• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN BAKAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK BAKAT PADA PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN BAKAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK BAKAT PADA PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGUKURAN BAKAT BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK BAKAT PADA PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING

Putriana Marthalita1, Ir. Arie Kismanto, M.Sc.2, Dwi Endah Kusrini, S.Si, M.Si.3 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS (1306100038)1

Dosen Jurusan Staistika FMIPA-ITS2,3 Abstrak

Bakat merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus dan lebih dominan yang dimiliki sesorang, yang dapat berkembang melalui proses pelatihan dan pendidikan intensif. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuaia dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Gallup Internasional di tahun 2001 memperkenalkan bahasa baru tentang bakat dengan 34 tema bakat, dan Barret (2004) memperkenalkan kepribadian terdiri dari 8 dimensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian bakat dengan profesi yang dimiliki oleh pekerja. Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk mengkonfirmasi indikator terhadap variabel laten. Dan juga model Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengetahui pola hubungan antara faktor pembentuk bakat dengan faktor kepribadian. Dari hasil analisis SEM didapatkan bahwa faktor kepribadian mempengaruhi faktor pembentuk bakat. Dalam makalah ini, didapatkan profesi yang dimiliki oleh pekerja cenderung sesuai dengan profesinya.

Kata kunci : SEM, CFA, bakat, kepribadian. 1. Pendahuluan

Bakat merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus dan lebih dominan yang dimiliki seseorang, yang dapat berkembang melalui proses pelatihan dan pendidikan intensif. Dengan proses ini, bakat akan menjadi sebuah kemampuan dan kecakapan nyata. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk bekerja secara optimal dengan penuh antusias.Terkadang suatu usaha untuk mencari benda yang kasat mata saja terasa sulit apalagi mencari sesuatu yang tidak nampak oleh mata. Untuk mengetahui kesesuaian bakat dengan profesi, maka pada tahun 2001 diperkenalkan bahasa baru tentang bakat dengan 34 tema bakat oleh Gallup Internasional dengan membuat software Talents Mapping dan Job Function. Di dalam negeri telah dilakukan penelitian tentang alat ukur bakat oleh Umami (2007) dengan pendekatan metode analisis faktor konfirmatori dengan 34 tema bakat sebagai variabel-variabel indikatornya.

Menurut Heller (2004) keterbakatan dapat ditinjau berdasarkan empat dimensi multifaktor yang saling terkait satu sama lain yaitu faktor talenta yang relatif mandiri, faktor kinerja (performance), faktor kepribadian, dan faktor keluarga. Tetapi dalam penelitian ini, faktor yang diambil untuk alat ukur bakat adalah faktor kepribadian yang terdiri dari 8 dimensi kepribadian dan faktor pembentuk bakat. Dimensi kepribadian menurut Barret(2004) adalah pengkhayal, faktual, penuh pertimbangan, spontan, pasif, percaya diri, penyendiri, dan supel. Sedangkan dimensi pembentuk bakat menurut Gallup Internasional terdiri dari 34 tema bakat. Penelitian ini bermaksud mengetahui pola hubungan antara faktor pembentuk bakat dan faktor kepribadian pada pekerja. Metode yang digunakan adalah metode structural Equation Modelling (SEM) dimana variabel-variabel yang diteliti digunakan untuk mendefinisikan sebuah faktor yang tidak dapat diukur secara langsung (Ferdinand, 2002).

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM)

Structural Equation Modelling (SEM) adalah suatu metode statistik multivariate yang digunakan untuk mengkaji hubungan sebab akibat antara konstruk-konstruk yang tidak dapat diukur secara langsung (umumnya berkaitan dengan sikap, perasaan, dan motivasi). Untuk mengkaji hubungan sebab-akibat antara konstruk-konstruk secara simultan, SEM menggunakan dua model yaitu : Measurement Model dan Structural Equation

(2)

2 2.2. Model Pengukuran (Measurement Model)

Bagian dari permodelan yang ditujukan untuk mengukur dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor disebut measurement model atau model pengukuran (Ferdinand, 2002). Karena measurement model berhubungan dengan sebuah faktor, maka analisis yang dilakukan sesungguhnya sama dengan analisis faktor, tetapi disini peneliti akan mengkonfirmasi sebuah faktor.

Analisis Faktor Konfirmatori

Pada analisis faktor konfirmatori, peneliti secara apriori telah dapat membuat atau membangun sebuah hipotesis berdasarkan konsep/teori dengan faktor strukturnya. Pada prinsipnya analisis ini hanya melakukan konfirmasi berdasarkan konsep/teori yang sudah ada terhadap keakuratan (valid dan reliabel) instrumen yang telah dibuat.

Pada analisis faktor eksploratori, umumnya menggunakan matriks korelasi untuk mengestimasi faktor strukturnya sebab analisis faktor dikembangkan untuk menjelaskan korelasi antar variabel. Pada analisis faktor konfirmatori banyak menggunakan skala invariant, dan matriks korelasi ataupun matriks kovarians dapat digunakan, akan tetapi secara teori pada umumnya menggunakan prosedur maximum likelihood, maka direkomendasikan model analisis faktor konfirmatori menggunakan matriks kovarians.

