• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askeb Nifas Kel 6 Berfikir Kritis Dan Evidence Based

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askeb Nifas Kel 6 Berfikir Kritis Dan Evidence Based"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Setia

Setiap p manusimanusia a akan akan berpiberpikir, begitulakir, begitulah h alamialaminya nya seoraseorang ng manusimanusiaa tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, “Aku hidup karena berpikir”. Proses tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, “Aku hidup karena berpikir”. Proses  berpikir

 berpikir merupakan merupakan suatu suatu hal hal yang yang natural natural berada berada dalam dalam lingkaran lingkaran fitrahfitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang ses

sesunggungguhnyuhnya a bisbisa a kemkembalbali i mermerenunenung, g, bahwbahwa a kualkualitaitas s hidhidup up sesseseoreorangang ses

sesunggungguhnyuhnya a ditditententukan ukan dengdengan an bagabagaimimana ana dia dia berberpikpikirir, , sehsehingingga ga daridari  pemikiran

 pemikiran yang yang berkualitas berkualitas itu itu dia dia akan akan mampu mampu menciptakan menciptakan penemuan penemuan atauatau  pun inoasi baru dalam hidupnya.

 pun inoasi baru dalam hidupnya.

!enurut Paul dan "lder #$%%&', berpikir kritis merupakan cara bagi !enurut Paul dan "lder #$%%&', berpikir kritis merupakan cara bagi seorang untuk

seorang untuk meningkatkan meningkatkan kualitas dari kualitas dari hasil pemikirhasil pemikiran menggunakan danan menggunakan dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide(ide yang digagas. Seseorang menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide(ide yang digagas. Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan(permasalahan yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan(permasalahan yang penting dengan baik. )ia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, yang penting dengan baik. )ia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide untuk bisa membuat model penyelesaian masalah dapat menggunakan ide untuk bisa membuat model penyelesaian masalah secara efektif.

secara efektif. Be

Beberberapapa a krkrititereria ia yayang ng dapdapat at kikita ta jajadidikakan n ststanandadar r dadalalam m prprososeses  berpikir kritis adalah logika berpikir yang digunakan, keluasan sudut pandang,  berpikir kritis adalah logika berpikir yang digunakan, keluasan sudut pandang, kedalaman berpikir, kejujuran, kelengkapan informasi, dan bagaimana dari kedalaman berpikir, kejujuran, kelengkapan informasi, dan bagaimana dari solusi kita kemukakan. *leh karena itu didalam makalah ini akan kami bahas solusi kita kemukakan. *leh karena itu didalam makalah ini akan kami bahas tentang berpikir kritis.

tentang berpikir kritis.

1.2.

1.2. RumRumusausan Masan Masalahlah

1 1

(2)

+.

+. Apa pApa pengeengertirtian daran dari beri berpikipikir krr kritiitiss $.

$. Apa Apa saja saja karaktkarakteristeristik dik dalam alam berpiberpikir kir kritkritisis -.

-. BagaBagaimaimana prna proseoses bes berpirpikir kir krikritistis .

. BagaBagaimaimana berpna berpikiikir kritr kritis dalis dalam kebiam kebidanadanann &.

&. Apa sApa saja maja manfaat anfaat berpiberpikir kir kritikritis das dalam lam kebidakebidanannan /.

/. ApakApakah peah pengengertirtian daan dari eri eedeedence bance basedsed 0.

0. Apa mApa manfaanfaat daat dari eri eideidence bance based prsed practacticeice 1.

1. BagaBagaimaimana etikna etika pemana pemanfaafaatan dartan dari "idei "idence Basnce Baseded 2.

2. Apa sApa saja 3aaja 3arakrakterterististik eik eideidence bance basedsed +%.

+%. Bagaimana pemanfaatan Bagaimana pemanfaatan eidence based eidence based dalam asuhan dalam asuhan kebidanankebidanan

1

1.3.3.. TTuujujuaann

!akalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah pengetahuan dan !akalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat

wawasan masyarakat mengenai berfikir mengenai berfikir kritis kritis dan eidence based daldan eidence based dalam masaam masa nifas dalam persalinan, dan indikator utamanya antara lain4

nifas dalam persalinan, dan indikator utamanya antara lain4 +.

