SNI 03-3418-1994
Standar Nasional Indonesia
SNI
Metode pengujian kandungan udara
pada beton segar
N
S
B
DAFTAR ISI
Halaman
Keputusan Materi Pekerjaan Umum No... i
DAFTAR ISI ... v
BAB I DESKRIPSI ... 1
1.1 Maksud dan tujuan ... 1
1.1.1 Maksud ... 1
1.1.2 Tujuan ... 1
1.2 Ruang Lingkup ... 1
1.3 Pengertian ... 1
BAB II PERSYARATAN PENGUJIAN ... 2
2.1 Bahan Uji ... 2
2.2 Bahan Baku ... 2
2.3 Petugas dan Penanggung Jawab ... 2
BAB III KETENTUAN – KETENTUAN ... 3
3.1 Peralatan ... 3
3.2 Benda Uji ... 3
3.3 Kalibrasi ... 4
3.4 Rumus-Rumus Peerhitungan ... 4
BAB IV CARA UJI ... 5
BAB V LAPORAN UJI ... 8
Lampiran A : DAFTAR ISTILAH... 9
Lampiran B : LAIN - LAIN... 10
BAB I DESKRIPSI
1. 1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud
Metode Pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalm pengujian kandungan udara pada beton segar dengan alat AIR METER WASHINGTON TYPE.
1.1.2 Tujuan
Metode pengujian ini bertujuan untuk mamperoleh nilai kandungan udara pada beton segar dalam prosentase (%) volume.
1.2 Ruang Lingkup
Metode pengujian ini membahas tentang : persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengujian dan laporan.
1.3 Pengertian
Beberapa pengertian yang berlkaitan dengan metode pengujian ini :
1) pengujian kandungan udara pada beton segar adalah proses pengujian untuk mendapatkan nilai kandungan udara pada beton segar;
2) nilai kandungan udara pada beton segar adalah nilai banding volume udara dengan volume beton segar;
3) faktor koreksi agregat adalah nilai kandungan udara agregat yang ditunjukan pada waktu pengujian agregat bahan campuran beton segar;
4) agregat kasar adalah agregat yang mempunyai diameter butir diatas 4mm sampai 31,5mm yang biasa disebut kerakal;
5) agregat halus adalah agregat yang mempunyai diameter butir diatas 0,25mm sampai 4mm yang biasa disebut pasir;
6) beton segar adalah campuran beton yang telah dia aduk langsung diuji sampai karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum terjadi pengikatan;
BAB II
PERSYRATAN PENGUJIAN
2.1 Benda Uji
Benda Uji beton sgar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) mengacu pada PBI-NI-2, tahun 1971;
2) pengambilan benda uji, sesuai SK SNI M-26-1990-F “Metode Pengambilan Contoh Untuk Campuran Beton Segar”;
3) diberi tanda atau nomer, tanggal pembuatan, tanggal pengujian dan mutu beton.
2.2 Bahan Baku
Bahan baku yang akan dilakukan pengujian diberi tanda atau nomor, tangagal pengujian, asal lokasi pengambilan dan mengacu pada PBI-NI-2 tahun 1971.
2.3 Petugas dan Penanggung Jawab
Nama petugas dan penanggung jawab hasil pengujian harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal yang jelas pada folmulir hasil pengujian.
BAB III
KETENTUAN-KETENTUAN
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam metode ini harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) bejana berbentuk selinder yang terbuat dari baja atau logam keras lainnya yang tidak mudah rusak karena pasta semen;
2) garis tengah bejana 0,9 sampai 1,1 kali tinggi, kapasitas minimum sesuai ukuran maksimum dari agregat yang dipakai :
(1) ukuran agregat maksimum 50 mm, maka kapasitas bejana minimum 6 liter; (2) ukuran agregat maksimum 80 mm, maka kapasitas bejana minimum 12 liter; 3) tutup bejana terbuat dari baja atau logam keras lain yang dilengkapi dengan:
(1) lubang air dank rang udara, untuk pengujian dengan injeksi air;
(2) pipa untuk memasang slang pada kran udara, untuk pengujian tanpa injeksi air; (3) baut pengunci untuk menghindari kebocoran;
(4) pompa udara;
4) tutup bejana mempunyai ruang udara dengan kapasitas sekitar 5 % dari volume bejana; 5) alat ukur tekanan udara, dengan:
(1) kapasitas 1 kg/cm2 dengan ketelitian 0,01 kg/cm2 ; (2) skala yang jelas untuk menentukan tekanan awal; 6) timbangan kapasitas 50 kg dengan ketelitian 5 gram;
7) alat bantu antara lain: tongkat penumbuk, palu karet atau kayu pemukul, slang air, sikat ijuk, kain lap pengering.