Berikut ini adalah bentuk analisis faktor konfirmatori dengan menggunakan model satu faktor dengan menggunakan m-indikator (Sharma, 1996), sebagai berikut:

Gambar 1 Model satu faktor

Dari Gambar 1 di atas model satu faktor dengan dua indikator (x1 dan x2), diasumsikan bahwa m=2, maka: 2 2 2 1 1 1=

λ

ξ

+

δ

; x =

λ

ξ

+

δ

x . (1)

Matriks kovarians, Σ antar variabel yang diberikan adalah :

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = Σ 2 22 21 12 2 11 ) ( σ σ σ σ θ . (2)

Diasumsikan bahwa varians dari faktor laten (ξ) adalah satu, error term (δ) dan latent construct tidak berkorelasi, dan error term tidak berkorelasi satu dengan yang lainnya, varians dan kovarians dari indikator adalah :

( )

( )

2 12 21 1 2 2 2 2 22 1 2 1 2 11 λ δ ; σ λ δ ; σ σ λλ σ = +V = +V = = . (3)

Sedangkan λ1, λ2, V(δ1), dan V(δ2) adalah parameter model, vektor θ berisi parameter model θ’=[ λ1, λ2, V(δ1), dan V(δ2)] dengan matriks kovarian :

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + + = Σ ) ( ) ( 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 δ λ λ λ λ λ δ λ V V . (4)

merupakan vektor θ. Matriks kovarian dari sampel untuk mengestimasikan parameter dari model faktor yang telah dihipotesiskan dan menentukan model faktor yang paling fit, yaitu dengan estimasi yang dekat dari matriks kovarian Σ ke matriks kovarian sampel.

2.3 Second Order Confirmatory Factor Analysis

Persamaan Yy

η

+

ε

merupakan bentuk faktor analisis model Y dengan first order factor η dan measurement error ε. Jika variabel η dapat dihitung oleh beberapa faktor ξ maka persamaan demikian disebut sebagai second order factor analysis (Jorekog dan Sorbom, 1996). Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

ς

ξ

η

=Γ + , (5)

dimana Г adalah matriks second order factor loadings dan ς adalah vektor variabel tunggal (unique) untuk η.

(3)

3 2.4 Composite Reliability

Disamping menguji reliabilitas indikator individual, juga dapat dinilai reliabilitas gabungan (composite reliability) untuk masing-masing variabel laten (Ghozali dan Fuad, 2005). Untuk melakukan hal tersebut perlu adanya informasi pada loading indikator dan error variance yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ .

∑ . ∑ , (6)

dimana Std.Loading tiap indikator diperoleh langsung standardized loading untuk tiap-tiap indikator yaitu nilai lambda yang dihasilkan oleh masing-masing indikator. Dan ε adalah measurement error tiap indikator.

2.5 Uji Kesesuaian Model

SEM tidak mempunyai uji statistic terbaik yang dapat menjelaskan kekuatan prediksi model. Untuk itu telah dikembangkan beberapa derajat kecocokan yang dapat digunakan secara saling mendukung. Kriteria Goodness of fit dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kriteria Goodness of fit Goodness of fit index Cut-off Value

2

χ

-Chi-Square

Statistic Diharapkan nilai kecil

P-Value ≥ 0,05

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,9

AGFI ≥ 0,9

CFI ≥ 0,9

2.6 Teori bakat menurut Gallup Internasional

Bakat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kombinasi antara bakat alami yang sudah ada sejak lahir, pengetahuan (knowledge), dan kecakapan (skill) yang dapat membentuk kekuatan (strength) pada diri seseorang. Secara umum 34 tema bakat dikelompokkan menjadi 4 kelompok bakat, yaitu Relating Talent (bakat menjalin hubungan), Impacting Talent (bakat mempengaruhi), Striving Talent (bakat untuk motivasi diri), dan Thinking Talent (bakat berpikir).

A. Relating Talents

Kelompok bakat ini terdiri dari tema-tema yang umumnya secara efektif menciptakan, membangun, dan mempertahan-kan hubungan. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Relating Talent adalah :

1. Communication (komunikasi), mudah sekali mengung-kapkan apa yang dipikirkan dengan kata-kata atau tulisan yang mudah dimengerti orang lain. Contoh Tema bakat ini : Pengajar, Sales, Marketing, Humas, Juru bicara, Juru kampanye, Presenter, MC, Pengacara, Layanan pelanggan, Penulis.

2. Empathy (empati), dapat merasakan perasaan orang lain dengan cara membayangkan dirinya sebagai orang lain tersebut. Contoh Tema bakat ini: Sales, HRD, Guru TK/SD, Juru rawat, Operator Telepon, Psikiater, Dispatcher, Layanan Pelanggan, dan lain sebagainya.

3. Harmony (penyelaras), dapat bekerja sama secara baik dengan orang lain. Contoh Tema bakat ini: membangun jaringan antara orang-orang dengan cara pandang yang berbeda, Juru Damai, Penasehat.

