• Tidak ada hasil yang ditemukan

Leaflet Nomor Seri Faktur Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Leaflet Nomor Seri Faktur Pajak"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Seri Faktur Pajak

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:

Account

Representative

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak

Panduan ini bersifat informasi untuk memudahkan pemahaman masyarakat mengenai peraturan terkait

Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku Tahun penerbitan leaflet 2013

Nomor

Alur Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

1. Mengajukan permohonan Kode Aktivasi dan Password.

2. Mengajukan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

KPP

tempat PKP dikukuhkan

Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password

Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Surat Pemberitahuan Kode Aktivasi dikirim via pos

Password dikirim via email

@

Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Menyerahkan Surat Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

Untuk kebutuhan 3 bulan

PKP memasukkan kode aktivasi dan password

Menerima Surat Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak

KPP

tempat PKP dikukuhkan

Berapa jumlah Nomor Seri Faktur Pajak yang dapat diminta oleh PKP?

Kapan PKP dapat mengajukan kembali Nomor Seri Faktur Pajak berikutnya?

Apakah PKP harus mengajukan Kode Aktivasi dan Password setiap kali akan meminta Nomor Seri Faktur Pajak

Jumlah Faktur Pajak yang akan diberikan kepada PKP didasarkan pada jumlah Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP selama 3 bulan sebelumnya.

Sebelum semua Nomor Seri Faktur Pajak yang telah diterima sebelumnya digunakan oleh PKP, PKP dapat mengajukan kembali permintaan Nomor Seri Faktur Pajak

Tidak. Permohonan Kode Aktivasi dan Password

hanya diajukan satu kali dan digunakan pada setiap pengajuan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

(2)

Nomor Seri Faktur Pajak adalah nomor seri yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan mekanisme tertentu untuk penomoran Faktur Pajak yang berupa kumpulan angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf yang ditentukan oleh DJP.

Kode dan nomor seri Faktur Pajak terdiri dari 16 digit, yaitu:

a. 2 digit pertama adalah Kode Transaksi; b. 1 digit berikutnya adalah Kode Status; dan c. 13 digit berikutnya adalah Nomor Seri Faktur

Pajak yang ditentukan oleh DJP.

Bagaimana format kode dan nomor seri Faktur Pajak?

0 0 0 . 0 0 0 - 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0

Kode

Transaksi Nomor Seri Faktur Pajak

Kode Status

Apa itu Nomor Seri Faktur Pajak?

Kode Status diisi dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 0 (nol) untuk status normal

b. 1 (satu) untuk status penggantian.

Untuk penerbitan Faktur Pajak pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status yang digunakan adalah Kode Status ‘1’.

Informasi terkait Faktur Pajak adalah sebagai berikut:

a. Nomor Seri Faktur Pajak terdiri dari 11 digit nomor urut yang dipisahkan oleh 2 digit tahun penerbitan.

b. Nomor Seri Faktur Pajak diberikan dalam bentuk blok nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP.

Contoh: PKP meminta 100 Nomor Seri Faktur Pajak, maka Nomor Seri Faktur Pajak yang diberikan oleh DJP dapat berupa:

- 900.13.00000001 s.d. 900.13.00000100; - 900.13.99999901 s.d. 901.13.00000000; - 900.13.99999999 s.d. 901.13.00000098, dan

sebagainya.

Bagaimana cara mengisi Kode Transaksi?

Bagaimana cara mengisi Kode Status? Kode Transaksi diisi dengan ketentuan sebagai

berikut:

Apa saja informasi terkait Nomor Seri Faktur Pajak?

Bagaimana cara penggunaan Nomor Seri Faktur Pajak?

Bagaimana cara mendapatkan Nomor Seri Faktur Pajak?

Cara menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak adalah sebagai berikut:

a. Nomor Seri Faktur Pajak digunakan untuk penerbitan Faktur Pajak dalam tahun yang sama dengan 2 digit tahun penerbitan yang tertera dalam Nomor Seri Faktur Pajak.

b. Nomor Seri Faktur Pajak yang tidak digunakan dalam satu tahun dilaporkan ke KPP bersamaan dengan SPT Masa PPN masa pajak Desember.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PKP adalah sebagai berikut:

1. PKP mengajukan permohonan Kode Aktivasi dan Password.

a. PKP mengajukan surat permohonan Kode Aktivasi dan Password yang disampaikan

langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP dikukuhkan.

b. KPP akan menerbitkan Kode Aktivasi dan

Password jika PKP telah memenuhi syarat

subjektif dan syarat objektif.

c. Surat pemberitahuan Kode Aktivasi akan dikirimkan melalui pos dalam amplop tertutup ke alamat PKP.

d. Password akan dikirimkan melalui surat

elektronik (email) ke alamat email PKP yang

dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.

2. PKP menyampaikan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak.

a. PKP menyampaikan surat permintaan secara langsung ke KPP tempat PKP dikukuhkan. b. PKP menginput sendiri Kode Aktivasi dan

Password yang telah diterima ke dalam

aplikasi yang ada di KPP.

d. KPP menerbitkan Surat Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak untuk digunakan dalam penomoran Faktur Pajak.

01 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang terutang PPN dan PPN nya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP

02 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintah yang PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN Bendahara Pemerintah

03 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendahara Pemerintah) yang PPNnya dipungut oleh PPN Lainnya (selain Bendahara Pemerintah)

04 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang menggunakan DPP Nilai Lain yang PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP

05 Kode ini idak digunakan

06 Digunakan untuk penyerahan lainnya yang PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP, dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis asing) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16E Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai

07 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Ditanggung Pemerintah (DTP)

08 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas Dibebaskan dari Pengenaan PPN

Referensi

Dokumen terkait

Yang pertama, yaitu Isi Faktur Pajak tersebut mencantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sesuai dalam Pasal 13 ayat (5)

(1) Dengan nama Retribusi Tanda Daftar Keagenan/Distributor barang dan Jasa Produksi Dalam dan Luar Negeri dipungut Retribusi sebagai pembayaran yang wajib dilakukan oleh

Penyerahan JKP dari dalam daerah pabean ke luar daerah pabean oleh PKP yang menghasilkan dan melakukan ekspor BKP berwujud atas dasar pesanan atau permintaan dengan bahan dan

batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam dari badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf j yang telah

Diketahui bahwa PT ABC akan melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dengan NSFP dalam jumlah yang relatif banyak, yaitu melebihi 75 (tujuh puluh lima) NSFP. Maka dari itu,

d. Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan yang memanfaatkan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah

Dari simulasi yang telah dilakukan diketahui bahwa pencatatan transaksi pemanfatan BKPTB/JKP dari luar daerah pabean oleh PKP dengan mencatat langsung pada akun Utang PPN Pemanfaatan