3.2 Benda Uji
1) pembuatan contoh, sesuai SK SNI M-26-1990-F;
2) Pengambilan contoh, 1,5 kali volume bejana untuk 1 kali pakai.
3.3 kalibrasi
peralatan harus dikalibrasi sebelum digunakan terutama untuk: 1) volume bejan;
2) tekanan awal dari alat ukur tekanan udara; 3) skala pembacaan dari alat ukur tekanan udara;
3.4 Rumus-Rumus Perhitungan
Rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam metode pengujian ini : 1) faktor koreksi agregat, dihitung dengan persamaan :
S Fs = --- x Fb ………. (1) B S Cs = --- x Cb ………(2) B Keterangan :
Fs = berat agregat halus setelah dikoreksi (kg)
Cs = berat agregat kasar setelah dikoreksi (kg)
S = volume contoh beton segar dalam bejana (1t)
( = volume bejana)
B = volume satu campuran beton segar (1t)
( lebih kurang 1,5 x volume bejana)
Fb = berat agregat halus untuk satu campuran (kg)
Cb = berat agregat kasar untuk satu campuran (kg)
2) nilai kandungan udara, dihitung dengan :
A = A1 – G ………. (3) Kterangan :
A = kandungan udara beton segar (%)
A1 = kandungan udara beton segar dari pembacaan pada alat ukur tekanan udara (%)
G = faktor koreksi yang diperoleh dari pembacaan kandungan udara agregat pada alat ukur tekanan
BAB IV CARA UJI
Lakukan pengujian dengan tahapan sebagai berikut :
1) kalibrasi :
(1) volume bejana, dengan urutan:
(a) timbang bejana kosong ;
(b) isi bejana dengan air sampai penuh dan ratakan permukaannya dengan kaca;
(c) timbang bejana dengan air;
(d) hitung volume bejana { ( W1 – W2 ) / BJ air } ;
(e) lakukan tahapan ini sampai 2 atau 3 kali, kemudian diambil rata-ratanyan; (2) menentukan tekana awal, dengan urutan :
(a) isi bejana dengan air ;
(b) pasang tutup bejana ;
(c) tutup semua kran dan kencangkan tutup bejana dengan memutar baut untuk menghindari kebocoran ; (d) ruang udara diberi tekanan dengan pompa sedikit lebih tinggi dari angka 0 (nol) ;
(e) setelah 5 detik, buka kran pengatur udara hingga penunjuk tekanan tepat pada titik skala tekanan awal ; (f) buka katup udara dan periksa apakah alat pengukur tenan awal tepat menunjukan angka 0 (nol) ; (g) lakukan tahapan ini sampai 2 atau 3 kali : bila tidak tepat lakukan penyetelan sampai jarum
menunjukkan angka 0 (nol) ; (3) skala pembacaan manometer :
(a) lakukan prosedur seperti (2) dari (a) sampai (9) ;
(b) ambil air dari bejana dan nyatakan jumlah air dalam persen dari kapasitas bejana;
(c) ulangi prosedur seperti (2) dari (a) sampai (9), dan bandingkan pesen air yang diambil dengan skala
(d) jika perbandingan skala sesuai, maka skala pembacaan kadar udara benar dan bila tidak dilakukan pengaturan kembali ;
2) tahap pengujian, dengan urutan sebagai berikut :
(1) ambil campuran beton segar lebih kurang 1,5 kali volume bejana (B) ;
(2) masukan campuran beton segar ke dalam bejana dengan 3 lapis yang kira-kira sam tebalnya ; (3) setiap lapisan di tumbuk secara merata sebanyak 25 kali dan bagian sisi luar bejana di ketuk-ketuk
dengan palu karet atau kayu sebanyak 10 kali dan ratakan bagian permukaannya, lalu pasang penutup bejana ;
(4) kencangkan tutup bejana dengan memutar baut untuk menghindari kebocoran ;