4. Includer/Inclusiveness (memberi peran pada semua orang), kecenderungan untuk menerima semua orang dan selalu berusaha agar semua orang mempunyai rasa memiliki kelompok. Contoh Tema bakat ini : Motivator kelompok, Wakil suara-suara yang minoritas, Pemimpin di kelompok dengan latar budaya beragam, Mentor bagi mereka yang baru bergabung didalam organisasi. 5. Individualization (mengenal masing-masing orang), melihat keunikan dari masing masing orang

secara individual bukan secara kelompok. Contoh Tema bakat ini : Manager, Penasihat, Rekrutmen, Supervisor, Pengajar, Penulis artikel tentang manusia, Sales, Novelis, HRD.

(4)

4

6. Relator (bersahabat), menikmati hubungan yang dekat dengan orang lain secara pribadi. Contoh Tema Bakat ini : Account Sales, Katalisator dalam hubungan kepercayaan, bisa menjadi model peran dalam hubungan kepercayaan.

7. Responsibility (mempertaruhkan nama baik), secara psikologi merasa berhutang untuk memenuhi apa yang telah dijanjikannya baik terucapkan maupun tidak. Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: Account Sales, HSE, Manager, Keuangan, Quality Control, Keamanan.

B. Impacting Talents

Tema-tema bakat yang terkandung didalamnya dapat memotivasi orang lain orang lain untuk beraksi, bakat-bakat ini mendorong seseorang untuk menyiapkan jalan untuk diikuti oleh seseorang maupun kelompok kemudian membuatnya bergerak sepanjang jalan tersebut. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Impacting Talent adalah :

1. Command (pengendali), ingin menjadi penanggung jawab dan yang lain kadang melihatnya sebagai ”suka mendesak/ memaksa”. Contoh : Sales, Negosiato, Wartawan, Pengacara, Komandan, HRD, Pembelian.

2. Competition (suka bersaing), suka mengukur kemajuannya dengan orang lain dan dalam perlombaan selalu berusaha menjadi nomor satu. Contoh : Sales, Pelatih Olahraga .

3. Developer (pembangun), mendapatkan kepuasan dari melihat setiap kemajuan masing-masing individu. Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: Manajer, Guru, Pelatih, Pembimbing, Petugas sosial.

4. Maximizer (pelatih-pemain), kecenderungan untuk mempelajari yang terbaik dan membuatnya menjadi lebih baik lagi. Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: peran dimana dia bertugas membantu orang hebat menjadi sukses. Seperti Pelatih tim juara, Manager, Mentor, Guru, Transformational leader.

5. Positivity (ceria), memiliki antusiasme yang menular dan dapat membuat orang lain terbakar semangatnya. Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: Pengajar, Entertainer, Motivator, Sales, Manager, Enterpreuner atau Leader .

6. WOO (Winning Others Over) atau keinginan yang sangat kuat untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan bekerja sungguh-sungguh untuk mendapat-kannya. Contoh : Duta organisasi, Sales, SPG, Jurkam, Entertainer, telepon Operator, Resepsionis.

C. Striving Talent

Bakat-bakat yang terkandung didalamnya digunakan untuk mendorong dirinya menuju hasil, bakat-bakat ini memotivasi dirinya merealisasikan sesuatu kemudian mencari hasil yang lebih baik lagi.Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Striving Talent adalah :

1. Achiever (pekerja keras), punya stamina yang tinggi dan selalu bekerja keras, kepuasan hidupnya timbul dari kesibukan dan dari memberikan hasil. Contoh : Sales, Teknisi proyek, Teknisi lapangan, Pekerja lapangan, Relawan, Petugas SAR.

2. Activator (mementingkan tindakan), dapat membuat se-suatunya terjadi dengan mengubah pikiran menjadi tindakan. Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: usaha-usaha baru atau yang memerlukan perubahan besar, Entrepreuner, Sales.

3. Adaptability (menyesuaikan diri), melakukan tugas sesuai dengan apa yang diterimanya disaat itu. Peran yang mungkin sesuai: Wartawan, Produksi Live TV, Perawatan gawat darurat, Pelayanan pelanggan, Pemadam kebakaran, Dispatcher.

4. Belief (pengemban tata nilai), memiliki tata nilai inti tertentu yang tidak pernah berubah. Contoh : Pelayanan pelanggan, CRM, Maintenance, Perawat, Pekerja sosial, Relawan.

5. Discipline (disiplin), secara spontan menciptakan organisasi, sistim dan prosedur, mereka beresonansi dengan dunia yang teratur. Contoh : Keuangan, Sekertaris, Administrasi, petugas ISO, Kearsipan, Akunting, MIS, Programmer.

6. Focus (terarah), mengambil arah, mengikutinya, membuat koreksi seperlunya untuk tetap berada dijalur yang benar. Contoh : Project office, Team leader, tugas yang memerlukan fokus.

7. Restorative (pemulih), kemampuan untuk mengembalikan segala sesuatu ke fungsi aslinya. Contoh: Pengobatan, Konsultan perusahaan, Customer service, Teknisi perbaikan, Terapist, Business Process Reengineering.

8. Self Assurance (keyakinan diri), memiliki panduan dari dalam dirinya untuk mengatur dirinya sendiri. Contoh Leader, Sales, Legal atau Entrepreuner.

(5)

5

9. Significance (menonjolkan kekuatan diri), memiliki kebutuhan untuk ditonton sebagai orang yang menonjol di mata orang lain. Contoh : Marketing, presenter, MC, Juru kampanye, Sales.

