• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 CAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 CAD"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung adalah organ penting yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh dapat melakukan proses metabolisme yang menghasilkan energi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.

Tekanan darah jantung dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, tempat tinggal, gaya hidup, jenis kelamin dan ras. Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada, yaitu diantara ke-2 paru-paru. Pericardium yang meliputi jantung terdiri dari 2 lapisan, lapisan dalam (pericardium viseralis) dan lapisan luar pericardium parietalis). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan pada pompa jantung.

CAD adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. Pada proses artherosklerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak usia muda sampai usia lanjut. Proses ini umumnya normal pada setiap orang. Terjadinya infark dapat disebabkan beberapa faktor resiko, hal ini tergantung dari individu. Dua arteri koronaria yang melayani miocardium muncul dari sinus katup aorta pada pangkal aorta. Sirkulasi koroner ini terdiri dari arteri koronaria kanan dan arteri koronaria kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar, arteria desendens anterior kiri dan arteria sirkumfleksa kiri. Arteria-arteria ini berjalan melingkari jantung dalam dua celah anatomi eksterna : suklus atrioventrikularis, yang melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, dan suklus interventrikularis yang memisahkan kedua ventrikel.

Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi otot jantung. Sirkulasi koroner meliput seluruh permukaan jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui

(2)

akibat-akibat dari penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan sistem penghantar. Morbiditas dan dan mortalitas pada Coronary artery diseases tergantung pada derajat gangguan fungsi yang ditimbulkannya, baik mekanis maupun elektris.

Penyakit jantung menduduki peringkat ke-3 terbesar yang dapat mengakibatkan kematian di Indonesia, dengan penyebab yang berbeda-beda, diantaranya faktor stress, sehingga jantung bertambah dan kerja jantung meningkat.

Asuhan keperawatan menunjang peranan penting dalam

mengadaptasikan pasien yang mengalami penyakit CAD / Coronary artery diseases sehingga penulis membuat atau menyusun laporan ini.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1.2.1 Tujuan Umum

Dapat Memahami tentang Asuhan Krprrawatan pada klien dengan gangguan kardiovaskuler.

1.2.2 Tujuan Khusus

Untuk memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami penyakit Coronary artery diseases.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi tinjauan teoritis tentang coronary artery diseasse dan asuhan keperawatan terhadap pasien Ny A di ruang Zumar RSUD AL-IHSAN Provinsi Jawa Barat.

(3)

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah study literatur, dimana penulis menggunakan buku- buku sumber sebagai bahan acuan dan study kasus untuk mengaplikasikan proses keperawatan

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Coronary artery disease (CAD) dapat dikarakteristikan sebagai akumulasi dari plak yang semakin lama semakin membesar, menebal dan mengeras di dalam pembuluh darah artery. (nactina, 2005).

penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. Pada proses artherosklerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak usia muda sampai usia lanjut. Proses ini umumnya normal pada setiap orang. Terjadinya infark dapat disebabkan beberapa faktor resiko, hal ini tergantung dari individu. (Brunner and Sudarth, 2001).

(4)

Jantung terdiri dari 3 lapisan: lapisan luar disebut epikardium lapisan tengah merupakan lapisan otot disebut miokardium, sedangkan lapisan terdalam yaitu lapisan endotel disebut endokardium.

Ruang jantung bagian atas, atrium, secara anatomi terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah, atau ventrikel, oleh suatu anulus fibrosus. Ke-4 katub jantung terletak dalam cicin ini. Secara fungsional jantung dibagi menjadi alat pompa kanan dan kiri. Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah secara anatomi: vena cava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, paru-paru, vena pulmonalis, atrium kiri, ventrikel kiri, aorta, arteria, arteriola, kapiler, venula, vena, vena kava.

Sebenarnya jantung memutar kekiri dengan apeks terangkat ke depan. Rotasi ini menempatkan bagian kanan jantung ke anterior di bawah sternum, dan bagian kiri jantung relatif ke posterior. Apeks jantung dapat dipalpasi di garis midclavicula pada ruang intercostals ke-4 atau ke-5. (Brunner and Sudarth, 2001.)

C. Etiologi

Penyakit (CAD) ditandai dengana adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut ateroklerosis.

Penyebab dari CAD ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu penyebab yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah:

1. Penyebab yang tidak dapat diubah, yaitu:

 Umur

 Jenis kelamin

 Suku dan kebudayaan

(5)

2. Penyebab yang dapat diubah yaitu:

 Tingginya levaserum lipid

 HT  Merokok  Obesitas  Kurang aktifitas  Stress  DM - D. Patofisiologi

 Iskemik pada miokardial dapat terjadi ketika kebutuhan oksigen di miokardial melebihi kemampuan dari koronari artery untuk menyediakan oksigen. Meningkat atau menurunnya o2 dapat memicu iskemik dan nyeri dada pada miokardial. Alasan utama tidak tercukupinya aliran darah adalah dikarenakan menyempitnya artery coronary karena adanya aterosklerosis. Jika kebutuhan o2 tidak terpenuhi maka aliran darah di artery coronary akan meningkat. Dan sehingga meningkatkan aliran darah. Arterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteria koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen pembuluh darah menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Bila penyakit ini semakin lnjut, maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi kemampuan pembuluh untuk melebar. Dengan demikian keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menjadi genting, membahayakan miokardium distal dari daerah lesi.

(6)

E. Manifestasi

Manifestasi klinis menurut Sylvia A. Price, Latraine M. Wikson, 2001 seperti :

a. Dada terasa tak enak(digambarkan sebagai mati rasa, berat, atau terbakar;dapat menjalar ke pundak kiri, lengan, leher, punggung, atau rahang)

b. Sesak napas c. Berdebar-debar

d. Denyut jantung lebih cepat

e. Pusing

f. Mual

g. Kelemahan yang luar biasa

Sedangkan Gejala umum dari penyakit arteri koroner (CAD) adalah angina . Angina adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen cukup. Angina mungkin merasa seperti tekanan atau meremas nyeri di dada Anda. Anda juga mungkin merasa di lengan bahu,, leher, rahang, atau punggung. Nyeri ini

(7)

cenderung memburuk dengan aktivitas dan pergi saat Anda beristirahat. stres emosional juga dapat memicu rasa sakit.

Angina pectoris: nyeri dada 3-5 menit

Prinzmetal angina : nyeri dada saat tidur malam Silent iskemia : tidak ada tanda dan gejala

F. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dan Diagnostik CAD adalah : A. Analisa gas darah (AGD)

B. Pemeriksaan darah lengkap C. Hb, Ht

D. Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram (EKG) pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya. Dapat berupa serangan jantung terdahulu, penyempitan atau serangan jantung yang baru terjadi, yang masing-masing memberikan gambaran yang berbeda.

E. Foto rontgen dada

Dari foto roentgen dada dapat menilai ukuran jantung, ada-tidaknya pembesaran (Kardomegali). Di samping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada koroner tidak dapat dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah berada pada CAD lanjut.

F. Pemeriksaan laboratorium

Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai faktor resiko meningkat. Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada-tidaknya serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung.

G. Treadmill

Berjalan serupa dengan alat olah raga namun dihubungkan dengan monitor dan alat rekam EKG. Prinsipnya adalah merekam aktifitas fisik jantung saat latihan. Dapat terjadi berupa gambaran EKG saat aktifitas, yang

(8)

memberi petunjuk adanya CAD. Hal ini disebabkan karena jantung mempunyai tenaga serap, sehingga pada keadaan sehingga pada keadaan tertentu dalam keadaan istirahat gambaran EKG tampak normal.

H. Kateterisasi jantung

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan kateter semacam selang seukuran ujung lidi. Selang ini dimasukkan langsung ke pembuluh nadi (arteri). Bisa melalui pangkal paha, lipatanlengan atau melalui pembuluh darah di lengan bawah. Kateter didorong dengan tuntunan alar rontgen langsung ke muara pembuluh koroner. Setelah tepat di lubangnya, kemudian disuntikkan cairan kontras sehingga mengisi pembuluh koroner yang dimaksud. Setelah itu dapat dilihat adanya penyempitan atau malahan mungkin tidak ada penyumbatan. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat saja mengenai beberapa tempat pada satu pembuluh koroner. Bisa juga sekaligus mengenai beberapa pembuluh koroner. Atas dasar hasil kateterisasi jantung ini akan dapat ditentukan penanganan lebih lanjut.

G. Penatalaksanaan Klinik a. Non Invasif

 Penatalaksanaan yang bertujuan untuk mengurangi kebutuhan oksigen

miokardium secara farmakologik seperti: Nitrogliserin, penghambat beta adrenergic, digitalis, diuretic, vasodilator, sedative, antagonis kalsium, serta pengurangan kerja jantung secara fisik seperti tirah baring dan lingkungan yang tenang.

 Penatalaksanaan yang bertujuan meningkatkan suplai oksigen

miokardium dengan pemberian Nitrogliserin, pemberian oksigen, vasopresor, antiaritmia, antikoagulansia dan agen fibrinolitik, dan antagonis kalsium.

(9)

b. Tindakan invasif

 CABG (Coronary Artery Bypass Graffting) atau cangkok pintas ateria  PTCA (Percutaneus transluminal coronary angioplasty yaitu untuk

melakukan dilatasi arteri koroner tanpa operasi.

G. Konsep Keperawatan A. Pengkajian

1. Aktivitas dan Istirahat

Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas).

2. Sirkulasi

Mempunyai riwayat IMA, penyakit jantung koroner, CHF, tekanan darah tinggi, diabetes melitus. Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary refill time, disritmia. Suara jantung, suara jantung tambahan mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papilaris yang tidak berfungsi. Heart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan (tachy atau bradi cardia). Irama jantung mungkin ireguler atau juga normal. Edema: Jugular vena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung. Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.

3. Eliminasi

(10)

4. Nutrisi

Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.

5. Neuro Sensori

Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation 6. Kenyamanan

Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan. beristirahat atau dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran

7. Respirasi

Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.

8. Interaksi sosial

Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.

9. Pengetahuan

Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.

(11)

b. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan perfusi jaringan perifer b.d gangguan sirkulasi.

2. Kurang Pengetahuan tentang modifikasi gaya hidup b.d kurang informasi.

Nyeri

karakteristik nyeri : seperti ditekan, tertimpa benda, terluka, ditusuk dengan varian skala nyeri (1-10)

(12)

Lokasi nyeri : hanya dibagian sternum atas atau tengah Penyebaran nyeri : leher, tangan, punggung, bahu

Durasi : 2-10 menit

Factor pencetus : aktivitas fisik, terkena cuaca panas/ dingin, makan makanan berat, hubungan seksual.

Tanda-tanda lain : berkeringat, ansietas, muntah, sesak, takhikardia, dan meningkatnya tekanan darah

H. Pemeriksaan diagnostic 1. Thoraks foto 2. GDS 3. Hematologi 4. Serum lipid I. Analisa data

No Data Etiologi Masalah

1.

2.

3.

DS :

-klien mengeluh nyeri DO :

-ekspresi wajah meringis - TD meningkat

- suhu tubuh meningkat - nadi meningkat DS :

-Klien mengeluh sesak DO :

-RR cepat -sianosis

-pergerakan otot dada (+) DS:

Gangguan rasa

(13)

-klien mengeluh mual, DO:

-reflek muntah (+), mual muntah (+),

J. Diagnose keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan hipoksia

miocard/miocard infark.

2. Gangguan oksigenasi :difusi dan transportasi berhubungan dengan menurunya cadiak output

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan motivasi

Ada korelasi signifikan secara bersama-sama antara sifat-sifat kepemim- pinan, penggunaan kekuasaan, iklim organisasi sekolah, kriteria sukses, dan komitmen pemimpin

(Purnawan Junadi, 1982) Kegagalan jantung kongestif adalah suatu kegagalan pemompaan (di mana cardiac output tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh), hal ini mungkin

Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana tertutup yang dapat Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana

Tanpa knock control, waktu titik pengapian akan diset di titik lambat dari titik momen maksimal, gunanya adalah agar bisa menghasilkan momen di putaran rendah. Apabila batas knocking

Selain diagram garis, data Selain diagram garis, data tersebut di atas bisa tersebut di atas bisa disajikan dalam bentuk disajikan dalam bentuk diagram batang

Definisi dalam hal ketidakrataan diberikan oleh USP adalah sebagai berikut: "Kekasaran dari metode analisis adalah tingkat kemampuan untuk memproduksi hasil tes

6 Vücutta Sağ yan Sağ omuz İki kürek kemiği Omurga Karın 5 Sol kolda Serçe parmak Yüzük parmağı Orta parmak Bilek Dirsek 7 Sağ kolda Serçe parmak Yüzük parmağı