• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan inisiatif..., Raden Agus Sampurna, FT UI, 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Usulan inisiatif..., Raden Agus Sampurna, FT UI, 2009"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan

4.1.1 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Warna UMKM Minyak akar wangi

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 50 % UMKM minyak akar wangi yang belum mencapai standar warna. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar warna maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Penyimpanan produk, pengemasan produk Pencegahan rodenta gudang dan Penyimpanan bahan.

4.1.2 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Bobot Jenis UMKM Minyak akar wangi

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 50 % UMKM minyak akar wangi yang belum mencapai standar bobot jenis. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar bobot jenis maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk, pengemasan produk, Pemisahan produk dari air dan kotoran dan Penyimpanan bahan.

(2)

4.1.3 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Indeks Bias UMKM Minyak akar wangi

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 50 % UMKM minyak akar wangi yang belum mencapai standar Indeks Bias. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar indeks bias maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Penyimpanan produk, pengemasan produk Pencegahan rodenta gudang dan Penyimpanan bahan.

4.1.4 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Putaran Optik UMKM Minyak akar wangi

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 62.50 % UMKM minyak akar wangi yang belum mencapai standar putaran optik. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar putaran optik maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Penyimpanan produk, pengemasan produk Pencegahan rodenta gudang dan Penyimpanan bahan.

4.1.5 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Warna UMKM Minyak Pala

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, seluruh UMKM minyak pala telah mencapai standar warna. Untuk menjaga persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar warna maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Penyimpanan bahan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan

(3)

4.1.6 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Bobot Jenis UMKM Minyak Pala

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, seluruh UMKM minyak pala telah mencapai standar bobot jenis. Untuk menjaga persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar bobot jenis Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Penyimpanan bahan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan.

4.1.7 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Indeks Bias UMKM Minyak Pala

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Seluruh UMKM minyak pala belum mencapai standar indeks bias. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar indeks bias Seleksi bahan dan penentuan harga, Pengeringan, Penyimpanan bahan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan.

4.1.8 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Warna UMKM Minyak Nilam

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, seluruh UMKM minyak nilam telah mencapai standar warna. Untuk menjaga persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar warna maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yang dimulai dari urutannya : Seleksi bahan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pengeringan, Pemisahan produk dari air, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan

(4)

4.1.9 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Bobot Jenis UMKM Minyak Nilam

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 40 % UMKM minyak yang belum mencapai standar bobot jenis. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar bobot jenis maka perusahaan perlu memfokuskan beberapa pengetahuan penting yaitu : Seleksi bahan, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan

4.1.10 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Indeks Bias UMKM Minyak Nilam

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, Terdapat 40 % UMKM minyak pala belum mencapai standar indeks bias. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar indeks bias Seleksi bahan, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan

4.1.11 Pembahasan penentuan Pengetahuan Penting dan Prioritas Manajemen Pengetahuan Standar Putaran Optik UMKM Minyak Nilam

Berdasarkan pengolahan data mengenai pengetahuan penting yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, seluruh UMKM minyak nilam belum mencapai standar putaran optik. Untuk meningkatkan persentase keberhasilan UMKM dalam mencapai standar putaran optik Seleksi bahan, Pengeringan, Distilasi (pengaturan tekanan uap), Pendinginan (pengaturan air), Pemisahan produk dari air dan kotoran, Pencegahan rodenta gudang, Penyimpanan produk dan Pengemasan

(5)

4.2 Pembahasan Analisa Infrastruktur untuk masing-masing jenis pengetahuan

Untuk UMKM perusahaan pala infrastruktur perusahaan yang dimiliki memungkinkan adanya keragaman dalam media sharing pengetahuan dibandingkan dengan UMKM akar wangi maupun nilam. Sehingga untuk UMKM pala memiliki akses berbagi pengetahuan yang lebih luas khususnya melalui media internet. Misalnya berbagi pengetahuan melalui e-learning, community of practices melalui media internet dan kolaborasi.

4.3 Pembahasan Analisa Pengkajian Budaya

Pada UMKM minyak akar wangi untuk meningkatkan budaya berbagi pengetahuan yaitu dengan cara meningkatkan motivasi terlebih dahulu terutama dengan mensosialisasikan bahwa penggunaan hasil riset bisa memberikan keuntungan yang berlebih. Karena tanpa adanya motivasi maka UMKM minyak akar wangi akan cenderung untuk tetap apatis pada pengetahuan yang bersumber dari lembaga penelitian..

