasa menghuni daerah litoral ini.

2. Daerah limnetic

Daerah limnetik adalah daerah yang jauh dari tepi ekosistem danau tapi masih bisa ditembus cahaya matahari. Daerah limnetik dihuni oleh berbagai fitoplankton, ganggang, dan cyanobaktery. Ganggang dan fitoplankton berfotosintesis dan berkembang biak dengan kecepatan tinggi di musim panas dan musim semi. Mereka dimangsa oleh zooplankton dan udang-udangan kecil. Zooplankton dan udang kecil

(10)

dimangsa ikan-ikan kecil Ikan kecil dimangsa oleh ikan besar, lalu ikan besar dimangsa oleh ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

Daerah litoral, daerah limnetik, daerah profundal, dan daerah bentik 3. Daerah profundal

Daerah profundal adalah daerah perairan ekosistem danau yang dalam dan tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini dihuni oleh mikroba dan cacing. Mereka menggunakan oksigen di air untuk melakukan interaksi melalui respirasi seluler mendekomposisi detritus yang terbawa dari daerah limnetik.

4. Daerah bentik

Daerah bentik adalah daerah dasar ekosistem danau tempat bentos dan organisme mati terdekomposisi.

2.5. Jenis jenis Danau

1. Berdasarkan proses tebentuknya a. Danau Vulkanik

Jenis danau yang pertama dilihat dari proses terbentuknya adalah danau vulkanik. Danau vulkanik merupakan danau yang terjadi akibat letusan gunung berapi. Ketika tampak ciri-ciri gunung berapi akan meletus, dan kemudian meletus maka terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi danau. Danau sepeti ini banyak kita temui di

(11)

Indonesia. Contoh danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.

b. Danau Tektonik

Jenis danau yang kedua dilihat dari proses terbentuknya adalah danau tektonik. Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik ini ditimbulkan akibat adanya gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit Bumi, sehingga menimbulkan cekungan di permukaan kulit Bumi. Kemudian cenkungan yang terbentuk tersebut akan terisi oleh air (baik air hujan maupun air dari bendungan atau sungai atau lainnya), sehingga cekungan yang terisi air tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau tektonik ini juga merupakan danau yang banyak ditemui di Indonesia. Contoh dari danau tektonik ini antara lain Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau Sentani dan Danau Tondano.

c. Danau Bendungan

Jenis danau yang ketiga dilihat dari proses terbentuknya adalah danau bendungan. Jenis danau ini merupakan danau yang kebanyakan terbentuk karena buatan manusia, meskipun ada pula yang terbentuk karena proses alam. Danau bendungan ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran sungai yang dibendung. Pembendungan sungai ini bisa dilakukan karena perbuatan manusia maupun proses alam. Danau yang terbendung karena proses alam ini bisa dibentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang kemudian akan menyumbat aliran sungai. Karena terbendungnya aliran sungai inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya danau. Jenis danau bendungan yang bersifat alami contohnya adalah Danau Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan danau bendungan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan membendung aliran air sungai bisasa dikenal dengan istilah waduk. Contoh dari danau jenis ini adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat, Waduk Sempor di Jawa Tengah, dan Waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur

d. Danau Karst

Jenis danau yang keempat dilihat dari proses terbentuknya adalah danau karts. Danau karst ini ini merupakan danau yang terjadi

(12)

di daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari proses pelarutan terhadap batuan kapur yang dilakukan oleh air hujan. Proses pelarutan kapur ini lama kelamaan akan membentuk sebuah cekungan dan cekungan tersebut akan terisi air, sehingga terbentuklah danau.Danau karst ini dibedakan menjadi beberapa macam lagi menurut ukurannya. Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut dengan lokva atau dolina. Lokva yang terdiri dari beberapa buah ini dapat berkembnag atau menjadi satu membentuk danau karst yang baru yang lebih besar dan bentuknya menyerupai piring yang disebut dengan Uvala. Danau karst ini banyak kita jumpai di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya adaah di Kabupaten Gunung Kidul, Provins Daerah Istimewa Yogyakarta.