(5) beri tekanan udara dengan pompa, setelah 5 (lima) detik buka kran pengatur pelan-pelan ; (6) baca dan catat angka yang terlihat pada jarum petunjuk, angka tersebut adalah nilai kandungan
udara sebelum koreksi (A1) ;
(7) angka pembacaan tersebut adalah nilai kandungan udara beton segar (A1) ; 3) tahap pengujian bahan agregat, sebagai berikut :
(1) timbang agregat halus dan agregat kasar seberat Fs dan Cs dalam keadaan kering permukaan (SSD);
(2) rendam masing-masin selama 5 (lima) menit lalu masukan dalam bejana yang telah diisi air sepertiga volume bejana ;
(3) masukan agregat seberat Fs dan Cs ke dalam bejana edikit demi sedikit agar semua agregat terbenam dalam air ;
(4) hilangkan gelembung udara yang ada dengan cara bagian sisi luar bejana ditekuk pelan-prlan dengan alat pemukul kayu atau karet ;
(5) bila agregat sudah masuk bejana semua, lalu pasang tutup bejana dan kencangkan dengan memutar baut untuk menghindari kebocoran ;
(6) beri tekanan udara dengan pompa setelah 5 (lima) detik buka kran pengatur pelan-pelan dan baca angka pada alat ukur tekanan udara tersebut ;
4) kerjakan penhitungan sebagai berikut :
(1) hitung berat agregat halus Fs dengan rumus (1) ; (2) hitung berat agregat keras Cs dengan rumus (2) ; (3) hitung kandungan udara beton segar dengan rumus (3) ;
BAB V LAPORAN UJI
Hasil penguji kadar udara dalam campuran beton segar ini, dilaporkan dalam bentuk formulir seperti yang dapat dilihat pada Lampiran B yang memuat :
1) tanda/nomor pengujian, jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan ; 2) tanggal pembuatan ;
3) identifikasi bahan uji beton segar ;
4) parameter bahan uji beton segar sebelum dan sesudah pengujian dilaksanakan ;
LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH
Alat ukur tekanan udara : air meter
Kalibrasi : calibration
LAMPIRAN B LAIN-LAIN
LAMPIRAN C
DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA 1) pemrakarsa
Pusat Litbang Pengairan, Badan Litbang PU 2) Penyusun
NAMA LEMBAGA
Ir. Agus Smaryono, Dipl. HE. Ir. Hariyadi Djamil
Supriyatin, BE.
Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan
3) Susunan Panitia Tetap Standarisasi
JABATAN EX-OFFICIO NAMA
Ketua Sekertaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Kapala Badan Litbang PU Sekertaris Badan Litbang PU Kepala Pusat Litbang Pengairan Kepala Pusat Litbang Jalan Kepala Pusat Litbang Pemukiman Sekertaris Ditjen Pengairan Sekertaris Ditjen Bina Marga Sekertaris Ditjen Cipta Karya
Kepala Biro Bina Sarana Perusahaan
Kepala Biro Hukum
Ir. Soenarjono Danoe djo Ir. Sunaryo Sumadji Dr. Ir. Badruddin Machbub Ir. Soedarmanto Darmonegoro Ir. H.R. Sidjabat
Ir. Muhamad Hardjono Ir. Djoko asmoro
Ir. Soeratmo Notodipoero Drs. Endang Sasmita Ali Muhammad, S.H.
4) Susunan Panitia Kerja
JABATAN NAMA LEMBAGA
Ketua Wk. Ketua
Sekertaris
Ir. Mohammad Hardjono Ir. M. Yusuf Gayo Ir, Waloeyono, Dipl. HE. Ir. Soenarno, M.Sc. Ir. Martono
Ir. Djoko S. Sardjono Ir. Sakdoen, Dipl. HE. Dr. Ir. Baruddin Machbub
Set Ditjen Pengairan Direktorat Sungai Direktorat Rawa Direktorat Irigasi I Direktorat Irigasi II
Direktorat Bina Program Pengairan Direktorat Peralatan
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Ir. Carlina Soetjiono, Dipl. HE. Ir. T. Sutopo, M.Sc.