Pada UMKM minyak pala, lembaga penelitian perlu terus mensosialisasikan hasil riset yang terup to date dan bila perlu harus ada kerjasama yang lebih erat dengan UMKM minyak pala sehingga bisa diketahui kebutuhan pengetahuan yang dibutuhkan.

Pada UMKM minyak nilam, lembaga penelitian perlu memperluas jangkauan sosialisasi hasil riset.

4.4 Pembahasan Tipe dan Sumber Pengetahuan

Berdasarkan standar kompetensi yang dibutuhkan dan inventarisasi hasil riset/kajian yang telah dilakukan kepada beberapa lembaga penelitian maka didapatkan data tipe dan sumber pengetahuan eksternal yang merupakan artikel akademis, standar dan spesifikasi yang dibutuhkan UMKM adalah :

Tipe dan sumber pengetahuan UMKM minyak akar wangi :

Untuk pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga pada UMKM minyak akar wangi sumber pengetahuan berasal dari :

(6)

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak akar wangi : Petunjuk teknis manuskrip Standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengeringan pada UMKM minyak akar wangi sumber pengetahuan berasal dari :

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak akar wangi : Petunjuk teknis manuskrip Standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan tekanan uap pada UMKM minyak akar wangi sumber pengetahuan berasal dari :

• Sofyan Rusli dan Anggraeni (Balittro), penelitian : pengaruh tekanan uap dan lama terhadap rendemen dan mutu minyak akar wangi / eksplisit

• Mardjono (IPB), penelitian : cara-cara penyulingan mempengaruhi rendemen dan mutu minyak akar wangi yang dihasilkan / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak akar wangi : Petunjuk teknis manuskrip Standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Materi Penyuluhan Penyempurnaan alat suling dan cara kerja yang benar / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan tekanan air pada UMKM minyak akar wangi sumber pengetahuan berasal dari :

(7)

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak akar wangi : Petunjuk teknis manuskrip Standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

TipedansumberpengetahuanUMKM minyak Nilam :

Untuk pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga pada UMKM minyak nilam sumber pengetahuan berasal dari :

• Hernani (Balittro), Penelitian : Pengaruh perlakuan bahan sebelum penyulingan terhadap rendemen dan karakteristik minyak akar wangi/ eksplisit

• JT. Yuhono dan Shinta Suhirman (Balittro), Penelitian : Strategi peningkatan mutu dan minyak nilam dan agrobisnis nilam/ eksplisit

• Daswir, Indra Kusuma, dan Irwandi (Balittro), Penelitian : Usaha menghasilkan minyak nilam yang bermutu/ eksplisit

• Mustafa A (Puslitbang Biologi), Perbandingan hasil analisis GC, KLT Scanner hasil ekstraksi daun nilam dengan beberapa pelarut organik/ eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengeringan pada UMKM minyak nilam sumber pengetahuan berasal dari :

• Nanan Nurdjanah (Balittro), Penelitian : Pengeringan bahan dan penyimpanan daun nilam kering/ eksplisit

• Hernani (Balittro), Penelitian : Pengaruh perlakuan bahan sebelum penyulingan terhadap rendemen dan karakteristik minyak akar wangi/ eksplisit

• JT. Yuhono dan Shinta Suhirman (Balittro), Penelitian : Strategi peningkatan mutu dan minyak nilam dan agrobisnis nilam/ eksplisit

(8)

• Daswir, Indra Kusuma, dan Irwandi (Balittro), Penelitian : Usaha menghasilkan minyak nilam yang bermutu/ eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan tekanan uap pada UMKM minyak nilam sumber pengetahuan berasal dari :

• Sofyan Rusli (Balittro), Penelitian : Pengaruh kepadatan dan lama penyulingan terhadap rendemen dan mutu minyak nilam/ eksplisit

• JT Yuhono dan shinta Suhirman (Balittro), penelitian : Strategi peningkatan mutu dan minyak nilam dan agribisnis nilam / eksplisit

• Fery manoy (Balittro), penelitian : perkembangan teknologi pengolahan minyak nilam serta pemanfaatan limbahnya/ eksplisit

• Daswir, Indra Kusuma, dan Irwandi (Balittro), penelitian : usaha menghasilkan minyak nilam yang bermutu/ eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Materi Penyuluhan Penyempurnaan alat suling dan cara kerja yang benar / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan air/pendinginan pada UMKM minyak nilam sumber pengetahuan berasal dari :