+. !emaha!emahami defmi definisi inisi dari Bdari Berfierfikir krkir kritis ditis dan eidan eidence basence based practed practiceice $.

$. !enget!engetahui maahui manfaat apa nfaat apa saja ysaja yang bida di daang bida di dapat darpat dari berfii berfikir krkir kritis ditis danan eidence based practice

eidence based practice -.

-. !enget!engetahui ahui karaktkarakteriserisitik itik eidenceidenced bed based ased practipracticece .

. !emaha!emahami perami peran sertn serta pemanfa pemanfaatan beraatan berfikifikir kritr kritis atais atau eidencu eidence basede based dalam asuhan kebidanan masa nifas

dalam asuhan kebidanan masa nifas

)engan ditulisnya makalah ini, penulis berharap akan berguna bagi para )engan ditulisnya makalah ini, penulis berharap akan berguna bagi para  pembaca agar dapat memahami pokok bahasan tersebut serta susunan lainnya.  pembaca agar dapat memahami pokok bahasan tersebut serta susunan lainnya.

BAB II BAB II PEMBAHAAN PEMBAHAAN

2.1.

2.1. Ber!"k"r #Ber!"k"r #r"t"s Masalah $"s"r"t"s Masalah $"s"k %an Ps"k&l&g"s 'ak %an Ps"k&l&g"s 'a%a Masa N"!as%a Masa N"!as 2.1

(3)

Bertfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau indiidu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengealuasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan  berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan  pengalaman #Pery dan Potter, $%%&'.

Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide(ide dan membuat kesimpulan yang alid, semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar. Berfikir kritis dalam kebidanan adalah komersial untuk kebidanan professional karena cara berfikir ini terdiri dari atas pendekatan holisik untuk   pemecahan masalah.

2.1.2. Met&%e Ber!"k"r #r"t"s

5reely mengidentifikasi 0 metode critical thinking 4

+'  Debate 4 !etode yang digunaka untuk mencari, membantu dan merupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi.

6ontoh  debat antara bidan A dan bidan B mengenai aborsi

$'  Individual decision 4 7ndiidu dapat berdebat dengan dirinya sendiri dalam proses mengambil keputusan.

6ontoh  berdebat dalam hati

-' Group discussion  4 Sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah.

6ontoh  diskusi para bidan mengenai kesehatan reproduksi remaja 7ndonesia

' Persuasi 4 3omunikasi yeng berhubungan dengan mempengaruhi  perbuatan, sikap dan nilai(nilai orang lain melalui berbagai alas an,

(4)

6ontoh  7klan yang mengajak masyarakat untuk mengikuti  program 3B

&' Propaganda 4 3omunikasi dengan menggunakan berbagai media yang sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar. 6ontoh  ceramah bidan mengenai imunisasi melalui radio

/' Coercion 4 !engancam atau menggunakan kekuatan dalam  berkomunikasi untuk memaksakan suatu kehendak.

6ontoh  Bidan yang menjual produk susu untuk BB8 0' 3ombinasi beberapa metode

!erupakan metode berfikir kritis dengan menggabungkan  beberapa metode lainnya.

6ontoh  propaganda dan coercion

2.1.3. #arakter"st"k Ber!"k"r #r"t"s 3arakteristik berfikir kritis adalah 4

+' 3onseptualisasi

3onseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran(pikiran tentang kejadian, objek, atribut dan sejenisnya. )engan demikian konseptualisasi merupakan pikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol(simbol dan disimpan dalam otak.

$' 9asional dan beralasan

Artinya argument yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata.

-' 9eflektif 

Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan

menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan

menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian. ' Bagian dari suatu sikap

(5)

:aitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir  kritis akan selalu menguji apakah sesuatu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk disbanding yang lain. &' 3emandirian berpikir 

Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif  menerima pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.

/' Berpikir adil dan terbuka

:aitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.

0' Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan

Berpikir kritis digunakan untuk mengealuasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatie solusi tindakan yang akan diambil.

2.1.(. Pr&ses Ber!"k"r #r"t"s

!engenali masalah #defining and clarifying problem', meliputi mengidentifikasi isu(isu atau permasalahan pokok, membandingkan kesamaan dan perbedaan(perbedaan, memilih informasi yang relean, merumuskan masalah.