Ir. Moch. Memed, Dipl. HE. Ir. Ibnu Kasiro , Dipl. HE. Ir. Theo F. Najoan, M . Eng. Ir. Suradji
Ir. Siswoko, Dipl. HE. Ir. David Napitupulu Ir. Soekrasno, Dipl. HE. Djumadi, ME.
Ir. Hartoyo Suprianto, MEng Ir. Suharto
Ir. Sunarto Soendjaya, MEng Ir. Tjetjep Sdjuana
Ir. Edi Paminto, MEng.
Puslitbang Pengairan Direktorat Sungai Puslitbang Pengairan Direktorat Sungai an Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Direktorat Sungai Direktorat Irigasi I Direktorat Irigasi I Set Ditjen Pengairan Direktorat Rawa
Dit. Bina Program Pengairan Dit. Bina Program Pengairan Dit. Irigasi II
5) Susunan Kelompok Kerja
JABATAN NAMA LEMBAGA
Ketua/Anggota Wk. Ketua/ Anggota Sekertaris/ Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ir. Soenarno, M.Sc. Dr. Ir. Badruddin Machbub Ir. Carlina Soetjiono, Dipl. HE. Ir. Moch. Memed, Dipl. HE. Ir. Ibnu Kasiro , Dipl. HE. Ir. Dyah Rahayu P, Dipl. HE. Ir. Suharyono, M. Eng. Ir. Soekrasno, Dipl. HE. Ir. Kaman Moch. Ma’mun Ir. Husni Sabar, Dipl. HE. Ir. Siswoko, Dipl. HE. Ir. Rapiali Zainudin, Dipl Ir. Suradji, Dipl. HE. Ir. Hartoyo Suprianto, M.E Ir. Suharto
Ir. Theo F. Najoan, M . Eng. Ir. Sunarto Sundjaya Ir. Ramli Djohan Ir. Maksum Hidayat S Ir. Sri Hernowo, Dipl. HE Ir. Mugiono, Dipl. HE. Ir. Wusanahardja, Dipl. HE. Ir. Martono Martodiputro Ir. Suweko Wirayasudarma Ir. Soedarwoto, MSc. Ir. Bernard Sadani
Ir. Radhi Sinaro, Dipl. HE. Ir. Sunadji
Ir. Soendjojo, Dipl. HE. Sukandar, BE. MBA. Ir. Edi Paminto, M.Eng.
Direktorat Irigasi I Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Puslitbang Pengairan Direktorat Irigasi I Puslitbang Pengairan PLN – PPE Direktorat Sungai Direktorat Irigasi II Direktorat Sungai Direktorat Rawa
Direktorat Bina Program Pengairan Puslitbang Pengairan
Direktorat Bina Program Pengairan Set Ditjen Pengairan
Dinas Pengairan PU Prop. Jawa Barat Proy. Irigasi Jatiluhur
Proyek Citarum Hulu
Diklat PU Wilayah III Yogyakarta ITB
ITB UNPAR
INKINDO Jawa Barat HATHI
Puslitbang Pengairan Bipowered
PT. Isuda Parama
6) Peserta Konsensus
NAMA INSTANSI
Ir. Endang Ariani, Dipl. HE. Ir. Sunadji
Ir. Agus Sumaryono, Dipl. HE. Ir. Supandiyo, S.U.
Djoko Mudjihardjo, M.E. Ir. Hariyadi Djamal Suprijatin, BE. S. Parno, BE.
Ir. Soedarwoto, M.Sc. Romelan, BE.
Ir. Soekrasno, Dipl. HE. Djoko Sasongko, M.Sc. Drs. Basuki
Ir. Sinta Nugraha Ir. Fritz Hutasoit Ir. Djoko S. Warmanto Ir. Trijono, Dipl. HE. Drs. Panudju Hadi M.S. Ir. Rudy Bekti
Ir. Radhi Sinaro, Dipl. HE.
Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan UNPAR
Set. Ditjen Pengiran Direktorat Irigasi I Direktorat Sungai Direktorat Rawa
Dinas Pengairan PU Jabar PT. Isuda Parama
PLN- PPE
Proyek Citarum Hulu Bakosurtanal
INKINDO Jawa Barat HATHI
BADAN STANDARISASI NASIONAL – BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270