• Fery manoy (Balittro), penelitian : perkembangan teknologi pengolahan minyak nilam serta pemanfaatan limbahnya/ eksplisit

(9)

• Daswir, Indra Kusuma, dan Irwandi (Balittro), penelitian : usaha menghasilkan minyak nilam yang bermutu/ eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga pada UMKM minyak pala sumber pengetahuan berasal dari :

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengeringan pada UMKM minyak pala sumber pengetahuan berasal dari :

• Sofyan Rusli dan Nanan Nurdjanah, penelitian : pengaruh alas dan lama penyulingan terhadap rendemen dan sifat daun pala/ eksplisit

• Sofyan Rusli dan Hernani, penelitian : pengaruh pengeringan, cara dan lama penyulingan terhadap produksi, rendemen mutu minyak pala

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan tekanan uap pada UMKM minyak pala sumber pengetahuan berasal dari :

(10)

• Sofyan Rusli dan Nanan Nurdjanah, penelitian : pengaruh alas dan lama penyulingan terhadap rendemen dan sifat daun pala/ eksplisit

• Sofyan Rusli dan Hernani, penelitian : pengaruh pengeringan, cara dan lama penyulingan terhadap produksi, rendemen mutu minyak pala

• Mardjono (IPB), penelitian : cara-cara penyulingan mempengaruhi rendemen dan kualitas akar wangi

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Materi Penyuluhan Penyempurnaan alat suling dan cara kerja yang benar / eksplisit

Untuk pengetahuan pengaturan air/pendinginan pada UMKM minyak pala sumber pengetahuan berasal dari :

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyulingan minyak nilam : Petunjuk teknis manuskrip standar SII Dirjen Industri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Peningkatan mutu minyak atsiri / eksplisit

• Dirjen Industri Kecil Departemen Perindustrian, kajian : Penyusunan panduan cara produksi yang baik minyak atsiri / eksplisit

4.6 Pembahasan Hasil Analisa Gap Pengetahuan

Berdasarkan analisa gap pengetahuan terhadap tiga area yaitu : Red Alert Zone, Stay Update, dan Just Do It. Pemberian area tersebut untuk memberikan prioritas pengembangan pengetahuan. Pengetahuan yang berada pada area Red Alert Zone harus mendapatkan prioritas utama, kemudian setelah pengetahuan yang berada pada area ini dikembangkan barulah perhatian ditunjukkan kepada penngetahuan

(11)

Pada UMKM minyak nilam standar warna hanya pada perusahaan H. Zein terdapat pengetahuan yang masuk ke area red alert zone, yaitu pada pengetahuan pengaturan tekanan uap, tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak nilam standar warna

Pada UMKM minyak nilam standar bobot jenis hanya pada perusahaan H. Zein terdapat pengetahuan yang masuk ke area red alert zone, yaitu pada pengetahuan pengaturan tekanan uap , tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak nilam standar bobot jenis

Pada UMKM minyak nilam standar indeks bias hanya pada perusahaan H. Zein terdapat pengetahuan yang masuk ke area red alert zone, yaitu pada pengetahuan pengaturan tekanan uap, tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak nilam standar indeks bias

Pada UMKM minyak nilam standar putaran optik hanya pada perusahaan H. Zein terdapat pengetahuan yang masuk ke area red alert zone, yaitu pada pengetahuan pengaturan tekanan uap, tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak nilam standar putaran optik

Pada UMKM minyak pala standar warna tidak ada pengetahuan yang masuk ke area Red Alert Zone dan Just do it

Pada UMKM minyak pala standar bobot jenis tidak ada pengetahuan yang masuk ke area Red Alert Zone dan Just do it

Pada UMKM minyak pala standar indeks bias tidak ada pengetahuan yang masuk ke area Red Alert Zone dan Just do it

Pada UMKM minyak akar wangi standar warna terdapat lima UMKM yang memiliki pengetahuan yang masuk dalam area Red Alert Zone : PD Jaya Wangi (pengetahuan pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Mekar Wangi (pengetahuan pengaturan air), Akar Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Agus Husin (Pengetahuan tekanan uap dan pengaturan air), PD Citra Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak akar wangi standar warna

(12)