!enilai informasi yang relean yang meliputi menyeleksi fakta maupun opini, mengecek konsistensi, mengidentifikasi asumsi, mengenali kemungkinan emosi maupun salah penafsiran kalimat, mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.

Pemecahan masalah atau penarikan kesimpulan yang meliputi mengenali data(data yang diperlukan dan meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan;pemecahan maslah; kesimpulan yang diambil.

(6)

Proses berfikir kritis tidak jauh berbeda dengan 0 langkah manajemen <arney4

+' Pengumpulan )ata )asar 

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk  mengealuasi keadaan klien secara lengkap, yaitu 4

a. 9iwayat kesehatan

 b. Pemeriksaan fisik pada kesehatan

c. !eninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya d. !eninjau data laboratorium dan membandingkan

dengan hasil studi.

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.

$' 7nterpretasi )ata )asar 

Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar  terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien  berdasarkan interpretasi yang benar atas data(data yang telah dikumpulkan. )ata dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. !asalah sering berkaitan dengan  pengalaman wanita yang diidentifikasikan oleh bidan. !asalah ini sering menyertai diagnose. Sebagai contoh yaitu pada trimester ke - merasa takut terhadap proses  persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnose” tetapi tentu akan

(7)

menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk  mengurangi rasa sakit.

-' !engidentifikasikan diagnose atau masalah potensial. Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasikan. 8angkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan  pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap(siap bila diagnosa atau masalah potensial  benar(benar terjadi.

' !engiidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

!engidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan ; atau untuk di konsultasikan atau ditangani  bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai

kondisi klien.

8angkah keempat mencerminkan kesinambungan dari  proses manajemen kebidanan. =adi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan  prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama  bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut

dalam persalinan.

)ata baru mungkin saja dikumpulkan dan diealuasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk  kepentingan keselamatan ibu atau anak #misalnya,  pendarahan kala - atau perdarahan segera setelah lahir,

(8)

)ari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu interensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak  merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.

&' !erencanakan asuhan yang menyeluruh.

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah(langkah sebelumnya. 8oangkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnose, atau masalah yang telah di identifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi ; data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

9encana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah di identifikasikan dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka  pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah diberikan  penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah(masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultur atau masalah psikologis.

Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar(banar alid  berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta

sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak  akan dilakukan oleh klien.

/' !elaksanakan perencanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke & dilaksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan

(9)

dan sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. =ika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung  jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. !anajemen yang efesien akan menyikat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

0' "aluasi

Pada langkah ke 0 ini dilakukan ealuasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar(benar terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnose. 9encana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedangkan sebagian belum efektif.

2.1.). Ber!"k"r #r"t"s Dalam #e*"%anan

Berfikir meliputi proses yang tidak statis , berubah setiap saat. Berfikir kritis dalam kebidanan adalah komponen dasar dalam  pertanggunggugatan professional dan kualitas asuhan kebidanan. Berpikir kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi bidan mencapai sukses dalam berbagai aktiitas dan merupakan suatu penerapan  profesionalisme serta pengetahuan teknis atau keterampilan teknis

dalam memberikan asuhan kebidanan.

Proses berpikir kritis meliputi memahami, mengealuasi, mempertanyakan maupun menjawab, membangun pertanyaan yang merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk mencari jawaban dengan kemungkinan ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.

Bidan setiap hari mengambil keputusan. Bidan menggunakan keterampilan berpikirin kritis dalam berbagai cara4

(10)

a. Bidan menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dari lingkungannya.

 b. Bidan menangani perubahan yang berasal dari stressor  lingkungan.

c. Bidan penting membuat keputusan.

Beberapa tahun yang lalu ditemukan bahwa berpikir kritis dalam kebidanan diperlukan untuk mengeksplorasi. Berpikir kritis dalam kebidanan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan  professional dan kualitas asuhan kebidanan. Pemikir kritis dalam kebidanan menunjukkan kebiasaan perasaan 4 percaya diri, kontekstual  perspektif, kreatifitas, fleksibilitas, ingin tahu, intuisi, keterbukaan,

tekun, refleksi.