e. Danau vulkanik – tektonik

Jenis danau yang selanjutnya menurut proses terjadinya adalah danau vulkanik- tektonik. Danau vulkanik – tektonik ini merupakan danau yang terbentuk karena perpaduan tenaga vulkanik dan juga tektonik. Contoh dari danau ini adalah Danau Toba.

f. Danau Glasial

Jenis danau selanjutnya adalah danau glasial. Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser. Karena proses erosi inilah membentuk sebuah cekungan, dan cekungan tersebut terisi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar kawasan iklim kutub. Danau glasial ini tidak dapat kita temukan di Indonesia karena di Indonesia tidak ada. Contoh dari danau ini antar lain adalah danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.

g. Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake

Jenis danau selanjutnya adalah danau sungai mati. Danau sungai ini juga dinamakan sebagai Oxbow Lake. Danau sungai mati ini merupakan danau yang terjadi karena adanya aliran sungai yang terputus yang diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah (mendering). Danau ini biasnya terbentuk di bagian hilir sungai. Danau jenis ini dapat kita temui di wilayah Indonesia. Contoh dari danau ini adalah danau di Sungai Barito yang berada di Pulau Kalimantan.

(13)

h. Cirques

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau Cirques. Danau cirques ini merupakan danau yang berasal dari pencairan es. Danau Cirques ini merupakan danau yang banyak dijumpai di wilayah pegunungan yang tinggi, yangmana sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es.

i. Danau Laguna atau Haff

Jenis danau yang selanjutnya adalah danau laguna atau danau haff. Danau laguna ini merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai di daerah sekitar pantai, sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut bebas dan membentuk genangan air. Genangan air yang terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa oleh sungai dengan air laut. Danau laguna ini merupakan danau yang jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan berarti danau jenis ini masih dapat kita jumpai di Indonesia. Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia ini berukuran sangat kecil.

Itulah beberapa macam danau berdasarkan proses pembuatannya. Danau- danau yang telah disebutkan di atas merupakan danau yang dapat kita temukan di wilayah Indonesia, namun sebagian lagi merupakan danau yang tidak dapat kita temukan di wilayah Indonesia.

2. Jenis jenis danau berdasarkan produksi materi organic a. Danau Oligotropik

Jenis danau pertama berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau Oligotropik. Danau Oligotropik merupakan danau yang kekurangan makanan atau nutrient. Hal ini karena fitoplankton di daerah limnestik di danau tersebut tidak produktif. Danau Oligotropik ini merupakan danau yang mempunyai ciri khas tertentu..Ciri- ciri danau Oligotropik ini antara lain sebagai berikut:

 Mempunyai air yang sangat jernih. Danau Oligotropik ini merupakan danua yang memiliki air sangat jerih. Jernihnya air

(14)

 Merupakan danu yang dihuni sedikit sekali mikroorganisme. Danau Oligotropik merupakan danau yang dihuni oleh jumlah sedikit mikroorganisme. Hal ini karena danau ini mempunyai mikroorganisme yang tidak produktif, sehingga mikroorganisme yang berada di danau inipun juga sedikit jumlahnya.

 Terdapat banyak oksigen di dalam air. Ciri khas dari danau Oligotropik ini adalah kaya akan kandungan oksigen yang banyak. Kandungan oksigen yang berada di dalam air ini terdapat dari mulai atas hingga ke dasar air. Oksigen yang terdapat di air danau ini juga tersedia dalam jangka waktu yang lama, yakni sepanjang tahun b. Danau Eutropik

Jenis danau yang kedua berdasarkan produksi materi organiknya adalah danau eutropik. Danau eutropik ini merupakan danau yang dangkal (tidak terlalu dalam) dan kaya kandungan makanan atau nutrient. Hal ini karena fitoplankton yang berada di danau ini sangat produktif. Seperti halnya danu Oligotropik, danau eutropik ini juga mempunyai ciri khusus, antara lain:

 Mempunyai air yang keruh. Air danau ini merupakan air yang keruh. Bila dibandingkan dengan iar di danau lain, air danau eutropik ini terlihat lebih keruh.