Pada UMKM minyak akar wangi standar bobot jenis terdapat lima UMKM yang memiliki pengetahuan yang masuk dalam area Red Alert Zone : PD Jaya Wangi (pengetahuan pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Mekar Wangi (pengetahuan pengaturan air), Akar Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Agus Husin (Pengetahuan tekanan uap dan pengaturan air), PD Citra Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air) , tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak akar wangi standar bobot jenis

Pada UMKM minyak akar wangi standar indeks bias terdapat lima UMKM yang memiliki pengetahuan yang masuk dalam area Red Alert Zone : PD Jaya Wangi (pengetahuan pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Mekar Wangi (pengetahuan pengaturan air), Akar Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Agus Husin (Pengetahuan tekanan uap dan pengaturan air), PD Citra Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air) , tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak akar wangi standar indeks bias

Pada UMKM minyak akar wangi standar putaran optik terdapat lima UMKM yang memiliki pengetahuan yang masuk dalam area Red Alert Zone : PD Jaya Wangi (pengetahuan pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Mekar Wangi (pengetahuan pengaturan air), Akar Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air), Agus Husin (Pengetahuan tekanan uap dan pengaturan air), PD Citra Wangi (pengetahuan seleksi bahan dan penentuan harga, pengaturan tekanan uap dan pengaturan air) , tidak ada pengetahuan yang berada pada area just do it dalam UMKM minyak akar wangi standar putaran optik

(13)

4.7Pembahasan Analisa Strategi Manajemen Pengetahuan

4.7.1Pembahasan Analisa Strategi Manajemen Pengetahuan UMKM minyak akar wangi

Berdasarkan pengolahan data mengenai strategi manajemen pengetahuan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, UMKM jenis minyak akar wangi memilki kecenderungan pada strategi personalisasi dimana persentase untuk strategi personalisasi (58%) lebih besar daripada persentase untuk strategi kodifikasi (42%). Artinya untuk meningkatkan kualitas berbagi pengetahuan pada jenis UMKM minyak akar wangi akan lebih baik bila lebih diarahkan kepada strategi personalisasi, dimana pengetahuan disebarkan melalui kontak individu-ke-individu. Karena itu diperlukan data keahlian (expertise directory) sehingga setiap individu bisa menghubungi individu yang dituju.

4.7.2Pembahasan Analisa Strategi Manajemen Pengetahuan UMKM minyak Pala

UMKM jenis minyak pala memilki kecenderungan pada strategi kodifikasi dimana persentase untuk strategi kodifikasi (56%) lebih besar daripada persentase untuk strategi personalisasi (44%). Artinya untuk meningkatkan kualitas berbagi pengetahuan pada jenis UMKM minyak pala akan lebih baik bila lebih diarahkan kepada strategi Kodifikasi. Hal ini dilakukan dengan membuat akses bagi para UMKM minyak pala dengan hasil riset/kajian yang telah dilakukan oleh expert atau ahli yang telah digambarkan melalui peta pengetahuan. Pada sterategi ini pengetahuan yang diperoleh expert atau ahli melalui proses penelitian bisa dieksplisitkan dan didistribusikan melalui akses database yang bisa diunduh oleh UMKM minyak pala. Sehingga nantinya akan ditacitkan melalui proses internalisasi.

4.7.3Pembahasan Analisa Strategi Manajemen Pengetahuan UMKM minyak Nilam

UMKM jenis minyak nilam memilki kecenderungan pada strategi personalisasi dimana persentase untuk strategi personalisasi (64%) lebih besar daripada persentase untuk strategi kodifikasi (36%). Artinya untuk meningkatkan kualitas

(14)

berbagi pengetahuan pada jenis UMKM minyak nilam akan lebih baik bila lebih diarahkan kepada strategi personalisasi. Hal ini dilakukan dengan membuat akses bagi para UMKM minyak akar wangi dengan ekspert atau ahli individu baik yang telah digambarkan pada peta pengetahuan khususnya pada area pengetahuan yang masih berada pada red alert zone. Fokus dari pembuatan akses ini diharapkan UMKM dapat melakukan proses sosialisasi dengan expert atau ahli.