2.1.+. Man!aat Ber!"k"r #r"t"s Dalam #e*"%anan

Berikut ini merupakan manfaat berpikir kritis dalam kebidanan adlah sebagai berikut4

+' Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktiitas kebidanan sehari(hari

$' !embedakan sejumlah penggunaan dan isu(isu dalam kebidanan

-' !engidentifikasi dan merumuskan masalah kebidanan

' !enganalisis pengertian hubungan dari masing(masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan

&' !enganalisis argumen dan isu(isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan

/' !enguji asumsi(asumsi yang berkembang dalam kebidanan 0' !elaporkan data dan petunjuk(petunjuk yang akurat dalam

kebidanan

1' !embuat dan mengecek dasar analisis dan alidasi data kebidanan

2' !erumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktiitas kebidanan

(11)

+%' !emberikan alasan(alasan yang relean terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan

++' !erumuskan dan menjelaskan nilai(nilai keputusan dalam kebidanan

+$' !encari alasan(alasan kriteria, prinsip(prinsip aktiitas nilai( nilai keputusan

+-' !engealuasi penampilan kinerja bidan dan kesimpulan asuhan kebidanan

2.1.,. M&%el Ber!"k"r #r"t"s Dalam #e*"%anan

)alam penerapan pembelajaran berfikir kritis di pendidikan kebidanan, dapat digunakan tiga model, yaitu sebagai berikut 4

+. 5eeling model

!odel ini menekankan pada rasa, kesan dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikiran kritis mencoba mengedepankan  perasaan dalam melakukan pengalaman, kepekaan dan

melakukan aktiitas kebidanan dan perhatian. !isalnya terhadap aktiitas dalam pemeriksaan tanda ital, bidan merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada  pernyataan serta pikiran klien.

$. <ision model

!odel ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk  merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang  permasalahan bidanan kesehatan klien. Berpikir kritis ini digunakan untuk mencari prinsip(prinsip pengertian dan  peran sebagai pedoman yang tepa untuk merespon ekspresi.

-. "?amine model

!odel ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan isi. Bidan menguji ide dengan bantuan criteria yang relean. !odel ini digunakan untuk mencari peran yang

(12)

tepat untuk analisis, mencari, menguji, menlihat, konfrimasi, kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan, sesuatu yang berkaitan dengan ide.

2.1.-. BentukBentuk Ber!"k"r #r"t"s

a. @otal recall 4 !engingat fakta(fakta atau mengingatkan dimana dan mengapa kita menemukan sesuatu yang diperlukan

*. abits 4 3ebiasaan memungkinkan sesuatu dikerjakan tanpa mempunyai metode yang baru yang digunakan setiap saat

/. 7nguiry 4 !enguji isu(isu secara mendalam dan pertanyaan yang segera menjadi suatu kenyataan. 7ngury adalah cara  berpikir yang utama yang digunakan guna mengambil

keputusan

%.  ew idea and creatiity 4 7de yang baru dan kreatifitas adalah merupakan hal yang penting dalam kebidanan sebab merupakan hal yang penting dalam kebidanan sebab merupakan akar yang perlu dikembangkan dalam memberikan asuhan kebidanan

e. 3nowing how you think 4 =ika bidan berada dalam suatu proses mengetahui, maka bidan akan dapat mengetahui apa yang dipikirkan

2.1.0. Penera'an Ber!"k"r #r"t"s %alam Asuhan N"!as

Proses berpikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikan asuhaan kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidan memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip(prinsip manajemen kebidanan dengan sistematis dan terpola, maka bidan tersebut telah menerapkan proses berpikir kritis. Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan  program maka bidan telah menerapkan proses berpikir kritis.

(13)

Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan program yang telah disepakati sebagai upaya pencegahan dan penanganan secara dini  penyulit dan kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada saat kehamilan, dengan proses kehamilan dapat berjalan dengan baik, ibu dapat melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat.