D. Thinking Talent

Bakat-bakat yang terkandung didalamnya melibatkan cara-cara manusia mengumpulkan, memproses, dan membuat keputusan berdasarkan informasi maupun gambaran mental. Tema-tema bakat yang sesuai dengan kelompok Thinking Talent adalah :

1. Analytical (analitis), mencari alasan dan sebab-sebab. Contoh : Analis, Periset (marketing, keuangan, kesehatan), Manajemen database, Editing, Manajemen risiko, Akunting, Programmer. 2. Arranger (koordinator), dapat mengorganisir akan tetapi juga memiliki kelenturan yang membantu

pengaturannya. Contoh : : Supervisor, Manager, Event organizer, programmer.

3. Connectedness (pengemban amanah), memiliki keyakinan dalam menjelaskan gejala secara “batin”. Contoh : Konselor, Leader didalam membangun team yang berbeda kelompok atau membantu orang merasa berguna.

4. Consistency / Fairness (berlaku adil), memiliki bakat untuk melihat “kesamaan” orang. Contoh tema Bakat ini: Hakim, Quantity Surveyor, Petugas Commisioning atau peran yang bisa memiliki kekuatan untuk menyamakan aturan main.

5. Context (kembali ke asal usul), belajar melalui riset dan studi tentang masa lalu. Contoh tema Bakat ini : Guru sejarah, Arkeolog, Penyusun budaya perusahaan, Hakim.

6. Deliberative (waspada), berhati-hati, kadang skeptis, memiliki karakter ”melihat sebelum melompat”. Tema bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut : Pilot, Pemberi saran/advis dan nasehat. Khususnya mungkin cocok untuk urusan legal, membuat kontrak bisnis yang baik atau memastikan kesesuaian dengan peraturan/standar/kode atau juga peran yang terkait dengan masalah keuangan dan atau keamanan.

7. Futuristic (melihat masa depan), dapat memberikan inspirasi pada rekan lainnya dengan visinya mengenai masa depan. Contoh tema bakat ini : : Entrepreuner ataupun pada situasi usaha awal, Perencana jangka panjang, Visioner, peran didalam membuat visi organisasi, atau Pengembangan produk baru.

8. Ideation (penggagas), menyukai diskusi kelompok yang bebas dan baik sekali di dalam brain-storming. Contoh tema bakat ini : Marketing, Adpertensi, Wartawan, Perancang atau Pengembang produk baru.

9. Input (kolektor), hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan ingin memperbaiki terus menerus. Contoh tema bakat ini: Pengajar, Periset, Wartawan, Estimator, Petugas arsip.

10. Intellection (tafakur), suka meneliti, lebih menyukai diskusi intelektual khususnya filosofi. Orang yang memiliki bakat ini disarankan mempertim-bangkan diri untuk mulai atau meneruskan studi dalam philosophy, literatur atau psychology.

11. Learner (suka belajar), suka ditantang oleh kesempatan belajar. Contoh tema bakat ini : Konsultan (internal atau eksternal), Teknisi TI, programmer, Guru atau Katalisator perubahan.

12. Strategic (cerdik), dapat melihat pola dari pengalaman dan data, isunya timbul dalam berbagai skenario. Contoh tema bakat ini : Perencana Strategis, Manager, Leader.

2.7 Teori Kepribadian

Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Kepribadian akan dibagi menjadi 8 dimensi yaitu sebagai berikut.

1. Penghayal, dimensi kepribadian ini mempunyai sifat yang sensitif dan makin paham pada perasaan orang lain. Dia cenderung emosional dan ekspresif.

2. Faktual, dimensi kepribadian ini bersifat cenderung faktual dan melihat sesuatu dengan logika. 3. Penuh pertimbangan, dimensi kepribadian ini bersifat dewasa, stabil, dan dapat dipercaya. Mereka

sabar menunggu sesuatu meskipun dalam waktu yang lama, tenang dan tidak mudah panik karena suatu kejadian, berani menghadapi apapun yang terjadi.

4. Spontan, dimensi kepribadian ini bersifat cenderung lincah dan menuruti kata hati.

5. Pasif, dimensi kepribadian ini mempnyai sifat berperasaan halus dan tidak suka bergaul. Cenderung menyimpan masalahnya sendiri dan memilih mengalah daripada bertengkar.

(6)

6

7. Penyendiri, dimensi kepribadian ini merasa bahwa hal terbaik yang dapat ia capai merupakan hasil kerjanya sendiri.

8. Supel, dimensi kepribadian ini menikmati jika ada banyak orang berada disekelilingnya. Suka bergaul dan mudah cocok dengan orang lain, tetapi kurang cocok sebagi pemimpin.

3. Metodologi Penelitian

Data yang digunakan adalah data primer hasil wawancara terhadap buruh/karyawan/pegawai dengan spesifikasi usia antara 15 tahun hingga 54 tahun dan jenis pekerjaan yang variatif.

3.1 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan hanya pada individu yang didasarkan pada pertimbangan dan karakteristik tertentu. Jumlah sampel yang diambil adalah 144 sampel.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel-variabel yang menggambarkan tentang:

1. Variabel demografi responden diukur dengan empat variabel usia, jenis kelamin,pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan.