 Merupakan tempat tinggalnya bermacam- macam organisme. Danau eutropik ini merupakan tempat tinggal dari bermacam- macam mikroorganisme. Hal ini karena fitoplanktin yang ada di danau ini bersifat sangat produktif, sehingga banyak menghasilkan makanan. Dan inilah salah satu hal yang menyebabkan danau ini menjadi tempat tinggal bermacam- macam mikroorganisme.

 Terdapat oksigen di daerah profundal. Tidak seperti danau oligotropik yang sangat kaya akan oksigen dari atas hingga ke dasar danau, danau eitropik ini merupakan danau yang hanya mempunyai oksigen

(15)

di daerah profundal. Daerah profundal ini merupakan daerah dalam, yakni afotik atau tidak tertembus cahaya matahari.

 Danau Mesotrophic.danau mesotrophic merupakan jenis danau yang memiliki kandungan nutrient yang berjumlah rata- rata. Selain itu danau mesotrophic ini juga mempunyai air yang berwarna jernih.

(16)

Namun kejernihan air di danau ini masih berada di bawah danau oligotropik.

c. Danau Hipertobi

Jenis danau terakhir menurut kandungan materi organiknya adalah danau hipertobi. Danau hipertobi merupakan danau yang memiliki kandungan nutrient yang berlebihan. Oleh karena danau ini memiliki kandungan nutrient yang sangat tinggi, maka air yang ada di danau ini terlihat sangat keruh.

Itulah beberapa macam jenis danau jika dilihat dari produksi materi organiknya. Dari beberapa jenis danau yang disebutkan, ternyata ada beberapa danau tersebut yang saling berhubungan. Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutropik karena diakibatkan adanya materi- materi organik yang masuk dan mengendap. Perubahan ini dapat berlangsung cepat karena dibantu dengan aktivitas manusia. Beberapa aktivitas manusia yang dapat memperlancar proses ini antara lain sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan juga timbunan sampah kota.

Bahan- bahan tersebut akan memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan juga fosfor. Hal seperti ini akan menyebabkan terjadinya peledakan populasi ganggang atau blooming. Peledakan populasi ganggang ini akan menyebabkan produksi detritus yang berlebihan yang pada akhirnya akan menyebabkan habisnya supplai oksigen di danau tersebut. Akibatnya air danau akan didominasi oleh fitoplankton yang bersifat tidak ramah bagi lingkungan. Eutrofikasi akan merangsang pertumbuhan tanaman air lainnya, baik yang berada atau hidup di tepian (misal enceng gondok), maupun yang ada di dalam badan air (misal hydrilla). Maka dari itu jika kita mengamai rawa- rawa tau danau yang mengalamai eutrofikasi maka di tepian danau tersebut ditumbuhi subur oleh tanaman- tanaman air tersebut.

2.6. Cici-ciri Ekosistem Danau

Dalam ekositem yang berisi air tawar ini, ada beberapa cici-ciri atau klasifikasi tentang ekosistem danau ini yang akan berpengaruh juga terhadap keseimbangan ekosistem. Beberapa diantaranya adalah:

(17)

2.

3. Cahaya matahari selalu menyinari setiap permukaan bumi, termasuk juga danau. Namun, pada danau ini akan beda ceritanya. Karna, pada danau biasanya akan mengalami penetrasi cahaya matahari yang kurang.

4. Hal ini berkaitan erat dengan porsi sinar matahari yang hanya bisa menjangkau beberapa titik di permukaan bumi. Danaupun juga, sianar matahari hanya dapat menjaukau beberapa meter saja pada permukaan danau. Maka, dirasa wajar bila penetrasi sinar matahari pada danau dirasi kurang

5. Dihuni banyak filium hewan

6. Dalam ekosistem ini, biasanya akan banyak dihuni oleh filium hewan atau pengelompokan hewan, dan dari sekian banyaknya filium hewan yang mendiami ekosistem danau tersebut, ada salah satu mahluk hidup yang bisa di sebut nektron.