Ada  hal pokok penerapan berfikir kritis dalam kebidanan yaitu 4

1 Penggunaan bahasa dalam kebidanan

Berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan  bahasa secara reflektif. Bidan menggunakan bahasa erbal dan nonerbal dalam mengekspresikan idea,  pikiran, info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien sesame bidan, profesi. Secara nonerbal saat melakukan pendokumentasian kebidanan. )alam hal ini berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan  bahasa secara reflektif. 8ima macam penggunaan  bahasa dalam konteks berfikir kritis 4

a. !emberikan informasi yang dapat diklarifikasi  b. !engekspresikan perasaan dan sikap

c. !elaksanakan perencanaan kebidanan atau ide(ide dalam tindakan kebidanan

d. !engajukan pertanyaan dalam rangka mencari informasi, mengekspresikan keraguan dan keheranan

e. !engekspreiskan pengandaian

$' Argumentasi dalam kebidanan

Sehari(hari bidan dihadapkan pada situasi harus  berargumentasi untuk menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan  penjelasan, mempertahankan terhadap suatu

(14)

tuntutan;tuduhan. Badman #+211' argumentasi terkait dengan konsep berfikir dalam kebidanan berhubungan dengan situasi perdebatan, upaya untuk mempengaruhi indiidu ataupun kelompok.

-' Pengambilan keputusan

)alam praktik kebidanan, sehari(hari, bidan selalu dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan dengan tepat. al ini dapat terjadi dalam interaksi teman sejawat profesi lain dan terutama dalam  penyelesai masalah manajemen di ruangan.

' Penerapan dalam proses kebidanan

a. Pengkajian 4 !engumpulkan data, melakukan obserasi dalam pengumpulan data berpikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu(ilmu lain.

 b. Perumusan diagnose kebidanan 4 @ahap  pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argument yang secara rasional

c. Perencanaan kebidanan 4 !enggunakan  pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensitesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan

d. Pelaksanaan kebidanan 4 Pelaksanaan tindakan kebidanan adalah keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakan nyata yang menentukan tingkat keberhasilan.

e. "aluasi kebidanan 4 !engkaji efektifitas tindakan  bidan harus dapat mengambil keputusan tentang  pemenuhan kebutuhan dasar klien

(15)

+. 3ondisi fisik 

!enurut !aslow dalam Siti !ariyam #$%%/4' kondisi fisik  adalah kebutuhan fisiologis yang paling dasar bagi manusia untuk  menjalani kehidupan. 3etika kondisi fisik siswa terganggu, sementara ia dihadapkan pada situasi yang menuntut pemikiran yang matang untuk memecahkan suatu masalah maka kondisi seperti ini sangat mempengaruhi pikirannya. 7a tidak dapat  berkonsentrasi dan berpikir cepat karena tubuhnya tidak 

memungkinkan untuk bereaksi terhadap respon yang ada. $. 3eyakinan;motiasi

3ort #+210' mengatakan motiasi merupakan hasil faktor  internal dan eksternal. !otiasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang agar  mau berbuat sesuatu atau memperlihatkan perilaku tertentu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. !enciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberi motiasi pada diri demi mencapai tujuan. !otiasi yang tinggi terlihat dari kemampuan atau kapasitas atau daya serap dalam  belajar, mengambil resiko, menjawab pertanyaan, menentang kondisi yang tidak mau berubah kearah yang lebih baik, mempergunakan kesalahan sebagai kesimpulan belajar, semakin cepat memperoleh tujuan dan kepuasan, memperlihatkan tekad diri, sikap kotruktif, memperlihatkan hasrat keingintahuan, serta kesediaan untuk menyetujui hasil perilaku.

-. 3ecemasan

3ecemasan adalah keadaan emosional yang ditandai dengan

kegelisahan dan ketakutan terhadap kemungkinan

 bahaya;kemalangan;nasib buruk. =ika terjadi ketegangan hipotalamus dirangsang dan mengirim implus untuk menggiatkan

(16)

tubuh untuk bertindak. 3elelahan terjadi apabila penyebab ketegangan keras sehingga pertahanan tubuh menurun.

@ingkat kecemasan terdiri dari 4

a. 6emas ringan 4 yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran, terangsang untuk melakukan tindakan, termotiasi secara positif, sedikit mengalami peningkatan tanda ital.

 b. 6emas sedang 4 yang ditandai dengan kondisi lebih tegang, menurunnya konsentrasi dan persepsi, sadar tetapi fokusnya sempit, sedikit mengalami peningkatan tanda ital, gejala fisik berkembang seperti sakit kepala, sering berkemih, mual, papitasi #jantung berdebar' dan letih.

c. 6emas berat 4 ditandai dengan persepsi menjadi terganggu, perasaan tentang terancam ketakutan meningkat, komunikasi menjadi terganggu, mengalami peningkatan tanda ital lebih dramatis, terjadi gejala diare, nyeri dada dan muntah.

d. Panik 4 ditandai dengan perasaan terancam, gangguan realitas, dapat membahayakan diri sendiri;orang lain, kombinasi dari gejala fisik bisa lebih buruk jika tidak segera diatasi.