4.8 Pembahasan Inisiatif Manajemen Pengetahuan

Berdasarkan hasil analisa sebelumnya maka didefinisikan beberapa inisiatif manajemen pengetahuan untuk masing-masing jenis UMKM industri pengolahan minyak atsiri adalah :

Inisiatif manajemen pengetahuan pada UMKM minyak akar wangi

Berdasarkan hasil analisa infrastruktur IT, dan strategi manajemen pengetahuan yang dilakukan pada UMKM minyak Akar wangi, diidentifikasi bahwa :

• Infrastruktur IT yang memadai masih dimiliki sebagian kecil UMKM

• Strategi manajemen pengetahuan yang bersifat personalisasi

Maka akan lebih efektif bila inisiatif manajemen pengetahuan yang diambil untuk mendistribusikan pengetahuan dari expert atau ahli individu, melalui proses

community of practices dimana diharapkan adanya proses sosialisasi dari expert atau ahli ke UMKM khususnya pada area pengetahuan yang berada di red alert zone. Selain itu adanya direktori ahli atau yellow pages bisa digunakan untuk memudahkan pencarian ahli yang tentunya dengan memperhitungkan kemampuan UMKM dalam menggunakan fasilitas direktori ahli atau yellow pages. Penggunaan portal

Inisiatif manajemen pengetahuan pada UMKM minyak pala

Berdasarkan hasil analisa infrastruktur IT, dan strategi manajemen pengetahuan yang dilakukan pada UMKM minyak pala, diidentifikasi bahwa :

(15)

Maka akan lebih efektif bila inisiatif manajemen pengetahuan yang diambil untuk mendistribusikan pengetahuan dari expert atau ahli individu, melalui akses portal dan e-learning yang bisa disediakan oleh lembaga litbang tempat para peneliti atau pihak yang berkepentingan untuk menyebarkan pengetahuan dari ahli ke UMKM minyak pala. dimana diharapkan adanya proses pengkodikasian, penyimpanan dan pendistribusian pegetahuan melalui portal dan akses e-learning yang kemudian bisa diakses dan dilanjutkan dengan proses internalisasi oleh UMKM pala, sehingga akan menjadi pengetahuan tacit bagi UMKM minyak pala. Selain itu kemampuan peran community of practice bisa dilakukan oleh UMKM terlebih dengan menggunakan fasilitas internet baik mengguakan fasilitas mailgroup dan internet mesenger pada suatu komunitas. Untuk itu diperlukan juga akses akan yellow pages dan expertise directory untuk memudahkan pencarian ahli dan pembentukan komunitas. Karenanya pada UMKM minyak pala akses pengetahuan tidak hanya bisa disebarkan dengan akses ke dokumen tetapi melalui komunikasi personal.

Inisiatif manajemen pengetahuan pada UMKM minyak Nilam

Berdasarkan hasil analisa infrastruktur IT, dan strategi manajemen pengetahuan yang dilakukan pada UMKM minyak nilam, diidentifikasi bahwa :

• Infrastruktur IT yang memadai belum dimiliki UMKM

• Strategi manajemen pengetahuan yang bersifat personalisasi

Maka akan lebih efektif bila inisiatif manajemen pengetahuan yang diambil untuk mendistribusikan pengetahuan dari expert atau ahli individu, melalui proses

community of practices dimana diharapkan adanya proses sosialisasi dari expert atau ahli ke UMKM khususnya pada area pengetahuan yang berada di red alert zone. Keterbatasan infrastruktur IT pada UMKM nilam menyebabkan terbatasnya inisiatif manajemen pengetahuan khususnya pada penggunaan portal dan e-learning.

Referensi

Dokumen terkait

Tata Cara pengembalian kelebihan pembayaran pajak mineral bukan logam merupakan prosedur yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk memperoleh pengembalian kembali

Tata Cara penerbitan SPTPD, SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a adalah prosedur yang dilakukan untuk menerbitkan Surat

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

 1: Ada kelainan pada mata akibat kusta tetapi tidak kelihatan dan visus sedikit berkurang Ada anesthesia tetapi tidak ada cacat atau kerusakan yang kelihatan  2: Ada

permukaan tanah di sekitar pusat semburan. Hal itu tampak jika membandingkan tinggi permukaan tanggul titik 21 Desa Siring sejajar dengan kubah masjid di daerah tersebut.

Dalam surah yasin ayat 34-35 Telah jelas bahwa Allah menjelaskan dengan sangat detail tentang penciptaan muka bumi sebagai tempat yang sesuai untuk dijadikan kebun-kebun yang baik

Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan

mempengaruhi pendapatan petani jahe emprit dengan sistem tumpangsari sayuran di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar adalah luas lahan, bibit, pupuk NPK, pestisida,