2. Variabel dimensi bakat

Penelitian ini akan mengamati variabel-variabel yang menggambarkan bakat seseorang. Berdasarkan hasil penelitian Gallup Internasional, dimensi bakat terbagi dalam 4 kelompok bakat dengan indikator 34 tema bakat , dan berdasarkan Barret, kepribadian terdiri dari 8 dimensi . Sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur ke-34 tema bakat dan 8 dimensi kepribadian tersebut maka masing-masing variabel direfleksikan menjadi item pertanyaan dalam kuesioner.

Tabel 1 Identifikasi Variabel Lanjutan Tabel 1 Variabel Konstruk Indikator

Relating Talents (RT) Communication (RT1)

Emphaty (RT2) Harmony (RT3) Include / Inclusiveness (RT4) Individualization (RT5) Relator (RT6) Responsibility (RT7)

Impacting Talents (IT) Command (IT1)

Competition (IT2) Developer (IT3) Maximizer (IT4) Positivity (IT5) Woo (IT6)

Striving Talents (ST) Achiever (ST1)

Activator (ST2) Adaptibility (ST3) Belief (ST4) Dicipline (ST5) Focus (ST6) Restorative (ST7) Self Assurance (ST8) Significance (ST9)

Thinking Talents (TT) Analytical (TT1)

Arranger (TT2) Connectedness (TT3) Consistency / Fairness (TT4) Context (TT5) Deliberative (TT6) Futuristic (TT7) Ideation (TT8) Input (TT9) Intellection (TT10) Learner (TT11) Strategic (TT12) Kepribadian (K) Pengkhayal (K1) Faktual (K2) Penuh Pertimbangan (K3) Spontan (K4) Pasif (K5) Percaya Diri (K6) Penyendiri (K7) Supel (K8)

3.3 Metode Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan agar dapat mencapai tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik responden yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif yaitu diagram batang dan diagram pie.

2. Untuk mengkaji pengaruh faktor kepribadian dan faktor pembentuk bakat pada bakat pekerja maka dilakukan analisa sebagai berikut:

(7)

3 4 4 d b B T a 2 a n s a. Mela bakat indik sebel b. Anali berik • Men • Men akan • Mel over dap • Eva • Men Kem terh 3. Untuk me mengalik 4. Analisis 4.1 Statistik Karakteri diperoleh. A berikut. 1. Pendidika Jumla Berikutnya a Terendah ada ada responden 2. Jabatan P Resp atau 62%. B negeri 10% a sekitar 6%. akukan uji un t dan keprib katornya den lumnya data h isis Structura kut: ndapatkan mo ngkonstruksik n diuji. lakukan ident r identified d at dianalisis. aluasi Goodne ngestimasi pa mudian dapat hadap variabe engetahui kes kan nilai λ sta s Data dan P k Deskriptif istik responde Adapun hasil an Terakhir ah responden adalah lulusan alah lulusan S n. Gamb Pekerjaan onden terban Berikutnya ad atau 14 respo Gamb idimensional badian yang ngan mengg harus memenu al Equation M odel berbasis kan diagram tifikasi model dimana deraj ess of Fit dari arameter mod t dibuat mea l laten. seuaian antar andardized es Pembahasan f en dalam pen deskrip-tif n terbanyak a n Perguruan SMP dengan j ar 2 Diagram p nyak adalah p dalah profesio onden, dan ter

bar 3 Diagram 0 43%

22%

7 itas pada dim

mempengaru gunakan ana uhi asumsi no Modelling(SE konsep dan t path (diagram l, mengetahui jat bebas mo i model persam del dan meng asurement mo ra bakat deng stimates deng n nelitian ini da karakteristik adalah lulusan Tinggi deng jumlah 2 atau pie pendidikan pegawai swas onal sebanya rendah adalah m pie jabatan pe 0% 1% 56% 6% 62% K Pe Pe Pr mensi variabel uhi bakat se alisis faktor ormalitas dan EM), dengan teori. m alur), mer i apakah mod odel harus b maan struktur gintepretasikan odel untuk s gan pekerjaan an skor rata-r apat diketahu responden n SMA deng gan jumlah r u 1%. Namun n terakhir respo ta yaitu deng ak 32 atau 2 h koordinator ekerjaan respon SD SMP SMA Perguruan Tinggi 10% Koordinator/Kepala egawai Negeri egawai Swasta rofesional l laten yaitu 4 eseorang dan konfirmato multikolinier langkah-lang rupakan kons del berada dal bernilai positi ral yang dipe n output yang setiap variabe n maka dilaku rata variabeln ui berdasarkan dapat disajik an jumlah 80 responden 62 n untuk lulus onden gan jumlah 89 2% responde r/kepala seba nden 4 kelompok n indikator-ori. Namun ritas. kah sebagai eptual yang lam keadaan if, sehingga roleh. g diperoleh. el indikator ukan dengan nya. n data yang kan sebagai 0 atau 56%. 2 atau 43%. an SD tidak 9 responden en, pegawai anyak 9 atau

(8)