9eaksi terhadap kecemasan dapat bersifat 4

a. 3onstruktif 4 memotiasi indiidu untuk belajar, mengadakan  perubahan terutama perubahan pada perasaan yang tidak nyaman,  berfokus pada kelangsungan hidup.

 b. )estruktif 4 menimbulkan tingkah laku yang mal adaptie, disfungsi yang menyangkut kecemasan berat;panic

c. Perkembangan intelektual.

Perkembangan intelektual adalah suatu perkembangan kontinu dari  bagan ; struktur inteligensi sebagai hasil interaksi antara kematangan dan  pengaruh luar berbentuk pengalaman dan integrasi dari setiap bahan baru dan lama. Seseorang yang semakin cemas akan semakin cakap dalam membuat tujuan, berinisyatif, tidak hanya menunggu perintah saja, tetap

(17)

 pada tujuan, tidak mudah dibelokan oleh orang lain atau suasana lain, dan semakin kritis.

2.2 E"%en/e Base% Pra/t"/e %alam Asuhan #e*"%anan 'a%a I*u N"!as 2.2.1 Pengert"an E"%en/e Base%

Pengertian eidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata #7nggris' maka eidence Base dapat diartikan sebagai  berikut "idence adalah Bukti atau fakta dan Based adalah )asar.

=adi eidence base adalah4 praktik berdasarkan bukti.

"idence Based !idwifery #Practice' didirikan oleh 96! dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis. "B! secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk   penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di 96! arrogate,

7nggris pada tahun $%%- #emming set al, $%%-'. 7tu dirancang Cuntuk  membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan ke bidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi C#Silerton, $%%-'. "B! mengakui nilai yang berbeda jenis  bukti harus berkontribusi pada praktek dan profesi ke bidanan. =urnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi, terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktek,  pendidikan dan penelitian lebih lanjut.

=adi pengertian "idence Base(!idwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

(18)

a. 3eamanan bagi nakes karena interensi yang dilakukan  berdasarkan bukti ilmiah.

 b. !eningkatkan kompetensi #kognitif'

c. !emenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan yang bermutu

%. !emenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.2.3 Et"ka Peman!aatan E"%en/e Base% Pra/t"/e

3emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala  bidang berpengaruh terhadap meningkatnya kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan kebidanan. !enjadi tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan  profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan serta dalam

memberikan pelayanan berkualitas.

Sikap etis professional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil kepustusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman tentang etika dan moral menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan dengan senantiasa menghormati nilai( nilai pasien.

"tika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang  perilaku benar atau salah, kebijakan atau kejahatan yang berhubungan

dengan perilaku. "tika berfokus pada prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai(nilai yang dianutnya.

2.2.( #arakter"st"k E"%en/e Base% Pra/t"/e

!enurut Sackett et al. "idence Based !edicine #"B!' adalah suatu pendekatan medic yang di dasarkan pada bukti D bukti ilmiah

(19)

terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. )engan demikian dalam praktiknya, "B! memadukan antara kemampuan dan  pengalaman klinik dengan bukti bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya. Pengertian lain dari "B! adalah proses yang digunakan secara sistemik untuk menentukan, menelaah; me(reiew dan memanfaatkan hasil(hasil studi sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.

=adi secara lebih rincinya lagi, "B! merupakan keterpaduan antara #+' bukti(bukti ilmiah., yang berasal dari studi yang terpercaya #best research eidence'E dengan #$' keahlian klinis #clinical e?pertice' dan #-' dan nilai nilai yang ada pada masyarakat #patient alues'. Publikasi ilmiah adalah pempublikasian hasil penelitian atau hasil  pemekiran yang telah di telaah dan disetujui dengan beberapa  pertimbangan baik dari accountable aspek metodologi maupun accountable aspek ilmiah yang berupa jurnal, artikel, e(book atau buku yang diakui.

Adapun accountable aspek ilmiah adalah mensurey secara langsung tentang suatu permasalahan dengan penelitian untuk  mendapatkan dasar yang alid dan dapat dipertanggung jawabkan. !aksudnya adalah 4 melalui eidence based medicine kita mengadakan surey tentang keluhan sejumlah penderita, kelainan fisik  sejumlah penderita penyakit tertentu dan mensurei hasil terapinya. Sedangkan accountable aspek metodologis adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan tata cara tertentu dalam pengumpulan data hasil penelitian yang telah ditelaah dan diakui kebenarannya.

2.2.) Asuhan #e*"%anan Pa%a I*u N"!as %engan Meman!aatkan E"%en/e Base% Pra/t"/e

(20)

Posnatal artinya suatu periode yang tidak kurang dari +% atau lebih dari $1 setelah persalinan. )imana selama waktu itu kehadiran yang continue dari bidan kepada ibu dan bayi sedang di perlukan bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kompiliasi dan penyulit pada masa postnatal.

 b. 3onsep dasar masa nifas

 ifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan  berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama / minggu atau F % hari #Prawirohardjo, $%%$'.

!asa nifas #puerperium' adalah pulih kembali, mulai dari  persalinan selesai sampai alat D alat kandung kembali seperti pra hamil. 8amanya masa nifas ini yaitu / D 1 minggu #!ochtar, +221'.

!asa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir  ketika alat(alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira(kira / minggu. #Abdul Bari,$%%%4+$$'.

!asa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu(minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. #5.>ary cunningham,!ac )onald,+22&4$1+'.

c. Peran dan @anggung =awab Bidan

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain 4

1. !emberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.

(21)

2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

3. !endorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

(. !embuat kebijakan, perencana program kesehatan yang  berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan

administrasi.

). !endeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

+. !emberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda(tanda bahaya, menjaga giGi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.

,. !elakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses  pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi

kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

-. !emberikan asuhan kebidanan secara professional.

0. !endukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam peranannya sebagai orang tua.

d. @ahapan !asa ifas

 ifas dapat dibagi kedalam - periode 4

+. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan D jalan.

$. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat D  alat genetalia yang lamanya / D 1 minggu.

-. 9emote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu D minggu, berbulan D bulan atau tahunan.

(22)

+. 9asa 3ram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim #inolusi'

$. 3eluarnya sisa(sisa darah dari agina #8ochia' -. 3elelahan karena proses melahirkan.

. Pembentukan AS7 sehingga payudara membesar. &. 3esulitan buang air besar #BAB' dan BA3.

/. >angguan otot #betis, dada, perut, panggul dan bokong' 0. Perlukaan jalan lahir #lecet atau jahitan'

Perubahan psikis masa nifas

+. Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung setelah melahirkan sampai hari ke $ #5ase @aking 7n'

$. 7bu merasa merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat  bayi, muncul perasaan sedih #Baby Blues disebut 5ase @aking

old #hari ke - D +%'

-. 7bu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut 5ase 8etting >o. #hari ke +%(akhir masa nifas'

f. Pengeluaran 8ocea

+. 8ochea rubra 4 hari ke + D $.@erdiri dari darah segar   bercampur sisa(sisa ketuban, sel(sel desidua, sisa(sisa

erni? kaseosa, lanugo, dan mekonium

$. 8ochea sanguinolenta 4 hari ke - D 0. @erdiri dari 4 darah  bercampur lendir, warna kecoklatan.

-. 8ochea serosa 4 hari ke 0 D +. Berwarna kekuningan.

. 8ochea alba 4 hari ke + D selesai nifas. anya merupakan cairan putih lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent.

g. @ujuan 3unjungan !asa ifas

+. !enilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.

$. !elakukan pencegahan terhadap kemungkinan(kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.

(23)

-. !endeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi  pada masa nifas.

. !enangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

h. 3unjungan !asa ifas

1. 3unjungan 7 4 / D 1 jam setelah persalinan, tujuannya 4 a !encegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. * !endeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,

merujuk bila perdarahan berlanjut.

/ !emberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

% Pemberian AS7 awal.

e !elakukan hubungan antara ibu dan bayi.

! !enjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

$. 3unjungan 77 4 / hari setelah persalinan, tujuannya 4

a' !emastikan inolusi uterus berjalan normal 4 uterus  berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada  perdarahan abnormal, tidak ada bau.

 b' !enilai adanya tandaDtanda demam infeksi atau  perdarahan abnormal.

c' !emastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.

d' !emastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda D tanda penyakit

e' !emberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan  pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan

merawat bayi sehariD hari

(24)

@ujuannya 4 sama dengan di atas # / hari setelah persalinan '

. 3unjungan 7< 4 / minggu setelah persalinan. @ujuannya 4

a' !enanyakan ibu tentang penyakit D penyakit yang dialami.

 b' !emberikan konseling untuk 3B secara dini #!ochtar, +221'.

i. Perkembangan "idence Base )alam Praktik 3ebidanan Postnatal 6are

3ebiasaan 3eterangan

@ampon <agina @ampon agina menyerap darah tetapi tidak menghentikan

 perdarahan, bahkan perdarahan tetap terjadi dan dapat

menyebabkan infeksi

>urita atau sejenisnya Selama $ jam pertama atau selanjutnya penggunaan gurita akan menyebabkan kesulitan  pemantauan inolusio rahim

!emisahkan ibu dan  bayi

Bayi benar(benar siaga selama $  jam pertama setelah kelahiran. 7ni

merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kontak kulit ke kulit untuk mempererat bonding attachment serta keberhasilan  pemberian AS7

(25)

 j. Asuhan 3ebidan Postnatal

a) )eteksi dini komplikasi masa postnatal

b) Persiapan pasien pulang

c) ome isit dalam asuihan postnatal

d) Suport sistem dalam asudan postnatal

e) Breastfeeding

f) Peran menjadi orang tua

g) 3elompok ibu postpartum

BAB III PENUTUP

3.1 #es"m'ulan

Bertfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau indiidu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengealuasi informasi untuk  membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman #Pery dan Potter, $%%&'. Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki.

Proses berpikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikan asuhaan kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidan memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip(prinsip manajemen kebidanan dengan sistematis dan

(26)

terpola, maka bidan tersebut telah menerapkan proses berpikir kritis. Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan program maka bidan telah menerapkan proses  berpikir kritis. Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan program yang telah disepakati sebagai upaya pencegahan dan penanganan secara dini penyulit dan kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada saat kehamilan, dengan proses kehamilan dapat berjalan dengan baik, ibu dapat melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat.

"idence base adalah4 praktik berdasarkan bukti. "idence Based !idwifery #Practice' didirikan oleh 96! dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis.

3.2 aran

Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan dapat di mengerti oleh kita semua. !ohon maaf  apabila di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan.

(27)

DA$TAR PUTA#A

Asih, :usari, SS@., !.3es, dkk. $%+/. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan  enyusui. =akarta 4 @7!,$%+/

)epkes 97. $%%+. Catatan !erkembangan Dalam !raktek Kebidanan. ">6 4 =akarta..

)epkes 97. $%%. Asuhan !ersalinan Normal " #disi Baru Dengan $esusitasi. =akarta.

Pusdiknakes D H* D =P7">*. $%%-.  Asuhan Intrapartum% )iperoleh dari http4;;jurnalbidandiah.blogspot.com;$%+$;%&;makalah(eidence(based(

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang diberikan penulis adalah agar bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan risiko tinggi, meningkatkan rujukan

Menerapkan kode etik dalam menejemen asuhan kebidanan pada Kesehatan reproduksi  Tugas : mskalah tentang tugas sebagai bidan berdasarkan etik da kode etik

Asuhan kebidanan yang dilakukan secara continuity of care diharapkan bidan mampu meningkatkan pelayanan dengan lebih mendekatkan diri pada masyarakat untuk

Manajemen kebidanan pada akseptor IUD dengan keputihan adalah pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan dalam pemecahan masalah klien, penulis

Dapat menambah keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada mahasiswa dalam menerapkan manajemen kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta letak

Peran aktif bidan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu nifas (post natal care) merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu,

369 tahun 2007, tentang Kompetensi Bidan di Indonesia, bahwa asuhan kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien

Menurut buku 50 tahun IBI, 2007 Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian,