• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menata Institusi Melalui Penjaminan Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menata Institusi Melalui Penjaminan Mutu"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN

MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI

Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal

di Perguruan Tinggi

Menata Institusi Melalui Penjaminan Mutu

Eggy Widya Larasati *

*Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII/Wirabuana, Ketua Unit Penjamin Mutu

Abstract

*Manfaat Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Perguruan Tinggi

Menata Institusi Melalui Penjaminan Mutu Eggy Widya Larasati*)

Pendahuluan

Menata institusi melalui penjaminan mutu perguruan tinggi merupakan nafas dari unit penjaminan mutu. Melakukan penjaminan mutu berdasarkan kesadaran dan keinginan bukan karena tuntutan dan paksaan merupakan gambaran kualitas dari terlaksananya Tri Darma Perguruan tinggi.

Pelaksanaan tri darma perguruan tinggi harus mampu mewujudkan visi misi yang sudah ditetapkan serta mampu memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Perguruan tinggi juga harus menetapkan, melaksanakan, mengendalikan dan meningkatkan proses evaluasi dan monitoring melalui sistem penjaminan mutu internal yang bersifat mandiri. Sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan saat ini guna untuk mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan

didalam tubuh Akademi Kebidanan Pelamonia. Penjaminan Mutu adalah proses perencanaan, pemenuhan, pengendalian, dan pengembangan standar penyelenggara pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan. Budaya mutu yang perlahan lahan diciptakan memberikan efford

yang besar terhadap perkembangan kampus, baik dalam sistem pembelajaran, sistem kepegawaian, sistem keuangan, sistem pelayanan,sistem pengelolaan, sarana dan prasarana dan juga dalam hal kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan dan tenaga pendukung lainnya. Oleh karena itu Akademi Kebidanan Pelamonia selalu berusaha meningkatkan kualitas perguruan tinggi dengan membenahi sistem penjaminan mutu internal.

Isi

Pelaksanaan penjaminan mutu yang terarah mampu menciptakan sistem pendidikan yang

bertanggungjawab. Menumbuhkan kesadaran para dosen, mahasiswa dan seluruh civitas akademika bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Pada awalnya banyak pertentangan yang terjadi tetapi hal itu dapat diselesaikan dengan diskusi bersama ataupun menelaah kembali terhadap hal-hal yang terkait, sehingga dalam prosesnya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan unit penjaminan mutu dirancang oleh unit penjaminan mutu dan kemudian dipaparkan secara terbuka kepada seluruh civitas akademika, agar setiap unit kerja yang ada di Akademi

(2)

telah ditunjuk dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran kedua belah pihak (tim pelaksana dan bagian yang dievaluasi) akan tujuan yang ingin dicapai yaitu memperbaiki sistem pendidikan di dalam Akademi Kebidanan Pelamonia, sehingga semua harus sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa ditutupi ataupun dibuat-buat karena penjaminan mutu yang dilakukan merupakan salah satu upaya untuk perbaikan diri secara berkelanjutan. Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan kemudian di analisa dan ditulis laporannya oleh tim pelaksana termasuk pembuatan rencana tindak lanjut dari hasil yang didapatkan, kemudian melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada bagian yang

dievaluasi, setelah itu dilaporkan kepada Direktur. Proses penjaminan mutu tersebut memakan waktu yang cukup lama dan rumit akan tetapi manfaat dari penjaminan mutu dapat dirasakan oleh berbagai elemen tidak hanya dirasakan stakeholder internal (mahasiswa, dosen dan karyawan) tetapi juga stakeholder eksternal (masyarakat, asosiasi profesi, pengguna lulusan, pemerintah). Manfaat pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal yang dapat dirasakan mahasiswa adalah meningkatnya sistem proses pembelajaran, sistem pelayanan kampus, dan sarana prasarana kampus yang terus dikembangkan. Sedangkan bagi dosen akan merasakan manfaat perbaikan diri dalam hal proses belajar mengajar, kemudahan melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, memenuhi

kebutuhan akan pengembangan karir dan memberikan kesempatan kepada dosen dan tenaga kependidikan Akademi Kebidanan Pelamonia untuk melanjutkan pendidikan ke janjang yang lebih tinggi, dan yang tak kalah penting adalah kesejahteraan para dosen, tenaga kependidikan beserta tenaga pendukung yang bekerja di Akademi Kebidanan Pelamonia. Pihak eksternal juga akan merasakan manfaat dari sistem penjaminan mutu yang terlaksana dengan baik, contohnya pada masyarakat, yaitu dengan terlaksananya pengabdian masyarakat ataupun penelitian oleh dosen maupun mahasiswa Akademi Kebidanan Pelamonia dapat memberikan hal baru yang berguna bagi masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan, selain itu kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk membantu dalam melaksanakan program program pemerintah, serta memenuhi kebutuhan pengguna akan lulusan tenaga bidan yang profesional dibidangnya dengan tetap mencerminkan kekhasan dari institusi. Manfaat sistem penjaminan mutu bagi organisasi profesi adalah memberikan kesempatan kesempatan bagi organisasi untuk memberikan sumbangsih gagasan atau ideologi dalam penetapan visi misi dan kurikulum pendidikan kebidanan sehingga Akademi Kebidanan Pelamonia dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan dari organisasi profesi. Selain itu berjalannya sistem penjaminan mutu internal yang baik menjadi nilai plus bagi institusi pada penilaian ekternal yang dilakukan oleh BAN-PT maupun Lam PT Kes. Dimana dalam proses akreditasi oleh BAN-PT maupun Lam PT Kes memiliki standar penilaian yang telah diterapkan dalam sistem penjaminan mutu internal, sehingga memudahkan institusi dalam pelaksanaan proses akreditasi itu sendiri. Dengan hasil penilaian akreditasi dapat meningkatkan reputasi institusi serta daya saing dengan perguruan tinggi yang lain. sehingga memudahkan akademi kebidanan

pelamonia dalam melakukan upaya promosi. Oleh karena banyaknya manfaat tersebut, akademi kebidanan pelamonia selalu berusaha membenahi diri dengan menjalankan sistem penjaminan mutu secara terarah dan berkelanjutan. Penutup

Sistem penjaminan mutu internal harus dimiliki oleh setiap intstitusi pendidikan, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh tidak hanya oleh institusi tersebut tetapi juga oleh stakeholder internal dan eksternal institusi perguruan tinggi. Dengan adanya sistem penjaminan mutu internal, institusi dapat terus memperbaiki dan mengembangkan seluruh sistem yang ada di dalam institusi tersebut baik dalam sistem pembelajaran, sistem kepegawaian, sistem keuangan, sistem

pelayanan,sistem pengelolaan, sarana dan prasarana dan juga dalam hal kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan dan tenaga pendukung lainnya. Untuk itu sistem penjaminan mutu internal yang otonom dan mandiri dalam sebuah institusi perguruan tinggi harus mampu menjadi pondasi yang kuat agar tercipta institusi yang berkualitas dan memiliki dayang saing yang tinggi serta memberikan kepuasan kepada seluruh stakeholder. *) Eggy Widya Larasati, Ketua Unit Penjamin Mutu, Akademi Kebidanan Pelamonia, Hp: 082122261715, Email :

(3)

Referensi

Dokumen terkait

• Adalah resiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material..

Seksi Kesejahteraan Rakyat dan Pelayanan mempunyai tugas membantu kecamatan menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis, pembinaan umum dan teknis, koordinasi,

Hasi penelitian ini berupa gambaran mengenai penerapan media benda konkrit pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di MI Muhammadiyah Mujur Lor Kroya yang

Bagi umat yang sudah berpartisipasi dalam Program Tabut KAJ apabila ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jumlah dana yang sudah disimpan dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh secara langsung maupun tidak langsung jumlah anggota, modal, dan kualitas SDM terhadap keberhasilan koperasi

Dengan perkataan lain sistem persekolahan kita masih belum berhasil membentuk masyarakat yang literat (berkebudayaan baca-tulis), tetapi baru sekedar mampu

Penggunaan lidah buaya sebagai immunostimulan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila telah dilakukan pada ikan lele dumbo (Clarias sp.) oleh Faridah (2010)

Jenis kelamin pelaku migran di Kelurahan Komperta dominannya adalah laki-laki dibanding perempuan, karena pelaku migran merupakan tenaga kerja PT.Pertamina (Persero) yang