3 S ( h ( r 4 d d d b u a 2 m b 3. Bidang P Jumla Selanjutnya (25%), pemas hukum/sosial (2%), dan ter responden (1% 4.2 Analisis Dalam distribusi nor 1. Uji Multi Pengu dikatakan mu dari pengujia berkut. Var Rela Impa Striv Think Kepr Pada untuk semua asumsi norma 2. Uji Multi Untuk maka perlu d berikut. V Re Imp Str Th Ke Pekerjaan ah terbesar secara bertu saran 23 resp l/-budaya ma rakhir adalah %). Ga s Faktor Ko m Confirmat rmal dan tidak

inormal ujian multin ultivariate nor an multivaria Tabel 2 riabel Laten ting Talent acting Talent ving Talent king Talent ribadian Tabel 2 dap variabel late alitas terpenu ikolinearitas k mengetahui dilakukan uji Tabe Variabel Laten elating Talents mpacting Talent riving Talents hinking Talents epribadian adalah bida rut-turut ada ponden (16% asing-masing bidang teleko mbar 4 Diagra nfirmatori tory Factor A k terjadi multi ormalitas dila rmal daerah y ate normal p 2 Pengujian M Nilai Daerah 63, 55 56, 60 59 pat dilihat ba en lebih bes uhi.

i ada atau tida multikolinea el 3 Pengujian M n X 'X 1,222E+ ts 4,6881E+ 1,1596E+ s 2,97988E 8,70496E 36% 13% 3% 1% 1%2% 8 ang pelayana alah bidang %), administra 4 responden omunikasi da am pie bidang Analysis dipe ikolinearitas. akukan denga yang dibawah ada 5 variab Multivariate Nor h dibawah kurv ,1944 % ,5556% ,9444 % ,4167% ,0278% ahwa nilai da sar dari 50% aknya korelas aritas. Dan ha Multikolinearit X +16 Tidak t +13 Tidak t +20 Tidak t E+25 Tidak t E+16 Tidak t 25% 16% % 3% an sebanyak pendidikan s si 18 respond (3%), keseh an industri ma pekerjaan resp erlukan asum an menggunak h kurva χ2 mu bel laten dap

rmal Variabel L va χ2 K Multi Multi Multi Multi Multi aerah dibawa % sehingga da si sempurna a asilnya dapat tas Variabel La Kesimpu terjadi kasus m terjadi kasus m terjadi kasus m terjadi kasus m terjadi kasus m % pendidikan pemasaran pelayanan administrasi keuangan telekomunikas industri kesehatan med hukum/sosial/b aya 52 respond sebanyak 36 den (13%), ke hatan/medis 3 asing-masing ponden msi data haru

kan makro m ultivariate < pat dilihat pa Laten Kesimpulan ivariate Norma ivariate Norma ivariate Norma ivariate Norma ivariate Norma ah kurva χ2 m apat disimpu antar variabel t disajikan pa aten ulan multikolinearita multikolinearita multikolinearita multikolinearita multikolinearita si dis bud den (36%). 6 responden euangan dan 3 responden g sebanyak 2 us memiliki minitab. Data 50% . Hasil ada Tabel 2 al al al al al multivariate ulkan bahwa independen ada Tabel 3 as as as as as

(9)

9

Dari Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa semua variabel laten memiliki nilai

X

X ' tidak mendekati nol, sehingga semua variabel laten tersebut tidak terjadi kasus

multikolinearitas dan asumsi terpenuhi. 3. Unidimensionalitas Variabel

Dari kelima variabel laten yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan dilakukan uji unidimensionalitas variabel untuk masing-masing variabel laten. Melalui uji unidimensionalitas ini akan diketahui validitas, reliabilitas, dan kontribusi yang diberikan masing-masing variabel indikator dalam menyusun variabel latennya.

Tabel 4 Pengujian validitas dan reliabilitas

Faktor Validitas CR Kesimpulan

Relating Talents

t >1,645

0,738 Valid dan Reliabel

Impacting Talents 0,763 Valid dan Reliabel

Striving Talents 0,744 Valid dan Reliabel

Thinking Talents 0,820 Valid dan Reliabel

Kepribadian 0,809 Valid dan Reliabel

Dari Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa semua indikator valid dan reliabel. Hal ini dapat diketahui dari nilai loading factor ( ) dan measurement error ( ) memiliki bahwa nilai │t-value│ untuk masing-masing indikator lebih besar dari |1,645|. dengan = 10%, dan Construct Reliability (CR) lebih besar dari 0,7.

4. Kesesuaian Model

Untuk mengetahui kesesuaian model yang didapatkan dari CFA maka dilihat 5 kriteria model yang diperoleh dari output LISREL. Berdasarkan 5 kriteria tersebut, maka dapat diambil kesimpulan apakah model sesuai atau tidak. Dimana model dikatakan sesuai jika nilai P-value lebih besar dari 0.05, RMSEA < 0.08, dan nilai GFI, AGFI, dan CFI >0.09.