7. Dan untuk mengenali lebih jauh, nektron ini merupakan hewan yang bergerak sangan aktif dan juga menggunakan otot-ototnya yang kuat. Dan kita akan menjumpai hewan yang memiliki tingkatan yang tinggi. Misalnya saja ikan.

8. Dipengaruhi iklim dan juga cuaca

9. Ekosistem ini terletak pada beberapa lingkungan di daratan, meskipun memang cakupannya yang tidak luas. Maka dari itu ekosistem sangatlah bergantung atau dipengaruhi oleh iklim maupun cuaca di sekitarnya.

10. Air pada danau mungkin tidak akan habis, tetapi, ketika musim penghujan tiba; air pada danau itu akan bertambah banyak. Selain dari itu juga, tingkat kesuburan pada daratan di ekosistem ini juga bergantung pada iklim dan juga cuaca.

11. Terdapat variasi suhu yang tidak mencolok

12. Pada ekosistem ini variasi suhu yang ada tidaklah mencolok, ciri seperti ini pulalah yang dimiliki oleh populasi hewan yang ada pada ekosistem ini pula. Dalam kata lain, perbedaan suhu antara siang dan malam pada ekostem ini tidaklah terlalu mencolok atau terlalu berbeda. ini juga berpengaruh karna banyaknya tanaman yang hidup di lingkungan lemab Biasanya suhu yang ada pada malam dan sing hari hanya akan berbeda beberapa derajat saja.

(18)

2.7. Manfaat Danau

13.Ekosistem yang merupakan ekositem air tawar ini, sejatinya memiliki banyak sekali manfaat. salah satunya seperti pelestarian biota laut di Indonesia dan negara sekitar. Manfaat yang ada pada ekositem ini tidak hanya berpengaruh untuk manusia saja. Namun, juga untuk mahluk hidup yang lainnya, lingkungan termasuk juga untuk bumi tercinta ini. Dan beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari ekosistem ini adalah:

1. Tempat berlangsungnya siklus hidup flora dan fauna yang bersifat penting.

14. Keberagaman komponen pada ekosistem ini ternyata berpengaruh banyak. fauna yang biasa hidup di sini adalah jenis hewan amfibi sedangkan untuk tumbuhannya adalah tumbuhan berbiji terbuka dan berbiji tertutup. Keberagaman pada flora dan fauna ini juga pastilah memiliki siklus atau juga interaksi antara komponen satu dengan komponen lainnya.

2. Tempat menampung air bersih

15. Seperti kita ketahui bersama, ekosistem ini terbentuk karna cekungan yang ada pada permukaan bumi. Dan di dalam cekunga itu terdapat air dan daratan di sekitarnya. Tempat yang strategis seperti ini juga memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk menampung air bersih, entah yang berasal dari hujan ataupun dari lainnya.

3. Memelihara iklim mikro

16. Dalam artian sederhana iklim mikro adalah iklim yang memiliki wilayah yang sempit. Wilayah yang sempit ini hanya terdiri dari daerah sekitar ekosistem ini saja. pengaruh ini juga akan berpengaruh pada beberapa makrobentos yang masih merupakan klasifikasi mollusca. Danau dapat memelihara iklim mikro karna memiliki kelembapan dan iklim yang akan menjaga lingkungan di daerah sekitar.

4. Sumber plasma nutfah

17. Ekosistem danau pengaruhnya sangatlah besar untuk lingkungan sekitar. Dan salah satunya adalah sebagai penyumbang plasma nutfah. untuk penjelasan lebih rincinya dapat diperoleh di struktur tubuh porifera dan ciri-ciri porifera Selain menyumbang plasma nutfah ekosistem ini juga menjadi sumber untuk penyumbang berbagai bahan genetik yang ada pada lingkungan sekitar.

(19)

2.8. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan danau antara lain:

 Kerusakan lingkungan dan erosi lahan yang disebabkan oleh penebangan hutan dan pengolahan lahan yang tidak benar, sehingga menimbulkan erosi dan sedimentasi dan menyebabkan pendangkalan serta penyempitan danau.

 Pembuangan limbah penduduk, industri, pertambangan dan pertanian yang

 Penangkapan ikan dengan cara yang merusak sumber daya (overfishing).  Pembudidayaan ikan dengan keramba jaring apung yang tidak terkendali

sehingga berpotensi pembuangan limbah pakan ikan dan pencemaran air.  Pengambilan air danau sebagai air baku ataupun sebagai tenaga air

(PLTA) yang kurang memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau sehingga mengubah karakteristik permukaan air danau dan sempadan danau

2.9. Dampak eksploitasi

 Menurunnya produksi perikanan  Tumbuhnya gulma

 Pencemaran danau  Pendangkalan danau

19.

2.10. Upaya Pelestarian Danau :

 Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan  Jangan jadikan danau sebagai toilet raksasa

 Batasi budidaya keramba apung  Batasi kuota penangkapan ikan  Batasi daerah pemancingan

 Batasi yang lalu lalang diatas air danau

 Jagalah hutan disekitar danau dan tidak ditebang  Gunakan air danau yang tidak berlebihan

(20)

20.

21. 22. BAB III KESIMPULAN

23.

24. Danau adalah badan air yang dikellilingi daratan dan dkelompokkan sebagai salah satu jenis lahan basah. Danau sangat dipengaruhi oleh beberapa struktur didalamnya, antara lain ialah struktur fisika, kimiawi, biologis dan struktur watershed.

25. Beradasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi Danau Vulkanis, Danau Tektonik,Danau Glasier, Danau bendungan, Danau Karst, dll. Berdasarkan kekayaan nutriennya, danau dapat digolongkan menjadi oligotrofik, mesotrofik,

eutrofik dan hipertrofik.

Danau memiliki fungsi ekonomi yang sagat penting. Salah satu fungsi tersebut ialah perikanan, baik budidaya maupun perikanan tangkap. Selain itu, danau juga memiliki fungsi jika ditinjau dari sisi tata air (antara lain mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi, maupun industri dan dapat pula dijadikan sebagai objek wisata.

(21)

27. DAFTAR PUSTAKA 28. SUMBER WEB 29. http://www.softilmu.com/2014/01/pengertian-dan-komponen-ekosistem.html 30. http://ilmugeografi.com/biogeografi/keanekaragaman-ekosistem 31. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/danau/ekosistem-danau 32. http://www.ebiologi.com/2015/06/ekosistem-danau-ekosistem-air-tawar.html 33. http://dosenbiologi.com/lingkungan/ekosistem-danau 34. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/danau/macam-macam-danau

(22)

Referensi

Dokumen terkait

* Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah

Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih dari 840 danau yang indah dan unik, perlu melakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan di ekosistem danau agar

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan

Keberadaan ekosistem danau memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia (rumahtangga, industri, dan pertanian). Beberapa fungsi penting ekosistem ini,

Kawasan Cagar Alam Danau Dusun Besar (Dendam Tak Sudah) memiliki dua tipe ekosistem yaitu: (1) ekosistem perairan dengan luas ± 90 ha (15,60 %) terbagi atas

Danau Toba banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bepergian dari satu kota/desa ke kota/desa lain dengan menggunakan angkutan kapal melalui perairan

Selain penduduk asli setempat (masyarakat Puyakhapu), kawasan ini dihuni pula oleh penduduk lainnya baik yang berasal dari Papua seperti Suku Dani yang mendiami

ASAL DANAU Menurut Augusta dan Utami 2014, danau adalah perairan lentik lentic water atau badan air yang merupakan bagian dari ekosistem air tawar yang sering dihubungkan dengan