Tabel 5 Goodness of Fit variabel laten Goodness of fit

index Cut-off Value

Variabel Laten

Relating Impacting Striving Thinking Kepribadian

2

χ

-Chi-Square Statistic Sesuai dengan P-Value 11,74 22,15 47,67 14,82 36,55 P-Value ≥ 0,05 0,46717 0,0084 0,0041 0,0006 0,013 RMSEA ≤ 0,08 0,00 0,10 0,08 0,056 0,076 GFI ≥ 0,9 0,98 0,95 0,93 0,93 0,94 AGFI ≥ 0,9 0,95 0,89 0,88 0,88 0,89 CFI ≥ 0,9 1,00 0,94 0,90 0,95 0,95 4.3 Second order Confirmatory Dimensi Bakat

Berdasarkan teori, bakat terdiri dari 4 kelompok bakat yang terdiri dari 34 indikator. Hasil analisis terhadap 4 kelompok bakat di atas menunjukkan bahwa variabel-variabel laten tersebut memiliki model yang fit, valid, dan reliabel sehingga dapat dilanjutkan pada analisis selanjutnya yaitu second order confirmatory.

Tabel 6 Goodness of fit Variabel Dimensi Bakat Goodness of fit

index Cut-off Value ModelHasil Keterangan

2

χ

-Chi-Square Statistic Sesuai dengan P-Value 952,17 Diharapkan nilai kecil

(10)

10

RMSEA ≤ 0,08 0,078 Baik

GFI ≥ 0,9 0,77 Kurang Baik

AGFI ≥ 0,9 0,72 Kurang Baik

CFI ≥ 0,9 0,67 Kurang Baik

4.4 Model Struktural

Prosedur selanjutnya adalah melakukan analisis SEM atau model struktural dengan melibatkan semua indikator yang signifikan secara statistik. Dari hasil analisis SEM, didapatkan nilai Goodness of Fit yang disajikan pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7 Goodness of fit Model Struktural Goodness of fit

index Cut-off Value Model Hasil Keterangan

2

χ

-Chi-Square Statistic Sesuai dengan P-Value 1828.98 Diharapkan nilai kecil

P-Value ≥ 0,05 0,00 Kurang Baik

RMSEA ≤ 0,08 0,093 Cukup Baik GFI ≥ 0,9 0,62 Kurang Baik AGFI ≥ 0,9 0,58 Kurang Baik CFI ≥ 0,9 0,67 Kurang Baik

Dari Tabel 7 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai kriteria yang dihasilkan pengujian model tidak fit, sehingga dinyatakan model tidak fit. Dengan demikian disimpulkan bahwa model persamaan struktural belum bisa diterima. Berikut adalah persamaan struktural seluruh model.

Gambar 5 Model Persamaan Struktural RT = 0,66 Bakat + 1

IT = 0,66 Bakat + 2 ST = 0,60 Bakat + 3 TT = 0,76 Bakat + 4 Bakat = 0,79 K + 5

4.5 Pengukuran dan Kesesuaian Bakat

Dari hasil analisis second order confirmatory diperoleh nilai yang akan dijadikan pembobot dalam mengukur bakat, kemudian pembobot dikalikan dengan rata-rata skor. Dari hasil perhitungan diperoleh peringkat bakat 4 tertinggi dengan tujuan

Kepribadian Relating Impacting Striving Thinking Bakat

(11)

u k r 6 r 5 5 S d untuk menge kesesuaian at Dari responden seb 69% respond responden. 5. Kesimpu 5.1 Kesimpu Setelah mela diambil kesim 1. Menu Pergu (1%) respo profe teren peker (36% respo (13% keseh dan in 2. Hasil a. P re m h b. P d m c. P d p d. P d m e. P V 3. Menu disim etahui bakat tau kecocokan Gambar 6 da banyak 144, den. Dan ya Gam ulan dan Sa ulan akukan analis mpulan sebaga urut pendidik uruan Tinggi , sedangkan onden terbany esional 32 re dah adalah ko rjaan, jumlah %). Selanjutny onden (25%), %), keuangan hatan/medis 3 ndustri masin l analisis pada Pada kelompo eliabel. Tem memberikan k hubungan (rel Pada kelompo dan reliabel. T membentuk ke Pada kelompo dan reliabel. T pemulih (resto Pada kelompo dan reliabel. T melihat masa Pada variabel Variabel indik urut hasil an mpulkan bahw t s dominan ya n profesi resp apat dilihat ba bakat yang se ang tidak se mbar 6 Diagra d aran

sis data dan ai berikut : kan akhir, seb

i sebanyak 6 lulusan SD t yak adalah pe esponden (22 oordinator/ke h terbanyak a ya secara bert , pemasaran dan hukum/ 3 responden ( ng-masing seb a uji unidimen ok bakat Rela ma bakat me kontribusi terb lating). ok bakat Imp Tema bakat S elompok baka ok bakat Striv Tema bakat ya orative). ok bakat Thin Tema bakat depan (futuris kepribadian, kator yang pal

nalisis mode wa model mas tidak  sesuai  31% 11 ang dimiliki. ponden terhad ahwa penguku esuai dengan esuai dengan am Pie untuk K dengan Profesi n pembahasan banyak 80 res 62 res-ponden

tidak ada res egawai swasta 2%), pegawa epala sebanya adalah bidang turut-turut ad 23 responde /sosial/budaya (2%), dan ter banyak 2 resp nsionalitas da ting Talent, k ngenal masi besar dalam m pacting Talen Suka bersaing at Impacting ving Talent, ang paling be nking Talent, yang membe stic). kedelapan in ling besar me l struktural, ih bisa diterim Selain itu, dap bakat yang

uran bakat pa profesinya a n profesinya Kesesuaian Bak n, maka dala sponden (56% n (43%), lul sponden. Men a yaitu sebany ai negeri se ak 9 responde g pelayanan dalah bidang en (16%), ad a masing-ma rakhir adalah ponden (1%). apat dikonfirm ketujuh indikt ng-masing o membentuk k nt, keenam in g (competitio Talent. kesembilan i esar memberik keduabelas in erikan kontrib ndikatornya a emberikan kon model cuku ma. sesuai 69% juga untuk g dimiliki. ada penelitian adalah sebany sebesar 44 kat am penelitian %) lulusan SM lusan SMP 2 nurut jabatan yak 89 respon banyak 14 en (6%). Men sebanyak 52 pendidikan s dministrasi 18 asing 4 respo h bidang telek masikan bahw tatornya adala orang (indivi kelompok bak ndikatornya a on) berperan b indikatornya kan kontribus ndikatornya a busi paling b adalah valid d ntribusi adala up fit , sehi mengetahui n ini dengan yak 100 atau atau 31% n ini dapat MA, lulusan 2 responden n pekerjaan, nden (62%), (10%), dan nurut bidang 2 responden sebanyak 36 8 responden onden (3%), komu-nikasi wa: ah valid dan dualization) kat menjalin adalah valid besar dalam sudah valid sinya adalah adalah valid besar adalah dan reliabel. ah pasif. ingga dapat

(12)

12

4. Setelah dilakukan penerapan alat ukur bakat, diperoleh hasil bahwa bakat yang dimiliki cenderung sesuai dengan profesinya yaitu sebesar 69%, dan yang tidak sesuai dengan profesinya sebesar 31%.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama apabila menggunakan metode analisis konfirmatori sebaiknya menambah ukuran sampel lebih dari 200 responden bahkan lebih, karena untuk ukuran sampel yang kecil < 150 sering terjadi kasus error variance negatif (Heywood Case).

2. Perlu dilakukan penelitian lain untuk mengetahui ukuran yang paling tepat untuk mengukur faktor atau variabel yang mempengaruhi bakat. Agar pemerintah atau instansi tertentu dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan pekerjaan.

Daftar Pustaka

Barret, J. (2004). Tes Karier, Bakat, dan Seleksi. Solo: Tiga Serangkai.

Cochran, W.G. (1991). Teknik Penarikan Sampel, edisi ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghazali, I. dan Fuad. (2005). Structural Equation Modelling (Teori, Konsep, dan Aplikasi LISREL 8.54). Semarang: Universitas Diponegoro.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., dan Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis (6th etn). New Jersey: Prentice Hall.

Kasali, R. (2001). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sadli, S. (1986). Inteligensi, Bakat, dan Test IQ. Jakarta: Gaya Favorit Press. Sembiring, R. K. (2003). Analisis Regresi. Bandung: ITB.

Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Statistical Methods. John Wiley & Sons, Inc. Solimun. (2000). Structural Equation Modeling Lisrel dan Amos. Malang: Fakultas

MIPA Universitas Brawijaya.

Walpole, R.E dan Myers R.H, 1986. Ilmu Peluang dan Ststistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan, terbitan ke 2. Bandung : ITB.

Waluyo, M. (2009). Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modelling(Untuk Aplikasi Model dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial, dan Manajemen). Jakarta: Indeks.

Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan, terbitan pertama. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Umami, K. (2007). ”Analisis Faktor Konfirmatori untuk Membuat Alat Ukur Bakat Pada Pekerja Sektor Formal”. Skripsi, Jurusan Statistika, ITS.

Yosep, I. (2007). Hand Out Psikologi: Konsep Kepribadian, Kesadaran, Konsep Emosi, Konsep Stress dan Adaptasi, Depresi, Pengukuran dan Uji Perilaku. Bandung: Universitas Padjajaran.

Gambar

Tabel 1. Kriteria Goodness of fit  Goodness of fit index  Cut-off Value
Tabel 1 Identifikasi Variabel                                         Lanjutan Tabel 1 Variabel Konstruk  Indikator
Tabel 5 Goodness of Fit variabel laten  Goodness of fit
Tabel 7 Goodness of fit Model Struktural Goodness of fit

Referensi

Dokumen terkait

-Peningkatan Jalan Lingkar tangga batu-huta tinggi Kecamatan Palipi PBJ 1 Paket DINAS PEKERJAAN UMUM 100.000.000 APBD SAMOSIR Mei. -Peningkatan Jalan Pangururan-Lumban

Adapun ketentuan besarnya dana tabarru’ didasarkan atas tabel penentuan iuran tabarru takaful dana investasi setelah dikurangi biaya pengelolaan (loading),

Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, seperti.. kehidupan

Kegiatan pinjam meminjam mempunyai fungsi sebagai tambahan dana guna memenuhi kebutuhan dana atau modal yang besar guna melancarkan usaha atau.. Apabila dilihat

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, dan Satu Program Pasca Sarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke

Mata kuliah ini membahas konsep dan teori keunggulan dan manfaat perdagangan; kebijakan perdagangan; serta pembahasan kajian empiris perdagangan pertanian dan kaitannya

Kerjasama ekonomi internasional adalah kerjasama yang menunjukkan hubungan antarnegara dalam bidang ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat meningkatkan

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta